DISUSUN OLEH :
NIM : 062130200807
KELAS : 1MN
Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT, yang telah
melimpahkan rahmat dan karunianya sehingga penulis dapat menyelesaikan
laporan ini dengan sebaik-baiknya dan tepat pada waktunya. Laporan ini
merupakan aplikasi dari hal praktek yang telah dilakukan di bengkel yang
dituangkan dalam bentuk tulisan guna untuk menjelaskan langkah-langkah,
bahan, cara kerja serta semua yang berkaitan dengan gerinda selindris.
Ucapan terimakasih tidak lupa penulis ucapkan kepada dosen
pembimbing mata kuliah ini, yakni bapak H.Indra Gunawan, S.T.,M.Si. yang
telah membimbing penulis dalam masa praktikum dan sampai dalam
penyelesaian laporan ini. Dan juga kepada orang tua yang telah memberikan
semangat kepada penulis, tidak lupa ucapan terimakasih penulis ucapkan
kepada teman teman yang telah bekerja sama dengan baik selama proses
praktikum berlangsung.
Akhir kata penulis ucapkan semoga laporan ini bermanfaat bagi kita
semua khususnya bagi penulis sendiri.
PENDAHULUAN
1.Latar Belakang
Seorang ahli mesin tidak hanya mampu menggunakan peralatan kerja tangan ,
tetapi harus terus-menerus praktik sampai mahir. Kerja plat merupakan
pekerjaan bengkel yang menggunakan peralatan kerja tangan (hand tools) dan
merupakan bagian penting dalam pekerjaan di bengkel sehingga peralatan
mesin dapat bekerja secara efisien dan ekonomis.
Peralatan kerja tangan harus di gunakan sesuai dengan prosedur yang bener
disertai dengan perawatannya, sehingga hasil kerjanya baik dan umur dari
peralatan lama. Alasan yang dapat dipertanggungjawabkan mengapa kita
harus memeliharanya adalah peralatan tersebut harus selalu dalam keadaan
aman dan kondisi kerja yang baik. Salah satu ahli mesin yang baiak adalah baik
menjaga kondisi peralatan yang di gunakannya.
a. Waktu
b. Tempat
TINJAUAN PUSTAKA
a. Penggores
Ada 3 jenis penggores yang sering digunakan yaitu penggores teknik,
penggores saku, dan penggores mekanika
Penitik dapat digunakan untuk menitik bagian benda kerja yang akan di bor.
Bentuk penitik yang sering digunakan adalah silinder yang dikartel dengan
ujung tirus yang bersudut 250 sampai 300.
c. Mistar baja
Mistar baja ini berfungsi untuk mengukur benda kerja yang berukuran
pendek, selain itu juga dapat dipakai untuk membimbing penggoresan dalam
melukis batangan pada pelat yang digunakan, ukuran panjang dari mistar baja
ini bermacam-macam, ada yang berukuran 30 cm, 60 cm, dan 100 cm.
d. Mistar siku
Alat ini digunakan untuk menyiku ketelitian dari benda kerja, ukuran
panjangnya 30 cm terbuat dari bahan baja.
e. Kikir
Kikir ini digunakan untuk menghilangkan bagian yang tajam. Pada umumnya
pekerjaan yang sederhana akan lebih ekonomis. Kikir terbuat dari baja karon
tinggi yang ditempa sesuai dengan panjangnya. Macam-macam kikir antara
lain: Kikir Rata, bulat, segi empat, setengah lingkaran, segi tiga, bujur sangkar
f. Mesin Bor
Mesin bor digunakan untuk melubangi benda yang akan dikerjakan, dalam
hal ini untuk menyambung pelat satu dengan yang lain menggunakan paku
keling serta untuk jalan keluar panas pada benda yang dibuat
G. Gergaji Tangan
1.5 Alat dan Bahan
a. Alat praktikum
1. Penitik
2. Penggaris
3. Penggores
4. Gergaji
5. Alat dan Mesin Bor
6. Peniti Sku-siku
7. Kikir
Dalam melakukan praktek kerja kita harus mengetahui urutan atau
langkah-langkah kerja sebagai berikut, antara lain :
Langkah awal kerja pelat adalah menggambar. Gambar benda kerja dapat
digambar langsung pada pelat yang akan digunakan. Adapun peralatan yang
digunakan untuk menggambar tersebut adalah:
1. Penggores, digunakan untuk menggaris pelat atau menandai sehingga pada
pelat terdapat goresan sket bukaan.
