BAGIAN KNALPOT SEPEDA MOTOR KELOMPOK : Muhammad Rifandiansyah P. (17050524016) Jhordan Yoga Tictha (17050524075) Korosi pada logam Korosi merupakan kerusakan material yang disebabkan oleh pengaruh lingkungan sekelilingnya. Terkorosinya suatu logam dalam lingkungan elektrolit (air) adalah proses elektrokimia. Proses ini terjadi bila ada reaksi setengah sel yang melepaskan elektron dan reaksi setengah yang menerima elektron tersebut. Penyebab Korosi Peristiwa korosi berdasarkan proses elektrokimia yaitu proses (perubahan / reaksi kimia) yang melibatkan adanya aliran listrik. Bagian tertentu dari besi berlaku sebagai : 1. kutub negatif (elektroda negatif, anoda),sementara bagian yang lain. 2. kutub positif (elektroda positif, katoda). Elektron mengalir dari anoda ke katoda, sehingga terjadilah peristiwa korosi. Korosi dapat terjadi di dalam medium kering dan juga medium basah. Mekanisme Korosi Logam 1. Reaksi Anodik
Reaksi anodik dalam setiap reaksi korosi merupakan
reaksi oksidasi suatu logam menjadi ionnya yang ditandai dengan kenaikan valensi atau pelepasan elektron. reaksi anodik :
n= jumlah elektron yang dihasilkan dan nilainya sama dengan valensi ion logam yang terkorosi. Mekanisme Korosi Logam 1. Reaksi Katodik
Reaksi katodik dalam setiap
reaksi korosi merupakan reaksi reduksi yang ditandai dengan penurunan valensi atau penyerapan elektron. Ada beberapa reaksi katodik yang berbeda yang sering dijumpai dalam korosi logam, yaitu : Lingkungan asam (pH < 7) : Polarisasi Korosi
Polarisasi adalah salah satu bentuk reaksi korosi yang
merupakan penyebab timbulnya karat pada kerusakan logam. Dalam konteks korosi, polarisasi mengacu pada pergeseran potensial dari potensial rangkaian terbuka (potensial korosi bebas) dari sistem korosi. Jika pergeseran potensial dalam arah "positif" (atas Ecorr), hal itu disebut "polarisasi anodik". Jika pergeseran potensial dalam arah "negatif" (bawah Ecorr), hal itu disebut "polarisasi katodik". Polarisasi ada 2 macam yakni :
1. Polarisasi aktivasi:
Polarisasi aktivasi mengacu pada proses elektrokimia yang
dikendalikan oleh urutan reaksi pada antarmuka logam - elektrolit. ini mudah diilustrasikan dengan mempertimbangkan reaksi hidrogen - evolusi pada seng selama korosi dalam larutan asam. 1. Polarisasi aktivasi:
Polarisasi konsentrasi mengacu pada reaksi elektrokimia yang
dikendalikan oleh difusi dalam elektrolit. . polarisasi aktivasi biasanya adalah faktor pengendalian selama korosi dalam media yang mengandung konsentrasi tinggi spesies yang aktif (misalnya, asam pekat). Korosi seragam (Uniform attack) Korosi seragam merupakan korosi yang terjadi pada permukaan material akibat bereaksi dengan oksigen Biasanya korosi seragam ini terjadi pada material yang memiliki ukuran butir yang halus dan homogenitas yang tinggi. Korosi seragam terjadi karena poses anodik dan katodik yang berlangsung pada permukaan logam terdistribusi secara merata. Ini terjadi karena adanya pengaruh dari lingkungan sehingga kontak yang berlangsung mengakibatkan seluruh permukaan logam terkorosi. Korosi merata yang terjadi pada logam besi prosesnya bisa digambarkan sebagai berikut : Reaksi yang terjadi adalah : Fe => Fe2+ + 2e Air dan air laut relatif bersifat netral : O2 + 2H2O + 4e = 4OH- ion natrium dan klorida tidak terlibat dalam reaksi, makan digabungkan: 2Fe + 2H2O + O2 2Fe2+ + 4OH- 2Fe(OH)2 Endapan besi hidroksida yang dihasilkan bersifat tidak stabil dalam larutan beroksigen, sehingga senyawa tersebut teroksidasi membentuk garam besi: 2Fe(OH)2 + H2O + O2 2Fe(OH)3 Korosi merata yang terjadi pada logam besi prosesnya bisa digambarkan sebagai berikut : Reaksi yang terjadi adalah : Fe => Fe2+ + 2e Air dan air laut relatif bersifat netral : O2 + 2H2O + 4e = 4OH- ion natrium dan klorida tidak terlibat dalam reaksi, makan digabungkan: 2Fe + 2H2O + O2 2Fe2+ + 4OH- 2Fe(OH)2 Endapan besi hidroksida yang dihasilkan bersifat tidak stabil dalam larutan beroksigen, sehingga senyawa tersebut teroksidasi membentuk garam besi: 2Fe(OH)2 + H2O + O2 2Fe(OH)3 TERIMA KASIH