Abstract
JIS steel SS 400 is one of the most common types of steel used for hot rolling steel
structures general. This steel is excellented to the weldability and machinability properties. This
study aimed to determine the effect of heat treatment with preheating without tempering (PTT),
with preheating and tempering (PT), without preheating and without tempering (TPTT), and
without preheating tempering (TPT). The test results are then compared with the raw material
specimens.
Method of forming specimens using welding SMAW (Shielded Metal Arc Welding) DC
reverse polarity using E7018 type electrode diameter of 4 mm. Type of seam used is V open
o
seam with slit width and height of 2 mm and the width of the root angle 70 . This studied used a
low alloy steel (JIS steel SS 400) which contain high levels of 0.20% C, maximum 0.005% S,
maximum 0.005% P with repetitions each variation three times. Tests conducted it has testing
the tensile strength, brinell hardness testing, and microstructure photo shoot.
Value of the brinell hardness of welded joints highest in the tempering specimens
without preheating, amounting with 163,911 HB hardness value. The structure of cementite and
pearlite formed. While the lowest hardness values of specimens owned by raw material is
120,498 HB hardness values that form the microstructure of pearlite and ferrite.
PENDAHULUAN
Material sejak dahulu sudah menjadi “induknya”. Karena dalam logam beberapa
bagian integral dari kebudayaan dan elektronnya bebas bergerak, mereka dapat
peradaban manusia; sebagai contoh, kita dengan mudah memindahkan muatan listrik
menamai beberapa periode di masa lampau dan energi termal. Sifat tidak tembus cahaya
sebagai Zaman Batu, Zaman Perunggu, dan serta kemampuan pemantulan (reflectivity)
Zaman Besi. Teknologi-teknologi mutakhir pada logam disebabkan oleh respons dari
masa kini sangat bergantung pada material electron bebas tersebut terhadap getaran
canggih, semuanya memanfaatkan elektromagnetik pada frekuensi cahaya
perangkat, produk, dan sistem yang terbuat (Vlack, 2004).
dari material. Keahlian sarjana teknik terletak Pengelasan merupakan
pada kemampuannya untuk menyesuaikan penyambungan bahan yang didasarkan pada
material dan energi demi memenuhi prinsip-prinsip ikatan magnetik antar atom
kebutuhan masyarakat. Demi kemudahan, dari kedua bahan yang disambung. Kelebihan
material diklasifikasikan menjadi berbagai tipe sambungan las adalah konstruksi ringan,
yang memiliki karakteristik yang sama. Salah dapat menahan kekuatan yang tinggi, mudah
satu cara pengelompokan material,yaitu pelaksanaannya, serta cukup ekonomis.
berdasarkan ikatan atom dan struktur yang Namun kelemahan yang paling utama adalah
menghasilkan kelompok logam, polimer, dan terjadinya perubahan struktur mikro bahan
keramik. yang dilas, sehingga terjadi perubahan sifat
Logam dikenal karena konduktivitas fisik maupun mekanis dari bahan yang dilas.
termal dan listriknya yang tinggi. Logam tidak Proses pengelasan logam secara makro
tembus cahaya, dapat dipoles hingga diklasifikasikan menjadi dua kelompok, yaitu:
mengkilat dan umumnya relatif berat dan (1) Liquid state welding (LSW), dan (2) Solid
mampu dibentuk. Logam memiliki perilaku ini state welding (SSW). Prinsip dari las SMAW
karena fakta, bahwa elektron valensinya tidak adalah menggunakan panas dari busur untuk
terikat, namun dapat meninggalkan atom mencairkan logam dasar dan ujung sebuah
16
Dinamika Teknik Mesin, Volume 3 No. 1 Januari 2013 Saiful A.,Sinarep, Nasmi: Pengaruh Preheat & Tempering
ISSN: 2088-088X
17
Dinamika Teknik Mesin, Volume 3 No. 1 Januari 2013 Saiful A.,Sinarep, Nasmi: Pengaruh Preheat & Tempering
ISSN: 2088-088X
18
Dinamika Teknik Mesin, Volume 3 No. 1 Januari 2013 Saiful A.,Sinarep, Nasmi: Pengaruh Preheat & Tempering
ISSN: 2088-088X
19
Dinamika Teknik Mesin, Volume 3 No. 1 Januari 2013 Saiful A.,Sinarep, Nasmi: Pengaruh Preheat & Tempering
ISSN: 2088-088X
20
Dinamika Teknik Mesin, Volume 3 No. 1 Januari 2013 Saiful A.,Sinarep, Nasmi: Pengaruh Preheat & Tempering
ISSN: 2088-088X
Pearlite Ferrite
21
Dinamika Teknik Mesin, Volume 3 No. 1 Januari 2013 Saiful A.,Sinarep, Nasmi: Pengaruh Preheat & Tempering
ISSN: 2088-088X
Ferrite
Gambar 12 (b) Foto Struktur Mikro Spesimen
Pengelasan Dipreheat Tanpa Ditempering pada Gambar 13 (b) Foto Struktur Mikro Spesimen
Daerah Lasan Perbesaran 400x (1 mm = 40 Pengelasan Dipreheat dan Ditempering pada
Strip) Daerah Lasan Perbesaran 400x (1 mm = 40
Pada gambar 13 bagian (a) dan (b) Strip)
merupakan spesimen PT dapat diketahui,
bahwa struktur mikronya adalah pearlite dan Pada gambar 14 (a) tampak struktur
cementite. Cementite dan pearlite berada yang terbentuk adalah pearlite- cementite,
pada seluruh area material, baik pada daerah dan ferrite batas butir atau grain boundary
HAZ maupun logam lasan. Cementite terlihat ferrite. Pada daerah ini struktur pearlite-
berbutir lebih besar pada daerah lasan cementite paling banyak dibandingkan
dibanding pearlite yang ada pada gambar dengan ferrite. Pada gambar 14 (b)
spesimen pengelasan dengan dipreheat dan menunjukkan struktur pearlite, ferrite dan
ditempering pada daerah HAZ. Hal ini cementite. Spesimen TPTT ini memiliki
menunjukkan juga, bahwa sifat mekanik kekuatan tarik yang tertinggi, jika
seperti kekuatan tarik spesimen lebih tinggi dibandingkan dengan spesimen RM, PTT,
dibandingkan dengan spesimen RW. dan PT.
Pearlite Cementite
Pearlite Cementite
Cementite
22
Dinamika Teknik Mesin, Volume 3 No. 1 Januari 2013 Saiful A.,Sinarep, Nasmi: Pengaruh Preheat & Tempering
ISSN: 2088-088X
Pearlite Cementite
Pearlite Cementite
Gambar 14 (b) Foto Struktur Mikro Spesimen Gambar 15 (b) Foto Struktur Mikro Spesimen
Pengelasan Tanpa Dipreheat dan Tanpa Pengelasan Tanpa Dipreheat Ditempering pada
Ditempering pada Daerah Lasan Perbesaran Daerah Lasan Perbesaran 400x (1 mm = 40
400x (1 mm = 40 Strip) Strip)
23
Dinamika Teknik Mesin, Volume 3 No. 1 Januari 2013 Saiful A.,Sinarep, Nasmi: Pengaruh Preheat & Tempering
ISSN: 2088-088X
DAFTAR PUSTAKA
Callister, 2000, Hand’s Book Fundamental of
th
Material Science and Engineering 5
Edition, Department of Metallurgy
Engineering, The University of Utah.
Copyright© ASM International® 1995
Dieter, 1976, Metallurgy SI Metric Edition
Mechanical, University of Mariland
http://www.meadinfo.org/ diakses tanggal 09
Desember 2011 Jam 23.50WITA.
Gambar 16 (b) Foto Struktur Mikro Spesimen http://www.migas-indonesia.Com/ diakses
Pengelasan Tanpa Dipreheat dan Tanpa tanggal 29 Desember 2011 Jam
Ditempering pada Daerah Base Metal (Logam 16.34WITA.
Dasar) Perbesaran 400x (1 mm = 40 Kurniawan, Apri, 2011, Jenis-jenis
Strip)/Pembanding Pengelasan, Jurusan Pendidikan
Teknik Mesin, Fakultas Teknik,
KESIMPULAN Universitas Negeri Yogyakarta
Dari hasil dan pembahasan penelitian Loureiro, Altino J.R., 2000, Effect of Heat
pengaruh preheat dan tempering terhadap Input on Plastic Deformation of
nilai kekerasan dan struktur mikro hasil Undermatched Welds, Department of
pengelasan baja JIS SS 400 ini dapat ditarik Mechanical Engineering, University of
beberapa kesimpulan. Nilai kekerasan yang
24
Dinamika Teknik Mesin, Volume 3 No. 1 Januari 2013 Saiful A.,Sinarep, Nasmi: Pengaruh Preheat & Tempering
ISSN: 2088-088X
25