Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Pendidikan yang diampu
oleh Prof. Dr. Sugiyono M.Pd., dan Dr. Irwanto M Pd., M.T., M.Psi., M.A.
Oleh :
Mahda Enja Al Hudha (17503247008)
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan modul pembelajaran dengan
judul “Modul Pemesinan Frais Dasar“ tepat pada waktunya. Karya ini disusun
untuk memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Pendidikan.
Karya tulis ini dapat tersusun berkat bimbingan dan bantuan dari berbagai
pihak. Oleh karena itu pada kesempatan ini kami akan mengucapkan terima kasih
yang sebesar-besarnya, khususnya kepada:
1. Prof. Dr. Sugiyono M.Pd dan Dr. Irwanto M.Pd., M.T., M.Psi., M.A., selaku
pengampu mata kuliah Manajemen Pendidikan.
2. Orangtua,keluarga,dan teman-teman yang selalu memberi dukungan kepada
kami.
3. Semua pihak yang telah membantu hingga terselesaikannya penulisan karya
tulis ini,yang tidak mungkin kami sebutkan satu persatu.
Kami sangat menyadari bahwa karya tulis ini masih banyak kekurangan dan
sangat jauh dari sempurna. Seperti kata pepatah “Tiada Gading yang Tak Retak”.
Akhirnya kami mohon kritik, saran, dan masukan yang membangun sebagai
pedoman kami dalam melangkah ke arah yang lebih baik lagi. Semoga karya tulis
ini dapat berguna bagi kita semua. Aamiin.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
iii
DAFTAR GAMBAR
iv
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Kecepatan potong untuk proses frais untuk pasangan benda kerja dan
pisau HSS ................................................................................................ 23
Tabel 2. Tebal beram per gigi untuk beberapa tipe pisau frais dan benda kerja
yang dikerjakan (satuan dalam inchi) ..................................................... 23
Tabel 3. Urutan nomer pisau frais gigi involute .................................................. 28
v
BAB I
FRAIS
A. Pendahuluan
Proses pemesinan frais (milling) adalah proses penyayatan benda kerja
menggunakan alat potong dengan mata potong jamak yang berputar. Proses
penyayatan dengan gigi potong yang banyak yang mengitari pisau ini bisa
menghasilkan proses pemesinan lebih cepat. Permukaan yang disayat bisa
berbentuk datar, menyudut, atau melengkung. Permukaan benda kerja bisa juga
berbentuk kombinasi dari beberapa bentuk. Mesin (Gambar 1.) yang
digunakan untuk memegang benda kerja, memutar pisau, dan penyayatannya
disebut Mesin Frais (Milling Machine).
Gambar 3. Tiga klasifikasi proses frais : (a) Frais periperal (slab milling), (b)
frais muka (face milling), dan (c) frais jari (end milling)
Gambar 4. (a) Frais naik (up milling) dan (b) frais turun (down milling)
Gambar 10. Mesin Frais CNC tipe bed (bed type CNC milling machine)
Selain Mesin Frais manual, pada saat ini telah dibuat Mesin Frais dengan
jenis yang sama dengan mesin konvensional tetapi menggunakan kendali CNC
(Computer Numerically Controlled). Dengan bantuan kendali CNC (Gambar
10.), maka Mesin Frais menjadi sangat fleksibel dalam mengerjakan berbagai
bentuk benda kerja, efisien waktu dan biaya yang diperlukan, dan produk yang
dihasilkan memiliki ketelitian tinggi.
Dimana :
v = kecepatan potong (m/menit)
d = diameter pisau (mm)
n = putaran benda kerja (putaran/menit)
Setelah kecepatan potong diketahui, maka gerak makan harus ditentukan.
Gerak makan (f) adalah jarak lurus yang ditempuh pisau dengan laju konstan
relatif terhadap benda kerja dalam satuan waktu, biasanya satuan gerak makan
yang digunakan adalah mm/menit. Kedalaman potong (a) ditentukan
berdasarkan selisih tebal benda kerja awal terhadap tebal benda kerja akhir.
Untuk kedalaman potong yang relatif besar diperlukan perhitungan daya
potong yang diperlukan untuk proses penyayatan. Apabila daya potong yang
diperlukan masih lebih rendah dari daya yang disediakan oleh mesin (terutama
motor listrik), maka kedalaman potong yang telah ditentukan bisa digunakan.
Gambar 17. (a) Kolet pegas yang memiliki variasi ukuran diameter, (b) kolet
solid pemasangan pisau dengan baut
Gambar 20. (a) Ragum sederhana (plain vise), (b) Ragum universal yang
biasa digunakan pada ruang alat
Gambar 21. Meja yang dapat diatur sudutnya dalam beberapa arah,
digunakan untuk alat bantu pengerjaan benda kerja yang memiliki sudut lebih
dari satu arah.
Gambar 22. Kepala pembagi (dividing head) untuk membuat segi banyak,
roda gigi, atau helix
Gambar 23. (a) Meja putar (rotary table) yang bisa digunakan untuk Mesin
Frais vertical maupun horizontal, (b) Meja putar yang dapat diatur sudutnya
Selain pemegang benda kerja, pada Mesin Frais juga ada beberapa macam
asesoris yang berguna untuk membantu pengaturan Mesin Frais, maupun
Gambar 24. Berbagai macam asesoris yang digunakan pada Mesin Frais
(a)
Keterangan :
Benda Kerja :
w = lebar pemotongan (mm)
lw = panjang pemotongan (mm)
lt = lv+lw+ln (mm)
a = kedalaman potong (mm)
Pisau Frais :
d = diameter luar (mm)
z = jumlah gigi/mata potong
r = sudut potong utama (90°) untuk pisau frais selubung
Mesin Frais :
n = putaran poros utama (rpm)
vf = kecepatan makan (mm/putaran)
5) Kecepatan potong :
7) Waktu pemotongan :
Gambar 27. Cara pencekaman benda kerja, bagian kanan pencekaman yang salah
(incorrect) dan bagian kiri pencekaman yang benar (correct)
a) Untuk pisau karbida harga kecepatan potong angka pada tabel dikalikan 2.
b) Apabila satuan kecepatan potong (cutting speed diubah menjadi m/menit
angka pada tabel dibagi 3,28).
Tabel 2. Tebal beram per gigi untuk beberapa tipe pisau frais dan benda kerja
yang dikerjakan (satuan dalam inchi)
Perhitungan elemen mesin yang lain (Rumus 3.2 sampai 3.5), bisa
dilakukan setelah kecepatan potong dan gerak makan per gigi ditentukan.
Gambar 28. Beberapa variasi proses frais yang dilakukan pada Mesin Frais
Bridgeport, 1977, Bridgeport Textron , Health and Safety at Work Act, Instalation,
Operation, Lubrication, Maintenance, Bridgeport Machines Division of
Textron Limited PO Box 22 Forest Road Leicester LE5 0FJ : England.
Courtesy EDM Tech. Manual, 2007, EDM Process Mecanism, Poco Graphite Inc.
Diktat Praktikum Proses Pemesinan II (CNC TU2A dan CNC TU3A). Jurusan
Pendidikan Teknik Mesin, Universitas Negeri Yogyakarta, 2005.