Disusun Oleh:
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat-Nya sehingga laporan ini
dapat tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa kami mengucapkan terimakasih
kepada pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan perihal positif baik dalam
pikiran maupun materi. Penulis juga ingin berterimakasih kepada:
1. Drs. Abdul Qolik M.Pd. selaku dosen pengampu mata kuliah Praktik
Pemesinan Dasar, Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Negeri
Malang.
2. Kedua orang tua yang banyak memberikan semangat dan bantuan baik moral
maupun material.
3. Semua pihak yang telah membantu dalam proses penyusunan laporan ini.
Kami sangat berharap semoga laporan ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi pembaca. Kami juga berharap agar laporan ini bisa dipraktikkan oleh
pembaca dalam kehidupan sehari-hari dalam studi maupun dalam dunia industri. Kami
sebagai penulis merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan laporan ini,
karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman yang kami miliki. Untuk itu kami
sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca untuk
kesempurnaan laporan ini.
Penulis
1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................1
DAFTAR ISI.............................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................3
1.2 Tujuan..................................................................................................................3
BAB II ISI.................................................................................................................4
2.1.2 Jobsheet 2 Menggerinda Pahat Ulir Segitiga dan Pahat rata kanan.............6
3.1 Kesimpulan..........................................................................................................13
3.2 Saran.....................................................................................................................14
2
BAB I
PENDAHULUAN
Dunia industri memegang peranan penting dalam peradaban modern saat ini.
Menggunakan mesin industri seperti mesin bubut, mesin milling, grinder, dan lain-
lain merupakan kewajiban bagi mahasiswa teknik mesin untuk menguasainya. Pada
umumnya setiap mahasiswa teknik mesin harus mampu memahami dan menguasai
teknik-teknik penggunaan mesin industri. Praktek permesinan dasar semester
dilakukan dengan menggunakan mesin bubut, mesin frais dan mesin gerinda.
Mahasiswa dituntut untuk memahami proses pengoperasian mesin dan membentuk
benda kerja sesuai dengan lembar kerja yang diberikan. Dengan ilmu yang dimiliki
mahasiswa teknik mesin, menjanjikan menjadi salah satu pendorong kemajuan di
dunia industri.
1.2 Tujuan
1.3 Manfaat
3
c) Menjadi sebuah langkah awal untuk membentuk partisipasi mahasiswa
dalam usaha membangun dunia industri.
d) Memberikan pengetahuan mengenai kendala dan langkah yang harus
dilakukan ketika mengalami kendala
BAB II
ISI
Action plan atau perencanaan langkah kerja merupakan sebuah kegiatan yang
harus dilakukan oleh seorang engineer. Hal tersebut berfungsi untuk mengetahui
bagaimana seorang enginer dapat mencapai tujuan secara terstruktur dan hasil yang
maksimal. Dengan persiapan yang matang dan dibekali dengan skill yang mumpuni
maka seorang engineer dapat melaksanakan action plan dengan baik. Dalam praktik
pemesinan dasar dosen pengampu memberikan tugas untuk mempermudah kegiatan
praktikum dengan mewajibkan mahasiswa membuat action plan. Setelah kegiatan
praktikum selesai maka diadakan evaluasi dari hasil praktikum yang juga ditulis dalam
laporan ini. Berikut action plan beserta dengan kendala dan jga cara mengatasinya.
4
a. Wearpack
c. Sepatu
d. Sarung tangan.
5
Matikan mesin
2.1.2 Jobsheet 3 Menggerinda Pahat Ulir Segitiga dan Pahat rata kanan
6
Siapkan peralatan yang akan digunakan untuk pelaksanaan praktikum
menggunakan mesin frais.
Siapkan benda kerja.
Pastikan memakai peralatan K3 sebelum melaksanakan praktikum yaitu,
a) Wearpack
b) Kaca mata safety
c) Sepatu
d) Sarung tangan.
Pastikan mesin bekerja atau berfungsi dengan baik.
Atur posisi meja dan sikukan posisi ragum.
Ukurlah terlebih dahulu benda kerja yang akan di frais dengan
menggunakan jangka sorong.
asah sisi depan pahat menggunakan mesin gerinda dengan membentuk
sudut kemiringan 20°
asah sisi atas pahat menggunakan mesin gerinda dengan membentuk
sudut kemiringan 16°
asah sisi samping kiri pahat menggunakan mesin gerinda dengan
membentuk sudut kemiringan 8°
Langkah Kerja
1. Pembubutan lurus/rata
Pahat harus sejajar dengan senter
Pahat tegak lurus terhadap benda kerja
Panjang pahat yang keluar rumah pahat maksimal 2x lebar pahat
7
Kedalaman pemakanan maksimal adalah 0,5mm
Menyiapkan pahat bubut rata , senter putar , kunci cekam , kunci
toolpost , jangka sorong
Pasang benda kerja pada chuck dan kunci dengan kuat
Pasang pahat bubut dengan memastikan panjang pahat bubut sejajar
dengan senter putar
Menentukan kecepatan putar spindel
Menetapkan titik nol benda kerja, dengan cara menggoreskan ujung
pahat pada permukaan benda kerja , jika sudah tergores maka
menetapkan skala spindel pada titik 0
Setelah bubut di lepaskan dari benda kerja (off) , selanjutnya
kedalaman pemakanan benda kerja diatur dengan menggunakan
eretan monitor sesuai bahan benda kerja dan kemampuan mesin ,
setelah itu mesin dinyalakan dan pahat dimajukan menggunakan
eretan memanjang , pemakanan dilakukan hingga mencapai yang
diinginkan
Setelah mendapatkan ukuran pahat yang diinginkan (50mm), pahat
diposisikan ke semula , proses pembubutan ini dilakukan ulang
hingga mencapai diameter yang diinginkan (15mm), matikan mesin .
Pembubutan rata selesai, dimensi benda kerja di hitung
menggunakan jangka sorong .
2. Pembubutan bertingkat
Menyiapkan pahat bubut rata , senter putar , kunci cekam , kunci
toolpost , jangka sorong
Pasang benda kerja pada chuck dan kunci dengan kuat
Pasang pahat bubut dengan memastikan panjang pahat bubut
sejajar dengan senter putar
Ukur seberapa panjang kita melakukan pembubutan tiap
tingkatannya
8
Nyalakan mesin , gores benda kerja benggunakan pemakanan
pahat guna menandai batas tiap tingkatan
Tingkatan 1 diameter paling kecil 15 mm , sepanjang 5mm
Tingkatan 2 diameter berada ditengah 19,5 mm , sepanjang 5mm
Tingkatan 3 paling besar 24 mm , sepanjang 5mm
Tarik keluar pembubutan , lalu memulai proses pembubutan dari
arah depan ke belakang menuju batas tiap tingkatan , lakukan
berulang hingga mencapai diameter yang diingiinkan , lakukan
perihal yang sama ditiap tingkatannya
Matikan mesin , dan hitung diameter panjang benda kerja
menggunakan jangka sorong
9
Penambahan tebal penyayatan dengan eretan melintang
sedangkan penyayatan dengan eretan atas secara bertahap
Apabila sudah selesai , maka matikan mesin
3. Pembubutan eksentrik menggunakan cekam rahang 3 otomatis
Menyiapkan alat bantu kunci cekam , toolpost , pahat rata , pahat
potong , alat potong , jangka sorong , dsb
Membubut lurus dengan diameter 25mm dengan panjang 81.15
mm , sisakan 0,1mm untuk finishing dengan pelan otomatis
Memotong benda kerja penggunakna pahat potong dengan
kecepatan pelan
Membuat ganjal
Dengan pilihan 2 rumus
1. Packing = offset × 1,5
Dimana,
Packing = tebal ganjal
Offset = besarnya jarak bergesernya sumbu as
(eksentriksitas)
Namun , ada juga menggunakna rumus yang lebih teliti hasilnya
dari yang diatas , yaitu :
1 offset
2. Packing = 1,5 × offset × ( 1 – ( ×( ¿) )
8 diameter
Dimana,
Perhitungan :
Diket :
1. D besar = 25 mm
2. Diamater kecil = 14,5 mm
3. Offset = 5,25 mm
Ditanya : packing ?
10
Jawab :
1 offset
Packing = 1,5 × offset × ( 1 – ( ×( ¿) )
8 diameter
1 5.25
= 1,5 × 5.25 × ( 1 – ( ×( ¿) )
8 14.5
1 1
= 1,5 × 5.25 × ( 1 – ( × ))
8 2 ,76
1
= 7,875 × ( 1 – ( ))
22
= 7,875 × 0,95
= 7,5
Langkah Kerja
11
kemudian di low kan noniusnya
geser benda kerja kemudian diturunkan dengan pemakanan 2 mm , dan
pulennya dinyalakan
apabila sudah nyala , maka lakukan proses pemakanannya.
lakukan berulang kali sebanyak 6 kali hingga heksagonal
kikir sedikit untuk menghilangkan sudut tajamnya
12
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
13
3.2 Saran
14