Anda di halaman 1dari 24

LAPORAN PRATIKUM BENGKEL

PLAT BESI

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas


Mata Kuliah Bengkel Keterampilan Dasar Mekanik

DISUSUN OLEH :

NAMA : ADITYA CANDRA WASKITO


NIM : 3201803044
KELAS : 1C
JURUSAN : TEKNIK ELEKTRO
PRODI : D3 TEKNIK LISTRIK
DOSEN : IR. HADI SUGIARTO, MT

POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK


2019
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT, yang telah
melimpahkan rahmat dan karunianya sehingga penulis dapat menyelesaikan
laporan ini dengan sebaik-baiknya dan tepat pada waktunya. Laporan ini
merupakan aplikasi dari hal praktik yang telah dilakukan di bengkel yang
dituangkan dalam bentuk tulisan guna untuk menjelaskan langkah-langkah, bahan,
cara kerja serta semua yang berkaitan dengan kerja bengkel.
Ucapan terimakasih tidak lupa penulis ucapkan kepada dosen pembimbing
mata kuliah ini, yakni bapak Ir. Hadi Sugiarto, MT yang telah membimbing
penulis dalam masa praktikum dan sampai dalam penyelesaian laporan ini. Dan
juga kepada orang tua yang telah memberikan semangat kepada penulis, tidak
lupa ucapan terimakasih penulis ucapkan kepada teman teman yang telah bekerja
sama dengan baik selama proses praktikum berlangsung.Penulis menyadari dalam
pembuatan laporan praktikum ini masih banyak terdapat kesalahan dan
kekurangan, hal ini karena keterbatasan ilmu pengetahuan penulis, oleh karena itu
kritik dan sarannya sangat penulis harap kan demi kesempurnaan laporan ini di
masa yang akan datang. Akhir kata penulis ucapkan semoga laporan ini
bermanfaat bagi kita semua khususnya bagi penulis sendiri.

Pontianak, Febuari 2019

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR........................................................................ i
DAFTAR ISI........................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN.................................................................... 1
1.1 Latar Belakang......................................................................... 1
1.2 Tujuan dan Manfaat..................................................................2
1.3 Perumusan Masalah...................................................................2
1.4 Batasan Masalah.......................................................................2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA..........................................................3
2.1 Pratik kerja Bengkel Keterampilan Dasar Mekanik................. 3
2.2 Peralatan yang digunakan..........................................................6
2.3 Bahan yang digunakan..............................................................9
BAB III PRATIK BENGKEL MEKANIK LISTRIK........................10
3.1 Menggores dan Menitik..........................................................10
3.2 Stamping................................................................................. 13
3.3 Strip Metal...............................................................................14
BAB IV PENUTUP............................................................................19
4.1 Kesimpulan..............................................................................19
4.2 Saran........................................................................................19
DAFTAR PUSTAKA........................................................................ 20

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Latar belakang melakukan Pratik kerja bengkel ini adalah untuk melatih
kesabaran mahasiswa, khususnya mahasiswa Jurusan Teknik Elektro
Progam Studi Teknik Listrik yang mana nantinya akan terjun langsung
kelapangan pada saat bekerja. Oleh sebab itu, diharapkan mahasiswa dapat
melatih kesabaran yang mana nantinya akan membantu mahasiswa di ranah
pekerjaannya.
Pada kesempatan ini, mahasiswa dituntu melakukan pratik mata kuliah
Bengkel Dasar Keterampilan Mekanik Semester 1 yang mana pada praktik
yang telah dilakukan ini sangat membantu memupuk rasa disiplin dan
kesabaran mahasiswa melakukan pekerjaan bengkel tersebut. Kemajuan
teknologi sekarang ini memaksa kita untuk bekerja lebih disiplin dan
mampu bekerja di bawah tekanan. Oleh sebab itu, dengan melakukan
praktik kerja bengkel ini diharapkan mahasiswa dapat dilatih untuk dapat
bekerja lebih disiplin dan lebih sabar.
Maka untuk mendukung hal diatas tersebut diharapkan dengan pratik
kerja bengkel pada Semester 1 ini mahasiswa yang akan menghadapi
kemajuan teknologi dapat berperan serta dalam membangun sumber daya
manusia yang berpotensi tinggi memiliki suatu keahlian yang bermanfaat
bagi masyarakat

