Anda di halaman 1dari 21

LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM

PROSES PRODUKSI I

MESIN FREIS

OLEH:

OLEH:

JORDAN NAPITUPULU

2107113429

LABORATORIUM TEKNLOGI PRODUKSI

PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN S1

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS RIAU

2023
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat
dan karunia-Nya beruapa kesehatan,energi,dan waktu sehingga saya dapat untuk
menyelesaikan laporan praktikum Proses Produksi I yaitu berisi tentang Mesin
Freis hingga selesai.

Saya juga mengucapkan terima kasih kepada kedua orang tua saya serta
teman-teman yang telah mendukung saya sepenuhnya dalam pembuatan
laporan ini. Tidak lupa juga saya ucapkan terima kasih kepada teknisi serta
asisten dosen yang telah membimbing saya dalam praktikum seta mengajari
saya dalam pembuatan laporan praktikum ini hingga selesai.

Saya menyadari bahwa dalam laporan ini terdapat banyak kesalahan baik
dari segi isi maupun dalam penulisanya. Saya mengharapkan kritik dan saran
dari pembaca demi kesempurnaan laporan saya ini. Sehingga bermanfaat untuk
kedepannya.

Pekanbaru, 6 Juni 2023

Jordan Napitupulu

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................1

DAFTAR ISI......................................................................................2

BAB I.................................................................................................3

PENDAHULUAN..............................................................................3

1.1. Latar Belakang........................................................................3

1.2. Manfaat....................................................................................2

1.3.Tujuan.......................................................................................2

BAB II................................................................................................4

LANDASAN TEORI.........................................................................4

2.1. Pengertian Mesin Freis............................................................4

2.2. Bagian-Bagian Mesin Freis.....................................................6

2.3. Pahat Potong..........................................................................10

2.4. Alat Bantu dalam Mesin Freis...............................................14

BAB III.............................................................................................17

PEMBAHASAN..............................................................................17

3.1. Proses yang Dapat Dilakukan Mesin Freis...........................17

3.2. Perhitungan pada Proses Freis...............................................17

3.3. Permasalahan yang Sering Ditemui......................................19

DAFTAR PUSTAKA......................................................................20

3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Proses manufaktur merupakan satu mata kuliah yang harus di kuasai oleh
mahasiswa teknik. Oleh karenanya melakukan praktikum proses manufaktur harus
dilakukan demididapatnya suatu penguasaan umum terhadap proses pembuatan
suatu produk. Mesin freis adalah mesin tools yang digunakan secara akurat untuk
menghasilkan satuatau lebih pengerjaan permukaan benda dengan menggunakan
satu atau lebih alat potong. Mesin freis merupakan mesin potong yang dapat
digunakan untuk berbagai macam operasi seperti pengoperasian benda datar dan
permukaan yang memiliki bentuk yang tidak beraturan, roda gigi dan kepala baut,
boring, reaming.

Pembuatan laporan dilakukan dengan tujuan sebagai pembukuan tertulis


dari praktikum yang telah dilakukan. Serta untuk mengetahui tingkat penguasaan
mahasiswa terhadap materi yang telah diberikan. Laporan ini diharapkan dapat
meningkatkan pemahaman mahasiswa didalam praktek maupun teori pembubutan
sehingga kelak dapat menunjang keterampilan dan kemampuan mahasiswa di
dalam dunia teknik permesinan.

1.2. Manfaat
Adapun manfaat dari Praktikum Teknik pemesinan I adalah sebagai berikut:
1. Mahasiswa mampu mengoperasikan mesin freis.
2. Mahasiswa mampu membuka lapangan pekerjaan dibidang pemesinan.

1.3.Tujuan
Adapun tujuan dari Praktikum Teknik pemesinan I adalah sebagai berikut:
1. Agar mahasiswa dapat mempraktekkan teori yang telah dipelajari.
2. Agar mahasiswa dapat mengoperasikan mesin freis dengan benar.
3. Agar mahasiswa dapat mengetahui alat dan bahan yang digunakan dalam
pengerjaan menggunakan mesin freis.
4. Agar mahasiswa dapat meproduksi alat dengan proses pengfreisan.

