DISUSUN OLEH
I Dewa Made Wikananda Surya Kusuma / 17050524069
2017 Pend. Teknik Mesin “Produksi”
Saya menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini tidak terlepas dari bantuan banyak
pihak yang dengan tulus memberikan doa, saran dan kritik sehingga makalah ini dapat
terselesaikan.
Saya menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna dikarenakan
terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang saya miliki. Oleh karena itu, saya mengharapkan
segala bentuk saran serta masukan bahkan kritik yang membangun dari berbagai pihak. Akhirnya
saya berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi perkembangan dunia
pendidikan.
iii
DAFTAR ISI
COVER .......................................................................................................................................i
SOFTCOVER ........................................................................................................................... ii
DAFTAR ISI.............................................................................................................................iv
LAMPIRAN............................................................................................................................. 28
iv
DAFTAR GAMBAR
2.3 JENIS JENIS PISAU FRAIS DAN PENGERJAANNYA ................................................
Gambar 2.3.4 Pisau Frais Alur Melingkar (Woodruff Keyseat Cutter) ................................ 5
Gambar 2.3.5 Pisau Frais Sisi dan Muka (Side and Face Cutter) .......................................... 6
Gambar 2.3.6 Pisau Frais Sisi Gigi Silang (Staggered Tooth Side and Face Cutter) ............ 6
Gambar 2.3.13 Pisau Frais Sisi dan Muka (Shell endmil Cutter) ......................................... 11
Gambar 2.4.4 Proses pelubangan dan pengetapan / drilling and tapping ........................... 14
Gambar 2.4.7 Memfrais profil roda roda gigi / gear cutting ................................................. 17
Gambar 2.4.8 Memfrais alur ekor burung / dove tail cutting ............................................... 18
v
2.5 MACAM MACAM TEKNIK PENGEFRAISAN..............................................................
Gambar 2.5.11 Proses pengefraisan bidang rata dengan shell endmill cutter ..................... 22
Gambar 2.5.17 Pembuatan alur pasak pada mesin frais horizontal ..................................... 24
Gambar 2.5.19 Pengefraisan alur pasak pada mesin frais tegak .......................................... 24
Gambar 2.5.21 Pengefraisan persegi empat dengan shell endmill cutter ............................. 25
vi
DAFTAR TABEL
2.3 JENIS JENIS PISAU FRAIS DAN PENGERJAANNYA ................................................
vii
DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN.1 POWER POINT ............................................................................................ 28
viii
BAB I
PENDAHULUAN
1.4 MANFAAT
1. Secara akademis makalah ini dapat digunakan sebagai refernsi untuk makalah
selanjunya agar diperoleh hasil tentang pengertahuan mesin frais yang lebih baik.
2. Secara industri makalah ini diharapkan mampu sebagai alternative pedoman / buku
yang bisa membantu pekerja dan sebagai dasar pekerja tentang pengetahuan-
pengetahuan mesin frais sebelum mengimplementasikannya.
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
Pisau Frais mantel ini, ada beberapa type yang fungsinya berbeda-beda terfantung jenis
material/ bahan dari benda yang akan di Frais, diantaranya:
NO. Type Fungsi Gambar
Pisau
Mantel
1. H (Keras) Biasanya
digunakan untuk
mengefrais baja
carbon sedang
2. N Digunakan untuk
(Normal) pengefraisan baja
carbon rendah /
baja lunak
3. W Digunakan untuk
(Lunak) pengefraiskan
logam non fero
3
2. Pisau Frais Sudut (Angle Cutter)
Pisau frais sudut tidak memmiliki bentuk yang silindris seperti kebanyakan pisau
frais yang lain, tetapi memiliki bentuk kerucut dengan gigi-gigi pemotong pada bagian
kelilingnya. Pada umumnya pisau ini memiliki sudut 40°-80°, dan 30°, 45°, 60°, 90°. Jika
dilihat dari sisi sudutnya ada yang memiliki sudut tunggal (Single angle cutter) (a), dan
ada yang memiliki sudut ganda (double angle cutter) (b).
Pisau bentuk ekor burung juga mempunyai satu sisi sudut dengan gigi-gigi pemotong
pada permukaannya. Pisau jenis ini digunakan untuk membuat alur-alur berbentuk ekor
burung, di mana alur-alur yang dihasilkannya biasanya memiliki suaian luncur., biasanya
sudut ekor burung yang dapat dibuat besarnya: 30°, 45°, dan 60°.
