Anda di halaman 1dari 6

PENGARUH KUAT ARUS TERHADAP HASIL PENGELASAN SMAW DENGAN MENGGUNAKAN

ELEKTRODA E6013 PADA PLAT BAJA ST60.


Muhammad Ridwan Lubis1, Ir.Muslih Nasutionr,MT.2
1,2
Jurusan Teknik Mesin Sekolah Tinggi Teknik Harapan Medan 2016
E-mail : ridwaniwan259@yahoo.co.id

ABSTRAK

Untuk mengetahui berapa besar kuat arus pada pengelasan suatu plat baja, hal demikan perlunya
mengetahui dimana pengelasan mengakibatkan perpaduan elektroda dan material.Sebab hal itu maka penelitian
ini menggunakan pengujian tarik, perlu nya mengetahui kekuatan tarik sebagai salah satu sifat mekanis pada
baja. Penggunaan pengelasan hampir kita temukan disikitar kita seperti pembangunan perumahan, jembatan,
tiang listrik sampai alat angkut ringan dan berat.
Studi Kekuatan tarik pada sambungan las telah ditentukan pada plat baja St60 Tebal 13 mm dengan pengelasan
busur listrik dengan menggunakan Arus 70,80 dan 100 amper dan tujuan studi ini menguji kekuatan tarik dan
pada akhirnya diperoleh pada sambungan las listrik dan dari hasil data tersebut yang mendekati original ialah
93,45N/mm2 ialah 100 amper dengan Eletroda yang berbeda beda dari arus 70,80 dan 100,.
Dari Arus 70 amper dan 80 Amper terdapat data yaitu 70 amper 41,74N/mm2, 80 amper dengan nilai
45,465N/mm2. Nilai regangan yang dihasilkan yaitu masing-masing 1,5%, 1,96%, 1,96%, 16,10%.Dari hasil
pengujian menunjukkan bahwa semakin tinggi nilai Arus yang diberikan kepada elektroda tersebut
meningkatkan daya peleburan logam st60, dan memudahkan perpadu nya elektroda e6013 dengan logam st60.
Semakin rendahnya terhadap arus elektroda maka nilai peleburan nilai logam st60 dengan elektroda tidak
maksimal, diakibatkan proses metalurgi berjalan cepat.

Kata kunci: Uji Tarik, Elektroda E6013, Arus 70,80 dan 100 Amper.

ABTRACK

To know how big strong cureent on welding of steel plate such thigh the need know where welding
resulted electrode mis and materials. Because of the that then it is necessary to know tensile streght as one of
the mechanichal properties of steel. Use welding almost we find around us such as development housing. Brigde
power pole until the conveyance light and small.

Study of tensile streght on the welded joint has been specified on st60 plate thick 13mm witch electrick
are welding by using cureent 70,80 and 100 ampere. And study objectives test the tensile streght and ultimately
obtained at connection electrick welding , and from the resultch the that is 93,45N/mm2 is 100 ampere witch
electrode which is different from the cureent 70,80 and 100 ampere . from the cureent 70 ampere and 80 ampere
there is that is 70 ampere 41,74N/mm2, 80 ampere witch value 45,465N/mm2 , strain value resulting from le
each 1,5%, 1,96% , 1,96% ,16,10%. Of the test results show that the higher the cuereent value given to
electrode.

Keyword : Tensile test, electrode e6013, cureent 70,80 and 100 ampere.

1. PENDAHULUAN direncanakan pula tentang cara-cara pengelasan,


1.1. Latar Belakang pemeriksaan,bahan las dan jenis las yang akan
digunakan,berdasarkan fungsi dari bagian-bagian
bangunan atau mesin yang sudah dirancang.
Lingkup penggunaan teknik pengelasan dalam
kontruksi sangat luas ,dan dapat meliputi Penelitan ini bertujuan untuk mengetahui hasil
perkapalan, jembatan,rangka baja,bejana tekan, pengelasan pada baja karbon menengah dengan
pipa saluran dan lain sebagai nya. mengguji kekuatan tariknya, dengan menggunakan
elektroda E6013.
Oleh karena itu di dalam suatu pengelasan ,
pengetahuan harus turut serta mendampingi 1.2. Perumusan Masalah
praktek, secara lebih terperinci dan dapat juga
dikatakan bahwa perancangan kontruksi bangunan Berkaitan dengan masalah kekuatan las melalui
dan mesin dengan sambungan las harus penelitian tugas akhir ini akan dilakukan metode
pengelasan listrik dengan menggunaknan elektroda mengenai Pengelasan listrik dan jenis elektroda
E 6013. Dengan menggunakan arus 70, 80dan 100 E6013 pada penge-lasan yang dapat digunakan.
aper dan dengan menggunakan arus berbeda pada
plat baja ST 60. Bab III : Metode penelitan Pada bab ini
menguraikan tentang bagaimana prosedurDalam
1.3. Batasan Masalah penelitian , daftar alat yang digunakan
dalamPenelitian analisa data.
1. Material yang digunakan pada baja karbon
menengah ialah dengan spesifikasi pada baja Bab IV : Analisa Data Dan PengujianBab ini
karbon menengah ST60 berisikan paparan analisa dan pengujian terhadap
permasalahan dan penyelesaian dalam
2. Pengujian yang dilakukan dengan metode pengelsanlistrik dengan menggunakan elektroda
pengelasan dengan menggunakan plat baja e6013 terhadap suatu uji tarik.
ST60 dengan memakai arusr 70, 80,dan 100
amper, dan jenis elektroda tipe E 6013 Bab V : Kesimpulan Dan Saran Kesimpulan
ini berisikan tentang jawaban dari pernyataan
1.4 Tujuan Dalam sebuah penelitian yang dinyatakan dalam
perumusan masalah, dan saran berisikan dalam
1. Untuk Mengetahui Adakah Pengaruh Arus yang
kesimpulan yang perlu dilanjuti dalam
Berbed-beda Terhadap Hasil pengujian Tarik.
meralisasikan.
2. Untuk Mengetahui Arus Yang Terbaik dari
variable yang ada.
1.8 Pengertian Baja Karbon
3. Untuk Mengetahui berapa besar Arus yang
Mendekati Original. Baja karbon ST60 adalah jenis baja karbon
menengah ( Medium) yang Banyak digunakan
1.5 Manfaat Penelitian untuk peralatan mesin roda gigi dan kontruksi
1. Dapat memberi pengetahuan tentang hasil dari umum karena mempunyai sifat mampu las dan
analisa yang telah dilakukan untuk sebagai kepekaan terhadap retak las, dan dapat kita lihat
refrensi selanjutnya. dari posisi kimia .
2. Sebagai pengembangan ilmu dari pengetahuan
dari teknologi khususnya dalam bidang material 1.9 Baja Karbon
metalurgi.
Yang dimaksud dengan baja karbon menengah
1.6 Metedologi Penulisan adalah baja yang hanya terdiri dari besi (Fe) dan
karbon ( C) tanpa ada bahan pemadu dan unsur lain
1. Studi Literatur: Melakukan studi ke yang kadang terdapat pada baja karbon seperti
Perpustakaaan dengan mempelajari buku- silicon ( Si), magnesium (Mg), phosfor ( P) sulfur/
buku,jurnal ,artikel karya ilmiah,maupun belerang ( S) dan sebagai nya yang jumlah nya
media elektronik. dibatasi.
2. Diskusi Interktif : Melakukan diskusi dengan
1.10 Pengaruh Unsur Campuran Pada Baja
bentuk tanya jawab antara mahasiswa dengan
dosen pembimbing, dalam menyangkut hal- Silicon merupakan unsur paduan yang ada pada
hal yang berkaitan dengan tugas akhir ini. setiap baja dengan jumlah kandungan lebih dari
0,4% yang mempunyai pengaruh kenaikan
1.7 Sistematika Penulisan tegangan tarik dan menurunkan kecepatan
Bab I : Pendahuluan Pada bab ini menguraikan pendingin kritis ( laju pendinginan minimal yang
latar belakang perumusan Masalah, batasan dapat menghasilkan 100% martensite).
masalah, tujuan pengujian , manfaatPengujian, Unsur mangan dalam proses pembuatan baja
metode pengujian, sistematika penulisan berfungsi sebagai deoxider ( pengikat O2) sehingga
tugasAkhir. peleburan dapat berlangsung baik.
Nikel memberi pengaruh sama seperti Mn yaitu
Bab II : Tinjauan pustaka bagian ini
menurunkan suhu kritis dan kecepatan pendingin
menyampaikan teori-teori yang berhubungan
kritis.
dengan permasalahan yang diteliti antara lain
Unsur Krom meninggikan kekuatan tarik dan
keplastisan, menambah kekeras, meningkatkan
tahan torsi dan tahan suhu tinggi.
Unsur Vanadium dan Wolfram membentuk
karbidat yang sangat keras dan memberikan baja
dengan kekerasan yang tinggi, kemampuan potong
dan daya tahan panas yang cukup tinggi pada baja
Gambar 2
yang sangat diperlukan untuk pahat potong dengan
kecepatan tinggi.
Perubahan panjang dari spesimen dideteksi lewat
pengukur regangan (strain gage) yang ditempelkan
1.11 Sifat-Sifat Logam pada spesimen seperti diilustrasikan pada Gambar 2
Bila pengukur regangan ini mengalami perubahan
Didalam unsur kimia, sebuah logam adalah sebuah panjang dan penampang, terjadi perubahan nilai
unsur kimia yang siap membentuk ion dan hambatan listrik yang dibaca oleh detektor dan
memiliki ikatan logam, dalam penggunaannya, kemudian dikonversi menjadi perubahan regangan.
logam yang digunakan akan mengalami gaya luar
atau pembebanan yang berbeda-beda , perbedaan 2. METODELOGI PENELITIAN
ini ditentukan oleh sifat dari logam tersebut.
2.1 Tempat dan Waktu
Logam memiliki sifat- sifat, seperti sifat mekanis Pengujian ini dilakukan di Laboratorium PTKI
sifat fisis dan sifat kimia. Medan jl.Menteng VII Medan.
1.12 Teori Pengelasan Listrik Pengujian ini dilaksanakan pada tanggal 22
Agustus 2016 Sampai dengan 23 Agustus 2016.
Pengelasan ( welding) adalah suatu teknik
penyambungan logam dengan cara mencairkan 2.2 Bahan
logam induk dan logam pengisi dengan atau tanpa Dalam pengujian ini, bahan yang digunakan
tekanan dan dengan atau tanpa logam menambah ialah plat baja karbon menengah ST60 yang
dan menghasilkan sambungan continue. berbentuk plat atau lempengan yang di bentuk
sesuai standar uji tarik.
1.13 Uji Tarik

