PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
PT. Safta Ferti adalah perusahaan manufaktur yang memproduksi komponen
penggerak dalam mesin dan produk lainnya. Kliennya bervariasi mulai dari
Pembangkit Listrik, produksi Minyak & Gas, Otomotif dan masih banyak lagi.
Dalam kerja praktik ini akan membuat mesin pencacah plastik yang lebih
sederhana dari yang sudah ada sehingga dapat menekan biaya yang lebih murah.
Adapun mesin pencacah plastik ini dibuat dengan sumber tenaga motor listrik
yang digunakan 2 HP, dan plat baja sebagai pisau atau penghancur. Mesin ini
dilengkapi dengan 5 buah pisau yang terdiri dari 4 buah pisau putar dan 1 buah
pisau tetap yang berfungsi sebagai penghancur plastik. Pisau tetap ini di letakkan
pada sisi depan yang dipasangkan pada box mesin, kemudian pisau putar
diletakkan pada sebuah poros dimana poros tersebut dihubungkan dengan pulley
dan akan diputar dengan motor listrik yang kemudian untuk proses penghancuran
sampah plastik.
Rumusan masalah pada pembuatan rangka pada mesin pencacah plastik ini
meliputi hal sebagai berikut:
1.4 Tujuan
Untuk memahami lebih jelas laporan ini, maka materi-materi yang tertera pada
laporan kerja praktik ini dikelompokkan menjadi beberapa sub bab dengan
sistematika penyampaian sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini berisi tentang latar belakang masalah, tujuan pengamatan, Batasan
masalah, metodologi penelitian, dan sistematika penulisan laporan.
Bab ini berisi analisis berbagai teori dan hasil penelitian yang relevan dengan
masalah yang akan diteliti.
Bab ini berisi tentang perbaikan dan penggantian beberapa kompenen pada
alat pencacah pelastik
BAB IV ANALISIS
Bab ini berisi tentang analisis penyusunan praktik kerja hasil penelitian.
BAB V PENUTUP
Bab ini berisi tentang kesimpulan dari hasil penelitian dan saran dari
kesimpulan yang didapat.
BAB 2
TEORI DASAR
2.1 Definisi Alat Pencacah
Mesin pencacah plastik adalah mesin yang digunakan untuk mencacah wadah
plastik menjadi ukuran yang lebih kecil. Jenis plastik yang dicacah adalah botol
dan gelas plastik bekas minuman.
a. Crusher
a. Pisau Pencacah
a. Gerinda
1. Proses Pengelasan
Mulai
Desain Gambar
Teknik Produk
Proses Pemotongan
Proses Pengelasan
Proses Pengecatan
TIDAK
Quality control:
Dimensi
Perancangan
Rangka
IYA
Analisis
SELESAI
Berikut merupakan penjelasan secara umum langkah – langkah yang
dilakukan agar tujuan dalam penelitian ini dapat tercapai.
1. Desain Gambar Teknik Produk
Desain gambar teknik dari pembuatan ini diperlukan sebagai data untuk
menganalisa tahapan proses produksi dari produk ini. Maupun data yang
dibutuhkan berupa bentuk dan dimensi sebagai acuan proses produksi.
Gambar teknik dapat dilihat pada halaman berikutnya.
2. Proses Pemotongan
Proses pemotongan untuk memotong bahan menjadi ukuran yang di
inginkan.
3. Proses pengelasan
Proses ini bertujuan menyambugkan komponen yang sat uke komponen
yang lainnya.
4. Proses Pengecatan
Proses ini bertujuan untuk mengurangi korosi pada bahan tersebut.
5. Analisis
Analisis alat pencacah batang tembakau setelah melakukan proses
pengujian.
Desain gambar teknik dari pembuatan ini diperlukan sebagai data untuk
menganalisa tahapan proses produksi dari produk ini. Maupun data yang
dibutuhkan berupa bentuk dan dimensi sebagai acuan proses produksi.
Gambar teknik dapat dilihat pada halaman berikutnya.
3.3 Proses Pembuatan Rangka
Disini besi hollow digunakan sebagai bahan dasar untuk pembuatan rangka
sebagai penampang alat nya tersebut. Besi hollow yang tersedia memiliki ukuran
panjang seperti yang ditunjukan oleh tabel berikut.
Tabel 4.2 Besi hollow yang tersedia :
NO Panjang besi hollow (mm) Jumlah
1 1100 6
2 700 10
3 300 3
4 250 5
Besi hollow yang tersedia lalu di potong-potong sesuai ukuran yang diperlukan,
berdasarkan pada hasil rancangan. Proses pemotongan besi hollow dapat dilihat
pada gambar dibawah ini.
Gambar 4.31 Proses pemotongan besi hollow
c. Proses Pengecatan
Lalu setelah proses pengelasan selesai, rangka tersebut masuk ke proses
pengecatan agar mengurangi korosi dari bahan tersebut.
BAB IV
ANALISA
4.1 Analisa
1. kaki-kaki tidak rata karena pengukuran kurang tepat.
2. Proses pengelasan tidak rata karena tidak melakukan proses gerinda.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran