Anda di halaman 1dari 36

LAPORAN PRAKTIKUM

MESIN PERKAKAS
( MESIN MILING )

Dosen: Akmal Barrry, ST., MT

Di Susun Oleh Kelompok

Nama NIM
Eeng prasyoga Ade thama B010319037
Fiki Ikhsan B010319039
Frengki Rahmadani B010319040
Hery Yanto B010319041
Ibnu Ramadhan B010319042
Mihammad Shandi Peradana B010319045
M.Windi B010319046

KEMENTERIAN RISET, TERKNOLOGI DAN PENDIDIKANTINGGI

POLITEKNIK NEGERI BANJARMASIN

PROGARAM STUDI TEKNIK MESIN

2020
DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang............................................................................................... 1


1.2 Rumusan Masalah.......................................................................................... 2
1.3 Tujuan Dan Manfaat ..................................................................................... 2

BAB II LANDASAN TEORI.................................................................................... 3

2.1 Teori Singkat Mesin Miling.............................................................................. 3

2.2 Macam-Macam Mesin Miling.......................................................................... 3

2.2.1 Mesin Frais Horizontal................................................................................. 3


2.2.2 Mesin Frais Vertikal..................................................................................... 4
2.2.3 Mesin Faris Universal.................................................................................. 5

2.3 Berikut Tabel Kecepatan Potong Berdasarkan Jenis Benda Kerja................... 5

2.4 Prinsip Kerja Mesin Frais................................................................................. 6

2.5 Bagian-Bagian Dari Mesin Miling................................................................... 7

2.5.1 Uraian Selengkapnya Dari Bagian-Bagian Utama Dari Sebuah


Mesin Frais................................................................................................... 7
2.5.2 Badan ( Machine Coumn )........................................................................... 8
2.5.3 Alas.............................................................................................................. 9
2.5.4 Lengan.......................................................................................................... 10
2.5.5 Paksi Atau Spindil ( Main Spindel )............................................................ 10
2.5.6 Lutut ............................................................................................................ 11
2.5.7 Sadel............................................................................................................. 11
2.5.8 Meja............................................................................................................. 12
2.6 Kemampuan Mesin Frais Dalam Melakukan Proses-Proses Permesinan........ 12

2.6.1 Slab Miling.....................................................................................................12


2.6.2 Face Miling.................................................................................................... 13
2.6.3 End Miling Cutters......................................................................................... 13

2.7 Alat Bantu Pada Mesin Miling......................................................................... 14

2.7.1 Poros Mesin.................................................................................................. 14


2.7.2 Kepala Lepas ( Tail Stock ).......................................................................... 15
2.7.3 Ragum.......................................................................................................... 15
2.7.4 Kepala Pembagi ( Diving Head ) ................................................................ 16
2.7.5 Meja Putar Keliling...................................................................................... 18

2.8 Macam-Macam Pengerjaan Mesin Miling........................................................... 19

2.9 Jenis Pahat Potong Pada Mesin Frais............................................................... 19

2.10 Beberapa Bentuk Pisau Frais Sesuai Denagann apenggunaan nya................... 20


2.11 Macam-Macam Alat Frais................................................................................ 21
2.12 Jenis-Jesnis Pemotong Frais............................................................................... 22
2.13 Teknik-Teknik Frais........................................................................................... 25
2.13.1 Memfrais Roda-Roda Gigi........................................................................... 25

BAB III METODE PRATIKUM............................................................................... 26

3.1 APD...................................................................................................................... 26
3.2 Langkah Kerja...................................................................................................... 30
3.2.1 Prosedur Benda Kerja..................................................................................... 30

BAB IV Kesimpulan Dan Saran................................................................................ 31

4.1 Kesimpulan.......................................................................................................... 31
4.2 Saran..................................................................................................................... 32
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Proses manufaktur merupakan satu mata kuliah yang harus di kuasai oleh
mahasiswa teknik. Oleh karenanya melakukan praktikum proses manufaktur harus
dilakukan demi didapatnya suatu penguasaan umum terhadap proses pembuatan
suatu produk.
Mesin frais adalah mesin tools yang digunakan secara akurat untuk
menghasilkan satu atau lebih pengerjaan permukaan benda dengan menggunakan
satu atau lebih alat potong. Benda kerja dipegang dengan aman pada meja benda
kerja dari mesin atau dalam sebuah alat pemegang khusus yang dijepit atau
dipasang pada meja mesin. Selanjutnya benda kerja dikontakkan dengan pemotong
yang bergerak maju mundur. Mesin frais merupakan mesin potong yang dapat
digunakan untuk berbagai macam operasi seperti pengoperasian benda datar dan
permukaan yang memiliki bentuk yang tidak beraturan, roda gigi dan kepala baut,
boring, reaming.
Pembuatan laporan, dilakukan dengan tujuan sebagai pembukuan tertulis
dari praktikum yang telah dilakukan. Serta untuk mengetahui tingkat penguasaan
mahasiswa terhadap materi yang telah diberikan.
Laporan ini diharapkan dapat meningkatkan pemahaman mahasiswa di
dalam praktek maupun teori pembubutan sehingga kelak dapat menunjang
keterampilan dan kemampuan mahasiswa di dalam dunia teknik pemesinan.

1.2 RUMUSAN MASALAH


1. Apa yang dimaksud dengan proses frais?
2. Alat dan bahan apa saja yang dibutuhkan dalam proses frais?
3. Bagaimana melakukan teknik frais yang benar?

