PENDAHULUAN
1
Selain itu juga diharapkan kepada mahasiswa agar terampil dalam menggunakan alat,
bekerja dengan sungguh-sungguh, melatih kemandirian dan disiplin yang paling utama
Pembuataan Power Supply dan Up Down Counter. Tujuan dari kedua job tersebut
adalah agar mahasiswa dapat mengetahui prinsip kerja dari Power Supply dan Up Down
Counter, bagaimana cara pembuatan boxnya serta pengujian dari job yang telah selesai
dikerjakan, apakah hasilnya maksimal atau tidak. Dan juga mahasiswa mampu membaca
rangkaian dan apabila terjadi kesalahan dapat memperbaikinya.
2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1.2 Storeman
Tugas sebagai storeman adalah harus bertanggung jawab penuh terhadap alat-alat dan
mesin-mesin yang ada di dalam bengkel. Storeman bertanggung jawab untuk:
a. Memelihara alat-alat kerja
b. Memberiakn alat yang tepat untuk digunakan kepada pekerja/ praktikan
c. Mencatat keluar masuk barang
d. Mencatat kerusakan alat-alat kerja
3
2.1.3 Pekerja / Praktikan
Pekerja atau praktikan harus waspada pada waktu bekerja atau praktikum karena tiada
seorangpun yang celaka atau mesin-mesin dan alat-alat yang rusak tanpa sebab. Oleh
karenanya, Praktikan atau Pekerja harus mengikuti peraturan-peraturan sebagai berikut:
a. Mentaati peraturan dan instruksi
b. Mentaati instrulsi untuk bekerja dengan baik dan benar
c. Bertindak dengan tepat dan benar jika terjadi suatu kecelakaan dan memberikan
laporan kepada instruktur
d. Menerangkan sebab-sebab terjadinya kecelakaan.
4
2.2.1 Keselamatan dari mesin
Dalam proses pengerjaan mengebor khususnya pekerja harus ingat akan perlengkapan
mesin bor itu. Misalnya pelumas, putaran mesin dan kondisi mesin
5
Perlengkapan diri sendiri
a. pakaian yang sesuai dan rapi
b. jangan menyimpan benda tajam
c. rambut yang panjang harus di beri pelindung
d. tidak memakai perhiasan di tangan
e. gunakan kacamata yang khusus
f. gunakan sepatu yang sesuai
g. gunakan sarung tangan jika perlu
h. jangan memakai dasi
Kebersihan
a. bersihkan tangan sebelum dan sesudah bekerja
b. gunakan pakaian bekerja sebersih mungkin
c. meja tempat kerja harus dalam keadaaan bersih sebelum dan sesudah dipakai
6
BAB III
PENGENALAN PERALATAN BENGKEL
Alat-alat yang digunakan selama praktikum di bengkel banyak sekali. Beraneka ragam
mulai dari ukuran yang terkecil sampai ukuran yang terbesar. Sebelum mengerjakan pekerjaan
di bengkel, kita harus mengenal alat-alat yang digunakan agar pelaksanaan praktek berjalan
lancar sesuai dengan hasil yang baik dan yang diinginkan.
Disini penulis membagi alat-alat tersebut menjadi lima macam:
7
3.2 ALAT TULIS
Adapun alat-alat tulis berfungsi untk menentukan penandaan pada benda kerja supaya
terhindar dari kaesalahan yang akan menyebabkan kerusakan pada benda kerja. Cyang
termasuk contoh alat-alat tulis bengkel adlah :
1. Penitik
Penitik adalah alat yang digunakan untuk membuat lobang pada benda kerja.
Penitik terbuat dari besi yang ujunrnya runcing membentuk sudut 30-90 derajat.
Adapun cara menitik adalah :
a. pegang penitik dengan tangan kiri, tempatkan pada tanda
b. penitik harus tegak lurus padfa bahan
c. penitik dipukul satu kali dengan pemukul yang ringan serta periksa
posisinya jika sudah tepat baru dipukul dengan kuat agar didpatkan titik
yang jelas, dengan syarat jangan terlalu keras.
