LABORATORIUM MEKANIK
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
TEKNIK MESIN LEMBARAN KERJA LABORATORIUM
KOMPETENSI UTAMA No Percobaan : Halaman
TOPIK : LABORATORIUM MEKANIK 1
01
SUB TOPIK : Pengujian Kekerasan Bahan
DASAR TEORI
1. Teori Pengujian Kekerasan
Pada umumnya, kekerasan menyatakan ketahanan terhadap deformasi
dan untuk logam dengan sifat tersebut merupakan ukuran ketahanannya
terhadap deformasi plastik atau deformasi permanen (Dieter, 1987). Untuk para
insinyur perancang, kekerasan sering diartikan sebagai ukuran kemudahan dan
kuantitas khusus yang menunjukkan sesuatu mengenai kekuatan dan perlakuan
panas dari suatu logam.
Kekerasan adalah ketahanan suatu benda/ material terhadap penetrasi/
penekanan/ daya tembus benda lain yang lebih keras dan nilai kekerasannya
tidak mutlak.
Kekerasan adalah suatu sifat dari bahan yang sebagian besar dipengaruhi
oleh unsur-unsur paduannya. Carbon didalam besi secara pasti mempengaruhi
kwalitas baja dan kekerasan yang dibutuhkan dapat dicapai dengan perlakuan
panas.
Dari beberapa penyelidikan bahwa bahan akan berubah kekerasannya
bila dikerjakan dengan cold worked (misalnya : pengerolan dan penarikan).
Permukaan yang akan dibuat lekukan harus relatif halus, rata dan bersih dari
debu atau kerak.
Metode ini digunakan dengan cara menekankan penetrator dengan
indentor bola baja kepermukaan material dengan beban penekanan sesuai
dengan indentor dan jenis material yang akan diuji.
Alat penetrasi yang digunakan adalah indentor bola baja yang dikeraskan
dengan ukuran 10 mm, 5 mm dan 2,5 mm.
Metode ini digunakan untuk mengetes/ menguji kekerasan logam yang
belum dilakukan proses Heat Treatment (perlakuan panas).
Material yang diuji adalah material yang lunak saja dan harga
kekerasannya hanya sampai 450 HB (Kg/mm2), jika hasil pengujiannya
didapat harga kekerasannya diatas 450 HB, maka hasil pengujiannya kurang
teliti.
Angka kekerasan brinell (BHN) dinyatakan sebagai beban P dibagi luas
permukaan lekukan.
Pada prakteknya, luas ini dihitung dari pengukuran mikroskopik panjang
diameter jejak. BHN dapat ditentukan dari persamaan berikut :
MODUL PRAKTIKUM PENGUJIAN KEKERASAN
LABORATORIUM MEKANIK
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
TEKNIK MESIN LEMBARAN KERJA LABORATORIUM
KOMPETENSI UTAMA No Percobaan : Halaman
TOPIK : LABORATORIUM MEKANIK 1
01
SUB TOPIK : Pengujian Kekerasan Bahan
dimana :
BHN = Angka Kekerasan Brinell (Kg/mm2)
P = Beban (Kg)
D = Diameter indentor bola baja (mm)
dr = Diameter hasil penekanan rata-rata (mm)
Indentor atau penetrator dapat berupa bola baja atau kerucut intan
dengan sudut 1200. Diameter bola baja umumnya 1/16 inchi, tetapi terdapat
juga indentor dengan diameter lebih besar, yaitu 1/8, 1/4, atau 1/2 inchi untuk
bahan-bahan yang lunak.
Pengujian dilakukan dengan terlebih dahulu memberikan beban minor 10
kg, dan kemudian beban mayor diaplikasikan. Beban mayor biasanya 60 atau
100 kg untuk indentor bola baja dan 150 kg untuk indentor intan. Meskipun
demikian, dapat digunakan beban dan indentor sesuai kondisi pengujian.
Karena pada pengujian rockwell, angka kekerasan yang ditunjukkan
merupakan kombinasi antara beban dan indentor yang dipakai, maka perlu
diberikan awalan huruf pada angka kekerasan yang menunjukkan kombinasi
beban dan penumbuk tertentu untuk skala beban yang digunakan.
Dial pada mesin terdiri atas warna merah dan hitam yang didesain untuk
mengakomodir pengujian skala B dan C yang seringkali dipakai. Skala
kekerasan B digunakan untuk pengujian dengan kekerasan medium seperti baja
karbon rendah dan baja karbon medium dalam kondisi telah dianil
(dilunakkan). Range kekerasannya dari 0-100. Bila indentor bola baja dipakai
untuk menguji bahan yang kekerasannya melebihi B 100, indentor dapat
terdefomasi dan berubah bentuk. Tetapi jika indentor bola baja dipakai untuk
menguji bahan yang lebih lunak dari B 0, dapat mengakibatkan pemegang
indentor mengenai benda uji, sehingga hasil pengujian tidak benar dan
pemegang indentor dapat rusak.
