Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH PROSES MANUFAKTUR

PEMOTONGAN LOGAM

Dosen :
Ir. Ahmad Fadhil Nashir, S.T, M.T, IPM, ASEAN Eng

Oleh :

Luthfia Haryutwinia 09120220173


Kelas D1

PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI


FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur diucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat-Nya sehingga makalah ini dapat
tersusun sampai selesai. Tidak lupa kami mengucapkan terima kasih terhadap bantuan dari Bapak Ir.
Ahmad Fadhil Nashir, S.T, M.T, IPM, ASEAN Eng yang telah mengajarkan kami terkait mata kuliah
Proses Manufaktur.

Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi
pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa pembaca praktikkan dalam
kehidupan sehari-hari. Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam
penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman kami. Untuk itu kami sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Makassar, 8 Maret 2023

Penulis

ii
DAFTAR ISI
MAKALAH PROSES MANUFAKTUR PEMOTONGAN LOGAM .......................................................... i

KATA PENGANTAR .................................................................................................................................. ii

DAFTAR ISI................................................................................................................................................ iii

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................................................ 1

A. Latar Belakang .................................................................................................................................. 1


B. Rumusan Masalah ............................................................................................................................. 1
C. Tujuan ............................................................................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN .............................................................................................................................. 3

A. Pemotongan Logam .......................................................................................................................... 3


B. Pemotongan dengan Peralatan Tangan ............................................................................................. 3
C. Pemotongan dengan Mesin Gergaji Pita ........................................................................................... 6
D. Pemotongan dengan Mesin Guillotine .............................................................................................. 6
E. Pemotongan dengan Mesin Potong Hidrolik .................................................................................... 6
F. Pemotongan dengan Gerinda ............................................................................................................ 7
BAB III PENUTUP ..................................................................................................................................... 8

A. Kesimpulan ....................................................................................................................................... 8
B. Saran ................................................................................................................................................. 8

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Proses pemotongan logam merupakan suatu proses yang digunakan untuk mengubah bentuk suatu
produk (komponen mesin) dari logam dengan cara memotong. Pelat-pelat hasil produksi pabrik umumnya
masih dalam bentuk lembaran yang ukuran dan bentuknya bervariasi. Pelat-pelat dalam bentuk lembaran
ini tidak dapat langsung dikerjakan, sebab terlebih dahulu harus dipotong menurut gambar bukan
komponen yang akan dibentuk pengerjaan. Pembentukan pelat dalam bentuk lembaran ini kurang efektif
apabila dikerjakan secara langsung.
Dalam dunia industri istilah pemotongan pelat sebelum dikerjakan disebut pemotongan awal (pre
cutting). Pre cutting atau pemotongan awal dilakukan untuk pemotongan pelat menurut bagian gambar
dan ukurannya. Proses pemotongan pelat-pelat ini dapat dilakukan dengan berbagai macam teknik
pemotongan sesuai kebutuhan masing-masing teknik pemotongan sesuai kebutuhan masing-masing.
Peralatan potong yang digunakan untuk pemotongan pelat mempunyai jangkauan atau kemampuan
pemotongan tersendiri. Biasanya untuk pemotongan pelat-pelat tipis, pemotongannya dapat digunakan
alat-alat potong manual seperti: gunting tangan, gunting luas, pahat dan sebagainya. Untuk ketebalan
pelat di atas 1,2 mm sangat sulit dipotong secara manual dan pemotongan digunakan mesin-mesin
potong. Teknik-teknik pemotongan pelat ini dapat dilakukan dengan berbagai macan teknik pemotongan
pelat dengan peralatan tangan, mesin-mesin potong manual, mesin gunting putar, mesin waktu dan
sebagainya.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah;
1. Apa itu proses pemotongan logam ?
2. Apa saja yang termasuk pemotongan dengan peralatan tangan?
3. Apa itu pemotongan dengan mesin gergaji pita?
4. Apa itu pemotongan dengan mesin gullotine?
5. Apa itu pemotongan dengan mesin potong hidrolik?
6. Apa itu pemotongan dengan gerinda?
C. Tujuan
Sedangkan tujuan yang ingin dicapai dalam makalah ini adalah :
1. Mengetahui definisi proses pemotongan logam.
2. Mengetahui pemotongan dengan peralatan tangan.
3. Mengetahui dan memahami pemotongan dengan mesin gergaji pita.