8
3.3 ALAT PEMOTONG
Alat pemotong disini bukan berarti untuk memotong. Namun pegertian disini sangat
luas, yang digunakan sebagai alat yang dapat mengurangi berat dari benda kerja tersebut.
Adapun contoh alat pemotong disini adalah :
9
c. Pasak
pasak berguna untuk menahan mata gergaji agar tidak terlepas dan
terpasang kuat pada gergaji.
d. Mor kupu-kupu
Mor ini berguna untuk meregangkan keduduka dari mata ghergaji agar
menjadi regang
e. Mata Gergaji
Mata gergaji berfungsi sebagai pemotong.
10
3.5 ALAT-ALAT LAINNYA
Alat-alat mekanik lain yang digunakan dalam proses praktikum selam semester ini,
adalah:
1. Ragum dan alas ragum
Ragum berguna untuk menjepit benda kerja agar kita dapat dengan mudah
mengerjakan alat tersebut. Setelah dijepit baru dapat dapat mengerjakan pekerjaan
yang akan kita lakukan, misalnya menggergaji, mengikir dan yang lainnya.
Namun sebelum menjepit benda kerja ke ragum, sebaiknya kita beri alas
karena kalau tidak, benda kerja dapat tergores oleh permukaan penjepit ragum
yang bergerigi. Alas ragum berupa besi aluminium yang agak lunak sehingga
benda keras tidak tergores.
11
3. Mesin pembengkok / pelipat
Mesin ini digunakan untuk membengkokkan benda kerja. Baik berupa plat,
maupun besi tipis. Biasanya pembengkokan dilakukan untuk membuat boks untuk
pelindung alat-alat elektronik.
4. Sikat pembersih
Sikat pembersih digunakan untk membersihkan ragum, kotoran-kotoran besi
dari benda kerja atu\au membersihkan karatan ragum itu sendiri. Sikat ini juga
digunakan untuk membersihkan sisa serpihan besi setelah pengikiran.
12
BAB IV
JOB
4.1Power Supply
A. Landasan Teori
Power supply regulator merupakan suatu rangkaian yang berfungsi untuk merubah
suatu tegangan AC (bolak-balik) menjadi tegangan DC (searah). Tegangan keluaran atau
output yang dihasilkan dari Power ini dapat diatur dari tegangan 0 – 15V.
Suatu rangkaian power supply terdiri dari beberapa bagian yang besar fungsinya
dalam merubah suatu tegangan AC menjadi tegangan DC. Bagian ini dapat dibuat dalam
suatu blok diagram seperti rangkaian dibawah ini :
Praktisnya segala instrumen elektronik memerlukan sumber daya DC sebelum
dioperasikan. Ada kalanya sumbernya berupa baterai, namun yang lebih umum daya diperoleh
dari suatu unit yang mengubah tegangan jala-jala AC suatu fasa menjadi tegangan DC yang
berlainan.
Fungsi pencatu daya memberikan sumber tegangan dan arus DC yang diperlukan
dengan level ripple AC yang rendah, stabilitas dan regulasi yang baik.Persyaratan penting
dalam catu daya modern adalah kemampuannya dalam membatasi arus keluaran pada saat
terjadi beban lebih (sehingga pembatas arus) dan juga membatasi tegangan keluaran
maksimum.
Blok diagram dalam power supply terdiri atas :
a) Transformator
Fungsi tranformator adalah untuk menaikkan atau menurunkan tegangan AC
tinggi menjadi tegangan AC yang lebih rendah. Tranformator bekerja berdasarkan prinsip
induksi. Sebuah transformator tersiri atas beberapa kawat yang terisolasi dan lilitan-lilitan
yang mengelilingi kumparan-kumparan inti besi lunak. Kumparan inti sering disebut
dengan kumparan primer dan kumparan sekunder.
