Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN PRAKTIKUM KERJA PLAT

POLITEKNIK NEGERI SEMARANG

Disusun Oleh :

1. Muhammad Imam Firmansyah (15 / ME-1F)

2. Nainawa Ladito Cheris Cantaka (16 / ME-1F)

JURUSAN TEKNIK MESIN


POLITEKNIK NEGERI SEMARANG
SEMARANG
2018
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat dan hidayah-
Nya, kita dapat menyelesaikan laporan ini dengan baik dan benar sesuai dengan perintah.

Dan perlu diketahui bahwa Kerja Praktek Plat ini adalah salah satu mata kuliah yang ada di
jurusan D3-Teknik Mesin Politeknik Negeri Semarang. Laporan ini disusun dalam rangka
untuk memenuhi nilai tambah praktek. Adapun pembuatan laporan ini bertujuan untuk
merangkum hal-hal yang berkaitan dengan kerja plat sehingga dapat menambah pengetahuan
kita semua. Dalam penyusunan laporan ini, penulis banyak mendapat bantuan baik moril
maupun materil serta saran dan petunjuk dari berbagai pihak baik secara langsung maupun
tidak langsung yang telah memberikan dukungannya dalam penyusunan laporan ini.

Maka dari itu dalam kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada:

Bapak Joko Tri Wardoyo,S.T,M.T selaku dosen pengajar yang telah memberi kesempatan
kepada kami untuk belajar dan melaksanakan Kerja Plat. Akhirnya penulis berharap laporan
ini dapat bermanfaat baik bagi penulis maupun orang lain yang membacanya dan tentunya
laporan ini bias diterima oleh dosen pembimbing.

Kami sebagai penulis menyadari bahwa masih banyak kesalahan yang kami lakukan pada
saat Praktek maupun pada saat penyusunan laporan.Maka dari itu dosen pengajar
memberikan saran dan pesan kepada penulis supaya untuk kedepanya kita bisa lebih
maksimal dan pastinya lebih baik lagi.

Semarang, 26 November 2018

Penulis
PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Pekerjaan Bengkel salah satunya adalah kerja plat. Rangkaian kegiatan kerja bangku ini
diantaranya membuat pola, memotong, mengikir, melipat dan mengebor. Pekerjaan tersebut
memerlukan penguasaan tentang pembelajaran secara praktis mengenai keterampilan mesin.
Seorang ahli mesin tidak hanya mamapu menggunakan peralatan kerja tangan , tetapi harus
terus-menerus praktik sampai mahir. Kerja plat merupakan pekerjaan bengkel yang
menggunakan peralatan kerja tangan (hand tools) dan merupakan bagian penting dalam
pekerjaan di bengkel sehingga peralatan mesin dapat bekerja secara efisien dan ekonomis.

Peralatan kerja tangan harus di gunakan sesuai dengan prosedur yang bener disertai dengan
perawatannya, sehingga hasil kerjanya baik dan umur dari peralatan lama. Alasan yang dapat
dipertanggungjawabkan mengapa kita harus memeliharanya adalah peralatan tersebut harus
selalu dalam keadaan aman dan kondisi kerja yang baik. Salah satu ahli mesin yang baiak
adalah baik menjaga kondisi peralatan yang di gunakannya.

Kerja plat adalah suatu proses membuat benda kerja dari lembaran plat yang dibentuk
sedemikian rupa juga agar dapat membentuk suatu benda yang dapat digunakan. Yang dapat
dikerjakan dengan ketrampilan tangan, mesin ataupun perpaduanya antara keduanya.

Dalam melakukan praktik kerja kita harus mengetahui urutan langkah-langkah kerja sebagai
berikut antara lain: 1. Pembuatan Gambar kerja
2. Melakukan pemotongan pelat
3. Menghitung besarnya Bending (penekukan)
4. Melakukan Penekukan
5. Assembling
6. Finished Work (Pengamplasan)
7. Pengecetan
Dalam materi pengerjaan kerja plat ini akan di bahas tentang proses pemotongan plat, dan
proses tekuk ( bending).

 Tujuan Praktikum
1. Agar mahasiswa Teknik Mesin mengerti bagaimana cara memotong, dan melipat
benda kerja plat/logam lembaran, sekaligus pola polanya.
2. Agar mahasiswa Teknik Mesin mampu melakukan kerja pembuatan pola,
pemotongan dan pelipatan benda kerja plat/logam lembaran secara benar.
3. Memiliki ketrampilan memotong plat dengan beberapa macam alat potong
4. Menambah wawasan tentang hal-hal yang berkaitan dengan mesin

 Teori Dasar

Yang dimaksud pengerjaan plat adalah pengerjaan membentuk dan menyambung logam
lembaran (plat) sehingga sesuai dengan bentuk dan ukuran yang sudah direncana
kan.Pengerjaan plat dapat dilakukan dengan menggunakan ketrampilan tangan, mesin, atau
perpaduan dari keduanya yang meliputi macam-macam pengerjaan. Dalam melakukan
praktek kerja kita harus mengetahui urutan atau langkah-langkah kerja sebagai berikut :

1. Pembuatan gambar kerja.


2. Melakukan pemotongan plat.
3. Menghitung besarnya bending (penekukan).
4. Assembling.

 Alat Yang Digunakan.

1. Penggores

Penggores (scriber) adalah alat untuk menggores benda kerja (logam) sebagai persiapan
untuk dikerjakan atau sebagai gantinya pensil apabila hendak menggambar di atas kertas.

