Anda di halaman 1dari 19

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

PT. Safta Ferti adalah perusahaan manufaktur yang memproduksi


komponen penggerak dalam mesin dan produk lainnya. Kliennya bervariasi
mulai dari Pembangkit Listrik, produksi Minyak & Gas, Otomotif dan masih
banyak lagi.
Proses permesinan pada dasarnya membutuhkan peralatan – peralatan
pendukung untuk melakukan proses produksi. Peralatan – peralatan inilah
yang mempengaruhi pengerjaan bahan, lama waktu yang dibutuhkan dan
hasil akhir. Diantaranya adalah peralatan pemotongan bahan. Khususnya
untuk memotong plat sesuai dengan gambar kerja atau work sheet, sebelum
dikerjakan pada proses selanjutnya. Yaitu dengan mata pisau yang tajam dan
presisi. Selain itu juga tidak mudah aus ataupun tumpul agar hasil
pemotongan tidak rusak.
Seiring dari perkembangan teknologi yang maju, alat – alat yang
modern untuk menunjang dan meningkatkan proses produksi juga
mengalami kemajuan pesat. Alat yang sudah canggih, bagus dan harganya
terjangkau pula, sehingga proses pekerjaan menjadi cepat dan presisi sesuai
dengan hasil yang diharapkan. Maka dari itu dibuat mata pisau yang
bagaimana mestinya masih banyak dibutuhkan untuk bengkel permesinan
dan fabrikasi kalangan menengah ke bawah maupun ke atas.
Dengan banyaknya penggunaan mata pisau digunakan di pabrik -
pabrik, kuliahan dan bengkel dan sejenisnya yang semakin banyak.
3

Pada dasarnya dengan dibuatnya mata pisau dan piringan ini


memudahkan dalam pemotongan plastic - plastic sehingga waktu yang
dibutuhkan menjadi lebih singkat dan tidak membutuhkan banyak tenaga.
mata pisau dibuat dengan desain yang mampu melakukan proses
pemotongan dengan hasil yang maksimal.
Mesin ini dilengkapi dengan 5 buah pisau yang terdiri dari 4 buah pisau
putar dan 1 buah pisau tetap yang berfungsi sebagai penghancur plastik. Pisau
tetap ini di letakkan pada sisi depan yang dipasangkan pada box mesin,
kemudian pisau putar diletakkan pada sebuah poros dimana poros tersebut
dihubungkan dengan pulley dan akan diputar dengan motor listrik yang
kemudian untuk proses penghancuran sampah plastik

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan batasan masalah tersebut maka dapat ditarik rumusan
masalah sebagai berikut:
1. Alat apa sajakah yang digunakan untuk pembuatan mata pisau ini
?
2. Bagaimanakah proses pembuatan mata pisau?
3. Bagaimanakah proses perakitan mata pisau pada alat pencacah?
4. Bagaimanakah kinerja mata pisau ini pada alat pencacah?

1.3 Ruang Lingkup Kajian


Kerja Praktek selama 1 bulan di PT. SAFTA FERTI dengan kegiatannya
meliputi, Proses pembuatan Mata pisau dan Piringan mata pisau untuk alat
Pencacah dengan menggunakan mesin bubut , mesin Gerinda ,mesin Bor.
4

1.4 Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah diatas maka tujuan dari perencanaan
pembuatan mata pisau dan piringan mata pisau adalah:

1. Dapat mengetahui alat dan perlengkapan yang digunakan untuk


pembuatan mata pisau ini.

2. Dapat mengetahui urut-urutan langkah kerja yang efisien waktu,


tenaga dan biaya
3. Dapat mengetahui proses perakitan mata pisau pada rangka alat
pencacah.
4. Dapat mengetahui hasil kinerja alat

1.5 Sistematika Penulisan


Dalam penulisan laporan ini, terbagi menjadi 5 bab. Dengan sistematika
penulisan sebagai berikut:

BAB I. PENDAHULUAN
Pendahuluan berisi tentang latar belakang pengamatan, rumusan masalah
pengamatan, ruang lingkup kegiatan, tujuan pengamatan dan sistematika
penulisan laporan.
BAB II. LANDASAN TEORI
Landasan teori berisi tentang teori-teori yang berhubungan dengan proses
pembuatan produk
BAB III. METODOLOGI
Berisi tentang tahapan penelitian yang dilakukan berupa beberapa pembahasan
seperti proses pemesinan menggunakan mesin bubut.
BAB IV. ANALISA
Berisi tentang analisa hasil dari proses pembuatan dari Mata Pisau dan Piringan
5

Mata Pisau
BAB V. PENUTUP
Berisi tentang kesimpulan dan saran dari proses pembuatan dari Mata Pisau dan
Piringan Mata Pisau untuk alat Pencacah.
3

BAB II
TEORI DASAR

2.1 Mesin Konvensional


Mesin Konvensional adalah sebuah mesin yang memanfaatkan energi
listrik kemudian ditransfer menjadi gerak, baik menjadi gerak berputar atau
gerakan bolak balik. Fungsi utamanya adalah manufaktur secara konvensional
terhadap suatu benda kerja menjadi komponen mekanik

2.2 Jenis-jenis Mesin Konvensional

Mesin Konvensional memiliki berbagai jenisnya, berikut jenis-jenis


Mesin Konvensional, antara lain:

 MESIN GERINDA
Mesin gerinda adalah salah satu mesin perkakas yang digunakan untuk
memotong/ mengasah benda kerja dengan tujuan tertentu.

Prinsip kerja mesin gerinda adalah roda gerinda berputar bersentuhan


dengan benda kerja dan terjadi pemotongan/ pengasahan.

Gambar 2.3 Mesin Gerinda


(Sumber: AJBS, 2016)
4

 MESIN BOR
Mesin bor adalah mesin untuk membuat lubang berbentuk silinder dalam bahan
yang pejal atau untuk mengebor lubang menjadi lebih besar.

Gambar 2.3 Mesin Bor


(Sumber: AJBS, 2016)

2.3 Alat Pencacah


Mesin pencacah plastik adalah mesin yang digunakan untuk mencacah
wadah plastik menjadi ukuran yang lebih kecil. Jenis plastik yang dicacah adalah
botol dan gelas plastik bekas minuman

2.4 Jenis-jenis Alat Pencacah

Alat pencacah memiliki berbagai jenisnya, berikut jenis-jenis alat


pencacah, antara lain:
5

a. Crusher

Mesin pencacah plastik tipe crusher yang dirancang untuk dapat memproses
plastik khusus jenis PET menjadi bentuk cacahan yang bisa memudahkan
pengiriman. Pencacah plastik untuk menjadi serpihan.

Gambar 2.5 Mesin Pencacah Tipe Crusher


(Sumber: Astro, 2021)
b. Shredder

Alat pencacah jenis Shredder memiliki fungsi untuk menghancurkan dokumen


seperti kertas, CD, Kartu kredit.

Gambar 2.6 Alat Pencacah Tipe Shredder


(Sumber: Arotech, 2021)
6

c. Cutter
Mesin pencacah Cutter adalah mesin yang digunakan untuk memotong kayu.
Tidak hanya kayu saja, berbagai macam batang dan daun juga dapat dipotong
dengan mudahnya menggunakan alat ini. Sistem kerja yang digunakan adalah
sistem cacah dengan pisau bergerak dan kayu atau batang dimasukan secara
manual.

Gambar 2.7 Alat Pencacah Tipe Cutter


(Sumber: Centro Mesin, 2016)

2.5 Komponen umum Alat Pencacah


Komponen utama yang terdapat dalam mesin pencacah plastic dia atas adalah :
1. Pisau
Berfungsi sebagai komponen utama yang bersentuhan langsung
dengan bahan plastic yang akan memotong-motong plastic, biasanya
terbuat dari bahan stainless steel yang tahan karat.
2. Motor
Motor penggerak ini berfungsi sebagai penggerak poros yangh akan
menjadi sumber penggerak utama yang akan menggerakan pisau dan
poros nya.
7

3. Poros
Berfungsi sebagai tempat menempelnya pisau yang bergereak
memutar mengikuti kecepatan motor penggerak. Poros ini tersambung
langsung ke motor atau ada juga yang menggunakan puli atau sabuk
penghubung
4. Bantalan
Untuk mengurangi koefisien gesekan antara as dan rumahnya.
Menjadikan as dan rumahnya tidak aus karena tidak bergesekan
langsung tapi melalui bearing. Mempermudah maintenance peralatan
yang berputar. Memper murah biaya pembuatan as (as tidak perlu
dibuat dari baja kualitas tinggi) Menjadikan alat yang berputar heavy
duty dan mengurangi waktu perawatan.
5. Pulley
Puli merupakan tempat sabuk untuk pemindah daya dari motor ke
poros.

2.6 Mata Pisau


Pisau pencacah merupakan komponen utama mesin pencacah rumput
yang berfungsi sebagai alat pencacah. Pisau pencacah terdiri dari dua macam pisau
yaitu pisau putar dan pisau tetap. Masing-masing pisau memiliki peran penting
pada mesin pencacah rumput secara kontinyu. Pisau putar berfungsi memotong
bahan pakan ternak yang dimasukkan dari corong masukan, sedangkan pisau tetap
sebagai landasan dari pisau putar ketika proses memotong.

2.7 Jenis – jenis Mata Pisau


Terdapat beberapa macam jenis pisau yang digunakan untuk mesin
pencacah limbah botol plastik yaitu dijelaskan sebagai berikut.
1. Mata Pisau Tipe Flake
Pada tipe mata pisau ini memiliki bentuk belakang melengkung tetapi
cekungannya tidak terlalu dalam. Untuk mata pisau jenis ini bisa
8

digunakan untuk mencacah limbah jenis plastik seperti botol aqua, gelas
aqua dan lain-lain seperti dapat dilihat pada Gambar 2.8.

Gambar 2.8 Mata pisau Tipe flake Cutter


(Sumber: id.pinterest, 2016)
2. Mata pisau tipe shredder
Jenis mata pisau ini memiliki fungsi untuk mencacah sebagai jenis-
jenis limbah plastik yang keras, kenyal dan lain sebagainya. Mata
pisau ini menggunakan dua buah silinder pencacah yang masing-
masing memiliki pisau yang disusun berselangan dan berputar dengan
arah yang berlawanan. Agar mata pisau ini bisa bekerja dengan cara
menekan, meremukkan, merobek serta menjepit limbah-limbah plastik
seperti ditunjukkan pada Gambar 2.9.

Gambar 2.9 Mata pisau Tipe shredder


(Sumber: jasamachiningfabrikasi, 2012)
3

3. Mata pisau tipe Crusher


Jenis mata pisau ini digunakan untuk mesin pencacah atau mesin
penghancur plastik bekas menjadi serpihan-serpihan plastic yang
merupakan bahan pembuatan biji plastic afalan. Untuk mata pisau
jenis ini biasa cocok digunakan untuk mencacah jenis kantong plasik,
bungkus kemasan makanan, dan lain-lain seperti dapat dilihat pada
Gambar 2.10.

Gambar 2.10 Mata pisau Tipe Crusher


(Sumber: jasamachiningfabrikasi, 2012)

2.8 Paramater – Parameter Produksi


1. Perhitungan Drilling dengan Mata Bor 10mm
π ×D×n
v=
1000

Dimana :
v        = kecepatan potong (m/menit)
n
                   = kecepatan putar (rpm)
D = diameter mata bor (mm)
2. Menghitung Panjang pemotongan
L=l+0.3 × D
Dimana :
D = diameter mata bor (mm)
l = Panjang pengeboran (mm)
4

3. .Menghitung Waktu Pengeboran


L
f ×n
Dimana :
L        = Panjang pemotongan (mm)
n
                   = kecepatan putar (rpm)
f = Pemakanan dalam satu putaran (mm/putaran)
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Proses Plan


No Proses Alat Parameter Alat Bantu Keterangan
1 Pemotongan Gerinda 11.000 rpm
Material Tangan
2 Pembentukan Gerinda 11.000 rpm
Ketajaman Mata Tangan
Pisau
3 Proses Drilling Mesin Bor 1420 rpm
Mata Pisau Duduk

3.2Proses Pembuatan Mata Pisau


Pada pembuatan mata pisau, material yang dibutuhkan berupa Carbon
Steel berukuran 100 mm x 50 mm x 10 mm dengan menggunakan mesin gerinda
tangan. Langkah proses produksi dijelaskan pada diagram berikut.