1
4. Mengetahui pemotongan dengan mesin guillotine.
5. Mengetahui pemotongan dengan mesin potong hidrolik.
6. Mengetahui pemotongan dengan gerinda.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pemotongan Logam
Proses pemotongan logam (cutting process) adalah memotong logam untuk mendapatkan bentuk dan
ukuran serta kualitas permukaan potong yang direncanakan. Proses pemotongan logam dilakukan
dengan tool (perkakas/pahat) yang khusus, sesuai dengan jenis proses pemotongannya. Jadi tool untuk
proses yang satu tidak dapat dipakai pada proses yang lainnya, bahkan untuk proses yang sejenis tidak
dapat dipertukarkan toolnya bila rencana pemotongannya tidak sama.
B. Pemotongan dengan Peralatan Tangan
1. Gunting Tangan
Sesuai dengan namanya yakni gunting tangan digunakan untuk pemotongan pelat-pelat dengan
tangan secara manual. Kemampuan potong gunting tangan ini hanya mampu memotong pelat di bawah
ketebalan 0,8 mm. Gaya pemotongan yang ditimbulkan dalam proses pemotongan dengan gunting angan
adalah gaya geser, akibat geseran antara kedua mata pisau inilah yang menyebabkan terguntingnya pelat.
Gunting tangan ini dapat dibagi dalam 3 (tiga) jenis, sesuai dengan dan kengunaannya yakni:

 Gunting tangan lurus:


Gunting tangan lurus ini digunakan untuk pemotongan-pemotongan pelat dalam bentuk lurus.

 Gunting Tangan Lingkaran:


Kegunaan gunting tangan lingkaran ini sangat baik digunakan untuk pemotongan-pemotongan
pelat berbentuk lingkaran.

 Gunting tangan kombinasi:


Gunting tangan kombinasi ini dapat digunakan untuk pemotongan lurus maupun lingkaran.

 Selain gunting tangan yang tersebut di atas, ada juga gunting lainnya yang sering digunakan
dalam pekerjaan pemotongan pelat. Bentuk gunting tersebut dapat dilihat pada gambar di bawah
ini:

 Gunting kombinasi dengan penahan

3
 Gunting Kanan

 Gunting Lingkaran

2. Gunting Tuas

Gunting ini digunakan untuk pemotongan pelat yang mempunyai ketebalan 1mm - 3 mm, tetapi
penggunaan gunting tuas ini lebih sering digunakan untuk pemotongan pelat-pelat strip. Gaya
pemotongan yang ditimbulkan untuk memotong pelat ini digerakkan oleh tuas yang berhubungan
langsung dengan pisau atas. Posisi pelat yang dipotong terletak pada pisau bawah yang tetap. Jenis
gunting tuas bermacam-macam sesuai dengan tipe dan bentuknya masing-masing. Salah satu jenis
gunting tuas mempunyai ketebalan pemakanan sebesar tebal pisau yang digunakan. Pemotongan ini
tedapat pada jenis gunting tuas meja. Gunting tuas meja ini mempunyai sisa pemotongan sebesar 5 mm
sesuai tebal mata pisau yang digunakan. Jadi untuk mendapatkan ukuran yang tepat sewaktu pemotongan
harus dilebihkan sebesar tebal mata pisau.

4
3. Pahat Potong

Pahat potong tangan digunakan bagian dalam dari sisi pelat, sebab pemotongan bagian dalam pelat
ini sulit dilakukan dengan gunting. Prinsip kerjanya pemotongan pelat dengan pahat ini dilakukan di atas
landasan paron atau pada ragum-ragum meja. Teknik pemotongan ini dapat dilihat seperti pada gambar di
bawah. Garis pemotongan diletakkan sejajar dengan catok ragum dan pahat dimiringkan 30º terhadap
arah pemotongan.

