BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Ruang lingkup kerja bangku dan proses pemesinan sangat beragam, pada bab ini kami
membatasi hanya membahas tentang proses mengikir dan membubut.
Mengkikir adalah proses manufaktur yang sanat penting dan sangat sulit dari berbagai
macam pengerjaan kerja bangku. Karena dalam mengkikir kita dituntut untuk telaten dan fokus
untuk mendapatkan hasil yang halus serta sesuai dengan keinginan.
Dewasa ini sangat banyak perlengkapan mesin-mesin modern yang digunakan untuk
menghaluskan benda kerja. Akan tetapi untuk mencapai hasil yang baik, sampai saat ini mengikir
tidak tergantikan dengan mesin apapun yang berada pada bengkel manufaktur. Sebab pada
umumnya untuk pekerjaan-pekerjaan yang sederhana akan lebih ekonomis menggunakan kikir,
baik biaya maupun waktunya jika dibanding dengan menggunakan mesin-mesin modern.
Membubut adalah salah satu dasar pada proses pemesinan, mengingat bahwa mesin ini
sangatlah banyak kegunaannya karena material yang paling bayak dipotong pada bengkel mesin
adalah bentuk silinder. Dan hampir 80% proses pemesinan untuk benda kerja dilakukan dengan
mesin bubut.
Mengebor adalah proses untuk membuat lubang dan atau membesarkan lubang. Mesin
bor sangat penting untuk membuat lubang karena tingkat kepresisiannya yang cukup tinggi.
Selain dengan mengikir, menghaluskan permukaan benda kerja juga bisa dilakukan
dengan mesin bubut dan kedua cara ini benar-benar membutuhkan ketelatenan untuk
mendapatkan hasil yang terbaik.
BAB II
Program Studi D3 Teknik Mesin FTI - ITS
DASAR TEORI
2.1. Kerja Bangku
Ruang lingkup kerja bangku meliputi proses-proses operasional yang menggunakan
peralatan semisal ragum/catok ( vise ), gergaji ( hand hacksaw ), kikir ( file ), pahat ( tool ),
penggunaan jangka sorong dan.
Panjang kikir
-3
38
10 12
12
15
20
25
31
38
46
56
68
84
0
1
2
1
2
3
2
3
4
3
4
5
4
5
6
5
6
00
00
0
1
00
0
Keterangan : 00 : kasar
100
116
8
8
8
4 : halus
: setengah kasar
5 : setengah lembut
: agak kasar
6 : lembut
: sedang
8 : lembut sekali
: setengah halus
750
300
akan dijelaskan bagaimana cara penekanan yang diperlukan untuk mendapat hasil yang
terbaik adalah :
1.
Jika memulai mengikir, tekanan yang besar harus terdapat pada tangan kiri dan
tekanan ringan pada tangan kanan.
tekanan
tekanan
tangan kiri
tangan kanan
tekanan
pahat
benda
kerja
Gambar 2. 4. Tekanan Awal Pada Kikir
2.
Tekanan kedua tangan kanan itu harus sama, manakala kikir berada di tengah-tengah
benda kerja yang dikikir.
tekanan
tekanan
tangan kiri
tangan kanan
tekanan
pahat
benda
kerja
Gambar 2.5. Tekanan Tengah Pada Kikir
Jika kedudukan kikir sudah di ujung langkah, tekanan tangan tangan kiri harus
ringan dan tekanan tangan kanan dalam keadaan maksimal.
tekanan
tekanan
tangan kiri
tangan kanan
tekanan
pahat
benda
kerja
Gambar 2.6. Tekanan Akhir Pada Kikir
Untuk mengukur suatu benda dari sisi luar dengan cara diapit;
Untuk mengukur sisi dalam suatu benda yang biasanya berupa lubang (pada pipa,
maupun lainnya) dengan cara diulur
Membubut (Turning)
Menggurdi (Drilling)
Menyekrap (Shaping,Planning)
Mesin skrap
Mengefrais (Milling)
Mesin milling
Menggergaji (Sawing)
Mesin gergaji
Mesin koter
Memarut (Broaching)
Mesin parut
Menggerinda (Grinding)
Mesin gerinda
Mengasah (Honing)
Mesin asah
10
paling
banyak
dipotong
pada
bengkel
mesin
adalah
bentuk
silinder.
2.2.3.1
1. Head Stock
2. Spindel
3. Chuck
4. Dead Center
6. Tail Stock
7. Hand Wheel
8. Bed
9. Leg
11
Turning
Proses pemotongan permukaan silindris dari suatu benda kerja dimana
pemakanan tersebut rata pada semua sisinya.
