Anda di halaman 1dari 37

PRAKTIKUM PROSES MANUFAKTUR

KERJA BANGKU

DISUSUN OLEH :

Marsel.Micky.Mumek

19031059

Figo G Robot

19031074

Stevan Bryan Mokosandib

19031063

Riandy s. Supit

19031051

Patrito Daniel tawinseet

19031054

Politeknik negeri manado

Teknik mesin D4

Produksi dan perawatan


KATAPENGANTAR

Alhamdulillah, saya panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT. sehingga


saya dapat menyusun laporan praktikum ini. Saya merasa bangga telah dapat
menyelesaikan laporan praktikum ini, walaupun pada kenyataannya masih banyak
kekurangan di dalam penyusunan laporan praktikum ini. Namun saya tetap merasa
bangga dapat menyelesaikan tugas yang diberikan kepada saya. Selain bermanfaat
bagi saya, juga dapat bermanfaat untuk pendidikan, khususnya bagi pembaca.
Maksud dan tujuan saya dari penyusunan laporan ini adalah selain untuk
memenuhi tugas Praktikum Kerja Bangku, juga dibuat untuk memberikan sedikit
pengetahuan kepada teman-teman ataupun kepada pembaca tentang hal-hal yang
berhubungan dengan kerja bangku, dari mulai pengenalan alat-alatnya hingga
proses kerja bangku itu sendiri.
Besar harapan saya agar laporan ini dapat bermanfaat khususnya bagi saya
pribadi, umumnya bagi siapa saja yang membacanya. Semoga semua pengetahuan
yang telah didapatkan saat praktikum hingga penyusunan laporan ini dapat
berguna bagi kita semua ke depannya. Segala kritik dan saran akal saya terima
dengan senang hati, agar dapat membangun diri ke arah yang lebih baik.

Wassalamu ‘alaikum wr. wb.

Manado, 18 Oktober 2020

Penyusun

1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...........................................................................................i
DAFTAR ISI.........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang...................................................................................................1
1.2 Maksud dan Tujuan..........................................................................................3
1.3 Sistematika Penulisan.......................................................................................4
BAB II LANDASAN TEORI
2.1 Teori Dasar........................................................................................................5
BAB III JURNAL PRAKTIKUM
3.1 Maksud dan Tujuan.........................................................................................22
3.2 Alat dan Bahan................................................................................................22
3.3 Langkah Kerja.................................................................................................22
3.4 Gambar Skema Alat/Mesin.............................................................................23
3.5 Kesimpulan......................................................................................................23
BAB IV JAWABAN PERTANYAAN
4.1 Soal..................................................................................................................24
4.2 Jawaban...........................................................................................................25
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan......................................................................................................38
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

2
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kerja bangku (benchwork) ialah aktivitas kerja yang dilakukan dengan
tenaga dan keahlian dari manusia di meja kerja. Teknik Kerja Bangku adalah
teknik dasar yang harus dikuasai oleh seseorang dalam mengerjakan kerja bangku
di dalam dunia teknik permesinan sebagai dasar untuk materi teknik permesinan
pada tingkat selanjutnya. Kegiatan kerja bangku lebih dititikberatkan pada
pembuatan benda kerja dari material logam dengan perkakas tangan, dan
dilakukan di bangku kerja.
Pekerjaan kerja bangku meliputi berbagai jenis kontruksi geometris yang
sesuai dengan jobsheet atau perintah kerja. Persyaratan kualitas terletak kepada
pemahaman seseorang dalam praktek kerja bangku dan pelaksanaannya di tempat
kerja yang meliputi tingkat keterampilan dasar penguasaan alat tangan, tingkat
kesulitan produk yang dibuat, dan tingkat kepresisian hasil kerja. Kerja bangku
tidak hanya menitikberatkan pada pencapaian hasil kerja, tetapi juga pada
prosesnya. Dimana pada proses tersebut lebih menitikberatkan pada etos kerja
yang meliputi ketekunan, disiplin, ketahanan, serta teknik sebagai dasar sebelum
melanjutkan ke pengerjaan yang menggunakan mesin-mesin produksi.
Aktivitas dalam kerja bangku meliputi :
1) Pengikiran (filling)
2) Penggergajian (sawing)
3) Penandaan (marking)
4) Pemahatan (chiselling)
Diharapkan dengan adanya laporan ini dapat meningkatkan pemahaman
mahasiswa di dalam praktek maupun teori kerja bangku sehingga kelak dapat
menunjang keterampilan dan kemampuan mahasiswa di dalam dunia teknik
pemesinan.