4. Gergaji Tangan

Gergaji ialah sejenis alat yang digunakan untuk memotong sesuatu. Bilah gergaji biasanya bergerigi
dan bentuk gigi gergaji bergantung kepada bahan yang dipotong, contohnya kayu atau logam. Ada banyak
jenis gergaji. Diantaranya merupakan peralatan tangan yang bekerja dengan kekuatan otot. Beberapa
gergaji memiliki sumber tenaga lain seperti stim, air atau elektrik dan lebih kuat dari gergaji tangan.
Gergaji biasanya menimbulkan bunyi bising. Menggunakan gergaji untuk memotong bahan agak
berbahaya karena tepinya yang tajam. Bagian benda yang dipotong gergaji dapat terbang tanpa disadari
dan berbahaya buat pernapasan, mata dan kulit. Gergaji tangan adalah alat potong yang banyak digunakan
pada bengkel kerja bangku dan kerja mesin. Gergaji tangan adalah peralatan utama dalam bengkel, karena
fungsi alat ini adalah untuk menyiapkan bahan bakal yang akan dikerjakan atau dibuat benda kerja.
Prinsip kerja dari gegaji tangan adalah langkah pemotongan kearah depan sedangkan langkah mundur
mata gergaji tidak melakukan pemotongan. Prinsip kerja tersebut sama dengan prinsip kerja mengikir.
Pekerjaan pemotongan dilakukan oleh dua daun mata gergaji yang mempunyai gigi-gigi pemotong.
Dengan menggunakan gergaji tangan dapat dilakukan pekerjaan seperti memendekkan benda kerja,
membuat alur/celah dan melakukan pemotongan kasar/pekerjaan awal sebelum benda kerja dikerjakan
oleh peralatan lain.

Ukuran mata gergaji diukur dari panjang, tebal, lebar, jarak atau bilangan gigi dalam satu inci.
Panjang bilah mata gergaji tangan diukur dari jarak antara pusat lubang pada setiap ujungnya. Untuk bilah
mata gergaji tangan yang biasa digunakan panjangnya ialah 250 mm dan 300 mm, lebarnya 13 mm dan
16 mm serta tebalnya adalah 0.63 mm dan 0.80 mm. Pemotongan akan berhasil dengan baik apabila
pemilhan alat potongnya yang benar, artinya sesuai dengan jenis bahan yang akan dipotong, sesuai

5
dengan kecepatan pemotongan dan sesuai dengan sifat pemotongan. Untuk itu perlu adanya pedoman
dalam pemilihan daun mata gergaji.

C. Pemotongan dengan Mesin Gergaji Pita


Mesin gergaji pita merupakan sebuah mesin yang mempunyai spesifikasi tersendiri, dikarenakan
kemampuan mesin ini dapat memotong profil-profil lengkung tak tentu. Mesin gergaji pita ini dilengkapi
dengan mata gergaji yang berbentuk pita melingkar. Mata gergaji ini diregang diantara dua rol. Rol
penggerak dihubungkan dengan power supplai motor listrik .Motor listrik ini menghasilkan putaran dan
sekaligus memutar mata gergaji yang berbentuk pita. Kedua rol ini mempunyai jarak yang berguna untuk
tempat berlangsungnya proses pemotongan.

D. Pemotongan dengan Mesin Guillotine


Mesin gullotine terdiri diri 2 (dua) jenis yakni mesin gullotine manual dan mesin gullotine hidrolik.
Mesin gullotine manual pemotongan pelat dilakukan dengan tuas penekan yang digerakkan oleh kaki si
pekerja. Mesin gullotine hidrolik proses pemotongannya digerakkan dengan sistem hidrolik, sehingga
kemampuan potong mesin gullotine hidrolik ini lebih besar dari mesin gullotine manual. Mesin gullotin
ini hanya mampu untuk pemotongan pelat-pelat lurus. Untuk mesin gullotine manual ketabalan pelat yang
dapat dipotong di bawah 0,6 mm dan mesin gullotine hidrolik mampu memotong pelat antara 6-10 mm .
Prinsip kerja mesin gullotine ini menggunakan gaya geser untuk proses pemotongan. Pelat yang dipotong
diletakkan pada landasan pisau tetap dan pisau atas ditekan sampai memotong pelat. Untuk mengurai
besarnya gaya geser sewaktu tejadinya proses pemotongan posisi mata pisau atas dimiringkan, sehingga
luas penampang pelat yang yang dipotong mengecil. Hasil pemotongan dari mesin gullotine ini
dipengeruhi oleh kemiringan dan kelonggaran (suaian) antara kedua posisi pisau. Untuk mendapatkan
hasil pemotongan yang baik tehadap pelat yang dipotang sesuai antara ke 2 mata pisau harus jenis pelat
yang dipotong.