Pengujan tarik yaitu pengujian yang bertujuan


untuk mendapatkan gambaran tentang sifat dan
keadaan dari suatu logam. Pengujian tarik
dilakukan dengan penabahan beban dengan secara
perlahan- lahan, kemudian akan terjadi
penambahan panjang yang sebanding dengan gaya
yang bekerja.

Gambar 3

Gambar 1

Bentuk bahan yang diuji, untuk logam biasanya


dibuat spesimen dengan dimensi seperti pada Gambar 4
Gambar 2 berikut.
2.3 Mesin Uji Tarik 3.1 Grafik Spesimen Tegangan maksimum
Terhadap Arus
Jenis mesin uji tarik universal yang digunakan
adalah mesin Maekawa Testing Machine MFG type
MR-20-CT dengan No Pro 6592, Tokyo japan.
Mesin ini digunakan untuk mengetahui sifat-sifat
mekanis baja terutama pada kekuatan tarik
spesimen, gunanya untuk menarik material yang
terdiri dari atas beberapa bagian, bagian atas
tersebut sebagai Cross head, atau bagian yang
bergerak yang menarik benda uji, sepasang ulir
selinder akan membawa atau menggerakkan Gambar 5
Crosshead.
Dengan menarik suatu bahan kita akan mengetahui 1. Tegangan maksimun = 41,74 N/mm2
bagaimana bahan itu bereaksi terhadap suatu 2. Tegangan maksimum =38,465N/mm2
tegangan tarik dan mengetahui sejauh mana 3. Tegangan maksimum =46,725 N/mm2
material itu akan bertambah panjang. 4. Tegangan maksimum =100,03 N/mm2

3.2 Data Grafik Tegangan Patah Menggunakan


Arus

Gambar 5

3. HASIL DAN PEMBAHASAN


Gambar 6
Setelah menganalisa data dari grafik hasil uji tarik
1. Tegangan patah =22,95 N/mm2
dan spesimen setelah di uji, maka diperoleh data-
2. Tegangan patah =31,755 N/mm2
data sebagai berikut. Dengan awalan mengetahui
3. Tegangan patah =36,375 N/mm2
rumus uji tarik.
4. Tegangan patah =62,51 N/ mm2
Rumus Benda Uji Tarik. 3.3 Data Grafik Spesimen Pertambahan
Panjang Menggunakan Arus.
Tegangan Maximun( max)
Max = (f max)/A0

