Anda di halaman 1dari 52

MATA KULIAH

BAHASA INDONESIA

Pengampu MK:
Masengut Sukidi

UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA


TUJUAN PERKULIAHAN:
Mahasiswa:
 memahami sejarah bahasa Indonesia
 mampu menulis karya ilmiah sesuai kaidah,
bentuk, dan bahasa ilmiah
MATERI-MATERI PERKULIAHAN
1. Sejarah, kedudukan, dan fungsi bahasa Indonesia
2. Membaca Kritis
3. Bahasa Indonesia Ilmiah
4. Ejaan, pilihan kata, kalimat, dan paragraf
5. Karya tulis ilmiah
6. Proposal
7. Laporan penelitian
8. Artikel dan makalah
9. Teknik pengutipan dan daftar rujukan
10.Penyuntingan
Pengertian:
 Bahasa
 Fungsi: .............?
 Wujud: .............?
 Definisi bahasa: ............................?

 Sejarah Terbentuknya Bahasa Indonesia


Bhs. Indonesia (BI) bahasa Melayu (BM Riau)
 Faktor karakteristik BM: strutur dan artikulasi
 Geografis: pengantar perdagangan & antaretnik
 Politis: zaman kolonial, perjuangan kemerdekaan,
kemerdekaan
 Bhs. Indonesia Bhs. Melayu (Mengapa?)
KEDUDUKAN DAN FUNGSI BAHASA INDONESIA
 BI sebagai Bahas Nasional:
• Lambang kebanggaan nasional
• Lambang identitas nasional
• Alat penyatu berbagai suku
• Alat penghubung antardaerah dan antarbudaya

 BI sebagai bahasa negara:


• Bahasa resmi negara
• Pengantar dalam dunia pendidikan
• Alat untuk kepentingan serta perencanaan
pembangunan nasional dan kepentingan pemerintahan
• Alat pengembang kebudayaan, ilmu pengetahuan, dan
teknologi
MEMBACA
Membaca: memahami
 Membaca Kritis:
 Membaca Bahasa: menekankan pada analisis unsur
kebahasaan – menambah kosakata, pengetahuan
bahasa (tata bentuk, tata kalimat, penggunaan ejaan,
dan pengetahuan tentang wacana)
 Membaca teliti: pemahaman s.d. bagian yang terkecil
 Membaca pemahaman: pemahaman literal,
interpretif, dan applied
 Membaca ide: menemukan ide/gagasan-gagasan
dalam bacaan.
 Membaca sastra: untuk hiburan dan analisis teks
(unsur intrinsik serta ekstrinsik)
Contoh Membaca Bahasa:
Kelemahan kepercayaan terhadap sekolah Islam,
hal itu menyebabkan sumber daya manuasia (SDM) yang
dihasilkan itu – khususnya dari lembaga pendidikan
Islam – kurang berkualitas dan jauh tertinggal dengan
laju peradaban dan pembangunan.

Bandingkan
Lemahnya kepercayaan terhadap sekolah Islam
menyebabkan lemahnya sumber daya manuasia (SDM)
yang dihasilkannya. Hal itu akan menyebabkan pula
SDM tersebut akan jauh tertinggal dari laju
pembangunan dan peradaban.
Membaca Teliti: detail isi, gagasan setiap komponen,
bentuk, dan struktur organisasi
Hampir seluruh lembaga pendidikan tinggi yang
mengelola disiplin seni, rata-rata dosennya berlatar
belakang dominan skill kesenian. Kebanyakan para dosen
tersebut merupakan lulusan pendidikan tinggi seni yang
berada di Yogyakarta, yaitu Institut Seni Indonesia (ISI) dan
yang berada di Surakarta, yaitu Sekolah Tinggi Seni
Indonesia (STSI). Semua lembaga pendidikan tinggi seni
lebih terfokus pada keluaran yang berkualitas dalam
keahlian berseni, bukan keahlian keilmuan seni. Kedua
lembaga pendidikan tinggi seni ini memiliki umur lebih tua
daripada lembaga pendidikan tinggi seni lainnya di
Indonesia.
Membaca Ide:

Lulusan S1 lembaga pendidikan tinggi kesenian


pada umumnya masih lebih terampil dan mantap dalam
bidang kekaryaan seni. Mereka menyelenggarakan
pameran seni di mana-mana dengan frekuensi yang
cukup tinggi. Di sisi lain, mereka masih kurang mampu
dalam produk karya tulis tentang seni. Dapat dikatakan
bahwa sementara ini lembaga pendidikan tinggi seni di
Indonesia masih kurang mampu mencetak lulusan yang
bermental kesarjanaan.
Membaca Sastra: analisis
unsur-unsur sastra
Biarlah Bulan Bicara
Air mata tulus jatuh di sudut bibirmu
Bulan sabit yang jatuh di pelataran Tak terlintas dendam di bening mata
Bintang redup tanpa cahaya indahmu
gemintang Aku yang merasa sangat berdosa
Langkah tanpa arah sesat di jalan padamu
yang teram Masih pantaskah ‘ku
Aku yang terlena dibuai pelukan mendampingimu
dosa  =
Biarlah bulan bicara sendiri
…..Ref….. Biarlah bintang ‘kan menjadi saksi
Ingin pulang membalut luka hatimu Takkan kuulangi walau sampai akhir
Ku pun tahu betapa pedih hatimu nanti
Beri kesempatan atau jatuhkan Cukup derita sampai di sini
hukuman  
Andai maaf pun tak kauberikan
Bahasa Indonesia Ilmiah
Lugas dan jelaskah kalimat-kalimat berikut ini?
1. Para pendidik yang kadangkala atau bahkan sering kena getahnya
oleh sebagian anak-anak mempunyai tugas yang tidak ringan.
2. Organisasi intrasekolah, biasanya oleh bapak dan ibu guru
diadakan pemilihan atau pembentukan pengurus-pengurus
organisasi intra sekolah di antara kelas satu, dua, atau tiga, serta
diadakan pemilihan untuk membimbing dengan kata lain
pembimbing organisasi intra sekolah oleh bapak dan ibu guru.
3. Penanaman moral di sekolah sebenarnya merupakan kelanjutan
dari penanaman moral di rumah yang dilaksanakan melalui
berbagai mata pelajaran dengan inti mata pelajaran PPKn dan
Pendidikan Agama merupakan mata pelajaran yang sangat
strategis karena langsung menyinggung tentang moral Pancasila,
sejarah perjuaqngan bangsa, dan moral keagamaan.
Tepatkah kalimat-kalimat berikut?
1. Pada era global ini dikhawatirkan akan menyebabkan
terjadinya pergeseran nilai-nilai moral bangsa Indonesia
yang disebabkan oleh pengaruh budaya Barat yang
masuk ke Indonesia.

2. Nilai etis tersebut di atas menjadi pedoman dan dasar


pegangan hidup bagi setiap warga negara Indonesia.

3. Pendidikan agama di sekolah tidak akan terlaksana


dengan baik tanpa adanya dukungan keluarga di rumah
dengan baik.
Konsistenkah, penggunaan kata-kata pada kalimat
berikut?
1. Untuk penumpang yang melimpah menjelang dan usai
lebaran, telah disiapkan kendaraan yang cukup.
Pengusaha angkutan dihimbau mengoperasikan semua
kendaraan ekstra.
2. Bagi penumpang yang berusia lanjut, awak bus
membagikan minuman susu yang rendah lemak.
3. Perlucutan senjata di wilayah itu tidak penting untuk
penduduk setempat. Untuk mereka, yang penting
adalah embargo senjata terhadap agresor.
4. Pembangunan pasar tradisional ditujukan bagi
masyarakat yang berekonomi menengah ke bawah.
Jadikan gagasan utama sebagai pangkal tolak
kalimat!
1. Proposal ini saya tulis sebagai syarat untuk
melakukan penelitian dan penulisan skripsi.
2. Dalam penyelesaian skripsi ini, penulis
medapatkan bantuan dari berbagai pihak. Oleh
karena itu penulis ucapkan terimakasih kepada
pihak-pihak yang bersangkutan, yaitu:
 Prof.Dr. ......, sebagai dekan Fakultas .......
 Prof. Dr. ......, sebagai Ketua Jurusan Teknik ........
Kata Pengantar / Prakata

Dipanjatkan rasa syukur ke hadirat Tuhan Yang Mahakuasa, karena berkat


rahmat dan hidayah-Nyalah proposal/ skripsi yang berjudul ......... dapat
diselesaikan dengan baik dan tepat waktu.
Penulisan proposal/ skripsi ini sebagai salah satu syarat untuk ..../
mendapatkan gelar S1 .... di jurusan ...................... Universitas Negeri Surabaya.
Penyelesaian skripsi ini tidak terlepas dari berbagai bantuan berbagai pihak. Untuk
itu disampaikan rasa terima kasih kepada:
1. ............, selaku Rektor ...............
2. .............., selaku Dekan ......................
3. Dst
Disadari bahwa dalam proposal/skripsi ini masih terdapat berbagai
kekurangan. Untuk itu diperlukan saran-saran dan masukan demi perbaikannya.
Semoga proposal/skripsi. Aammiin

Penyusun,
Hindari penggunaan kata-kata asing/tak efektif.
• Aturan sudah dibuat, tetapi tidak ada follow up-
nya.
• Setiap undang-undang biasanya perlu di-break
down menjadi aturan-aturan yang lebih rinci.
• Menurut kalkulasi kasar, pengerjaan konstriski ini
akan selesai dalam enam bulan.
• Jika dalam masa garansi suatu objek mengalami
kerusakan, komplin dapat dilakukan kepada
perusahaan.
• Industri kedirgantaraan di negeri ini pernah
mengalami stagnasi.
Dalam BI terdapat bentuk terikat, bentuk dasar,
dan bentuk turunan.
.................
Bentuk maha yang diikuti kata dasar yang
mengacu kepada nama atau sifat Tuhan ditulis
serangkai, kecuali kata esa.
Tepatkah penulisan kata-kata berikut?
 Kita berserah diri kepada Tuhan Yang Maha Esa. (B/S)
 Kita berserah diri kepada Tuhan Yang Maha kuasa. (B/S)
 Kita berserah diri kepada Tuhan Yang Maha Pengasih.
(B/S)
 Mintalah kepada Tuhan Yang Mahakasih. (B/S)
 Bertanyalah kepada Tuhan Yang Maha Tahu. (..)
 Mintalah kepada Tuhan Yang Mahakaya. (B/S)
 Hanya Dialah yang Mahabijak. (B/S)
 Hanya Dialah yang Mahabijaksana. (B/S)
Penulisan Kata:
 Kwitansi merupakan bukti sah pembayaran.
 Dalam acara formil, semua peserta memakai PSH.
 Sebagai suatu sistim, antar komponen mesin saling
mempengaruhi.
 Prosentase labanya cukup tinggi.
 Mahasiswa melakukan persentasi tugas yang telah dikerjakan.
 Mahasiswa jurusan mesin melaksanakan praktek di dalam kota.
 Obat berdosis tinggi hanya dijual di apotik.
 Setelah direduksi, kumpulan data dianalisa.
 Hipotesa merupakan kebenaran yang bersifat sementara.
 Subyek penelitian tindakan kelas adalah guru dan siswa.
 Dalam penelitian pertanian, tanaman padi merupakan obyek.
________________
PENGGUNAAN KATA YANG LAZIM

LAZIM TAK LAZIM


masukan input
keluaran output
usaha patungan joint venture
pendekatan approach
peringkat ranking
lokakarya workshop
sukucadang sparepart
PENGGUNAAN IDIOM (Ungkapan)
Penggunaan rangkaian kata yang sudah merupakan
senyawa, shg tidak boleh ditambah atau dikurangi:
 Sesuai dengan .....................?
 Berhubung dengan
 Bertalian dengan
 Terbuat dari
 Terdiri atas
 Tidak berbeda dengan
 Desebabkan oleh
 Sebagai berikut
 Antara lain
 Kami – kita
-Anak kita
-Anak kami
 secepat mungkin _ secepat-cepatnya (dll)
 agar supaya
 demi untuk
 lalu kemudian
 maju ke depan (mundur, naik, turun, masuk, dll)
KALIMAT:
Satuan bahasa terkecil yang dapat digunakan untuk
menyampaikan gagasan secara lengkap dan utuh. Agar
hemat ada beberapa hal yang perlu dihindari, sebagai
berikut.
Pengulangan:
o Para penambang pasir berlarian, setelah tahu ada petugas
yang datang.

Penggunaan Hiponimi:
o Hari Minggu ini saya beristirahat di rumah.
o Bunga mawar dll ..................
o Bulan Januari dll ....................
o Ikan gurami dll .....................
Pemadatan Kelompok Kata:
o Menjadi sebab _ menyebabkan
o Mengambil keputusan _ memutuskan
o Melakukan penguraian _ menguraikan
o Apa yang kita tuntut _ tuntutan kita
o Menyatakan persetujuan _ menyetujui

Kevariasian:
 Mahasiswa berkumpul di ruang D10. Mahasiswa
berdiskusi secara intensif.
 Rektor Unesa memberikan penjelasan di TV One.
Rektor Unesa memberikan keterangan bahwa ....
Kesejajaran:
Setiap fungsi yang sama dalam kalimat, seharusnya
menggunakan bentuk yang sama/ serupa.
 Pemerintah menganjurkan agar masyarakat menggunakan
pikiran jernih dalam pemahaman berita di media sosial.
 Kepada masyarakat, pemerintah menekankan penggunaan
pikiran jernih dalam memahami berita di media sosial.
 Sebuah produk otomotif sebelum dipasarkan, telebih
dahulu ahlinya merancang, diprodiksi sukucadang,
dirangkai, kemudian menguji kelayakannya.
 Banyak perusahaan dalam negeri yang merekrut karya
anak bangsa, memproduksi, mempromosikan, baru
kemudian pemasarannya diperluas.
Repetisi/ Pengulangan:
 Agar bangsa ini maju, kita harus membangun ekonomi,
membangun politik, membangun budaya, dan
membangun pertahanan serta keamanan negara.
 Pembangunan tidak hanya berdimensi ekonomi, tetapi
juga berdimensi politik, berdimensi sosial, dan
berdimensi kultur.
 Dalam pembiayaan pembangunan, harus ada
kesinambnungan antara pemerintah dengan swasta,
kesinambungan domestik dengan luar negeri, dan
kesinambungan perbankan dengan lembaga keuangan
nonbank.
PARAGRAF
Paragraf dalam bahasa keilmuan:
1. Hanya memiliki satu gagasan
2. Hubungan antarkalimatnya merupakan
kesatuan.
3. Memperlihatkan kecukupan dalam
pengembangan atau penjelasan
4. Hubungan antarkalimatnya tersusun secara
runtut.
5. Memperlihatkan jalan pikiran yang logis
Satu Gagasan Utama
Contoh:
(1) Dibandingkan dengan planet-planet lain yang
dikenal dalam tata surya, Sedna dikenal sebagai
planet terdingin dan terjauh. (2) Menurut Brown
dan timnya, temperatur Sedna mencapai minus
400 derajat Fahrenheit. (3) Temperatur itu sama
dengan minus 240 derajat Celcius. (4) Jaraknya
juga paling jauh dari yang pernah ditemukan,
yakni 13 milyar kilometer dari matahari. (5) Jarak
itu sama dengan tiga kali jarak matahari ke Pluto
– planet yang selama ini dianggap paling jauh.
(1) Dibandingkan dengan planet-planet lain yang dikenal
dalam tata surya, Sedna dikenal sebagai planet terdingin
dan terjauh. (2) Menurut Brown dan timnya, temperatur
Sedna mencapai minus 400 derajat Fahrenheit. (2a)
Brown merekam objek ini dengan kamera Teleskop
Palomar Quest berukuran 48 inci dan mengerjakannya
selama empat bulan. (3) Temperatur itu sama dengan
minus 240 derajat Celcius. (4) Jaraknya juga paling jauh
dari yang pernah ditemukan, yakni 13 milyar kilometer
dari matahari. (5) Jarak itu sama dengan tiga kali jarak
matahari ke Pluto – planet yang selama ini dianggap
paling jauh. (5a) Karena jaraknya yang terlalu jauh,
pergerakan Sedna ini hampir-hampir tidak terdeteksi.
(1) Dibandingkan dengan planet-planet lain yang
dikenal dalam tata surya, Sedna dikenal sebagai
planet terdingin dan terjauh. (2) Menurut Brown
damn timnya, temperatur Sedna mencapai minus
400 derajat Fahrenheit. (3) Temperatur itu sama
dengan minus 240 derajat Celcius. (4) Jaraknya
juga paling jauh dari yang pernah ditemukan, yakni
13 milyar kilometer dari matahari. (5) Jarak itu
sama dengan tiga kali jarak matahari ke Pluto –
planet yang selama ini dianggap paling jauh. (6)
Apabila menggunakan pesawat ulang alik,
diperlukan waktu 40 tahun untuk mencapai Sedna.
Dalam satu kesatuan:
(1) Pamor hidroponik tengah meroket. (2) Kini,
total arealnya di planet ini sudah mencapai
puluhan ribu hektar. (3) Dari luas tersebut, bisa
dihasilkan sayuran jutaan ton per tahun. (4) Itu
belum termasuk dari sektor bunga potong yang
menyumbang lima milyar dolar AS per tahun.
Keruntutan:
(1) Pamor hidroponik tengah meroket. (3) Dari
luas tersebut, bisa dihasilkan sayuran jutaan
ton per tahun. (2) Kini, total arealnya di planet
ini sudah mencapai puluhan ribu hektar. (4) Itu
belum termasuk dari sektor bunga potong
yang menyumbang lima milyar dolar AS per
tahun.
(4) Itu belum termasuk dari sektor bunga potong
yang menyumbang lima milyar dolar AS per
tahun. (3) Dari luas tersebut, bisa dihasilkan
sayuran jutaan ton per tahun. (2) Kini, total
arealnya di planet ini sudah mencapai puluhan
ribu hektar. (1) Pamor hidroponik tengah
meroket.
Bentuk Induktif:
(4) Itu belum termasuk Dari sektor bunga
potong, yang menyumbang lima milyar dolar
AS per tahun. (3) Dari luas tersebut, bisa
Dihasilkan pula sayuran jutaan ton per tahun.
(2) Kini, total luas arealnya di planet ini sudah
mencapai puluhan ribu hektar. (1) Memang,
saat ini pamor hidroponik tengah meroket.
Berkecukupan penjelasnya:

(1) Ariel Tatum gadis yang sangat cantik. (2)


Pinggulnya bagaikan biola Spanyol.
Struktur Pendahuluan/Latar Belakang

Pendahuluan berisi paragraf-paragraf ekspositoris


dan argumentatif. Pesan yang dimuat dalam
setiap paragraf dibedakan menjadi:

1. Ground (G): merupakan paragraf yang berisi titik


tolak, dasar pijakan, atau tumpuhan bagi
topik/permasalahan, yang diangkat dalam
makalah/ karya ilmiah lainnya.
PENGARUH PENGGUNAAN STRATEGI K-W-L TERHADAP
KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA .......

Kegiatan pembelajaran pada semua mata pelajaran di


sekolah, selalu melibatkan aktivitas membaca pemahaman.
Syafi’ie (2000:148) mengemukakan bahwa siswa yang
kurang mampu membaca pemahaman tentu akan
menghadapi masalah yang serius dalam belajarnya. Setiap
teks yang disajikan kepada siswa selalu menuntut
pemahaman. Dari pemahamannya itu, diharapkan siswa
dapat menerapkannya dalam kehidupan atau
menggunakannya sebagai dasar untuk mencapai level
materi yang lebih tinggi. Namun, apabila seorang anak
tidak mendapatkan pemahaman yang seharusnya, akan
berakibat pada kegagalan dalam mencapai level yang lebih
tinggi tersebut.
2. Warrant (W): merupakan rasional, pembenaran,
dasar-dasar ilmiah yang berisi argumen-argumen
yang memperkuat ground (G). W bisa berupa
hasil-hasil penelitian, isyu-isyu umum, atau
pendapat pakar yang dipetik dari makalah,
artikel, buku, atau jurnal di internet.
Contoh:
Aktivitas membaca yang baik akan menghasilkan
pemahaman yang baik pula. Enes (1997: 181) membagi
pemahaman menjadi beberapa level, yakni (1) level literal,
(2) level interpretive, dan (3) level applied. Pengertian
masing-masing level pemahaman dipaparkan pada bagian
berikut.
Level literal adalah tingkat pemahaman yang paling
rendah, yakni pemahaman tentang apa adanya atau
pemahaman sebagaimana yang diucapkan atau yang
dituliskan oleh sang penulis/pengarang. Pemahaman yang
berada pada level ini, pembaca hanya memahami apa yang
nampak secara tersurat dalam teks.
................................................................. .............. .
....................................... ..................................dst.
3. Backing (B): paragraf pendukung warrant, berisi
fakta/realita di lapangan yang dipaparkan dan
diuraikan secara rinci dan cermat.

Contoh:
Pembelajaran membaca di sekolah-sekolah selama ini,
kurang dilakukan secara intensif. Pemahaman yang dicapai
barulah sampai pada pemahaman yang berlevel literal atau
level pemahaman terendah dan dangkal. Diibaratkan
sebuah bangunan, apabila fodasinya tidak kokoh dan
dalam, maka fondasi tersebut tidak akan mampu
menyangga bangunan yang ada di atasnya.
Proses pembelajarannya pun tidak mencerminkan
pembelajaran membaca pemahaman yang baik. Langkah-
langkah pembelajaranya masih sangat konvensional, yaitu
siswa diminta membuka halaman buku teks untuk membaca
sub bab tertentu. Dalam proses membaca tanpa ada
tindakan guru yang dapat mendorong siswa untuk lebih
serius membaca. Kegiatan membaca diakhiri dengan
menjawab pertanyaan-pertanyaan yang tertera di bawah
bacaan. Hal itu mengakibatkan siswa kurang bersemangat
dalam melaksanakan tugas membaca.
4. Modal Qualifiers (MQ): Pandangan penulis yang
memberikan penekanan terhadap akibat yang akan
ditimbulkan oleh kondisi yang terpapar pada paragraf.

Contoh:
Pencapaian level pemahaman yang sebagaimana
terjadi pada sekolah-sekolah selama, ini dapat dianggap
sebagai fenomena yang sangat menkhawatirkan bagi masa
depan anak-anak, bahkan bangsa. Perlu diketahui bahwa
pendidikan yang dilakukan pada saat ini, sesungguhnya
merupakan penyiapan anak agar mampu memecahkan
masalah yang timbul pada masa lebih kurang dua puluh
tahun yang akan datang. Permasalahan yang ada pada saat
itu tentu tidak semudah sekarang. Oleh karena itu, perlu
disispkan generasi yang mampu berikir luas, mendalam, dan
komprehensif.
5. Clim (C): Tuntutan terhadap perlunya dilakukan
inovasi atau tindakan sebagaimana yang digagas
penulis.
Atas dasar hasil observasi di lapangan, nampak bahwa
pembelajaran membaca pemahaman di sekolah-sekolah
memerlukan peningkatan dengan segera. Untuk itu diperlukan
berbagai strategi pembelajaran yang berpengaruh positif
terhadap keterampilan membaca pemahaman.

