Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN PRAKTIKUM KERJA PLAT

DISUSUN OLEH :

NAMA : Achmad Fadhil

NIM : 062130200807

KELAS : 1MN

Dosen Pembimbing: H.Indra Gunawan, S.T.,M.Si.

PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN


JURUSAN TEKNIK MESIN
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
2021/2022
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT, yang telah
melimpahkan rahmat dan karunianya sehingga penulis dapat menyelesaikan
laporan ini dengan sebaik-baiknya dan tepat pada waktunya. Laporan ini
merupakan aplikasi dari hal praktek yang telah dilakukan di bengkel yang
dituangkan dalam bentuk tulisan guna untuk menjelaskan langkah-langkah,
bahan, cara kerja serta semua yang berkaitan dengan gerinda selindris.
Ucapan terimakasih tidak lupa penulis ucapkan kepada dosen
pembimbing mata kuliah ini, yakni bapak H.Indra Gunawan, S.T.,M.Si.  yang
telah membimbing penulis dalam masa praktikum dan sampai dalam
penyelesaian laporan ini. Dan juga kepada orang tua yang telah memberikan
semangat kepada penulis, tidak lupa ucapan terimakasih penulis ucapkan
kepada teman teman yang telah bekerja sama dengan baik selama proses
praktikum berlangsung.

Penulis menyadari dalam pembuatan laporan praktikum ini masih banyak


terdapat kesalahan dan kekurangan, hal ini karena keterbatasan ilmu
pengetahuan penulis, oleh karena itu kritik dan sarannya sangat penulis harap
kan demi kesempurnaan laporan ini di masa yang akan datang.

            Akhir kata penulis ucapkan semoga laporan ini bermanfaat bagi kita
semua khususnya bagi penulis sendiri.

Palembang, 20 Januari 2020

H.Indra Gunawan, S.T., M.Si.


BAB I

PENDAHULUAN
1.Latar Belakang

Pekerjaan Bengkel salah satunya adalah kerja Plat. Rangkaian kegiatan


kerja Plat ini diantaranya membuat pola, memotong, mengikir, dan mengebor.
Pekerjaan tersebut memerlukan penguasaan tentang pembelajaran secara
praktis mengenai keterampilan mesin.

Seorang ahli mesin tidak hanya mampu menggunakan peralatan kerja tangan ,
tetapi harus terus-menerus praktik sampai mahir. Kerja plat merupakan
pekerjaan bengkel yang menggunakan peralatan kerja tangan (hand tools) dan
merupakan bagian penting dalam pekerjaan di bengkel sehingga peralatan
mesin dapat bekerja secara efisien dan ekonomis.

Peralatan kerja tangan harus di gunakan sesuai dengan prosedur yang bener
disertai dengan perawatannya, sehingga hasil kerjanya baik dan umur dari
peralatan lama. Alasan yang dapat dipertanggungjawabkan  mengapa kita
harus memeliharanya adalah peralatan tersebut harus selalu dalam keadaan
aman dan kondisi kerja yang baik. Salah satu ahli mesin yang baiak adalah baik
menjaga kondisi peralatan yang di gunakannya.

1.2              Masalah Dalam Melakukan Langkah Pengerjaan Kerja Plat

Masalah dari melakukan pengerjaan ini adalah :

1.        Kurang Jelasnya garis – garis pada mistar baja.

2.        Pemotongan besi sangat susah karena mata gergaji yang habis.

3.        Tumpulnya penggores sehingga penggoresan kurang jelas.


1.3              Tujuan

Tujuan dari melakukan pengerjaan ini adalah :

1.      Mampu membuat pola dengan baik.

2.      Memiliki keterampilan memotong plat dengan gergaji

3.      Memahai prinsip dan cara menggergaji dengan baik dan benar.

4.      Memahami prinsip mengikir dengan baik dan benar.

5.      Memiliki keterampilan mengebor.

1.4              Waktu dan Tempat Pengerjaan

a.      Waktu

Waktu yang di berikan dalam 4 minggu. 1 minggu pertama pengenalan Kerja


Pelat dan cara penggunaan Alat – alat Manual. Kemudian 3 minggu berikutnya
waktu pengerjaan menbuat kotak alatdari pelat. Namun minimnya
pengetahuan dan dilakukan pertama kali dalam melakukan pekerjan kerja
pelat maka untuk menggores, menitik, mengebor,memotong membutuhkan
waktu yang lama.

