PENDAHULUAN
Mesin bubut dapat di artikan sebagai alat yang terbuat dari logam,
yang berguna untuk membentuk benda kerja dengan menyayat.Gerakan
utama dari mesin bubut adalah berputar. Dalam bidang industri mesin bubut
sangat dibutuhkan, terutama pada bidang industri pemesinan..sebagai
contoh dalam bidang otomotif mesin bubut di gunakan sebagai pembuat
berbagai alat alat yang di butuhkan pada alat kendaraan. Seperti hal nya
pada pembuatan roda gigi, mur, baut, poros, piston, dan lain sebagainya.
1
1.2 MAKSUD DAN TUJUAN
2
1.3 METODELOGI PENULISAN
BAB I PENDAHULUAN
Berisi mengenai latar belakang, maksud dan tujuan dan
metodelogi penulisan.
Berisi teori tentang Mesin Las, apa sajakah Bahan, mesin &
perkakas / alat yang digunakan pada saat proses kerja ini
serta langkah-langkah kerja dan juga keselamatan kerja serta
hal-hal lainnya yang berkaitan pada saat proses kerja Mesin
Las berlangsung dan hal lainnya yang berkaitan dengan
mesin tersebut.
3
BAB V KERJA BANGKU
BAB IX PENUTUP
4
BAB II
5. Mahasiswa dapat mengetahui benda kerja apa saja yang dihasilkan dari
mesin frais
5
2.1. Prinsip Kerja Mesin Frais
6
Disesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuan kerja
mesin frais, maka mesin ini dapat dikalsifikasikan sebagai berikut :
7
3. Mesin frais universal.
8
Keterangan gambar :
A. Lengan untuk menyokong arbor.
B. Penyokong arbor.
Q. Engkol meja.
9
1. Badan (machine column).
2. Alas
3. Lengan
Paksi atau spindel adalah poros utama masin frais dan berfungsi
sebagai tempat kedudukan poros frais (arbor), poros tersebut
dimasukkan ke dalam lubang paksi dan diikat dengan baut pengikat
yang letaknya di ujung lubang paksi, jika mesin dijalankan paksi
akan membawa poros ikut berputar.
5. Lutut
10
6. Sadel
Eretan meja atau sadel adalah bagian yang menyokong meja dan
terpasang di atas lutut, bagian bawahnya berbentuk sambungan ekor
burung yang menghubungkan bagian atas lutut, bagian atasnya
terdapat bantalan penahan meja dan mempunyai sambungan ekor
burung yang bentuknya memanjang, meja tersebut diikat dengan
baut yang terpasang pada salurannya.
7. Meja
11
1. Slab milling
2. Face milling
Pada frais muka, pisau dipasang pada spindel yang memiliki
sumbu putar tegak lurus terhadap permukaan benda kerja.
Permukaan hasil proses frais dihasilkan dari hasil penyayatan oleh
ujung dan selubung pisau.
12
1. Poros mesin (Arbor).
3. Ragum.
13
Jenis ragum ada beberapa macam, diantaranya adalah :
14
batang penunjuk. Roda gigi cacing umumnya mempunyai
perbanding-an reduksi 40 : 1 oleh karenanya untuk
memutar benda kerja satu kali diperlukan 40 kali putaran
poros penunjuk.
Contoh perhitungan :
15
b.. Bila batang tersebut akan difrais menjadi segi 12 sama sisi maka
caranya adalah :
16
diadakan sebuah aluran untuk keperluan blok-blok pengarah yang
sesuai dalam aluran tambat meja penambat.
17
Sesuai dengan jenis pahat yang digunakan maka mesin frais
terbagi atas jenis sebagai berikut :
18
2. Mesin Frais Horizontal (mendatar)
19
3. Mesin Frais Vertikal (tegak).
20
kelajuan cepat mesin ini dapat ditetapkan ke kanan dan ke kiri.
Untuk eretan lintang adalah sedemikian pula, yakni masing
masing maju atau mundur.
21
4. Memfrais Celah (Straddle or Gang Milling)
1. Mata pahat rata (Plain Mill) dengan bentuk gigi datar dan helika,
untuk memotong atau menghasilkan permukaan yang rata.
22
Gambar 2.5. Bentuk-bentuk Pisau Frais
Alat frais adalah alat perkakas dari mesin frais, suatu benda
yang berbentuk bulat dengan dilengkapi mata-mata penyayat,
hingga merupakan gigi yang tajam. Bekerja alat faris untuk
menyayat atau memotong benda-benda pekerjaan dengan cara
berputar. Bermacam-macam alat frais itu antara lain:
23
10. Frais jari, alat frais yang mempunyai tangkai dengan bentuk
konis, merupakan alat frais mantel dengan ukuran diameter
kecil dan berguna untuk memfrais bidang-bidang datar dan
bertingkat.
24
kecepatan potong dan hantaran yang tinggi. Pemotong
serbaguna pada umumnya terbuat dari baja kecepatan tinggi yang
mempertahankan mata potong tajam, keras dan ulet pada suhu
sekitar 500 sampai 600 derajat.
25
1. Pemotong frais biasa
26
6. Pemotong Frais bentuk
8. Pemotong celah – T
27
2.10 Teknik – teknik Frais
Untuk memfrais roda gigi, maka bahan roda gigi itu harus
dijepit pada suatu as, dan as dengan bahan roda gigi dipasang
diantara kepala pembagi dan kepala lepas.Kepala pembagi dan
kepala lepas dipasang pada meja faris. Dalam pekerjaan
memfrais membuat roda-roda gigi diperlukan suatu alat yang
dapat membagi bahan roda gigi dalam jumlah yang sama dan
teliti. Artinya sesudah setiap kali memfrais satu parit gigi,
bahan roda gigi dapat diputarkan sedemikian rupa banyaknya
sehingga pada keliling bahan roda gigi dapat difrais dengan
suatu pembagi gigi, seperti yang direncanakan.
28
Maka kedudukan batang as frais harus membentuk
suatu s udut yang sama dengan sudut miring gigi
alat frais urai.
Mesin & perkakas/Alat : Engkol ragum, engkol vertikal, siku, kunci 18-
19, kacamata, kuas, jangka sorong, bantalan.
29
II.4. LANGKAH KERJA
30
II.6 KESIMPULAN DAN SARAN
31
BAB III
32
untuk pahat dilakukan dengan memutar eretan kebawah. Hasil kerja dari
mesin skrap adalah pembuatan alur pada komponen-komponen mesin.
Mesin sekrap disebut pula mesin ketam atau serut. Mesin ini
digunakan untuk mengerjakan bidang-bidang yang rata, cembung,
cekung, beralur, dan lain-lain pada posisi mendatar, tegak, ataupun
miring. Mesin sekrap adalah suatu mesinperkakas dengan gerakan utama
lurus bolak-balik secara vertikal maupun horizontal. Sedangkan dalam
pemakanan manual, pergeseran meja digerakan secara manual untuk
memberikan umpan pada pahat potong. dengan mesin skrap kita dapat
membuat alur ( terutama alur V ), meratakan permukaan, membuat
lubang ( segitiga, sgiempat, segilima dan lain-lain ), dan sebagainya
dengan cara menggerakan pahat maju mundur Prinsip Kerja Pengerjaan
pada mesin sekrap adalah benda yang disayat Mesin Sekrap atau dipotong
dalam keadaan diam (dijepit pada ragum) kemudian pahat bergerak
lurus bolak-balik atau maju mundur melakukan penyayatan. Hasil
gerakan maju mundur lengan mesin/pahat diperoleh dari motor yang
dihubungkan dengan roda eksentrik menghasilkan gerakan maju mundur
lengan. Kedudukan tapi dapat digeser sehingga panjang eksentrik
berubabertingkat Dari roda melalui sabuk. bertingkat, putaran diteruskan
ke roda gigi antara dan dihubungkan ke roda gigi penggerak engkol
yang besar. Roda gigi tersebut beralur dan dipasang engkol melalui
tap. Jika roda gigi berputar maka tap engkol berputar dan berarti pula
panjang langkah berubah.!engan menggerakan benda kerja
menyilang jejak dari pahat ini, makaditimbulkan permukaan yang rata,
bagaimanapun juga bentuk pahatnya. $esempurnaan tidak tergantung pada
ketelitian dari pahat. !engan pahat khusus, perlengkapan danalat
untuk memegang benda kerja, sebuah mesin skrap dapat juga
memotong alur pasak luar dan dalam, alur spiral, batang gigi, tanggem,
celah dan berbagai bentuk lain.
33
1. Cara Pengerjaan Sekrap
34
a. Sekrap datar
b. Sekrap Tegak
c. Sekrap Sudut
d. Sekrap Alur
Alur yang dapat disekrap adalah alur terus luar, alur terus dalam, alur
buntu dan alur tembus
35
C. Menurut tenaga penggeraknya :
beraturan.
Adapun Bagian- bagian dari mesin sekrap antara lain adalah sebagai
berikut:
36
Gambar III.1 mesin skrap
1. Support/eretan tegak
4. Ragum
5. Meja
6. Penjepit
9. Lengan
37
10. Rangka
15. Motor
Pahat mesin sekrap memiliki beberapa macam jenis. Berikut ini macam-
macam pahat mesin sekrap.
38
6. Pahat ujung segi empat
7. Pahat lurus
i. pahat sekrap masuk ke dalam atau pahat sekrap masuk ke luar lurus.
j. pahat sekrap masuk dalam atau pahat sekrap masuk ke luar diteruskan
39
5. Sudut sisi sayat (side rack angel)
miring
= sudut bebasα
= sudut buangγ
= sudut potong ( + )δ α β
40
b. Jenis bahan pahat
a. H.S.S
b. Carbide
Mesin jenis ini umum dipakai untuk produksi dan pekerjaan serbaguna
terdiri atas rangka dasar dan rangka yang mendukung lengan horizontal.
Selain itu , ada mesin skrap vertikl yang biasanya dinamakan mesin
slotting/slotter. Proses sekrap ada dua macam yaitu proses sekrap (shaper)
dan planner. Proses sekrap dilakukan untuk benda kerja yang relatif kecil,
sedangkan planner untuk benda kerja yang besar. Benda kerja didukung
pada rel silang sehingga memungkinkan benda kerja untuk digerakkan
ke arah menyilang atau vertikal dengan tangan atau penggerak daya. Pada
mesin ini pahat melakukan gerakan bolak-balik, sedangkan benda kerja
melakukan gerakan ingsutan. Panjang langkah maksimum sampai 1.000 mm,
cocok untuk benda pendek dan tidak terlalu berat.
41
Gambar III.2 Mesin Skrap Horizontal
42
Gambar III.3 Mesin Skrap Vertikal
3. Mesin Planner
43
Gambar III.4 Mesin Skrap Planner
c. Universal tool holder, yaitu tool holder yang dapat menjepit pahat
pada 5 kedudukan pahat .
44
Gambar III.5 Pahat Universal
Pemakanan dari meja skrap dan caranya terdapat dengan mesin lainnya.
Hal ini tidak begitupenting untuk mendapatkan seperti halnya seleksi besar
pemakanan seperti pada mesin bubut dan mesin frais. Pemakanan dipilih
berdasarkan penyelesaian yang diperlukan, pemakanan yang sangat kasar
digunakan untuk pemotongan keras dan pemakanan halus digunakan untuk
Finishing.
45
B. Penyekaman Alat Potong
4) Pada saat proses pembuatan alur pada benda kerja, rumah ayunan
pahat dipasang tegak lurus terhadap sisi potong pahat.
46
dan pahat miring terhadap bidang yang akan disayat/membentuk sudut
lancip.
8. Menjalankan mesin
C. Proses Penyekrapan
47
3) Pengaturan panjang langkah pahat.
sudut pemakanan:
3) Alur buntu
48
4) Alur tembus.
Secara garis besar, pembuatan alur pada mesin sekrap harus memperhatikan
beberapa
2) Pengerjaan pahat.
3) Pengerjaan pendahuluan.
Alar terus luar di antaranya alur "U", alur "V", dan alur ekor burung.
Penyekrapan alur "V" dan ekor burung merupakan penyekrapan yang paling
rumit karena memerlukanketekunan dan kesabaran. Prinsip pengerjaannya
merupakan gabungan dari beberapa proses penyekrapan. Berhasil atau
tidaknya pembuatan alur "V" dan ekor burung tergantung dari pengaturan
eretan pahat, pengasahan sudut pahat dan pemasangan
Bahan :
49
7. Mistar siku
8. Penitik
9. Palu karet
10. Palu konde
11. Kelengkapan kunci mesin sekrap
50
III.5 Keselamatan Kerja
51
III.6 KESIMPULAN DAN SARAN
52
BAB IV
KERJA MESIN LAS
IV.2. TEORI
53
pada sambungan, hingga terbentuk sambungan las. Panas yang
dihasilkan oleh busur listrik mencapai 55000 C.Pada saat pengelasan
menggunakan las listrik, dilepaskan energi dalam jumlah yang sangat
besar dalam bentuk panas dan cahaya ultraviolet.
54
4. Las Listrik MIG
Las listrik MIG adalah juga las busur listrik dimana panas
yang ditimbulkan oleh busur listrik antara ujung elektroda dan
bahan dasar, karena adanya Arus Listrik. Elektrodanya adalah
merupakan gulungan kawat yang berbentuk rol yang gerakannya
diatur oleh pasangan roda gigi yang digerakkan oleh motor llistrik.
Kecepatan gerakan elektroda dapat diatur sesuai dengan
keperluan. Tangkai Ias dilengkapi dengan nosal logam untuk
menyemburkan gas pelindung yang dialirkan dari botol gas
malalui selang gas.
Gas yang dipakai adalah C02 untuk pengelasan baja lunak
dan baja, argon atau campuran argon dan helium untuk pengelasan
Aluminium dan baja tahan karat. Proses pengelasan MIG ini dapat
secara semi otomatik atau otomatik. Semi otomatik dimaksudkan
pengelasan secara manual sedangkan otomatik adalah pengelasan
di mana seluruh pekerjaan Ias dilaksanakan secara otomatis.
55
c. Elektroda baja
Elektroda jenis ini bila dipakai untuk mengelas besi
tuang akan menghasilkan deposit las yang kuat sehingga tidak
dapat dikerjakan dengan mesin. Dengan demikian elektroda ini
dipakai bila hasil las tidak dikerjakan lagi. Untuk mengelas besi
tuang dengan elektroda baja dapat dipakai mesin las AC atau DC
kutub terbalik.
d. Elektroda Nikel
Elektroda jenis ini dipakai untuk mengelas besi tuang,
bila hasil las masih dikerjakan lagi dengan mesin. Elektroda
nikel dapat dipakai dalam segala posisi pengelasan. Las yang
dihasilkan elektroda ini pada besi tuang adalah rata dan halus
bila dipakai pada mesin las DC kutub terbalik. Karakteristik
elektroda nikel dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
e. Elektroda Perunggu
Hasil las dengan memakai elektroda ini tahan terhadap
retak, sehingga panjang las dapat ditambah. Kawat inti dari
elektroda dibuat dari perunggu fosfor dan diberi selaput yang
menghasilkan busur stabil.
56
g. Elektroda untuk pelapis keras
- Elektroda tahan kikisan
Elektroda jenis ini dibuat dari tabung chrom karbida
yang diisi denganserbuk-serbuk karbida. Elektroda dengan
diameter 3,25 mm - 6,5 mmdipakai peda pesawat las AC atau
DC kutub terbalik. Elektroda ini dapat dipakai untuk pelapis
keras permukaan pada sisi potong yang tipis.
4. Pengkutuban elektroda
- Pengkutuban langsung
57
- Pengkutuban terbalik
1) Melingkar
58
2) Zig-zag
3) Tarpesium
6. Mengatur tegangan
7. Mengatur Ampere
Arus pengelasan ditentukan oleh: diameter elektroda, tebal bahan,
jenis elektroda dan posisi pengelasan.
59
Pengaturan arus dilakukan dengan memutar handel atau knop.
Arus pengelasan yang dipakai dapat dilihat/ dibaca pada skala arus,
yang terdapat pada mesin las.
Perkiraan arus yang dipakai untuk mengelas, dapat dilihat pada
table yang tertera pada setiap bungkus elektroda, misalnya sebagai
berikut:
diameter (mm) x panjang daerah polaritas arus elektroda (A)
2,6 x 350 45 – 95 Ac atau Dc Tabel.
60
8. Posisi – Posisi Pengelasan
Posisipengelasan ada beberapa macam, yaitu:
1. Posisi mendatar
2. Posisi bawah tangan
3. Posisi tegak
4. Posisi diatas kepala
5. Pengelasan kearah kanan (mundur)
1. Meja Las
Digunakan sebagai tempat untuk menaruh benda kerja yang akan dilas.
2. Sikat Kawat
Digunakan untuk membersihkan terak dan kotoran pada rigi las.
61
3. Palu Terak
Digunakan untuk membersihkan terak pengelasan.
62
5. Sarung Tangan
Digunakan untuk melindugi tangan welder dari percikan api pengelasan.
(a) (b)
63
7. Regulator
Untuk menentukan tekanan kerja dan tekanan pada tabung.
8. Kawat Las
64
10. Penggrais
Digunakan untuk mengukur benda kerja.
11. Penggores
Digunakan untuk menandai benda kerja yang berupa garis lurus.
65
13. Torch (Setang Las Acetylene)
Berfungsi sebagai tempat pencampuran gas acetylene dengan gas oksigen dan
juga tempat pembakaran.
66
16. Setang Las Listrik
Digunakan untuk menjepit elektroda las listrik.
67
IV.4. LANGKAH KERJA
68
IV.6 KESIMPULAN DAN SARAN
69
BAB V
KERJA BANGKU
Istilah kerja bangku diambil dari dari istilah sesuai dengan jenis pekerjaan
yang banyak digunakan dilakukan diatas bangku atau meja kerja. Kerja bangku
adalah pekerjaan manual yang banyak diterapkan di bengkel, industry dan sekolah
kejuruan. Walaupun pekerjaannya tergolong sederhana. Sering kita memiliki
permasalahan untuk menentukan perkakas kerja bangku yang sesuai dengan
material benda kerja dan hasil yang diperoleh dengan benar. Juga bagaimana
prosedur pemakaian agar tidak terjadi kesalahan atau kecelakaan kerja.
70
1. Pengertian dan Peranan Peralatan Kerja Bangku
A. Ragum
Ragum berfungsi untuk menjepit benda kerja secara kuat dan benar,artinya
penjepitan oleh ragum tidak boleh merusak benda kerja.Dengan demikian ragum
harus lebih kuat dari benda kerja yang dijepitnya.Untuk menghasilkan penjepitan
yang kuat maka pada mulut ragum/rahangnya dipasangkan baja berigi sehingga
benda kerja dapat dijepit dengan kuat. Rahang-rahang ragum digerakkan oleh
batang ulir yang dipasangkan pada rumah ulir. Apabila batang ulir
digerakkan/diputar searah jarum jam, maka rahang ragum akan menutup,tetapi bila
diputar berlawanan dengan arah jarum jam maka rahang ragum akan membuka.
Pemasangan ragum pada meja kerja harus disesuaikan dengan tinggi pekerja
yang akan bekerja.Sebagai patokan adalah apabila ragum dipasang pada meja kerja,
maka tinggi mulut ragum harus sebatas siku dari pekerja pada posisi berdiri
sempurna.
Dalam penjepitan benda kerja tidak diharapkan permukaan benda kerja
mengalami kerusakan atau cacat karena jepitan rahang ragum.Guna mengatasi hal
itu, maka pada saat melakukan penjepitan benda kerja dengan ragum hendaknya
rahang ragum dilapisi dengan pelapis.Pelapis tersebut terbuat dari bahan yang lunak
seperti baja lunak,pelat tembaga,karet pejal dan pelat seng yang tebal.
Batang ulir dan rumah ragum harus selalu diperiksa dari proses
pelumasan.Pada ditinggalkan rahang ragum harus selalu dalam keadaan
tertutup.Ragum bukanlah merupakan landasan sehingga tidak diperkenankan untuk
melakukan pemukulan benda kerja dengan dengan ragum sebagai landasan.Hal-hal
yang pelu diperhatikan atau yang perlu dipedomani dalam penjepitan benda kerja
pada ragum adalah sebagai berikut:
1. Gunakan pelapis rahang ragum untuk mencegah benda kerja agar tidak rusak
permukaannya.
2. Penjepitan benda kerja harus rata, artinya permukaan benda kerja yang keluar
dari rahang ragum harus lurus dan sejajar dengan rahang ragum.
71
3. Untuk penjepitan benda kerja yang berlubang seperti pipa yang tipis digunakan
bahan tambahan lain yang dimasukkan ke dalam pipa, sehingga pipa yang
dijepit tidak akan mengalami kerusakan/berubah bentuk.
4. Untuk penjepitan benda kerja yang tipis (pelat tipis) gunakan landasan dari
kayu. Landasan tersebut dijepit pada rahang ragum.
Ketinggian pemasangan ragum pada meja kerja sangat berpengaruh dalam
pelaksanaan pekerjaan.Sebagai pedoman pengaturan tinggi rendahnya
penjepitan benda kerja pada ragum adalah sebagai berikut:
1. Untuk pekerjaan yang tidak memerlukan gaya yang besar seperti pada
pekerjaan akhir, benda kerja dapat di jepit lebih tinggi,artinya permukaan benda
kerja yang keluar dari rahang ragum lebih tinggi.
2. Untuk pekerjaan yang memerlukan gaya yang besar seperti memahat,
menggergaji, mengikir,mengetap dan menyenai maka kedudukan benda kerja
harus serendah mungkin berada di atas rahang ragum.
3. Untuk penjepitan pipa-pipa sebaiknya digunakan pelapis rahang,dimana bentuk
pelapis rahang tersebut hendaknya masing-masing berbentuk setengah
lingkaran.Bahan pelapis biasanya bisa dari kayu atau dari bahan yang lunak
sehingga tidak akan merusak penampang pipa.
B. Kikir
Kikir terbuat dari baja karbon tinggi yang ditempa dan disesuaikan
dengan ukuran panjang, bentuk, jenis dan gigi pemotongnya. Tangkainya
dibiarkan lunak agar kuat. Badan kikir keras dan rapuh, maka hampir semua kikir
harus disimpan secara terpisah dan dilindungi untuk mencegah patah. Kikir
diklasifikasikan menurut jenis gigi, kekasaran gigi, penampang, dan panjang.
Derajat kekerasan kikir adalah kasar, setengah kasar dan sangat halus.
Guratan tunggal dipergunakan untuk mengikir logam lunak. Guratan ganda
dipergunakan untuk pekerjaan yang bersifat umum. Satu set guratan membuat sudut
45°, yang lain 70°, kedua-duanya terhadap sumbu memanjang kikir. Guratan parut
digunakan untuk pekerjaan kasar pada bahan lunak, misalnya alumunium.
72
Gambar V.1 Kikir
1. Macam-macam Kikir
a. Bastard
Adalah kikir kasar panjang badan 12”, dengan jumlah gigi 9 gigi/cm, cs =
25 , s= 0,01 , n= 40 dan mempunyai tingkat kehalusan N9 s/d N8.
b. Half Smooth
Adalah kikir setengah halus panjang badan 10”, dengan jumlah gigi 12
gigi/cm , cs = 25 , s = 0,005 , n = 40 dan tingkat kehalusan N8 s/d N7.
c. Smooth
Adalah kikir halus, panjang badan 8” dengan jumlah gigi 20 gigi/cm cs =
25 s = 0,0025 , n = 40 dengan tingkat kehalusan N7 s/d N6.
d. Kikir bujur sangkar
Guratan ganda pada keempat muka. Dipergunakan untuk membuat jalur,
menyiku celah dan pundak bujursangkar. Ukuran panjangnya guratan 100
mm hingga 500 mm.
e. Kikir segitiga
Guratan ganda pada ketiga muka. Digunakan untuk sudut-sudut yang
canggung dan lebih kecil daripada 90°. Ukuran panjangnya 100 mm hingga
300 mm.
f. Kikir bulat
Guratan tunggal atau ganda. Digunakan untuk permukaan yang lengkung,
meluaskan lubang. Ukuran panjangnya 100 mm hingga 500 mm. Kikir bulat
kecil dikenal sebagai alat kikir buntut tikus.
g. Kikir setengah bulat
73
Guratan ganda satu permukaan berbentuk cembung. Dipergunakan untuk
pekerjaan yang bersifat umum dan mengikir lengkungan bagian dalam.
Ukuran panjangnya 100 mm hingga 450 mm.
h. Kikir tipis
Guratannya ganda. Badannya persegi empat panjang, tetapi jauh lebih tipis
daripada kikir-kikir lainnya. Dipergunakan untuk mengikir alur yang
sempit, misalnya untuk mengepas bubungan kunci pintu.
2. Cara Mengikir
Dalam proses pengikiran perlu memperhatikan:
1. Tinggi ragum terhadap orang yang bekerja.
2. Pencekaman benda kerja.
3. Pemegangan kikir.
4. Posisi kaki dan badan.
5. Gerakan kikir.
6. Kebersihan kikir.
74
c. Langkah Pengikiran
o Panjang langkah : langkah optimal, posisi langkah dan langkah
nominal.
o Gesekan langkah : arah langkah, jarak gesekan.
o Jumlah langkah : panjang batang kikir, aktifitas orang
(normative).
d. Macam Pengikiran
Lurus : memanjang / standart, melintang.
CCF : Cross cut filling ( 450 atau 650 ).
4. Macam-macam Kikir
A. Bastard
Adalah kikir kasar panjang badan 12”, dengan jumlah gigi 9 gigi/cm, cs =
25 , s= 0,01 , n= 40 dan mempunyai tingkat kehalusan N9 s/d N8.
B. Half Smooth
Adalah kikir setengah halus panjang badan 10”, dengan jumlah gigi 12
gigi/cm , cs = 25 , s = 0,005 , n = 40 dan tingkat kehalusan N8 s/d N7.
C. Smooth
Adalah kikir halus, panjang badan 8” dengan jumlah gigi 20 gigi/cm cs =
25 s = 0,0025 , n = 40 dengan tingkat kehalusan N7 s/d N6.
D. Kikir bujur sangkar
Guratan ganda pada keempat muka. Dipergunakan untuk membuat jalur,
menyiku celah dan pundak bujursangkar. Ukuran panjangnya guratan 100
mm hingga 500 mm.
E. Kikir segitiga
Guratan ganda pada ketiga muka. Digunakan untuk sudut-sudut yang
canggung dan lebih kecil daripada 90°. Ukuran panjangnya 100 mm hingga
300 mm.
F. Kikir bulat
Guratan tunggal atau ganda. Digunakan untuk permukaan yang lengkung,
meluaskan lubang. Ukuran panjangnya 100 mm hingga 500 mm. Kikir bulat
kecil dikenal sebagai alat kikir buntut tikus.
75
G. Kikir setengah bulat
Guratan ganda satu permukaan berbentuk cembung. Dipergunakan untuk
pekerjaan yang bersifat umum dan mengikir lengkungan bagian dalam.
Ukuran panjangnya 100 mm hingga 450 mm.
H. Kikir tipis
Guratannya ganda. Badannya persegi empat panjang, tetapi jauh lebih tipis
daripada kikir-kikir lainnya. Dipergunakan untuk mengikir alur yang
sempit, misalnya untuk mengepas bubungan kunci pintu.
5. Cara Mengikir
Dalam proses pengikiran perlu memperhatikan:
A. Tinggi ragum terhadap orang yang bekerja.
B. Pencekaman benda kerja.
C. Pemegangan kikir.
D. Posisi kaki dan badan.
E. Gerakan kikir.
F. Kebersihan kikir.
76
o Panjang langkah : langkah optimal, posisi langkah dan langkah
nominal.
o Gesekan langkah : arah langkah, jarak gesekan.
o Jumlah langkah : panjang batang kikir, aktifitas orang
(normative).
D. Macam Pengikiran
Lurus : memanjang / standart, melintang.
CCF : Cross cut filling ( 450 atau 650 ).
7. Perawatan Kikir
Alat-alat kerja bangku tidak boleh diletakkan secara bertumpuk satu dengan
lainnya, agar awet penggunaan kikir dan sesuai dengan fungsinya. Kebersihan kikir
perlu dijaga untuk efisiensi pengikiran, karena chips yang menempel dialur kikir
dapat mempengaruhi pemakanan dan juga kehalusan benda kerja, sehingga setiap
20 – 40 kali (untuk bastard) pengikiran harus dibersihkan dengan file brush dan
arah membersihkannya sesuai dengan arah alur kikir.
C. Gergaji
Gergaji adalah sejenis alat yang digunakan untuk memotong sesuatu. Mata
gergaji berbentuk gerigi, dan bentuk gigi gergaji tergantung pada bahan yang
dipotong, misalnya kayu atau logam.
Ada banyak jenis gergaji. Antaranya merupakan peralatan tangan yang bekerja
dengan kekuatan otot ataupun dengan menggunakan bantuan mesin. Gergaji
biasanya menimbulkan suara bising. Menggunakan gergaji untuk memotong bahan
agak berbahaya karena tepinya yang tajam diperlukan
Gergaji digunakan untuk memotong benda kerja yang selanjutnya untuk
dikerjakan.Bingkai/Sengkang terbuat dari pipa baja yang kuat dan kaku, Sen
gkang yang dapat diatur digunakan untuk bermacam-macam panjang dari daun
gergaji.
77
pemotong satu sisi (single cut) dan dua sisi (double cut). Sedangkan bentuk gigi
gergaji ada yang silang dan ada yang lurus.
D. Penitik
Penitik adalah Alat yang digunakan untuk menandai membuatlogam pada
benda kerja. Dengan menitik benda kerja maka mata bor yang digunakan tidak akan
melest dari sasaran. Penitik terbuat dari bahan yang ujungnya runcing membentuk
sudut 30o-90o.
8. Alat-alat Pengukuran
A. Jangka Sorong (Vernier caliper)
Vernier caliper atau jangka sorong adalah alat ukur presisi, sehingga ia dapat
digunakan untuk mengukur benda kerja yang secara presisi atau benda kerja dengan
tingkat kepresisian 1/100 mm. ketelitian dari alat ukur ini biasanya 5/100 mm.
78
Vernier caliper dapat digunakan untuk mengukur diameter bagian luar
benda kerja, kedalaman lobang, diameter bagian dalam suatu benda kerja, lebar
suatu celah dan panjang dari suatu benda kerja, apabila ukuran dari vernier caliper
tersebut mencukupi.
B. Penggaris Siku
Alat ini digunakan untuk menyiku ketelitian dari benda kerja, ukuran
panjangnya 30 cm terbuat dari bahan baja. Selain itu alat ini juga digunakan sebagai
alat ukur kerataan benda kerja setelah pengikiran.
Mistar Baja
Mistar baja ini berfungsi untuk mengukur benda kerja yang berukuran pendek,
selain itu juga dapat dipakai untuk membimbing penggoresan dalam melukis
79
batangan pada pelat yang digunakan, ukuran panjang dari mistar baja ini
bermacam-macam, ada yang berukuran 30 cm, 60 cm, dan 100 cm.
A. Sapu
Meskipun alat ini sederhana didalam praktikum kerja bangku alat ini
memiliki fungsi sebagai pembersih geram-geram yang berserakan disekitar meja
kerja atapun disela-sela ragum setelah proses pengikiran dan penggergajian.
B. Sikat Kawat
Merupakan sebuah alat yang terbuat dari kawat-kawat besi dalam kerja
bangku yang berfungsi sebagai pembersih karat dan geram peralatan kerja bangku
seperti pembersih yang efektif gigi kikir yang terselip geram, sehinnga proses
penyayatan kurang maksimal dan juga menahan/pembersih geram yang panas pada
saat pengeboran agar tidak terpental ke operator dan juga menghindari masuknya
geram kedalam lubang benda kerja yang telah dibor.
1. Paron (Bantalan Besi)
Merupakan alat bantu kerja bangku yang terbuat dari besi pejal yang
berfungsi sebagai bantalan pada proses pengecapan/ stempel dan pengerjaan plat.
Untuk dapat mengikir kita harus mengetahui tekanan yang ada pada kikir.
Tekanan kikir tergantung pada ukuran kikir dan benda kerja.
Jika anda ingin memulai pengikiran, ingatlah, tekanan yang besar harus
terdapat pada tangan kiri dan tekanan ringan pada tangan kanan. Tekanan kedua
tangan itu harus sama manakala kikir berada di tengah-tengah benda kerja yang
dikikir. Jika kikir berada di ujung langkah, tekanan tangan kiri harus ringan dan
tekanan tangan kanan dalam keadaan maksimal.
Peganglah kikir dengan teguh dan tekanlah ujung ganggang tersebut dengan
telapak tangan kanan bagian tengah. Ibu jari tangan kanan terletak di atas dan jari-
jari yang lain di bawah ganggang. Kemudian tempatkan telapak tangan dan ibu jari
80
tangan kiri pada ujung kikir. Jari yang lain terletak di luar ujung kikir tersebut
dengan keadaan rapat satu sama lainnya dan melipat ke bawah tetapi tidak
menggenggam ujung kikir tersebut.
Dan hal yang perlu anda ketahui adalah bahwa kikir dapat menyayat besi
ketika kita menggesekkannya ke arah depan dan kikir tidak akan menyayat logam
ke arah belakang (penyayatan kurang maksimal).
Mengikir rata benda kerja sesuai ukuran. Alat yang digunakan yaitu :
2) Ragum
4) Jangka sorong
5) Penggaris
Benda kerja yang harus dikerjakan yaitu mengikir rata semua bagian sisi
benda kerja besi yang berbentuk plat dengan panjang 230mm, tinggi 6mm.
81
V.3 Bahan, Alat/MesinDan Perlengkapan
82
10. Berikan minyak pelumas untuk mengurangi keausan pada mata gergaji.
11. Ukur Acara berkala pada setiap prosedur penggergajian .
83
V.6 KESIMPULAN DAN SARAN
84
BAB VI
MESIN BUBUT
85
Gambar VI.1. Komponen Hasil Pembubutan
86
Gambar VI.2. Operasi Mesin Bubut
Ukuran dari mesin bubut diukur dari jarak tegak lurus dari garis
senter (center) dari kepala tetap sampai alas disebut tinggi senter yakni
sebagai ½ diameter benda kerja yang bisa dikerjakan sedangkan panjang
senter adalah jarak antara kepala tetap sampai kepala lepas (tail stock) yang
merupakan jarak terpanjang dari benda kerja yang bisa dibubut. Sehingga
yang menentukan besarnya sebuah mesin bubut adalah tinggi senter dan
panjang senter.
87
misalnya ..., 630, 710, 800, 900, 1000, 1120, 1250, 1400, 1600, 1800 dan
2000, ... rpm.
88
Gambar VI.4. Putaran Spindel
fn : pemakanan (mm)
1. Kecepatan Pemotongan
89
2. Kecepatan Putaran Benda Kerja (RPM)
90
4. Lama Waktu Pemotongan
1. Secara Dimensinya
Jenis mesin bubut pada garis besarnya dilihat dari dimensinya dapat
diklasifikasikan menjadi 4 (empat kelompok) :
91
gambaran mesin bubut bangku dan model lantai, konstruksinya
merupakan gambaran mesin bubut yang besar dan berat.
Mesin ini dibuat lebih berat, daya kudanya lebih besar daripada yang
dikerjakan mesin bubut ringan dan mesin ini merupakan standar dalam
pembuatan mesin-mesin bubut pada umumnya.
2. Secara Prinsipnya
Secara prinsip lain mesin bubut dapat dibedakan menjadi beberapa jenis,
antar lain adalah :
Mesin bubut ini dirancang untuk berbagai macam bentuk dan yang
paling umum digunakan, cara kerjanya benda kerja dipegang (dicekam)
pada poros spindle dengan bantuan chuck yang memiliki rahang pada
salah satu ujungnya, yaitu pada pusat sumbu putarnya, sementara ujung
lainnya dapat ditumpu dengan center lain.
92
Poros spindel akan memutar benda kerja melalui piringan pembawa
sehingga memutar roda gigi yang digerakkan sabuk atau puli pada poros
spindel. Melalui roda gigi penghubung, putaran akan disampaikan ke
roda gigi poros ulir. Oleh klem berulir, putaran poros ulir tersebut
diubah menjadi gerak translasi pada eretan yang membawa pahat.
Akibatnya pada benda kerja akan terjadi sayatan yang berbentuk ulir.
Mesin ini bekerja secara otomatis, pada pembuatan benda kerja yang
dibubut dari tangan, pekerjaan yang tidak dilakukan secara otomatis
hanyalah pemasangan batang-batang yang baru dan menyalurkan
produk-produk yang telah dikerjakan, oleh sebab itu satu pekerja dapat
mengawasi beberapa buah mesin otomatis dengan mudah.
93
mesin bubut jenis ini adalah bahwa pahat untuk operasi berurutan dapat
disetting dalam kesiagaan untuk penggunaaan dalam urutan yang sesuai.
Meskipun diperlukan keterampilan yang sangat tinggi untuk mengunci
dan mengatur pahat dengan tepat tapi satu kali sudah benar maka hanya
sedikit keterampilan untuk mengoperasikannya dan banyak suku cadang
dapat diproduksi sebelum pensettingan dilakukan atau diperlukan
kembali.
Mesin bubut vertikal adalah sebuah mesin yang mirip Freis pengebor
vertikal, tetapi memiliki karakteristik pengaturan turret untuk
memegang pahat. Terdiri atas pencekam atau meja putar dalam
kedudukan horizontal, dengan turret yang dipasangkan diatas rel
penyilang sebagai tambahan, terdapat paling tidak satu kepala samping
yang dilengkapi dengan turret bujur sangkar untuk memegang pahat.
Semua pahat yang dipasangkan pada turret atau kepala samping
mempunyai perangkat penghenti masing-masing, sehingga panjang
pemotongan dapat sama dalam daur mesin yang berurutan. Pengaruhnya
adalah sama seperti bubut turret yang berdiri pada ujung kepala tetap.
Dan mempunyai segala ciri yang diperlukan untuk memudahkan
pemuat, pemegang dan pemesinan dari suku cadang yang diameternya
besar dan berat. Pada mesin ini hanya dilakukan pekerjaan pencekaman.
94
2. Pembubutan Silindris (Turning)
95
Atau bisa juga menggunakan pahat tertentu ukurannya yang sudah di
jual di pasaran, biasanya untuk ulir-ulir standar.
6. Pembubutan Drilling
7. Pembubutan Boring
Membuat profil atau grif pegangan pada benda kerja seperti pada
pegangan tang,obeng agar tidak licin.
9. Pembubutan Reaming
Memperhalus lubang pada benda kerja. Hal ini dilakukan untuk hasil
pembubutan dalam atau pengeboran di atas mesin bubut. Pada tingkatan
tertentu dibutuhkan kehalusan sesuai ketentuan. Untuk kegiatan tersebut
dipergunakan alat Reamer. Benda berlubang yang akan dihaluskan
dikepit pada cekam kepala tetap, sementara reamer dipasang pada hower
96
dan dijepit di senter kepala lepas. Pada saat proses penghalusan, posisi
kepala lepas didekatkan sehingga reamer dapat masuk ke lubang benda
kerja. Selanjutnya, mesin dinyalakan dan putaran reamer digerakkan
memasuki lubang sehingga geriginya bergesek dengan dinding lubang.
Pada saat itulah terjadi proses penghalusan dinding lubang.
4. Eretan
Eretan adalah alat yang digunakan untuk melakukan proses pemakanan
pada benda kerja dengan cara menggerakkan kekiri dan kekanan
97
sepanjang meja. Eretan utama akan bergerak sepanjang meja sambil
membawa eretan lintang dan eretan atas dan dudukan pahat.
5. Mekanik Percepatan
98
mesin yang dapat disetel (drive key) oleh sebab itu kecepatan yang
dikehendaki dapat disetel dengan mudah.
Ekor tetap dari pembubut dapat disetel sepanjang bangku (bed) dari
pembubut untuk menampung panjang stok yang berbeda. Dilengkapi
dengan pusat yang dikeraskan, yang dapat digerakkan masuk dan keluar
oleh penyetel roda, dan dengan ulir pengencang didasarnya yang digunakan
untuk menyetel penyebarisan pusatnya untuk pembubutan tirus.
Sekerup pengarah adalah poros panjang yang diulir dengan baik,
terletak agak dibawah dan sejajar terhadap jalur bangku, memanjang dari
kepala tetap sampai ke ekor kepala tetap. Dihubungkan dengan roda gigi
kepada kepala tetap dengan cara sedemikian sehingga dapat diputar balik
dan dipasangkan pada rakitan kereta luncur selama operasi pemotongan.
Ulir pengarah hanya untuk memotong ulir saja dan harus dipisahkan kalau
tidak dipakai untuk mempertahankan ketepatannya. Tepat dibawah ulir
pengarah adalah batang hantaran yang menstransmisikan daya dari kotak
pengubah cepat untuk menggerakkan mekanisme apron untuk daya
hantaran melintang dan memanjang kalau diperlukan untuk megubah
kecepatan ulir pengarah atau batang hantaran dilakukan dalam kotak roda
gigi pengubah cepat yang terletak pada ujung kepala tetap dari pembubut.
Untuk itu hanya perlu menggerakkan tuas yang menjulur pada kotak toda
gigi.
Rakitan kereta luncur mencakup perletakan majemuk, sadel, pahat
dan apron. Karena mendukung dan memandu pahat pemotong, maka harus
kaku dan dikonstruksi dengan ketepatan tinggi. Tersedia dua hantaran
tangan untuk memandu pahat pada gerakan arah menyilang. Roda tangan
yang atas atau engkol tangan mengendalikan gerakkan dari perletakkan
majemuk dan arena perletakkannya dilengkapi dengan busur derajat
penyetel putaran, maka dapat ditempatkan dalam berbagai kedudukan sudut
untuk membuat tirus pendek. Roda tangan yang ketiga digunakkan untuk
menggerakan kereta luncur disepanjang landasan, biasanya untuk menarik
kembali ke kedudukan mula setelah ulir pengarah membawanya sepanjang
pemotongan. Bagian dari kereta luncur yang menjulur didepan dari
99
pembubut disebut apron, yaitu merupakan dinding ganda dicor yang berisi
kendali, roda gigi dan mekanisme lain untuk menghantar kereta luncur dan
peluncur menyilang dengan tangan atau daya. Pada permukaan apron
dipasangkan berbagai roda dan tuas kendali.
Alat – alat kelengkapan mesin bubut adalah :
a. Drive Plate
b. Face Plate
c. Independent Chuck
d. Universal Chuck
e. Collet Drawbar
f. Collet
g. Step Collet
h. Lathe Dog
i. Turning Tool Holder
j. Boring Bar
k. Cut of Tool
l. Knurling Tool
m. Support
n. Taper Attachement
100
Gambar VI.9. Komponen Pada Mesin Bubut:
1. Tail Stock; untuk memegang atau menyangga benda kerja pada bagian
ujung yang berseberangan dengan penceka (chuck) pada proses
pemesinan di mesin bubut.
2. Lead Crew; poros panjang berulir yang terletak agak dibawah dan
sejajar dengan bangku, memanjang dari kepala tetap sampai ekor tetap.
Dihubungkan dengan roda gigi pada kepala tetap dan putarannya bisa
dibalik. Dipasang ke pembawa (carriage) dan digunakan sebagai ulir
pengarah untuk membuat ulir saja dan bisa dilepas kalau tidak dipakai.
101
5. Tool Post; digunakan sebagai tempat dudukan pahat bubut, dengan
menggunakan pemegang pahat.
6. Head Stock; yaitu tempat terletaknya transmisi gerak pada mesin bubut
yang mengatur putaran yang dibutuhkan pada proses pembubutan.
102
karenanya pahat ini harus digerakkan dengan arah dari pusat ke arah
luar benda kerja. Pahat sisi ini dapat dibagi dua yaitu, pahat sisi kiri
dan pahat sisi kanan.
d. Pengerjaan Bentuk-bentuk Khusus
Untuk pengerjaan bentuk-bentuk tertentu yang sudah distandarkan,
dapat dipakai pahat dengan bentuk tepi potong yang sesuai dengan
hasil yang diinginkan misalnya pahat potong, pahat ulir, pahat bor,
dan lain-lain.
2. Senter
Senter adalah alat yang terbuat dari baja yang dikeraskan dan digunakan
untuk memikul benda kerja yang akan di bubut.
103
Gambar VI.11. Senter pada Mesin Bubut
104
4. Cakra Penjepit (Pelat Genggam)
Cakra penjepit/pelat genggam/ cekam ada dua macam yaitu, cekam
yang mempunyai rahang 4 buah (biasanya tidak otomatis, diputar satu
persatu) yang berfungsi untuk menjepit benda kerja yang berbentuk segi
empat, tidak teratur, bulat atau penjepitan benda kerja tidak harus di
tengah-tengah, pada cekam ini terdapat garis-garis melingkar yang
gunanya untuk memudahkan atau mempercepat pengaturan letak benda
kerja ditengah-tengah sehingga titik tengahnya segaris dengan garis
senter mesin. Sedangkan cekam berahang 3 yang memutar sendiri
secara otomatis. Alat ini berbentuk bundar dan mempunyai rahang
untuk penjepit benda kerja. Pada jenis cekam 3 rahang dapat bergerak
otomatis atau memusat sendiri jika salah satu kuncinya di putar. Cekam
ini khusus untuk membubut atau menjepit benda bulat atau bersegi 3; 6;
9 yang sama sisi.
105
berlubang, ujungnya berulir dan kepalanya. Di belah menjadi tiga
bagian dan ukurannya bermacam-macam.
106
8. Kartel
Kartel adalah suatu alat yang digunakan untuk membuat alur-alur atau
gerigian kecil pada benda kerja, benda yang dibuat alur-alur ini
dimaksudkan agar tidak licin dan terdapat pada batang penarik atau
pemutar yang dipegang oleh tangan. Alat ini terdiri dari tangkai dan
sepanjang gigi, gigi tersebut terpasang pada bagian muka tangkai, dan
dibuat dari baja yang dikeraskan, hasil pengkartelan ini ada yang lurus
atau serong (belah ketupat), ukuran kehalusan alurnya atau giginya
didalam banyak alut tiap inci adalah kartel kasar. Sebelum di kartel
benda kerja harus dibubut halus dengan ukuran ± 0,5 mm lebih kecil
dari ukuran seharusnya, dimana selisih ukuran ini akan sama besarnya
dengan pengembagan bagian yang dikertel itu sehingga bila benda kerja
telah dikartel akan berukuran sesuai dengan yang dikehendaki.
9. Pendingin Pahat
Cairan khusus digunakan untuk mengurangi panas dan pahat pada waktu
operasi. Gunanya adalah untuk menaikkan umur dari pahat. Pendingin
yang digunakan ada kalanya air dicampur dengan sabun ditambah
sedikit soda ada baiknya digunakan cairan yang dinamakan soluble oil
(minyak yang dilarut dalam air), yaitu campuran antara emulsol
(semacam pelumas yang larut dalam air ± 10 % dengan air. Juga dipai
minyak bumi dicampur dengan minyak tumbuh-tumbuhan yang disebut
sulphurized oil.
Ketentuan-ketentuan didalam pendingianan:
a. Banyak zat cair yang digunakan dalam pembubutan. Misal 10 1/mm
b. Cairan itu harus mengenai dahulu geram yang keluar dari benda,
karena pada geram terjadi panas yang lebih besar.
c. Mulai pendinginan begitu mulai membubut, jangan ditunggu dulu
karena dapat menyebabkan keretakan pada pahat.
107
8. Gambar macam-macam Mesin Bubut
108
2. Mesin Bubut Turet Vertikal
109
VI.3 Bahan, Alat/MesinDan Perlengkapan
1. Alat :
Mesin bubut
Jangka sorong
Pahat
Kunci T
2. Bahan :
3. Pasang pahat yang akan digunakan dalam penjepit pahat, posisikan tepat
pada center.
110
4. Pasang besi batang bulat pada cekap pada bantuan kunci T dan
disenterkan besi harus terjepit secara kuat dan aman.
6. Tandai dimana nilai 0 (nol) dengan menyinggung pahat pada besi batang
bulat hingga benda kerja tergores sedikit.
7. Bubut besi batang bulat sesuai dengan ukuran sesuai dengan ukuran
yang diinginkan secara perlahan, hati-hati dan teratur supaya
menghasilakan hasil yang maksimal.
8. Selama pembubutan selalu periksa ukuran besi apakah sudah tepat atau
belum.
111
VI.6 KESIMPULAN DAN SARAN
112
BAB VII
KESIMPULAN DAN SARAN
113
BAB VIII
PENUTUP
Praktikum Proses Proses Produksi yang penyusun jalani selama ini merupakan
suatu pembelajaran yang bermanfaat. Diharapkan Praktikum Proses Produksi dapat
berjalan lebih baik lagi, dan dengan agenda kegiatan yang lebih baik dari yang
sudah dilaksanakan selama ini.
114
DAFTAR PUSTAKA
Yefry Chan, ST.MT. , dosen pembimbing mata kuliah Proses Produksi Universitas
Borobudur.
Dharma Persada.
115
LAMPIRA
SKRAP
116
PENGELASAN
117
KERJA BANGKU
118
BUBUT
BAJA BAJA
119
BAJA ALUMUNIUM
120
MILLING
121