PENDAHULUAN
2. Meja kerja
Meja kerja berfungsi untuk pengukuran benda kerja, penandaan,
penggoresan dan untuk menguji kerataan permukaan benda kerja serta dapat
sebagai tempat ragum.biasanya terbuat dari besi tuang. Meja kerja dapat dilihat
pada gambar 2.2 (Modul Praktikum Proses Produksi, 2017).
Gambar 2.2 Meja Kerja (Lab. PP Teknik Mesin UNDIP, 2017)
3. Ragum
Ragum berguna untuk menjepit benda kerja selama proses pengerjaan
benda kerja. Ragum dapat dilihat pada gambar 2.3 (Modul Praktikum Proses
Produksi, 2017).
4. Kikir
Kikir merupakan batang atau lempengan logam yang permukaannya
seperti pemarut dan berfungsi untuk membuang bagian benda kerja atau
menghaluskan permukaan benda kerja. Kikir dapat dilihat pada gambar 2.4.selain
itu, kikir dapat dikelompokkan menjadi:
a. Menurut guratannya
kikir guratan tunggal, mempunyai satu arah guratan.
kikir guratan ganda,mempunyai dua arah guratan yang saling berpotongan.
kikir parut, guratan seperti parut.
b. Menurut bentuknya
kikir tipis, untuk mengikir alur sempit.
kikir segitiga, untuk mengikir permukaan yang bersusut 60-90 derajat.
kikir bujur sangkar, untuk mengikir permukaan siku.
kikir kasar tirus dan kasar rata.
kikir bulat dan kikir setengah bulat, untuk mengikir permukaan lengkung.
kikir kecil, mengikir bagiab yang sempit (Modul Praktikum Proses
Produksi, 2017).
1. Gergaji Tangan
Gergaji tangan merupakan alat yang berfungsi sebagai pemotong dan juga
digunakan mengurangi ketebalan dari benda kerja.Gergaji tangan dapat dilihat
pada gambar 2.5 (Modul Praktikum Proses Produksi, 2017).
Gambar 2.6 Martil atau Palu (Lab. PP Teknik Mesin UNDIP, 2017)
3. Penggores
Penggores berfungsi untuk memberi tanda pada benda kerja. Penggores
dapat dilihat pada gambar 2.7 (Modul Praktikum Proses Produksi, 2017).
Gambar 2.7 Penggores (Lab. PP Teknik Mesin UNDIP, 2017)
4. Penitik
Penitik berfungsi sebagai pemberi tanda adanya pusat sumbu dari suatu
lubang. Penitik dapat dilihat pada gambar 2.8 (Modul Praktikum Proses Produksi,
2017).
5. Hand Tap
Hand tap adalah alat yang digunakan untuk membuat ulir dalam. Tap yang
baik terbuat dari HSS. Tap dari baja dan dari karbon digunakan untuk
mengerjakan logam-logam yang tidak kersa misalnya tembaga, kuningan dan
perunggu. Agar pahat tap tidak cepat aus maka digunakan pelumas berupa oli
pada saat pemakanan benda kerja.hand tap dapat dilihat pada gambar 2.9 (Modul
Praktikum Proses Produksi, 2017).
6. Snei
Snei berfungsi sebagai pembuat ulir luar pada batang silinder. Berbentuk
bulat dan memiliki gigi-gigi pemotong di tengahnya. Gigi snei biasnya terbuat
dari baja kecepatan tinggi. Snei dapat dilihat pada gambar 2.10 (Modul Praktikum
Proses Produksi, 2017).
2. Vernier caliper
Vernier caliper adalah alat ukur yang mempunyai dua buah skala yaitu
skala utama (tetap) dan skala nonius (gerak). Skala utama menggunakan satuan
mm, sedangkan skala nonius dibagi dalam 50 bagian yang sama panjang. Ini
berarti jarak dari tiap skala adalah 49/50 = 0.98 atau 0.02 kurang tiap divisi.
