MESIN MILLING
OLEH :
FATNAN NUR MAJID
2015
1 MA 2015
Page 1
DAFTAR ISI
Halaman judul...............................................................
(i)
Kata
Pengantar....
(ii)
Daftar Isi...............................
.
(iii)
Bab 1. Pendahuluan
1.1 LATAR BELAKANG
1.2 RUMUSAN MASALAH........
1.3 TUJUAN
Bab 2. Landasan Teori
2.1
PENGERTIAN
2.2 JENIS MESIN MILLING..
.
2.3 BAGIAN-BAGIAN MESIN MILLING
2.4 GERAKAN DALAM MESIN MILLING
2.5 TYPE
CUTTER
2.6 PEMEGANG MATA PISAU.....................
2.7 METODE
MILLING.
2.8 KECEPATAN POTONG DAN PEMAKANAN ..................
2.9 KEAMANAN DAN KESELAMATAN KERJA
...
Bab 3. Praktikum
3.1
JURNAL
PRAKTIKUM........
3.2 LANGKAH KERJA................
Bab 4. Penutup
1 MA 2015
Page 2
4.1
KESIMPULAN..........................................................................
Daftar Pustaka
KATA PENGANTAR
Syukur alhamdulilah Segala puji bagi Allah SWT Tuhan Semesta Alam
yang telah mencurahkan karunia nikmat-Nya, sehingga kami dapat
menyelesaikan tugas laporan ini tepat pada waktunya.Shalawat serta salam
semoga tercurah limpahkan bagi makhluk Allah yang paling mulia, Nabi
Muhammad SAW, keluarga, sahabat, serta orang - orang yang mengikuti
jejak beliau sampai hari kiamat.
Laporan ini kami susun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah
permesinan. Laporan ini berisikan tentang materi pedestal grinding dan
segala hal yang berkaitan dengannya, seperti penjelasan bagian-bagian dari
mesin gerinda, jenis-jenis pahat yang telah kami buat, teknik-teknik
penggerindaan, sampai dengan peralatan K3 di bagian pedestal grinding ini.
Kami sadar bahwa laporan yang kami buat ini masih jauh dari kata
sempurna, karena sesungguhnya kesempurnaan itu datangnya hanya dari
Allah dan bila ada kekurangan itu pastinya datang dari kami. Oleh karena itu,
kami mohon kritik dan saran yang membangun demi kemajuan laporan
kami.
Meskipun laporan ini jauh dari kesempurnaan namun kami berharap
laporan ini dapat bermanfaat khususnya bagi kami selaku penyusun dan
umumnya bagi semua pembaca. Aamiin.
1 MA 2015
Page 3
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
LATAR
BELAKANG
Mesin milling merupakan mesin perkakas yang banyak
digunakan pada proses produksi. Mesin ini hampir sama penggunaannya
seperti mesin bubut, mesin ini dipergunakan untuk membuat alur dan
sebagainya. Mesin milling adalah mesin yang mampu melakukan banyak
tugas dari berbagai mesin perkakas. Permukaan yang datar maupun
berlekuk dapat dimesinkan dengan menyelesaikan ketelitian istimewa.
Sesuai dengan praktikum kami untuk membuat ragum yang
harus sesuai dengan ukuran yang sudah ditentukan. Jika tidak sesuai
maka ragum tidak adan sesuai dengan bagian lainnya. Ketelitian menjadi
syarat utama agar hasil benda kerja dapat maksimal, dari ukuran sampai
alat yang gunakan semuanya harus sesuai.
1.2
RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang diatas ketelitian haruslah jadi yang
utama diperhatikan, pemilihan cutter harus sesuai dengan benda kerja
yang digunakan , karna jika benda kerja lebih keras dari cutter, cutter
akan hancur. Oleh karena itu di perlukan keterampilan, ketelitian,
kesabaran serta keuletan dan tanggung jawab yang tinggi dalam
membuat ragum, terutama yang perlu di perhatikan adalah penggunaan
peralatan k3 dan peralatan bantu dengan baik dan benar.
1.3
TUJUAN
Tujuan Umum
Pengenalan secara langsung mesin perkakas serta cara
pengoprasiannya.