3
1.2 Maksud dan Tujuan
1. Mahasiswa dapat mengoreksi kesalahan yang terjadi pada saat kerja
bangku.
2. Mahasiswa dapat mengoprasikan alat-alat kerja bangku dengan baik dan
benar.
3. Mahasiswa mengerti fungsi dari alat kerja bangku.
4. Mahasiswa mampu menggunakan alat ukur dengan benar.

1.3 Sistematika Penulisan


Penulisan laporan lengkap ini ditulis dengan sistematika sebagai berikut:
 BAB 1 PENDAHULUAN
BAB ini berisi latar belakang, maksud dan tujuan dan sistematika penulisan.
 BAB 2 LANDASAN TEORI
BAB ini berisi teori dasar kerja bangku.
 BAB 3 JURNAL PRAKTIKUM
 BAB 4 PEMBAHASAN SOAL
BAB ini berisi pertanyaan dan jawaban pertanyaan praktikum.
 BAB 5 KESIMPULAN
BAB ini berisi kesimpulan dari laporan lengkap kerja bangku.
 DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR PUSTAKA berisi daftar bahan acuan laporan lengkap praktikum.
 LAMPIRAN
LAMPIRAN berisi jurnal praktikum yang ditulis tangan dan laporan
pendahuluan praktikum.

4
BAB II
LANDASAN TEORI

Praktikum Kerja Bangku adalah praktek dasar yang harus dikuasai oleh seseorang
dalam mengerjakan kerja bangku didalam dunia teknik permesinan sebagai dasar
untuk materi teknik pemesinan pada tingkat selanjutnya. Pekerjaan kerja bangku
meliputi berbagai jenis kontruksi geometris yang sesuai dengan perintah kerja.
Persyaratan kualitas terletak kepada pemahaman seseorang dalam praktek kerja
bangku dan pelaksanaannya di tempat kerja yang meliputi:
1. Tingkat keterampilan dasar penguasaan alat tangan.
2. Tingkat kesulitan produk yang dibuat.
3. Tingkat kepresisian hasil kerja.
Kerja bangku tidak hanya menitik beratkan pada pencapaian hasil kerja, tetapi
juga pada prosesnya. Dimana pada proses tersebut lebih menitik beratkan pada
etos kerja yang meliputi ketekunan, disiplin, ketahanan, serta teknik sebagai dasar
sebelum melanjutkan ke pengerjaan yang menggunakan mesin - mesin produksi.
Alat kerja bangku adalah alat yang pengoprasianya secara manual tanpa
menggunakan mesin, disinilah kemudahan dari alat kerja bangku bisa
dioperasikan dengan mudah namun harus dengan penuh ketelitian, keterampilan
dan keuletan dalam pengerjaanya. Berikut ini adalah alat dalam kerja bangku:

1. Kikir
Kikir adalah suatu alat untuk mengikir benda kerja agar diperoleh
permukaan yang rata dan halus yang dilakukan dengan tangan. Kikir juga
berfungsi pada pekerjaan penyayatan besi untuk meratakan dan menghaluskan
suatu bidang, membuat rata suatu bidang dan menyiku antara bidang satu
dengan bidang lainnya.

5
A. Bagian-bagian utama Kikir

Gambar 2.1 Kikir


B. Jenis –jenis kikir serta kegunaanya / fungsinya
a) Kikir gepeng {plat}
Kikir ini berguna untuk meratakan membuat bidang sejajar tegak lurus
b) Kikir persegi empat {square}
Kikir ini berguna untuk membuat bidang rata agar siku, antara bidang
yang satu dengan yang lain
c) Kikir persegi tiga {triangle}
Kikir ini berguna untuk meratakan serta menghaluskan bidang yang
berbentuk sudut 60°, atau lebih besar (sering di gunakan untuk mengkikir
mata gergaji)
d) Kikir setengah bulat {half round}
Kikir ini berguna untuk , menghaluskan atau meratakan suatu bidang
cekung
e) Kikir bulat {round}
Kikir bulat berguna untuk menghaluskan serta menambah diameter suatu
lubang bulat
f) Kikir pisau
Memiliki bentuk seperti pisau, terdapat tiga sisi dan di salah satu sisi
membentuk sudut lancip. Fungsinya adalah untuk meratakan permukaan
bidang yang memiliki sudut 60° atau bahkan yang lebih kecil.

