Anda di halaman 1dari 24

Praktik Proses Kerja Bangku (Teknik Pengecoran Logam dan Kerja Bangku)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kerja bangku merupakan proses pengerjaan suatu benda kerja yang

dilakukan dengan tenaga manusia untuk materi dasar teknik permesinan

pada tingkatan awal. Dalam melakukan kerja bangku, pendidikan dan

latihan itu sangat diperlukan. Pada disiplin ilmu manufaktur kompetensi

kerja bangku pada umumnya diberikan di awal pembelajaran. Persyaratan

kualitas terletak kepada pemahaman seseorang dalam praktek kerja

bangku dan pelaksanaannya di tempat kerja yang meliputi tingkat

keterampilan dasar penguasaaan alat tangan, tingkat kesulitan produk

yang dibuat dan tingkat kepresisian hasil kerja. Kerja bangku tidak hanya

menitikberatkan pada pencapaian hasil kerja, tetapi juga pada proses

dalam pengerjaan setiap langkah-langkah kerjanya. Di mana pada proses

tersebut lebih menitikberatkan pada etos kerja yang meliputi ketekunan,

disiplin, ketahanan, serta teknik sebagai dasar sebelum melanjutkan ke

pengerjaan yang menggunakan mesin-mesin produksi.

Pekerjaan kerja bangku meliputi mengikir, mengebor, mengetap.

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sekarang ini mengalami

kemajuan yang sangat pesat. Mahasiswa dituntut selalu mengembangkan

segala potensi yang ada pada dirinya guna membentuk keterampilan yang

berkualitas, professional dan berwawasan luas. Adapun alat pelindung diri

yang harus digunakan pada saat praktikum kerja bangku yaitu, sarung

tangan untuk melindungi tangan dari benda tajam pada saat bekerja,

Masker untuk penyaring udara yang dihirup pada saat bekerja, kacamata

Teknik Mesin ULM Mohd Azlan 20


Praktik Proses Kerja Bangku (Teknik Pengecoran Logam dan Kerja Bangku)

untuk melindungi mata dari debu atau material kecil pada saat bekerja,

baju wearpack melindungi badan pada saat bekerja. Oleh karena itu,

praktikum ini dilaksanakan untuk memperoleh pengetahuan teoritis tapi

juga secara praktikal.

1.2 Tujuan Praktikum

Tujuan dari praktikum kerja bangku adalah:

a.Untuk mengetahui peralatan kerja bangku dan fungsinya.

b.Untuk melatih mahasiswa agar mampu menggunakan alat kerja

yang sesuai dengan fungsinya.

c. Mampu menghasilkan benda kerja sesuai dengan gambar kerja

yang ditentukan.

Teknik Mesin ULM Mohd Azlan 20


Praktik Proses Kerja Bangku (Teknik Pengecoran Logam dan Kerja Bangku)

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Kerja Bangku

Kerja Bangku Adalah pekerjaan perkakas tangan yang di gunakan

untuk melakukan pembentukan, perbaikan dan perakitan yang sesuai

dengan masing-masing fungsi peralatan tangan dengan mesin dan semua

pekerjaan dilakukan di atas meja kerja (work bench). Kerja bangku

meliputi pekerjaan yang bisa atau dapat dilakukan diatas meja.

Contohnya: Mengikir, mengetap, menggerinda, melukis, menandai,

menggergaji, menekuk, mengebor dan pekerjaan merakit serta finishing.

Sebelum pekerjaan-pekerjaan tersebut diatas terlebih dahulu mengetahui

dan memahami tentang alat ukur. Seperti contohnya: mistar baja, jangka

sorong, rolmeter, mikrometer dan juga harus mengetahui tentang

peralatan-peralatan tangan yang standar, itulah yang disebut kerja.

  Kunci kesuksesan dari kerja bangku ini adalah kesabaran dan

ketelitian dalam bekerja. Karena setiap pekerjaan yang dilakukan pasti

akan menyita waktu yang lama bila dibandingkan dengan alat yang

menggunakan mesin. Peralatan ukur yang digunakan harus presisi, maka

peralatan ukur, cara memegang alat ukur, cara melakukan pengukuran,

dan kesalahan-kesalahan yang biasa terjadi dalam pengukuran harus

benar-benar diketahui secara baik. 

2.2 Peralatan Utama Kerja Bangku

2.2.1 Ragum / Vice

Ragum adalah alat yang digunakan dalam kerja bangku yang

berfungsi untuk menjepit benda kerja pada pekerjaan yang meliputi

Teknik Mesin ULM Mohd Azlan 20


Praktik Proses Kerja Bangku (Teknik Pengecoran Logam dan Kerja Bangku)

mengikir, menggergaji, memahat dll. Ragum biasanya terpasang pada

meja kerja dan terbuat dari besi tuang atau besi tempa. Ada beberapa

jenis ragum yang digunakan dalam kerja bangku. Agar benda kerja tidak

mengalami kerusakan atau luka pada mulut ragum dilengkapi dengan

vice klem.

Pemasangan ragum pada meja kerja harus disesuaikan dengan

tinggi pekerja yang akan bekerja. Sebagai patokan adalah apabila ragum

dipasang pada meja kerja maka tinggi mulut ragum harus sebatas siku

dari pekerja pada posisi berdiri sempurna. Hal ini bertujuan agar

memudahkan dan mempertimbangkan keamanan pekerja saat memakai

ragum.

Gambar 2.1. Ragum/Vice


(Sumber: http://ikadekwarjaya.uny.ac.id)

Ada beberapa jenis ragum yang bias digunakan dalam praktikum

kerja bangku namun kali ini yang akan dibahas adalah ragum penjepit

belakang dan ragum penjepit depan.

A. Ragum Penjepit Belakang

Jenis ragum ini digunakan pada pekerjaan permesinan dan

petukangan kayu. Pergerakan penjepitnya dilakukan oleh poros berulir

yang menggerakan bagian belakang ragum. Pelapis rahang ragum

Teknik Mesin ULM Mohd Azlan 20


Praktik Proses Kerja Bangku (Teknik Pengecoran Logam dan Kerja Bangku)

dapat diganti dan dikeraskan.

Gambar 2.2 Ragum Penjepit Belakang


(Sumber: Modul Praktikum Kerja Bangku 2020)

B. Ragum Penjepit Depan

Ragum ini banyak digunakan untuk menjepit benda kerja yang

panjang pada posisi tegak. Apabila rahang digerakkan kedepan,

permukaan bawah akan bebas didepan meja kerja sehingga dapat

menjepit benda kerja panjang pada posisi menghadap kebawah.

Gambar 2.3 Ragum Penjepit Depan


(Sumber: Modul Praktikum Kerja Bangku 2020)

2.2.2 Kikir/File

Kikir banyak digunakan untuk pekerjaan-pekerjaan akhir seperti

menghilangkan bagian-bagian tajam dari sisa-sisa pengerjaan mesin

atau pada proses perakitan.

Teknik Mesin ULM Mohd Azlan 20


Praktik Proses Kerja Bangku (Teknik Pengecoran Logam dan Kerja Bangku)

Gambar 2.4 Kikir


(Sumber: (http:// muhammadmuzakii.blogspot.co.id)

A. Jenis Kikir

a. Berdasarkan Bentuk

1. Kikir rata (plat), tebal kikir seluruhnya sama, lebar kikir kearah

ujungnya menirus kikir. Fungsinya untuk meratakan dan

membuat bidang sejajar dan tegak lurus.

2. Kikir blok lebar, kikir seluruhnya sama, lebar kikir bagian

ujungnya berkurang. Fungsinya membuat rata, sejajar dan

menyiku antara bidang satu dengan bidang lainnya.

3. Kikir segi empat (square), fungsinya membuat rata dan

menyiku antara bidang satu dengan bidang lainnya.

4. Kikir segitiga (triangle) bentuknya segi tiga, segitiga kikir pada

bagian ujungnya mengecil. Fungsinya untuk meratakan dan

menghaluskan bidang berbentuk sudut 60 atau lebih besar.

5. Kikir pisau (knife) bentuknya mirip pisau, fungsinya untuk

meratakan dan menghaluskan bidang berbentuk sudut 60 atau

lebih kecil.

6. Kikir setengah bulat (half round), fungsinya untuk

menghaluskan, meratakan dan membuat bidang cekung.

7. Kikir silang (crossing) fungsinya untuk menghaluskan bidang

Teknik Mesin ULM Mohd Azlan 20


Praktik Proses Kerja Bangku (Teknik Pengecoran Logam dan Kerja Bangku)

cekung dan membuat bidang cekung.

8. Kikir bulat (round) bentuk bulatnya pada ujungnya makin

mengecil. Fungsinya untuk menghaluskan dan menambah

diameter bidang bulat.

b. Berdasarkan Proses Pembuatan

1. Gigi Pahatan

Gigi kikir ini dibuat dengan cara dipahat sehingga

menghasilkan sudut tatal negatif dan sudut potong lebih besar

dari 90°. Kikir ini digunakan untuk mengerjakan benda yang

bahan dasarnya keras.

2. Gigi Yang Diprais

Gigi kikir yang diprais menghasilkan sudut tatal yang positif

dengan sudut pemotong lebih kecil dari 90°. Disebabkan

karena sudut tatal yang positif itu maka kikir ini hanya

digunakan untuk mengerjakan bahan yang lunak.

c. Berdasarkan Jumlah Gigi

1. Kikir Gigi Tunggal

Kikir gigi tunggal menunjukan kedudukan gigi kikir tunggal

yang menyudut 54° terhadap garis sumbu. Bram-bram tidak

mudah dan gigi itu akan terhalang. Saat ini gigi tipe ini hampir

tidak digunakan lagi.

2. Kikir Gigi Ganda

Pada kikir ganda pahatan bagian dalam dibuat lebih

dalam dibandingkan pahatan pada bagian yang membentuk

sudut 70° terhadap garis sumbu. Dengan demikian tidak akan

Teknik Mesin ULM Mohd Azlan 20


Praktik Proses Kerja Bangku (Teknik Pengecoran Logam dan Kerja Bangku)

terjadi alur- alur bekas pengikiran pada benda pekerjaan.

d. Dimensi Kikir
Dimensi kikir ini terdiri dari panjang kikir dan jumlah gigit tiap

cm atau tiap Inch. Kikir dibuat dari baja karbon tinggi yang ditempa

dan disesuaikan dengan ukuran panjang, bentuk, jenis dan gigi

pemotongnya. Derajat kekasatan kikir adalah kasar setengah,

kasar, dan sangat halus..

Gambar 2.5 Dimensi Kikir


(Sumber: Modul Praktikum Kerja Bangku 2020)

Tabel 2.1 Contoh Ukuran Kikir


Keterangan Mutu :

00 : Kasar.
0 : SetengahKasar
1 : Agak Kasar.
2 : Sedang.
3 : Setengah Halus.
4 : Halus.
5 : Setengah Lembut.
6 : Lembut.

Teknik Mesin ULM Mohd Azlan 20


Praktik Proses Kerja Bangku (Teknik Pengecoran Logam dan Kerja Bangku)

8 : Lembut Sekali.

2.2.3 Gergaji

Gergaji adalah alat perkakas yang biasa digunakan untuk

memotong dan mengurangi ketebalan benda kerja sebelum dilakukan

pengikiran terhadap benda.

Gambar 2.6 Gergaji besi


(Sumber : http://yunarko.com)

A. Bagian dari bentuk gergaji

Gambar 2.7 Bagian-bagian Gergaji


(Sumber: Modul Praktikum Kerja Bangku 2020)

1. Bingkai

Terbuat dari pipa baja kuat dan kaku agar mudah mengarahkan

daun gergaji.

2. Tangkai

Terbuat dari logam lunak dan harus nyaman dipegang.

3. Pasak

Bagian untuk memegang daun gergaji.

4. Nut kupu-kupu

Teknik Mesin ULM Mohd Azlan 20


Praktik Proses Kerja Bangku (Teknik Pengecoran Logam dan Kerja Bangku)

Pengatur kekencangan daun gergaji.

B. Daun Gergaji

Beberapa faktor yang harus diketahui untuk memilih daun gergaji.

1. Material daun gergaji terbuat dari baja karbon atau dari HSS

(high speed steel).

2. Daun gergaji ini dikeraskan pada bagian mata potongnya saja

atau secara keseluruhan tergantung dari kebutuhan.

3. Daun gergaji untuk memotong material yang keras mempunyai

sudut buang 0°, sedangkan untuk memotong material yang lunak

sudut buangnya 5°-20°.

Gambar 2.8 Daun Gergaji


(Sumber: Modul Praktikum Kerja Bangku 2020)

C. Ukuran Daun Gergaji

A= Jarak antar lubang

B= Lebar daun gergaji

C= Tebal daun gergaji

Teknik Mesin ULM Mohd Azlan 20


Praktik Proses Kerja Bangku (Teknik Pengecoran Logam dan Kerja Bangku)

Ukuran daun gergaji yang biasa dipakai untuk gergaji tangan

adalah:

A=300 mm B=13 mm C=0.65 mm


A=12" B=1/2“ C=0.025"

Gambar 2.9 Ukuran Daun Gergaji


(Sumber: Modul Praktikum Kerja Bangku 2020)

2.2.4 Palu

Palu dipergunakan untuk memukul benda kerja pada pekerjaan

memahat, mengeling, membengkok dan sebagainya. Adapun macam-

macam jenis palu dapat dilihat pada Gambar dibawah ini.

Gambar 2.11 Palu


(Sumber: Modul Praktikum Kerja Bangku)

Palu juga terdiri dari palu keras dan palu lunak, Palu keras dibuat

dari bahan baja yang kedua ujungnya dikeraskan, palu lunak dibuat dari

bahan kayu, plastik, karet, tembaga, dan kuningan.

2.2.5 Mesin Bor

Teknik Mesin ULM Mohd Azlan 20


Praktik Proses Kerja Bangku (Teknik Pengecoran Logam dan Kerja Bangku)

Mesin bor adalah suatu jenis mesin gerakanya memutarkan alat

pemotong yang arah pemakanan mata bor hanya pada sumbu mesin

tersebut (pengerjaan pelubangan). Sedangkan pengeboran adalah

operasi yang dapat membuat atau menghasilkan lubang berbentuk bulat

dalam lembaran-kerja dengan menggunakan pemotong berputar yang

disebut bor dan memiliki fungsi untuk membuat lubang, membuat lubang

bertingkat, membesarkan lubang, chamfer.

Gambar 2.12 Mesin Bor


(Sumber: http://teknikmesin.org)

A. Jenis-Jenis Mesin Bor

1. Mesin Bor Meja

Mesin bor meja adalah mesin bor yang diletakkan diatas meja.

Mesin ini digunakan untuk membuat lobang benda kerja dengan

diameter kecil (terbatas sampai dengan diameter 16 mm). Prinsip

kerja mesin bor meja adalah putaran motor listrik diteruskan ke

poros mesin sehingga poros berputar. Selanjutnya poros berputar

yang sekaligus sebagai pemegang mata bor dapat digerakkan naik

Teknik Mesin ULM Mohd Azlan 20


Praktik Proses Kerja Bangku (Teknik Pengecoran Logam dan Kerja Bangku)

turun dengan bantuan roda gigi lurus dan gigi rack yang dapat

mengatur tekanan pemakanan saat pengeboran.

2. Mesin Bor Lantai

Mesin bor lantai adalah mesin bor yang dipasang pada lantai.

Mesin bor lantai disebut juga mesin bor kolom. Jenis lain mesin bor

lantai ini adalah mesin bor yang mejanya disangga dengan batang

pendukung. Mesin bor jenis ini biasanya dirancang untuk

pengeboran benda-benda kerja yang besar dan berat.

3. Mesin Bor Radial

Mesin bor radial khusus dirancang untuk pengeboran benda-

benda kerja yang besar dan berat. Mesin ini langsung dipasang

pada lantai, sedangkan meja mesin telah terpasang secara

permanen pada landasan atau alas mesin.

4. Mesin Bor Koordinat

Mesin bor koordinat pada dasarnya sama prinsipnya dengan

mesin bor sebelumnya. Perbedaannya terdapat pada sistem

pengaturan posisi pengeboran. Mesin bor koordinat digunakan

untuk membuat lobang dengan jarak titik pusat dan diameter

lobang antara masing-masingnya memiliki ukuran dan ketelitian

yang tinggi. Untuk mendapatkan ukuran ketelitian yang tinggi

tersebut digunakan meja kombinasi yang dapat diatur dalam arah

memanjang dan arah melintang dengan bantuan sistem optik.

