PENDAHULUAN
1
1.2. Tujuan
Tujuan dari praktikum produksi adalah mahasiswa diharapkan
mampu menggunakaan dan mengoperasikan beberapa mesin seperti mesin
potong (cutting weld), mesin bubut dan mesin bor duduk.
Praktikum proses produksi ini dilaksanakan untuk lebih mengenal
bagaimana cara atau proses produksi sebuah alat atau bahan-bahan produksi
yang dikerjakan secara manual. Kegiatan ini juga mendukung upaya agar
Mahasiswa tidak hanya terlatih dan ahli pada dasar teori semata, melainkan
juga dilatih soft skill-nya agar jika pada saat terjun di lapangan kerja bisa
memecahkan atau memberi solusi ketika bekerja di lapangan.
2
PRAKTIKUM Produksi -1 / Reno Arief Permana
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
1. Cuting Weld
3
PRAKTIKUM Produksi -1 / Reno Arief Permana
permukaan benda kerja. Panas yang dihasilkan pada proses gerinda
permukaan akan berpengaruh terhadap hasil kekasaran permukaan benda
kerja. (Anonim, 2011).
4
PRAKTIKUM Produksi -1 / Reno Arief Permana
Mesin bor adalah suatu jenis mesin gerakanya memutarkan alat
pemotong yang arah pemakanan mata bor hanya pada sumbu mesin
tersebut (pengerjaan pelubangan). Sedangkan Pengeboran adalah operasi
menghasilkan lubang berbentuk bulat dalam lembaran-kerja dengan
menggunakan pemotong berputar yang disebut bor dan memiliki fungsi
untuk Membuat lubang, Membuat lobang bertingkat Membesarkan lobang,
Chamfer (Damar, 2006).
5
PRAKTIKUM Produksi -1 / Reno Arief Permana
2.2. Cara Kerja Alat yang Digunakan
1. Cuting Weld
Langkah kerja mesin gerinda pemotong sebagai berikut pertama
pasang benda kerja pada ragum mesin gerinda potong lalu keraskan agar
pada saat pemotongan benda kerja tidak lepas, tekan tombol on, setelah
mesin berputar, pegang gagang dari gerinda potong lalu dekatkanlah
secara perlahan roda gerinda dengan plat yang akan dipotong, ketika
sudah terjadi gesekan antara roda gerinda dengan plat, maka tekanlah trus
kebawah agar plat tersebut terpotong, begitupun seterusnya tergantung
sesuai kebutuhan. Setelah selesai pengerjaan matikan mesin dengan
menekan tombol off pada gerinda.
Secara umum dalam melakukan perawatan mesin gerinda potong
bisa dilakukan dengan membersihkan semua bagian-bagiannya setelah
pemakaian, selainitu dalam pemakaiannya tidak terlalu berlebihan.
Apabila mesin dioperasikan melalui batas kemampuannya ( Panas yang
berlebih) maka umur mesin pun juga akan berkurang.
Adapun keselamatan kerja pada mesin gerinda ini adalah
(1) Batu Gerinda : sesuaikan batu gerinda dengn material yang akan
digerinda, periksa batu gerinda dari kerusakan
(visual/sound test), pencekaman batu gerinda harus
benar, periksa keseiimbangan batu gerinda (batu
gerinda harus balance). periksa eksentrisitas batu
gerinda (truing dan dressing), gunakan cutting
speed yang direkomendasikan.
(2) Mesin Gerinda : kuasai operasi penggunaan mesin gerinda, untuk
pengerindaan kering maka mesin gerinda harus
dilengkapi dengan penghisap debu, untuk mesin
gerinda bangku (pedestal grinder) jarak antara batu
gerinda dan meja harus disetel sedekat mungkin
(maksimal 2 mm).
(3) Operator : jangan menyentuh batu gerinda yang sedang berputar,
pakailah kacamata pelindung, pakailah masker pelindung
pernapasan, rambut tidak boleh panjang, kuku tidak boleh
panjang, dan gunakan helm pelindung.
6
PRAKTIKUM Produksi -1 / Reno Arief Permana
potong yang berupa pahat bubut dipasang pada tool post dan harus diatur
sedemikian rupa sehingga ujung pahat harus setinggi titik center benda
kerja. Kemudian spindle dan benda kerja diputar dengan kecepatan
tertentu sesuai hasil perhitungan. Pahat yang dipakai untuk membentuk
benda kerja, akan disayatkan pada benda kerja yang sudah berputar
tersebut.
7
PRAKTIKUM Produksi -1 / Reno Arief Permana
dengan jenis alat potong maupun jenis material benda kerja maka akan
diperoleh hasil pembubutan yang optimal.
Dari penjelasan di atas dapat dirangkum bahwa cara kerja mesin
bubut secara mendasar adalah sebagai berikut :
8
PRAKTIKUM Produksi -1 / Reno Arief Permana
2. Pemasangan Mata Bor pada chuck
9
PRAKTIKUM Produksi -1 / Reno Arief Permana
4. Tancapkan steker mesin ke stop kontak sumber listrik,
kemudian tekan sakelar on (pada saat ini spindle sudah
berputar). Atur kecepatan yang sesuai dengan benda kerja.
10
PRAKTIKUM Produksi -1 / Reno Arief Permana
11
PRAKTIKUM Produksi -1 / Reno Arief Permana
BAB III
METODE PRAKTIKUM
B. Bahan
SteelRound (besi bulat padat) diameter 25mm, dengan ukuran panjang 55
mm dan 80 mm.
12
PRAKTIKUM Produksi -1 / Reno Arief Permana
Gambar hasil benda kerja :
No
Langkah Kerja Gambar Uraian
.
Gunakan KacaMata safety
untuk menghindari
percikan api, gram ataupu
cairan checmical.
13
PRAKTIKUM Produksi -1 / Reno Arief Permana
Periksa semua hal Pastikan segala macam
3 yang berkaitan koneksitias kelistrikan
dengan kelistrikan. aman.
Siapkan bahan /
SteelRound (besi bulat
4 benda kerja yang
padat) diameter 25mm
akan dibuat.
14
PRAKTIKUM Produksi -1 / Reno Arief Permana
Pastikan pahat terpasang
Pasang Pahat pada
dengan kuat, semua baut
8 tool post atau rumah
pengunci udah
pahat.
dikencangkan.
15
PRAKTIKUM Produksi -1 / Reno Arief Permana
Ulangi langkah no.9
hingga hasil
Lakukan pengukuran secara
pengukuran (langkah
13 berkala untuk hasil
no.12) sesuai dengan
maksimal.
hasil yang
diharapkan.
Lakukan pengukuran
hasil pembubutan,
untuk memastikan Gunakan sigmat (jangka
16 pembubutan sesuai sorong) untuk memastikan
dengan ukuran yang hasill pembubutan.
diharapkan, yaitu
panjang 50mm.
16
PRAKTIKUM Produksi -1 / Reno Arief Permana
bor Endmill 14mm.
Pastikan semua mata bor
dalam kondisi tajam dan
siap digunakan.
17
PRAKTIKUM Produksi -1 / Reno Arief Permana