6
2. Ragum
Ragum adalah suatu alat penjepit untuk menjepit benda kerja yang akan
dikikir, dipahat, digergaji, ditap, dll. Dengan memutar tangkai (handle) ragum.
Maka mulut ragum akan menjepit/membuka/melepas benda kerja yang sedang
dikerjakan. Bibir mulut ragum harus dijaga jangan sampai rusak akibat
terpahat, terkikir dan lain sebagainya.

Gambar 2.2 Macam-Macam Ragum Dalam


sebuah ragum terdapat bagian-bagian antara lain :
1) Rahang gerak
2) Rahang tetap
3) Tangkai

Gambar 2.3 Bagian Ragum


Ketinggian pemasangan ragum pada meja kerja sangat berpengaruh dalam
pelaksanaan pekerjaan. Pedoman pengaturan tinggi rendahnya penjepitan benda
kerja pada ragum adalah sebagai berikut:

7
a) Untuk pekerjaan yang tidak memerlukan gaya yang besar seperti pada
pekerjaan akhir, benda kerja dapat di jepit lebih tinggi,artinya permukaan
benda kerja yang keluar dari rahang ragum lebih tinggi
b) Untuk pekerjaan yang memerlukan gaya yang besar seperti memahat,
menggergaji, mengikir,mengetap dan menyenai maka kedudukan benda
kerja harus serendah mungkin berada di atas rahang ragum.
c) Untuk penjepitan pipa-pipa sebaiknya digunakan pelapis rahang,dimana
bentuk pelapis rahang tersebut hendaknya masing- masing berbentuk
setengah lingkaran. Bahan pelapis biasanya bisa dari kayu atau dari bahan
yang lunak sehingga tidak akan merusak penampang pipa.

3. Jangka Sorong
Jangka sorong (Vernier Caliper) adalah instrumen presisi yang dapat
digunakan untuk mengukur dimensi benda bagian dalam dan luar, ditinjau dari
cara pembacaannya vernier caliper dapat di bagi dua, yaitu vernier caliper
manual, dan digital. Pengukuran menggunakan vernier caliper manual lebih
sulit bila dibandingkan dengan yang digital, karena hasil pengukuran
diinterpretasi dari skala oleh pengguna, sedangkan hasil pengukuran
menggunakan yang digital dapat dibaca langsung pada layar LCD. Versi
manual memiliki dua skala imperial (skala dalam inci) dan metrik (skala
dalam milimeter). Vernier manual masih bisa dibeli dan tetap populer karena
jauh lebih murah daripada versi digital. Juga, versi digital membutuhkan
baterai kecil sedangkan versi manual tidak membutuhkan sumber listrik.

8
4. Meja Perata
Biasanya meja perata (surface table) terbuat dari besi tuang, keramik atau
batu granit. Alat ini dipergunakan sebagai landasan untuk memukul atau
meratakan benda kerja yang bengkok. Harus diusahakan agar permukaan meja
datar ini tidak rusak atau cacat, dan hasil lukisan atau pekerjaan yang
dikerjakan tetap baik.

5. Cap atau Stamp


Cap digunakan untuk menandai logam dan beberapa bahan bukan logam
dengan nomor, huruf, angka, angka tanda-tanda lainnya. Cap- cap ini tidak
boleh digunakan untuk menandai suatu benda yang telah mengalami
pengerasan atau bisa dikatakan lebih keras dibanding dengan cap, maka jika
digunakan cap-cap tersebut akan rusak.
6. Pahat
Pahat, adalah peralatan yang sangat penting dalam kerja bangku. Peralatan
tersebut merupakan peralatan pokok untuk membuat celah sambungan,
melubangi dan membentuk benda kerja. Pahat untuk membuat celah dan
melubangi harus dipukul dengan palu. Bentuk ujung pahat disesuaikan dengan
jenis pekerjaan dan cara penggunaannya.

