Anda di halaman 1dari 9

PROPOSAL PENELITIAN

“Pengaruh Jenis Elektroda Pengelasan SMAW Terhadap Sifat


Mekanik Material SS400: Studi Eksperimenta”

Dosen Pengampu :
Muhammad Nuh Pasaribu M.T.S.T

OLEH KELOMPOK II :

OHOAD Y SURBAKTI 5213121003


GERY FERNANDO SINUKABAN 5213121006
RENALTI TIAWAN BARUS 5213121012

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN TEKNIK MESIN


UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
FAKULTAS TEKNIK
2024
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dalam pendidikan teknik dan teknologi, pemahaman mendalam tentang proses
pengelasan dan sifat mekanik material merupakan landasan penting. Salah satu metode
pengelasan yang umum digunakan adalah Shielded Metal Arc Welding (SMAW), yang
tetap menjadi pilihan utama dalam berbagai aplikasi industri. Sementara itu, material
SS400, dengan kekuatannya yang tinggi dan ketahanan terhadap korosi, juga menjadi
favorit dalam konstruksi.
Pengelasan SMAW melibatkan penggunaan elektroda yang memiliki peran
krusial dalam pembentukan sambungan las. Pemilihan jenis elektroda pengelasan
SMAW dapat memengaruhi secara signifikan sifat mekanik dari sambungan las,
termasuk kekuatan tarik, kekerasan, dan ketangguhan. Oleh karena itu, pemahaman
yang lebih baik tentang bagaimana variasi jenis elektroda ini mempengaruhi sifat
mekanik material SS400 menjadi sangat penting dalam konteks industri dan konstruksi.
Sejumlah penelitian sebelumnya telah mengungkapkan beberapa hasil terkait
pengaruh jenis elektroda pengelasan SMAW terhadap sifat mekanik material SS400.
Namun, dengan perkembangan teknologi dan terobosan baru dalam pengelasan, serta
meningkatnya kebutuhan akan material dengan sifat mekanik yang unggul, ada
dorongan untuk terus memvalidasi dan memperdalam temuan-temuan sebelumnya.
Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi lebih lanjut pengaruh variasi
jenis elektroda pengelasan SMAW terhadap sifat mekanik material SS400. Dengan
demikian, pemahaman ini tidak hanya akan memberikan kontribusi penting terhadap
literatur ilmiah, tetapi juga akan memberikan wawasan yang berharga bagi praktisi
industri dan para insinyur dalam mengoptimalkan proses pengelasan dan memilih
material yang sesuai dengan kebutuhan spesifik aplikasi.
Selain itu, dalam konteks pendidikan, penelitian ini akan memberikan
mahasiswa teknik dan teknologi kesempatan untuk terlibat langsung dalam eksplorasi
ilmiah yang relevan dengan disiplin ilmu mereka. Hal ini akan memperkaya
pengalaman belajar mereka, memperdalam pemahaman konsep-konsep teknis, dan
meningkatkan keterampilan penelitian yang sangat dibutuhkan dalam karir profesional
mereka di masa depan.
Dengan demikian, penelitian ini bukan hanya merupakan kontribusi signifikan
terhadap pemahaman ilmiah kita tentang pengelasan dan material, tetapi juga

2
merupakan langkah penting dalam mendukung pendidikan dan pengembangan
profesional dalam bidang teknik dan teknologi.

1.2 Perumusan Masalah


1. Bagaimana variasi jenis elektroda pengelasan SMAW memengaruhi sifat
mekanik material SS400?"

1.3. Tujuan Penelitian


1. Penjelasan tentang tujuan dari penelitian ini, yakni untuk mengidentifikasi dan
menganalisis pengaruh berbagai jenis elektroda pengelasan SMAW terhadap
sifat mekanik material SS400.
2. Melakukan penelitian lanjutan dengan memvariasikan jenis elektroda lainnya,
seperti E7010-P1, E7016, dan E7018, dengan menggunakan kuat arus
pengelasan 100A pada material SS400.

1.4. Manfaat Penelitian


1. Diskusi tentang manfaat potensial dari penelitian ini, baik dari segi ilmiah
maupun praktis, termasuk implikasi bagi industri dan pendidikan.

1.5. Ruang Lingkup Penelitian


1. Penjelasan tentang batasan-batasan penelitian ini, termasuk jenis elektroda
yang akan diteliti, metode pengelasan yang digunakan, dan parameter sifat
mekanik yang akan diukur.