1
1.2 Tujuan dan Manfaat
Dari pelaksanaan praktik bengkel mekanik yang telah dilakukan, maka
dapat disimpulkan bahwa praktik ini mempunyai tujuan dan manfaat agar
mahasiswa dapat :
1. Menumbuhkan rasa kesabaran dan kedisiplinan pada setiap pekerja pada
praktik bengkel mekanik maupun diluar bengkel.
2. Mengajarkan mahasiswa agar mengetahui cara menggores dan menitik pada
benda kerja.
3. Mahasiswa dapat mengetahui fungsi dan kegunaan dari menggores dan
menitik.
4. Mahasiswa dapat mengetahui cara penggergajian yang baik dan benar pada
benda kerja.
5. Mahasiswa dapat mengetahui fungsi dan kegunaan dari gergaji pada waktu
kita mengerjakan benda kerja di bengkel.
6. Mengajarkan mahasiswa agar mengetahui cara mengikir pdengan benar dan
dengan metode-metode yang tepat.
7. Mahasiswa dapat mengetahui fungsi dan kegunaan dari alat kikir pada waktu
kita mengerjakan benda kerja di bengkel.
8. Mengajarkan mahasiswa agar mengetahui cara menggunakan bor listrik
dengan mengikuti intruksi dan petunjuk yang benar.
9. Mahasiswa dapat mengetahui fungsi dan kegunaan dari bor lisrik pada waktu
kita mengerjakan benda kerja di bengkel.
10. Mengajarkan mahasiswa agar mengetahui cara men-stamping, men-tap, dan
men-kontersing benda kerja
11. Mahasiswa dapat mengetahui fungsi dan kegunaan dari stamping, tap dan
kontersing pada waktu mengerjakan benda kerja di bengkel.
1.3 Perumusan Masalah
Mampu atau tidak Mahasiswa bersikap disiplin,bertanggung
jawab,sabar,tekun, dan cekatan dalam menyelesaikan suatu pekerjaan.
1.4 Batasan Masalah

2
Batasan masalah yang akan diuraikan dalam praktik bengkel ini adalah
Plat besi
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Praktik Kerja Bengkel Dasar Keterampilan Mekanik


Praktik bengkel ini merupakan suatu teknik praktik bengkel sebelum
mahasiswa melakukan kerja bengkel sesuai dengan jurusannya,masih bersifat
umum.Di dalam praktik bengkel ini mahasiswa dibina sesuai dengan tujuan yang
ingin di capai dari praktik bengkel mekanik.
Pada teori dasar ini akan kita bahas tentang keselamatan umum
(Accident Precaution)serta pengenalan terhadap peralatan yang akan digunakan
di bengkel mekanik.
1.Keselamatan Umum (Accident Precautions)
Keselamatan di dalam bekerja merupakan modal utama bagi kita.
Keselamatan kerja ini merupakan tanggung jawab kita semua baik para
instruktur maupun para mahasiswa pekerja. Mahasiswa agar selalu mematuhi
peraturan yang telah ditentukan oleh para instruktur. Setiap mahasiswa yang
bekerja di bengkel mekanik di tuntut untuk lebih berhati-hati, berwaspada, dan
siap, serta setiap mahasiswa tidak dibenarkan dalam keadaan mengantuk, kurang
siap di saat sedang bekerja. Disamping itu setiap mahasiswa harus
memanfaatkan waktu yang tepat, baik pada saat istirahat. Hal ini dilaksanakan
semata-mata agar mahasiswa dapat menghindari terjadinya kecelakaan, baik itu
kecelakaan besar maupun kecil.

2.Penanggung Jawab Keselamatan


Didalam keselamatan umum telah dijelaskan bahwa penanggung jawab
keselamatan tidak hanya dibebankan pada instruktur saja, tetapi tanggung jawab
semua yang ikut aktif dalam kegiatan bengkel mekanik.
Penanggung jawab di dalam bengkel mekanik ini adalah sebagai berikut :
1. Instruktur.
Yaitu guru pembimbing yang bertugas untuk memberikan instruksi
dengan baik, benar, tepat, dan mudah dipahami oleh setiap para

3
mahasiswa, untuk tiap-tiap bagian yang akan dipraktikan serta
menyelidiki sebab-sebab terjadinya kecelakaan dan kerusakan pada
alat/mesin yang dipergunakan.Instruktur harus mencatat peristiwa yang
terjadi tersebut.
2. Storeman.
Yaitu guru pembimbing yang bertanggung jawab penuh terhadap alat-
alat yang dipinjamkan kepada setiap mahasiswa.
3. Praktikan/Pekerja.
Yaitu mahasiswa yang melaksanakan praktik dan setiap mahasiswa
dituntut harus dapat bekerja sesuai dengan ketentuan yang telah ada dan
mahasiswa harus menjaga semua peralatan dari segala kemungkinan
yang menyebabkan kecelakaan.

Adapun penyebab dari kecelakaan yang dapat membahayakan setiap


mahasiswa adalah :
1. Ujung sisi yang tajam.
2. Benda-benda yang panas.
3. Benda-benda yang berputar seperti bor mesin.
4. Aliran listrik.
5. Kecelakaan yang tidak disengaja.

Selain kecelakaan yang berakibat langsung terhadap diri kita sendiri dan
kecelakaan yang dapat mengakibatkan kerusakan peralatan, seperti :
1. Penggunaan alat yang tidak sesuai dengan fungsi dan kegunaan.
2. Penggunaan alat pada beban yang lebih dari kemampuannya, seperti
penggunaan alat cutter atau alat pemotong yang mempunyai kemampuan
maksimum dapat memotong plat yang mempunyai ketebalan tidak lebih dari
2 mm. Bila alat tersebut masih diinginkan untuk memotong plat yang
ketebalannya lebih dari 2 mm maka dapat merusak alat pemotong yang
digunakan.
3. Meletakkan peralatan pada tempat yang tidak tepat atau tidak
menguntungkan seperti kita meletakkan peralatan jatuh dan rusak.

4
4. Mahasiswa hendaknya membersihkan dan menjaga peralatan yang kita
gunakan, peralatan yang tidak dirawat akan rusak.
Untuk menjaga terjadinya hal yang tidak kita inginkan maka kita harus
taat pada tata tertib yang telah diberikan oleh instruktur. Adapun hal-hal diatas
adalah sebagai berikut :
1. Pakaian kerja harus sesuai, rapi, bersih dan terkancing rapi.
2. Tidak menyimpan benda-benda tajam dalam saku kerja.
3. Menggunakan alat sesuai dengan kegiatan yang akan dilaksanakan dan
memakai alat pengaman.
4. Menggunakan alat pengaman sesuai kegiatan yang akan dilaksanakan.
5. Menghindarkan dari hal-hal yang membahayakan.
6. Mahasiswa hendaknya selalu berkonsultasi dengan instruktur, apabila kita
menghadapi masalah tentang kegiatan bengkel mekanik.
Keselamatan kerja juga mempengaruhi kita untuk kelancaran jalannya
praktik bengkel mekanik dan oleh sebab itu keselamatan di bangku kerja
meliputi :
1. Keselamatan mahasiswa itu sendiri.
2. Keselamatan pada mesin atau peralatan bengkel.
3. Keselamatan pada benda-benda kerja.
4. Keselamatan disekitar bengkel mekanik(keselamatan lingkungan).
Kecelakaan di bangku kerja disebabkan oleh penggunaan alat-alat yang
tidak sesuai pada tempat dan fungsinya, serta menggunakan alat tidak hati-hati.
Ujung-ujung alat pemotong atau benda kerja yang tajam juga bisa menyebabkan
kecelakaan.
Adapun cara mencegah hal-hal tersebut adalah :
1. Bekerja di bengkel harus berhati-hati.
2. Mempergunakan alat dalam keadaan kondisi yang baik sesuai dengan
fungsinya.
3. Tidak boleh menyimpan alat-alat tajam di saku.
4. Memisahkan alat potong dengan alat-alat ukur presisi.
5. Menyimpan alat-alat secara terpisah satu sama lainnya.
6. Mengalasi alat-alat presisi dengan kain lap yang halus.