2. Mistar siku, digunakan untuk melihat kesikuan dari garis, dan sudut pelat
tersebut.
Setelah selesai mengikir pada pelat, langkah selanjutnya adalah melakukan
pemotongan menurut garis pada gambar tersebut. Pemotongan dapat
dilakukan dengan menggunakan gergaji besi.
d. Melakukan pengeboran
e. melakukan pengamplasan
METODE PRAKTIKUM
Secara garis besar prosedur kerja membuat benda U adalah sebagai berikut:
B. Mengikir
2. Menjepit benda kerja dan tempat yang akan di kikir menggunakan ragum.
C. Melubangi
1. Membuat pola kotak kecil pada plat yang telah dipotong, untuk ukuran
disesuaikan denganaturan.
D.mengamplas
4.2 Pembahasan
a. Membuat pola
b. Memotong Plat
Pemotongan plat dilakukan dengan 2 tahap, yaitu pemotongan bagian yang
besar dan pemotongan bagian yang kecil. untuk bagian – bagian pemotongan
benda digunakan alat pemotong gergaji besi. Dalam menggunakan gergaji besi
harus sesuai dengan cara penggunaan karena di khawatirkan terjadi kepatahan
pada besi serta menjaga keselamatan kerja. Praktikan saat melakukan
pemotongan dengan menggunakan gergaji terjadi kesalahan, yakni memotong
plat tepat di garis pola sehingga mengurangi ukuran kerangka.
Lubang ini dibuat dengan cara membuat pola terlebih dahulu kemudian
menitiknya. Perhatikan saat penitikan jangan tepat digaris pola karena saat
pengeboran akan melebihi batas pola. Lebih baik, saat penitikan berada
didalamnya sehingga saat pengeboran tidak akan melebihi batas garis pola.
Cara seperti ini terdapat kekurangannya, yaitu : membutuhkan energi lebih
banyak untuk mengikir sisa pengeboran yang belum terlubangi. Saat
pengeboran perhatikan keselamatan kerja. Baik menggunakan mesin ataupun
alat pengebor plat, harus menggunakan kaca mata dan pelindung nadi, karena
sering terdapat percikan api dan serbuk plat yang memancar keluar.
D.pengamplasan
Pada saat proses ini, potonglah amplas menjadi beberapa bagian. Amplas lah
seluruh bagian benda sampai halus dan rata agar benda semakin bagus dan
sesuai dengan yang di inginkan.lakukan pengamplasaan di air yang mengalir
agar karat karat langsung mengalir.
BAB V
PENUTUP
Berkat rahmat Tuhan Yang Maha Esa dan bimbingan dosen pengajar
Teknik Mesin penulis dapat menyelesaikan tugas yang diwajibkan oleh
Politeknik Negeri Sriwijaya. Untuk itu penulis telah menulis Langkah
Pengerjaan ini guna sebagai syarat untuk nilai baik dan mendapatkan kelulusan
di Mata Kuliah Keahlian Berkarya Praktek Bengkel Mekanik 1.
Penulis sadar bahwa sepenuhnya Langkah Pengerjaan ini masih jauh
dari sempurna. Untuk itu dikarenakan keterbatasan penulis. Penulis sebagai
manusia biasa dan untuk itu mohon maaf apabila ada penulisan terdapat
kekurangan. Maka penulis memerlukan kritik dan saran dari pembaca yang
sifatnya membangun demi perbaikan dan kesempurnaan Langkah
Pengerjaan ini.
5.1 Kesimpulan
Saat penitikan dalam pembuatan lubang kotak, titik tersebut harus berada
didalam pola sehingga saat pengeboran tidak akan melebihi batas garis pola.
Cara seperti ini terdapat kekurangannya, yaitu : membutuhkan energi lebih
banyak untuk mengikir sisa pengeboran yang belum terlubangi .
5.2 Saran