1
1.3 TUJUAN DAN MANFAAT

1. Setiap mahasiswa dapat mengoperasikan mesin frais

2. Mahasiswa dapat memahami dan mengerti gambar kerja

3. Mahasiswa dapat mengetahui definisi dan jenis-jenis Frais (milling)

4. Mahasiswa dapat mengetahui komponen-komponen mesin frais serta fungsinya

5. Mahasiswa dapat mengetahui benda kerja apa saja yang dihasilkan dari mesin
frais

6. Mahasiswa dapat mengetahui rumus untuk menentukan jumlah gerigi yang dapat
dibuat pada benda kerja.

2
BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 TEORI SINGKAT MESIN MILING

Mesin frais atau mesin miling adalah mesin tools yang digunakan secara
akurat untuk menghasilkan satu atau lebih pengerjaan permukaan benda dengan
menggunakan satu atau lebih alat potong. Benda kerja dipegang dengan aman pada
meja benda kerja dari mesin atau dalam sebuah alat pemegang khusus yang dijepit
atau dipasang pada meja mesin. Selanjutnya benda kerja dikontakkan dengan
pemotong yang bergerak maju mundur. Mesin frais merupakan mesin potong yang
dapat digunakan untuk berbagai macam operasi seperti pengoperasian benda datar
dan permukaan yang memiliki bentuk yang tidak beraturan, roda gigi dan kepala
baut, boring, reaming. Kemampuan untuk melakukan berbagai macam pekerjaan
membuat mesin frais merupakan salah satu mesin yang sangat penting dalam
bengkel kerja.

2.2 MACAM-MACAM MESIN MILING


2.2.1 Mesin frais horizontal
Mesin ini adalah terutama sebuah mesin ruang perkakas yang dikontruksi
untuk pekerjaaan sangat teliti. Penampilannya mirip dengan mesin frais jenis
datar. Perbedaannya adalah bahwa meja kerjanya dilengkapi dengan gerakan
keempat yang memungkinkan meja berputar secara horizontal yang dilengkapi
dengan sebuah indeks atau kepala pembagi yang terletak diujung meja. Sifat
berputar pada mesin horizontal memungkinkan memotong spiral, misalnya
seperti yang terdapat pada penggurdi, pemotog frais, nok dan beberapa roda
gigi.

3
Gambar mesin 2.2.1 Mesin meling horizontal
https://www.google.com/url?sa=i&url=https%3A%2F%2Fwww.bukalapak.com%2Fp%

2.2.2 Mesin frais vertikal


Gerakan mejanya sama denga mesin datar. Biasanya tidak ada gerakan
yang diberikan kepada pemotong kecuali gerakan berputar biasanya. Tetapi,
kepala spindelnya dapat berputar yang memungkinkan peyetelan spindel dalam
bidang vertikal pada setiap sudut dari vertikal samapi horizontal. Mesin ini
mempunyai perjalanan spindel axial yang pendek untuk memudahkan
pengfraisan bertingkat. Beberapa mesin frais vertikal dilengkapi dengan alat
putar tambahan atau meja kerja putar untuk memungkinkan memfrais alur
melingkar atau memfrais kontinyu suku cadang produksi yang kecil.
Pemotongnya adalah semua jenis frais ujung.

Gambar 2.2.2 Mesin miling vertical


https://www.teknikkita.com/2018/12/pengertian-mesin-frais-vertikal-horizontal.html

4
2.2.3 Mesin frais universal.
Pengertian Mesin frais Universal yaitu memiliki kedudukan arbornya secara
mendatar perubahannya kearah vertikal yang bisa kita lakukan dengan cara
mengubah posisi arbor ,pergerakan meja mesin ini dapat diarahkan
memanjang ,melintang ,naik atupun turun dan bisa juga diputar dsesuaikan
membuat sudut tertentu yang berdasarkan pada body mesin.

Gambar 2.2.3 Mesin miling universal


https://www.google.com/url?sa=i&url=https%3A%2F%2Findonesian.alibaba.com%

2.3 BERIKUT TABEL KECEPATAN POTONG BERDASARKAN JENIS


BENDA KERJA

Table 2.2 Jenis-Jenis Kecepatan Potong Benda

5
2.4 PRINSIP KERJA MESIN FRAIS
Tenaga untuk pemotongan berasal dari energi listrik yang diubah menjadi
gerak utama oleh sebuah motor listrik, selanjutnya gerakan utama tersebut akan
diteruskan melalui suatu transmisi untuk menghasilkan gerakan putar pada spindel
mesin milling.
Spindel mesin milling adalah bagian dari sistem utama mesin milling yang
bertugas untuk memegang dan memutar cutter hingga menghasilkan putaran atau
gerakan pemotongan.
Gerakan pemotongan pada cutter jika dikenakan pada benda kerja yang telah
dicekam maka akan terjadi gesekan atau tabrakan sehingga akan menghasilkan
pemotongan pada bagian benda kerja, hal ini dapat terjadi karena material penyusun
cutter mempunyai kekerasan diatas kekerasan benda kerja.
Dengan peralatan ini, maka dapat dihasilkan benda-benda kerja seperti pembuatan :
1. Bidang rata
2. Alur
3. Roda gigi
4. Segi banyak beraturan
5. Bidang bertingkat .