Metode ini digunakan dengan cara menekankan penetrator dengan
indentor bola baja 1/16 dan intan yang berbentuk kerucut dengan sudut
puncak 1200 ke permukaan material yang diuji dengan beban penekanan sesuai
dengan indentor yang dipakai.
Indentor yang dipakai dalam pengujian Metode Rockwell :
a. Untuk logam-logam yang lunak digunakan bola baja 1/16 dengan beban
100 Kg
MODUL PRAKTIKUM PENGUJIAN KEKERASAN
LABORATORIUM MEKANIK
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
TEKNIK MESIN LEMBARAN KERJA LABORATORIUM
KOMPETENSI UTAMA No Percobaan : Halaman
TOPIK : LABORATORIUM MEKANIK 1
01
SUB TOPIK : Pengujian Kekerasan Bahan
b. Untuk baja-baja yang keras digunakan intan dengan sudut 120 0 dengan
beban 150 Kg
Metode Rockwell digunakan untuk menguji material dari yang lunak
sampai yang keras.
Jika mengukur/ menguji dengan bola baja 1/16 dan bebannya 100 Kg,
maka kekerasannya disebut HRB (Hardness Rockwell Ball)
Jika mengukur/ menguji dengan intan 1200 dan bebannya 150 Kg, maka
kekerasannya disebut HRC (Hardness Rockwell Cone).
Pengukuran/ pengujian HRB hanya sampai dengan 100 HRB, diatas 100
HRB harus dengan HRC.
Kerugian Metode Rockwell adalah tidak dapat digunakan pada bahan/ material
yang tipis yang tebalnya dibawah 1 mm.
dimana :
P = beban penekanan yang digunakan (Kg)
d = panjang diagonal rata-rata (mm)
Gambar 1.7. Tipe-tipe lekukan piramid intan: (a) lekukan yang sempurna, (b) lekukan bantal
jarum, (c) lekukan berbetuk tong (Dieter, 1987)
MODUL PRAKTIKUM PENGUJIAN KEKERASAN
LABORATORIUM MEKANIK
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
TEKNIK MESIN LEMBARAN KERJA LABORATORIUM
KOMPETENSI UTAMA No Percobaan : Halaman
TOPIK : LABORATORIUM MEKANIK 1
01
SUB TOPIK : Pengujian Kekerasan Bahan
Lekukan yang benar yang dibuat oleh penekan piramida intan harus
berbentuk bujur sangkar (gambar 7a). Lekukan bantal jarum (gambar 7b)
adalah akibat terjadinya penurunan logam di sekitar permukaan piramida yang
datar. Keadaan demikian terdapat pada logam-logam yang dilunakkan dan
mengakibatkan pengukuran panjang diagonal yang berlebihan. Lekukan
berbentuk tong (gambar 7c) akibat penimbunan ke atas logam-logam di sekitar
permukaan penekan tedapat pada logam-logam yang mengalami proses
pengerjaan dingin.
Keuntungan Metode Vickers yaitu dapat menguji bahan/ material yang keras,
tipis yang tebalnya dibawah 1 mm, dan hasilnya lebih presisi.
LEMBAR KERJA 1 :
D. Bahan :
.
F. Langkah Percobaan :
1. Siapkan permukaan benda kerja:
a. Ratakan kedua permukaan benda kerja menggunakan kikir dan amplas
kasar, sehingga kedua bidang permukaan tersebut sejajar.
b. Haluskan permukaan benda kerja menggunakan amplas.
2. Pasang landasan benda uji pada dudukannya
3. Gerakkan tuas pada posisi 1 dan pasang penetrator yang sesuai
4. Pilih beban yang sesuai dengan penetrator dan bahan uji
5. Buka tutup atas mesin dan pasang lensa pembesaran
6. Letakkan benda uji pada landasan yang tepat
7. Kencangkan penekanan benda uji dengan memutar handwheel
8. Gerakkan tuas dari posisi 1 ke posisi 2 dan selanjutnya ke posisi 3 secara
perlahan-lahan, ini merupakan beban awal
9. Gerakkan tuas ke posisi 4 dan tunggu selama 20 detik (penambahan beban)
10. Gerakkan tuas ke posisi 1 (posisi semula)
11. Ukur diameter bekas penekanan secara teliti pada layar mesin
12. Lakukan pengujian sebanyak 5X
MODUL PRAKTIKUM PENGUJIAN KEKERASAN
LABORATORIUM MEKANIK
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
TEKNIK MESIN LEMBARAN KERJA LABORATORIUM
KOMPETENSI UTAMA No Percobaan : Halaman
TOPIK : LABORATORIUM MEKANIK 1
01
SUB TOPIK : Pengujian Kekerasan Bahan
G. Data-data pengamatan
Alat uji kekerasan dan sistem uji = .