3
BAB II2
TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Pengelasan Shielded Metal Arc Welding (SMAW)


Kekuatan Sambungan Las sebagai Tujuan Proses Pengelasan:
Kekuatan sambungan las merupakan tujuan utama dari proses penyambungan
dalam pengelasan.
Kekuatan sambungan tersebut sangat penting karena dapat memengaruhi risiko
kegagalan konstruksi pada berbagai industri, termasuk industri migas dan non-migas.
Pengaruh Arus dan Jenis Elektroda pada Kekuatan Sambungan
Arus pengelasan dan jenis elektroda sangat berpengaruh terhadap kekuatan
sambungan hasil pengelasan, terutama pada proses pengelasan SMAW.
Fluks yang terdapat pada elektroda SMAW memiliki peran penting dalam
menghasilkan gas pelindung dan melindungi tetesan weld metal pada elektroda.
Sejumlah penelitian sebelumnya telah dilakukan untuk mengeksplorasi
pengaruh variasi jenis elektroda dan arus pengelasan terhadap sifat mekanik material.
Hasil penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa perbedaan jenis elektroda
dan arus pengelasan menghasilkan kekuatan sambungan yang berbeda.
1. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh jenis elektroda terhadap
sifat mekanik material melalui proses pengelasan SMAW. Pengelasan
(welding) adalah teknik penyambungan logam dengan mencairkan sebagian
logam induk dan logam pengisi, menghasilkan sambungan kontinu.
2. Las busur listrik elektroda terlindung (SMAW) menggunakan busur nyala
listrik sebagai panas pencair logam, di mana logam induk dan ujung elektroda
mencair bersama.
3. Pola pemindahan logam cair mempengaruhi sifat mampu las dari logam,
dengan pemindahan halus menghasilkan mampu las yang tinggi.
4. Elektroda las dipilih berdasarkan jenis dan sifatnya, serta diameter yang sesuai
dengan ukuran las yang akan dibuat dan arus listrik yang dihasilkan.
5. Jenis-jenis elektroda meliputi elektroda berselaput seperti titania kapur dan
hidrogen rendah, yang memiliki karakteristik dan kegunaan yang berbeda.

4
6. Komposisi bahan penyusun fluks pada elektroda juga mempengaruhi hasil
pengelasan, dengan unsur seperti mangan, fosfor, sulfur, dan silikon memiliki
dampak yang berbeda terhadap sifat lasan.

2.2. Material SS400

Baja mild steel SS400, atau dikenal sebagai SS400 JIS 3101, di ASME Kode Bagian
IIA diklasifikasikan sebagai SA-36. Standar Industri Jepang (JIS) menggunakan
singkatan "SS" untuk baja struktural (structural steel), sedangkan angka 400 mirip
dengan baja AISI 1018. Plat mild steel SS400 adalah salah satu baja canai panas
struktural yang paling umum digunakan. Karakteristiknya termasuk harga yang relatif
murah, kemudahan dalam proses pengelasan dan pembubutan, serta kemampuan untuk
mengalami berbagai perlakuan panas.
Tabel 1 menampilkan komposisi kimia dari baja SS400. Unsur-unsur tersebut
tidak mencakup kromium (Cr) dan nikel (Ni) seperti yang ditemukan dalam baja tahan
karat, contohnya SS304 yang memiliki minimal 18% kromium dan 8% nikel.
Mengenai sifat mekanik, uji tarik (tensile test) adalah salah satu pengujian yang
penting dan dominan dalam perancangan konstruksi dan proses manufaktur. Proses ini
dilakukan sesuai standar pengujian yang telah ditetapkan seperti ASTM E8/E8M-11.
menunjukkan spesimen uji tarik, di mana kekuatan tarik (σ) diperoleh dari pembagian
beban maksimum (F) dengan luas penampang asal (A) spesimen.
Uji lengkung (bending test) digunakan untuk menentukan mutu material secara
visual dan mengukur kekuatan atau ketangguhan material akibat pembebanan serta
hasil sambungan las. Beberapa faktor yang perlu diperhatikan dalam uji lengkung
antara lain kekuatan tarik, komposisi kimia, dan struktur mikro, terutama kandungan
mangan (Mn) dan karbon (C). Standar dimensi untuk uji lengkung mencakup root bend
dan face bend, yang masing-masing menunjukkan karakteristik pembebanan dan
kekenyalan dari sambungan las.
Dengan demikian, penggunaan baja mild steel SS400 dalam berbagai aplikasi
konstruksi dan manufaktur perlu dipertimbangkan dengan memahami komposisi
kimianya serta sifat mekanik yang diperoleh melalui uji tarik dan uji lengkung.

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini melibatkan beberapa


tahapan yang dijabarkan sebagai berikut:
1. Persiapan Bahan dan Proses Pengelasan:

5
 Bahan yang digunakan adalah baja karbon jenis SS400 dengan
ketebalan 10mm.
 Proses pengelasan dilakukan menggunakan proses Shielded Metal Arc
Welding (SMAW) dengan variasi elektroda jenis E7010-P1, E7016, dan
E7018.
 Diameter elektroda yang digunakan adalah 3,2mm dengan arus
pengelasan sebesar 100A.
 Pengelasan dilakukan dalam posisi mendatar atau bawah tangan (1G).
2. Pembentukan Spesimen Pengelasan:
 Langkah awal adalah membentuk spesimen untuk pengelasan dengan
sudut kampuh 70° menggunakan jenis kampuh V terbuka dan face root
sebesar 2mm.
 Proses pengelasan kemudian dilakukan pada spesimen material SS400
menggunakan ketiga jenis elektroda yang telah ditentukan,
menghasilkan total 3 spesimen sesuai dengan variasi elektroda.
3. Prosedur Pengambilan Data:
 Setelah proses pengelasan selesai, tahap selanjutnya adalah pembuatan
spesimen uji tarik dan bending.
 Spesimen uji tarik dan bending dibuat menggunakan mesin sekrap
untuk ketiga jenis spesimen.
 Uji tarik dan bending dilakukan secara merusak (destructive test) untuk
menganalisis sifat mekanik material.
4. Analisis Hasil:
 Hasil pengelasan dievaluasi dengan memperhatikan karakteristik weld
metal yang dihasilkan oleh ketiga jenis elektroda.
 Spesimen uji tarik dan bending kemudian diuji untuk menentukan
kekuatan tarik dan ketangguhan material yang dihasilkan oleh masing-
masing elektroda.
Dengan menggunakan metode ini, penelitian akan dapat memberikan
pemahaman yang lebih baik tentang pengaruh variasi jenis elektroda pada sifat
mekanik material SS400 melalui proses pengelasan SMAW.

6
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Hasil Uji Tarik


Uji tarik dilakukan untuk mengetahui sifat-sifat mekanis dari material SS400.
Hasil pengujian tarik menunjukkan kekuatan tarik tertinggi pada pengelasan
menggunakan elektroda E7018, yakni sebesar 46.73 kgf/mm², diikuti oleh elektroda
E7016 (46.57 kgf/mm²), dan elektroda E7010-P1 (46.49 kgf/mm²). Berdasarkan tabel
komposisi kimia elektroda, dapat dilihat bahwa elektroda E7018 memiliki persentase
yang lebih tinggi untuk komposisi Mn dan Si, yang berpotensi meningkatkan kekuatan
dan kekerasan sambungan pengelasan.
3.2 Hasil Uji Bending
Uji bending dilakukan untuk melihat ketangguhan material terhadap beban
yang diberikan, baik pada face bend maupun root bend. Hasilnya menunjukkan nilai
tertinggi pada pengujian root bend menggunakan elektroda E7016 (38.87 kgf.mm²),
diikuti oleh E7018 (31.50 kgf.mm²), dan E7010-P1 (29.88 kgf.mm²). Sedangkan pada
face bend, nilai tertinggi diperoleh dari pengelasan dengan elektroda E7010-P1 (32.78
kgf.mm²), diikuti oleh E7016 (31.60 kgf.mm²), dan E7018 (26.09 kgf.mm²). Tidak
ditemukan keretakan pada hasil lasan pada ketiga jenis elektroda, menunjukkan bahwa
hasil pengelasan memenuhi standar.
Melalui hasil uji tarik dan uji bending, dapat disimpulkan bahwa elektroda
E7018 menunjukkan performa yang lebih baik dalam hal kekuatan dan ketangguhan
sambungan pengelasan dibandingkan dengan E7010-P1 dan E7016. Hal ini sejalan
dengan komposisi kimia elektroda yang mempengaruhi karakteristik mekanik
sambungan pengelasan.

7
KESIMPULAN
Dari hasil pengujian yang telah dilakukan pada spesimen uji dengan
menvariasikan jenis elektroda maka dapat disimpulkan bahwa jenis elektroda
berpengaruh terhadap sifat mekanik material terutama dari komposisi kimia selaput
elektroda dan juga kuat arus yang digunakan dimana nilai kekuatan tarik yang paling
tinggi terdapat pada jenis elektroda E7018 yaitu sebesar 46.73 kgf/mm2 selanjutnya
diikuti oleh elektroda E7016 yaitu sebesar 46.57 kgf/mm2 dan terakhir dengan nilai
terendah menggunakan elektroda E7010-P1 yaitu sebesar 46.49 kgf/mm2 . Sedangkan
nilai pengujian bending pada root bend yang paling tinggi adalah pada elektroda E7016
sebesar 38.87 Kgf.mm2 , selanjutnya diikuti oleh elektroda E7018 yaitu sebesar 31.50
kgf.mm2 dan terakhir dengan nilai terendah menggunakan elektroda E7010-P1 yaitu
sebesar 29.88 kgf.mm2 . Nilai pengujian bending pada face bend yang paling tinggi
adalah pada elektroda E7010-P1 sebesar 32.78 Kgf.mm2 , selanjutnya diikuti oleh
elektroda E7016 yaitu sebesar 31.60 kgf.mm2 dan terakhir dengan nilai terendah
menggunakan elektroda E7018 yaitu sebesar 26.09 kgf.mm2 .

8
REFERENSI
Azwinur, & Muhazir. (2019). Pengaruh Jenis Elektroda Pengelasan SMAW Terhadap
Sifat Mekanik Material SS400. Jurnal Polimesin, 17(1), 1-24.

Anda mungkin juga menyukai