Peningkatan pengetahuan serta keterampilan tentang mesin-mesin
perkaks.
Tujuan Khusus
1 MA 2015
Page 4
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 PENGERTIAN
Mesin milling sendiri merupakan jenis mesin pemotong yang
melakukan pemotongan logam dengan cutting tool bergigi banyak (multiple
tooth cutting tool) yang disebut milling cutter/pisau frais. Ada banyak jenis
dari mesin milling diantaranya milling horinzontal, vertikal, universal, dll
dengan bentuk konstruksi dan fungsi yang berbeda. Milling cutter dipasang
pada arbor dan diputar oleh mekanisme gerak mesin dengan menggunakan
motor listrik. Mesin milling adalah mesin paling mampu melakukan banyak
tugas bila dibandingkan dengan mesin perkakas lain, karena memiliki cutter
sebagai alat pahat yang berputar pada sumbu mesin.
Mesin milling termasuk mesin perkakas yang mempunyai gerak
utama berputar, cutter dipasang pada arbor yang didukung dengan alat
pendukung arbor, jika arbor mesin berputar melalui suatu putaran motor
listrik maka cutter akan berputar. Mesin millin memiliki kelebihan karena
selain mampu memesin permukaan datar maupun berlekuk dengan
penyelesaian dan ketelitian istimewa juga berguna untuk menghaluskan atau
meratakan benda kerja sesuai dengan dimensi yang dikehendaki.
Tenaga untuk pemotongan berasal dari energi listrik yang
diubah menjadi
gerak utama oleh sebuah motor listrik, selanjutnya gerakan utama tersebut
akan
diteruskan melalui suatu transmisi untuk menghasilkan gerakan putar
pada spindel mesin milling.
Spindel mesin milling adalah bagian dari sistem utama mesin
millingyang
bertugas untuk memegang dan memutar cutter hingga menghasilkan
putaran atau
gerakan pemotongan.
1 MA 2015
Page 5
Gerakan pemotongan pada cutter jika dikenakan pada benda kerja yang
telah dicekam maka akan terjadi gesekan/tabrakan sehingga akan
menghasilkan
pemotongan pada bagian benda kerja, hal ini dapat terjadi karena material
penyusun cutter mempunyai kekerasan diatas kekerasan benda kerja.
2. Milling Horizontal
Mesin milling yang poros utamanya sebagai pemutar dan
pemegang alat potong pada posisi mendatar. Mesin ini termasuk type
knee, namun bentuknya sama dengan mesin milling universal.
Niasanya digunakan untuk mengerjakan permukan datar dan alur. Type
lain dari mesin ini adalah mesin milling type bed. Type ini lebih kuat
karena meja mesin ditahan sepenuhnya oleh sadel yang terpasang
pada lantai.
3. Mesin Milling Universal
Mesin milling universal adalah mesin yang pada dasarnya
gabungan dari mesin milling horizontal dan milling vertikal. Mesin ini
dapat mengerjakan pengemillingan muka, datar, spiral, roda gigi,
1 MA 2015
Page 6
pengeboranm dan reamer serta pembuatan alur luar dan alur dalam.
Untuk melaksakan pekerjaannya mesin milling dilengkapi dengan
peralatan yang ludsh digeser, diganti, dipindahkan. Peralatan
tambahan tersebut berupa meja siku (fixed angular table), meja miring
(inclinable universal table), meja putar (rotary table) dan kepala
spindle tegak (vertical head spindle).
Coolen
Page 7
2. Meja / table
Merupakan bagian mesin milling, tempat untuk clamping device atau
benda kerja. Di bagi menjadi 3 jenis :
a. Fixed table
b. Swivel table
c. Compound table
3. Motor drive
Merupakan bagian mesin yang berfungsi menggerakkan bagian bagian
mesin yang lain seperti spindle utama, meja ( feeding ) dan pendingin
( cooling ). Pada mesin milling sedikitnya terdapat 3 buah motor :
a. Motor spindle utama
b. Motor gerakan pemakanan ( feeding )
c. Motor pendingin ( cooling )
4. Knee
Merupakan bagian mesin untuk menopang / menahan meja mesin. Pada
bagian ini terdapat transmisi gerakan pemakanan ( feeding ).