Ketelitian alat ini 0.05 mm (tergantung spesifikasi). Vernier caliper dapat dilihat
pada gambar 2.14. Fungsi vernier caliper :
a. Mengukur diameter luar
b. Mengukur diameter dalam
c. Mengukur kedalaman (Modul Praktikum Proses Produksi, 2017)
Gambar 2.17 Vernier Bevel Protactor (Lab. PP Teknik Mesin UNDIP, 2017)
6. Dial indicator
Dial indicator adalah alat yang sangat teliti untuk mengukur atau
memeriksa permukaan suatu benda, apakah permukaan tersebut datar, lurus atau
tirus. Dial indicator dapat dilihat pada gambar 2.18. Bagian dari alat ini antara
lain :
a. Dial indicator
b. Batang pemegang
c. Tiang
d. Blok atas
e. Penjepit
f. Baut penjepit
Fungsi dari alat ini adalah :
a. Memeriksa kerataaan pada plat galvanis
b. Memeriksa kerataan pada besi penyangga
c. Mengukur atau memeriksa putaran benda kerja (balance / unbalance) jika
menggunakan mesin bubut yang jawsnya tidak mencekam bersamaan
(Modul Praktikum Proses Produksi, 2017).
Gambar 2.19 Combination square set (Lab. PP Teknik Mesin UNDIP, 2017)
8. Spring instrument
Spring instrument adalah alat yang digunakan untuk mengukur diameter
luar dari benda, diameter dalam dan berfungsi untuk mengukur benda kerja yang
berukuran sama dalam jumlah banyak. Alat ini dapat dilihat pada gambar 2.20.
Alat ini dibagi menjadi :
a. Outside caliper, untuk mengukur diameter luar dari benda silinder
b. Inside caliper, untuk mengukur dalam benda kerja (Modul Praktikum
Proses Produksi, 2017)
Gambar 2.20 Spring Instrument (Lab. PP Teknik Mesin UNDIP, 2017)
9. Mikrometer caliper
Mikrometer caliper adalah alat yang memiliki ketelitian sampai 0.01 mm.
alat ini dapat dilihat pada gambar 2.21. Jenis dari mikrometer antara lain :
a. Outside micrometer
b. Inside micrometer
c. Depth micrometer (Modul Praktikum Proses Produksi, 2017)
Gambar 2.29 Posisi Gergaji Tangan (Modul Praktikum Proses Produksi, 2017)
2.1.2.3 Membetel
Posisi tubuh sama seperti pada pengerjaan menggergaji dan mengikir,
hanya saja posisi tangan yang memegang alat berbeda yaitu tangan kanan
memegang palu/martil dan tangan kiri memegang pahat betel. Pada proses
membetel disarankan menggunakan kacamata/google untuk melindungi mata dari
serpihan benda kerja (Modul Praktikum Proses Produksi, 2017).
Gambar 2.32 Posisi membetel (Modul Praktikum Proses Produksi, 2017)
2.1.2.4 Menyenei
Posisi tubuh sama seperti proses pengerjaan sebelumnya, hanya posisi
tangan dan posisi alat yang berbeda, posisi tangan harus dekat dengan rumah snei.
Untuk proses menyenei kita harus mmebuat chamfer atau sudut miring di ujung
permukaan benda kerja dahulu supaya lebih mudah dalam proses pembuatan ulir
luar (Modul Praktikum Proses Produksi, 2017).
Untuk proses pemakanan caranya adalah tekan snei terhadap benda kerja,
lalu putar snei searah putaran jarum jam sebanyak 90o untuk pemakanan dan putar
lagi berlawanan arah jarum jam sebanyak 90o untuk membuang geram (Modul
Praktikum Proses Produksi, 2017).
Gambar 2.34 Proses pemakanan menyenei (Modul Praktikum Proses Produksi,
2017)
2.1.2.5 Mengetap
Untuk proses mengetap seluruh posisi dan prosesnya sama dengan
menyenei, hanya saja untuk mengetap kita harus membua lubang dulu pada benda
kerja. Supaya hasil pengetapan lurus dapat menggunakan alat bantu berupa
precision square(Modul Praktikum Proses Produksi, 2017).
2.1.2.7 Menggores
Menggores adalah proses membuat goresan atau garis pada benda kerja
untuk membantu dalam proses pemotongan/pengikiran benda kerja. Posisi tubuh
diatur sedemikian rupa sehingga mendapatkan sudut 20o sampai 25o. dan tekan
penggores pada benda kerja (Modul Praktikum Proses Produksi, 2017).
2. Badan mesin
Badan mesin berfungsi untuk menopang kepala mesin dan bagian dalam
badan mesin. Sebagian mekanisme dan transmisi yang menjadi penggerak mesin
frais ada di sini. Gambar 2.39 memperlihatkan bagian badan mesin.
c. Pahat Facing
Tool ini berfungsi untuk meratakan permukaan benda kerja ujungnya rata.
Pada gambar 2.43 diperlihatkan pahat Facing.