Facing
Pada proses ini, pahat bergerak memotong ujung benda yang berputar untuk
menghasilkan suatu permukaan yang rata.
Tapering
Suatu proses yang sama dari facing, hanya berbeda dari hasil yang diperoleh
yaitu berupa tirus atau taper.
Drilling
12
Boring
Proses pembesaran lubang, dimana lubang tersebut dihasilkan dari proses
drilling atau lubang lubang hasil tuangan.
Reaming
Proses untuk menghaluskan lubang yang memerlukan ketelitian yang tinggi.
Knurling
Proses penekanan suatu pahat knurling ke dalam permukaan benda kerja.
Thread Cutting
Thread cutting adalah proses pembuatan ulir, baik ulir dalam maupun luar.
Gambar 2.13. Posisi Ketinggian Sisi Pahat Tepat Sumbu Mesin Bubut
13
berpengaruh terhadap :
1. Kekuatan material
2. Ketahanan korosi
3. Kelelahan material
Gambar 2.15. Dial Indicator
14
15
2. Head
3. Lever
4. Spindel
5.Chuck
6. Table
7. Base
: Alas mesin, pada mesin yang besar juga merupakan meja mesin.
Drilling
Pembuatan lubang, lubang tembus maupun buntu. Biasanya berdiameter 0.450 mm, apabila kedalaman lubang lebih dari 3x diameter pahat drill, maka
digolongkan sebagai deepth hole.
16
Dibuat dengan diameter pada permukaan benda kerja lebih besar guna
penempatan kepala baut atau sekrup dengan rata dengan permukaan benda
kerja.
Countershinking
Dibuat dengan diameter pada permukaan benda kerja lebih besar guna
penempatan kepala baut atau sekrup dengan permukaan benda kerja untuk
sekrup berkepala tirus di bagian bawah.
Spot Facing
Dibuat untuk posisi kepala baut atau mur akan tetapi posisinya berada pada
bagian benda kerja yang miring dan kasar maupun bentuk busur.
Spot Drilling
17
Keramik (Ceramics)
Badan (body), adalah bagian pahat yang dibentuk untuk mata potong
atau tempat untuk sisipan pahat.
Sumbu pahat (Tool Axis), adalah garis maya yang digunakan untuk
mendefinisikan geometri pahat. Umumnya merupakan garis tengah
dari pemegang.
Bidang Pahat
Merupakan permukaan aktif pahat. Setiap pahat mempunyai bidang aktif
sesuai dengan jumlah mata potongnya (tunggal atau jamak). Tiga bidang
aktif dari pahat adalah :
1. Bidang Geram (A, Face), adalah bidang tempat geram mengalir.
2. Bidang utama/ Mayor (A, Principal Mayor Flank), adalah bidang
yang menghadap permukaan transient dari benda kerja.
3. Bidang Bantu/ Minor (A, Auxiliary Minor Falank), adalah bidang
yang menghadap permukaan terpotong dari benda kerja.
Mata potong
Merupakan tepi dari bidang geram yang aktif memotong. Ada dua jenis
mata potong, yaitu :
18
BAB III
PEMBAHASAN
3.1. KERJA BANGKU (MENGIKIR)
3.1.1 Peralatan
Kerja bangku meliputi proses operasional yang menggunakan peralatan diantaranya
yang digunakan dalam proses mengikir :
1. Ragum
Dipergunakan untuk mengikat benda kerja yang akan dikikir, dan digergaji. Ragum
biasanya diikat atu dibaut dengan benda kerja. Permukaan yang bergerigi dibuat dari baja
yang dikeraskan. Adanya gerigi tersebut memungkinkan pengikatan benda kerja semakin
erat.
2. Kikir
Mengikir merupakan kerja bangku yang sangat penting dan juga sulit untuk mencapai
hasil yang tepat, meskipun demikian kikir masih banyak digunakan untuk pekerjaanpekerjaan sederhana.
3. Gergaji
Gergaji digunakan untuk memotong dan mengurangi tebal dari benda kerja yang nantinya
akan digergaji lagi. Ada banyak tipe bingkai dan daun gergaji dipasaran.
3.1.2 Benda Kerja
19
4.
20
sorong.
8. Membuat lubang dengan menggunakan drilling machine dengan diameter 13,00 mm.
Sebelumnya dilakukan dengan cara melakukan penentuan titik tengah lubang terhadap
benda yang berbentuk segi enam. Kita bisa menggunakan alat penitik atau kita tarik garis
dari setiap sudut, dan perpotongan antar garis itulah merupakan titik tengah.
