Anda di halaman 1dari 8

FABRIKASI

TEKNIK MEMOTONG/MENGGUNTING

Dosen : Drs. Jasman, M.Kes

Disusun oleh :

Fauzan Sadid

NIM : 23072034

PROGRAM STUDI D3 TEKNIK MESIN

DEPARTEMEN TEKNIK MESIN

FAKUKTAS TEKNIK
TEKNIK MEMOTONG /MENGGUNTING

A. Tujuan Kegiatan Perkuliahan

Kuliah merupakan jenjang pendidikan lanjutan dari tingkat SMA, SMK, atau setingkat.
Jenjang kuliah ini dapat ditempuh di universitas, sekolah tinggi, politeknik, maupun akademi.
Jenis-jenis perguruan tinggi saat kuliah ini biasanya membedakan gelar yang didapatkan, metode
perkuliahan, hingga lamanya kuliah ditempuh.

Tujuan dari perkuliahan yaitu:

1. .Menambah wawasan baru

Tujuan kuliah yang pertama adalah untuk menambah wawasan baru serta memperluas
pengetahuan yang mereka miliki. Kuliah akan menambah wawasan baru bagi mahasiswa dengan
berbagai materi dan mata kuliah yang didapatkan selama menjalankan proses perkuliahan.

2. Menambah skil baru

Selain menambah wawasan dan ilmu pengetahuan, tujuan kuliah yang selanjutnya adalah untuk
menambah skill (kemampuan) baru dari kemampuan yang sudah dimiliki sebelumnya. Misalnya,
seperti kemampuan berbicara di depan publik, kemampuan berdebat secara sehat, menyelesaikan
masalah, manajemen waktu, hingga mengasah kemampuan interpersonal.

3. Meningkatkan pendidikan diri sendiri

Kuliah juga bertujuan untuk meningkatkan pendidikan diri sendiri, yaitu lebih tinggi dari tingkat
sekolah menengah.

Hal ini nantinya akan membantu dalam mencari pekerjaan. Sebab syarat untuk bisa bekerja di
perusahaan adalah dengan sudah menempuh atau menyelesaikan pendidikan di tingkat perguruan
tinggi.

4. .Memperluas relasi

Menempuh pendidikan di tingkat perguruan tinggi atau berkuliah akan membuat kita bertemu
dan berkenalan dengan orang yang lebih banyak. Bertemu dan berkenalan dengan banyak orang
nantinya juga akan berdampak pada relasi yang lebih luas.
B. Uraian Materi

1. Teknik Memotong/Menggunting
Pada dunia teknik, banyak kita lihat pembuatan-pembuatan material. Material yang sering
kita jumpai adalah plat.Pengerjaan plat adalah pengerjaan membentuk dan menyambung
logam lembaran (plat) sehingga sesuai dengan bentuk dan ukuran yang sudah
direncanakan. Pengerjaan plat dapat dilakukan dengan menggunakan keterampilan
tangan, mesin, atau perpaduan dari keduanya. Pengerjaan plat merupakan salah satu dasar
dan merupakan keterampilan yang harus dikuasai oleh setiap mahasiswa teknik mesin.
Pada umumnya mahasiswa teknik mesin harus memiliki keterampilan dalam pengerjaan
plat dan teknik-teknik memotong plat. Didalam praktikum ini akan dibahas tentang
pengerjaan plat, alat-alat yang digunakan dan faktor-faktor keamanan selama praktikum.
Dengan menguasai teknik-teknik memotong plat, diharapkan agar setiap mahasiswa
teknik mesin mempunyai keahlian yang dapat diandalkan pada dunia teknik.
Pada proses pemotongan plat, alat yang digunakan untuk memotong plat adalah mesin
gullotine. Mesin gullotine terdiri diri 2 (dua) jenis yakni mesin gullotine manual dan
mesin gullotine hidrolik. Disini alat yang digunakan untuk praktek pada praktikum proses
produksi adalah mesin guillotine manual. Mesin gullotine manual pemotongan pelat
dilakukan dengan tuas penekan yang digerakkan ole kaki si pekerja. pelat yang dapat
dipotong di bawah 0,6 mm. Prinsip kerja mesin gullotine in menggunakan gaya geser
untuk proses pemotongan Pelat yang dipotong diletakkan pada landasan pisau tetap dan
pisau atas ditekan sampai memotong pelat. Untuk mengurai besarnya gaya geser sewaktu
tejadinya proses pemotongan posisi mata pisau atas dimiringkan, sehingga luas
penampang pelat yang yang dipotong mengecil.
Hasil pemotongan dari mesin gullotine in dipengeruhi oleh kemiringan dan kelonggaran
(suaian) antara kedua posisi pisau. Untuk mendapatkan hasil pemotongan yang baik
terhadap pelat yang dipotong sesuai antara ke 2 mata pisau harus jenis pelat yang
dipotong. Sesuai mata pisau yang diizinkan menurut pengujian Feeler Gouges untuk baja
dan brass dapat dilihat pada tabel berikut:

2. Alat-Alat Pemotong
Dalam pemotongan plat dapat digunakan beberapa peralatan tangan yaitu:
Gunting Tangan Sesuai dengan namanya, yakni gunting tangan digunakan untuk
memotong plat-plat dengan tangan secara manual. Kemampuan potong gunting tangan
ini hanya mampu memotong plat dibawah ketebalan 0,8 mm. Gunting tangan ini dapat
dibagi dalam 3 jenis, sesuai dengan kegunaannya yakni:
1. Gunting tangan lurus
2. Gunting tangan lingkaran
3. Gunting tangan kombinasi
 Gunting Tuas
Gunting tuas digunakan untuk pemotongan plat yang mempunyai ketebalan 1mm-
3mm, tetapi penggunaanya lebih sering digunakan untuk memotong plat-plat strip
 Pahat Potong
pahat potong tangan digunakan bagian dalam dari sisi plat, sebab pemotongan plat
dengan pahat ini dilakukan diatas landasan paron atau pada ragum meja
 Gergaji Tangan
Gergajji ialah sejenis alat yang digunakan untuk memotong sesuatu. Bila gergaji
biasanya bergerigi dan bentuk gigi gergaji bergantung kepada bahan yang di
potong. Ada banyak jenis gergaji, diantaranya merupakan peralatan tangan yang
bekerja dengan kekuatan otot. Beberapa gergaji memiliki sumber tenaga lain
seperti stim, air atau elektrik dan lebih kuat dari gergaji tangan.

Bagian-bagian gergaji tangan:


1. Bingkai/rangka, bingkai gergaji kuat dan kokoh untuk memegang mata gergaji
ketika dipasang dalam berbagai bentuk untuk melakukan suatu pengerjaan.
2. Pemegang, pemegang gergaji terdiri dari berbagai jenis, seperti pemegang yang
berbentuk lurus atau berbentuk pistol. Pemilihan pemegang gergaji tergantung
pada keninginan pemakai pada sat pekerjaan tertentu.
3. Peregang/pengikat, peregang adalah baut yang terdapat pada bingkai gergaji
yang berfungsi untuk mengikat dan mengatur ketegangan mata gergaji pada sat
dipasang.
4. Daun Mata Gergaji, pemilian mata gergaji sangat penting untuk menggergaji
suatu jenis logam dengan baik.
Beberapa faktor yang perlu diperhatikan pada saat memiliki mata gergaji adalah:
Bahan mata gergaji
Kekerasan mata gergaji
Ukuran mata gergaji
• Bentuk mata gigi
 Penggores
Penggores digunakan untuk menggambar bentangan pada permukaan pelat.
Penggores yang baik untuk digunakan harus bersudut 250 sampai 300. Macam-
macam penggores menurut bentuknya antara lain:
- Penggores sederhana
- Penggores dengan jung yang dibengkokkan
- Penggores dengan ujung yang dapat diganti-ganti
 Penitik
Penitik dapat digunakan untuk menitik bagian benda kerja yang akan di bor.
Bentuk penitik yang sering digunakan adalah silinder yang dikartel dengan ujung
tirus yang bersudut 250 sampai 300.
 Mistar Baja
Mistar baja in berfungsi untuk mengukur benda kerja yang berukuran pendek,
selain itu juga dapat dipakai untuk membimbing penggoresan dalam melukis
batangan pada pelat yang digunakan, ukuran panjang dari mistar baja ini
bermacam-macam, ada yang berukuran 30 cm, 60 cm, dan 100 cm. Mistar siku
Alat ini digunakan untuk menyiku ketelitian dari benda kerja, ukuran panjangnya
30 cm terbuat dari bahan baja
 Roll Meter
Merupakan alat ukur yang berbentuk lempengan pelat tipis yang dapat digulung.
Karena roll meter ini tipis dan panjang maka dapat digunakan untuk mengukur
bidang yang melingkar. Roll meter ini terdiri dari bermacam-macam ukuran yaitu
3 m, 5 m, 10 m.
 Gunting Pelat
Berfungsi sebagai alat pemotong pelat yang berukuran pendek atau yang sulit
dijangkau oleh mesin potong serta untuk memotong pelat yang berbentuk radius
atau lingkaran.
 Kikir
Kikir in digunakan untuk menghilangkan bagian yang tajam. Pada umumnya
pekerjaan yang sederhana akan lebih ekonomis. Kikir terbuat dari baja karon
tinggi yang ditempa sesuai dengan panjangnya. Macam-macam kikir antara lain:
a. rata
b. segi empat
c. segi tiga
d. bulat
e. setengah lingkaran
f. bujur sangkar