Gambar 2.4 hasil dari kerja mesin miling


https://www.google.com/url?sa=i&url=http%3A%2F%2Fptm-production.blogspot.com
%2F2015%2F06%2Fmengenal-mesin-
frais.html&psig=AOvVaw1bp3EDxYWbur8HrAOdPrpx&ust=1610581925567000&

6
2.5 BAGIAN-BAGIAN DARI MESIN MILING
2.5.1 Uraian selengkapnya dari bagian-bagian utama dari sebuah mesin frais
adalah sebagai berikut :

Gambar 2.5.1 Bagian Utama Mesin Miling


https://www.google.com/url?sa=i&url=https%3A%2F%2Fachmadarifin.com%2Fjenis-
jenis-mesin-

7
1. Keterangan gambar
a. Lengan untuk menyokong arbor.
b. Penyokong arbor.
c. Tuas untuk menggerakkan meja otomatis.
d. Nok pembatas untuk membatasi jarak gerak otomatis meja.
e. Meja mesin tempat untuk memasang benda kerja dan perlengkapan mesin.
f. Engkol, untuk menggerakkan meja dalam arah memanjang.
g. Tuas untuk mengunci maja.
h. Baut penyetel untuk menghilangkan geteran meja.
i. Engkol untuk menggerakkan sadel dalam arah melintang.
j. Engkol untuk menggerakkan lutut dalam arah tegak.
k. Tuas untuk mengunci meja.
l. Tabung pendukung dengan batang ulir,untuk mengatur tingginya meja.
m. Lutut tempat untuk kedudukan alas meja.
n. Tuas untuk mengunci sadel.
o. Alas meja, tempat kedudukan untuk meja.
p. Tuas untuk merubah kecepatan motor listrik.
q. Engkol meja.
r. Tuas, untuk merubah kecepatan motor listrik.
s. Tuas untuk menentukan besamya putaran spindel dan pisau frais.
t. Tiang untuk menghantar turun naiknya meja.
u. Spindel untuk memutarkan arbor dan pisau frais.
v. Tuas untuk menjalankan spindel.

2.5.2 Badan (Machine Column).


Badan adalah bagian yang menahan seluruh bagian-bagian mesin itu, di
dalamnya terdapat motor penggerak, susunan roda-roda gigi pengatur
kecepatan putar, tempat minyak pelumas untuk melumasi bagian-bagian yang
berputar.

8
Gambar 2.5.2 Badan(Machine Coloum)
https://www.google.com/url?sa=i&url=http%3A%2F%2Fmachiningtool.blogspot.com

2.5.3 Alas
Dibagian alasnya terdapat tempat penampungan cairan pendingin,
cairan pendingin ini dialirkan oleh suatu pompa ke tempat kedudukan pisau
frais melalui pipa atau selang untuk mendinginkan pisau penyayat, cairan ini
apabila sudah dipakai akan kembali lagi ke tempat semula melalui suatu
saluran.

Gambar 2.5.3 Alas mesin miiling


https://www.google.com/url?sa=i&url=https%3A%2F
%2Ffariedpradhana.wordpress.com%2F2012%2F04%2F20%2Fmesin-frais
%2F&psig=AOvVaw00Wvyfh-

9
2.5.6 Lengan
Lengan adalah bagian mesin frais yang berguna sebagai tempat
kedudukan penopang atau penahan ujung poros mesin frais dan letaknya pada
bagian paling atas mesin tersebut.Kedudukan lengan ini dapat diatur atau
digeser, pada suatu pengerjaan tertentu lengan ini kadang-kadang tidak
dipakai karena menghalangi perlengkapan yang dipakai.

Gambar 2.5.6 Lengan https://www.google.com/url?sa=i&url=https%3A%2F


%2Fachmadarifin.com%2Fjenis-
2.5.7 Paksi Atau Spindel (Main Spindle).
Paksi atau spindel adalah poros utama masin frais dan berfungsi
sebagai tempat kedudukan poros frais (arbor), poros tersebut dimasukkan ke
dalam lubang paksi dan diikat dengan baut pengikat.

Gambar 2.5.7 Spindel


https://www.google.com/url?sa=i&url=https%3A%2F%2Fachmadarifin.com%2Fjenis-

10
2.5.8 Lutut
Lutut adalah tempat kedudukan meja dan eretan meja (sadel), lutut ini
ditahan oleh eretan yang melekat pada badan mesin serta ditopang oleh poros
berulir sebagai poros penggerak naik turunnya lutut tersebut.

Gambar 2.5.8Lutut Sadel


https://www.google.com/url?sa=i&url=https%3A%2F%2Fachmadarifin.com%2Fjenis-
jenis-mesin-
2.5.9 Sadel
Eretan meja atau sadel adalah bagian yang menyokong meja dan
terpasang di atas lutut, bagian bawahnya berbentuk sambungan ekor burung
yang menghubungkan bagian atas lutut, bagian atasnya terdapat bantalan
penahan meja dan mempunyai sambungan ekor burung yang bentuknya
memanjang, meja tersebut diikat dengan baut yang terpasang pada salurannya.

Gambar 2.5.9 Sadel


https://www.google.com/url?sa=i&url=https%3A%2F%2Fachmadarifin.com%2Fjenis-

11
2.5.10 Meja
Bentuk meja mesin persegi panjang dan berfungsi sebagai tempat
kedudukan benda kerja yang akan disayat, permukaannya sangat rata dan
beralur dengan bentuk I, gunanya disamping tempat kedudukan baut-baut
pengikat juga sebagai saluran untuk mengalirkan cairan pendingin yang sudah
terpakai ke tempat bak penampungan.

Gambar 2.5.10 Meja


https://www.google.com/url?sa=i&url=https%3A%2F%2Fachmadarifin.com%2Fjenis-
2.6 KEMAMPUAN MESIN FRAIS DALAM MELAKUKAN PROSES-PROSES
PEMESINAN
2.6.1 Slab milling
Proses frais ini disebut juga slab milling, permukaan yang difrais
dihasilkan oleh gigi pisau yang terletak pada permukaan luar badan alat
potongnya. Sumbu dari putaran pisau biasanya pada bidang yang sejajar
dengan permukaan benda kerja yang disayat.