b.      Tempat

Tempat melaksanakan rencana pengerjaan di Bengkel Teknik Mesin Politeknik


Negeri Sriwijaya di bagian Kerja Bangku dan Kerja Pelat.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1       Pengertian Pengerjaan Plat

        Pengerjaan plat adalah pengerjaan membentuk plat sehingga sesuai


dengan bentuk dan ukuran yang sudah direncanakan. Pengerjaan plat dapat
dilakukan dengan menggunakan keterampilan tangan, mesin, atau perpaduan
dari keduanya, yang meliputi macam-macam pengerjaan, diantaranya adalah
menggunting, melukis, melipat, melubangi, meregang, pengawatan, mengalur,
menyambung, dan lain-lain.

2.2       Alat – Alat Pendukung Pengerjaan Plat

Dalam kerja pelat kita memerlukan sejumlah peralatan pendukung untuk


menyelesaikan benda kerja yang akan kita bentuk, peralatan tersebut
diantaranya adalah:

a.      Penggores

    Ada 3 jenis penggores yang sering digunakan yaitu penggores teknik,
penggores saku, dan penggores mekanika

Penggores digunakan untuk menggambar bentangan pada permukaan pelat.


Penggores yang baik untuk digunakan harus bersudut 250 sampai 300.
Penggores (scriber) adalah alat untuk menggores benda kerja (logam) sebagai
persiapan untuk dikerjakan atau sebagai gantinya pensil apabila hendak
menggambar di atas kertas.
b.      Penitik

      Penitik dapat digunakan untuk menitik bagian benda kerja yang akan di bor.
Bentuk penitik yang sering digunakan adalah silinder yang dikartel dengan
ujung tirus yang bersudut 250 sampai 300.

c.       Mistar baja

     Mistar baja ini berfungsi untuk mengukur benda kerja yang berukuran
pendek, selain itu juga dapat dipakai untuk membimbing penggoresan dalam
melukis batangan pada pelat yang digunakan, ukuran panjang dari mistar baja
ini bermacam-macam, ada yang berukuran 30 cm, 60 cm, dan 100 cm.

d.      Mistar siku

     Alat ini digunakan untuk menyiku ketelitian dari benda kerja, ukuran
panjangnya 30 cm terbuat dari bahan baja.

e.       Kikir

    Kikir ini digunakan untuk menghilangkan bagian yang tajam. Pada umumnya
pekerjaan yang sederhana akan lebih ekonomis. Kikir terbuat dari baja karon
tinggi yang ditempa sesuai dengan panjangnya. Macam-macam kikir antara
lain: Kikir Rata, bulat, segi empat, setengah lingkaran, segi tiga, bujur sangkar

f.      Mesin Bor

   Mesin bor digunakan untuk melubangi benda yang akan dikerjakan, dalam
hal ini untuk menyambung pelat satu dengan yang lain menggunakan paku
keling serta untuk jalan keluar panas pada benda yang dibuat
G.        Gergaji Tangan

    Gergaji Tangan merupakan alat pemotong dan pembuat alur yang


sederhana, bagian sisinya terdapat gigi-gigi pemotong yang dikeraskan. Bahan
daun gergaji pada umumnya terbuat dari baja perkakas (tool steel), baja
kecepatan tinggi (HSS/high speed steel), dan baja tungsten (tungsten steel).

1.5              Alat  dan Bahan

a.  Alat praktikum

1. Penitik

2. Penggaris

3. Penggores

4. Gergaji

5.  Alat dan Mesin Bor                          

6. Peniti Sku-siku

7. Kikir

2.3       Langkah Pengerjaan Plat

        Dalam melakukan praktek kerja kita harus mengetahui urutan atau
langkah-langkah kerja sebagai berikut, antara lain :

a.      Pembuatan Gambar kerja

     Langkah awal kerja pelat adalah menggambar. Gambar benda kerja dapat
digambar langsung pada pelat yang akan digunakan. Adapun peralatan yang
digunakan untuk menggambar tersebut adalah:
1. Penggores, digunakan untuk menggaris pelat atau menandai sehingga pada
pelat terdapat goresan sket bukaan.