4
Berikut ini merupakan contoh ilustrasi penerapan/ penggunaannya
No. Jenis Pisau Frais Ilustrasi Penerapannya
Pisau Frais Ekor Burung
(Dove Tail Milling Cutter)
5
Gambar 2.3.5 Pisau Sisi dan Muka
6. Pisau Frais Sisi Gigi Silang (Staggered Tooth Side and Face Cutter).
Pisau frais ini digunakan untuk mengefrais alur pada permukaan benda kerja. Perbedaann
dengan pisau frais sisi adalah, pemakanannya lebih ringan.
6
Berikut ini merupakan contoh ilustrasi penerapan/ penggunaannya
No. Jenis Pisau Frais Ilustrasi Penerapannya
Pisau Frais Sisi Gigi Silang
(Staggered Tooth Side and
Face Cutter)
7
8. Pisau Frais Alur T (T Slot Cutter)
Pisau alur T digunakan untuk mengefrais berbentuk alur T sebagaimana alur T pada meja
mesin frais dan skrap
Dilihat dari sudut heliknya dan jumlah mata sayatnya, ada beberapa jenis pisau jari
diantaranya dapat dilihat pada tabel dibawah ini, yaitu macam” endmill dan
penggunaannya.
NO Gambar Ciri dan Fungsi
1. Sudut helik dan alur giginya
tidak terlalu besar, digunakan
untuk baja normal.
8
2. Sudut helik kecil, gigi lebih
banyak, digunakan untuk baja
yang keras dan ulet
9
Berikut ini merupakan contoh ilustrasi penerapan/ penggunaannya
No. Jenis Pisau Frais Ilustrasi Penerapannya
Pisau Jari Radius
(Ball Noze Cutter)
10
Gambar 2.3.12 Pisau Frais Muka
11
Berikut ini merupakan contoh ilustrasi penerapan/ penggunaannya
No. Jenis Pisau Frais Ilustrasi Penerapannya
Pisau Frais Sisi dan Muka
(Shell endmil Cutter)
12
2.4 MACAM-MACAM PROSES PENGERJAAN MESIN FRAIS
Mesin frais umumnya digunakan untuk memproses benda benda balok. namun dalam hal
lain dapat digunakan untuk memproses bentuk silindris. berikut ini adalah proses dasar dalam
pengefraisan :
Gambar 2.4.1
sedangkan pada mesin frais vertikal untuk memfrais permukaan yang lebar digunakan
face mill, walaupun terkadang menggunakan end mill (pisau ujung / pisau jari) dan shell
end mill (pisau keong)
Gambar 2.4.2
13
Gambar 2.4.3
4. Proses pelubangan dan pengetapan / drilling and tapping
karena mesin milling berbentuk menyerupai mesin bor koordinat sehingga untuk
pengeboran dan pengetapan dapat dilakukan langsung di mesin milling sehingga akan
mendapatkan hasil yang presisi. alat bantu untuk penyetelan / setting jarak lubang dapat
dengan bantuan dowel pin atau centerfix
14
Gambar 2.4.4
Gambar 2.4.5
15
Gambar 2.4.6
16
5.b. Memfrais profil roda roda gigi / gear cutting
unutk bentuk profil roda gigi menggunakan pisau khusus roda gigi atau sering disebut
pisau frais modul.
selain dengan pisau frais modul pembuatan roda gigi biasanya dengan bantuan kepala
pembagi / dividing head
Gambar 2.4.7
17
Gambar 2.4.8
Gambar 2.4.9
18
Gambar 2.5.1 Pemasangan arbor
5. Pasang pisau (cutter) dan ring arbor (kollar) pada arbor (Gambar 2.5.4a), posisi pengikatan
yang benar dan (Gambar 2.5.4b), posisi pengikatan yang salah apabila yang digunakan pisau
mantel helik kiri.
(a) (b)
Gambar 2.5.4 Pemasangan cutter dan kollar (ringarbor)
6. Pasang pendukung arbor (support) pada lengan mesin dengan posisi tidak jauh dari pisau dan
ikat dengan kuat (Gambar 2.5.5).
19
Gambar 2.5.5 Pemasangan pendukung arbor
7. Selanjutnya pasang ragum pada meja mesin frais pada posisi kurang lebih ditengah-tengah
meja mesin agar mendapatkan area kerja yang maksimal.
8. Lakukan pengecekan kesejajaran ragum. Apabila jenis pekerjaannya tidak dituntut hasil
kesejajaran dengan kepresisian yang tinggi, pengecekan kesejajaran ragum dapat dilakukan
dengan penyiku (Gambar 2.5.6a). Apabila hasil kesejajarannya dituntut dengan kepresisian yang
tinggi, pengecekan kesejajaran ragum harus dilakukan dengan dial indicator (Gambar 2.5.6b).
(a) (b)
Gambar 2.5.6 Pengecekan kesejajaran ragum
9. Pasang benda kerja pada ragum dengan diganjal paralel pad di bawahnya (Gambar 2.5.7a)
.Untuk mendapatkan pemasangan benda kerja agar dapat duduk pada paralel dengan baik,
sebelum ragum dikencangkan dengan kuat, pukul benda dengan keras secara pelan-pelan dengan
palu lunak (Gambar 2.5.7b).
(a) (b)
Gambar 2.5.7 Pemasangan benda kerja pada ragum
10. Selanjutnya lakukan setting nol untuk persiapan melakukan pemakanan dengan cara
menggunakan kertas (Gambar 2.5.8a). Untuk jenis pekerjaan yang tidak dituntut hasil dengan
kepresisian tinggi, batas kedalaman pemakanan dapat diberitanda dengan balok penggores (
Gambar 2.5.8b).
20
(a) (b)
Gambar 2.5.8a Setting nol diatas permukaan kerja dengan kertas
Gambar 2.5.8b Penandaan kedalaman pemakanan
11. Atur putaran dan feeding mesin sesuai dengan perhitungan atau melihat table kecepatan
potong mesin frais.
12. Selanjutnya, lakukan pemakanan dengan arah putaran searah jarum jam bila pisau yang
digunakan arah mata sayatnya helik kiri (Gambar 2.5.9). Pemakanannya dapat dilakukan secara
manual maupun otomatis.
13. Dalam menggunakan nonius ketelitian yang terletak pada handel mesin,pemutaran roda
handel arahnya tidak boleh berlawanan arah dari setting awal karena akan menimbulkan
kesalahan setting yang akan mengakibatkan hasil tidak presisi.(Gambar 2.5.10) menunjukan
pengunaan nonius ketelitian pada handel mesin frais.
21
Gambar 2.5.11 Proses pengefraisan bidang rata dengan shell endmill cutter
Apabila bidang permukaannya lebih lebar, diperlukan memasang cutter pada arbor yang panjang
dengan pendukung (Gambar 2.5.13).
D. Pengefraisan Alur
Pengefraisan Alur V Menggunakan pisau Sudut
Pemotongan bidang miring atau sudut juga dapat dibuat dengan pisau sudut.Gambar 2.5.14
menunjukan hasil pengefraisan menggunakan pisau dua sudut 45° dan prosesnya dapat dilihat
pada Gambar 2.5.15.
22
Gambar 2.5.14 Blok-V
23
Gambar 2.5.17 Pembuatan alur pasak pada mesin frais horizontal
24
Gambar 2.5.21 Pengefraisan persegi empat dengan shell endmill cutter
25
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Berikut beberapa kesimpulan yang mampu penulis rumuskan dari pembahasan materi ini :
a. Sebagai salah satu mesin yang digunakan dalam proses produksi, mesin frais telah
mengalami banyak evolusi dari pertama kali diciptakan.
b. Mesin frais dapat digunakan untuk beberapa pekerjaan
c. Mesin frais memiliki banyak pisau untuk berbagai pekerjaan yang berbeda
3.2 SARAN
Demikian makalah ini penulis buat sebagai sarana berbagi ilmu kepada para pembaca.
Semoga dengan membaca makalah ini pembaca dapat menambah ilmu pengetahuannya dalam
bidang permesinan khususnya mengenai pengerjaan menggunakan mesin frais. Apabila ada kata
- kata yang kurang berkenan di hati para pembaca, penulis mohon maaf yang sebesar – besarnya.
Sangat diharapkan kritik dan saran yang membangun untuk kesempurnaan makalah ini. Terima
kasih.
26
DAFTAR PUSTAKA
https://www.scribd.com/document/345237267/modulteknikpemesinanfrais-150401033418-
conversion-gate01-docx
http://machiningtool.blogspot.com/2014/10/macam-macam-proses-mesin-frais-milling.html
https://engineeringisme.blogspot.com/2017/01/macam-macam-teknik-dan-langkah-proses.html
https://brainly.co.id/tugas/12647819
Rachman Abdul (1984). Penambatan Frais, Jakarta: Bratasa Karya Aksara.
Daryanto (1987).Mesin Pengerjaan Logam, Bandung: Tarsito.
Gain Jhon, (1996). Engenering Whorkshop Practice.An International Thomson Publishing
Company. National Library of Australia
27
LAMPIRAN
SLADE.2
28
SLADE.3
SLADE.4
29
SLADE.5
SLADE.6
30
SLADE.7
SLADE.8
31
SLADE.9
32