2. Mistar

Mistar baja ini berfungsi untuk mengukur benda kerja yang berukuran pendek, selain itu juga
dapat dipakai untuk membimbing penggoresan dalam melukis batangan pada pelat yang
digunakan, ukuran panjang dari mistar baja ini bermacam-macam, ada yang berukuran 30
cm, 60 cm, dan 100 cm.
3. Palu

Pembentukan benda kerja dapat dilakukan baik dengan tangan maupun dengan mesin. Bila
dilakukan dengan tangan, kita dapat menggunakan palu.

4. Tang

Digunakan untuk menjepit atau memegang benda kerja

5. Gunting

Gunting ini ada 2 jenis yaitu gunting potong kiri dan gunting potong kanan,jika ingin
memotong dan berbelok kearah kiri maka mengggunakan gunting potong kiri dan jika ingi
kekanan maka sebaliknya.
6. Mesin Bending

Mesin ini digunakan untuk melipat atau menekuk pelat kerja yang telah diselesaikan untuk
pekerjaan awal. Mampu menekuk pelat dengan tebal maksimum 3 mm dan panjang maksimal
1,5 meter,

sedangkan untuk mesin bending promecam untuk pembendingan pelat yang tidak dapat
dibending dengan bending manual.

7. Alat Potong

Alat potong ini digunakan untung memotong lembaran-lembaran untuk dijadika menjadi
potongan yang lebih kecil secara presisi.

8. Kikir

Kikir ini digunakan untuk menghilangkan bagian yang tajam. Pada umumnya pekerjaan yang
sederhana akan lebih ekonomis. Kikir terbuat dari baja karon tinggi yang ditempa sesuai
dengan panjangnya. Macam-macam kikir antara lain: Kikir Rata, bulat, segi empat, setengah
lingkaran, segi tiga, bujur sangkar
9. Ragum

Ragum adalah alat untuk menjepit benda kerja yang akan dikikir, dipahat, ditab, dll.

 Langkah-Langkah dalam Pengerjaan

1. Pembuatan Gambar kerja.

Langkah awal yang harus di kerjakan pada saat kerja plat adalah menggambar. Di mana
gambar benda kerja dapat digambar langsung pada plat yang akan digunakan dengan cara
yang benar dan hati-hati. Adapun peralatan yang digunakan untuk menggambar tersebut
adalah :

Gambar Kerja
a. Penggores digunakan untuk menggaris plat atau menandai sehingga pada plat
terdapat goresan yang menudahkan untuk pengerjaan langkah selanjutnya.
b. Mistar siku digunakan untuk melihat kesikuan dari garis, dan sudut plat
tersebut supaya garis terlihat lurus.
c. Mistar baja digunakan untuk mengukur, menarik garis, serta sebagai pedoman
dalam penggoresan.

2. Melakukan pemotongan plat.

Setelah mengambar pada plat langkah selanjutnya adalah memotong plat tersebut dengan
mengunakan mesin potong atau pemotong manual, untuk plat yang yang berukuran besar
biasa mengunakan mesin potong sedangkan plat yang berukuran kecil bias mengunakan
pemotong maunual (gunting)

 Adapun cara pemotongan dengan gunting pelat adalah sebagai berikut:

- Pegang benda kerja dengan tangan kiri, cukup jauh dari bibir gunting.
- Bibir gunting dibuat tegak lurus terhadap benda kerja dan tepat pada garis lukisan.
- Jari manis tangan kanan diletakkan diantara bibir yang terkatub seluruhnya.
- Mengatupkan bibir dengan menekan tangkainya.
- Untuk menggunting bentuk lingkaran atau radius dapat digunakan gunting dengan bibir
lengkung kiri/kanan, atau gunting dengan universal.

3. Melakukan penekukan (bending).


Setelah pelat yang kita potong, maka langkah berikutnya adalah penekukan pembendingan.
Bending dapat kita lakukan baik secara manual dengan mesin bending dan dengan
menggunakan palu (dipukul). Penekukan yang diizinkan adalah bagian busur lengkung netral
dari luas penekukan.

a. Sumbu penekukan adalah sumbu garis lurus dimana terjadi pembentukan


radius sesuai dengan yang diinginkan.
b. Panjang dari sumbu adalah sama dengan lebar benda kerja pada luas
penekukan.
c. Garis penekukan adalah garis imajiner yang dibentuk oleh tangent radius
penekukan dengan permukaan bagian dalam.
d. Sudut penekukan adalah sudut yang dibentuk antara dua posisi ekstrim dari
radius penekukan.
e. Luas penekukan adalah luas yang tercangkup oleh sudut penekukan.

4. Melakukan Pensolderan

Setelah pelat terbentuk suatu bangunan seperti contoh gambar, maka dilakukan proses
pensolderan untuk merekatkan / menenpelkan celah yang masih berlubang. Hal ini dilakukan
supaya bangunan yang dibuat saling merekat dengan kuat.

5. Melakukan Finishing

Finishing bertujuan untuk merapikam bekas pensolderan dengan menggunakan Kikir dan
Amplas.

6. Melakukan Pengecatan

Pengecatan dilakukan dengan pilihan 2 warna yaitu: merah metalik dan biru metalik.
Pengecatan bertujuan untuk memperindah dan melindungi pelat supaya tidak korosi.

Anda mungkin juga menyukai