5. Column / tiang
Merupakan badan dari mesin. Tempat menempelnya bagian bagian
mesin yang lain.
6. Tranmisi
Merupakan bagian mesin yang menghubungkan motor penggerak dengan
yang digerakkan. Berdasarkan bagian yang digerakkan dibedakan
menjadi 2 macam yaitu :
a. Transmisi spindle utama
b. Transmisi feeding
Dibagi menjadi 2 bagian :
1. Sederhana
2. Komplek ( CNC )
Berdasarkan sistem tranmisinya dibedakan menjadi 2 macam yaitu :
a. Transmisi gear box
b. Transmisi v blet
7. Base / dasar
Merupakan bagian bawah dari mesin milling. Bagian yang menopang
badan / tiang. Tempat cairan pendingin.
8. Control
Merupakan pengatur dari bagian bagian mesin yang bergerak. Ada 2
sistem kontrol yaitu :
a. Mekanik
b. Electric
1 MA 2015
Page 8
9. Axis
Merupakan penggerak bagian mesin milling.
X Axis handwheel
Y Axis handwheel
Z Axis handwheel
10. Coolen
Merupakan cairan pendingin yang digunakan untuk menghilangkan panas
yang dihasilkan oleh gesekan pada cutter dan benda kerja.
1 MA 2015
Page 9
Pusat pemotongan:
Beberapa pisau milling dapat mememakan lurus ke bawah
(tembus) melalui material, sementara yang lain tidak bisa. Hal ini
karena beberapa gigi pemotong tidak memiliki kemiringan ke pusat
senternya. Pisau dapat memotong ke bawah pada sudut 45 derajat
atau lebih.
Roughing/Pemakanan Kasar atau Finishing:
Berbagai jenis pemotong ada yang tersedia untuk pemakanan
besar/kasar, meninggalkan permukaan akhir yang buruk, atau untuk
pemakanan sedikit, tapi meninggalkan permukaan akhir yang baik
(finishing)
Coating/Pelapis:
Lapisan alat yang tepat dapat memiliki pengaruh yang besar
pada proses pemotongan dengan meningkatkan kecepatan potong dan
kehidupan/umur alat, dan meningkatkan kehalusan permukaan akhir.
1 MA 2015
Page 10
1 MA 2015
Page 11
1 MA 2015
Page 12
2.Collets
Digunakan untuk memegang pisau frais jari atau pisau frais alur yang
bertangkai silendris. Ada dua jenis koled, yaitu koled bikonikal, digunakan
untuk memegang pisau frais silendris tanpa ulir dan koled W digunakan
untuk memegang pisau frais silendris berulir.
3.Pengurung (Arbor)
Digunakan untuk memegang pisau frais jari atau alur berukuran besar
yang bertangkai konis/tirus. Sarung arbor digunakan untuk mengunci
pisau frais dan mur pengunci gunanya untuk mengunci pisau frais dan
sarung arbor.
pemakaiannya perlu diketahui dua unsur utama dari arbor, yaitu ukuran
arbor dan jenis ulirnya. Ada dua jenis ukuran arbor yaitu arbor type A,
adalah arbor yang berukuran pendek, tidak perlu didukung dan tidak
melentur pada saat pemakaiannya. Arbor type B, adalah arbor yang
berukuran panjang, perlu didukung dibagian ujungnya dikarenakan
ukurannya panjang dan mudah melentur pada saat pemakaiannya.
Sedangkan jenis ulir arbor adalah ulir kiri dan ulir kanan.
1 MA 2015
Page 13
benda
kerja.
Gaya
potong
menarik
benda
kerja
ke
yang
mempunyai
alat pengukur
keregangan diperbolehkan
b. Conventional Milling
Merupakan
pengefraisan
dimana
arah
Page 14
1 MA 2015
Page 15
1 MA 2015
Page 16
1 MA 2015
Page 17
1 MA 2015
Page 18
Untuk menghindari tangan anda terkena pisau frais, maka jika ingin
mengambil bagian, melihat, dan membersihkan tatal yang dekat dengan
pisau maka lebih baik putaran poros dimatikan.
c.