Gambar 2.44 Pahat end mill (Lab. PP Teknik Mesin UNDIP, 2017)
2. Arbor
Merupakan tempat untuk memasang atau memegang pahat frais.
Bentuknya bulat panjang, bagian ujung yang bentuk tirus dan ujung lainnya
berulir. Pada gambar 2.45 diperlihatkan bagian Arbor.
3. Ragum
Pada gambar 2.46 diperlihatkan bagian ragum mesin Frais. Alat ini
digunakan untuk menjepit benda kerja, karena ukuran dan bentuk benda kerja
berbeda – beda maka disediakan juga bermacam–macam ragum. Adapun macam–
macam ragum yaitu:
a. Ragum datar, digunakan untuk pekerjaan ringan
b. Ragum pelat, digunakan untuk pekerjaan berat
5. Palu Nilon
Digunakan untuk memukul-mukul benda kerja agar permukaan benda
kerja halus dan rata pada saat benda kerja dipasang pada ragum. Pada gambar
2.48 diperlihatkan palu Nilon.
7. Google
Alat ini digunakan sebagai salah satu alat keselamatan kerja berupa
kacamata pelindung. Pada gambar 2.50 diperlihatkan google.
8. Kunci Baji
Digunakan untuk melepas arbor dari mesin. Pada gamabr 2.51
diperlihatkan Kunci Baji.
10. Kunci C
Digunakan untuk menahan arbor pada saat memasang/melepas pahat. Pada
gambar 2.53 diperlihatkan Kunci C.
11. Drillchuck
Sebelum dipasang pada arbor, pahat dipasang terlebih dahulu pada
drillchuck berguna untuk mengunci pahat agar tidak slip saat berputar. Drill chuck
dapat dilihat pada gambar 2.54.
3 2
2.3.1.4 Eretan
Bagian ini berfungsi untuk memegang atau mengendalikan arah gerak
pemakanan. Bagian – bagian eretan antara lain:
a. Sadle yaitu bagian yang terpasang pada bed dan dapat digeser sepanjang
rel.
b. Apron terpasang pada sadle dan terdapat alat yang dapat menjalankan
cariage secara manual maupun secara otomatis
c. Cross slide terpasang pada sadle dan bergerak melintang dari sadle
d. Tool holder/tool post, untuk memegang alat potong atau pahat
e. Compound rest terletak diatas cross slide dan ditumpu pada kepala sudut.
1
2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
Gambar 2.63 Macam – macam Pahat Mesin Bubut( lontophitam.blogspot.com )
a) Pencekam / Chuck
Berfungsi untuk mencekam benda kerja yang akan dilakukan proses
pembubutan. Pencekam dapat mencekam bentuk benda yang lain, dan tidak lurus,
bulat, silinder, pencekam ada 2 macam yaitu :
1. Three Jaws Chuck
Yaitu pencekam 3 rahang yang apa bila salah satu chuck nya
dikencangkan maka akan kencang pula rahang yang lain.
Gambar 2.64 Three Jaws Chuck (Lab. PP Teknik Mesin UNDIP, 2017)
2. Four Jaws Chuck
Yaitu pencekam 4 rahang bedanya dengan three jaws chuck adalah pada
chuck ini harus dikencangkan satu persatu ( non otomatic )
Gambar 2.65 Four Jaws Chuck (Lab. PP Teknik Mesin UNDIP, 2017)
b) Center
Berfungsi untuk memegang ujung dari benda kerja yang akan dibubut
khususnya untuk benda kerja yang panjang dan silindris, agar benda kerja yang
akan kita bubut itu tidak goyang. Macam-macam center yaitu:
1. Center Tetap ( Dead Center )
c) Penyangga ( Steady )
Alat ini digunakan untuk pengerjaan benda kerja yang berbentuk silinder
panjang. Hal ini dilakaukan agar benda kerja tidak melengkung ke bawah.
Macam-macam penyangga :
1. Following Rest
Alat ini dapat bergerak bersama dengan gerakan pahat atau carriage.
Tidak seperti pada steady rest yang tidak dapat digerakan.
d) Kartel
Berguna untuk membuat alur-alur kecil pada benda kerja, agar benda kerja
tidak licin jika dipegang. Kartel dipasang pada tempat pemegang/ penjepit pahat.