B. Bagian-Bagian Mesin Bor

1. Cekam Bor

Teknik Mesin ULM Mohd Azlan 20


Praktik Proses Kerja Bangku (Teknik Pengecoran Logam dan Kerja Bangku)

Cekam bor digunakan untuk memegang mata bor bertangkai

silindris. Biasanya cekam ini mempunyai 2 atau 3 rahang

penjepit. Ukuran cekam bor tunjukkan oleh diameter terbesar

mata bor yang

dapat dijepit.

2. Sarung Pengurung/Sarung Tirus

Mata bor yang bertangkai tirus dapat dipegang oleh sarung

pengurung yang berlobang tirus. Oleh karena tangkai dan sarung

berbentuk tirus, maka pada saat mata bor ditekan ia akan saling

mengunci. Lubang dan tangkai tirus dibuat menurut tirus morse

yaitu ketirusan menurut standar internasional. Standar Internasional

yang digunakan biasanya yang sering digunakan di Eropa.

C. Pemegang dan Penjepit Benda Kerja

1. Ragum Tangan

Ragum tangan dapat dibuka dan dikunci dengan kekuatan

tangan. Benda kerja yang dapat dijepit oleh ragum tangan harus

berukuran kecil dan terbatas sampai pada diameter ± 6 mm.

2. Ragum Mesin

Benda kerja yang besar tidak dapat dipegang oleh tangan

karena gaya pemotongannya semakin besar, maka digunakan

ragum mesin.

3. Meja Mesin

Penjepitan benda kerja pada meja mesin umumnya dilakukan

apabila benda kerja tidak mungkin di jepit oleh ragum.

4. Tangan

Teknik Mesin ULM Mohd Azlan 20


Praktik Proses Kerja Bangku (Teknik Pengecoran Logam dan Kerja Bangku)

Pemegangan benda kerja dengan tangan dapat dilakukan untuk

benda kerja yang kecil dan panjang serta lobang yang dibuat tidak

dalam dan berdiameter kecil.

2.2.6 Tap dan Snei

a. Tap (Membuat Ulir Dalam)

Alat yang dipakai untuk membuat ulir dalam dengan tangan

disebut tap tangan untuk membedakan penggunaannya dengan

yang dipakai mesin.

Gambar 2.13 Tap dan Pemegang Tap


Sumber: (Modul Praktikum Kerja Bangku 2020)

b. Snei (Membuat Ulir luar)

Alat yang dipakai untuk membuat ulir luar disebut snei . Sama

halnya dengan tap, Snei juga terbuat dari baja HSS. Peralatan ini

biasanya terbuat dari baja karbon tinggui sehingga memiliki tingkat

kualitas yam baik.

Gambar 2.14 Snei


Sumber: (Modul Praktikum Kerja Bangku 2020)

2.3 Peralatan Pendukung dan Alat Ukur pada Kerja Bangku

Berikut ini beberapa macam alat pendukung benda kerja yang umum

digunakan dalam kerja bangku :


Teknik Mesin ULM Mohd Azlan 20
Praktik Proses Kerja Bangku (Teknik Pengecoran Logam dan Kerja Bangku)

2.3.1Mistar baja

Mistar baja (Gambar 2.15) mempunyai panjang 30 cm sampai

dengan 100 cm dalam skala satuan mm dan inchi, digunakan untuk

mengukur panjang dan alat bantu menggores serta sebagai acuan

ukuran.

Gambar 2.15 Mistar Baja


(Sumber: Modul Praktikum Kerja Bangku 2020)

2.3.2 Busur derajat (Bevel protractor)

Merupakan alat yang biasa digunakan untuk mengukur dan

membentuk sudut. Protractor sederhana biasanya berupa cakram

separuh dan alat ini sudah digunakan sejak ribuan tahun yang lalu

dalam ilmu geometri. Busur derajat pada umumnya terbuat dari bahan

stainless teel dengan tujuan agar supaya tahan terhadap karat.