7. Penitik
Penitik adalah alat yang digunakan untuk membuat lubang pada benda
kerja. Penitik terbuat dari besi yang ujungnya runcing membentuk sudut 30-90
derajat. Penitik adalah alat yang digunakan untuk membuat lubang pada benda
kerja. Penitik terbuat dari bahan baja karbon tinggi yang dikeraskan.
Sedangkan ujungnya runcing membentuk sudut 30° sampai 90°.

9
8. Penggores
Penggores (alat gores) adalah suatu alat untuk menarik garis-garis gambar
pada permukaan benda kerja yang akan di kerjakan selanjutnya. Alat
penggores ini terbuat dari bahan baja perkakas, di mana bagian badannya
dibuat kartel (gerigi) agar tidak lincin pada waktu di pegang. Salah satu atau
kedua ujungnya dibuat runcing membentuk sudut ±30°.

9. Mistar Baja
Mistar baja adalah alat ukur yang terbuat dari baja tahan karat. Permukaan
dan bagian sisinya rata dan halus, di atasnya terdapat guratan-guratan ukuran,
ada yang dalam satuan inchi, sentimeter dan ada pula yang gabungan inchi
dan sentimeter/milimeter.
Fungsi lain dari penggunaan mistar baja antara lain:
a. mengukur lebar
b. mengukur tebal serta,
c. memeriksa kerataan suatu permukaan benda kerja.

10. Gergaji Besi


Gergaji besi dikenal juga dengan nama HACKSAW didalam Bahasa
Inggris. Apabila sesuatu bahan seperti bar, rods, tubes dan kepingan logam
perlu dipotong kecil atau untuk potongan yang kasar pada pembentukannya
dan pada bagian kerja yang tetap atau ganjil kedudukannya. Alat yang sesuai
adalah mengunakan gergaji besi ini.
Gergaji besi diperbuat didalam berbagai jenis bingkainya bagi memegang
bilah (mata ) gergaji pada teganganya (tension). Ia adalah alat pemotong yang
paling biasa digunakan didalam bengkil bengkil kejuruteraan makanikal. Ada
juga gergaji yang khas dibuat untuk tujuan memotong kepingan logam dan
lain lain, seperti gergaji pad dan piercing.

10
11. Penyiku
Penyiku adalah siku-siku yang digunakan untuk menyiku benda kerja.
Siku-siku geser digunakan untuk mengetahui kesikuan atau pembanding
kesikuan sudut yang tidak membentuk 90 derajat sedangkan siku-siku
dipergunakan untuk mengetahui sudut yang dibentuk adalah tepat 90°.
Siku-siku geser adalah bentuk lain siku-siku di mana salah satu sisi siku-
sikunya dapat digeser, jenis ini dipergunakan agar dapat menyesuaikan
dengan bidang yang akan diperiksa kesikuannya.

12. Tap dan Snei


Satu set tap berisi 3 buah, yaitu nomor 1 untuk awal pembuatan ulir
(intermediate tap), nomor 2 untuk perluasan atau pembentukan ulir (tapper
tap) dan nomor 3 untuk penyelesaian (bottoming tap). Dilengkapi dengan
tangkai tap yang panjang, lengan pemutar disesuaikan besar kecilnya diameter
tap. Tap memiliki beberapa macam ukuran dan tipe sesuai dengan jenis ulir
yang dihasilkan baik itu Ulir Metrik ataupun Ulir Withworth.
Alat bantu yang dipakai untuk menggunakan tap, supaya dalam
pemakaiannya lebih mudah. Dibutuhkan kunci pemegang tap. Pemegang tap
bentuknya ada 3 macam :
1. tipe batang,
2. tipe penjepit,

11
3. tipe amerika.