Biasanya bahaya seperti ini terjadi pada waktu kita membersihkan tatal
seusai kerja pada mesin frais. Karena kita tau bahwa mesin frais cutternya
lebih dari 1 mata potong, maka serpihan chipnya pasti bentuknya pendekpendek dan tajam. Untuk mengatasi resiko ini maka gunakanlah kuas untuk
membersihkan.
1 MA 2015
Page 19
Pakaian Kerja
b)
2)
Sepatu kerja
Kaca Mata
1 MA 2015
Page 20
BAB III
PRAKTIKUM
3.1
JURNAL PRAKTIKUM
LABORATORIUM
: PEMESINAN
NAMA
MATA KULIAH
: MESIN MILLING
NIM
: 151211006
HARI/TANGGAL
KEGIATAN
Senin, 14 September Peminjaman alat dan Pengambilan benda kerja
2015
Pengenalan mesin frais
- Demostrasi pengguan mesin
Praktek
- Melakukan proses pemotongan pada benda
kerja 1 sampai mencapai ukuran lebar
48mm
- Melakukan proses pemotongan pada benda
kerja 2 sampai mencapai ukuran lebar
25mm
WAKTU
07.00-11.30
Peminjaman alat
Pembahasan ulang langkah langkah persiapan dan
demonstrasi penggunaan dial indicator
Praktek
- Mengatur kelurusan ragum dengan dial
indicator
- Melakukan proses pemotongan pada benda
kerja 1 sampai mencapai ukuran panjang
80mm
- Melakukan proses pemotongan pada benda
kerja 2 sampai mencapai ukuran panjang
1 MA 2015
07.10-11.30
Page 21
80mm
Membersihkan mesin dan Pengembalian alat
11.30-12.00
Senin, 28 September
2015
Peminjaman alat
Praktek
- Mengatur kelurusan ragum dengan dial
indicator
- Melakukan proses pemotongan pada benda
kerja 1 sampai mencapai ukuran tebal
13mm
- Melakukan proses pemotongan pada benda
kerja 2 sampai mencapai ukuran tebal
11mm
07.10-11.30
07.10-11.30
1 MA 2015
Page 22
3.2
LANGKAH KERJA
1 MA 2015
Page 23
Ragum
1 MA 2015
Page 24
Kunci 19
Palu Plastik
KIKIR
Jangka Sorong
Paralel Block
1 MA 2015
Page 25
Kuas
Dial Indikator
Safety Glass
Endmill
LANGKAH KERJA
1. Memotong lebar benda kerja 1 ukuran 48mm
-
1 MA 2015
Page 26
1 MA 2015
Page 27
1 MA 2015
Page 28
1 MA 2015
Page 29
1 MA 2015
Page 30
1 MA 2015
Page 31
10.
1 MA 2015
Page 32
11.
BAB IV
1 MA 2015
Page 33
PENUTUP
4.1 KESIMPULAN
Mesin milling adalah mesin yang pahatnya berbentuk melingkar
dan dipasang pada seumbu/poros utama dan berputar bersama-sama
gerakan mesin, ia berputar dan memakan benda kerja, sedang benda
kerjanya berjalan sepanjang alas mesin, baik secara gerak mendatar
maupun melintang.
Ketika melakukan praktik kerja milling kita dituntut untuk selalu
berkonsentrasi, teliti dan sungguh-sungguh agar mendapatkan hasil
dan ukuran yang diinginkan.
Gunakan juga alat keselamatan kerja karena sedikit apapun
bahaya bisa merugikan kita sebagai pekerja, produk yang kita buat,
mesin yang kita pakai dan lingkungan tempat kita berada.
1 MA 2015
Page 34
DAFTAR PUSTAKA
http://fajrin1202.blogspot.co.id
https://www.google.co.id/webhp?hl=en
http://bimantoromp2.blogspot.co.id
http://fariedpradhana.wordpress.com
http://januarsutrisnoyayan.wordpress.com
1 MA 2015
Page 35