Gambar 2.16 Busur Derajat


(Sumber: www.inpertek.com)

Teknik Mesin ULM Mohd Azlan 20


Praktik Proses Kerja Bangku (Teknik Pengecoran Logam dan Kerja Bangku)

2.3.3 Penggores

Penggores (scriber) adalah alat untuk menggores benda kerja

(logam) sebagai gantinya pensil apabila hendak menggambar di atas

kertas. Ada 3 jenis penggores yang sering digunakan yaitu penggores

teknik, penggores saku dan penggores mekanik, seperti ditunjukkan

pemakaiannya pada :

Gambar 2.17 Penggores


Sumber: (Modul Praktikum Kerja Bangku 2020)

2.3.4 Siku-siku

Siku-siku adalah siku-siku yang digunakan untuk menyiku benda

kerja. Siku-siku geser digunakan untuk mengetahui kesikuan atau

pembanding kesikuan sudut yang tidak membentuk 90, sedangkan siku

siku standar dipergunakan untuk mengetahui sudut yang dibentuk

adalah tepat 90.

Teknik Mesin ULM Mohd Azlan 20


Praktik Proses Kerja Bangku (Teknik Pengecoran Logam dan Kerja Bangku)

Gambar 2.18 Siku siku standar


(Sumber : modul praktikum kerja bangku 2020)

2.3.5 Penitik pusat

Penitik pusat (Center-punch) terbuat dari baja perkakas yang

bagian badanya dikartel agar tidak licin sewaktu dipegang, ujungnya

lancip dengan sudut 90. Penitik digunakan untuk menandai titik pusat

lubang yang akan dibor.

Gambar 2.19 Penitik


(Sumber : www.infopemesinan.blogspot.com)

Teknik Mesin ULM Mohd Azlan 20


Praktik Proses Kerja Bangku (Teknik Pengecoran Logam dan Kerja Bangku)

BAB III

METODE PERCOBAAN

3.1 Waktu dan Tempat

Praktikum kerja bangku dilakukan pada hari Senin, 12 April 2021.

Berlangsung pada 10.30 WITA s/d selesai di Workshop Prodi Teknik

Mesin Universitas Lambung Mangkurat Fakultas Teknik Banjarbaru.

3.2 Alat dan Bahan

3.2.1 Alat yang digunakan

1. Ragum.

2. Kikir.

3. Meteran/mistar/Jangka Sorong.

4. Gergaji.

3.2.2 Bahan yang digunakan

1. Piston dari hasil coran

3.3 Pelaksanaan Praktikum

1. Menggunakan alat keselamatan kerja (safety).

2. Menentukan komponen yang akan dibentuk.

3. Menyiapkan mesin yang akan digunakan, ikuti selalu seluruh instruksi.

4. Mengukur dan benda kerja sesuai dengan kebutuhan komponen.

5. Meletakkan benda kerja di ragum kemudian atur kemiringan benda

hingga membentuk sudut 65° dan potong dengan gergaji.

Teknik Mesin ULM Mohd Azlan 20


Praktik Proses Kerja Bangku (Teknik Pengecoran Logam dan Kerja Bangku)

6. Melakukan proses finishing menggunakan kikir hingga benda kerja

membentuk sudut 70° dengan panjang 35 mm.

7. Melakukan penitikan pada benda kerja dengan menggunakan penitik

8. Meletakkan benda kerja di ragum mesin bor kemudian di jepit.

9. Senter benda kerja dengan menggunakan waterpass.

10. Setelah disenter, bor benda kerja di posisi senter menggunakan

mata bor ukuran Ø7 mm kemudian diperbesal lagi dengan mata bor

ukuran Ø9 mm.

11. Merapihkan kembali alat-alat dan bahan yang telah digunakan.

12. Selesai

Teknik Mesin ULM Mohd Azlan 20


Praktik Proses Kerja Bangku (Teknik Pengecoran Logam dan Kerja Bangku)

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Proses Pengerjaan Awal Material

Setelah bahan hasil pengecoran sudah dingin atau siap untuk

digunakan, hasil pengecoran akan kita potong untuk mengilangkan dari

bagian-bagian yang tidak terpakai.

Gambar 4.1 Desain Gear yang akan dilakukan pengecoran


(Sumber: Dokumentasi Pribadi)

Setelah dilakukan proses pemotongan saluran dengan menggunakan

gergaji, maka langkah selanjutnya adalah kita jepit benda menggunakan

ragum agar benda tidak bergerak saat kita melakukan proses pengikiran.