Jenis Mesin Pemotong


Ada beberapa jenis mesin yang biasanya digunakan untuk memotong plat, antara
lain:
1. Mesin gergaji pita
2. Mesin gullotine
3. Mesin hidrolik
4. Gerinda

3.Langkah-Langkah
Pemotongan Proses pemotongan plat merupakan suatu proses yang digunakan
untuk mengubah bentuk suatu produk (komponen mesin) dengan cara memotong.
Berdasarkan pada cara pemotongannya, proses pemotongan plat dapat
dikelompokkan menjadi empat kelompok dasar, yaitu:
1. Proses pemotongan dengan mesin las
2. Proses pemotongan dengan mesin pres
3. Proses pemotongan dengan mesin perkakas
4. Proses pemotongan non-konvensional (Electrical Discharge Machining)
Chemical
Milling, dsb.).
Dari keempat prosespemotongan tersebut, proses pemotongan dengan
menggunakan pahat potong yang dipasang pada mesin perkakas dan, khususnya
mesin EDM (Electrical Discharge Machining). Dalam istilah teknik, proses in
sering disebut dengan nama Proses Pemotongan Logam (Metal Cutting Process)
tau Proses Pemesinan (Machining Process).
Oleh karena itu, untuk menghindari kesalahpahaman tentang istilah maka
selanjutnya dipilih nama yang terakhir yaitu proses pemesinan.
a. Proses pemotongan dengan mesin las
Prinsip pemotongan dengan las/gas adalah memotong besi atau baja dengan
menggunakan panas yang dihasilkan dari pembakaran reaksi kimia berupa gas.
Proses pemotongan logam dengan las/gas adalah memotong dengan cara
memanaskan logam sampai mendekati titik lumer (cair) kemudian ditekan dengan
semburan gas pada tekanan tertentu sehingga logam yang akan mencair tersebut
terbuang sehingga logam terpotong.
Keuntungan memotong logam dengan gas :
Proses pemotongan cepat, berbagai bentuk dapat dipotong dengan hail baik.
Proses dapat dilakukan secara otomatis dengan mesin atau secara manual dengan
tangan
b.Proses pemotongan dengan mesin press (fraiss/milling)
Proses pemesinan frais (milling) adalah proses penyayatan benda kerja
menggunakan alat potong dengan mata potong jamak yang berputar. Proses
penyayatan dengan gigi potong yang banyak yang mengitari pisau in bisa
menghasilkan proses pemesinan lebih cepat.
Permukaan yang disayat bisa berbentuk datar, menyudut, atau melengkung.
Proses ini merupakan suatu proses untuk mengikis permukaan agar diperoleh
permukaan benda kerja menjadi rata.
Prinsip keria mesin Frais :
Prinsip kerja mesin frais adalah alat potong berputar pada spindel, kemudian
benda kerja digerakan sesuai dengan perintah yang di inginkan untuk membentuk
profil sesuai dengan gambar bentuk benda kerja tersebut. Disini terjadi 2 gerakan
pada meja mesin yaitu melintang dan membujur. Sedangkan spindel gerakannya
hanya naik turun

Alat- alat potong pada mesin frais :


• -Cutter Milling
Cutter milling digunakan untuk proses milling seperti kontur, poket, sloting, dil.
Dilihat dari prosesnya cutter milling terdiri dari 2 macam yaitu cutter roughing
dan finishing. -Twist Drill
• Twist drill digunakan untuk pembuatan lubang. Adapun standart bear point
angle meliputi: 118°,130°, 140°,dll sesuai dengan jenis material yang akan di
lubangi.
• Boring Head Arbor
Alat yang digunakan untuk memperbesar lubang dengan ukuran yang lebih
presisi.
c.Proses pemotongan dengan mesin perkakas (bubut)
Suatu proses pemotongan logam tau benda kerja dengan cara memutar benda
kerja, kemudian disayatkan dengan alat potong atau pahat potong yang bergerak.

Prinsip kerja pada mesin bubut adalah :


Poros spindel akan memutar benda kerja melalui piringan pembawa sehingga
memutar roda gigi pada poros spindel. Melalui roda gigi penghubung, putaran
akan disampaikan ke roda gigi poros ulir. Oleh klem berulir, putaran poros ulir
tersebut diubah menjadi gerak translasi pada eretan yang membawa pahat.
Akibatnya pada benda kerja akan terjadi sayatan oleh pahat yang bergerak tadi.
d.Proses pemotongan dengan mesin non konvensional (Electrical Discharge
Machining/EDM
Electrical Discharge Machining (EDM) adalah proses pemotongan loam yang
dilakukan dengan penciptaan ribuan kotoran per detik. listrik mengalir di antara
elektroda dan benda kerja dalam cairan dielektrikum. Pada sat proses
pemotongan, akan muncul uap logam yang sangat kecil pada wilayah erosi. EDM
dapat digunakan pada bahan yang konduktif listrik, termasuk bahan-bahan eksotis
seperti Waspaloy atau Hastaloy, yang sangat sulit dikerjakan mesin dengan
menggunakan metode konvensional.
Dalam aplikasi, operasi pemesinan dapat dibagikan dua operasi dasar yaitu:
penerusan melalui pelubangan (through hole machining) dan pemesinan rongga
(cavity machining).
Sebelum pemesinan dimulai, elektroda (anoda) dan benda kerja (katoda)
ditempatkan didalam cairan dielektrik dan diasingkan pada jarak yang tertentu
dengan mekanisme servo.

Tenaga denyut yang berfrekwensi tinggi digunakan dan disambungkan kepada


motor DC, sehingga menghasilkan kapasitas voltan pada rang diantara elektroda
dan benda kerja.
Setiap kali voltasi di nyalakan, bunga api (discharge) dihasilkan di kawasan antara
elektroda dan benda kerja yang akan mengikis permukaan benda kerja. Sisa benda
kerja yang terkikis akan berada disekitar ruang antara elektroda dan benda kerja
sebelum dipancurkan keluar oleh pancuran cairan dielektrik.
Bila ruang diantara elektroda dan benda kerja menjadi lebih bear (setelah
penyingkiran bahan), mekanisme servo bertindak dengan merendahkan elektroda.
Bentuk akhir pemotongan lazimnya berbentuk bayangan elektroda.

C. Rangkuman
Pada proses pemotongan plat, alat yang digunakan untuk memotong plat
adalah mesin gullotine. Mesin gullotine terdiri dir 2 (dua) jenis yakni
mesin gullotine manual dan mesin gullotine hidrolik.
Hail pemotongan dari mesin gullotine ini dipengeruhi ole kemiringan dan
kelonggaran (suaian) antara kedua posisi pisau. Untuk mendapatkan hasil
pemotongan yang baik tehadap pelat yang dipotang sesuai antara ke 2
mata pisau harus jenis pelat yang dipotong.
Dalam pemotongan plat dapat digunakan beberapa peralatan tangan yaitu:
Gunting tangan, gunting tuas, pahat potong, gergaji tangan, penggors,
penitik, mistar baja, mmistar siku, roll meter, gunting pelat, kikir dan
lainnya.
Proses pemotongan plat merupakan suatu proses yang digunakan untuk
mengubah bentuk suatu produk (komponen mesin) dari baja dengan cara
memotong. Berdasarkan pada cara pemotongannya, proses pemotongan
logam dapat dikelompokkan menjadi empat kelompok dasar, yaitu: Proses
pemotongan dengan mesin las ,Proses pemotongan dengan mesin
pres ,Proses pemotongan dengan mesin perkakas dan Proses pemotongan
nonkonvensional (Electrical Discharge Machining) Chemical Milling,
dsb.).

D. Refrensi
Darmodiharjo. 1979. Praktek Alat dan Mesin Pengolahan Hail Pertanian.
Departemen Pendidikan dan Kebidayaan
Hendroprawoko., 1983.Perbengkelan Pertanian. Fakultas Teknik Pertanian
Universitas Gajah Mada.
Sudaryanto. 2001.Modul Praktikum Perbengkelan Pertanian. Jurusan
Teknik dan Manajemen Industri Pertanian - Universitas Padjadjaran

Anda mungkin juga menyukai