KERJA BANGKU
DISUSUN OLEH :
Marsel.Micky.Mumek
19031059
Figo G Robot
19031074
19031063
Riandy s. Supit
19031051
19031054
Teknik mesin D4
Penyusun
1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...........................................................................................i
DAFTAR ISI.........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang...................................................................................................1
1.2 Maksud dan Tujuan..........................................................................................3
1.3 Sistematika Penulisan.......................................................................................4
BAB II LANDASAN TEORI
2.1 Teori Dasar........................................................................................................5
BAB III JURNAL PRAKTIKUM
3.1 Maksud dan Tujuan.........................................................................................22
3.2 Alat dan Bahan................................................................................................22
3.3 Langkah Kerja.................................................................................................22
3.4 Gambar Skema Alat/Mesin.............................................................................23
3.5 Kesimpulan......................................................................................................23
BAB IV JAWABAN PERTANYAAN
4.1 Soal..................................................................................................................24
4.2 Jawaban...........................................................................................................25
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan......................................................................................................38
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
2
BAB I
PENDAHULUAN
3
1.2 Maksud dan Tujuan
1. Mahasiswa dapat mengoreksi kesalahan yang terjadi pada saat kerja
bangku.
2. Mahasiswa dapat mengoprasikan alat-alat kerja bangku dengan baik dan
benar.
3. Mahasiswa mengerti fungsi dari alat kerja bangku.
4. Mahasiswa mampu menggunakan alat ukur dengan benar.
4
BAB II
LANDASAN TEORI
Praktikum Kerja Bangku adalah praktek dasar yang harus dikuasai oleh seseorang
dalam mengerjakan kerja bangku didalam dunia teknik permesinan sebagai dasar
untuk materi teknik pemesinan pada tingkat selanjutnya. Pekerjaan kerja bangku
meliputi berbagai jenis kontruksi geometris yang sesuai dengan perintah kerja.
Persyaratan kualitas terletak kepada pemahaman seseorang dalam praktek kerja
bangku dan pelaksanaannya di tempat kerja yang meliputi:
1. Tingkat keterampilan dasar penguasaan alat tangan.
2. Tingkat kesulitan produk yang dibuat.
3. Tingkat kepresisian hasil kerja.
Kerja bangku tidak hanya menitik beratkan pada pencapaian hasil kerja, tetapi
juga pada prosesnya. Dimana pada proses tersebut lebih menitik beratkan pada
etos kerja yang meliputi ketekunan, disiplin, ketahanan, serta teknik sebagai dasar
sebelum melanjutkan ke pengerjaan yang menggunakan mesin - mesin produksi.
Alat kerja bangku adalah alat yang pengoprasianya secara manual tanpa
menggunakan mesin, disinilah kemudahan dari alat kerja bangku bisa
dioperasikan dengan mudah namun harus dengan penuh ketelitian, keterampilan
dan keuletan dalam pengerjaanya. Berikut ini adalah alat dalam kerja bangku:
1. Kikir
Kikir adalah suatu alat untuk mengikir benda kerja agar diperoleh
permukaan yang rata dan halus yang dilakukan dengan tangan. Kikir juga
berfungsi pada pekerjaan penyayatan besi untuk meratakan dan menghaluskan
suatu bidang, membuat rata suatu bidang dan menyiku antara bidang satu
dengan bidang lainnya.
5
A. Bagian-bagian utama Kikir
6
2. Ragum
Ragum adalah suatu alat penjepit untuk menjepit benda kerja yang akan
dikikir, dipahat, digergaji, ditap, dll. Dengan memutar tangkai (handle) ragum.
Maka mulut ragum akan menjepit/membuka/melepas benda kerja yang sedang
dikerjakan. Bibir mulut ragum harus dijaga jangan sampai rusak akibat
terpahat, terkikir dan lain sebagainya.
7
a) Untuk pekerjaan yang tidak memerlukan gaya yang besar seperti pada
pekerjaan akhir, benda kerja dapat di jepit lebih tinggi,artinya permukaan
benda kerja yang keluar dari rahang ragum lebih tinggi
b) Untuk pekerjaan yang memerlukan gaya yang besar seperti memahat,
menggergaji, mengikir,mengetap dan menyenai maka kedudukan benda
kerja harus serendah mungkin berada di atas rahang ragum.
c) Untuk penjepitan pipa-pipa sebaiknya digunakan pelapis rahang,dimana
bentuk pelapis rahang tersebut hendaknya masing- masing berbentuk
setengah lingkaran. Bahan pelapis biasanya bisa dari kayu atau dari bahan
yang lunak sehingga tidak akan merusak penampang pipa.
3. Jangka Sorong
Jangka sorong (Vernier Caliper) adalah instrumen presisi yang dapat
digunakan untuk mengukur dimensi benda bagian dalam dan luar, ditinjau dari
cara pembacaannya vernier caliper dapat di bagi dua, yaitu vernier caliper
manual, dan digital. Pengukuran menggunakan vernier caliper manual lebih
sulit bila dibandingkan dengan yang digital, karena hasil pengukuran
diinterpretasi dari skala oleh pengguna, sedangkan hasil pengukuran
menggunakan yang digital dapat dibaca langsung pada layar LCD. Versi
manual memiliki dua skala imperial (skala dalam inci) dan metrik (skala
dalam milimeter). Vernier manual masih bisa dibeli dan tetap populer karena
jauh lebih murah daripada versi digital. Juga, versi digital membutuhkan
baterai kecil sedangkan versi manual tidak membutuhkan sumber listrik.
8
4. Meja Perata
Biasanya meja perata (surface table) terbuat dari besi tuang, keramik atau
batu granit. Alat ini dipergunakan sebagai landasan untuk memukul atau
meratakan benda kerja yang bengkok. Harus diusahakan agar permukaan meja
datar ini tidak rusak atau cacat, dan hasil lukisan atau pekerjaan yang
dikerjakan tetap baik.
7. Penitik
Penitik adalah alat yang digunakan untuk membuat lubang pada benda
kerja. Penitik terbuat dari besi yang ujungnya runcing membentuk sudut 30-90
derajat. Penitik adalah alat yang digunakan untuk membuat lubang pada benda
kerja. Penitik terbuat dari bahan baja karbon tinggi yang dikeraskan.
Sedangkan ujungnya runcing membentuk sudut 30° sampai 90°.
9
8. Penggores
Penggores (alat gores) adalah suatu alat untuk menarik garis-garis gambar
pada permukaan benda kerja yang akan di kerjakan selanjutnya. Alat
penggores ini terbuat dari bahan baja perkakas, di mana bagian badannya
dibuat kartel (gerigi) agar tidak lincin pada waktu di pegang. Salah satu atau
kedua ujungnya dibuat runcing membentuk sudut ±30°.
9. Mistar Baja
Mistar baja adalah alat ukur yang terbuat dari baja tahan karat. Permukaan
dan bagian sisinya rata dan halus, di atasnya terdapat guratan-guratan ukuran,
ada yang dalam satuan inchi, sentimeter dan ada pula yang gabungan inchi
dan sentimeter/milimeter.
Fungsi lain dari penggunaan mistar baja antara lain:
a. mengukur lebar
b. mengukur tebal serta,
c. memeriksa kerataan suatu permukaan benda kerja.
10
11. Penyiku
Penyiku adalah siku-siku yang digunakan untuk menyiku benda kerja.
Siku-siku geser digunakan untuk mengetahui kesikuan atau pembanding
kesikuan sudut yang tidak membentuk 90 derajat sedangkan siku-siku
dipergunakan untuk mengetahui sudut yang dibentuk adalah tepat 90°.
Siku-siku geser adalah bentuk lain siku-siku di mana salah satu sisi siku-
sikunya dapat digeser, jenis ini dipergunakan agar dapat menyesuaikan
dengan bidang yang akan diperiksa kesikuannya.
11
3. tipe amerika.
2. Ragum
Cara penggunaan Ragum yang benar,yaitu:
a. Memilih tinggi ragum yang sesuai
12
Cara memilih ragum yang sesuai dengan tinggi badan anda :
Berdiri tegak di ragum
Tempelkan kepalan tangan pada dagu
Sikut harus berada diatas mulut ragum dan apabila lengan kita
ayunkan, sikut jangan sampai menyentuh bibir mulut ragum.
b. Menjepit benda kerja pada ragum
Bila kita menjepit bernda kerja pada ragum, benda kerja yang keluar dari
mulut ragum janganlah terlalu tinggi, terrutama apabila bahan benda kerja
itu terbuat dari logam tipis. Bila memungkinkan perbandingan bahan yang
keluar dari mulut ragum harus lebih kecil daripada bagian yang terjepit.
Gunakan pelat pelapis untuk menjepit benda kerja, hal ini dilakukan untuk
mencegah terjadinya kerusakan akibat dari jepitan gigi ragum.Pelat pelapis
bisa dibuat dari bahan plat tipis yang rata, plat siku dll.
c. Posisi badan dan kaki
Kikir ditekan dan pada waktu didorong ke depan dengan tekanan
dari tangan kiri yang seimbang, sedangkan pada waktu kikir ditarik ke
belakang harus bebas dari tekanan namun tidak berarti kikir harus diangkat
dari permukaan benda kerja. Kedudukan kaki pada pada saat mengikir
kedua telapak kaki seolah-olah membentuk sudut kurang 45°.
3. Jangka Sorong
Cara Menggunakan jangka sorong :
1) Jepit benda pada rahang jangka sorong dan pastikan mengunci
jepitan agar nilai ukur tetap.
2) Perhatikan dan baca skala pada batang jangka, lihatlah angka yang
dicapai oleh benda ukur yang tentunya dibatasi oleh nilai nol pada
skala nonius.
13
3) Lihat garis skala pada nonius, cari skala utama dan skala nonius
yang berhimpit.
1. Gigi luar: berfungsi untuk mengukur dimensi luar (tebal, lebar atau
Ø batang kayu)
2. Gigi dalam: untuk pengukuran bagian dalam (lebar lubang pen, Ø
lubang bor, alur dll)
3. Pengukur kedalaman: Paling baik untuk pengukuran dalam lubang
pen, bor dan lubang alur.
4. Ukuran utama (cm): skala utama yang digunakan untuk membaca
hasil pengukuran.
5. Ukuran sekunder (inch): skala alternatif dalam satuan inch.
6. Patokan pembacaan skala utama (cm)
7. Patokan pembacaan skala sekunder (inch)
8. Untuk menghentikan atau melancarkan geseran
pengukuran.
4. Meja Perata
14
Meja Perata ini berfungsi untuk menguji kerataan permukaan. Selain itu
meja datar di gunakan untuk meletakkan benda kerja serta alat-alat
menggambar.
15
keras, sehingga semuanya seragam dan kedalamannya sama.
16
9) Terakhir hilangkan tonjolan-tonjolan yang terjadi dengan
menggunakan kikir.
6. Pahat
Fungsi penggunaan pahat adalah untuk memotong , mengupas dan
pembuatan lubang terhadap suatu benda yang bisanya dipergunakan
terhadap kayu atau beton. Berikut ini adalah cara pengerjaannya :
1) Tempatkan sisi datar dari pahat terhadap objek yang akan di pahat.
Pegang gagang pahat dengan kuat menggunakan satu tangan
dengan jari telunjuk Anda mengarahkan mata pisau.
2) Gunakan tangan satu lagi untuk memukul pahat dengan memegang
pisau antara ibu jari dan jari telunjuk.
3) Ambil posisi yang rileks di depan benda kerja dengan berat badan
anda merata dan sejajar pahat.
4) Gunakan berat badan anda untuk memudahkan pemahatan objek
yang akan di pahat.
5) Jika anda membutuhkan pukulan yang lebih kuat, gunakan palu
kayu, hindari menggunakan palu besi, karena dapat merusak pahat.
17
Gambar 2.9 Pahat
7. Penitik
Cara Penggunaan :
1) Tempatkan ujung runcing penitik pada posisi benda kerja yang
akan dibor atau ditandai.
2) Posisikan penitik pada posisi tegak lurus agar tanda yang akan
dibuat tidak miring.
3) Setelah penitik dirasa telah tepat maka pukul ujung atas penitik
dengan palu.
4) Pemukulan tersebut harus dilakukan dengan sekali pukul namun
keras, apabila pemukulan dilakukan berulang-ulang dikhawatirkan
akan membuat lebih dari satu tanda.
18
8. Penggores
Cara menggunakan penggores ini adalah dengan menggoreskan ujung
runcing penggores terhadap permukaan benda kerja yang di tandai atau
digambar.
9. Mistar Baja
Cara Penggunaan :
1) Cukup dengan merapatkan benda ukur pada landasan tumpuan /
balok landas.
2) Letakkan mistar baja di atas benda ukur, posisikan titik nol di salah
satu ujung bend yang ingin di ukur panjangnya.
3) Kemudian baca ukuran panjang benda tersebut.
4) Kemudian Tandai atau catat hasil pegukurannya.
19
10. Gergaji Besi
Cara menggunakan gergaji adalah :
1) Sebelum melakukan kegiatan penggergajian tandai terlebih dahulu
benda kerja yang akan digergaji menggunakan penggores.
2) Taruh gerigi gergaji tepat pada garis tanda yang telah dibuat
3) Setelah tepat maka lakukan penggergajian dengan mendorong dan
menarik gerigi gergaji secara perlahan- lahan terlebih dahulu agar
tidak meleset dari tanda
4) Setelah gerigi gergaji telah mencapai setengah dari proses
penggergajian maka gerakan gergaji bisa dipercepat namun harus
tetap melihat kelurusan dari proses penggergajian tersebut.
5) Apabila gerakan penggergajian terasa berat maka bisa ditambahkan
cairan pelicin seperti air sabun agar proses penggergajian bisa lebih
ringan.
11. Penyiku
Penyiku adalah siku-siku yang digunakan untuk menyiku benda kerja.
Siku-siku geser digunakan untuk mengetahui kesikuan atau pembanding
kesikuan sudut yang tidak membentuk 90° sedangkan siku-siku
dipergunakan untuk mengetahui sudut yang dibentuk adalah tepat 90°.
20
Gambar 2.13 Penyiku
12. Tap dan Snei
Tap digunakan untuk membuat ulir dalam (mur) secara manual. Berbentuk
batang berulir luar yang mempunyai sisi alur 3 atau 4.
Cara Penggunaan Tap :
1) Pastikan ukuran tap dan lubang hasil bor sesuai.
2) Pasang benda kerja pada ragum, usahakan tidak miring dan
terpasang kencang.
3) Pasang batang tap terhadap pemegang tap, pastikan telah terpasang
dengan benar dan terpasang rapat.
4) Tancapkan ujung batang tap terhadap lubang pada benda kerja
5) Setelah dikira posisi tap lurus maka proses pengetapan bisa mulai
6) Pegang pemegang tap pada masing-masing batangnya, usahakan
tekanan yang diberikan oleh tangan kiri dan tangan kanan besarnya
sama.
7) Putar tap searah jarum jam perlahan lahan dengan momen setiap
satu putaran ke kanan maka harus diulangi dengan setengah
putaran ke kiri.
8) Begitu seterusnya dilakukan hingga ulir dalam mencapai
ketentuan.
9) Dalam proses pengetapan apabila putaran terasa berat maka bisa
diberi cairan sabun untuk meringankan putaran tap.
Sedangkan Snei digunakan untuk membuat ulir luar (baut) secara manual.
1) Persiapkan bahan (batang besi berbentuk tabung panjang) yang
akan di sney, usahakan ukuran dari bahan tersebut tidak terlalu
kecil dan tidak terlalu besar.
2) Jepitlah bahan ke ragum secara lurus menghadap ke atas
21
3) Tancapkan lubang sney ke ujung bahan, berilah sedikit cairan
sabun agar putaran sney bisa lebih ringan.
4) Lakukan hal-hal yang sama pada langkah berikutnya seperti halnya
saat melakukan tap.
5) Terakhir perkirakan seberapa panjang ulir yang dibutuhkan, jangan
sampai lebih ataupun kurang.
6) Untuk menentukan lubang bor yang akan ditap, maka kita harus
tahu berapa diameter mata bor (twist drill) yang akan digunakan.
22
Gambar 2.14 Tap Gambar 2.15 Snei
24
3.5 Kesimpulan
Mahasiswa mengenal alat-alat kerja bangku dengan baik dan benar.
Mahasiswa bisa mengoperasikan alat-alat kerja bangku.
25
BAB IV JAWABAN
PERTANYAAN
4.1 Soal
4.2 Jawaban
1. Kerja bangku (benchwork) ialah aktivitas kerja yang dilakukan dengan
tenaga dan keahlian dari manusia di meja kerja. Teknik Kerja Bangku
adalah teknik dasar yang harus dikuasai oleh seseorang dalam
mengerjakan kerja bangku di dalam dunia teknik permesinan sebagai dasar
untuk materi teknik permesinan pada tingkat selanjutnya. Kegiatan kerja
bangku lebih dititikberatkan pada pembuatan benda kerja dari material
26
logam dengan perkakas tangan, dan dilakukan di bangku kerja.
27
2. Sebutkan dan jelaskan alat-alat kerja bangku
1) Jangka sorong
Jangka sorong saya gunakan untuk mengukur diameter benda kerja
sebelum dimulai pemotongan.
2) Mistar siku
Mistar siku saya gunakan untuk mengukur benda kerja yang
berbentuk siku-siku 90 ° .
3) Penggores
28
Penggores saya gunakan untuk menandakan benda kerja yang ingin
dipotong dengan gergaji besi supaya terarah.
29
Gambar 4.3 Penggores
4) Gergaji besi
Gergaji besi saya gunakan untuk memotong benda kerja yang
sudah diberi tanda dengan penggores.
7) Benda kerja
Benda kerja yang saya gunakan berbentuk tabung dengan diameter
2,95cm dan panjang 10cm.
31
3. Macam-macam kikir dan kegunaannya :
1) Kikir gepeng {plat}
Kikir ini berguna untuk meratakan membuat bidang sejajar tegak
lurus.
32
4) Kikir setengah bulat {half round}
Kikir ini berguna untuk , menghaluskan atau meratakan suatu
bidang cekung.
33
Gambar 4 Kikir setengah bulat {half round)
6) Kikir pisau
Memiliki bentuk seperti pisau, terdapat tiga sisi dan di salah satu
sisi membentuk sudut lancip. Fungsinya adalah untuk meratakan
permukaan bidang yang memiliki sudut 60° atau bahkan yang lebih
kecil.
34
BAB V
KESIMPULAN
1. http://pickypicko.blogspot.co.id/2014/07/laporan-praktik-kerja-
bangku-dan-plat.html
2. http://witonotmi.blogspot.co.id/
3. http://mahasiswa-sibuk.blogspot.co.id/2012/01/jangka-sorong.html
4. infopemesinan.blogspot.com
5. www.teknikmesin.org
6. http://alatukur.web.id/mistar-baja-perawatan-dan-cara-
membacanya/
7. http://kbangku.blogspot.co.id/
8. http://charis7512.blogspot.co.id/2014/04/pratikum-kerja-bangku-
kerja-bengkel.html
9. http://lek-lut16.blogspot.co.id/2014/05/alat-alat-bengkel-kerja-
bangku-mesin.html
35
2