Anda di halaman 1dari 5

KOMUNIKASI DALAM PELAYANAN

KESEHATAN KHUSUSNYA
KOMUNIKASI MULTIDISIPLIN
Pengertian komunikasi kesehatan
Menurut Healthy People 2010 dalam Liliweri (2009), komunikasi kesehatan yaitu seni
menginformasikan, mempengaruhi dan memotivasi individu, institusi, serta masyarakat
tentang isu-isu penting di bidang kesehatan dalam meningkatkan kualitas hidup dan
kesehatan individu dalam masyarakat. Sedangkan menurut Cline, R. dalam Liliweri (2009),
komunikasi kesehatan merupakan sebuah bidang teori, riset dan praktek yang berkaitan
dengan pemahaman dan saling ketergantungan mempengaruhi komunikasi (interaksi
simbolik dalam bentuk pesan dan makna) dan kepercayaan kesehatan terkait, perilaku dan
hasil. Komunikasi kesehatan menurut Notoatmodjo (2007), merupakan usaha yang
sistematis untuk mempengaruhi secara positif perilaku kesehatan masyarakat dengan
menggunakan berbagai prinsip dan metode komunikasi, baik menggunakan komunikasi
interpersonal, maupun komunikasi massa. Ratzan dalam Liliweri (2009) menjelaskan bahwa
yang dimaksud dengan komunikasi kesehatan ialah proses kemitraan anara partisipan
berdasarkan dialog dua arah yang di dalamnya ada suasana interaktif, ada pertukaran
gagasan, ada kesepakatan mengenai kesatuan gagasan mengenai kesehatan, juga
merupakan teknik dari pengirim dan penerima untuk memperoleh informasi mengenai
kesehatan yang seimbang demi membaharui pemahaman bersama.

Tujuan komunikasi kesehatan


Tujuan utama dari komunikasi kesehatan ini adalah untuk perubahan prilaku kesehatan
pada sasaran kearah yang lebih kondusif sehingga dimungkinkan terjadinya peningkatan
status kesehatan sebagai dampak (impact) dari program komunikasi kesehatan. Menurut
Liliweri (2009:52-53) tujuan komunikasi kesehatan terbagi dua, diantaranya:
1. Tujuan strategis
Pada umumnya program-program yang berkaitan dengan komunikasi kesehatan
yang dirancang dalam bentuk paket acara atau modul dapat berfungsi untuk:
a. Relay information, yakni meneruskan informasi kesehatan dari suatu dari suatu
sumber kepada pihak lain secara berangkai (hunting).
b. Enable informed decision making, ialah memberikan informasi akurat untuk
memungkinkan pengambilan keputusan.
c. Promote peer information exchange and emotional support, yakni mendukung
pertukaran pertama dan mendukung secara emosional pertukaran informasi
kesehatan.
d. Promote healthy behavior, informasi untuk memperkenalkan hidup sehat.
e. Promote self care, yakni memperkenalkan pemeliharaan diri sendiri.
f. Manage demand for health services, ialah untuk memenuhi permintaan layanan
kesehatan.
2. Tujuan Praktis
Menurut Taibi Kahler dalam Liliweri (2009:53-54) menyatakan bahwa sebenarnya
secara praktis tujuan khusus komunikasi kesehatan itu meningkatkan kualitas
sumber daya manusia melalui beberapa usaha pendidikan dan pelatihan agar dapat :
a. Meningkatkan pengetahuan yang mencakup :
- Prinsip-prinsip dan proses komunikasi manusia.
- Menjadi komunikator (yang memiliki etos, patos, logos, kredibilitas dan
lain-lain).
- Menyusun pesan verbal dan non verbal dalam komunikasi kesehatann.
- Memilih media yang sesuai dengan konteks komunikasi kesehatan.
- Menentukan segmen komunikasi yang sesuai dengan konteks komunikasi
kesehatan.
- Mengelola umpan balik atau dampak pesan kesehatan yang sesuai
dengan kehendak komunikator dan komunikan.
- Mengelola hambatan-hambatan dalam komunikasi kesehatan.
- Mengenal dan mengelola konteks komunikasi kesehatan.
- Prinsip-prinsip riset.
b. Meningkatkan kemampuan dan keterampilan berkomunikasi efektif.
c. Membentuk sikap dan perilaku berkomunikasi, seperti:
- Berkomunikasi yang menyenangkan, empati.
- Berkomunikasi dengan kepercayaan pada diri.
- Menciptakan kepercayaan publik dan pemberdayaan publik.
- Membuat pertukaran gagasan dan informasi makin menyenangkan.
- Memberikan apresiasi terhadap terbentuknya komunikasi yang baik.

Manfaat komunikasi kesehatan


Manfaat mempelajari ilmu komunikasi kesehatan menurut Alo Liliweri. (2009 : 56-69)
adalah:
1. Memahami interaksi antara kesehatan dengan perilaku individu.
2. Meningkatkan kesadaran kita tentang isu kesehatan.
3. Melakukan strategi intervensi pada tingkat komunitas.
4. Menghadapi disparitas pemeliharaan kesehatan antar etnik atau ras dalam suatu
masyarakat.
5. Menampilkan ilustrasi ketrampilan, menggambarkan berbagai jenis keterampilan
untuk memelihara kesehatan, pencegahan, advokasi atau sistem layanan kesehatan
kepada masyarakat.
6. Menjawab permintaan terhadap layanan kesehatan (mengetahui dan melakukan
analisis kebutuhan).
7. Memperkuat infrastruktur kesehatan masyarakat di masa yang akan datang bagi
hasil yang memuaskan masyarakat umum.
8. Membarui peranan para profesional di bidang kesehatan, misalnya meningkatkan
pengetahuan dan ketrampilan para petugas medis, memperkuat infrastruktur
kesehatan, membangun kemitraan, mengembangkan akuntabilitas, dan
mengembangkan pembuktian atas layanan.

Pentingnya komunikasi dalam pelayanan kesehatan


Manusia sebagai makhluk sosial tentunya selalu memerlukan orang lain dalam
menjalankan dan mengembangkan kehidupannya. Hubungan dengan orang lain akan
terjalin bila setiap individu melakukan komunikasi diantara sesamanya. Kepuasan dan
kenyamanan serta rasa aman yang dicapai oleh individu dalam berhubungan sosial dengan
orang lain merupakan hasil dari suatu komunikasi. Komunikasi dalam hal ini menjadi unsur
terpenting dalam mewujudkan integritas diri setiap manusia sebagai bagian dari sistem
sosial.
Komunikasi yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari memberikan dampak yang
sangat penting dalam kehidupan, baik secara individual maupun kelompok. Komunikasi
yang terputus akan memberikan dampak pada buruknya hubungan antar individu atau
kelompok. Tatanan klinik seperti rumah sakit yang dinyatakan sebagai salah satu sistem dari
kelompok sosial mempunyai kepentingan yang tinggi pada unsur komunikasi.
Komunikasi di lingkungan rumah sakit diyakini sebagai modal utama untuk
meningkatkan kualitas pelayanan yang akan ditawarkan kepada konsumennya. Konsumen
dalam hal ini juga menyangkut dua sisi yaitu konsumen internal an konsumen eksternal.
Konsumen internal melibatkan unsur hubungan antar individu yang bekerja Komunikasi di
lingkungan rumah sakit diyakini sebagai modal utama untuk meningkatkan kualitas
pelayanan yang akan ditawarkan kepada konsumennya. Konsumen dalam hal ini juga
menyangkut dua sisi yaitu konsumen internal an konsumen eksternal. Konsumen internal
melibatkan unsur hubungan antar individu yang bekerja di rumah sakit, baik hubungan
secara horisontal ataupun hubungan secara vertikal. Hubungan yang terjalin antar tim
multidisplin termasuk keperawatan, unsur penunjang lainnya, unsur adminitrasi sebagai
provider merupakan gambaran dari sisi konsumen internal. Sedangkan konsumen eksternal
lebih mengarah pada sisi menerima jasa pelayanan, yaitu klien baik secara individual,
kelompok, keluarga maupun masyarakat yang ada di rumah sakit.Seringkali hubungan buruk
yang terjadi pada suatu rumah sakit, diprediksi penyebabnya adalah buruknya sistem
komunikasi antar individu yang terlibat dalam sistem tersebut.
Ellis (2000) menyatakan jika hubungan terputus atau menjadi sumber stres, pada
umumnya yang ditunjuk sebagai penyebabnya adalah komunikasi yang buruk.Keperawatan
yang menjadi unsur terpenting dalam memberikan pelayanan dalam hal ini perawat
berperan sebagai provider. Fokus perhatian terhadap buruknya komunikasi juga terjadi
pada tim keperawatan. Hal ini terjadi karena beberapa sebab diantaranya adalah:
1. Lemahnya pemahaman mengenai penggunaan diri secara terapeutik saat melakukan
intraksi dengan klien.
2. Kurangnya kesadaran diri para perawat dalam menjalankan komunikasi dua arah
secara terapeutik.
3. Lemahnya penerapan sistem evaluasi tindakan (kinerja) individual yang berdampak
terhadap lemahnya pengembangan kemampuan diri sendiri.

Pengertian multidisiplin
Merupakan kombinasi dari berbagai disiplinilmu berbagai disiplin ilmu dalam tugas
tidakharus bekerja secara terkoordinasi, dimanadalam pemecahan masalah suatu masalah
menggunakan berbagai sudut pandang yang relevan.
Penggabungan beberapa disiplin untuk untukbersama sama mengatasi masalah
tertentu.

Ciri-ciri multidisiplin
 Setiap bagian ikut peran cukupbesar,melakukan perencanaan pengelolan bersama
 Setiap beraktivitas berdasarkan batasan ilmunya.
 Konseptual dan operasional = terpisah-pisah
 Dalam pelayanan kesehatan, berbagai bidangilmu berupaya mengintegrasikan
pelayananuntuk kepentingan pasien.namun setiapdisiplin membatasi diri secara
tegas

Pengertian interdisiplin
Merupakan kombinasi dari berbagai disiplindalam tugas, namun dalam pemecahan
suatumasalah saling bekerja sama dengan disiplin ilmulain,saling berkaitan
Interaksi intensif antar satu atau lebih disiplin,baik yang langsung berhubung
maupunberhubungan maupun yang tidak,melaluiprogram-program pengajaran dan
penelitiandengan tujuan melakukan integrasi konsepmetode dan analisis.
Ciri-ciri interdisiplin
1. Peran dan Tj tidak kaku,dapat beralih sesuaidengan perkembangannya
2. Menyadari ada tumpang tindih kompetensidan menerapkan dalam praktek sehari-
hari
3. menemui dan mengenali keunikan peranberbagai disiplin yang tidak bisa diabaikan
danmerupakan modal bersama
4. Ranah perluasan ilmu dan keterampilan yangtidak dimiliki dan akan diterapkan
merupakan Yang paling komprehensif,terdapat keinginanu/ memikul beban berat
bersama,hasrat u/saling berbagi pengalaman dan pengetahuan.
5. Interdisiplin dimulai dari disiplin,setelah itumengembangkan permasalahan
seputardisiplin tersebut.

Anggota tim interdisiplin


o Tim pelayanan kesehatan interdisiplin merupakan sekelompok profesional yang
mempunyai aturan yang jela, tujuan umum dan berbeda keahlian.
o Tim akan berfungsi baik jika terjadi adanya konstribusi dari anggota tim dalam
memberikan pelayanna kesehatan terbaik.
o Anggota tim kesehatan meliputi : pasien, perawat, dokter, fisioterapi, pekerja sosial,
ahli gizi, manager, dan apoteker
o Oleh karena itu tim kolaborasi hendaknya memiliki komunikasi yang efektif,
bertanggung jawab dan saling menghargai antar sesama anggota tim.
o Perawat sebagai anggota membawa perspektif yang unik dalam interdisiplin tim
o Perawat menfasilitasi dan membantu pasien untuk mendapatkan pelayanan
kesehatan dari praktek profesi kesehatan lain
o Perawat berperan sebagai penghubung penting antar pasien dan pemberi pelayanan
kesehatan.

Pengertian transdisiplin
Merupakan perpanduan berbagai ilmu yangdigunakan untuk memecahkan suatu
masalah.Masalah tersebut, dikomunikasikan antarabeberapa pakar dari berbagai disiplin
ilmu danmereka saling membagi cara pandangannyamasing-masing untuk memecahkan
masalah tersebut.

Ciri-ciri transdisiplin
 Memfokuskan pada permasalahan kompleks
 Melibatkan lebih dari dua disiplin (lintasdisiplin)dengan sudut pandang masing-
masing
 Upaya bagaimana melakukan apa yang inginkita lakukan terhadap apa yang dapat
kitalakukan menggunakan berbagai disiplin ilmuyang ada.
 Dalam studi transdisiplin dimulai dari disiplinlain berupaya memecahkan masalah
terbut.
Daftar pustaka
https://eprints.umm.ac.id/37920/3/jiptummpp-gdl-alfionitaa-47462-3-babii.pdf
https://www.scribd.com/embeds/376883387/content?
start_page=1&view_mode=scroll&access_key=key-fFexxf7r1bzEfWu3HKwf
https://www.academia.edu/29297332/Komunikasi_Dalam_Pelayanan_Kesehatan_pptx

Anda mungkin juga menyukai