Anda di halaman 1dari 15

ACTION PLAN

Untuk memenuhi Tugas Matakuliah Pemesinan Dasar I

Oleh Dosen Pengampu Drs. Abdul Qolik, M.Pd

Disusun Oleh:

Bromo Angga Mahendra 220512703259

Cyrilius Tanmenu 220512703366

UNIVERSTAS NEGERI MALANG


FAKULTAS VOKASI
D-IV TEKNOLOGI REKAYASA MANUFAKTUR
SEPTEMBER 2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat-Nya sehingga laporan ini
dapat tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa kami mengucapkan terimakasih
kepada pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan perihal positif baik dalam
pikiran maupun materi. Penulis juga ingin berterimakasih kepada:
1. Drs. Abdul Qolik M.Pd. selaku dosen pengampu mata kuliah Praktik
Pemesinan Dasar, Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Negeri
Malang.
2. Kedua orang tua yang banyak memberikan semangat dan bantuan baik moral
maupun material.
3. Semua pihak yang telah membantu dalam proses penyusunan laporan ini.
Kami sangat berharap semoga laporan ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi pembaca. Kami juga berharap agar laporan ini bisa dipraktikkan oleh
pembaca dalam kehidupan sehari-hari dalam studi maupun dalam dunia industri. Kami
sebagai penulis merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan laporan ini,
karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman yang kami miliki. Untuk itu kami
sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca untuk
kesempurnaan laporan ini.

Malang , 8 September 2023

Penulis

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................1

DAFTAR ISI.............................................................................................................2

BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................3

1.1 Latar Belakang.....................................................................................................3

1.2 Tujuan..................................................................................................................3

1.3 Manfaat ...............................................................................................................3

BAB II ISI.................................................................................................................4

2.1 Langkah Kerja (Action Plan)...............................................................................4

2.1.1 Jobsheet 1 Menyekrap..................................................................................4

2.1.2 Jobsheet 2 Menggerinda Pahat Ulir Segitiga dan Pahat rata kanan.............6

2.1.3 Jobsheet 3 Membubut Lurus, Bertingkat , Tirus , Eksentrik........................8

2.1.4 Jobsheet 4 Memfrais Segi Enam..................................................................11

BAB III PENUTUP..................................................................................................13

3.1 Kesimpulan..........................................................................................................13

3.2 Saran.....................................................................................................................14

2
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dunia industri memegang peranan penting dalam peradaban modern saat ini.
Menggunakan mesin industri seperti mesin bubut, mesin milling, grinder, dan lain-
lain merupakan kewajiban bagi mahasiswa teknik mesin untuk menguasainya. Pada
umumnya setiap mahasiswa teknik mesin harus mampu memahami dan menguasai
teknik-teknik penggunaan mesin industri. Praktek permesinan dasar semester
dilakukan dengan menggunakan mesin bubut, mesin frais dan mesin gerinda.
Mahasiswa dituntut untuk memahami proses pengoperasian mesin dan membentuk
benda kerja sesuai dengan lembar kerja yang diberikan. Dengan ilmu yang dimiliki
mahasiswa teknik mesin, menjanjikan menjadi salah satu pendorong kemajuan di
dunia industri.

1.2 Tujuan

Tujuan melaksanakan praktikum mata kuliah pemesinan dasar, antara lain:

a) Menyelesaikan mata kuliah praktik pemesinan dasar.


b) Mengetahui mesin-mesin yang digunakan dalam dunia industri.
c) Dapat mengoperasikan alat dan/atau mesin sesuai dengan fungsinya dengan
benar.
d) Dapat mengerjakan jobsheet yang diberikan oleh dosen pengampu sebgai
syarat kelulusan mata kuliah.
e) Dapat mengetahui kendala dan solusi saat melaksanakan praktikum.

1.3 Manfaat

Adapun manfaat dari praktikum ini antara lain:

a) Memberikan ilmu dan pemahaman kepada mahasiswa dalam


mengoperasikan mesin industri.
b) Memberikan permasalahan yang harus diselesaikan oleh mahasiswa teknik
mesin dengan cepat dan efisien.