Gsmbar 2.6.1Slab miling https://www.google.com/url?sa=i&url=http%3A%2F


%2Fmachiningtool.blogspot.com

12
2.6.2 Face Milling
Pada frais muka, pisau dipasang pada spindel yang memiliki sumbu
putar tegak lurus terhadap permukaan benda kerja. Permukaan hasil proses
frais dihasilkan dari hasil penyayatan oleh ujung dan selubung pisau.

Gambar 2.6.2 Face milling


http://teknikmesinmanufaktur.blogspot.com/2015/01/macam-

2.6.3 End Milling Cutters


Pisau pada proses frais jari biasanya berputar pada sumbu yang tegak
lurus permukaan benda kerja. Pisau dapat digerakkan menyudut untuk
menghasilkan permukaan menyudut.

Gambar 2.6.3 End milling cutters


https://www.google.com/url?sa=i&url=https%3A%2F%2Fmetalextra.com%2Fend-mill-
itu-apa-sih-fungsi.
2.7 ALAT BANTU PADA MESIN MILLING

13
Alat bantu pada mesin frais pada garis besarnya dapat dibagi atas tiga bagian
yaitu perlengkapan yang kedudukannya pada paksi mesin misalnya poros frais,
kolet dan alat-alat lain yang digunakan untuk pemasangan pisau frais, perlengkapan
kedua ialah perlengkapan yang berfungsi sebagai alat penjepit misalnya catok,
pelat-pelat penjepit, penahan benda kerja dan lain-lain. Perlengkapan berikutnya
adalah kepala pembagi, meja silinder, kepala lepas.

2.7.1 Poros Mesin

Poros mesin frais adalah perlengkapan mesin frais yang berfungsi sebagai
tempat kedudukan pisau frais dan ditempatkan pada sumbu utama mesin, alat
ini bentuknya bulat panjang dan sepanjang badannya beralur spi, bagian ujung
bentuknya tirus dan ujungnya berulir dan ditempatkan pada lubang paksi dan
diikat oleh baut pengikat. Poros mesin ini selalu dilengkapi dengan cincin
(collar) yang beralur spi dan terpasang sepanjang poros, dimana cincin ini
berguna untuk mengikat pisau frais yang terpasang diantara cincin-cincin
tersebut.

Cincin akan ditahan oleh penahan poros ukurannya lebih besar dari pada
cincin-cincin yang lainnya dan dikerjakan dengan sangat hati-hati sehingga
halus dan ukurannya tepat sama dengan lubang penahan poros.

Gambar 2.7.1 Poros Mesin


https://www.google.com/url?sa=i&url=http%3A%2F%2Fpusat-
2.7.2 Kepala Lepas (tail stock)

14
Kepala lepas pada mesin frais fungsinya sama dengan pada mesin bubut
hanya konstruksinya yang berbeda, dimana kedudukan sumbu senternya dapat
diatur dalam arah memutar vertikal dan dapat dinaik turunkan sesuai tinggi
sumbu benda kerja yang dibutuhkan. Kepala lepas dipasang di atas meja mesin
dengan kedudukan segaris dengan kepala pembagi

Gambar 2.7.2 Kepala Lepas (tail stock)


https://www.google.com/url?sa=i&url=http%3A%2F%2Fpusat.
2.7.3 Ragum
Ragum digunakan untuk menjepit benda kerja; karena bentuk dan ukuran
benda kerja berbeda-beda maka ragum yang ada juga bermacam-macam.

Gambar 2.7.3 Ragum


https://www.google.com/url?sa=i&url=http%3A%2F%2Fmesinnews.blogspot.com
%2F2015%2F02%2Fpenjepit-benda-kerja-pada-mesin-
2.7.4 Kepala Pembagi (dividing head)

15
Kepala pembagi sering dipakai pada mesin frais untuk memegang dan
mengatur letak benda kerja selama proses pengefraisan.

Gambar 2.7.4 Kepala Pembagi


https://agungtamba.wordpress.com/2014/10/27/dividing-head-kepla-pembagi/
#:~:text=Kepala%20pembagi%
Jenis kepala pembagi ada 3 (tiga) golongan besar :
a. Kepala pembagi langsung.
Komponen kepala pembagi langsung terhadap badan, spindel untuk
memegang dan memutar benda kerja, suatu alat penunjuk yang terpasang
pada spindel dan pengunci. Benda kerja diputar langsung dengan
menggunakan tangan. Pelat penunjuk mempunyai lubang yang terletak
melingkar yang memungkinkan pin (pasak) untuk dipasang pada posisi 2,
3, 4, 5, 6, 8, 9,10,15, 24, 30, dan 60 dari benda kerja.
b. Kepala pembagi datar
Kepala pembagi datar (tidak langsung) memungkinkan diperolehnya
posisi yang lebih Iuas pada suatu pembagi yang terletak disisi. Bagian
kepala terdiri dari spindel (untuk memegang dan memutar benda kerja)
yang dihubungkan dengan melalui roda gigi cacing ke suatu batang
penunjuk. Roda gigi cacing umumnya mempunyai perbanding-an reduksi
40 : 1 oleh karenanya untuk memutar benda kerja satu kali diperlukan 40
kali putaran poros penunjuk.
c. Kepala pembagi universal.