Indentor = d = mm
Beban penekanan = ..
H. Pembahasan
I. Kesimpulan
J. Saran
LEMBAR KERJA 2 :
D. Bahan :
F. Langkah Percobaan :
1. Siapkan permukaan benda kerja:
a. Ratakan kedua permukaan benda kerja menggunakan kikir dan amplas
kasar, sehingga kedua bidang permukaan tersebut sejajar.
b. Haluskan permukaan benda kerja menggunakan amplas.
2. Pasang landasan benda uji pada dudukannya
3. Gerakkan tuas pada posisi 1
4. Pasang penetrator yang sesuai
5. Pilih beban mayor yang sesuai (100 Kg atau 150 Kg)
6. Letakkan benda uji pada landasannya
7. Kencangkan benda uji dengan memutar handwheel
8. Gerakkan tuas dari posisi 1 keposisi 2 dan 3 secara perlahan-lahan (beban
awal)
9. Atur posisi jarum dial pada nol dengan memutar ring
10. Gerakkan tuas keposisi 4 dan tunggu sampai gerak jarum dial berhenti
11. Gerakkan tuas keposisi 3
12. Baca nilai kekerasan yang ditunjukkan jarum pada dial
13. Kembalikan tuas pada posisi semula
14. Lakukan pengujian sebanyak 5X
15. Ambil benda uji dan matikan mesin.
16. Tentukan nilai kekerasannya dengan perhitungan.
G. Data-data pengamatan
MODUL PRAKTIKUM PENGUJIAN KEKERASAN
LABORATORIUM MEKANIK
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
TEKNIK MESIN LEMBARAN KERJA LABORATORIUM
KOMPETENSI UTAMA No Percobaan : Halaman
TOPIK : LABORATORIUM MEKANIK 1
01
SUB TOPIK : Pengujian Kekerasan Bahan
H. Pembahasan
J. Kesimpulan
J. Saran
LEMBAR KERJA 3 :
MODUL PRAKTIKUM PENGUJIAN KEKERASAN
LABORATORIUM MEKANIK
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
TEKNIK MESIN LEMBARAN KERJA LABORATORIUM
KOMPETENSI UTAMA No Percobaan : Halaman
TOPIK : LABORATORIUM MEKANIK 1
01
SUB TOPIK : Pengujian Kekerasan Bahan
D. Bahan :
F. Langkah Percobaan :
1. Siapkan permukaan benda kerja:
a. Ratakan kedua permukaan benda kerja menggunakan kikir dan amplas
kasar, sehingga kedua bidang permukaan tersebut sejajar.
b. Haluskan permukaan benda kerja menggunakan amplas.
2. Pasang landasan benda uji pada dudukannya
3. Gerakkan tuas pada posisi 1 dan pasang penetrator yang sesuai
4. Pilih beban yang sesuai dengan penetrator dan bahan uji
5. Buka tutup atas mesin dan pasang lensa pembesaran
6. Letakkan benda uji pada landasan yang tepat
7. Kencangkan penekanan benda uji dengan memutar handwheel
8. Untuk beban 1 kg sampai 10 kg
Putar tuas dari posisi 1 keposisi 2 dan keposisi 3 secara perlahan-lahan
(tidak sampai posisi 4), tunggu selama 30 detik
9. Untuk beban 30 kg sampai 100 kg, tuas diputar sampai posisi 4, tunggu 30
detik
10. Gerakkan tuas ke posisi semula
11. Ukur diagonalnya secara horizontal dan vertikal dan hitung rata-ratanya
12. Lakukan pengujian sebanyak 5X
MODUL PRAKTIKUM PENGUJIAN KEKERASAN
LABORATORIUM MEKANIK
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
TEKNIK MESIN LEMBARAN KERJA LABORATORIUM
KOMPETENSI UTAMA No Percobaan : Halaman
TOPIK : LABORATORIUM MEKANIK 1
01
SUB TOPIK : Pengujian Kekerasan Bahan
G. Data-data pengamatan
Alat uji kekerasan dan sistem uji = ..
Indentor =
Beban penekanan = ..
H. Pembahasan
K. Kesimpulan
J. Saran