13
Tegangan bolak-balik AC dari sumber 220V diberikan pada kumparan primer,
sedangkan kumparan sekunder merupakan outputnya. Jika lilitan pada kawat kumparan
sekunder lebih banyak dari kumparan primer, maka tegangan output lebih besar dari
tegangan input. Ini disebut dengan transformator penaik tegangan (trafo step-up).
Sebaliknya, jika lilitan kawat pada klumparan sekunder lebih sedikit dari kumparan
primer, maka tegangan outputnya lebih kecil dari tegangan inputnya. Ini disebut dengan
tranformator penurun tegangan (trafo step-down).
b) Penyearah
Komponen Elektronika yang berfungsi sebagai penyearah adalah dioda. Dioda adalah
sebuah komponen seperti halnya transistor yang terbuat dari bahan semikonduktor. Dalam
kotak plastik dioda terdapat sekeping silicon kecil. Silikon tersebut terdiri atas pertemuaan
silicon tipe P dan silicon tipe N. Pertemuan ini sering disebut dengan pertemuan dioda P-N.
Arus mengalir searah dengan tanda panah pada simbol dioda. Katoda di
identifikasikan dengan sebuah cincin yang mengelilingi dioda.
Pemasangan dioda sebagai penyearah dalam suaturangkaian elektronika dapat
dibentuk dengan beberapa cara pemasangan:
1. Penyearah setengah gelombanng, Gambar 1
2. Penyearah gelombang penuh, Gambar 2
3. Penyearah jembatan, Gambar 3
Dalam job bengkel ini penulis menggunakan penyearah sistem jembatan. Penyearah
jembatan dapat diperoleh dengan menggunakan tranformator yang memiliki cabang tengah
pada kumparan sekundernya. Ini berarti bahwa sewaktu satu dioda dibias bagian mukanya
atau dibias maju maka dioda yang lainnya dibias balik, begitu juga sebaliknya.
14
Gambar 1
Gambar 2
Gambar 3
Dioda adalah alat “satu jalur”. Arus hanya mengalir melewatinya sewaktu sebagian
depannya terbias. Ini berarti arus hanya dapat mengalir lewat dioda apabila silicon tipe p
diarahkan keterminal positif (+) dari catu daya dan silikon tipe n ke arah terminal negatif (-).
Bila dioda dibias terbalik akan mempunyai tipe n pada terminal positif pada catu daya.
c) Filter
Tegangan keluaran dari suatu penyearah tidak pernah rata. Karena tegangan yang
tidak berubah-ubah, maka perlu meratakan tegangan yang berbentuk pulsa dengan filter
kapasitif.
15
Gambar 4 Bentuk gelombang dengan filter kapasitif
Kemiringan kurva b-c tergantung dari besar arus (I) yang mengalir ke beban R.
Jika arus I = 0 (tidak ada beban) maka kurva b-c akan membentuk garis
horizontal. Namun jika beban arus semakin besar, kemiringan kurva b-c akan
semakin tajam. Tegangan yang keluar akan berbentuk gigi gergaji dengan tegangan
ripple (Vr) paling kecil. VL adalah tegangan discharge atau pengosongan kapasitor C,
-T/RC
VL = VM e .......... (3)
maka diperoleh :
-T/RC
Vr = VM (1 - e ) ...... (4)
sehingga jika ini disubsitusi ke rumus (4) dapat diperoleh persamaan yang lebih
sederhana
16
VM/R tidak lain adalah beban I, sehingga dengan ini terlihat hubungan antara beban
arus I dan nilai kapasitor C terhadap tegangan ripple Vr. Perhitungan ini
Rumus ini mengatakan, jika arus beban I semakin besar, maka tegangan
ripple akan semakin besar. Sebaliknya jika kapasitansi C semakin besar, tegangan
d) Perata Tegangan
namun ada masalah stabilitas. Jika tegangan PLN naik/turun, maka tegangan
outputnya juga akan naik/turun. Seperti rangkaian penyearah di atas, jika arus
semakin besar ternyata tegangan DC keluarnya juga ikut turun. Untuk beberapa
keinginan. Oleh karena itu biasanya dalam rangkaian power supply maka IC
17
Misalnya 7805 adalah regulator untuk mendapat tegangan +5 volt, 7812.
Regulator tegangan +12 volt dan seterusnya. Sedangkan seri 79XX misalnya adalah
7905 dan 7912 yang berturut-turut adalah regulator tegangan -5 dan -12 volt.
18
13. Kikir bulat 1 buah
14. Gunting plat 1 buah
d. Spesifikasi Alat
Mesin Bor :
Mesin bor berfungsi melubangi bulatan terminal pada plat aluminium. Mesin bor ini
menggunakan tegangan AC 110-220 V. Pada latihan membuat Box Catu Daya Variabel
+/- 15 V ini mata bor yang digunakan adalah ukuran 1-15 mm yang sesuai dengan
C. Langkah Kerja
Pembuatan Catu Daya Variabel +/- 15 V
1) Persiapkan peralatan yang akan digunakan dan letakkan pada posisi yang benar.
2) Buat gambar layout pada kertas , lalu pindahkan pada PCB yang telah disediakan dan
kalau bisa layout dibuat pada program aplikasi seperti eagle dan Electronic
Workbench.
3) Rangkaian yang telah dipindahkan pada PCB harus diperiksa terlebih dahulu apakah
4) Setelah itu lakukan proses pelarutan dengan NaCl3 dicampur dengan air hangat
6) Proses pengeboran telah selesai dan lakukan pengetesan rangkaian dengan multimeter
19
7) Persiapkan bahan/ komponen yang akan digunakan. Pastikan semua komponen-
komponen tersebut dalam keadaan baik/ bagus dengan cara pengetesan. Pengetesan
dengan baik.
11) Berilah timah secukupnya, jangan terlalu sedikit ataupun terlalu banyak.
12) Periksalah rangkaian bekerja dengan baik atau tidak dengan alat ukur.
15) Kembalikan semua peralatan pada tempatnya semula dalam keadaan rapi dan bersih.
1) Persiapkan alat yang akan digunakan, letakkan pada posisi yang benar.
digunakan.
4) Ukuran plat harus sesuai dengan yang ditentukan oleh job sheet.
6) Jika hal tersebut diatas kurang ukurannya diperoleh ditukarkan kembali dan bila lebih
8) Lihatlah gambar kerja, pindahkan pada plat bagian perbagian (panel depan, belakang,
20
9) Disain kotak tidak terpaku pada gambar di atas, silahkan berkreasi dan berinovasi
sendiri dengan memodifikasi gambar disain box diatas atau disain ulang semuanya.
10) Mulailah untuk membentuknya dengan mesin pelipat plat dan untuk sisi yang susah
11) Selanjutnya lakukan pengeboran pada tiap-tiap panel yang ada dan jangan lupa
terlebih dahulu dibersihkan dan dirapikan menggunakan amplas atau kikir halus.
12) Koordinasikan dengan instruktur dan pengecekan sebelum proses pengecatan bagian-
bagian tersebut.
14) Rakitlah bagian-bagian tersebut dengan menggunakan paku keling/ klem dan baut
cacing.
17) Simpan kembali semua peralatan yang digunakan dalam keadaan bersih dan rapi.
Rangkaian UP Counter
Pada gambar dibawah ini dapat dilihat suatu rangkaian penyacah maju tak
singkron yang menggunakan empat buah JK FF. FF yang pertama (A) dikendalikan oleh
sinyal clock, outputnya QA menjadi sinyal clok untuk FF berikutnya (B). Output Q B
masuk sebagai sinyal clok untuk FF C. Dan selanjutnya Q C sebagai clock untuk FF D.
Dengan demikian jelas akan terjadi bahwa output masing-masing FF akan respon segera
21
setelah FF sebelumnya bekerja, sehingga QA (LSB), QB, QC, QD (MSB) akan respon
secara berturut-turut (serial counter).
a. Gambar Rangkaian UP Counter
Pada gambar diatas, urutan Q A (LSB), QB, QC, QD (MSB) adalah suatu bilangan
biner empat bit dimana setiap pulsa clock akan menunjukkan urutan yang semakin baik
(menghitung maju). Hal ini dapat diikuti pada Tabel kebenaran di bawah ini.
QA
Clock QD (MSB) QC QB
(LSB)
0. 0 0 0 0
1. 0 0 0 1
2. 0 0 1 0
3. 0 0 1 1
4. 0 1 0 0
5. 0 1 0 1
6. 0 1 1 0
7. 0 1 1 1
8. 1 0 0 0
9. 1 0 0 1
10. 1 0 1 0
11. 1 0 1 1
12. 1 1 0 0
13. 1 1 0 1
14 1 1 1 0
15 1 1 1 1
22
Pada penyearah mundur (Down Counter), dimana penyearah tersebut akan
menghitung mulai dari bilangan yang ditentukan terus sampai ke 0.
Rangkaiannya hampir sama dengan penyacah maju, hanya yang dipakai untuk
input clock bagi FF kedua dan seterusnya bukan input Q, melainkan kebalikannya Q .
Hal ini dapat dilihat pada gambar di bawah ini :
a. Gambar Rangkaian DOWN Counter
JK Flip-Flop
JK Flip-Flop Merupakan suatu rangkaian yang keluarannya dipengaruhi oleh kedua input J
dan K. Serta keluaran dari rangkaian ini dipicu oleh keadaan dari clocknya. JK FF inilah yang
nantinya akan dibentuk menjadi rangkaian pencacah.
23
Pada modul ini digunakan JK FF yang didapatkan dari IC TTL 7476. Berikut table
kebenarannya :
J K Qn + 1 ket
0 0 Qn memori
0 1 0 reset
1 0 1 set
1 1 Qn toggle
Syimbol JK flip-flop
Seven Segment
Tugas umum dari rangkaian digital adalah mendekodekan dari bahasa mesin ke
dalam bilangan desimal. Salah satu alat yang dapat digunakan adalah seven segment.
Seven segment ini dilabeli dengan huruf standar dari a sampai g. Dengan hubungan
antara kode – kode biner A, B, C, D dengan bilangan desimal adalah A sebagai LSB dan
D C B A
23 22 21 20
Seven Segment terdiri dari 7 buah LED yang disusun seperti angka 8. Seven segment
terbagi atas 2 yaitu seven segment common anoda dan common catoda. Seven segment
common anoda adalah led pada 7 segment tersebut seluruh anodanya disatukan begitu
Untuk membedakan antara common catoda dengan common anoda dapat dibuktikan
dengan cara menghubungkan pada tegangan ± 1.5 volt. Jika dianggap seven segment itu
common anoda maka tegangan positif dihubungkan ke kaki common dan negatif
24
B. Alat dan Bahan
a. Daftar bahan yang dibutuhkan
No. Nama bahan dan spesifikasi Jumlah
1 IC 7419 3 buah
2 IC 7448 3 buah
3 IC 7408 1 buah
4 Seven segment (display) 3 buah
5 LED 21 buah
6 Resistor 220 ohm ½ Weak 42 buah
7 Soket IC 14 pin 7 meter
8 Toggle switch 5 buah
9 Timah Rh 60 1 meter
10 PCB polos 12 x 6 cm satu layer 1 buah
11 Kabel serabut 0.5 mm 2 meter
12 Larutan fericolorit (FeCl3) Secukupnya
C. Langkah kerja
1) Persiapkan peralatan yang akan digunakan dan letakkan pada posisi yang benar.
25
2) Buat gambar lay-out pada kertas yang sebelumnya telah dirancang pada program
aplikasi dan kemudian diprint pada kertas, lalu pindahkan pada PCB yang telah
disediakan.
3) Setelah rangkaian dipindahkan pada PCB maka lakukan proses pelarutan dengan
campuran antara NaCl3 dan ditambah dengan sedikit air hangat agar proses pelarutan
menjadi cepat.
4) Setelah lakukan proses pelarutan dengan NaCl3 terus lakukan pengeboran untuk kaki
komponen tersebut dalam keadaan baik/ bagus dengan cara pengetesan. Pengetesan
dengan baik.
10) Periksalah rangkaian bekerja dengan baik atau tidak dengan alat ukur.
13) Kembalikan semua peralatan pada tempatnya semula dalam keadaan rapi dan bersih.
BAB V
HASIL DAN ANALISIS
1. Power Supply
Hasil Pengukuran
26
2 Output Transpormator 15V CT
3 Output diode penyarah -24Vdc / +24Vdc
4 Output diode Zener +15Vdc dan -15Vdc
5 Output potentiometer 1 Maks +15Vdc,min 0Vdc
6 Output potentiometer 2 Maks -15Vdc,min 0Vdc
7 Output transistor 2N3055 Maks+14,5Vdc
8 Output transistor MJ2955 Maks-14,5Vdc
9 Input IC7805 +15Vdc
10 Output IC7805 +5Vdc
Power supply adalah suatu peralatan elektronik yang berfungsi sebagai mengubah
tegangan AC yang tinggi menjadi tegangan DC yang rendah, komponen power supply ini
sangat banyak ditemukan dipasaran dan juga dapat dirancang dan dibuat sendiri,dari
komponen-komponennya diuraikan satu per satu
Trafo jenis center tap (CT) yang berfungsi sebagai penurun tegangan agar jumlah
tegangan yang ada pada titik A sama dengan jumlah tegangan yang ada pada titik B.Jumlah
atau kwantitas lilitan sangat berpengaruh dan berfungsi pada trafo yaitu pada perbandingan
lilitan skunder dan lilitan primernya.Hal ini bisa terjadi bila jumlah lilitan kumparan A sama
dengan jumlah lilitan kumparan B ke CT.
Dari rangkaian dapat dianalisa bahwa kabel AC cort dihubungkan ke saklar, yang
berfungsi sebagai pemutus penyambung tegangan dan arus yang masuk kerangkaian sehingga
peralatan dapat dimatikan dengan menekan saklat tanpa melepaskan kabel AC Cort. Setealah
itu output saklar dihubungkan dengan fuse yang berfungsi untuk mencegah terjadinya beban
lebih terutama yang disebabkan oleh hubung singkat,yang berfungsi sebagai pengaman
rangkaian dan membiarkan fuse terputus.
Setelah melewati fuse arus akan masuk melalui transformator 5 A yang keluarannya 12
Volt,yaitu trafo jenis center tap (CT) yang berfungsi agar jumlah tegangan yang ada pada titik
A sama dengan jumlah tegangan yang ada pada titik B.Jumlah atau kwantitas lilitan sangat
berpengaruh dan berfungsi pada trafo yaitu pada perbandingan lilitan skunder dan lilitan
primernya.Hal ini bisa terjadi bila jumlah lilitan kumparan A sama dengan jumlah lilitan
kumparan B ke CT. trannformator ini memiliki 2 buah lilitan yang disebuat dengan lilitan
primer dan lilitan skunder, transpormator tipe ini memiliki lilitan primer lebih banyak dari
pada lilitan skunder, pernyataan diaats sesuai dengan rumus dibawah ini
27
N1/N2=V1/V2
N1=lilitan primer
N2=lilitan skunder
V1=tegangan primer
V2=tegangan skunder
Setelah power supply dihubungkan kejala-jala PLN,maka tegangan yang masuk sebesar
220 V masuk ke fuse dan kemudian ketrafo.Karena trafo yang kita gunakan adalah trafo
penurun tegangan (transformator step-down) maka tegangan keluarannya adalah 18 V.
Tegangan 18 V yang berasal dari tarafo akan masuk ke dioda jembatan yang merupakan
penyearah dari arus AC (bolak-balik) kearah DC (searah).Jika tegangan arus bolak-balik pada
kumparan primer trafo,maka akan terjadi tegangan imbas pad kumparan skunder trafo yang
gelombangnya sefasa dengan gelombang input.
Pada saat setengah siklus negatif arus akan mengalir dari skunder trafo melalui Dioda
D4.Tahanan R1,di dioda D2 akan kembali keskunder trafo,sedangkan dioda D1 dan dioda D3
tidak bekerja karena saat reverse bias (maju).Sedangkan pada saat setengan siklus positif arus
akan mengalir dari skunder trafo melalui dioda D1,tahanan R2,dioda D3 dan kembali
keskunder trafo,sedangkan dioda D2 dan D4 tidak bekerja karena pada saat forward bias (bias
mundur).
Dengan demikian dioda-dioda tersebut bekerja secara bergantian dan arus setiap saat
akan melalui tahanan yang akan menimbulkan tegangan output berbentuk gelombang peneh
yang berfasa positif. Dari teori diatas didapat hasil keluaran tanpa filter yaitu:
Vdc=1,414*Vpp
Tegangan yang keluar dari penyearah ini adalah DC berdenyut atau yang lebih sering
disebut dengan istilah tagangan ripple atau tegangan riak.Agar tegangan DC yang dihasilkan
penyearah bolak-balik dapat dihindari maka tegangan dari rangkaian penyearah masuk
kekomponen penapis yaitu kapasitor yang dihubung seri C1 dan C2 yaitu 6800 µF.Keluaran
ne3gatif dari dioda masuk kepositif kapasitor.Kapasitor ini terlebih dahulu mengosongkan
muatannya melalui resistor dalam selang waktu tertentu.
Sehingga untuk menurunkan tegangan juga diperlukan waktu dengan demikian riak
akan bertambah kecil.Tegangan yang telah melewati filter C1 dan C2 masih mempunyai riak
dan tegangannya belum mencapai maximum sehingga diperlukan lagi filter C3 dan C4 yang
dihubung seri.Dan proses yang terjadi sama denga filter C1 dan C2.
Untuk lebih jelas maka penulis mejelaskan dengan bukti rumus :
Vdc=Vp-Vripple/2
28
Kemuadian output dari kapasitor akan masuk ke diode Zener, yang berfungsi sebagai
penstabil tegangan, diode Zener hamper sama dengan diode biasa yang membedakan hanya
pemasangan pada rangkaian, diode Zener harus dipasang secara bias balik, karena diode zener
akan mengeluarkan output sebesar tegangan senernya, tetapi sebellum masuk ke zanar harus
diberi Resistor seri berfunagsi sebagai pelindung Zener dari tegangan yang melebihi tegangan
Zener.
Setelah melewati Zener arus dihubungkan ke potentiometer yang berfungsi sebagai
pengatur tegangan yang masuk ke penguat karena output tergantung pada output
potentiometer, disini potentiometer berfungsi sebagai pembagi tegangan,
Kemudian output potentio dimasukan kepenguat awal, disini penguat awal
mengunakan BD139 dan BD140, jika tegangan pada input kecil maka output pada
kolektornya kecil juga dan jika output yang besar maka output pada kolektornya akan besar.
Setelah itu dimasukan ke basis penguat akhir, disini penulis mengunaka 2N3055 dan MJ2955
transistor ini sangat berpengaruh besar terhadap power supplay ini, transistor ini bertipe NPN
dan PNP, tipe NPN digunakan untuk pengoperasian tegangan + dan tipe PNP digunakan untuk
pengoperasian tegangan (-).
Untuk mendapatkan tegangan 5V murni maka kita memakai IC 7805 yang berfungsi
sebagai penstabil tegangan , inputnya pada pin1 da grount pada pin2 dan pin3 ouputnya ,.
Lay Out
Pada pembuatan lay out ini di harapkan agar jalur lay out tidak membentuk sudut
siku-siku, hal ini bertujuan agar tidak terjadi loncatan bunga api kemudian harus
diperhatikan setiap meletakan komponen jangan sampai berserakan, untuk merancang
jalur diharapkan tidak menggunakan jumper.
Pada pembuatan jalur harus diperhitungkan luas pcb, dan akan melarut akan
diperhitungkan banyak pelarut yang dimasukan dan jenis pelarut yang digunakan, dalam
pemboran harus tepat dan akkurat, dalam pemasngan komponen harus sesuai dengan
tata lelak komponennya.
29
Untuk itu kita diminta kerja ektra hati-hati untuk melakukan pembuatan Box
Power Supply ini,.
5.2.2. Counter
30
Jenis counter yang dipergunakan disini adalah Up Down Counter yang diambil
dari IC 74192,dimana rangkaian dapat menghitung secara maju maupun mundur
tergantung input yang diberikan.Jika kita inginkan hitungan naik maka input 1 diberikan
ke input Down.
5.2.3. Decoder
Bagian decoder ini menggunakan IC 7448 yang merupakan IC BCD untuk seven
segmen decoder.Bagian decoder inilah yang merubah input biner yang diberikan pada
rangkaian menjadi output desimal sehingga ditampilkan melalui tujuh segment.Karena
rangkaian Up Down Counter ini harus dapat memperagakan bilangan desimal 3
digit,maka IC 7448 juga dibutuhkan tiga buah.Dengan pendekatan ini ketiga angka
desimal dapat tampil secara serentak.
5.2.4. Output
31
Setelah melakukan praktikum, kita menfapatkan hasil dari pengoperasian up down
counter ini berupa penghitung maju dari 000 – 999 dan penghitung mundur dari 999 – 000.
a. Up counter
b. Down counter
32
Begitulah, penghitung akan menampilkan hitungan mundur dari 999 sampi
kembali 000.
BAB VI
PENUTUP
6.1 Kesimpulan.
Berdasarkan percobaan yang telah kami lakukan, maka kami dapat memberikan
beberapa kesimpulan pernting, antara lain :
Dalam pembuatan Box Power supply kita juga harus memperhatikan tingkat
kepresisian box yang akan kita buat.
Pada pembuatan UP/DOWN Counter kita juga melakukan hal yang sama
terhadap Pembuatan Lay Out dan Pembuatan Boxnya.
6.1.1. Power supply
Power suuply terdiri dari beberapa komponen penting seperti :
a. Transformator
b. Penyearah tegangan
c. Perata tegangan
d. Penstabil tegangan
Rangkaian power supply merupakan sebuah rangkaian yang mengubah tegangan
33
dari jalur PLN yang memiliki tegangan sebesar 220 V menjadi tegangan 0 sampai
Power supply ini membutuhkan 2 buah zener yang berfungsi menstabil kan
Power supply merupakan sumber tenaga sebagai bahan pengganti dari baterai.
34
Jika perhitungan yang di inginkan adalah naik (up) maka saklar diletakkan
pada posisi yang sama maka ia tidak akan menghitung keatas maupun
kebawah.
6.2 Saran.
1. Bersihkan alat setelah dipakai dan letakkan ke tempat semula.
2. Gunakan alat-alat pelindung tubuh guna melindungi tubuh dari kecelakaan kerja.
3. Perhatikan instruksi yang diberikan oleh instruktur guna memperlancar proses praktek.
4. Apabila ada instruksi yang kurang jelas/kurang dimengerti segera tanyakan pada
instruktur.
DAFTAR PUSTAKA
35
36