Berdasarkan karakteristiknya, strategi K-W-L merupakan


strategi yang diprediksi akan berpengaruh positif terhadap
kemampuan dan keterampilan membaca pemahaman.
Beberapa karakteristik tersebut dipaparkan pada bagian
berikut.
Pertama, ............................................ ...............................
... .......................................... .................................dst
Kedua, ..........................dst
Berdasarkan uraian itu, di sekolah-sekolah perlu diadakan
penelitian .................................. dst
PROPOSAL PENELITIAN 1. Manfaat
1. Sampul ususlan penelitian 2. Kajian pustaka
(judul, keperluan, logo, nama 3. Metode penelitian
penulis, nama lembaga serta 4. Jadual
tahun penyusunan)
5. Personalia penelitian
2. Halaman pengesahan
6. Rincian biaya
3. Judul penelitian
7. Daftar rujuakan
4. Bidang ilmu/mapel
(teknologo – humaniora) 8. Lampiran
5. Bidang kajian (lebih khusus
sebagai bagian bidang ilmu)
6. Latar belakang
7. Rumusan masalah
8. Tujuan penelitian
PROPOSAL KEGIATAN
1. Nama kegiatan
2. Latar belakang atau dasar pemikiran
3. Tujuan
4. Sasaran/Ruang lingkup
5. Waktu dan tempat kegiatan
6. Penyelenggara/panitia kegiatan
7. Program/jadual kegiatan
8. Anggaran biaya
9. Penutup (harapan-harapan)
LAPORAN PENELITIAN Tujuan penelitian
1. Halaman judul Manfaat penelitian
2. Halaman persetujuan 11. Landasan teori
3. Halaman pengesahan 12. Metode penelitian
4. Motto/ persembahan a. Pendekatan penelitian
5. Kata pengantar b. Sumber data dan data
6. Daftar isi penelitian
7. Daftar tabel/bagan/gambar c. Teknik pengumpulan
8. Daftar istilah/Singkatan data
9. Abstrak d. Teknik analisis data
10. Pendahuluan 13. Hasil dan pembehasan
Latar belakang 14. Simpulan dan saran
Rumusan masalah 15. Daftar rujukan
16. Lampiran
MENILAI MAKALAH
1. Kesesuaian judul dan isi
2. Ketajaman rumusan masalah
3. Ketajaman pembahasan
4. Ketepatan simpulan
5. Bentuk (pemaragrafan, susunan kalimat,
pilihan kata, pengutipan, penggunaan tanda
baca, dan penggunaan ejaan)
KUTIPAN DARI KORAN/ MAJALAH:
1. Nama penulis, tanggal bulan dan tahun terbit. Judul artikel
(cetak biasa di antara tanda petik). Nama majalah ditulis
dengan huruf miring. Nomor halaman sebagai penutup.

Contoh:
Ahmad, M., 17 Agustus 2005. “Interpretasi Proklamasi”.
Dalam Kompas, hlm. 8.
Fauzan, Ali, 12 Juni 2000. “Krisis Energi”. Dalam Jawa Pos,
halm. 4.
Jawa Pos. 29 Januari 2010. “Judul Tajuk”, hlm. 4.
RUJUKAN BUKU
Nama penulis. Tahun. Judul. Kota: Penerbit.

RUJUKAN BUKU Terjemahan


Nama penulis. Tahun. Judul. Diterjemahkan
oleh ... Kota: Penerbit.
RUJUKAN INTERNET KARYA INDIVIDU
Graham, J.L. 2000. A Survay of LES Online Juornals, 1999-2000:
Learning Analysis, (online),
(http//journal.ed.learn.mu.uk/analysis.html), diakses 15
Agustus 2002

Rujukan Internet berupa Artikel Jurnal


Hanafi, Hasan. 1997. “Kepribadian Ganda”. Jurnal Psikologi,
(online), Jilid 2, No.6, (http//www.surabaya.ac.id), diakses 20
Juni 2010.
Nama penulis. Tahun muat. Judul artikel dalam tanda petik.
Nama jurnal dicetak miring (online), alamat webside dalam
kurung, tanggal dan tahun aksesakses.

masengutsukidi@unesa.ac.id

Anda mungkin juga menyukai