4
BAB II
LANDASAN TEORI

2.1. Pengertian Mesin Freis

Gambar 2.1 Mesin Freis


( sumber: https://ikimura.co.id/wp-content/uploads/2022/07/MESIN-FRAIS
VERTIKAL-768x1026.jpg )

Pengerjaan mekanis logam biasanya digunakan untuk pengerjaan lanjutan


maupun pengerjaan finishing, sehingga dalam pengerjaan mekanis dikenal
beberapa prinsip pengerjaan, salah satunya adalah pengerjaan perataan permukaan
dengan menggunakan mesin frais atau biasa juga disebut mesin milling. Mesin
milling adalah mesin yang paling mampu melakukan banyak tugas bila
dibandingkan dengan mesin perkakas yang lain. Hal ini disebabkan karena selain
mampu memesin permukaan datar maupun berlekuk dengan penyelesaian dan
ketelitian istimewa, juga berguna untuk menghaluskan atau meratakan benda kerja
sesuai dengan dimensi yang dikehendaki.
Mesin milling dapat menghasilkan permukaan bidang rata yang cukup halus,
tetapi proses ini membutuhkan pelumas berupa oli yang berguna untukpendingin
mata milling agar tidak cepat aus. Proses milling adalah proses yang
menghasilkan chips (beram). Milling menghasilkan permukaan yang datar atau
berbentuk profil pada ukuran yang ditentukan dan kehalusan atau kualitas
permukaan yang ditentukan. Mesin freis (milling machine) merupakan salah satu

5
mesin konvensional yang mampumengerjakan suatu benda kerja dalam
permukaan datar, sisi, tegak, miring, bahkan alur roda gigi. Mesin perkakas ini
mengerjakan atau menyelesaikan suatu benda kerja denganmenggunakan pisau
milling (cutter).
Dengan ini suatu mesin perkakaks yang mengerjakan benda kerja
menggunkan pisau atau pahat freis berputra pada poros utama mesin dan benda
bekerja diantara pisau tersebut, baik dalam arah horizontal, melintang, maupun
vertikal. Tenaga untuk pemotongan berasal dari energi listrik yang diubah
menjadi gerak utama oleh sebuah motor listrik, selanjutnya gerakan utama
tersebut akan diteruskan melalui suatu transmisi untuk menghasilkan gerakan
putar pada spindle mesin milling.
Spindle mesin milling adalah bagian dari sistem utama mesin milling yang
bertugas untuk memegang dan memutar cutter sehingga menghasilkan putaran
atau gerakan pemotongan. Gerakan pemotongan pada cutter jika dikenakan pada
benda kerja yang telah dicekam maka akan terjadi gesekan atau tabrakan sehingga
akan menghasilkan pemotongan pada bagian benda kerja. Hal ini dapat terjadi
karena material penyusun cutter mempunyai kekerasan di atas kekerasan benda
kerja.
Dengan peralatan ini, maka dapat dihasilkan benda-benda kerja seperti
pembuatan:
1. Bidang rata
2. Alur
3. Roda gigi
4. Segi banyak beraturan
5. Bidang bertingkat
Disesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuan kerja mesin frais, maka mesin ini
dapat diklarifikasikan sebagai berikut :
1. Mesin freis horizontal
Mesin ini adalah terutama sebuah mesin ruang perkakas yang dikonstruksi
untuk pekerjaan sangat teliti. Penampilannya mirip dengan mesin freis jenis datar.
Perbedaannya adalah bahwa meja kerjanya dilengkapi dengan gerakan keempat
yang memungkinkan meja berputar secara horizontal yang dilengkapi dengan