Macam-macam kartel :
1. Diamond knurl ( kartel pesilang diagonal )
2. Straight knurl ( kartel lurus )
e) Kunci Chuck
Alat ini berfungsi untuk mengencangkan dan mengendorkan chuck saat
ingin melakukan proses pemakanan pada benda kerja.
g) Bromus
Berfungsi untuk mendinginkan benda kerja dan pahat pada saat proses
bubut berlangsung dan membersihkan geram yang menempel pada benda kerja.
h) Drill chuck
Drill chuck berfungsi untuk mencekam mata gurdi pada saat pembuatan
lubang dengan menggunakan mesin bubut.
j) Taper Sleeve
Benda ini merupakan Alat penyambung pada arbor di bagian mesin bubut
seperti tailstock atau tempat sleeve.
k) Kunci Baji
Fungsi dari kunci baji ini adalah untuk memudahkan melepas tapersalve
dan juga drillchuck
Gambar 2.78 Kunci Drill Chuck (Lab. PP Teknik Mesin UNDIP, 2017)
m) Kunci Pas
Kunci Pas berfungsi untuk mengencangkan dan menngendorkan baut atau
mur pada mesin bubut.
n) Hammer
Fungsi dari hammer ini adalah untuk membantu kerja dari kunci baji.
Yaitu dengan memukul kunci baji pada bagian yang lebar.
p) Mata Bor
Fungsi dari mata bor ini adalah antara lain Untuk membuat lubang baru
q) Center Drill
Untuk membuat pola sebelum melakukan pelubangan, agar tepat di tengah
benda kerja,dengan menggunakan palu
3. Regulator
Regulator adalah alat untuk mengatur tekanan gas didalam tabung dan gas
yang keluar dari tabung.
4. Manometer
Pada regulator terdapat manometer yang berfungsi sebagai pengukut
tekanan tabung sedangkan yang satunya lagi adalah untuk mengukur tekanan gas
yang keluar dari tabung.
b c
3. Korek Api
Korek api berfungsi sebagai pematik api yang digunakan untuk
menyalakan api pada nozzle.
4. Tang Penjepit
Sama seperti pada las litrik tang ini juga berfungi untuk menjepit benda
kerja yang panas.
6. Dowling Magnet
Digunakan untuk memudahkan pengelasan pada 2 buah plat yang ingin di
las dengan sudut tertentu.
7. Needle Nozzel
Needle nozzle adalah alat untuk membersihkan kerak sisa las pada lubang
nozzle.
Gambar 2.99 Needle Nozzle (Lab. PP Teknik Mesin UNDIP, 2017)
2. Google
Digunakan untuk melindungi mata dari cahaya nyala api gas yang
menyilaukan.
4. Tabung Pemadam
Digunakan untuk memadamkan api apabila terjadi kecelakaan pada saat
pengelasan berlangsung.
5. Wearpack
Digunakan pada saat pengelasan agar terlindungi dari percikan api gas.
2. Plat Besi
Plat besi merupakan benda kerja yang akan kita las, plat tersebut akan di
sambungkan dengan menggunakan filler yang sudah meleleh.
2. Lap Joint
Adalah penyambungan dua buah logam atau lebih dalam posisi horizontal
pada keadaan tumpang tinding antara kedua benda kerja.
Gambar 2.111 Lap Joint
(http://navalcrew.blogspot.co.id/2013/09)
3. T-Joint
Adalah penyambungan dua buah logam atau lebih secara horizontal dan
vertical sehingga membentuk huruf T.
4. Edge Joint
Adalah penyambungan dua buah logam atau lebih dengan membentuk
sudut dimana sambungan terjadi diluar sudut tersebut.
5. Corner Joint
Adalah penyambungan dua buah logam atau lebih dengan membentuk
sudut dimana pengelasan terjadi didalam sudut.
Gambar 2.114 Corner Joint
(http://navalcrew.blogspot.co.id/2013/09)
3. Undercutting
Cacat las ini diakibatkan oleh pengguanaan parameter tekanan gas yang
kurang tepat, khususnya kecepatan pengelasan dan tekanan gas yang tidak sesuai.
Kecepatan pengelasan yang terlalu tinggi dapat mengakibatkan undercutting
terjadi. Dengan mengurangi kecepatan pengelasan akan dapat mengurangi
besarnya undercutting bahkan menghilangkannya.
4. Porosity
Porositi adalah lubang yang diakibatkan oleh gelembung gas yang telah
membeku. Penyebab utama dari poristi adalah kontaminasi atmosfir dan oksidasi
yang tinggi pada permukaan benda kerja
2.4.5 Aplikasi
Di zaman sekarang dimana teknologi semakin canggih termasuk salah
satunya pengelasan seni menyambung dua logam atau lebih atau yang lebih
dikenal dengan las gas.Las gas memiliki aplikasi didalam dunia industri dan
didalam kehidupan sehari-hari.Adapun aplikasinya sebagai berikut:
1. Aplikasi pada Industri
Las gas biasanya mengerjakan plat-plat tipis bukan rangka,misalnya servis
radiator mobil dan servis knalpot sepeda motor.