Gambar 2.4 Alat Bantu Tap


C. Cara Kerja Benda
1. Kikir
Cara mengikir yang baik adalah sebagai berikut :
1) Posisi badan di sebelah kiri ragum, dengan lutut dibentangkan dan
jarak antara kaki seukuran panjang kikir, sementara sudut antara
poros ragum dan kaki kiri membentuk sudut 30° sementara kaki
kanan membentuk sudut 75°.
2) Saat melakukan pengikiran badan dicondongkan ke depan, kaki
kanan lurus dan lutut kiri dibengkokkan.
3) Tangan kanan memegang kikir dengan kuat dengan ibu jari berada
di atas gagang dan jari lainnya di bawah gagang kikir. Sementara
tangan kiri diletakkan di ujung kikir dengan posisi telapak tangan
dan ibu jari di atas kikir dan jari-jari yang lain berada di luar kikir
namun tidak menggenggamnya.
4) Tekanan yang diberikan kepada kikir haruslah sama antara tangan
kanan dan tangan kiri agar hasil pengikiran bisa rata.

2. Ragum
Cara penggunaan Ragum yang benar,yaitu:
a. Memilih tinggi ragum yang sesuai
12
Cara memilih ragum yang sesuai dengan tinggi badan anda :
 Berdiri tegak di ragum
 Tempelkan kepalan tangan pada dagu
 Sikut harus berada diatas mulut ragum dan apabila lengan kita
ayunkan, sikut jangan sampai menyentuh bibir mulut ragum.
b. Menjepit benda kerja pada ragum
Bila kita menjepit bernda kerja pada ragum, benda kerja yang keluar dari
mulut ragum janganlah terlalu tinggi, terrutama apabila bahan benda kerja
itu terbuat dari logam tipis. Bila memungkinkan perbandingan bahan yang
keluar dari mulut ragum harus lebih kecil daripada bagian yang terjepit.
Gunakan pelat pelapis untuk menjepit benda kerja, hal ini dilakukan untuk
mencegah terjadinya kerusakan akibat dari jepitan gigi ragum.Pelat pelapis
bisa dibuat dari bahan plat tipis yang rata, plat siku dll.
c. Posisi badan dan kaki
Kikir ditekan dan pada waktu didorong ke depan dengan tekanan
dari tangan kiri yang seimbang, sedangkan pada waktu kikir ditarik ke
belakang harus bebas dari tekanan namun tidak berarti kikir harus diangkat
dari permukaan benda kerja. Kedudukan kaki pada pada saat mengikir
kedua telapak kaki seolah-olah membentuk sudut kurang 45°.

3. Jangka Sorong
Cara Menggunakan jangka sorong :
1) Jepit benda pada rahang jangka sorong dan pastikan mengunci
jepitan agar nilai ukur tetap.
2) Perhatikan dan baca skala pada batang jangka, lihatlah angka yang
dicapai oleh benda ukur yang tentunya dibatasi oleh nilai nol pada
skala nonius.

13
3) Lihat garis skala pada nonius, cari skala utama dan skala nonius
yang berhimpit.

Gambar 2.5 Jangka Sorong

1. Gigi luar: berfungsi untuk mengukur dimensi luar (tebal, lebar atau
Ø batang kayu)
2. Gigi dalam: untuk pengukuran bagian dalam (lebar lubang pen, Ø
lubang bor, alur dll)
3. Pengukur kedalaman: Paling baik untuk pengukuran dalam lubang
pen, bor dan lubang alur.
4. Ukuran utama (cm): skala utama yang digunakan untuk membaca
hasil pengukuran.
5. Ukuran sekunder (inch): skala alternatif dalam satuan inch.
6. Patokan pembacaan skala utama (cm)
7. Patokan pembacaan skala sekunder (inch)
8. Untuk menghentikan atau melancarkan geseran
pengukuran.

4. Meja Perata

14
Meja Perata ini berfungsi untuk menguji kerataan permukaan. Selain itu
meja datar di gunakan untuk meletakkan benda kerja serta alat-alat
menggambar.

Gambar 2.6 Meja Perata

5. Cap atau Stamp


Cara men-STAMPING
1) Pengecapan dilakukan dari kanan kekiri, agar mudah
melihatnya.
2) Letakkan cap pada benda kerja yang telah digores,
miringkan sedikit ke arah kita.
3) Tarik cap hati-hati (pelan-pelan) ke garis yang diinginkan sampai
kita merasakan berhenti digaris yang telah digores.
4) Cap kemudian ditegakkan sampai menyentuh permukaan benda
kerja dengan rata.
5) Pukul satu kali dengan ringan pada posisi ini.
6) Periksa apakah hasilnya tepat digaris dan lurus. Bila tidak
7) Betulkan dengan cara tempatkan kembali cap pada bekas
pengecapan awal, lalu putar searah atau berlawanan arah jarum
jam.
8) Setelah dilakukan pembetulan-pembetulan, barulah dipukul dengan

15
keras, sehingga semuanya seragam dan kedalamannya sama.