6
sebuah indeks atau kepala pembagi yang terletak di ujung meja. Sifat berputar
pada mesin horizontal memungkinkan memotong spiral misalnya seperti yang
terdapat pada penggurdi, pemotong fries, nok, dan beberapa roda gigi.
2. Mesin freis vertikal
Gerakan mejanya sama dengan mesin datar. Biasanya tidak ada gerakan
yang diberikan kepada pemotong kecuali gerakan berputar biasanya. Tetapi
kepala spindle-nya dapat berputar yang memungkinkan penyetelan spindle dalam
bidang vertikal pada setiap sudut dari vertikal sampai horizontal. Mesin ini
mempunyai perjalanan spindle axial yang pendek untuk memudahkan pengfraisan
bertingkat. Beberapa mesin frais vertikal dilengkapi dengan alat putar tambahan
atau meja kerja putar untuk memungkinkan memfrais alur melingkar atau
memfrais kontinyu suku cadang produksi yang kecil. Pemotongannya adalah
semua jenis freis ujung.
3. Mesin Freis Universal 
Pengertian Mesin frais Universal yaitu memiliki kedudukan arbornya
secara mendatar perubahannya kearah vertikal yang bisa kita lakukan dengan cara
mengubah posisi arbor, pergerakan meja mesin ini dapat diarahkan
memanjang ,melintang ,naik atupun turun dan bisa juga diputar dsesuaikan
membuat sudut tertentu yang berdasarkan pada body mesin.
2.2. Bagian-Bagian Mesin Freis
Bagian-bagian utama mesin freis adalah bagian inti atau sebagai pondasi dari
berdirinya mesin frais. Pondasi atau inti bagian mesin frais ini pun akan berbeda
pada setiap jenis mesin frais. Sama seperti mesin bubut, mesin frais sendiri ada
banyak macam, seperti universal, frais horizontal, mesin frais vertikal, mesin freis
gigi dan mesin freis lainnya

1. Base
Base atau alas mesin merupakan bagian mesin paling bawah mesin milling.
Bagian ini berfungsi sebagai pondasi dan juga sebagai tempat pembuangan
coolant yang telah digunakan. Semua beban berada pada base, sehingga bagian ini
umumnya terbuat dari besi cor dan kuat terhadap tekanan tinggi. Adapun base
disajikan pada Gambar 2.2.

7
Gambar 2.2 Base

(sumber:
https://docs.google.com/document/d/19JISUiHTIt5Zni6_zmppU9Nxd8iOBIUo/
edit# )

2. Kolom Mesin
Kolom mesin berfungsi sebagai penopang atau tempat dudukan bagian-bagian
mesin milling lainnya, seperti spindel, tuas-tuas, motor penggerak beserta puli-
pulinya. Bagian yang berbentuk mirip seperti ekor burung dengan posisi tegak
berfungsi untuk geran naik turunnya lutut yang membawa sadel dan meja. Posisi
kolom mesin berdiri tegak dan kokoh, dipakai sebagai patokan dan merupakan
dudukan dan rumah dari roda gigi.

Gambar 2.3 Kolom Mesin

(sumber:
https://docs.google.com/document/d/19JISUiHTIt5Zni6_zmppU9Nxd8iOBIUo/
edit# )

3. Knee (Lutut)
Knee merupakan bagian yang memiliki dua alur ekor burung yang saling tegak
lurus. Satu berpasangan dengan kolom mesin dan satunya lagi berpasangan
dengan sadel. Lutut pada mesin milling terbuat dari besi cor dan hanya bisa

8
digerakkan secara vertikal. Pada bagian ini terdapat berbagai roda gigi yang
mengatur gerakan otomatis. Baik itu gerak otomatis ke kanan, kiri, maju, dan
mundur.

