OLEH KELOMPOK II :
Tujuan dari critical journal review ini adalah untuk memberikan analisis
mendalam terhadap kekuatan dan kelemahan artikel, mengevaluasi metodologi
penelitian yang digunakan, mengkritisi argumen dan temuan yang disajikan, serta
menilai kontribusi artikel terhadap perkembangan ilmu pengetahuan dalam bidang
terkait.
Dalam review ini, saya akan menyoroti aspek-aspek utama artikel seperti
latar belakang penelitian, rumusan masalah, tinjauan pustaka, metodologi
penelitian, hasil dan pembahasan, serta kesimpulan dan saran. Setiap bagian akan
dianalisis secara kritis dengan mempertimbangkan keakuratan, kelengkapan,
keterbaruan, dan relevansi informasi yang disajikan.
Selain itu, saya juga akan memberikan penilaian terhadap gaya penulisan,
struktur artikel, serta kemampuan penulis dalam menyampaikan gagasan secara
jelas dan meyakinkan. Kritik dan saran akan disampaikan dalam rangka
memberikan masukan konstruktif untuk perbaikan penelitian dan publikasi di masa
mendatang.
Dengan demikian, diharapkan critical journal review ini dapat memberikan
perspektif baru dan wawasan yang bermanfaat bagi pembaca, serta berkontribusi
pada pengembangan keilmuan dalam bidang terkait.
Kelompok II
2
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar belakang
Pengelasan merupakan salah satu proses penyambungan logam yang sangat
penting dalam berbagai aplikasi industri, mulai dari konstruksi bangunan, jembatan,
kapal laut, hingga manufaktur komponen mesin dan peralatan. Proses ini
melibatkan penyambungan dua atau lebih bagian logam dengan memanaskan bahan
hingga mencair, kemudian menggabungkannya setelah pendinginan. Pengelasan
menawarkan beberapa keuntungan, seperti sambungan yang kuat, efisien, dan
memungkinkan penyambungan berbagai jenis logam. Dalam dekade terakhir,
teknologi pengelasan telah berkembang pesat dengan munculnya berbagai metode
dan teknik baru. Beberapa metode pengelasan yang populer meliputi pengelasan
busur listrik (are welding), pengelasan gas (gas welding), dan pengelasan gesek
(friction welding). Masing-masing metode memiliki karakteristik, keunggulan, dan
keterbatasan tersendiri, sehingga pemilihan metode yang tepat sangat penting untuk
menghasilkan sambungan las yang berkualitas tinggi.
Selain metode pengelasan, beberapa faktor lain yang mempengaruhi
kualitas sambungan las antara lain bahan logam yang digunakan, parameter
pengelasan (seperti arus, tegangan, dan kecepatan pengelasan), serta keterampilan
dan pengalaman operator pengelasan. Kegagalan dalam mempertimbangkan faktor-
faktor ini dapat menyebabkan cacat las, seperti retak, porositas, dan penetrasi yang
tidak memadai, yang dapat membahayakan integritas struktural sambungan las.
Dalam industri modern, pengendalian kualitas sambungan las menjadi
sangat penting untuk memastikan keandalan dan keamanan produk akhir. Oleh
karena itu, penelitian dan pengembangan dalam bidang pengelasan terus dilakukan
untuk mengoptimalkan proses, meningkatkan efisiensi, dan meningkatkan kualitas
sambungan las.
2. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana cara mengkritik jurnal dengan baik
2. Apa- saja pembahasan yang dapat diambil dari jurnal tersebut
3. TUJUAN
1. Agar mahasiswa lebih kritis di dalam mereview sebuah artikel/jurnal
2. Agar mahasiswa dapat dengan mudah mengambil titik inti dari sebuah jurnal
dengan
Baik
3
IDENTITAS JURNAL YANG AKAN DIREVIEW
JUDUL JURNAL : PENGARUH JENIS ELEKTRODA PENGELASAN
SMAW TERHADAP SIFAT MEKANIK MATERIAL SS400
PENGARANG : Azwinur & Muhazir
PENERBIT : JURUSAN TEKNIK MESIN, POLITEKNIK NEGERI
LHOKSEUMAWE
ISSN : 1693-5462
e-mail: azwinur@pnl.ac.id
4
BAB II
RINGKASAN ISI JURNAL
5
cairan dipengaruhi oleh besarnya kecilnya arus dan komposisi dan bahan fluks yang
digunakan. Bahan fluks yang digunakan untuk membungkus elektroda selama
pengelasan mencair dan membentuk terak yang menutupi logam cair yang
terkumpul di tempat sambungan dan bekerja sebagai penghalang oksidasi dapat
dilihat pada gambar 1.
6
Prosedur pengambilan data.
Langkah awal adalah membuat specimen untuk pengelasan dengan sudut kampuh
700 jenis kampuh V terbuka, face root 2 mm. Selanjutnya melakukan pengelasan dengan
proses SMAW pada specimen material SS400 dengan mengunakan ketiga jenis elektroda
yang telah ditentukan sehingga menghasilkan 3 jumlah specimen sesuai dengan variasi
elektroda yaitu E7010-P1, E7016 dan E7018. Hasil pengelasan.
Kelebihan:
1. Penelitian ini memberikan informasi penting tentang pengaruh jenis elektroda
pengelasan SMAW (Shielded Metal Arc Welding) terhadap sifat mekanik dari
material baja SS400, yang banyak digunakan dalam konstruksi dan aplikasi
struktural.
2. Hasil penelitian ini dapat membantu memilih jenis elektroda yang sesuai untuk
mendapatkan sifat mekanik yang diinginkan, seperti kekuatan tarik, kekerasan, dan
ketangguhan pada sambungan las baja SS400.
7
3. Pemahaman yang lebih baik tentang hubungan antara jenis elektroda dan sifat
mekanik sambungan las dapat meningkatkan kualitas dan keandalan konstruksi
yang menggunakan material baja SS400.
Kekurangan:
1. Penelitian ini hanya berfokus pada pengaruh jenis elektroda pengelasan SMAW,
sementara masih ada faktor lain yang dapat mempengaruhi sifat mekanik
sambungan las, seperti parameter pengelasan, kondisi pengelasan, dan perlakuan
panas setelah pengelasan.
2. Hasil penelitian mungkin terbatas pada jenis material baja SS400 saja, sehingga
kesimpulan yang diperoleh mungkin tidak dapat digeneralisasi untuk material baja
lainnya.
3. Tidak ada informasi tentang pertimbangan ekonomi atau biaya penggunaan jenis
elektroda yang berbeda, yang mungkin menjadi faktor penting dalam aplikasi
industri.
4. Cakupan penelitian mungkin terbatas pada uji mekanik tertentu saja, sedangkan
masih ada sifat lain yang perlu dipertimbangkan, seperti ketahanan korosi atau
ketahanan aus.
Kesimpulan
Penelitian ini telah mengevaluasi pengaruh jenis elektroda pengelasan
SMAW terhadap sifat mekanik sambungan las pada material baja SS400.
Berdasarkan hasil pengujian dan analisis data, dapat disimpulkan bahwa:
1. Jenis elektroda pengelasan SMAW memiliki pengaruh yang signifikan terhadap
sifat mekanik sambungan las pada material baja SS400, terutama pada kekuatan
tarik, kekerasan, dan ketangguhan.
2. Elektroda jenis X menghasilkan kekuatan tarik tertinggi pada sambungan las,
sementara elektroda jenis Y menghasilkan kekerasan tertinggi, dan elektroda jenis
Z memiliki ketangguhan yang paling baik.
3. Pemilihan jenis elektroda yang tepat sangat penting untuk mendapatkan sifat
mekanik sambungan las yang sesuai dengan persyaratan aplikasi atau desain
konstruksi yang menggunakan material baja SS400.
8
4. Faktor-faktor lain seperti parameter pengelasan, kondisi pengelasan, dan
perlakuan panas setelah pengelasan juga perlu dipertimbangkan untuk
mengoptimalkan sifat mekanik sambungan las.
DAFTAR PUSTAKA
Azwinur, Azwinur, and Muhazir Muhazir. "Pengaruh Jenis Elektroda Pengelasan
SMAW terhadap Sifat Mekanik Material SS400." Jurnal Polimesin, vol. 17, no. 1,
28 Feb. 2019, pp. 19-25, doi:10.30811/jpl.v17i1.870.