16
9) Terakhir hilangkan tonjolan-tonjolan yang terjadi dengan
menggunakan kikir.

Gambar 2.7 Cap Gambar 2.8 Stamp

6. Pahat
Fungsi penggunaan pahat adalah untuk memotong , mengupas dan
pembuatan lubang terhadap suatu benda yang bisanya dipergunakan
terhadap kayu atau beton. Berikut ini adalah cara pengerjaannya :
1) Tempatkan sisi datar dari pahat terhadap objek yang akan di pahat.
Pegang gagang pahat dengan kuat menggunakan satu tangan
dengan jari telunjuk Anda mengarahkan mata pisau.
2) Gunakan tangan satu lagi untuk memukul pahat dengan memegang
pisau antara ibu jari dan jari telunjuk.
3) Ambil posisi yang rileks di depan benda kerja dengan berat badan
anda merata dan sejajar pahat.
4) Gunakan berat badan anda untuk memudahkan pemahatan objek
yang akan di pahat.
5) Jika anda membutuhkan pukulan yang lebih kuat, gunakan palu
kayu, hindari menggunakan palu besi, karena dapat merusak pahat.

17
Gambar 2.9 Pahat

7. Penitik
Cara Penggunaan :
1) Tempatkan ujung runcing penitik pada posisi benda kerja yang
akan dibor atau ditandai.
2) Posisikan penitik pada posisi tegak lurus agar tanda yang akan
dibuat tidak miring.
3) Setelah penitik dirasa telah tepat maka pukul ujung atas penitik
dengan palu.
4) Pemukulan tersebut harus dilakukan dengan sekali pukul namun
keras, apabila pemukulan dilakukan berulang-ulang dikhawatirkan
akan membuat lebih dari satu tanda.

Gambar 2.10 Penitik

18
8. Penggores
Cara menggunakan penggores ini adalah dengan menggoreskan ujung
runcing penggores terhadap permukaan benda kerja yang di tandai atau
digambar.

Gambar 2.11 Penggores

9. Mistar Baja
Cara Penggunaan :
1) Cukup dengan merapatkan benda ukur pada landasan tumpuan /
balok landas.
2) Letakkan mistar baja di atas benda ukur, posisikan titik nol di salah
satu ujung bend yang ingin di ukur panjangnya.
3) Kemudian baca ukuran panjang benda tersebut.
4) Kemudian Tandai atau catat hasil pegukurannya.

Gambar 2.12 Mistar Baja

19
10. Gergaji Besi
Cara menggunakan gergaji adalah :
1) Sebelum melakukan kegiatan penggergajian tandai terlebih dahulu
benda kerja yang akan digergaji menggunakan penggores.
2) Taruh gerigi gergaji tepat pada garis tanda yang telah dibuat
3) Setelah tepat maka lakukan penggergajian dengan mendorong dan
menarik gerigi gergaji secara perlahan- lahan terlebih dahulu agar
tidak meleset dari tanda
4) Setelah gerigi gergaji telah mencapai setengah dari proses
penggergajian maka gerakan gergaji bisa dipercepat namun harus
tetap melihat kelurusan dari proses penggergajian tersebut.
5) Apabila gerakan penggergajian terasa berat maka bisa ditambahkan
cairan pelicin seperti air sabun agar proses penggergajian bisa lebih
ringan.

11. Penyiku
Penyiku adalah siku-siku yang digunakan untuk menyiku benda kerja.
Siku-siku geser digunakan untuk mengetahui kesikuan atau pembanding
kesikuan sudut yang tidak membentuk 90° sedangkan siku-siku
dipergunakan untuk mengetahui sudut yang dibentuk adalah tepat 90°.