Gambar 2.4 Knee

(sumber:
https://docs.google.com/document/d/19JISUiHTIt5Zni6_zmppU9Nxd8iOBIUo/
edit# )

4. Saddle (Dudukan Meja)


Sadel merupakan bagian yang berada diantara lutut dan meja mesin milling.
Bagian ini berbentuk persegi dan terbuat dari besi cor, serta memiliki alur ekor
burung yang berpasangan dengan lutut. Sadel dapat digerakkan secara melintang
mendekati kolom (gerakan maju mundur). Di bagian atas sadel dibuat alur T yang
melingkar 360° yang berhubungan dengan meja. Sehingga memungkinkan meja
diputar atau digeser untuk keperluan tertentu.

Gambar 2.5 Saddle

9
(sumber:
https://docs.google.com/document/d/19JISUiHTIt5Zni6_zmppU9Nxd8iOBIUo/
edit#)

5. Table (Meja Mesin)


Bagian ini berada di atas sadel dan berbentuk persegi panjang, serta memiliki
alur-alur T. Fungsi dari meja mesin adalah sebagai tempat untuk mengikat benda
kerja dalam proses penyayatan. Alur T pada meja berfungsi sebagai tempat mur
dan baut yang digunakan untuk mengikat benda kerja atau ragum. Pada mesin
freis universal, meja ini dapat diputar atau digeser 0° sampai 45°. Adapun table
disajikan pada Gambar 2.6.

Gambar 2.6 Table

(sumber:
https://docs.google.com/document/d/19JISUiHTIt5Zni6_zmppU9Nxd8iOBIUo/
edit#)

6. Head
Milling head merupakan bagian yang berada paling atas mesin milling vertikal.
Bagian ini terdiri dari spindle, motor penggerak, dan mekanisme pengendali
lainnya.

10
Gambar 2.7 Head

(sumber:
https://docs.google.com/document/d/19JISUiHTIt5Zni6_zmppU9Nxd8iOBIUo/
edit# )

7. Ram
Ram adalah lengan yang menjorok pada mesin milling vertikal. Ujung dari ram
terhubung langsung dengan kolom mesin. Sedangkan ujung yang satunya
terhubung dengan milling head.

11
Gambar 2.8 Ram

(sumber:
https://docs.google.com/document/d/19JISUiHTIt5Zni6_zmppU9Nxd8iOBIUo/
edit#)

2.3. Pahat Potong


Adapun jenis-jenis pahat potong yang digunakan pada mesin freis adalah
sebagai berikut :
1. Pisau Mantel
Cutter jenis ini digunakan untuk mesin freis horizontal. Adapun pisau mantel
disajikan pada Gambar 2.9.

Gambar 2.9 Pisau Mantel


( sumber: wolrdpress.com/November, 2016)

2. Pisau Alur
Cutter ini digunakan untuk memberi alur. Adapun pisau alur disajikan
pada Gambar 2.10.

12
Gambar 2.10 Pisau Alur
( sumber: wolrdpress.com/November, 2016)

3. Pisau Modul
Cutter ini digunakan untuk membuat roda-roda gigi. Adapun pisau modul
disajikan pada Gambar 2.11

Gambar 2.11 Pisau Modul


( sumber: wolrdpress.com/November, 2016)

4. Pisau Radius Cekung


Cutter ini digunakan untuk membuat benda kerja yang berbentuk cekung.

13
Pisau radius cekung disajikan pada Gambar 2.12.

Gambar 2.12 Pisau Radius Cekung


( sumber: wolrdpress.com/November, 2016 )

5. Pisau Freis Cembung


Cutter ini digunakan untuk membuat benda kerja yang bentuknya
memiliki radius luar (cembung). Adapun pisau freis cembung disajikan pada
Gambar 2.13.

Gambar 2.13 Pisau Freis Cembung


( sumber: wolrdpress.com/November, 2016)

6. Pisau Alur T
Ada halnya digunakan untuk membuat alur berbentuk T seperti halnya
meja mesin freis. Adapun pisau alur T disajikan pada Gambar 2.14.