16
Kepala pembagi universal dapat dipergunakan sebagai kepala pembagi
langsung, sederhana dan kepala pembegi bersudut. Spindel kepala pembagi
dapat dimiringkan membentuk suatu sudut yang dipergunakan untuk
pembukaan permukaan bersudut.
Kepala pembagi berguna untuk membagi sudut dari benda yang difrais
sehingga menghasilkan pembagian yang sama, alat ini sangat penting
khususnya diwaktu membuat sesuatu segi yang sama sisi pada suatu batang
bulat misalnya segi 4, 6, 8, roda gigi, alur-alur beraturan segi banyak
beraturan, alur sekrup.
Benda kerja dapat dijepit antara dua senter atau salah satu ujungnya
dijepit dengan chuk dan ujung lain didukung dengan menggunakan arbor
penjepit yang dimasukkan ke dalam lubang tirus pada spindel. Kepala
pembagi dapat juga dihubungkan ke poros meja mesin melalui roda-roda
gigi misalnya untuk mengefrais alur spiral, kam dan lain-lain.
Contoh perhitungan :
a. Jika akan difrais suatu batang bulat panjang sehingga menjadi segi
empat sama sisi maka batang pemutar kepala pembagi harus diputar 40 :
4 = 10 putaran setiap pergantian pengefresan, karena hasilnya genap
yaitu 10 maka ujung puncak dapat ditempatkan pada lubang mana saja,
asalkan setelah diputar 10 kali harus ditempatkan kembali pada lubang
semula.
b. Bila batang tersebut akan difrais menjadi segi 12 sama sisi maka caranya
adalah :
1) Batang tersebut harus diputar 40 : 12 = 3 1/3 putaran setiap pergantian
bagian yang difrais.
2) Carilah salah satu angka pada piring pembagi yang dapat dibagi dengan
3 misalnya 21, aturlah batang pemutar itu sehingga ujung puncak masuk
pada lubang yang terdapat pada baris lingkaran yang berangka 21.
3) 1/3 putaran = 1/3 x 21 = 7 bagian atau 8 lubang (selalu ditambah 1),
dengan demikian batang pemutar tersebut harus diputar 3 kali ditambah
8 lubang.

17
Agar kelebihan putaran ini (8 lubang) tidak selalu harus dihitung
atau tidak terjadi kekeliruan setiap pergantian bagian yang di frais maka
kaki jangka diatur sehingga jarak kedua kaki tersebut 8 lubang, setiap
pergantian bagian yang difrais, kaki jangka ini diputar sehingga kedudukan
puncak selalu tetap pada jarak putaran yang telah ditentukan.

2.7.5 Meja Putar Keliling


Meja putar keliling dinamakan juga meja pembagi yang sering dipakai
pada mesin frais tegak (vertikal), meja ini terdiri dari rumah tetap yang di
dalamnya terdapat mekanik penggerak dan sebuah pelat putar, dalam pelat ini
terdapat alur T untuk menambatkan benda kerja atau perkakas dengan bantuan
baut pengikat.
Di tengah pelat putar dibubut sebuah lubang pemusat atau kortis pemusat
yang di dalamnya dapat ditempatkan perkakas pemusat dan perkakas penambat.
Pelat itu dapat dikuatkan pada tiap kedudukan dengan bantuan suatu lengkapan
jepit.

Gambar 2.7.5 Meja Putar Keling


https://www.google.com/url?sa=i&url=https%3A%2F%2Fdocplayer.info%2F5939841

2.8 MACAM –MACAM PENGERJAA MESIN MILLING

1. Memfrais Permukaan Halus ( Face Milling)

18
2. Memfrais Permukaan Datar (Milling a Flat Surface)

3. Memfrais Sisi (Side Milling)

4. Memfrais Celah (Straddle or Gang Milling)

5. Memotong Logam dengan Frais (Sawing Milling)

Gambar 2.8 Macam –Macam Pengerjaa Mesin Milling


https://www.google.com/url?sa=i&url=http%3A%2F%2Fteknikmesinmanufaktur.

2.9 JENIS PAHAT POTONG PADA MESIN FRAIS


1. Mata pahat rata (Plain Mill) dengan bentuk gigi datar dan helika, untuk
memotong atau menghasilkan permukaan yang rata.
2. Side mill, untuk memotong celah, permukaan dan frais parit.
3. Angle Mill, untuk memfrais permukaan dengan membentuk sudut dengan
kemiringan tertentu.
4. End Mill dengan Shank, untuk memotong atau memfrais ujung benda kerja.
5. Slotting, untuk membuat alur.
6. Staggered Tooth, untuk membuat slot atau celah.
7. T-slot Mill, untuk membuat celah

19
8. Dove Tail Mill, untuk membuat luncuran-luncuran mesin dan dibuat dengan
sudut 45o, 60o, 90o.

Gambar 2.9 jenis pahat mesin milling


https://www.google.com/url?sa=i&url=https%3A%2F%2Fwww.etsworlds.id
%2F2019%2F06%2Fjenis-pisaupahat-mesin-frais-

2.10 BEBERAPA BENTUK PISAU FRAIS SESUAI DENGAN


PENGGUNAANNYA, ANTARA LAIN:

a. Pisau mantel

b. Pisau sudut tunggal dan sudut ganda

c. Pisau roda gerigi

d. Pisau alur

e. Pisau sisi muka

f. Pisau gergaji

g. Pisau alur T

h. Pisau Jar

20
Gambar 2.10 bentuk pisau dan penggunanya
http://nadiaratih.blogspot.com/2014/03/laporan-praktikum-mesin-frais.html

2.11 MACAM-MACAM ALAT FRAIS

Alat frais adalah alat perkakas dari mesin frais, suatu benda yang berbentuk
bulat dengan dilengkapi mata-mata penyayat, hingga merupakan gigi yang tajam.
Bekerja alat faris untuk menyayat atau memotong benda-benda pekerjaan dengan
cara berputar. Bermacam-macam alat frais itu antara lain:

1. Frais mantel kepala, untuk memfrais bidang-bidang yang datar.

2. Frais cakram, untuk memfrais alur-alur dalam.

3. Frais mantel, untuk memfrais bidang-bidang datar.

4. Frais kepala, untuk memfrais bidang-bidang datar.

5. Frais kepala pisau, untuk memfrais bidang-bidang datar.

6. Frais gergaji, untuk memotong.

7. Frais sudut, untuk memfrais alur-alur.

8. Frais profil, untuk memfrais benda pekerjaan yang mempunyai bentuk tertentu
dan memfrais profil.

9. Frais ulir, untuk memfrais alur-alur yang tidak dalam dengan bentuk yang
tertentu.

21
10. Frais jari, alat frais yang mempunyai tangkai dengan bentuk konis, merupakan
alat frais mantel dengan ukuran diameter kecil dan berguna untuk memfrais
bidang-bidang datar dan bertingkat.

2.12 JENIS-JENIS PEMOTONG FRAIS


Mesin frais mampu melakukan banyak tugas karena tersedia keaneka
ragaman yang luas dari pemotong. Pemotong ini biasanya dikelompokkan
menurut bentuk umumnya, meskipun dalam beberapa kasus mereka
dikelompokkan menurut cara penggunannya, bahan yang dipakai dalam giginya,
atau metode yang digunakan dalam menggerinda giginya.
Terdapat tiga desain umum dari pemotong:
1. Pemotong arbor, pemotong ini mempunyai lubang dipusatnya untuk
pemasangan pada arbor.
2. Pemotong tangkai, pemotong jenis ini mempunyai tangkai lurus atau tirus
yang menjadi satu dengan badan pemotong. Ketika digunakan, pemotong ini
dipasangkan pada spindle.
3. Pemotong muka, pemotong ini dibaut atau dipegang pada ujung arbor pendek
dan biasanya dipakai untuk memfrais permukaan rata.
Pengelompokkan menurut bahannya adalah mengikuti cara pengelompokkan
pada perkakas pemotong yang lain. Pemotong frais terbuat dari baja karbon tinggi,
berbagai baja kecepatan tinggi, atau yang berujung karbida disinter atau paduan
cor bukan besi tertentu. Pemotong baja karbon tinggi mempunyai batas
pemakaian, karena akan tumpul dengan cepat kalau digunakan kecepatan potong
dan hantaran yang tinggi. Pemotong serbaguna pada umumnya terbuat dari baja
kecepatan tinggi yang mempertahankan mata potong tajam, keras dan ulet pada
suhu sekitar 500 sampai 600 derajat.
Sehingga, dapat digunakan kecepatan potong 2 sampai 2 setengah kali dari
yang dianjurkan untuk pemotong baja karbon. Logam cor bukan besi, misalnya
stelit, cobalt atau rexalloy, dan pemotong berujung karbida, memiliki tahanan
panas lebih tinggi dan khususnya sesuai untuk pemotongan berat dan kecepatan
potong tinggi.Bahan ini digunakan sebagai sisipan yang dipegang pada badan
pemotong atau dipatrikan langsung pada ujung giginya. Kecepatan potong dari

22
pemotong bahan cor bukan besi dan karbida berkisar dari dua sampai lima kali
daripada yang dianjurkan untuk baja berkecapatan tinggi.
Gigi dalam pemotong frais dibuat dalam dua jenis umum menurut metoda
yang digunakan pada pengasahannya.Pemotong profil diasah dengan menggerinda
sebuah tepi kecil dibelakang mata potong dari gigi. Ini juga memberikan
pengaman yang diperlukan pada punggung mata potong. Pemotong yang dibentuk
dibuat dengan pengaman (di punggung mata potong) yang bentuk kelilingnya
sama seperti mata potongnya. Untuk mengasah pemotong ini, mukanya digerinda
sedemikian shingga tidak merusak bentuk keliling dari gigi.
Pemotong yang paling umum dipakai, dikelompokkan terutama menurut bentuk
umumnya atau jenis pekerjaan yang dapat dilakukannya.
1. Pemotong frais biasa
Pemotong biasa adalah sebuah pemotong berbentuk piringan yang hanya
memiliki gigi pada kelilingnya. Giginya dapat lurus, atau heliks kalau lebarnya
lebih dari 15 mm. Pemotong heliks lebar yang digunakan untuk pekerjaan
meratakan yang berat mungkin memiliki takik pada giginya untuk mematahkan
serpihan dan memudahkan pengeluarannya.
2. Pemotong frais samping
Pemotong ini mirip dengan pemotong datar kecuali bahwa giginya di
samping. Kalau dua pemotong beroperasi bersama, setiap pemotong adalah datar
pada satu sisi dan memiliki gigi pada sisi yang lain. Pemotong frais samping
mungkin bergigi lurus, heliks atau zig zag.
3. Pemotong gergaji pembelah logam
Pemotong ini mirip dengan pemotong frais datar atau samping kecuali
bahwa pembuatannya sangat tipis, biasanya 5 mm atau kurang. Pemotong datar
dari jenis ini diberi pengaman dengan menggerinda sisinya untuk menghasilkan
ruang bebas bagi pemotonnya.
4. Pemotong frais sudut
Semua pemotong bentuk sudut termasuk dalam kelompok ini. Mereka
dibuat menjadi pemotong sudut tunggal maupun sudut ganda.