Titik Pusat
21
B
E
A
H
PROYEKSI dengan ukuran
sebagai berikut:
F
Hasil
Sesuai
1.
2.
Kerataan
A
B
C
D
E
F
G
H
Ketegaklurusan
AB
AC
AD
AE
AF
AG
HB
HC
HD
Keterangan
Tidak Sesuai
22
3.
HE
HF
HG
Kesejajaran
A // H
B // E
D // G
C // F
Proses Pembuatan
No
Proses
Waktu
Memotong benda
5 menit
2 menit
5 menit
100 menit
didinginkan
Keterangan
23
Gambar 14. Operasi pembubut A. Pahat mata tunggal dalam operasi pembubutan.
B. Memotong tepi.
3.2.2. Benda Kerja
Benda kerja yang digunakan adalah baja beton yang berbentuk silinder yang
ukurannya 35,00 mm dan panjangnya 120 mm.
24
2.
Lakukan pengesetan pada mesin bubut, yaitu dengan mengatur putaran spindle,
sesuaikan dengan dimensi benda kerja yang akan dibubut.
3.
4.
Letakkan ujung sisi potong pahat tepat pada dead center, agar pada hasil akhir
pengerjaan permukaannya rata.
5.
Benda kerja kemudian dicekam pada chuck yang ada pada mesin bubut. Pada saat
pencekaman, benda kerja yang dicekam jangan terlalu panjang, dan yang terpenting
benda kerja tersebut tidak goyang pada saat spindle berputar dan aturlah kecepatan
spindle sesuai yang kita inginkan.
6.
Membubut permukaan benda kerja awal dengan cara facing (pembubutan muka)
cara 2x proses pengerjaan dengan kedalaman 2,00 mm dan 1,00 mm untuk
mendapatkan permukaan rata dan halus sehingga mudah dilakukan pengukuran.
25
8.
9.
Mengurangi panjang mula-mula 100 menjadi 98.40, tetapi hasil yang kita dapat
setalah melakukan praktikum yakni 98.60.
10.
Ujung benda kerja yang telah dibubut, kemudian dicekam dengan dialasi agar benda
kerja yang sudah dibubut tidak rusak. Kemudian di facing hingga ukuran berkurang
15,00 mm.
26
12.
13.
27
14.
Setelah semua proses diatas selesai, maka benda kerja dilepas dari chuck.
28
A
B
C
D
Benda kerja hasil praktikum
B
C
D
Dimensi
No
Ukuran Sebenarnya
Hasil
Keterangan
Sesuai
Tidak Sesuai
29
A : 3,20 mm
A : 3,10 mm
B : 25,40 mm
B : 25,30 mm
C : 98,40 mm
C: 98,60 mm
D : 31,80 mm
D: 31,70 mm
Proses Pembuatan
No.
Proses
Waktu
Memotong Benda
7 menit
Chuck + centering
2 menit
Keterangan
Kecepatan putaran
460 rpm, 2x proses
3
Facing
3 menit 40 detik
pemakanan,
dengan kedalaman
2mm
Kecepatan putar
460 rpm,
turning
4 menit 30 detik
kedalaman 1 mm,
9x proses
pemakanan
Kecepatan putar
460 rpm,
Facing off
3 menit 25 detik
kedalaman 2 mm,
4x proses
pemakanan
Kecepatan putar
755 rpm,
Finishing
4 menit 20 detik
kedalaman 0,2
mm, 2x proses
pemakanan
30
BAB IV
PENUTUP
4.1. Kesimpulan
Dari hasil praktikum yang kami lakukan, kami dapat menarik kesimpulan sebagai
berikut :
1. Setiap benda kerja memiliki beberapa sifat mekanik dan perlakuan panas.
2. Memproses dengan menggunakan mesin akan lebih baik daripada menggunakan cara
manual baik ditinjau dari segi efesiensi waktu, biaya yang dikeluarkan dan produk
yang dihasilkan.
a) Kesimpulan dari Praktikum Kerja Bangku
Dari hasil praktikum mengkikir, kita tahu bagaimana langkah kerja yang benar
untuk mendapatkan hasil yang terbaik setelah mendapatkan teori-teori tentang cara
mengikir yang benar mulai dari posisi mengikir, cara memegang kikir yang benar, alat
alat yang dibutuhkan dan menentukan tekanan pada kikir karena mempengaruhi waktu
31
32