14
Gambar 2.14 Pisau Alur T
(sumber: wolrdpress.com/November, 2016)

7. Pisau Ekor Burung


Pisau ini dipakai untuk membuat alur ekor burung. Pisau ini memiliki
sudut kemiringan 300o , 450o , 600o

Gambar 2.15 Pisau Ekor Burung


(sumber: wolrdpress.com/November, 2016)

8. Pisau End Mill


Pisau ini digunakan untuk membuat alur pasak dan hanya dapat digunakan
mesin frais vertikal. Adapaun pisau end mill disajikan pada Gambar 2.16.

Gambar 2.16 Pisau End Mill


(sumber:

15
https://docs.google.com/document/d/19JISUiHTIt5Zni6_zmppU9Nxd8iOBIUo/
edit )

2.4. Alat Bantu dalam Mesin Freis


Adapun perlengkapan mesin freis adalah sebagai berikut:
1. Ragum
Ragum berfungsi untuk menjepit benda kerja. Adapun jenis ragum adalah
sebagai berikut:
a. Ragum Sederhana

Gambar 2.17 Ragum


(sumber: wordpress.com/November, 2016)

2. Ragum Berputar

Gambar 2.18 Ragum Berputar


(sumber: wordpress.com/November, 2016)

3. Ragum Universal

16
Gambar 2.19 Ragum Universal
(sumber: wordpress.com/November, 2016)

4. Kepala pembagi

Kepala pembagi adalah peralatan mesin freis yang digunakan untuk


membentuk segi-segi yang beraturan pada poros yang panjang.

Gambar 2.20 Kepala pembagi


(sumber:
https://docs.google.com/document/d/19JISUiHTIt5Zni6_zmppU9Nxd8iOBI
Uo/edi)
5. Kepala lepas
Alat ini digunakan untuk menyangga benda kerja yang dikerjakan
dengan dividing head.

Gambar 2.21 Kepala Lepas


( sumber: Lab. Teknologi Produksi UR, 2017)
6. Rotary table
Rotary table adalah meja putar yang digunakan untuk membagi segi-segi
beraturan.

17
Gambar 2.22 Rotary Table
( sumber: wordpress.com/November, 2016)

BAB III
PEMBAHASAN

3.1. Proses yang Dapat Dilakukan Mesin Freis


1. Memfrais rata / face milling
Proses untuk mengurangi permukaan sebuah benda kerja untuk mendapatkan
ukuran ketebalan tertentu. Pada mesin frais horisontal umumnya digunakan pisau
frais mantel / slab mill sedangkan pada mesin frais vertikal untuk memfrais
permukaan yang lebar digunakan face mill, walaupun terkadang menggunakan
end mill (pisau ujung / pisau jari) dan shell end mill (pisau keong)
2. Memfrais Bertingkat / shoulder milling
Proses pengefraisan suatu bidang berundak menyerupai tangga dengan ukuran
tertentu.
3. Memfrais Bidang miring / inclination milling
Proses untuk membuat bidang dengan kemiringan tertentu, ada beberapa proses
yang dapat dilakukan , yang pertama dengan memiringkan spindel yang kedua
dengan cara memiringkan benda kerja secara langsung atau dengan bantuan
jig/fixture/dudukan miring atau dengan memiringkan ragum yang dapat disetel
kemiringannya
4. Proses pelubangan dan pengetapan / drilling and tapping

18
Karena mesin milling berbentuk menyerupai mesin bor koordinat sehingga
untuk pengeboran dan pengetapan dapat dilakukan langsung di mesin milling
sehingga akan mendapatkan hasil yang presisi. alat bantu untuk penyetelan /
setting jarak lubang dapat dengan bantuan dowel pin atau centerfix

3.2. Perhitungan pada Proses Freis


w = 5,35 mm =0,0535 cm
lw = 100,7 mm = 10,07 cm
a = 2 mm
d = 12 mm
z=4
n = 115 rpm
vf = 0,13 mm/putaran

1.Kecepatan Potong

π ∙d∙n
v=
1000

3,14 ∙12 ∙115


¿
1000

¿ 4,3332 mm/min ¿ 0,0043332 m/min

2.Gerak Makan Pergigi


vf
Fz=
( z ∙ n)

0,13
¿
( 4 ∙115)
¿ 0,00028 mm/ gigi

3.Kecepatan Penghasilan Geram


vf ∙ a 1. w
z=
1000

0,13∙ 0,7 ∙ 5,35


¿
1000

19
¿ 0,000458 cm3 /min

vf ∙ a 2∙ w
z=
1000

0,13∙ 0,7 ∙ 5,35


¿
1000

3
¿ 0,000458 cm /min

vf ∙ a 3 ∙ w
z=
1000

0,13∙ 0,6 ∙ 5,35


¿
1000

¿ 0,00039cm 3 /min

3.3. Permasalahan yang Sering Ditemui


Adapun permasalahan yang sering dialami adalah :
1. Kesalahan Dalam Pembacaan Gambar
Dalam dunia tenik sering dijumpai berbagai gambar, gambar mempunyai
peran  penting kanena gambar adalah sebuah alat komunikasi antara pembuat
rancangan gambar dengan mekanik. Agar gambar mudah difahami di seluruh
dunia maka gambar mempunyai pedoman yaitu ISO (International Organization
for Standardization). Tetapi ada juga yang yang belum memahami pedoman
gambar sehingga terjadi kesalahan dalam pengefraisan seperti benda kerja tidak
sesuai ukuran, bentuk benda kerja tidak sesuai dengan gambar, dan sebagainya.
Maka sebelum memulai mengefrais kita harus memahami gambar terlebih dahulu
sebelum proses selanjutnya agar tidak terjadi kesalahan dan kita dapat menghemat
bahan yang akan digunakan.
2. Pemasangan Pisau Frais
Dalam tahap ini seringkali oprator mesin kurang memperhatikan bahwa
pemasangan pisau penjepit pisau kurang kuat yang mengakibatkan pahat pada saat
pengefraisan terjadi oleng yang berakibat benda kerja bisa rusak.

20
Maka pada saat pemasangan pahat harus dipasang dengan kuat pada penjepit
pahat menggunakan pengunci pahat agar tidak terjadi oleg pada saat proses
pengefraisan.
3. Pemasangan Benda Kerja Pada Ragum
Tahap ini merupakan penentu hasil pengefraisan kita apakah hasil yang akan
kita peroleh  baik atau gagal karena dalam tahap ini jika kita salah maka hasil
benda kerja kita akan rusak, seperti pemasangan benda kerja yang tidak rata maka
akan menyebabkan hasil dari pengefraisan benda kerja sisinya akan berbeda dan
jika pemasangan benda kerja kurang kuat maka benda kerja akan bergetar pada
saat proses pengefraisan.
Maka pada saat pemasangan benda kerja agar rata maka harus kita tes
menggunakan waterpass agar kita tahu mana sisi benda kerja yang miring dan
agar benda kerja tidak bergetar pada saat proses ini maka ragum harus dikunci
kuat.

DAFTAR PUSTAKA

Rochim, T. 1993. Teori dan Teknologi Proses Permesinan, Higher Education


Development Support Project. Jakarta
Syamsudin, R. 1997. Teknologi Mekanik Mesin Frais. Jakarta: Ghalia Indonesia
“Laporan Lengkap Mesin Frais". scribd.com. 1 Juni 2016. 05 Juni 2023.
https://www.scribd.com/doc/314498113/Laporan-Lengkap-Mesin-Frais
“Bagian-Bagian Mesin Milling Dan Fungsinya". cilacapklik.com. 02 Juni 2019.
05 Juni 2023. https://cilacapklik.com/2022/02/bagian-bagian-mesin-milling-dan-
fungsinya.html
“Jenis-Jenis Pisau Freis". keluargasepuh86.blogspot.com. 18 Desember 2018. 05
Juni2023.http://keluargasepuh86.blogspot.com/2020/12/jenis-jenis-pisau-
frais.html

21

Anda mungkin juga menyukai