23
5. Pemotong sudut tunggal
Pemotong ini mempunyai satu permukaan kerucut, sedangkan pemotong
sudut ganda bergigi pada dua permukaan kerucut.Pemotong sudut digunakan
untuk memotong lidah rata, tanggem, galur pada pemotong frais, dan pelebar
lubang.
6. Pemotong Frais bentuk
Gigi pada pemotong ini diberikan suatu bentuk khusus. Termasuk
didalamnya adalah pemotong cekung dan cembung, pemotong roda gigi,
pemotong alur, pemotong pembulat sudut dan sebagainya.
7. Pemotong frais ujung
Pemotong ini mempunyai proses integral untuk menggerakkan dan
mempunyai gigi di keliling dan ujungnya. Galurnya dapat lurus ataupun heliks.
Pemotong besar yang disebut frais cangkang mempnyai bagian pemotong terpisah
yang dipegangkan pada arbor batang. Karena mahalnya baja kecepatan tinggi,
maka konstruksi ini menghasilkan banyak penghematan dalam biaya bahan. Frais
ujung digunakan untuk proyeksi permukaan, membujur sangkarkan ujung,
memotong celah dan dalam pekerjaan pencerukkan misalnya pembuatan cetakan.
8. Pemotong celah – T
Pemotong jenis ini menyerupai pemotong datar kecil atau frais samping
yang memiliki poros integral lurus atau tirus untuk penggerakan. Penggunaannya
untuk memfrais celah – T. Bentuk yang khusus adalah pemotong dudukan
Woodruff, yang dibuat dalam ukuran standar untuk memotong dudukan bulat bagi
pasak Woodruff.
9. Pemotong gigi sisipan
Dengan meningkatnya ukuran pemotong, adalah ekonomis untuk
menyisipkan gigi yang terbuat dari bahan mahal ke dalam baja yang lebih murah.
Gigi pada pemotong semacam ini dapat diganti kalau aus atau patah.

24
2.13 TEKNIK – TEKNIK FRAIS
2.13.1 Memfrais Roda-Roda Gigi
Untuk memfrais roda gigi, maka bahan roda gigi itu harus dijepit pada
suatu as, dan as dengan bahan roda gigi dipasang diantara kepala pembagi dan
kepala lepas.Kepala pembagi dan kepala lepas dipasang pada meja faris. Dalam
pekerjaan memfrais membuat roda-roda gigi diperlukan suatu alat yang dapat
membagi bahan roda gigi dalam jumlah yang sama dan teliti. Artinya sesudah
setiap kali memfrais satu parit gigi, bahan roda gigi dapat diputarkan sedemikian
rupa banyaknya sehingga pada keliling bahan roda gigi dapat difrais dengan suatu
pembagi gigi, seperti yang direncanakan.
Alat itu disebut kepala pembagi, juga berguna untuk merencanakan benda
pekerjaan yang akan difrais dengan mempergunakan kepala lepas.
Yang dimaksudkan memfrais roda gigi dengan memakai metoda
pembagian adalah memfrais dengan memakai alat frais profil atau alat frais roda
gigi.
Memfrais roda gigi dengan metoda urai adalah memfrais benda pekerjaan
dengan memakai alat frais urai roda gigi dari alat tersebut dapat dibuat roda-roda
gigi dari modul yang sama.
a. Untuk memfrais suatu roda gigi dengan gigi yang lurus.
Alat frais urai roda gigi harus dipasang miring terhadap bidang sisi
mendatar bahan baku roda gigi yang akan difrais itu. Jadi sudut batang as
frais sama besarnya dari sudut miring gigi-gigi alat frais urai itu.
b. Untuk memfrais suatu roda gigi dengan gigi-gigi yang miring.
Maka kedudukan batang as frais harus membentuk suatu sudut yang
sama dengan sudut miring gigi alat frais urai.
c. Untuk memfrais roda-roda gigi cacing.
Alat frais urai roda gigi cacing pada batang as frais tidak perlu diatur
pada kedudukan miring terhadap roda gigi cacing yang akan difrais, karena
sudut miring dari roda gigi cacing adalah sama dengan sudut kemiringan
gigi dari alat frais urai roda gigi cacing.

25
BAB III
METODE PRATIKUM

3.1 APD (Alat Pelindung Diri)

Gambar 2.8.2 APD


https://www.google.com/url?sa=i&url=https%3A%2F%2Fjualsepatusafety.

26
a) Helem pengaman
Helm pengaman atau topi pelindung berguna untuk melindungi bagian
kepala pekerja dari berbagai paparan bahaya. Seperti contoh kejatuhan benda
maupun paparan aliran listrik. Ketika menggunakan peralatan K3 satu ini,
disarankan sesuai dengan lingkar kepala pekerja agar nyaman ketika digunakan
dan efektif melindungi.

Gambar3.1.2 helem
https://www.google.com/url?sa=i&url=https%3A%2F%2Fstore.datascrip.
b) Kacamata Pengaman (Safety Glasses)
Alat K3 satu ini digunakan untuk melindungi bagian mata dari bahaya
kemungkinan jatuhnya benda tajam, debu, partikel kecil, percikan bahan kimia
dan mengurangi sinar yang menyilaukan. Kacamata pengaman ini memiliki 2
jenis yang berbeda yakni Safety Spectacles dan Safety Goggles.

27
Gambar 3.1.3 kacamata
https://www.google.com/url?sa=i&url=https%3A%2F%2Fwww.monotaro
c) Masker

Peralatan K3 selanjutnya yang wajib digunakan guna menjadi alat


pelindung diri kesehatan adalah masker. Sebagai pelindung pada bagian
pernapasan seperti hidung dan mulut, menghindari paparan bahan berbahaya.