5
2.1.Kebersihan
Kebersihan merupakan salah satu kebutuhan utama dalam menunjang
kelancaran praktik bengkel mekanik. Kebersihan juga salah satu langkah dalam
menjaga peralatan di bengkel mekanik, karena pada peralatan yang kotor dapat
merusak alat-alat bengkel itu sendiri dan bagian alat yang rusak tersebut dapat
melukai diri pekerja.
Jadi setelah selesai praktik,peralatan yang digunakan harus kita bersihkan
terlebih dahulu sebelum pulang.

2.2. Peralatan yang Digunakan


Berikut adalah alat-alat yang akan digunakan pada praktik kerja bengkel
sekaligus dengan penjelasannya.
1. Gergaji besi
Gergaji besi adalah alat yang digunakan untuk memotong besi dengan
pinggiran yang tajam dan bergerigi.Mata gergaji besi harus diganti agar
ketajamannya dapat terjaga.
2. Pahat besi
Pahat besi adalah alat yang digunakan untuk memahat besi.Cara
penggunaannya yaitu menempelkan bagian yang tajam pada pahat ke
bagian dari besi yang akan dipahat lalu dipukul menggunakan palu
hingga mendapatkan bentuk yang akan diinginkan.
3. Palu
Palu adalah alat pemukul yang harus disediakan pada setiap bengkel
kayu.Palu dilengkapi dengan pemegang/gagang kayu sebagai tangkai
pemukul. Jenis dan ukuran palu bervariasi sesuai dengan fungsinya.
Berdasarkan bahan yang digunakan, palu dibedakan menjadi :
1). Palu besi
2). Palu kayu

6
3). Palu karet/plastik.
4. Penitik.
Penitik adalah alat yang berfungsi untuk menandai atau membuat lubang
pada benda kerja.Dengan menitik benda kerja maka mata bor yang akan
digunakan tidak akan meleset dari sasaran.Penitik terbuat dari besi yang
ujungnya runcing membentuk sudut 30-90 derajat.
Cara pemakaiannya adalah :
a. Pegang penitik dengah tangan kiri, tempatkan pada benda.
b. Penitik harus tegak lurus dengan bahan.
c. Penitik dipukul satu kali dengan pemukul yang ringan, serta periksa
posisinya. Jika sudah tepat baru dipukul dengan kuat agar didapatkan
titik yang jelas.
5. Penggores
Penggores adalah alat yang terbuat dari logam berbentuk silindris lurus
dan diruncingkan di bagian ujung depan. Fungsi penggores adalah untuk
membuat tanda/garis batas pengerjaan.
Alat ini digunakan untuk menandai ukuran pada benda kerja atau bahan
yang akan diolah.
Cara pemakainnya adalah :
a. Dalam menggunakan penggores membentuk 20-25 derajat.
b. Tekan penggores pada gambar.
c. Condongkan penggores kearah maju.
Bahan dari penggores haruslah lebih kuat dari benda kerjanya, dan jika
mau membuatnya bisa dengan potongan gergaji besi yang telah
dibentuk ujungnya dengan gerinda.
6. Jangka Pegas
Jangka pegas adalah alat yang digunakan untuk membentuk lingkaran
pada bidang kerja dengan cara menentukan titik tengah dari lingkaran
yang akan di gambar lalu meletakkan salah satu ujung dari jangka pegas,
kemudian putar jangka sesuai dengan lingkaran yang diinginkan.
7. Sikat Gergaji/Kikir

