BAB I
PENDAHULUAN
sebagai elemen perlu diketahui bagaimana sifat dan kondisi dari logam yang
akan atau sedang digunakan tersebut. Apakah memenuhi syarat atau tidak,
bahan tersebut.
pengujian ini, kita dapat dengan mudah mengetahui gambaran sifat mekanis
suatu titik, atau daerah tertentu saja, nilai kekerasan cukup valid untuk
berbeda untuk kelompok bidang ilmu yang berbeda. Bagi insinyur metalurgi
untuk para insinyur desain nilai tersebut adalah ukuran dari tegangan alir,
keausan, untuk para insinyur mineralogi nilai itu adalah ketahanan terhadap
Mohd. Azlan
1910816210025
PRAKTIKUM PENGUJIAN MATERIAL
PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
al, 2014).
Mohd. Azlan
1910816210025
PRAKTIKUM PENGUJIAN MATERIAL
PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
dapat berupa kombinasi perilaku elastis dan plastis. Pada permukaan dari
kg/mm % dan besarnya kurang lebih tiga kali besar tegangan luluh untuk
yang lebih panjang pada suatu bahan uji memberikan pengertian bahwa nilai
Mohd. Azlan
1910816210025
PRAKTIKUM PENGUJIAN MATERIAL
PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
beban, maka diagonal indentasi (d) makin besar pula di sisi lain maka besar
1. Permukaan material
a. Karbon (C)
Mohd. Azlan
1910816210025
PRAKTIKUM PENGUJIAN MATERIAL
PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
b. Mangan (Mn)
c. Silikon (Si)
sehingga baja karbon lebih elastis dan cocok dijadikan sebagai bahan
pembuat pegas
d. Posfor (P)
e. Belerang (S)
f. Khrom (Cr)
keliatan, menaikkan daya tahan korosi dan daya tahan terhadap keausan
g. Nikel (Ni)
Sebagai unsur paduan dalam baja konstruksi dan baja mesin, nikel
h. Molibden (Mo)
cacat pada benda uji. Karena pada pengujian ini hanya diambil sampel
Mohd. Azlan
1910816210025
PRAKTIKUM PENGUJIAN MATERIAL
PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
dari bahan tersebut. Ada beberapa macam pengujian pada destruction test
1. Pengujian tarik.
2. Pengujian pukulan.
3. Pengujian tekan.
4. Pengujian kekerasan.
5. Pengujian bengkok.
6. Pengujian impact.
1. Pengujian Brinnell
2. Pengujian Vickers
3. Pengujian Rockwell
Harga kekerasan tidak memiliki standar atau skala yang mutlak, oleh
karena harga kekerasan dari suatu jenis pengujian memiliki skala tersendiri,
walaupun terdapat beberapa hubungan dari skala yang satu dengan yang
karena skala dalam setiap pengujian diukur dari benda yang berbeda.
bola baja tersebut ditekan pada permukaan benda uji secara tegak lurus
Mohd. Azlan
1910816210025
PRAKTIKUM PENGUJIAN MATERIAL
PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
lekukan yang terjadi diukur. Angka kekerasan Brinell diperoleh dari hasil
yang terjadi.
berikut:
uji yang mempunyai kekerasan diatas 400 HB, digunakan bola penguji
pembebanan.
bola uji, maka ketebalan benda uji tersebut minimal 10 kali kedalaman
penekanan.
5. Diameter hasil penekanan tidak diperbolehkan lebih kecil dari 0,2D dan
Mohd. Azlan
1910816210025
PRAKTIKUM PENGUJIAN MATERIAL
PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
distandarisasikan.
sebagai berikut :
b. Beban
c. Lama pembebanan
Contoh:
105 HB 2,5/187,5/15
Berarti :
Mohd. Azlan
1910816210025
PRAKTIKUM PENGUJIAN MATERIAL
PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
HB, maka pada tahun 1925 Smith dan Sandland dari inggris membuat suatu
pyramid intan , dengan bidang dasar pyramid merupakan bujur sangkar dan
Brinnell, hanya saja lekukkan yang terjadi diukur pada kedua diagonalnya.
lekukan yang terjadi selalu berbanding lurus dengan beban, sehingga nilai
uji) dengan suatu indentor. Penekanan indentor ke dalam benda uji dilakukan
umumnya dipakai ada tiga jenis, yaitu HRA, HRB, dan HRC. HR itu sendiri
(Krisnha,2013)
pengujian yang sangat praktis dan mudah. Sehingga sejak tahun 1931
dikeraskan dengan diameter 1,16’’ untuk bahan yang lunak, dan kerucut
intan dengan sudut puncak 120°. Ujung kerucut dibulatkan dengan radius 0,2
mm untuk bahan keras. Gaya awal sebesar Fo= 10 kgf diperlukan supaya
Mohd. Azlan
1910816210025
PRAKTIKUM PENGUJIAN MATERIAL
PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
penetrasi. Hal ini disebabkan deformasi bahan yang diuji tidak seluruhnya
digunakan adalah 100 kgf untuk penetrator bola baja dan 100 kgf untuk
(hard alloy) diijinkan untuk mengaplikasikan lebih dari skala yang telah
beberapa contoh :
b. Skala B adalah untuk mengukur bahan yang agak lunak (middle hard
Kondisi untuk jarak pengukuran dan kemampuan ukur untuk skala lain
Mohd. Azlan
1910816210025
PRAKTIKUM PENGUJIAN MATERIAL
PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
didesain khusus untuk melakukan metode Rockwell. Ada dua jenis sistem
Mohd. Azlan
1910816210025
PRAKTIKUM PENGUJIAN MATERIAL
PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
BAB III
METODE PERCOBAAN
3.2.1 Alat
3.2.2 Bahan
sebagai berikut :
Mohd. Azlan
1910816210025
PRAKTIKUM PENGUJIAN MATERIAL
PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
Mohd. Azlan
1910816210025