Pada mesin-mesin gullotine ini juga dilengkapi dengan alat ukur untuk pengukuran pelat yang tepat,
sehingga mempermudah pada proses pemotongannya. Proses pemotongan dengan mesin Gullotine
manual adalah pelat diletakkan di atas meja. Kemudian ukuran pelat yang akan dipotong diatur dengan
memperhatikan ukuran yang ada pada meja. Setelah ukuran yang diinginkan diatur dengan tepat maka
tuas ditekan dengan menggunakan kaki agar pisau memotong pelat-pelat tersebut.

E. Pemotongan dengan Mesin Potong Hidrolik


Mesin gunting hidrolik menggunakan tenaga power supply tenaga hidrolik. Tenaga hidrolik yang
dihasilkan untuk memotong adalah pompa hidraulik yang digerakkan oleh motor listrik. Mesin gunting
hidraulik ini dilengkapi dengan program pada panel box control hidraulik. Dengan program hidraulik ini

6
pelayanan untuk operasional mesin potong menjadi lebih sederhana. Kemampuan menggunting atau
memotong palt dengan mesin hidraulik ini sampai mencapai ketebalan pelat 20 mm. Prinsip kerja mesin
hidraulik ini sama dengan mesin gulotine umumnya. Hanya penekan yang digunakan pada mesin ini
menggunakan actuator kerja ganda (double acting) dengan silinder sebanyak dua buah. Actuator ini
diletakkan di kiri dan kanan mesin yang berhubungan langsung dengan pisau atas. Stopper yang
digunakan juga stopper yang digerakkan secara hidraulik. Jumlah stoppernya lebih banyak dari actuator
potong. Jumlah actuator ini disusun diantara celah pemotongan. Untuk pemotongan yang mempunyai
lebar yang kecil juga dapat ditekan oleh stopper. Mesin potong Plane Hidraulik sesuai dengan fungsinya
digunakan untuk proses pemotongan berbentuk bidang (plane). Kemampuan pemotongan dari mesin ini
disesuaikan dengan bentuk-bentuk dan besar kecilnya plane serta ketebalan

F. Pemotongan dengan Gerinda


Pemotongan dengan gerinda potong ini menggunakan batu gerinda sebagai alat potong. Proses kerja
pemotongan dilakukan dengan menjepit material pada ragum mesin gerinda. Selanjutnya batu gerinda
dengan putaran tinggi digesekan ke material. Kapasitas pemotongan yang dapat dilakukan pada mesin
gerinda ini hanya terbatas pada pemotongan profil-profil. Profil-profil ini diantaranya pipa, pelat strip,
besi siku, pipa stalbush dan sebagainya.

7
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Proses pemotongan logam (cutting process) adalah memotong logam untuk mendapatkan bentuk dan
ukuran serta kualitas permukaan potong yang direncanakan. Gunting tangan digunakan untuk
pemotongan pelat-pelat dengan tangan secara manual. Gunting tuas digunakan untuk pemotongan pelat
yang mempunyai ketebalan 1 mm - 3 mm, tetapi penggunaan gunting tuas ini lebih sering digunakan
untuk pemotongan pelat-pelat strip. Pahat potong tangan digunakan bagian dalam dari sisi pelat, sebab
pemotongan bagian dalam pelat ini sulit dilakukan dengan gunting. Gergaji ialah sejenis alat yang
digunakan untuk memotong sesuatu. Bilah gergaji biasanya bergerigi dan bentuk gigi gergaji bergantung
kepada bahan yang dipotong, contohnya kayu atau logam. Mesin gergaji pita merupakan sebuah mesin
yang mempunyai spesifikasi tersendiri, dikarenakan kemampuan mesin ini dapat memotong profil-profil
lengkung tak tentu. Mesin gullotine terdiri diri 2 (dua) jenis yakni mesin gullotine manual dan mesin
gullotine hidrolik. Mesin gunting hidrolik menggunakan tenaga power supply tenaga hidrolik.
Pemotongan dengan gerinda potong ini menggunakan batu gerinda sebagai alat potong. Proses kerja
pemotongan dilakukan dengan menjepit material pada ragum mesin gerinda.

B. Saran
Sebaiknya mahasiswa lebih bisa memahami dasar proses pemotongan logam termasuk
teknik-teknik pemotongan logam.

Anda mungkin juga menyukai