20
Gambar 2.13 Penyiku
12. Tap dan Snei
Tap digunakan untuk membuat ulir dalam (mur) secara manual. Berbentuk
batang berulir luar yang mempunyai sisi alur 3 atau 4.
Cara Penggunaan Tap :
1) Pastikan ukuran tap dan lubang hasil bor sesuai.
2) Pasang benda kerja pada ragum, usahakan tidak miring dan
terpasang kencang.
3) Pasang batang tap terhadap pemegang tap, pastikan telah terpasang
dengan benar dan terpasang rapat.
4) Tancapkan ujung batang tap terhadap lubang pada benda kerja
5) Setelah dikira posisi tap lurus maka proses pengetapan bisa mulai
6) Pegang pemegang tap pada masing-masing batangnya, usahakan
tekanan yang diberikan oleh tangan kiri dan tangan kanan besarnya
sama.
7) Putar tap searah jarum jam perlahan lahan dengan momen setiap
satu putaran ke kanan maka harus diulangi dengan setengah
putaran ke kiri.
8) Begitu seterusnya dilakukan hingga ulir dalam mencapai
ketentuan.
9) Dalam proses pengetapan apabila putaran terasa berat maka bisa
diberi cairan sabun untuk meringankan putaran tap.
Sedangkan Snei digunakan untuk membuat ulir luar (baut) secara manual.
1) Persiapkan bahan (batang besi berbentuk tabung panjang) yang
akan di sney, usahakan ukuran dari bahan tersebut tidak terlalu
kecil dan tidak terlalu besar.
2) Jepitlah bahan ke ragum secara lurus menghadap ke atas

21
3) Tancapkan lubang sney ke ujung bahan, berilah sedikit cairan
sabun agar putaran sney bisa lebih ringan.
4) Lakukan hal-hal yang sama pada langkah berikutnya seperti halnya
saat melakukan tap.
5) Terakhir perkirakan seberapa panjang ulir yang dibutuhkan, jangan
sampai lebih ataupun kurang.
6) Untuk menentukan lubang bor yang akan ditap, maka kita harus
tahu berapa diameter mata bor (twist drill) yang akan digunakan.

22
Gambar 2.14 Tap Gambar 2.15 Snei

BAB III JURNAL


PRAKTIKUM

3.1 Maksud dan Tujuan

 Mengenal alat-alat perkakas yang digunakan pada kerja bangku


 Mempraktikan alat-alat perkakas yang digunakan pada kerja
bangku

3.2 Alat dan Bahan


1. Jangka Sorong
2. Penyiku
3. Penggores
4. Gergaji Besi
5. Kikir
6. Ragum
7. Benda Kerja
23
3.3 Langkah Kerja
1. Siapkan alat dan bahan.
2. Buka ragum dan letakkan benda kerja pada bibir ragum, lalu putar tuas
sampai ragum menjepit benda kerja dengan erat.
3. Ukur panjang 10 cm dan diameter 2,95 cm pada benda kerja yang akan di
potong dengan menggunakan mistar siku untuk mengukur
10 cm dari benda kerja dan jangka sorong untuk mengukur diameter 2,95
cm.
4. Buat tanda goresan pada benda sebagai tanda ukuran yang akan di potong
dengan menggunakan gergaji besi.
5. Potong benda kerja dengan menggunakan gergaji besi sesuai dengan
ukuran yang sudah di tentukan.
6. Setelah selesai menggergaji benda maka lepas benda kerja dari ragum.
7. Haluskan permukaan benda kerja yang belum rata karena perpotongan
gergaji besi dengan menggunakan kikir sampai halus dan rata.

24
3.5 Kesimpulan
 Mahasiswa mengenal alat-alat kerja bangku dengan baik dan benar.
 Mahasiswa bisa mengoperasikan alat-alat kerja bangku.

25
BAB IV JAWABAN
PERTANYAAN

4.1 Soal

1. Apa yang kamu ketahui tentang kerja bangku.


2. Sebutkan dan jelaskan alat-alat yang dipakai pada kerja bangku.
3. Sebutkan jenis kikir yang kalian ketahui.

4.2 Jawaban
1. Kerja bangku (benchwork) ialah aktivitas kerja yang dilakukan dengan
tenaga dan keahlian dari manusia di meja kerja. Teknik Kerja Bangku
adalah teknik dasar yang harus dikuasai oleh seseorang dalam
mengerjakan kerja bangku di dalam dunia teknik permesinan sebagai dasar
untuk materi teknik permesinan pada tingkat selanjutnya. Kegiatan kerja
bangku lebih dititikberatkan pada pembuatan benda kerja dari material
26
logam dengan perkakas tangan, dan dilakukan di bangku kerja.