2.  Mistar siku, digunakan untuk melihat kesikuan dari garis, dan sudut pelat
tersebut.

3.  Mistar baja, digunakan untuk mengukur, menarik garis, serta sebagai


pedoman dalam penggoresan.

b.      Melakukan pengikiran pada besi

Setelah melakukan proses pengambaran,langkah selanjutnya adalah


melakukan pengikiran pada sisi atas besi yang berbentuk U,lakukan sampai sisi
nya rata.

c.      Melakukan pemotongan plat

    Setelah selesai mengikir pada pelat, langkah selanjutnya adalah melakukan
pemotongan menurut garis pada gambar tersebut. Pemotongan dapat
dilakukan dengan menggunakan gergaji besi.

d. Melakukan pengeboran

Setelah selesai proses pemotongan plat,langkah selanjutnya adalah


melakukan proses pengeborann,pengeboran dapat dilakukn menggunakan
mata bor 5,6,8,16.

e. melakukan pengamplasan

Setelah selesai proses pengeboran, langkah selanjutnya adalah


melakukan proses pengamplasan pada benda kerja agar terlihat bersih dan
mengkilap tanpa karat.
BAB III

METODE PRAKTIKUM

3.1 Prosedur Praktikum

Secara garis besar prosedur kerja membuat benda U adalah sebagai berikut:

1. Membuat pola sesuai dengan ukuran yang ada pada gambar.

2. Memotong plat sesuai dengan pola yang telah di bentuk.

3. Mengikir bagian-bagian yang tajam.

4. Mengikir sisi bagian atas benda U agar rata.

5. Melakukan Proses pengeboran sesuai ukuran yang ditentukan.

6. Melakukan proses pengamplasan.

Adapun secara terperinci proses pembuatan Benda U ini adalah :

B.     Memotong dengan gergaji besi

1.      Menyiapkan benda kerja yang belum dipotong menggunakan pola yang


telah dipola sebelumnya serta yang akan di pakai untuk membuat panel.

2.      Menjepit benda kerja dan tempat yang akan di potong dengan


menggunakan gergaji besi.

3.      Memastikan pitchnya telah sesuai dan arah gergaji mengarah ke depan.

4.      Mengatur tegangan bilah secukupnya.

5.      Menggenggam dan mengayun rangka gergaji.


6.      Memposisikan bilah pada kerja ditempatkan pada bagian  luar garis
tanda.

7.      Menggunakan tekanan pada saat mengayun ke depan dan melepaskan


tekanan pada saat mengayun ke belakang ( maksimum 50 ayunan / menit ).

8.      Melakukan pemotongan lagi pada sisi yang lainnya sesuai prosedur.

B. Mengikir

1.Menyiapkan benda yang akan di kikir

2. Menjepit benda kerja dan tempat yang akan di kikir menggunakan ragum.

3.Aturlah ketinggian ragum sesuai kebutuhan.

4.kikir lah benda kerja sampai rata dan sesuai keinginan.

C.    Melubangi

1.      Membuat pola kotak kecil pada plat yang telah dipotong, untuk ukuran
disesuaikan denganaturan.

2.      Menitik pada bagian terdekat pola menggunakan penitik.

3.      Mengebor bagian yang telah dititik menggunakan Mesin bor.

4.      Memutuskan plat yang belum terputus dengan mesin bor.

5.      Mengikir bagian yang masih tebal atau jauh dari ukuran.

D.mengamplas

1.potonglah amplas menjadi bagian yang kecil.

2.amplas lah seluruh bagian benda untuk menghilangkan karat.


BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.2   Pembahasan

      Selama 8 kali pertemuan dilakukan praktikum membuat panel box di


gedung Bengkel Teknik Mesin Politeknik Negeri Sriwijaya. Hal ini di karenakan
peralatan dan mesin yang mendukung untuk membuat benda Uterdapat di
tempat tersebut. Praktikum dilakukan 8 kali pertemuan karena waktunya yang
memungkinkan untuk menyelesaikan sebuah benda U dalam 1 kali praktikum
(1 x 8 jam). Pembuatan benda U terdiri dari beberapa tahap, yaitu : membuat
pola, memotong, mengebor dan mengamplas.

a.      Membuat pola

   Pada tahap ini dilakukan penggambaran pola rangka pada plat.


Penggambaran dilakukan menggunakan penggores agar nampak jelas pada
plat yang dapat memudahkan kita pada saat pemotongan. Untuk membentuk
garis yang  menyiku dapat menggunakan penggaris siku. Dalam pembuatan
pola harus seteliti mungkin dan jangan sampai terbentuk 2 garis hasil goresan
tersebut. Hal itu akan menimbulkan penafsiran ganda.

b.      Memotong Plat

      Pemotongan plat dilakukan dengan 2 tahap, yaitu pemotongan bagian yang
besar dan pemotongan bagian yang kecil. untuk bagian – bagian pemotongan
benda digunakan alat pemotong gergaji besi. Dalam menggunakan gergaji besi
harus sesuai dengan cara penggunaan karena di khawatirkan terjadi kepatahan
pada besi serta menjaga keselamatan kerja. Praktikan saat melakukan
pemotongan dengan menggunakan gergaji terjadi kesalahan, yakni memotong
plat tepat di garis pola sehingga mengurangi ukuran kerangka.

c.        Pembuatan Lubang kecil

     Lubang ini dibuat dengan cara membuat pola terlebih dahulu kemudian
menitiknya. Perhatikan saat penitikan jangan tepat digaris pola karena saat
pengeboran akan melebihi batas pola. Lebih baik, saat penitikan berada
didalamnya sehingga saat pengeboran tidak akan melebihi batas garis pola.
Cara seperti ini terdapat kekurangannya, yaitu : membutuhkan energi lebih
banyak untuk mengikir sisa pengeboran yang belum terlubangi. Saat
pengeboran perhatikan keselamatan kerja. Baik menggunakan mesin ataupun
alat pengebor plat, harus menggunakan kaca mata dan pelindung nadi, karena
sering terdapat percikan api dan serbuk plat yang memancar keluar.

D.pengamplasan

Pada saat proses ini, potonglah amplas menjadi beberapa bagian. Amplas lah
seluruh bagian benda sampai halus dan rata agar benda semakin bagus dan
sesuai dengan yang di inginkan.lakukan pengamplasaan di air yang mengalir
agar karat karat langsung mengalir.

BAB V

PENUTUP

            Berkat rahmat Tuhan Yang Maha Esa dan bimbingan dosen pengajar
Teknik Mesin penulis dapat menyelesaikan tugas yang diwajibkan oleh
Politeknik Negeri Sriwijaya. Untuk itu penulis telah menulis Langkah
Pengerjaan ini guna sebagai syarat untuk nilai baik dan mendapatkan kelulusan
di Mata Kuliah Keahlian Berkarya Praktek Bengkel Mekanik 1.
            Penulis sadar bahwa sepenuhnya Langkah Pengerjaan ini masih jauh
dari sempurna. Untuk itu dikarenakan keterbatasan penulis. Penulis sebagai
manusia biasa dan untuk itu mohon maaf apabila ada penulisan terdapat
kekurangan. Maka penulis memerlukan kritik dan saran dari pembaca yang
sifatnya membangun demi perbaikan dan kesempurnaan Langkah
Pengerjaan ini.

            Dengan selesainya pembuatan benda kerja dan Langkah Pengerjaan ini


yang mana telah diberikan petunjuk dan bimbingan. Mudah-mudahan dapat
bermanfaat bagi penulis maupun pembaca, dan penulis mengucapakan terima
kasih.  

5.1       Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa Pembuatan benda


U dibutuhkan waktu 8 kali pertemuan untuk membuat benda U. Pembuatan
pola menggunakan alat penggores. Dalam pembuatan pola harus seteliti
mungkin dan jangan sampai terbentuk 2 goresan

Praktikum  melakukan beberapa kesalahan kecil yang mengakibatkan hasil


akhir benda U yang terbentuk tidak sempurna karena tumpulnya mata gergaji
dan mata pengikir yang membuat hasil jadi kurang maksimal.

Saat penitikan dalam pembuatan lubang kotak, titik tersebut harus berada
didalam pola sehingga saat pengeboran tidak akan melebihi batas garis pola.
Cara seperti ini terdapat kekurangannya, yaitu : membutuhkan energi lebih
banyak untuk mengikir sisa pengeboran yang belum terlubangi .

5.2       Saran

Berdasarkan hasil pengalaman praktikum diharapkan untuk kedepannya


praktikan lebih teliti dalam melakukan setiap langkah percobaan dan
menggunakan alat dan mesin dengan maksimal dan sebaik – baiknya sehingga
hasil yang diinginkan bisa tercapai. Selain itu, alat dan mesin di dalam
perbengkelan sangat berbahaya bagi tubuh sehingga pakaian keselamatan
kerja hendaknya digunakan selalu di dalam ruang laboratorium perbengkelan.

Anda mungkin juga menyukai