TeganganPatah ( Ff)

f = Ff / A

PertambahanPanjang ( %€)
I1-I ˳
%∈ = 100%
Gambar 7
Keterangan:
Ao = Luas awal 1. Pertambahan panjang (% ε) =1,48%
Fmax = Beban maximum 2. Pertambahan panjang (%ε) =1,96%
Ff = Beban Patal 3. Pertambahan panjang (%ε) =1,96%
L1 = Panjang setelah patah 4. Pertambahan panjang (%ε) =16,10%
max = Tegangan maksimum
3.4 Data Grafik Spesimen Panjang Setelah
F = Tegangan patah Patah Menggunakan Arus.
%∈ =% Elongasi( pertambahan panjang)
₁ ˳ ,
Arus 70A%Ʃ= x 100%= x100% =
₁ ,
1,47%

˳
Arus 80A%Ʃ = x 100% = x 100%

= 196%

Arus 100A%Ʃ = x 100%= x 100% =


1,96%

Gambar 8 Original %Ʃ = x 100%


,
= x 100% = 16,11%
1. Panjang setelah Patah ( L1) ,
=12.33%
2. Panjang setelah patah ( L1) =10.15% Panjang setelah patah ( L1)
3. Panjang setelah patah (L1) =2.88 % 70 A = 50,75 mm
4. Panjang setelah patah ( L1)=92.52 % 80 A = 51 mm
100 A = 51 mm
Sifat – Sifat material yang diperoleh dari hasil Original = 59,6 mm
pengujian tarik dengan arus yang berbeda antara
lain;
4. KESIMPULAN DAN SARAN
Tegangan Maximum ( Max) Max =
˳ 4.1 Kesimpulan

70 A Max = = = 41,74 N/mm2 Dari Hasil Penelitian Dapat Disimpulkan bahwa :


˳ ,

1. Bahwa Arus Pengelasan yang berbeda-beda


Menghasilkan Hasil uji tarik yang berbeda-beda
80 A max = = = 45,17 N/mm2
˳ ,
2. Bahwa arus 100 amper lebih sesuai dan lebih
100 A Max = = = 46,71N/mm 2 baik hasil tegangan maksimumnya, dengan nilai
˳ , 93,45 N/mm2 dibandingkn dengan arus 70 amper
. dan 80 amper dengan nilai masing-masing
Original max = = =100,02 N/ mm2 41,74N/mm2, 45,465N/mm2.
˳ ,

3 .Arus 100 Amper dengan nilai 93,45N/mm2 ,


Tegangan patah( Ff) lebih mendekati tegangan maksimun pada original
yaitu sebesar 100,03 N/mm2 .
Rumus untuk mencari Tegangan Patah .
4.2 Saran
70 ampre f = = = 22,95 N/mm
˳ , 1 .Sebaiknya pengelasan dilakukan oleh juru las
yang memiliki ilmu pengetahuan dasar tentang uji
80 ampreσf = = = 31,48 N/mm2 tarik dan mahir dalam melakukan suatu pengelasan
˳ ,

100 ampre = = = 36,37 N/mm2 2. Spesimen uji tarik disarankan untuk tidak terlalu
˳ , lebih dari ketebalan 13mm untuk menghindari
khawatiran kerusakan alat uji dan mencegah
pengeluaran biaya produksi yang lebih besar.

3. Dalam pembentukan kampuh sebaiknya oleh


,. juru skrap yang mahir.
Original (Tanpa las) f = = = 62,51
˳ ,
N/mm . 2 5. DAFTAR PUSTAKA

Pertambahan Panjang (%Ʃ) Santoso,joko.2006.Pengaruh Arus Pengelasan Dan


Kekuatan Tarik.
Rumus untuk mencari pertambahan panjang Kurniawan,Apri.2015.Jenis-Jenis Pengelasan.
http://www.kompasiana. com/apri711/jenis-
˳
% Ʃ= x 100%

jenis-pengelasan_5500b 399a333 111d7251
1941.
Permatasari Putri, Dini .2013. Mesin
Gergaji Besi (Hacksaw). http://diniptm.
blogspot. co.id /2013/06/mesin-ge
rgaji.html.
Wardhana,Rafa.2015. Keselamatan Kerja Pada
Bengkel Las Di Kapal Dan Pelabuhan.
http://www.pelautonline.com/2015/10/kesel
amatan-kerja-pada-bengkel-las-dikapal-dan-
pelabuahan.html.
Operation Manual For Rockwell Hardness Tester
Model MRK-E,Matsuzawa Seiki co.LTD.
Zwingly.2011.Membaca Kode Kawat Las.
https://zwingly.wordpress .com /2011
/03/25/membaca-kode-kawat-las- smaw/
Hima.2015.Proses Pengelasan SMAW.
http://hima-tl.ppns.ac.id/?p=121.
Hendro.2010.Baja Karbon.
https://tehnikmesinindustri.wordpress.com
./metallurgiilmu-logam/.

Anda mungkin juga menyukai