Proses Proses Proses


Pengukuran Pemotongan drilling

Gambar 3.1 Mata Pisau


Mata pisau berbahan carbon steel, yang nantinya berfungsi sebagai pisau
untuk mencacah batang tembakau. Dalam pembuatan mata pisau ini terdiri dari
beberapa proses yaitu :

a) Proses pertama bahan carbon steel ini diukur dan ditandai untuk
mendapatkan dimensi yang diinginkan yaitu panjang 100 mm,
lebar 50 mm dan tebal 10 mm.

b) Proses selanjutnya setelah mengukur dan menandai, bahan carbon


steel di potong menggunakan gerinda tangan seperti gambar
dibawah.

Gambar 3.2 Proses Pemotongan Material

c) Setelah melewati proses pemotongan, bahan carbon steel tersebut


sudah menjadi dimensi yang diinginkan seperti gambar dibawah.
Gambar 3.3 Hasil Pemotongan Material

d) Proses selanjutnya memotong dengan gerinda tangan dibagian sudut


miring untuk mendapatkan ketajaman pada mata pisau tersebut.

Gambar 3.4 Pembentukan Ketajaman Mata Pisau

e) Setelah proses produksi selesai, proses Selanjutnya adalah Proses


drilling 2 lubang pada permukaan mata pisau dengan diameter
lubang Ø10mm dan ukuran Panjang pengeboran 10mm.
Gambar 3.5 Hasil Pengeboran

Perhitungan mesin bor:


Data yang diketahui:
n = (kecepatan putar)
l = (panjang pengeboran)
v = 25m/min (kecepatan potong)
D = 10mm (diameter Mata bor)
f = 0,1mm (pemakanan dalam satu putaran)
L = (panjang pemotongan)

a). Kecepatan Putar Drilling


vc .1000
n=
π.D
25 m/min .1000
n=
π .10 mm
n=795,77 rad /min = 540 rad / min yang mendekati dari tabel.
b). Menghitung Panjang pemotongan

L=l+0.3 × D

L=10+ 0.3× 10 mm

L=13 mm

c). Menghitung Waktu Pengeboran

L
Tm =
f ×n

13 mm
Tm =
0.1× 540 rad /menit

Tm =0,24 menit
BAB IV
ANALISA

1. Pada proses Drilling permukaan mata pisau, terjadi ketidaksejajaran antar


kedua lubang. Dikarenakan operator mengukur dengan alat ukur konvensional

2. Terjadi kelonggaran pada saat mata pisau dicekam oleh ragum yang
mengakibatkan ketidaksejajaran antara kedua lubang.

3. Pada proses pembuatan sudut ketajaman mata pisau terjadi ketidaksesuaian


sudut karena menggunakan gerinda tangan.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Dari penelitian kali ini dapat dipahami proses – proses pembuatan mata pisau pada
alat pencacah plastic, dapat juga diketahui alat – alat yang dipergunakan pada proses
pembuatan mata pisau ini. Proses pembuatan yang mengedepankan efisiensi waktu,
tenaga, dan biaya dapat tercapai.

Saran

1. Pada proses pemotongan dengan gerinda lebih baik menggunakan alak ukur
seperti waterpass yang bertujuan untuk menghindari ketidak rataan
permukaan material.

2. Untuk material mata pisau lebih baik dilakukan proses Heat-treatment setelah
proses pemotongan agar material memiliki tingkat kekuatan dan ketajaman
yang lebih baik untuk hasil pada saat mencacah plastic

Anda mungkin juga menyukai