Teknik Mesin ULM Mohd Azlan 20


Praktik Proses Kerja Bangku (Teknik Pengecoran Logam dan Kerja Bangku)

Proses pengikiran dilakukan dengan tujuan untuk menghilangkan dan

menghaluskan bagian permukaan benda.

4.1.1 Proses pengamplasan

Tahap selanjutnya dari proses praktikum kerja bangku ini adalah

melakukan pengamplasan pada permukaan gear. Pada pengamplasan

tahap pertama yaitu menggunakan kikir dan amplas kasar, disini tujuan

penggunaan kikir adalah mengurangi kekasaran permukaan gear

dengan cepat kemudian untuk amplas kasar yaitu amplas 80 hal ini di

maksud karena permukaan gear yang masih terlalu kasar dan perlu

melakukan pengurangan bagian permukaan, tahap selanjutnya setelah

semua permukaan sudah di amplas menggunakan amplas 80 di

lanjutkan melakukan pengamplasan permukaan dengan amplas 200, hal

ini dilakukan secara bertahap yakni dari amplas 80 ke 200 ke 500 hingga

proses finishing yaitu amplas 1000 dimana pada pengamplasan

mennggunakan amplas 1000 bertujuan meratakan serta menghaluskan

permukaan gear.

4.2 Pembahasan

Adapun poin-poin yang perlu dibahas pada praktikum kerja bangku

kali ini, yaitu :

1. Saat ingin melakukan proses pengamplasan dan pengikiran jangan

terlalu lama mengamplas pada tempat yang sama karena hal itu akan

berakibat kurang nya volume benda tersebut sehingga sulit untuk

mencari kerataan pada permukaan gear tersebut.

2. Untuk peroses kerja bangku jangan lupa gunakan selalu alat ukut

untuk mengecek ukuran saat proses kerja bangku agar nantinya tidak

Teknik Mesin ULM Mohd Azlan 20


Praktik Proses Kerja Bangku (Teknik Pengecoran Logam dan Kerja Bangku)

terjadi kesalahan yang berakibat gagalnya tujuan atau target ukutan

yang diinginkan.

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Dari praktikum kerja bangku pembuatan gear dapat diambil

kesimpulan, yaitu sebagai berikut:

1. Mahasiswa telah mengetahui peralatan kerja bangku dalam

pembuatan Gear yaitu meliputi kikir, amplas, ragum, dan gergaji besi.

2. Mahasiswa mampu menggunakan alat kerja yang baik dan benar.

3. Mahasiswa telah mampu menghasilkan benda kerja benda yang

memiliki standar tertentu sesuai dengan gambar kerja yang ditentukan.

5.2 Saran

Dalam melakukan praktikum kerja bangku diharapkan

memperhatikan keselamatan kerja sesuai standar K3 yang berlaku.

Sebelum praktikum dimulai siapkan benda kerja dan lakukan pengecekan

alat kerja, sehingga ketika pelaksanaan praktikum berjalan dengan lancar

dan tidak terganggu karena alat yang tidak layak pakai atau rusak, jangan

Teknik Mesin ULM Mohd Azlan 20


Praktik Proses Kerja Bangku (Teknik Pengecoran Logam dan Kerja Bangku)

lupa selalu membersihkan peralatan setelah dipakai. Sebaiknya alat-alat

yang sudah tidak layak pakai dalam praktikum kerja bangku harus segera

diganti.

DAFTAR PUSTAKA

Muhammad Tekad, Anthonius LSH. 2006. Bahan ajar teknik kerja bangku

dan pelat. Politeknik Negeri Ujung Pandang.

Siswanto Rudi. 2021. Modul Praktikum Proses Manufaktur.Universitas

Lambung Mangkurat: Banjarbaru.

Makalah teknik kerja bangku. (online),

(https://slideshare.net diakses pada 11 April 2021)

Teknik mesin manufaktur. 2015. Kerja Bangku. (online),

(http://teknikmesinmanufaktur.blogspot.com, diakses 11 April 2021).

Zuliadin, Ilham. 2018. Pengertian Kerja Bangku dan Peralatan Kerja

Bangku. (online),

(https://tugasmahasiswateknik99.blogspot.com, diakses 11 April

2021).

Teknik Mesin ULM Mohd Azlan 20

Anda mungkin juga menyukai