3. Holder
Holder merupakan bagian yang tersambung pada pembangkit listrik yang
berfungsi untuk pemegang elektroda pada saat proses pengelasan.
4. Klem Masa
Merupakan bagian yang tersambung pada pembangkit listrik yang
dipasangpada meja kerja las pada saat proses pengelasan.
6. Palu Las
Untuk membersihkan kotoran atau kerak pada hasil pengelasan pada
sambungan biasanya penggunaanya pada posisi miring.
7. Sikat Baja
Sikat baja berfungsi untuk membersihkan benda kerja dari kotoran (kerak)
pada hasil las-lasan pada sambungan.
Gambar 2.132 Meja kerja las (Lab. PP Teknik Mesin UNDIP, 2017)
9. Kursi Las
Kursi digunakan untuk tempat duduk si pengelas pada proses pengelasan
serta memudahkan proses pengelasan.
Gambar 2.134 Ember dan air (Lab. PP Teknik Mesin UNDIP, 2017)
11. Sarung Tangan
Untuk melindungi kita dari panas yang dihasilkan dari pengelasan dan
percikan api pada waktu pengelasan.
16. Apron
Apron adalah alat pelindung badan dari percikan bunga api yang dibuat
dari kulit atau dari asbes dan ntuk melindungi bagian atas badan kecuali kepala.
Gambar 2.140 Apron (Lab. PP Teknik Mesin UNDIP, 2017)
3.1.4 Nut
Pada proses pembuatan nut melalui 3 tahapan yaitu:
1. Pengikiran
Kikir bagian besi silinder yang akan di jadi nut sehingga membentuk fillet
pada bagian lancip.
2. Pembubutan
Bubut bagian dalam silinder besi sehingga membentuk silinder dalam
dengan diameter 10 mm.
3. Mengetap
Tap bagian lubang yang telah dibuat untuk membuat ulir dalam nut.
3.1.5 Tangkai
Pada proses pembuatan tangkai melalui 4 tahapan yaitu:
1. Pengukuran
Ukur terlebih dahulu kawat yang akan di potong untuk digunakan sebagai
tangkai dengan ukuran panjang 70 mm dan diamete 3,5 mm.
2. Penggoresan
Gores kawat sesuai dengan ukuran yang telah ditentukan menggunakan
penggores.
3. Pemotongan
Potong kawat sesuai dengan ukuran yang telah ditentukan.
4. Pengikiran
Kikir kawat yang siap dijadikan sebagai tangkai pada kedua bagian ujung
nya.
4.2 Pembahasan
Perbedaan dimensi yang terjadi antara produk jadi dan desain awal
disebabkan karena beberapa hal, yaitu:
1. Pengukuran
Pengukuran dapat menjadi penyebab keselahan karena cara mengukur dan
pembacaan pada instrumen pengukuran yang salah.
2. Penitikan dan Penggoresan
Hal ini dapat menjadi penyebab kesalahan karena teknik penitikan dan
penggoresan yang tidak benar.
3. Pemotongan
Pada proses penggergajian baut pengunci gergaji agak longgar sehingga
menyebabkan gigi gergaji miring dan hasil pemotongan tidak sesuai
dengan desain.
BAB 5
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Dari kegiatan praktikum yang telah dilaksanakan dapat ditarik beberapa
kesimpulan yaitu:
1. Dimensi produk jadi tidak sesuai dengan desain awal
2. Perbedaan dimensi yang terjadi secara garis besar disebabkan oleh human
error
3. Selisih perbedaan terbesar pada produk jadi terhadap desain awal adalah
3,4 mm, sedangkan yang terkecil adalah 0,1 mm
5.2 Saran
Untuk mendapatkan hasil produk jadi yang lebih presisi terhadap desain
awal dapat dilakukan beberapa perbaikan, seperti:
1. Mengupgrade instrumen pengukuran agar dapat meminimalisir kesalahan
pengukuran
2. Memperbaiki alat- alat yang tidak berfungsi secara optimal seperti baut
gergaji yang longgar.
3. Menambah unit alat kerja agar praktikum dapat dilaksanakan lebih hemat
waktu.