Anda di halaman 1dari 6

PRAKTIKUM PENGUJIAN MATERIAL

PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN


UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Pengujian Hardness Tester

Hasil percobaan Hardness Tester dengan menggunakan alat uji

MH600 Hardness Tester, dapat di tunjukkan pada tabel di bawah ini :

 Jenis pengujian : Hardness Tester

 Jenis Spesimen : Baja ST-41

 Bentuk bahan uji : Bulat

Tabel 4.1 Hasil Uji kekerasan pada Baja ST-41

Tanpa Perlakuan Air Oli Udara

(HRB) (HRB) (HRB) (HRB)

Titik 1 66,0 63,8 52,3 59,3

Titik 2 61,6 57,9 64,4 54,3

Titik 3 77,0 55,7 56,1 54,0

Titik 4 50,8 66,9 62,4 53,4

Titik 5 69,6 61,8 58,4 59,0

Rata-Rata 65,7 64,1 58,9 56,1

(Sumber : Data Pengamatan Praktikum)

4.2 Grafik Pengujian

Berikut ini adalah hasil pengujian hardness tester menggunakan alat

MH600 Hardness Tester terhadap spesimen baja ST-41 yang di tuangkan

dalam bentuk grafik, yang mana membandingkan antara dengan tanpa

perlakuan, pendinginan dengan air, pendinginan dengan udara, dan

pendinginan dengan oli.


M0hd Azlan
1910816210025
PRAKTIKUM PENGUJIAN MATERIAL
PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

Gambar 4.1 Grafik Hubungan Hasil Kekerasan dengan Media Pendingin


dan tanpa perlakuan
(Sumber : Data Pengamatan Praktikum)

Dari percobaan pada uji penekanan dengan alat MH600 hardness

tester, hasil kekerasan dari 5 titik yang diuji dengan tanpa perlakuan pada

titik 1 adalah 66,0 pada titik 2 adalah 61,6 pada titik 3 adalah 77,0 pada

titik 4 adalah 50,8 dan pada titik 5 adalah 69,6 Diperoleh hasil rata-ratanya

adalah 65,7. Selanjutnya dengan pendinginan air diperoleh hasil pada titik

1 adalah 63,8 pada titik 2 adalah 57,9 pada titik 3 adalah 55,7, pada titik 4

adalah 66,9 dan pada titik 5 adalah 61,8 dan diperoleh hasil rata-ratanya

adalah 64,1. Selanjutnya pada pendinginan dengan oli diperoleh hasil

pada titik 1 adalah 52,3 pada titik 2 adalah 64,4 pada titik 3 adalah 56,1

pada titik 4 adalah 62,4 dan pada titik 5 adalah 58,4 sehingga diperoleh

hasil rata-ratanya adalah 58,9 . Selanjutnya yang terakhir pendinginan

dengan udara diperoleh hasil kekerasan pada titik 1 adalah 59,3 pada titik

2 adalah 54,3 pada titik3 adalah 54,0 pada titik 4 adalah 53,4 dan pada

titik 5 adalah 59,0 sehingga diperoleh hasil rata-ratanya adalah 56,1.


M0hd Azlan
1910816210025
PRAKTIKUM PENGUJIAN MATERIAL
PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

4.3 Pembahasan

Pada media pendingin air terjadi proses quenching yang cepat

sehingga memperoleh nilai kekerasan yang baik. Air memberikan

pendinginan yang sangat cepat, yang menyebabkan tegangan dalam,

distorsi, dan retakan yang membuat baja memiliki kekerasan yang baik.

Untuk udara sebagai media pendingin lebih lunak jika dibandingkan

dengan air, maka kemungkinan adanya tegangan dalam, distorsi, dan

retakan lebih kecil. Oleh karena itu medium udara tidak menghasilkan baja

sekeras yang dihasilkan pada medium air.

Dibanding dengan dengan media air dan udara, karena pada proses

tanpa perlakuan ini tidak mengalami proses heat treatment sehingga

kekerasan tidak mengalami kenaikan.

Quenching dengan media oli menghasilkan kekerasan yang lebih

tinggi daripada oli dan tanpa perlakuan. Pendinginan yang lambat

kemungkinan adanya tegangan dalam dan distorsi yang lebih kecil

dibanding dengan media pendingin lainnya, sehingga media udara tidak

menghasilkan kekerasan yang lebih baik.

