Anda di halaman 1dari 43

LAPORAN PRAKTIKUM

MESIN FRAIS

Oleh:
Zainurrohman (XII TPM 1)

PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK PEMESINAN


SMK NU MIFTAHUL HUDA KEPANJEN
November 2020
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dewasa ini dunia ilmu pengetahuan dan teknologi semakin hari semakin pesat
perkembangannya, sehingga diharapkan setiap mahasiswa, terutama mahasiswa teknik
mesin harus dapat mampu bersaing dengan dunia industri luar sana.
Seiring dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi dibidang
permesinan, dibutuhkan tenaga terampil untuk mengoprasikan maupun merawat mesin
sekaligus peralatan dari mesin tersebut. Banyak mahasiswa maupun seorang sarjana yang
baru lulus dari perguruan tinggi terkadang tidak dapat mengoprasikan maupun merawat
mesin serta peralatan mesin tersebut. Mereka cenderung lebih menguasai teori daripada
praktek kerja mesin tersebut. Sedangkan di era globalisasi sekarang ini dibutuhkan tenaga
kerja yang bukan hanya mengerti teori suatu mesin melainkan tenaga kerja tersebut dituntut
untuk mengoperasikan maupun merawat mesin serta peralatan mesin tersebut. Terkadang
ada juga beberapa diantara mereka yang dapat mengoperasikan serta merawat mesin dan
peralatan mesin tersebut tetapi mereka lemah terhadap pendalaman teori dan mesin
tersebut.
Apabila hal ini sampai terjadi maka akan lebih banyak lagi sarjana kita yang tidak akan
mendapat pekerjaan karena kalah bersaing dengan tenaga ahli asing yang datang dari luar
negeri dan bekerja di dalam negeri. Tenaga ahli itu sudah membekali diri mereka dengan
beberapa keahlian baik berupa pendalaman teori pemesinan, mengoperasikan maupun
merawat mesin serta peralatan mesin tersebut. Kemudian apabila hal ini tidak ditanggapi
dengan serius maka, tidaklah mustahil tenaga kerja dari negara kita akan menjadi tamu yang
terasing di negaranya sendiri.
Salah satu upaya untuk mengatasi hal tersebut, maka perguruan tinggi wajib
memberikan bekal teori permesinan yang cukup kepada mahasiswanya. Selain itu perguruan
tinggi juga harus mengadakan praktikum kerja mesin dalam perkuliahan yang merupakan
salah satu cara untuk membentuk skill dan mengembangkan sikap professional sebelum
mahasiswa terjun langsung kedalam dunia pekerjaa. Dari praktikum kerja mesin inilah

Praktikum Proses Manufaktur Mesin Frais 1


diharapkan mahasiswa mendapatkan bekal keterampilan sehingga mampu berpikir kreatif
dan dinamis dalam mengaplikasikan ilmu pengetahuan yang didapat selama perkuliahan
serta dapat memecahkan berbagai persoalan yang mereka hadapi di dunia kerja secara
efektif dan efisien.
Selain itu, dalam laporan praktikum kerja mesin ini, kami akan memaparkan beberapa
prinsip kerja yang terdapat didalam pengoperasian mesin produksi yang ada di Universitas
Pancasila. Dengan memiliki pemahaman dasar tantang prinsip kerja mesin, diharapkan
seorang operator ataupun teknisi dapat mengoperasikan sekaligus memecahkan beberapa
persoalan yang dihadapi dalam praktik kerja mesin sehingga dapat memanfaatkan waktu,
tenaga, dan pikiran sebaik-baiknya.
Untuk itu sangat dibutuhkan seseorang yang profesional dalam bidang Teknik
Pemesinan yang dasarnya mesin-mesin tersebut membutuhkan perhitungan dan ketelitian
yang sangat sempurna.
Oleh karena itu, dengan adanya Praktikum Mrsin Frais mahasiswa diharapkan mampu
dan memiliki pengetahuan dalam pengerjaan mesin freis baik secara teori maupun praktek
supaya setelah memasuki dunia usaha atau dunia industri tidak merasa canggung lagi.

a. Maksud dan Tujuan


Dengan berkembangnya teknologi terutama dalam bidang industri dibutuhkan
sumber daya manusia yang mampu mengoperasikan mesin sekaligus merawatnya
beserta alat alat pendukungnya,Praktkum ini dilakukan agar mahasiswa
mendapatkan ilmu lapangan untuk melengkapi atau memantapkan teori yang telah di
dapat sebelumnya.
Tujuan :
a. Mahassiswa mampu mengoperasikan mesin frais sesuai standart
b. Mahasiswa mengenal macam-macam mesin frais
c. Mengaplikasikan Ilmu teori ke dalam praktikum
d. Mahasiswa mengetahui alat – alat pendukung mesin frais.
e. Mahasiswa dapat menerapkan K3 dalam pengoperasian mesin frais

Praktikum Proses Manufaktur Mesin Frais 2


f. Mahasisiwa dapat mengidentifikasi kehalusan dari permukaan yang di frais
g. Mahasisiwa dapat mengidentifikasi alat potong yang sesuai untuk benda kerja
yang akan dibuat

BAB II
LANDASAN TEORI

Mesin Frais Konvensional


1 Pengertian
Mesin frais (milling machine) adalah mesin perkakas yang dalam proses kerja
pemotongannya dengan menyayat/memakan benda kerja menggunakan alat potong
bermata banyak yang berputar (multipoint cutter). Pada saat alat potong (cutter) berputar,
gigi-gigi potongnya menyentuh permukaan benda kerja yang dijepit pada ragum meja mesin
frais sehingga terjadilah pemotongan/ penyayatan dengan kedalaman sesuai penyetingan
sehingga menjadi benda produksi sesuai dengan gambar kerja yang dikehendaki (Gambar 1)

Praktikum Proses Manufaktur Mesin Frais 3


.gambar 1 prinsippemotongan pada mesin frais

Praktikum Proses Manufaktur Mesin Frais 4


Pada Gambar (1a) menunjukkan prinsip pemotongan/pengefraisan datar bagian permukaan
(face milling) di mana cutter bergerak berputar memotong ke atas (cutting up) sedang benda
kerjanya bergerak lurus melawan cutter pada mesin frais horizontal. Demikian pula yang
terjadi pada mesin frais tegak (Gambar 1b, 1c, dan 1d), sedangkan Gambar (1e) menunjukkan
pemotongan bagian muka dan sisi (side and face cutting) dan Gambar (1f) menunjukkan
pemotongan pada mesin frais horizontal. Pada Gambar 2 diperlihatkan prinsip pemotongan
berbagai jenis alur (slot).

Gambar 2. Pemotongan Alur

Dengan prinsip-prinsip pemotongan di atas, kita dapat melakukan pembuatan benda


kerja dengan berbagai bentuk-bentuk di antaranya sebagai berikut.
a. Bidang rata datar.
b. Bidang rata miring menyudut.
c. Bidang siku.
d. Bidang sejajar.
e. Alur lurus atau melingkar.
f. Segi beraturan atau tidak beraturan.
g. Pengeboran lubang atau memperbesar lubang dan lain-lain.
Selain bentuk-bentuk tersebut di atas, kita juga dapat melakukan pembuatan benda kerja
dengan bentuk yang lain di mana bentuk ini sangat dipengaruhi oleh bentuk pisau dan arah
gerakannya alat serta perlengkapan lain yang digunakan di antaranya sebagai berikut.

Praktikum Proses Manufaktur Mesin Frais 5


a. Roda gigi lurus.
b. Roda gigi helik.
c. Roda gigi payung.
d. Roda gigi cacing.
e. Nok/eksentrik.
f. Ulir yang memiliki kisar/pitch yang besar dan lain-lain.

2 Jenis-Jenis Mesin Frais


Mesin frais merupakan jenis mesin perkakas yang sangat cepat berkembang dalam
teknologi penggunaannya, sehingga dengan mesin ini dapat digunakan untuk membentuk
dan meratakan permukaan, membuat alur (splines), membuat roda gigi dan ulir, dan bahkan
dapat dipergunakan untuk mengebor dan meluaskan lubang. Tetapi yang paling banyak
dijumpai adalah jenis mesin tiang dan lutut (column-and-knee), meja tetap (fixed-bed), dan
pengendalian manual sebelum mesin-mesin pengendalian computer dikembangkan. Jenis
mesin frais lain yang prinsip kerjanya khusus seperti mesin frais yaitu mesin hobbing
(hobbing machines), mesin pengulir (thread machines), mesin pengalur (spline machines), dan
mesin pembuat pasak (key milling machines). Untuk produksi massal biasanya dipergunakan
jenis mesin yang menggunakan banyak sumbu (multi spindles planer type) dan meja yang
bekerja secara berputar terus-menerus (continuous action-rotary table), serta jenis mesin
frais drum (drum type milling machines).

Praktikum Proses Manufaktur Mesin Frais 6


Gambar 3. Mesin frais horizontal

Praktikum Proses Manufaktur Mesin Frais 7


Gambar 4. Mesin frais vertical

Gambar 5. Mesin frais universal

Praktikum Proses Manufaktur Mesin Frais 8


Gambar 6. Mesin frais duplex

Gambar 7. Mesin frais planer

Praktikum Proses Manufaktur Mesin Frais 9


Gambar 8. Mesin frais roda gigi (gear hobbing machine)
2.1 Mesin Frais Horizontal
Mesin frais horizontal (Gambar 9), alasnya (base) dari besi tuang kelabu, yang mendukung
seluruh komponen dan dibaut fondasi serta berfungsi untuk menampung cairan pendingin
yang mengalir ke bawah, di mana di dalam kolom (coulumn) terdapat mesin pompa yang
memompa cairan tersebut untuk kemudian disirkulasi lagi ke atas meja (table).

Gambar 9. Bagian-bagian utama mesin frais horizontal

Praktikum Proses Manufaktur Mesin Frais 10


Pada bagian kolom yang mendukung seluruh rangka terdapat kotak roda gigi kecepatan,
motor dengan sabuk transmisi. Kolom ini merupakan komponen utama mesin frais yang
berbentuk box di mana lengan mesin (overarm) dan spindel tempat memasang poros arbor.
2.2 Mesin Frais Tegak (Vertikal)
Sesuai dengan namanya, yang dimaksud vertikal sebenarnya adalah poros spindelnya yang
dikonstruksikan dalam posisi tegak (Gambar 10).

Gambar 10. Mesin frais tegak


Semua bagian yang terdapat pada mesin frais tegak sama seperti pada mesin frais horizontal
hanya saja posisi spindelnya tegak, untuk lebih jelasnya nama-nama bagian mesin frais tegak
dapat dilihat pada Gambar 11 di bawah ini

Praktikum Proses Manufaktur Mesin Frais 11


Gambar 11. Komponen-komponen mesin frais tegak.
Mesin frais universal (Gambar 12) adalah salah satu jenis mesin frais yang dapat digunakan
pada posisi tegak (vertikal) dan mendatar (horizontal) dan memiliki meja yang dapat
digeser/diputar pada kapasitas tertentu.

Praktikum Proses Manufaktur Mesin Frais 12


Gambar 12. Mesin frais universal

Praktikum Proses Manufaktur Mesin Frais 13


2.3 Alat-Alat Potong (Cutter) Mesin Frais
2.3.1 Jenis-Jenis Pisau Frais
Pisau mesin frais/cutter mesin frais baik horizontal maupun vertical memiliki banyak
sekali jenis dan bentuknya. Pemilihan pisau frais berdasarkan pada bentuk benda kerja, serta
mudah atau kompleksnya benda kerja yang akan dibuat. Adapun jenis-jenis pisau frais,
antara
lain sebagai berikut.
a. Pisau Mantel (Helical Milling Cutter)
Pisau jenis ini dipakai pada mesin frais horizontal. Biasanya digunakan untuk
pemakanan permukaan kasar (Roughing) dan lebar.

Gambar 13. Cutter mantel


b. Pisau Alur (Slot Milling Cutter)
Pisau alur berfungsi untuk membuat alur pada bidang permukaan benda kerja. Jenis
pisau ini ada beberapa macam yang penggunaannya disesuaikan dengan kebutuhan.
Gambar 14a dan Gambar 14b menunjukkan jenis pisau alur mata sayat satu sisi, Gambar 14c
dan Gambar 14d menunjukkan pisau alur dua mata sayat yaitu muka dan sisi, Gambar 14e dan
Gambar 14f menunjukkan pisau alur dua mata sayat yaitu muka dan sisi dengan mata sayat
silang.

Praktikum Proses Manufaktur Mesin Frais 14


Gambar 14. Pisau alur dan penggunaannya
c. Pisau Frais Gigi (Gear Cutter)
Pisau frais gigi ini digunakan untuk membuat roda gigi sesuai jenis dan jumlah gigi
yang diinginkan. Gambar 15 menunjukkan salah satu jenis gear cutter.

Gambar 15. Gear cutter


d. Pisau Frais Radius Cekung (Convex Cutter)
Pisau jenis ini digunakan untuk membuat benda kerja yang bentuknya memiliki radius
dalam (cekung).

Praktikum Proses Manufaktur Mesin Frais 15


Gambar 16. Cutter radius cekung
e. Pisatu Frais Radius Cembung (Concave Cutter)
Pisau jenis ini digunakan untuk membuat benda kerja yang bentuknya memiliki radius
dalam (cekung).

Gambar 17. Cutter radius cembung


f. Pisau Frais Alur T (T Slot Cutter)
Pisau jenis ini hanya digunakan untuk membuat alur berbentuk ”T” seperti halnya
pada meja mesin frais.

Gambar 18. Cutter alur ”T”


g. Pisau Frais Sudut

Praktikum Proses Manufaktur Mesin Frais 16


Pisau jenis ini digunakan untuk membuat alur berbentuk sudut yang hasilnya sesuai
dengan sudut pisau yang digunakan. Pisau jenis ini memiliki sudut-sudut yang berbeda di
antaranya: 30°, 45°, 50°, 60°, 70°, dan 80°. Gambar 19a menunjukkan pisau satu sudut 60°
(angle cutter), Gambar 19b menunjukkan pisau dua sudut 45° x 45° (double angle cutter),
Gambar 19c menunjukkan pisau dua sudut 30° x 60° (double angle cutter).

Gambar 19. Pisau sudut dan penggunaannya


h. Pisau Jari (Endmill Cutter)
Ukuran pisau jenis ini sangat bervariasi mulai ukuran kecil sampai ukuran besar.
Cutter ini biasanya dipakai untuk membuat alur pada bidang datar atau pasak dan jenis pisau
ini pada umumnya dipasang pada posisi tegak (mesin frais vertikal), namun pada kondisi
tertentu dapat juga dipasang posisi horizontal yaitu langsung dipasang pada spindle mesin
frais.

Gambar 20. Cutter Endmill


i. Pisau Frais Muka dan Sisi (Shell Endmill Cutter)

Praktikum Proses Manufaktur Mesin Frais 17


Jenis pisau ini memiliki mata sayat di muka dan di sisi, dapat digunakan untuk
mengefrais bidang rata dan bertingkat. Gambar 21 menunjukkan pisau frais muka dan sisi.

Gambar 21. Shell endmill cutter


j. Pisau Frais Pengasaran (Heavy Duty Endmill Cutter)
Pisau jenis ini mempunyai satu ciri khas yang berbeda dengan cutter yang lain. Pada
sisinya berbentuk alur helik yang dapat digunakan untuk menyayat benda kerja dari sisi
potong cutter, sehingga cutter ini mampu melakukan penyayatan yang cukup besar.

Gambar 22. Pisau pengasaran

k. Pisau Frais Gergaji (Slitting Saw)


Pisau frais jenis ini digunakan untuk memotong atau membelah benda kerja. Selain
itu, juga dapat digunakan untuk membuat alur yang memiliki ukuran lebar kecil.

Praktikum Proses Manufaktur Mesin Frais 18


Gambar 23. Pisau frais gergaji
2.3.2 Cara Pemasangan Cutter pada Poros Spindle Mesin Frais
Posisi pemasangan pisau untuk mesin frais tegak (vertikal) Gambar 24a, sedangkan
Gambar 24b untuk mesin frais mendatar (horizontal)

Praktikum Proses Manufaktur Mesin Frais 19


Gambar 24. Cara pemasangan pisau frais

Arbor ditempatkan pada lubang poros kerucut 8 (Gambar 25), sedangkan ujung
lainnya disangga/ditahan dengan bantalan 1 pada lengan (overarm). Gambar 25a,
menunjukkan mesin frais horizontal dengan satu pisau mantel (5) terpasang pada arbor.
Pisau dapat ditempatkan di sepanjang arbor dengan merubah kedudukan collar (ring arbor)
3, 4, 6, dan 7 yang terpasang pada arbor di kedua sisi cutter. Collar paling ujung kiri 7
mendukung ujung arbor sedang collar ujung kanan 3 menahan arbor dengan dikuatkan oleh
mur 2 pada ujung arbor. Gambar 103b, menunjukkan beberapa cutter yang dipasang pada

Praktikum Proses Manufaktur Mesin Frais 20


arbor untuk berbagai keperluan pemotongan sesuai dengan cutter terpasang. Collar standar
pada mesin frais dengan lebar antara 1 sampai dengan 50 mm, yaitu: 1,0; 1,1; 1,2; 1,25; 1,3; 1,75;
2,0; 2,5; 3,0; 3,25; 5,0; 6,0; 7,5; 8,0; 10: 20; 30; 40, dan 50 mm.
Collar (ring arbor) digunakan untuk memberi ruang dua cutter atau lebih pada jarak
tertentu satu dengan yang lainnya. Gambar 25c menunjukkan dua buah cutter dengan jarak
A, jarak diperoleh dengan memilih dan mengatur collar-collar tersebut. Kadang-kadang
dalam mengatur jarak ini operator harus menambah dengan shim yang terbuat dari
aluminium atau tembaga di antara collar tersebut untuk mendapatkan ketelitian jarak
penempatan cutter.

Gambar 25. Posisi cutter pada arbor


Pisau sebaiknya diletakkan sedekat mungkin dengan ujung poros untuk menghindari
pembebanan berlebih ketika sedang pemakanan, untuk itu diperlukan beberapa cara
pemasangan pisau yang tepat pada arbor. Gambar 26 menunjukkan pemasangan pisau pada
sebuah stub arbor.

Praktikum Proses Manufaktur Mesin Frais 21


Gambar 26. Stub arbor
Mengefrais bagian permukaan dan sisi tidak memerlukan arbor mendatar, untuk ini
cukup menggunakan stub arbor. Caranya bagian batang tirus (1) dimasukkan pada lubang
poros spindle mesin, namun sebelumnya pisau terlebih dahulu dimasukkan pada bagian
silinder stub arbor dan diikat dengan baut (3). Untuk mencegah bergesernya pisau pada saat
mendapat beban besar, digunakan pasak (2).
Untuk jenis pisau yang memiliki tangkai tirus, pemasangannya dapat menggunakan
adaptor (Gambar 27). Dan untuk cutter dengan batang lurus cara pengikatannya
menggunakan collet chuck seperti pada Gambar 28.

Gambar27. Adaptor

Praktikum Proses Manufaktur Mesin Frais 22


Gambar 28. Pengikatan cutter batang lurus
2.3.3 Metoda Pemotongan Benda Kerja
Metode pemotongan pada kerja frais dibagi menjadi 3, antara lain: pemotongan
searah jarum jam, pemotongan berlawanan arah jarum jam, dan netral.
a. Pemotongan Searah Benda Kerja
Yang dimaksud pemotongan searah adalah pemotongan yang datangnya benda kerja
searah dengan putaran sisi potong cutter. Pada pemotongan ini hasilnya kurang baik karena
meja (benda kerja)
cenderung tertarik oleh cutter.

Gambar 29. Pemotongan searah benda kerja


b. Pemotongan Berlawanan Arah Benda Kerja
Yang dimaksud pemotongan berlawanan arah adalah pemotongan yang datangnya benda
kerja berlawanan dengan arah putaran sisi potong cutter. Pada pemotongan ini hasilnya
dapat maksimal karena meja (benda kerja) tidak tertarik oleh cutter.

Praktikum Proses Manufaktur Mesin Frais 23


Gambar 30. Pemotongan berlawanan arah benda kerja
c. Pemotongan Netral
Pemotongan netral yaitu pemotongan yang terjadi apabila lebar benda yang disayat lebih
kecil dari ukuran diameter pisau atau diameter pisau tidak lebih besar dari bidang yang
disayat. Pemotongan jenis ini hanya berlaku untuk mesin frais vertical (Gambar 31).

Gambar 31 Pemotongan netral


BAB III
Jurnal Praktikum
1. Maksud dan Tujuan
Maksud dan Tujuan dari dilakukannya praktikum proses manufaktur mesin frais
adalah sebagai berikut : :
a. Mengetahui komponen komponen mesin frais serta fungsinya
b. Mahasiswa Mengetahui prinsip kerja mesin frais
c. Mempelajari macam macam pekerjaan yang bisa dilakukan pada mesin frais
d. Mengetahui tahapan tahapan dalam prosesfrais dengan baik dan benar
e. Dapat mengopereasikan mesin frais

Praktikum Proses Manufaktur Mesin Frais 24


2. Alat dan Bahan yang Digunakan
 Mesin Frais
 Benda kerja
 Pisau / Pahat Frais
 Jangka sorong
 Kunci Pas 19
3. Langkah Kerja Praktikum
a) Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan
b) Nyalakan mesin frais dengan menyambungkan kabel power
c) Pasang benda kerja pada ragum yang disuport oleh kepala lepas
d) Untukpembuatan roda gigi hitung jumlah kepala pembagi yang akan digunakan
e) Lakukan proses pemakanan dengan menggerakkan eretan horizontal, sesuai dengan
arah pisau
f) Lakukan proses pengerjaan,sampai jumlah gigi yang diinginkan
g) Tekan tombol off untuk mematikan mesin apabila proses telah selesai
h) Bersihkan mesin dan area kerja

4. Data Hasil Praktikum


# Rumus Perhitungan Frais
37 X DK
Z
38 X DK
Z
39 X DK
Z
41 X DK
Z
42 X DK
Z

Praktikum Proses Manufaktur Mesin Frais 25


43 X DK
Z
Keterangan 38 adalah jumlah lubang rotary yang digunakan
# Rumus gigi profil
Dk = Do + 2m
Hf =1,25 X m
Z = Dk / m
Keterangan :
Do = Diameter luar benda kerja
Hf : Kedalaman profil gigi
M : Modulus pisau frais (3)
b : Tebal Plat / Bahan
Z : Jumlah Profl gigi dalam lingkaran

# Perhitungan
Diketahui :
Do : 100 mm
b : 10 mm
z : 36
Jawaban :
# Dk = Do + 2m
= 100 + 2 (3)
= 100 + 6
= 106 mm

# Z = Dk / m = 106 / 3 = 35,33
# (38 X 106) / 35,33 =114
# Hf = 1,25 X m
= 1,25 X 3

Praktikum Proses Manufaktur Mesin Frais 26


= 3,75 mm

5. Gambar dan skema benda kerja


( Terlampir )
6. Kesimpulan
Dari hasil praktik proses manufaktur mesin frais yang telah dilakukan, dapat
disimpulkan bahwa

 Mesin Frais adalah salah satu mesin perkakas yang prinsip kerjanya, pisau (pahat
frais) berputar pada arbor sedangkan benda kerja dicekam pada rahum / chuck,
kemudian dengan menggerakkan meja frais benda kerja akan meghampiri pisau
(pahat frais) untuk melakukan pemakanan
 Beberapa pekerjaan yang bisa dilakukan oleh mesin frais diantaranya, meratakan
benda kerja, membuat alur, membuat roda gigi, membuat blok V, dan membuat
sambungan ekor burung.
 Dalam melakukan pemakanan / penyayatan dilakukan dengan sangat hati – hati
(pelan) agar pisau (pahat frais) tidak cepat aus
 Gunakan Alat Pelindung Kerjasaat proses pemakanan dilakukan, karena serpihan
benda kerja hasil pemakanan / penyayatan dapat membahayakan tubuh.

Praktikum Proses Manufaktur Mesin Frais 27


BAB IV
PEMBAHASAN SOAL
1. Buat Skema dari mesin frais yang sederhana dan tulis nama nama bagianya serta
ceritakan cara kerjanya

Bagian – Bagian Utama Mesin Milling ( Frais )


1. Spindle utama
Merupakan bagian yang terpenting dari mesin milling. Tempat untuk mencekam alat
potong. Di bagi menjadi 3 jenis :
a. Vertical spindle
b. Horizontal spindle
c. Universal spindle
2. Meja / table
Merupakan bagian mesin milling, tempat untuk clamping device atau benda kerja. Di bagi
menjadi 3 jenis :
a. Fixed table
b. Swivel table
c. Compound table
3. Motor drive
Merupakan bagian mesin yang berfungsi menggerakkan bagian – bagian mesin yang lain
seperti spindle utama, meja ( feeding ) dan pendingin ( cooling ). Pada mesin milling
sedikitnya terdapat 3 buah motor :
a. Motor spindle utama

Praktikum Proses Manufaktur Mesin Frais 28


b. Motor gerakan pemakanan ( feeding )
c. Motor pendingin ( cooling )
4. Tranmisi
Merupakan bagian mesin yang menghubungkan motor penggerak dengan yang digerakkan.
Berdasarkan bagian yang digerakkan dibedakan menjadi 2 macam yaitu :
a. Transmisi spindle utama
b. Transmisi feeding
Berdasarkan sistem tranmisinya dibedakan menjadi 2 macam yaitu :
a. Transmisi gear box
b. Transmisi v – blet
5. Knee
Merupakan bagian mesin untuk menopang / menahan meja mesin. Pada bagian ini terdapat
transmisi gerakan pemakanan ( feeding ).
6. Column / tiang
Merupakan badan dari mesin. Tempat menempelnya bagian – bagian mesin yang lain.
7. Base / dasar
Merupakan bagian bawah dari mesin milling. Bagian yang menopang badan / tiang. Tempat
cairan pendingin.
8. Control
Merupakan pengatur dari bagian – bagian mesin yang bergerak. Ada 2 sistem kontrol yaitu :
a. Mekanik
b. Electric
Dibagi menjadi 2 bagian :
1. Sederhana
2. Komplek ( CNC )

2. Tuliskan macam macam pengerjaan yang dapat dilakukan oleh mesin frais
a) Frais Rata
b) Frais Bertingkat
c) Frais Permukaan miring

Praktikum Proses Manufaktur Mesin Frais 29


d) Pembuatan alur
e) Pembuatan Alur T-slot
f) Pembuatan Sambungan Ekor Burung
g) Pembuatan blok V
h) Pembuatan Roda Gigi
3. Ada berapa jenis alat potong untuk mesin frais dan ceritakan cara kerjanya dan
kegunaanya

a. Pisau Mantel (Helical Milling Cutter)


Pisau jenis ini dipakai pada mesin frais horizontal. Biasanya digunakan untuk
pemakanan permukaan kasar (Roughing) dan lebar.

Gambar 13. Cutter mantel


b. Pisau Alur (Slot Milling Cutter)
Pisau alur berfungsi untuk membuat alur pada bidang permukaan benda kerja. Jenis
pisau ini ada beberapa macam yang penggunaannya disesuaikan dengan kebutuhan.
Gambar 14a dan Gambar 14b menunjukkan jenis pisau alur mata sayat satu sisi, Gambar 14c
dan Gambar 14d menunjukkan pisau alur dua mata sayat yaitu muka dan sisi, Gambar 14e dan
Gambar 14f menunjukkan pisau alur dua mata sayat yaitu muka dan sisi dengan mata sayat
silang.

Praktikum Proses Manufaktur Mesin Frais 30


Gambar 14. Pisau alur dan penggunaannya
c. Pisau Frais Gigi (Gear Cutter)
Pisau frais gigi ini digunakan untuk membuat roda gigi sesuai jenis dan jumlah gigi
yang diinginkan. Gambar 15 menunjukkan salah satu jenis gear cutter.

Gambar 15. Gear cutter


d. Pisau Frais Radius Cekung (Convex Cutter)
Pisau jenis ini digunakan untuk membuat benda kerja yang bentuknya memiliki radius
dalam (cekung).

Praktikum Proses Manufaktur Mesin Frais 31


Gambar 16. Cutter radius cekung
e. Pisatu Frais Radius Cembung (Concave Cutter)
Pisau jenis ini digunakan untuk membuat benda kerja yang bentuknya memiliki radius
dalam (cekung).

Gambar 17. Cutter radius cembung


f. Pisau Frais Alur T (T Slot Cutter)
Pisau jenis ini hanya digunakan untuk membuat alur berbentuk ”T” seperti halnya
pada meja mesin frais.

Gambar 18. Cutter alur ”T”


g. Pisau Frais Sudut

Praktikum Proses Manufaktur Mesin Frais 32


Pisau jenis ini digunakan untuk membuat alur berbentuk sudut yang hasilnya sesuai
dengan sudut pisau yang digunakan. Pisau jenis ini memiliki sudut-sudut yang berbeda di
antaranya: 30°, 45°, 50°, 60°, 70°, dan 80°. Gambar 19a menunjukkan pisau satu sudut 60°
(angle cutter), Gambar 19b menunjukkan pisau dua sudut 45° x 45° (double angle cutter),
Gambar 19c menunjukkan pisau dua sudut 30° x 60° (double angle cutter).

Gambar 19. Pisau sudut dan penggunaannya


h. Pisau Jari (Endmill Cutter)
Ukuran pisau jenis ini sangat bervariasi mulai ukuran kecil sampai ukuran besar.
Cutter ini biasanya dipakai untuk membuat alur pada bidang datar atau pasak dan jenis pisau
ini pada umumnya dipasang pada posisi tegak (mesin frais vertikal), namun pada kondisi
tertentu dapat juga dipasang posisi horizontal yaitu langsung dipasang pada spindle mesin
frais.

Gambar 20. Cutter Endmill


i. Pisau Frais Muka dan Sisi (Shell Endmill Cutter)

Praktikum Proses Manufaktur Mesin Frais 33


Jenis pisau ini memiliki mata sayat di muka dan di sisi, dapat digunakan untuk
mengefrais bidang rata dan bertingkat. Gambar 21 menunjukkan pisau frais muka dan sisi.

Gambar 21. Shell endmill cutter


j. Pisau Frais Pengasaran (Heavy Duty Endmill Cutter)
Pisau jenis ini mempunyai satu ciri khas yang berbeda dengan cutter yang lain. Pada
sisinya berbentuk alur helik yang dapat digunakan untuk menyayat benda kerja dari sisi
potong cutter, sehingga cutter ini mampu melakukan penyayatan yang cukup besar.

Gambar 22. Pisau pengasaran

k. Pisau Frais Gergaji (Slitting Saw)


Pisau frais jenis ini digunakan untuk memotong atau membelah benda kerja. Selain
itu, juga dapat digunakan untuk membuat alur yang memiliki ukuran lebar kecil.

Praktikum Proses Manufaktur Mesin Frais 34


Gambar 23. Pisau frais gergaji

4. Gambarkan gaya-gaya pada pemotongan searah dan berlawana arah

Pemotongan searah benda kerja

Praktikum Proses Manufaktur Mesin Frais 35


Pemotongan berlawanan arah benda keja
5. Gambarkan mekanisme gerak mesin frais

Gambar jalur pisau frais menunjukkan perbedaan antara gerak makan


per gigi (ft) dan gerak makan per putaran (fr)

Praktikum Proses Manufaktur Mesin Frais 36


Gambar skematis proses frais vertikal
dan frais horizontal

Praktikum Proses Manufaktur Mesin Frais 37


6. Gambarkan dan sebutkan bagian-bagian dari kepala pembagi serat ceritakan cara
kerjanya

Keterangan gambar:
1. handel/pengunci
2. mur penyetel
3. handel pemutar porors
4. pelat pembagi dengan 12 bagian
5. pelat penutup/pelindung untuk
meliondungi pelat dari kotoran dan tatal
6. body (rumah kepla pembagi)
7. pelat pembawa
8. center poros kepala pembagi
9. center kepala lepas
10. alur lubang senter
11. baut pengunci senter kepala lepas
12. center kepala lepas

Praktikum Proses Manufaktur Mesin Frais 38


7. Factor factor apa saja yang mempengaruhi agar di dapat hasil frais yang relative baik
a) Kecepatan Makan (feeding)
b) Ketajaman Pisau Frais
c) Dalamnya pemakanan
d) Pemasangan banda kerja yang baik dan benar

8. Bagaimana cara menentukan kecepatan potong (cutting speed) dari pisau frais dengan
perhitungan (rumus-rumus)

Laporan Praktikum Mesin Frais Page 39


BAB V
KESIMPULAN

Dari hasil praktikum yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa mesin frais adalah salah
satu mesin perkakas yang prinsip kerjanya pisaun frais berputar pada arbor sementara
benda kerja dicekam pada ragum dan bergerak secara melintang untuk melakukan
penyayatan.
Mesin frais dapat melakukan berbagai macam pekerjaan mulai dari pehalusan benda kerja,
pembuatan benda kerja bertingkat, pembutan alur, pembutan uroda gigi da lain sebagainya,
mesin frais sendiri dalam pengerjaanya di dukung oleh beberapa alat bantu seperti center,
kepala pembagi dan beberapapa attachement lain.
Keberadaan mesin frais sebagai salah satu mesin konvensional memanglah sudah mulai
tergusur oleh mesin mesin modern yang banyak menggunakan pengoperasian numeric atau
secara komputerise namun kita sebagai mahasiswa yang nantinya akan terjun langsung ke
dunia industry tetap harus memperlajari mesin frais konvensional ini karena bagaimapaun
dasar dari mesin mesin modern berasal dari mesin konvensional
Dalam pengoperasianyan, layaknya mesin perkakas lain operator disarakan untuk menjaga
kesehatan dan keselamatan kerja terutama bagi para pemula agar tetap selalu berada
dalam pengawasan pembimbingnya.

DAFTAR PUSTAKA

Laporan Praktikum Mesin Frais Page 40


http://www.teknikmesin.net/2012/02/mesin-frais.html diakses 28 mei 2013
http://iwansugiyarto.blogspot.com/2012/07/mesin-frais-milling.html diakses 28 mei 2013
http://fadlybachtiar.blogspot.com/2011/12/mesin-frais-milling-machine.html Diakses 28 Mei
2013
TIM Fakultas Teknik UGM.2004.Menggunakan Mesin Frais.Depdiknas Jogjakarta.Jogjakarta.
Sumbodo,WIrawan.2008.Teknik Produksi Mesin Industri Jilid 2.Macanan Jaya
Cemerlang.Klaten.
Widarto.2008.Teknik pemesinan.Direktorat pembinaan sekolah kejuruan.Jakarta.
Bm. Surbakty dan Kasman Barus .1984. Petunjuk Kerja Frais. Madiun: CV Sinar Harapan
Madiun

Laporan Praktikum Mesin Frais Page 41


LAMPIRAN

Laporan Praktikum Mesin Frais Page 42

Anda mungkin juga menyukai