3
c) Menjadi sebuah langkah awal untuk membentuk partisipasi mahasiswa
dalam usaha membangun dunia industri.
d) Memberikan pengetahuan mengenai kendala dan langkah yang harus
dilakukan ketika mengalami kendala

BAB II

ISI

2.1 Langkah Kerja (Action Plan)

Action plan atau perencanaan langkah kerja merupakan sebuah kegiatan yang
harus dilakukan oleh seorang engineer. Hal tersebut berfungsi untuk mengetahui
bagaimana seorang enginer dapat mencapai tujuan secara terstruktur dan hasil yang
maksimal. Dengan persiapan yang matang dan dibekali dengan skill yang mumpuni
maka seorang engineer dapat melaksanakan action plan dengan baik. Dalam praktik
pemesinan dasar dosen pengampu memberikan tugas untuk mempermudah kegiatan
praktikum dengan mewajibkan mahasiswa membuat action plan. Setelah kegiatan
praktikum selesai maka diadakan evaluasi dari hasil praktikum yang juga ditulis dalam
laporan ini. Berikut action plan beserta dengan kendala dan jga cara mengatasinya.

2.1.1 Jobsheet 4 Menyekrap

Langkah Kerja Sekrap


 Siapkan peralatan yang akan digunakan untuk pelaksanaan praktikum
menggunakan mesin frais.
 Siapkan benda kerja.
 Pastikan memakai peralatan K3 sebelum melaksanakan praktikum yaitu,

4
a. Wearpack

b. Kaca mata safety

c. Sepatu

d. Sarung tangan.

 Pastikan mesin bekerja atau berfungsi dengan baik.


 Atur posisi meja dan sikukan posisi ragum.
 Ukurlah terlebih dahulu benda kerja yang akan di frais dengan
menggunakan jangka sorong.
 Siapkan high gauge untuk menggores ujung benda kerja sehingga
membentuk v
 Pasangkan benda ke ragum untuk membentuk v
 Pasang pahat kasar di eretan ,atur di nonius 0 lalu lakukan proses
pengerjaan
 Apabila sudah selesai matikan mesin , lalu jauhkan pahat dari benda
kerja , biarkan benda kerj apada ragum
 Ganti pahat kasar dengan pahat finishing lalu mengatur eretan dengan
memutar sebesar 45° kearah kanan
 Posisikan pahat dengan benda kerja di nonius 0 , lalu berikan sayatan 1-
2mm dengan menghidupkan mesin
 Lakukan pengerjaan dengan mengkontrol gerakan eretan meja dan eretan
pahat untuk pemakanan finishing
 Matikan mesin dan lepaskan benda kerja.
 Benda kerja diberikan tanda atau goresan untuk benbentuk alur u
 lalu benda dipasang pada ragum , pastikan goresan atau tanda tidak
tertutup oleh ragum
 Lepas pahat finishing , lalu ganti ke pahat kasar , posisikan pada nonius 0
, lakukan pengerjaan dengan mengendalikan eretan lintang meja mesin
 Sisakan 1mm sebelum garis batas untuk finishing
 Matikan mesin , ganti pahat finishing , dan Lakukan proses finishing

5
 Matikan mesin

2.1.2 Jobsheet 3 Menggerinda Pahat Ulir Segitiga dan Pahat rata kanan

Langkah Kerja Pahat Ulir Segitiga

 Siapkan peralatan yang akan digunakan untuk pelaksanaan praktikum


menggunakan mesin frais.
 Siapkan benda kerja.
 Pastikan memakai peralatan K3 sebelum melaksanakan praktikum yaitu,
a) Wearpack
b) Kaca mata safety
c) Sepatu
d) Sarung tangan.
 Pastikan mesin bekerja atau berfungsi dengan baik.
 Atur posisi meja dan sikukan posisi ragum.
 Ukurlah terlebih dahulu benda kerja yang akan di frais dengan
menggunakan jangka sorong.
 membaca gambar kerja
 menggerinda permukaan rata 90° x empat sisi
 menggerinda sisi depan sudut bebas dengan kemiringan sudut 30° pada
sisi kanan dan pada sisi kiri (30°+30°=60°)
 cek kembali sudut 60° menggunakan bevel protektor dan mal sudut pahat
ulir
 menggerinda bagian permukaan bawah dengan sudut 11°

Langkah Kerja rata Kanan

6
 Siapkan peralatan yang akan digunakan untuk pelaksanaan praktikum
menggunakan mesin frais.
 Siapkan benda kerja.
 Pastikan memakai peralatan K3 sebelum melaksanakan praktikum yaitu,
a) Wearpack
b) Kaca mata safety
c) Sepatu
d) Sarung tangan.
 Pastikan mesin bekerja atau berfungsi dengan baik.
 Atur posisi meja dan sikukan posisi ragum.
 Ukurlah terlebih dahulu benda kerja yang akan di frais dengan
menggunakan jangka sorong.
 asah sisi depan pahat menggunakan mesin gerinda dengan membentuk
sudut kemiringan 20°
 asah sisi atas pahat menggunakan mesin gerinda dengan membentuk
sudut kemiringan 16°
 asah sisi samping kiri pahat menggunakan mesin gerinda dengan
membentuk sudut kemiringan 8°

2.1.3 Jobsheet 1 Membubut Lurus, Bertingkat , Tirus , Eksentrik

Langkah Kerja
1. Pembubutan lurus/rata
 Pahat harus sejajar dengan senter
 Pahat tegak lurus terhadap benda kerja
 Panjang pahat yang keluar rumah pahat maksimal 2x lebar pahat

7
 Kedalaman pemakanan maksimal adalah 0,5mm
 Menyiapkan pahat bubut rata , senter putar , kunci cekam , kunci
toolpost , jangka sorong
 Pasang benda kerja pada chuck dan kunci dengan kuat
 Pasang pahat bubut dengan memastikan panjang pahat bubut sejajar
dengan senter putar
 Menentukan kecepatan putar spindel
 Menetapkan titik nol benda kerja, dengan cara menggoreskan ujung
pahat pada permukaan benda kerja , jika sudah tergores maka
menetapkan skala spindel pada titik 0
 Setelah bubut di lepaskan dari benda kerja (off) , selanjutnya
kedalaman pemakanan benda kerja diatur dengan menggunakan
eretan monitor sesuai bahan benda kerja dan kemampuan mesin ,
setelah itu mesin dinyalakan dan pahat dimajukan menggunakan
eretan memanjang , pemakanan dilakukan hingga mencapai yang
diinginkan
 Setelah mendapatkan ukuran pahat yang diinginkan (50mm), pahat
diposisikan ke semula , proses pembubutan ini dilakukan ulang
hingga mencapai diameter yang diinginkan (15mm), matikan mesin .
 Pembubutan rata selesai, dimensi benda kerja di hitung
menggunakan jangka sorong .
2. Pembubutan bertingkat
 Menyiapkan pahat bubut rata , senter putar , kunci cekam , kunci
toolpost , jangka sorong
 Pasang benda kerja pada chuck dan kunci dengan kuat
 Pasang pahat bubut dengan memastikan panjang pahat bubut
sejajar dengan senter putar
 Ukur seberapa panjang kita melakukan pembubutan tiap
tingkatannya

8
 Nyalakan mesin , gores benda kerja benggunakan pemakanan
pahat guna menandai batas tiap tingkatan
 Tingkatan 1 diameter paling kecil 15 mm , sepanjang 5mm
 Tingkatan 2 diameter berada ditengah 19,5 mm , sepanjang 5mm
 Tingkatan 3 paling besar 24 mm , sepanjang 5mm
 Tarik keluar pembubutan , lalu memulai proses pembubutan dari
arah depan ke belakang menuju batas tiap tingkatan , lakukan
berulang hingga mencapai diameter yang diingiinkan , lakukan
perihal yang sama ditiap tingkatannya
 Matikan mesin , dan hitung diameter panjang benda kerja
menggunakan jangka sorong

2. Pembubutan tirus dengan memiringkan eretan atas


 Menyiapkan jangka sorong,kacamata , pahat bubut rata , senter
drill
 Memasangkan pahat bubut sejajar dengan senter
 Menghitung eretan atas
Diameter besar (D) = 25mm
Diameter kecil (d) = 24mm
Panjang tirus (l) = 7,86mm
D−d
Tg α =
2 ×l
25−24
=
2× 7.86
1
=
15.72
= 0,06
α = 4°
 Mendekatkan pahat bubut ke benda kerja dengan eretan melintang
sedangkan (penyayatan/pemakanan) dengan eretan atas

9
 Penambahan tebal penyayatan dengan eretan melintang
sedangkan penyayatan dengan eretan atas secara bertahap
 Apabila sudah selesai , maka matikan mesin
3. Pembubutan eksentrik menggunakan cekam rahang 3 otomatis
 Menyiapkan alat bantu kunci cekam , toolpost , pahat rata , pahat
potong , alat potong , jangka sorong , dsb
 Membubut lurus dengan diameter 25mm dengan panjang 81.15
mm , sisakan 0,1mm untuk finishing dengan pelan otomatis
 Memotong benda kerja penggunakna pahat potong dengan
kecepatan pelan
 Membuat ganjal
Dengan pilihan 2 rumus
1. Packing = offset × 1,5
Dimana,
Packing = tebal ganjal
Offset = besarnya jarak bergesernya sumbu as
(eksentriksitas)
Namun , ada juga menggunakna rumus yang lebih teliti hasilnya
dari yang diatas , yaitu :
1 offset
2. Packing = 1,5 × offset × ( 1 – ( ×( ¿) )
8 diameter

Dimana,

Diameter yang dimaksud adalah diameter bahan.

Perhitungan :

Diket :

1. D besar = 25 mm
2. Diamater kecil = 14,5 mm
3. Offset = 5,25 mm

Ditanya : packing ?

10
Jawab :

1 offset
Packing = 1,5 × offset × ( 1 – ( ×( ¿) )
8 diameter

1 5.25
= 1,5 × 5.25 × ( 1 – ( ×( ¿) )
8 14.5

1 1
= 1,5 × 5.25 × ( 1 – ( × ))
8 2 ,76

1
= 7,875 × ( 1 – ( ))
22

= 7,875 × 0,95

= 7,5

 melakukan pembubutan eksentrik


 diameter eksentrik 14,5 mm sepanjang 15mm

2.1.4 Jobsheet 2 Memfrais Segi Enam

Langkah Kerja

 memastikan ke bulatan benda kerja


 sebelum digunakan untuk proses pembuatan segi enam, harus dilakukan
bubut diameter terlebih dahulu
 untuk setting Z pada prakteknya, permukaan harus betul betul datar/tidak
ada bram yang tersisa untuk lebih menjamin tingkat kepresisian.
 memanfaatkanbevel protactor yang sudah disetting sudut 60
 cekam benda kerja pada ragum , dan cek kerataanya dengan
membutuhkan alat bantu plat
 tempelkan bevel diatas plat , kemudia kita geser untuk mencari sudut 60
 kemudian pemutaran pemakanan otomatis nya di setting 45mm/menit
 pastikan arah pemakanannya searah jarum jam
 pastikan pemcekaman kuat , nyalakan mesin , arahkan sisi paling atas
kearah 0

11
 kemudian di low kan noniusnya
 geser benda kerja kemudian diturunkan dengan pemakanan 2 mm , dan
pulennya dinyalakan
 apabila sudah nyala , maka lakukan proses pemakanannya.
 lakukan berulang kali sebanyak 6 kali hingga heksagonal
 kikir sedikit untuk menghilangkan sudut tajamnya

12
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Dari praktikum mata kuliah Praktik Pemesinan Dasar diperoleh


kesimpulan sebagai berikut :

 Metode penyelesaian praktikum meliputi :


a) Alat dan bahan
b) Jobsheet
c) Langkah kerja
d) Hasil praktikum
 Alat dan bahan yang digunakan disediakan oleh laborat dan
mahasiswa hanya melaksanakan sesuai dengan SOP yang ada .
 Terdapat jobsheet yang berisi gambar job dan juga terdapat
langkah kerja yang berisi intruksi kerja.
 Mahasiswa membuat sebuah action plan yang berfungsi untuk
memudahkan saat pengerjaan benda kerja.

13
3.2 Saran

Dalam pelaksaan praktik pemesinan dasar adapun saran yang kami


berikan untuk kelancaran dan lebih efisien, antara lain:

 Penggunaan APD lebih ditekankan lagi untuk meminimalisir


terjadinya kecelakaan kerja.
 Mahasiswa menyediakan peralatan K3 secara mandiri atau di
berikan fasilitas oleh laborat.
 Pahat yang tersedia kondisinya tidak layak pakai banyak yang
tumpul atau aus perlu dilakukan pembaruan atau pengasahan agar
pengerjaan proses penyayatan benda kerja efektif dan efisien.
 Batu gerinda di cek agar tidak sampai aus dan menghasilkan
penyayatan yang kurang rata.

14

Anda mungkin juga menyukai