Jadi dari hasil praktimum uji kekerasan ini diperoleh hasil baja yang

memiliki kekerasan yang paling tinggi adalah pada baja dengan media

pendingin pada air dibanding dengan media pendingin udara, oli, dan

tanpa perlakuan.

M0hd Azlan
1910816210025
PRAKTIKUM PENGUJIAN MATERIAL
PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Dari hasil percobaan pengujian kekerasan pada spesimen baja ST-

41 didapat kesimpulan sebagai berikut :

1. Mahasiwa sudah bisa mengetahui hasil kekerasan baja ST41

dengan alat MH600 hardness tester dari spesimen yang mengalami

heat treatment dan pendinginan dengan udara, oli, air, dan tanpa

perlakuan. Dan yang paling keras adalah pendingin air, tetapi ada

kemungkinan permasalahan di alat uji ataupun ukuran spesimen

yang kurang rata sehingga hasil yang didapatkan tidak sesuai..

2. Dari hasil praktikum, mahasiswa bisa membuat grafik hubungan

beban dengan kekerasan (sebagaimana tertera pada grafik

pengujian) dan dapat mengetahui hasil dari uji kekerasan yaitu

dengan membaca grafik yang mana nilai uji kekerasan rata-rata

pada baja dengan tanpa perlakuan yaitu 65,7 HRB dan pada media

pendingin air, oli, dan udara secara berturut-turut adalah 64,1 HRB,

58,9 HRB, dan 56,1 HRB.

3. Harga kekerasan Rockwell di notasikan dengan simbol HR yang

didahului dengan harga kekerasannya dilengkapi dengan huruf yang

menunjukkan skala A, B, dan C. Pada pengujian kekerasan material

dengan metode Rockwell untuk Skala A biasanya digunakan pada

material carbide cemetite, baja tipis dan baja dengan lapisan keras

M0hd Azlan
1910816210025
PRAKTIKUM PENGUJIAN MATERIAL
PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

yang tipis. Skala B yang biasanya diaplikasikan pada material yang

lunak, seperti paduan-paduan tembaga, paduan aluminium dan baja

lunak, dengan menggunakan indentor bola baja berdiameter 1/16"

dan beban total sebesar 100 kgf. Sedangkan skala C diaplikasikan

untuk material-material yang lebih keras, seperti besi tuang, bahan –

bahan yang lain yang lebih keras dan banyak paduan-paduan baja

yang memakai kerucut intan sebagai indentornya dengan beban total

sampai 150 kgf.

5.2 Saran

Praktikan harus teliti dalam menggunakan alat uji Hardness Tester

agar mendapatkan hasil yang lebih akurat dan tepat. Kemudian asdos

praktikum atau asistem lab harus menyediakan alat tester yang

sesungguhnya tanpa menggunakan alat uji tester elektronik, sehingga

praltikan bisa memaksimalkan hasil praktikum. Pada saat uji penekanan

harus benar-benar tepat dalam peletakkan alat agar terbaca dengan

akurat.

M0hd Azlan
1910816210025
PRAKTIKUM PENGUJIAN MATERIAL
PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

DAFTAR PUSTAKA

Achmad, Zainun. 1999, Elemen Mesin I. Bandung :PT. Refika Aditama.

Daryanto. 1997. Fisika Teknik. Jakarta : PT. Rineka Cipta.

John E Neely. 1984. Practical Metallurgy and Material of Industry. Second

Edition.

Krishna. 2013. Effect of Austempering and Martempering on the

Properties of AISI52100 Steel . Jurnal Of Gandhi Institute Technology

And Management. Volume 6.

Tim Laboratorium Uji Bahan dan Metrologi. 2015. Jobsheet Uji Kekerasan.

Bandung : Pradnya Paramitha.

Anonim. 2018. Uji Kekerasan Rockwell. (Online).

(https://testindo.com/article/471/uji-kekerasan-rockwell, diakses 18

November 2020)

Denny, Alexander. 2017. Pengujian Kekerasan Bahan dengan Metode

Rockwell. (Online). (https://www.academia.edu/35706398/Pengujian-

Kekerasan-Bahan-dengan-Metode-Rockwell, diakses 19 November

2020)

M0hd Azlan
1910816210025

Anda mungkin juga menyukai