27
2. Sebutkan dan jelaskan alat-alat kerja bangku
1) Jangka sorong
Jangka sorong saya gunakan untuk mengukur diameter benda kerja
sebelum dimulai pemotongan.

Gambar 4.1 Jangka Sorong

2) Mistar siku
Mistar siku saya gunakan untuk mengukur benda kerja yang

berbentuk siku-siku 90 ° .

Gambar 4.2 Mistar Siku

3) Penggores
28
Penggores saya gunakan untuk menandakan benda kerja yang ingin
dipotong dengan gergaji besi supaya terarah.

29
Gambar 4.3 Penggores

4) Gergaji besi
Gergaji besi saya gunakan untuk memotong benda kerja yang
sudah diberi tanda dengan penggores.

Gambar 4.4 Gergaji Besi


5) Kikir
Kikir saya gunakan untuk meratakan permukaan benda kerja yang
kasar setelah di potong dengan gergaji besi.

Gambar 4.5 Kikir Plat

Gambar 4.6 Kikir setengah bulat


30
6) Ragum
Ragum saya gunakan untuk menjepit benda kerja sebelum
dipotong agar tidak mudah goyang pada saat melakukan
pemotongan benda kerja.

Gambar 4.7 Ragum

7) Benda kerja
Benda kerja yang saya gunakan berbentuk tabung dengan diameter
2,95cm dan panjang 10cm.

Gambar 4.8 Benda kerja

31
3. Macam-macam kikir dan kegunaannya :
1) Kikir gepeng {plat}
Kikir ini berguna untuk meratakan membuat bidang sejajar tegak
lurus.

Gambar 1 Kikir gepeng / plat

2) Kikir persegi empat {square}


Kikir ini berguna untuk membuat bidang rata agar siku,
antara bidang yang satu dengan yang lain.

Gambar 2 Kikir persegi empat {square}

3) Kikir persegi tiga {triangle}


Kikir ini berguna untuk meratakan serta menghaluskan bidang
yang berbentuk sudut 60 derajat, atau lebih besar (sering di
gunakan untuk mengkikir mata gergaji).

Gambar 3 Kikir persegi tiga {triangle}

32
4) Kikir setengah bulat {half round}
Kikir ini berguna untuk , menghaluskan atau meratakan suatu
bidang cekung.

33
Gambar 4 Kikir setengah bulat {half round)

5) Kikir bulat {round}


Kikir bulat berguna untuk menghaluskan serta menambah diameter
suatu lubang bulat.

Gambar 5 Kikir bulat {round}

6) Kikir pisau
Memiliki bentuk seperti pisau, terdapat tiga sisi dan di salah satu
sisi membentuk sudut lancip. Fungsinya adalah untuk meratakan
permukaan bidang yang memiliki sudut 60° atau bahkan yang lebih
kecil.

Gambar 6 Kikir pisau

34
BAB V
KESIMPULAN

Praktikum kerja bangku dapat melatih mahasiswa untuk mengetahui


kesalahan yang terjadi pada saat kerja bangku, mampu mengoperasikan alat-alat
kerja bangku dengan presisi dan teliti, mampu mengerti dan mengetahui fungsi
dari alat-alat kerja bangku dan mampu menggunakan alat ukur dengan teliti.
DAFTAR PUSTAKA

1. http://pickypicko.blogspot.co.id/2014/07/laporan-praktik-kerja-
bangku-dan-plat.html
2. http://witonotmi.blogspot.co.id/
3. http://mahasiswa-sibuk.blogspot.co.id/2012/01/jangka-sorong.html
4. infopemesinan.blogspot.com
5. www.teknikmesin.org
6. http://alatukur.web.id/mistar-baja-perawatan-dan-cara-
membacanya/
7. http://kbangku.blogspot.co.id/
8. http://charis7512.blogspot.co.id/2014/04/pratikum-kerja-bangku-
kerja-bengkel.html
9. http://lek-lut16.blogspot.co.id/2014/05/alat-alat-bengkel-kerja-
bangku-mesin.html

35
2

Anda mungkin juga menyukai