Gambar 1.3.4 masker


https://www.google.com/url?sa=i&url=http%3A%2F%2Fwww.glodok-

d) Sepatu pelindung

28
Safety Shoes atau Sepatu Pelindung adalah perlengkapan yang berguna
melindungi bagian kaki dari sebuah bahaya benda tajam, kejatuhan benda,
larutan kimia bahkan aliran listrik. Sepatu jenis ini biasanya lebih tahan lama
sehingga dapat digunakan secara optimal dalam tenggang waktu yang panjang.
Peralatan K3 satu ini ada yang didesain agar tahan selip, tahan listrik, tahan
bahan kimia bahkan tahan panas, dapat disesuaikan dengan kebutuhan.

Gambar 3.1.5 sepatu Safety


https://www.google.com/url?sa=i&url=https%3A%2F%2Ffjb.kaskus.co.id
e) Sarung tangan
Peralatan K3 ini berfungsi melindungi tangan agar tidak melakukan
kontak langsung dengan bahan kimia dan terluka akibat bersentuhan dengan
benda tajam. Terdapat 4 jenis sarung tangan yang biasa digunakan dalam
bekerja. Untuk Cotton Gloves dan Leather Gloves berguna melindungi tangan
dari sayatan, tergores dan luka ringan.

29
Gambar 3.1.6 sarung tangan
https://www.google.com/url?sa=i&url=https%3A%2F%2Fwww.tokopedia

3.2 LANGKAH KERJA

3.2.1 Prosedur Benda Kerja

1. Alat dan bahan di persiapkan


2. Memahami gambar kerja
Prosedur Benda Kerja
1. Alat dan bahan di persiapkan
2. Memahami gambar kerja
3. Benda kerja di ukur dengan jangka sorong
4. Pisau freis end milling di pasang pada spindle dan di kuncimenggunakan
kunci kolet
5. Tentukan kecepatan putaran spindle, yang dapat di setel sesuaikemampuan mesin,
pada praktikum ini menggunakan putaran 175 rpmuntuk proses roughing dan 700 rpm
untuk proses finishing.
6. Mesin freis di aktifkan dengan memutar power dengan posisiswitch ON
7. Benda kerja di jepit dan di kunci pada ragum yang telah di pasangpada meja kerja
8. Menentukan titik datum ( titik mulai pemakanan ) denganmenggerakan
menggunakan eretan sumbu x dan y. atur sekala padaeretan sehingga menjadi nol
untuk memudahkan pemakanan benda kerja.
9. Lakukan penyetelan pemakanan benda kerja sesuai ukuran yang diinginkan

30
10. Lakukan proses feeding ( pemakanan ) dengan cara menekantombol
spindle low ( n = 175 rpm ) kemudian spindle ON, lalu mengarahkan
selang coolent ke benda kerja, kemudian tekan tombolcoolent on pada control
11. Pengerjaan di mulai dengan proses penyayatan kasar ( roughing )dengan n = 175
rpm. Penyayatan di lakukan dengan memutar eretansecara manual pada sumbu x hingga
benda kerja bergerak menuju toolcutter
12. Setelah selesai tekan tombol spindle of dan tekan tombol coolentOF pada control
13. Ulangi proses roughing sehingga mendapatkan ukuran yang sesuaidengan yang di
inginkan
14. Pengerjaan di lakukan dengan proses finishing ( penghalusan )dengan tebal
kedalaman potong yang kecil dan n = 700 rpm denganmenekan tombol spindle high,
cara pemakanan yang sama pada prosesroughing.
15. Pengerjaan di lakukan dengan pengefreisan :a. Membentuk silindris menjadi balok
dengan ukuran 17 x 17 mmpada 4 sisi benda kerja. Sisi pertama - lakukan proses
roughing = 2 mm - lakukan proses roughing sekali lagi 2 mm - setelah 4 mm termakan
lakukan finishing 0,2 mmb. Lakukan pengerjaan yang sama pada tiap – tiap sisi
16. Catat waktu setiap step pemakanan17. Olah data dengan menggunakan tabel yang
ada

BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
4.1 Kesimpulan
Dari uraian di atas dapat di simpulkan bahwa :
1. Dari pengerjaan pengefreisan terdapat dua proses yaitu proses roughingdan proses
Finishing. Proses roughing di lakukan untuk pengerjaan tahapawal atau proses
pengkasaran sedangkan proses finishing merupakanproses pembubutan
penghalusan. Putaran spindle pada finishing lebihcepat di bandingkan pada proses
Roughing, pada praktikum kali inimenggunakan putaran untuk Roughing n = 175
rpm sedangkan prosesfinishing n = 700 rpm.

31
2. Mesin freis adalah mesin perkakas yang dalam proses kerjapemotongannya
dengan menyayat atau memakan benda kerjamenggunakan alat potong bermata
banyak yang berputar.
3. Dalam pengoperasian mesin freis di butuhkan ketelitian dalam penentuantitik datum
dan pembacaan seketsa gambar harus di pahami agar dalampembubutan tidak
terdapat kesalahan dimensi, terutama dalampengukuran
4.2 Saran
Dalam pengerjaan pengefreisan di utamakan keselamat kerja, dalammelakukan proses
pengefreisan gunakan lah peralatan keselamatan kerja danpengoperasian mesin freis
harus hati – hati dan teliti usahakan coolant padasaat melakukan pembubutan agar selalu
hidup dan berjalan dengan lancaragar tidak terjadi kehausan pada pahat dan geram hasil
pembubut jadi bersihdari permukaan benda yang akan di freis

32

Anda mungkin juga menyukai