7
Sikat gergaji/kikir adalah alat yang digunakan untuk menghilangkan
serbuk/serpihan benda kerja yang tertempel pada kikir setelah dilakukan
proses pengikiran, sikat kikir merupakan alat yang paling tepat untuk
membersihkan kikir dari kotoran serbuk besi karena terbuat dari bahan
yang lembut.

8. Mistar Siku.
Mistar Siku adalah alat yang digunakan untuk mengukur tingkat presisi
dari benda kerja yang telah kita kikir sekaligus untuk mengukur benda
kerja yang akan kita kikir maupun kita potong.
9. Kikir
Gigi kikir hampir sama dengan bentuk gigi bilah gergaji,maka walaupun
sukar dilihat gerak potong kikir adalah serupa dengan gerak potong bilah
gergaji. Kikir dibuat dari baja karbon tinggi yang disepuh keras dan
dimudakan (heat treatment). Tangkainya dibiarkan lunak agar kuat.
Badan kikir keras dan rapuh, maka hampir semua kikir harus disimpan
secara terpisah dan dilindungi untuk mencegah patah. Kikir
diklasifikasikan menurut ukuran panjang, badan dan guratannya. Derajat
kekerasan kikir adalah kasar setengah kasar dan sangat halus.
Guratan tunggal dipergunakan untuk mengikir logam lunak. Guratan
ganda dipergunakan untuk pekerjaan yang bersifat umum. Satu set
guratan membuat sudut 45º, yang lain 70º, kedua-duanya terhadap sumbu
memanjang kikir. Guratan parut digunakan untuk pekerjaan kasar pada
bahan lunak, misalnya alumunium.
Macam-macam kikir yang akan digunakan :
1) Kikir plat 12 inchi.
2) Kikir plat 10 inchi.
3) Kikir plat 8 inchi.
4) Kikir plat 6 inchi.
5) Kikir setengah lingkaran 12 inchi.
6) Kikir setengah lingkaran 6 inchi.

8
7) Kikir bulat 12 inchi.
8) Kikir petak 12 inchi.
9) Kikir segitiga 10 inchi.

10. Penyiku
Penyiku juga termasuk alat ukur yang digunakan untuk mengukur tingkat
presisi dari benda kerja. Fungsinya hampir sama seperti mistar siku.

11. Kuas
Kuas adalah alat yang digunakan untuk membersihkan permukaan benda
kerja maupun tempat kerja karena permukaan lingkungan kerja
berkemungkinan akan penuh dengan serbuk besi hasil dari pekerjaan
kita..
12. Ragum
Ragum adalah alat yang digunakan untuk menjepit benda kerja yang
akan dipotong maupun dikikir.
Cara menggunakannya adalah putar tangkai ragum kearah kanan untuk
membuka ragum lalu letakkan benda kerja kemudian kencangkan dengan
cara memutar tangkai kearah kiri.
13. Bor Listrik
Bor listrik adalah alat yang digunakan untuk membuat lubang pada
benda kerja dengan berbagai macam ukuran sesuai dengan mata bor yang
digunakan.
2.3 Bahan yang Digunakan
1. Plat besi ukuran ( 120 x 90 x 2) mm
2. Plat besi ukuran (74 x 100 x 9 ) mm

9
BAB III
PRATIK BENGKEL MEKANIK LISTRIK

3.1 MENGGORES DAN MENITIK


A. Bahan : Plat Besi ukuran ( 120 x 90 x 2) mm
B. Peralatan :
1. Jangka sorong
2. Jangka pegas
3. Penggaris besi 30 cm
4. Penggores
5. Penyiku
6. Penitik 60 °
7. Palu besi 300 gram
8. Kikir plat kasar dan halus
9. Sikat kikir
10. Kaca mata pengaman
11. Ragum
C. Prosedur pelaksanaan
 Persiapan
1. Menyiapkan bahan dan peralatan yang dibutuhkan dan
letakkan pada meja kerja
2. Memastikan ukuran panjang plat 120 mm dan lebar 90
mm dengan jangka sorong
3. Memastikan keempat sudut plat membentuk sudut siku-
siku
4. Bila butir b dan c belum tercapai,selanjutnya adalah
mengecilkan dan meratakan dengan menggunakan kikir
dan penyiku
 Pelaksanaan

10
A. Goresan garis lurus
1. Meletakan benda kerja pada meja kerja
2. Membuat tanda untuk digores sesuai ukuran yang
diberikan pada gambar berikut :
3. Menggores benda kerja yang ditandai dengan
penggores dan penggaris besi

B. Goresan garis lurus menyinggung dua buah busur


1. Melakukan penandaan terlebih dahulu sesuai ukuran yang
diberikan. Untuk garis lengkung ( radius ), memberi tanda
pada titik pusat kelengkungannya

2. Membuat dua buah busur sebesar R10 dan sebuah busur


sebesar R12
3. Membuat garis singgung yang mengghubungkan busur
R10 dan R12.
4. Gores benda kerja yang telah ditandai dengan penggores,
penggaris besi dan jangka pegas
5. Kemudian membuat ellips. Jangan lupa untuk memberi
tanda pada titik pusat kelengkungannya terlebih dahulu
serta buat busurnya terlebih dahulu.

11
C. Goresan garis segitiga dan lingkaran
Pekerjaan terakhir adalah membuat bangun segitiga sama sisi dan
lingkaran, dengan memperlihatkan langkah-langkah yang
terdapat pada teori dasar buat bangun tersebut.

D. Menitik
1. Setelah semua pekerjaan menggores selesai, selanjutnya
adalah menitik benda kerja dengan posisi penitik dan
benda kerja bersudut 90°
2. Bila semua pekerjaan telah selesai hasilnya akan tampak
seperti gambar ilustrasi hasil akhir pekerjaan berikut :

12
3.2 STAMPING
A. Bahan : Plat Besi ukuran ( 120 x 90 x 2) mm
B. Peralatan :
1. Stamping huruf.
2. Palu besi.
3. Landasan.
C. Prosedur pelaksanaan
 Persiapan
1. Menyiapkan bahan dan peralatan yang dibutuhkan dan
meletakkan pada meja kerja.
2. Membuat garis bantu agar hasil stamping.

 Pelaksanaan
1. Meletakkan benda kerja . membuat stamping huruf untuk
nama pada kotak baris pertama
2. Membuat stamping huruf untuk kelas dan nomor absen
pada kotak baris kedua .

D. Gambar hasil akhir

13
3.3 STRIP METAL
A. Bahan : Plat besi ukuran ( 74 x 100 x 9 ) mm
B. Peralatan
1. Jangka Sorong
2. Jangka pegas
3. Penggaris besi 30 cm
4. Penggores
5. Penyiku
6. Penitik 60 °
7. Palu besi 300 gram
8. Kikir plat kasar dan halus
9. Kikir segiempat
10. Kikir segitiga
11. Kikir bulat
12. Kikir setengah lingkaran
13. Sikat kikir
14. Gergaji besi

14
15. Mesin bor dan mata bor , ᶲ 4 untuk M5 : ᶲ5, ᶲ8, ᶲ 16
16. Countersink 90 ° ( ᶲ3 untuk M3 dan ᶲ5)
17. Tapping untuk membuat ulir
18. Kacamata pengaman
19. Ragum
C. PROSEDUR PELAKSANAAN
 Persiapan
1. Menyiapkan bahan dan perlatan yang dibutuhkan dan
meletakkan pada meja kerja.
2. