Enjiniring
Pertanian
Journal of Agricultural Engineering
Volume IX, Nomor: 1, April 2011
ISSN 1693 - 2900
NO. 140/ARred-LlPI/P2MBI/03/2009
.'
KEMENTERIAN PERTANIAN
Ministry of Agriculture
BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN
Indonesian Agency for Agricultural Research and Development (IAARD)
BALAI BESAR PENGEMBANGAN MEKANISASI PERTANIAN
Indonesian Center for Agricultural Engineering Research and Development (ICAERD)
Serpong-Indonesia
JURNAL ENJINERING PERTANIAN (JEP) memuat hasil penelitian dan perel?ayasaan di bidang :
Pada edisi I?ali ini JEP memuat enam judul penelitian/perel?ayasaan, yang terdiri dari : satu judul dari aspel? alat dan mesin
pertanian ( Kajian Pemilihan Altematif Penyiangan Gulma Padi Sawah); duo judul dari aspel? tel?nil? tanah dan air untul? pertanian
(Analisis Kebutuhan Pompa Irigasi untul? Usahatani Jagung: Studi Kasus di Kabupaten Kediri dan Analisis Distribusi Suhu dalam
Bangunan Greenhouse Berventilasi Gonda); satu judul dari aspel? energi dan lingl?ungan (Menurunl?an Draft Tanah dan Energi pada
Operasi Membajal? Tanah dengan Getaran Pal?sa Berenergi Rendah pada Pegas Elastis); dan duo judul dari aspel? tel?nil? pasco panen
dan pengolahan hasil pertanian (Pengaruh Pelapisan Lilin dan Pembungl?usan Plastil? pada Karahleristil? Fisil?o-Kimia dan Umur
Simpan Buah Salol? Pondoh dan Penentuan Beban Kerja dan Konsumsi Ol?sigen pada Pengoperasian Alat Pengupas Kulit Ari Kedelai
Orbapas).
Redal?si masih menantil?an partisipasi para peneliti dan perel?ayasa untul? menyumbangl?an tulisan hasH
peneJitian/perenayasaan primer dalam bahasa Indonesia atau bahasa Inggris, yang belum pernah dimuat dalam media publil?asi
lain.
Selamat membaca dan semoga bermanfaat.
Tim Penyunting
Tim Redabsi
Tim Penyunting (Editoring Board) : 1. Dr. Raffi Paramawati (Tel?nologi Pangan/Food Technology)
2. Ir. Koes Sulistiadji, MS. (Ketelmil?an Pertanian/ Agricultural Engineering)
3. Ir. Supriyanto, M.Si. (Tel?nologi Pasco Paneil/Post Harvest Technology)
4. Ir. V. Rino Hermawanto, MS. (Budida!l:a Petanian/Agronomist)
5. Dr. Suparlan, M.Agr. (Tel?nil? Pengolahan Hasil Pertanian/Agricultural Process
Engineering)
6. Dr. Abi Prabowo. MS. (Tel?nil? Tanah dan Air/Soil and Water Engineering)
7. Dr. Teguh WiQan Widodo, M.sc. (Energi dan Lingl?ungan Pertanian/Energy and
Agricultural Enviroment);
Mitra Bestari (Referee) : 1. Prof. Dr.lr. Rizal Syarief, DESS. (T el?nologi Pasco Panen/Post Harvest Technology)
2. Prof. Dr. Bambang Prastowo (Ketel?nil?an Pertanian/Agricultural Engineering)
3. Dr. Handal?a, M.Eng. (Sistem Manajemen Mel?anisasi Pertanian/Agricultural System
and Technology Management)
4. Dr.lr. Trip Alihamsyali, M.Sc. (Tel?nil? Tanah dan Air/Soil and Water Engineering)
Diterbitl?an secara teratur duo volume setiap tahunnya pad a bulan April dan Ol?tober oleh Bolai Besor Pengembangon Mel?onisosi
Pertonion, Badon Penelition dan Pengembongon Pertonian, lsi dari JEP dapot diRutip dengan menyebutl?an sumbernyo.
Analisis Kebutuhan Pompa Irigasi untuk Usahatani Jagung: Studi Kasus di Kabupaten Kediri.
(Analysis of Irrigation Pump Requirements for Maize Farming: Case Study in Kediri, East Java)
Agung Prabowo, Sigit Supadmo Am. Lilik Sutiarso, dan Bambang Purwantana
Menurunkan Draft Tanah dan Energi pada Operasi Membajak Tanah dengan Getaran Paksa Berenergi
Rendah pada Pegas Elastis
(Draft Force and Energy Reduction During Tillage Operation by Low Energy Force Vibration Method
on An Elastic Spring)
Soeharsono, Radite P.A. Setiawan, Tineke Mandang, Wawan Hermawan, dan Asep Sapei 31-42
Pengaruh Pelapisan Lilin dan Pembungkusan Pla$tik pada Ka~akteristik F:siko-Kimia dan Umur Simpan
Buah Salak Pondoh
(Effect of Wax Coated and Plastic Wrapping on Physico-Chemical Characteristics and the Shelf/ife
of Sallaca-Pondoh)
Oedy A. Nasution, Ana Nurhasanah, Reni Y. Gultom, dan Mulyani
Penentuan Beban Kerja dan Konsumsi Oksigen pad a Pengoperasian Alat Pengupas Kulit Ari Kedelai Orbapas.
(Determining the Work Load and Oxygen Consumption in Operation Soybean Dehuller Orbapas)
Gatot S.A.Fatah, Palupi Aryanti, Wahyunanto A. Nugroho, dan La C. Hawa 49 - 50
MENURUNKAN DRAFTTANAH DAN ENERGI PADA OPERASI MEMBAJAK TANAH DENGAN
GETARAN PAKSA BERENERGI RENDAH PADA PEGAS ELASTIS
(DRAFT FORCE AND ENERGY REDUCTION DURING TILLAGE OPERA TION BY LOW ENERGY
FORCE VIBRA TION METHOD ON AN ELASTIC SPRING)
Soeharsono 1 ,21, Radite P.A. Setiawan 31, Tineke Mandang31, Wawan Hermawan31 dan Asep Sapei 41
ABSTRAK
Penggetaran paksa berenergi rendah pada pegas elastis guna menurunkan draft tanah dan energi selama
membajak tanah telah dikembangkan dan diuji secara eksperimental. Pengujian dilakukan di dalam soil bin
berukuran panjang 1.2 m, lebar 0,3 m dan dalam 0,4 m. Eksperimen menggunakan tanah jenis clay loam dan
dikondisikan sehingga mendekati kondisi lapang di mana lapisan hardpan dibuat setebal sekitar 15 em dengan
tahanan penetrasi sekitar 2,75 MPa. Kedalaman operasi diatur sekitar 17 em sedangkan teballapisan hardpan yang
dibongkar adalah sekitar 10 em. Digunakan tillage tool jenis chisel dengan kemiringan shank sebesar 35° dan sudut
potong sebesar 30°. Chisel dihubungkan dengan fixed structure oleh sebuah pegas elastis berbentuk semi eliptis.
Pada pegas dipasang sebuah motor listrik dengan bobot 9,7 kg . Sebagai penggetar digunakan massa tak imbang
dengan bobot 0,24-0,35 kg yang dipasang pada motor listrik pada radius 6,5 em. Keeepatan membajak divariasikan
yaitu dari keeepatan 0,158; 0,212 dan 0,265 m/s. Hasil-hasil eksperimen menunjukkan bahwa metode penggetaran
ini berhasil menurunkan draft tanah sebesar 7,3-38,3 % dan penurunan daya sebesar 4,8-14,4% dibandingkan
dengan eksperimen tanpa penggetaran.
Kata kunci: Drafttanah, getaran paksa berenergi rendah , pegas elastis, massa tak irnbang
ABSTRACT
Draft force and energy reduction during tillage operation by low energy force vibration method on an elastic
spring has been developed and tested experimentally. The experiments were conducted in soil bin, 1.2 m long, 0.3
wide and 0.4 m depth and soil that used in this experiment was clay loam soil; the thickness of hardpan in soil bin
was 15 cm with penetration resistance of 2.75 MPa. The depth of operation was 17 cm while the thickness of the
hardpan to be tilled was 10 cm. Chisel with incline angle of shank about 3ff and lift angle of about 300 was used as
tillage tool. A new model of elastic spring having shape of semi elliptic was used to connect the tillage tool to a fixed
structure. An electric motor 9.7 kg of mass was installing to the elastic spring. The vibration of tillage tool was caused
by rotating unbalanced mass that was installed in the electric motor. The mass of unbalance mass was 0.24-0.35 kg
and the eccentricity was 6.5 cm. The tillage speed was 0.158, 0.212 dan 0.265 mls. Comparing to non vibratory
tillage, reduction of average draft furce about 7.3-38.3 % and energy reduction about 4.8-14.4% were found. .
Key words: Draft force, low energy-force vibration, elastic spring and rotating unbalance mass
.--- - -- -
tool, mengatasi gesekan antar tanah, mengatasi Szabo et.al. (1998) melaporkan turunnya
percepatan tanah bongkaran di depan tillage draft tanah .pada vibrating bulldozer dan plow
tool serta karena adanya kelengketan antara blade. Penggetaran dilakukan dengan cara
tanah dengan tillage tool (Gill dan Van den Berg memberikan energi mekanis seeara langsung ke
1968). plow blade. Blade diosilasikan pad a frekuensi 10
Kondisi ini tidak menguntungkan sehingga -70 Hz dengan amplitudo getar rendah yaitu 1
gaya dan konsumsi energi tersebut harus dan 2,5 mm. Rasio keeepatan dibuat tinggi yaitu
diturunkan. Penggetaran seeara paksa dengan di atas 17. Tereatat penurunan draft tanah yang
eara memberikan energi mekanis seeara sangat tinggi yaitu sekitar 70-85% pad a
langsung ke batang bajak telah banyak diteliti frekuensi getar antara 20-70 Hz. Hal ini karena
dan berhasil menurunkan draft tanah seeara penggetaran dengan frekuensi di atas
signifikan. Sayangnya, penggetaran batang mengakibatkan kohesi di dalam tanah serta
bajak ini memerlukan energi seeara berlebihan adhesi antara tanah dengan blade menurun
(Bandalan et.al. 1999, Butson ei. al. 1981, drastis. Szabo et. al. (1998) tidak melaporkan
Niyamapa et.al. 2000, Yow dan Smith, 1976). seberapa tinggi kenaikan energi yang
Penurunnan draft ini terjadi bilamana rasio diperlukan.
keeepatannya (perbandingan antara keeepatan Wang et.al. (1980) membuat penelitian
getar maksimum dari batang bajak dengan guna menurunkan adhesi antara tanah dengan
keeepatan maju traktor) lebih besar dari satu, pelat logam. Tanah jenis silt loam disemprotkan
yaitu dengan eara membuat kombinasi antara ke pelat logam yang bergetar. Pada frekuensi
amplitudo dan frekuensi getar dari batang bajak. getar pelat sampai dengan 40 Hz, tanah yang
Parameter utama yang berpengaruh melekat banyaknya sekitar 80 %, pad a frekuensi
terhadap turunnya draft tanah pada fenomena getar pelat 50 Hz tanah yang lengket pad a pelat
ini adalah: banyaknya sekitar 12 % sedangkan pad a
• Tumbukan antara pisau bajak dengan frekuensi getar pelat antara 60-100 Hz tidak
tanah pad a keeepatan tinggi terjadi pelengketan tanah pada pelat logam
mengakibatkan terjadi retakan dan sama sekali.
kehaneuran tanah pad at di depan pisau Niyamapa dan Salokhe (2000)
bajak. Ini terjadi bilamana batang bajak melaporkan hasil eksperimen tentang
diosilasikan dengan amplitude getar yang penurunan draft tanah pada bajak getar.
relatif besar pada frekuensi getar yang Penggetaran dilakukan dengan cara
relatif rendah. memberikan energi mekanis secara langsung ke
• Penggetaran dengan frekuensi getar til/age tool. Kecepatan osilasi maksimum dari
tinggi pad a amplitude getar rendah tillage tool dibuat sebesar 2,5 m/s. Pad a
mengakibatkan haneurnya tanah di depan keeepatan maju traktor 0,34 dan 0,85 mis,
pisau bajak sehingga gesekan antara terjadi penurunan draft tanah masing-masing
pisau bajak dengan tanah, serta kohesi di sebesar 37 dan 7% sedangkan pemakaian
dalam tanah menjadi rendah. Fenomena energinya naik masing-masing sebesar 45 dan
In! mengakibatkan turunnya tahanan 41 %. Penyebabnya adalah turunnya effective
tanah. stress dari tanah sebagai akibat ditambahkan
• Penggetaran dengan frekuensi getar kecepatan pembebanan yang sangat tinggi.
tinggi pad a amplitude getar rendah Radite dan Soeharsono (2010)
megakibatkan kelengketan antara tanah melaporkan penurunan draft dan energi pada
dengan pisau bajak menjadi turun. penggetaran paksa batang mole plow ke arah
• Contact ratio (perbandingan antara waktu samping kiri-kanan. Pengujian lapangan
selama pisau bajak menyentuh tanah dilakukan dengan traktor 4 roda 72 hp pad a
padat dengan waktu satu perioda getar kedalaman operasi 36-44 em dengan keeepatan
batang bajak) yang lebih sing kat. maju 1,61-1,80 km/jam.· Dilaporkan bahwa
Adapun parameter yang menyebabkan respon frekuensi getar yang efektif adalah pada
terjadinya kenaikan penggunaan energi pad a 7-12 Hz. Pad a kisaran frekuensi getar ini
fenomena ini adalah: penurunan draft yang terjadi berkisar antara
• Tingginya energi yang diperlukan untuk 18,2-23,6 %, di mana penurunan draft terbesar
menggerakkan inersia dari batang bajak yaitu 23,6% terjadi pada frekuensi getar 9 Hz.
beserta mekanismenya. Pada kisaran frekuensi getar 7,9 dan 12 Hz juga
• Perlu tambahan energi guna mengatasi dilaporkan terjadi penurunan energi, di mana
gaya vertikal yang diberikan oleh pisau draft turun 19,6; 23,6 dan 18,2% sementara
bajak ke pada tanah. kenaikan daya kinetis masing-masing hanya
Hydraulics press
machine
Vibrator
Unbalance mass
--r·
HASIL DAN PEMBAHASAN • Draft tanah 0 membuat batang bajak
mendorong pegas elastis sehingga batang
Draft Tanah bajak terdefleksi ke belakang serta elevasi
dari ujung pisau bajak terangkat ke atas.
Grafik draft tanah hasil eksperimen Kenaikan elevasi ini membuat kedalaman
ditunjukkan pada Gambar 5 (untuk kondisi NST membajak menjadi relatif lebih rendah
dan VST dengan massa tak imbang m = 0,35 kg) sehingga draft tanahnya turun.
dan pada Gambar 6 (untuk kondisi NST dan VST • Pad a waktu peg as terdefleksi ke
dengan massa tak imbang m = 0,24 kg) belakang, energinya disimpan oleh pegas
sedangkan data numerik draft tanah ditunjukkan dalam bentuk energi regangan. Pada saat
pada Tabel 2. Oari grafik dan data numerik pada tanah terbongkar, draft tanahnya menjadi
tabel terlihat bahwa terjadi penurunan draft tanah rendah. Energi regangan yang disimpan di
untuk semua perlakuan VST (dengan dalam pegas dilepas dan mendorong
penggetaran) dibandingkan dengan draft tanah batang bajak ke depan dengan kecepatan
untuk semua kondisi NST (tanpa penggetaran). tinggi. Tumbukan yang terjadi antara
Oalam kondisi penggetaran dengan bobot massa ujung pisau bajak dengan tanah padat
tak imbang m=0,35 kg yang diputar pada mengakibatkan terjadinya retakan di
kecepatan putar 530 rpm (frekuensi f=8 .8 Hz), dalam tanah sehingga draft tanahnya
terjadi penurunan draft tanah rata-rata pada menjadi tUiUn.
perlakuan VST11, VST12 dan VST 13 • Putaran (n) dari massa tak imbang m
dibandingkan dengan perlakuan tanpa getar mengakibatkan getaran pada ujung pisau
NST21 , NST12 dan NST13 berturut-turut sebesar bajak dengan amplitude getar rendah.
11,9; 7,3 dan 25,7% sedangkan penurunan draft Getaran ujung pisau bajak menyebabkan
tanah maksimumnya berturut turut sebesar 7,2; tidak terbentuknya irisan tanah sehingga
10,3 dan 22,8 %. contact area antara bajak dengan tanah
Oalam kondisi penggetaran dengan bobot lebih kecil, selain itu getaran membuat
massa tak imbang m=0,24 kg yang diputar waktu kontak antara tanah dan bajak lebih
dengan kecepatan putar 1150 rpm (frekuensi pendek sehingga kelengketan tanah,
f=19,2 Hz), terjadi penurunan draft tanah rata- gesekan antara tanah dengan bajak serta
rata pada perlakuan VST21, VST22 dan VST 23 adhesi di dalam tanah menjadi jauh
dibandingkan dengan perlakuan tanpa getar berkurang. Akibatnya adalah terjadi
NST21, NST12 dan NST13 berturut-turut sebesar penurunan draft tanah.
18,3, 24,9 dan 35,3 % sedangkan penurunan
draft tanah maksimumnya berturut turut sebesar
19,1; 32,8 dan 38,3 %. Turunnya draft tanah ini
dapat diungkapkan sebagai berikut (Iihat
Gambar 7):
4000 4000
~ 3000 ~ 3000
L: L:
(Q
(Q
c
....~
2000
....
(Q
2000
.t::, .;:,
E! 1000 o 1000
a a
0
o I
1 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 25 26 27 28 29 30 31 32
-1000 -1000 ¥
Waktu (s) Waktu (5)
4000 4000
z
Q)
3000 ~ 3000
...0
u ~
10
2000
u.
....~ 2000
~ ~
....
a
1000
e 1000
a
0 o
12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 2
-1000 29 30 31 32 33
-1000
Waktu(s) Wciktu(sj
Gambar-5. Draft tanah untuk kondisi NST dan kondisi VST dengan massa tak imbang 0,28 kg diputar 530 rpm. (a)
keeepatan membajak v=O,158 m/s. (b) keeepatan membajak v=O,212 m/s dan (e) keeepatan membajak
v=O,265 m/s
£'-' 3000
:g. 3000
1
'?
2000
1
<:;;,
2000
Q 1000
~ 1000
0 o
12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34
-1000 Waktu{s) ·1000 Waktu(s)
sooo 5000
NST12 V=O.212m/s VST22 V=O.212 m/s
4000 4000
z 3000 z 3000
..r::. ..r::.
..
til til
c: 2000
c: 2000
til
....til
~
... 1000
~
... 1000
C C
:) 0
12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 2i 23 24
·1000
·1000
Waktu(s) Waktu (s)
-z
..r::.
3000
z
..r::.
til
~ooo
til
c:
....til 2000 ....;2000
~ ~
C5 1000
1000
C5
0
o
11 12 13 14 15 16 17 18
·1000
Waktu (s)
Waktu(s)
Gambar6. Draft tanah untuk kondisi NST dan kondisi VST dengan massa tak imbang 0,28 kg diputar 1.150 rpm.
(a) kecepatan membajak v=0,158 m/s. (b) kecepatan membajak v=0,212 m/s dan (c) kecepatan
membajak v=O,265 m/s
n
1
. _. .1
.•. .,
t ',,>
Waktu(jam)
•
Gambar 8. 8eda elevasi permukaan tanah di dalam soil bin antara perlakuan NST dan VST
Kecepatan Oaya P untuk Oaya untuk m=0,28 kg n=530 rpm Oaya untuk m=0,17 kg n=1 .150 rpm
membajak perlakuan NST Oaya P Penurunan daya Oaya P Penurunan daya
(m/s) (Watt) {Watt) (%) (Watt) (%)
0,158 361 ,0 498,2 +38 +474,8 +31,5
Sebuah model peralatan bajak guna Bandalan E.P., V.M. Salokhe, C.P. Gupta, dan
menurunkan draft tanah dan pemakaian energi T. Niyamapa (1999). Performance of an
dengan menggunakan metode penggetaran Oscillating Subsoiler in Breaking A
berenergi rendah pada pegas elastis telah Hardpan, Journal of Terramechanics 36:
berhasil dikembangkan dan diuji secara 117-125.
eksperimental. Eksperimen dilakukan pada soil
bin dengan menggunakan tanah jenis clay loam Butson, J. M. dan H.D. Rackham (1981a).
dengan kandungan clay (83,4 %), sand (3,1 %) Vibratory Soil Cutting II. An Improved
dan silt (13,5 %). Penggetaran dilakukan pad a Mathematical Model. J. Agric. Eng.
sebuah pegas elastis dengan kekakuan 28602. Research 26: 419-439.
Nm/rad oleh massa tak imbang dengan bobot
0,24 dan 0,31 kg yang diputar pada 530 dan Butson, J. M. dan H.D. Rackham, (1981b).
1150 rpm. Kecepatan membajak divariasikan Vibratory Soil Cutting I. Soil Tank Studies
yaitu dari 0,158, 0,212 dan 0,265 m/s. Of Draught And Power Requirements. J.
Penggetaran membuat ujung pisau bajak Agric. Eng. Res 26: 409-418.
mencacah tanah menjadi gembur sehingga
terjadi penurunan draft tanah dan kebutuhan Gill, W. R. dan G. E. Van den Berg (1968). Soil
energi. Dynamics in Tillage and Traction.
• Dibandingkan dengan perlakuan NST, Agriculture Hand-Book No. 316, ARS,
terjadi penurunan draft tanah pad a USDA.
berlakuan VST dengan bobot massa tak
imbang m=0,24 kg (diputar 530 rpm) Niyamapa, T. dan M. V. Salokhe, (2000a). Force
sebesar 18,3; 24,9 dan 35,3 % pada and Pressure Distribution under Vibratory
kecepatan membajak masing-masing Tillage- Tool. Journal of Terramechanics
sebesar 0,158; 0,212 dan 0,265 m/s. 37; 139-150
Sedangkan pada perlakuan VST dengan
bobot massa tak imbang m=0,24 kg Niyamapa, T. dan M. V. Salokhe (2000b). Soil
(diputar 530 rpm) te~adi penurunan draft Disturbance and Force Mechanics of
tanah sebesar 19,1; 32,8 dan 38,3 %. pad a Vibrating Tillage- Tool. Journal of
kecepatan membajak masing-masing Terramechanics 37: 151-166
sebesar 0,158; 0,212 dan 0,265 m/s.
• Terjadi kenaikan penggunaan energi pada Radita, PAS. dan Soeharsono. (2010a).
kecepatan membajak tanah 0,158 dan Kinerja Penggetaran Struktur pada
0,212 m/s. Penurunan penggunaan daya Operasi Bajak Mol Getar. Pros. Seminar
tercatat pad a kecepatan membajak 0,265 Nasional PERTETA 2010 "Revitalisasi
Mekanisasi Pertanian dalam Mendukung
m/s sebesar 48 % (perlakuan VST13) dan
Ketahanan Pangan . dan Energi",
14,4% perlakuan VST23).
Purwokerto, 10 Juli 2010
• :, '. f'S.'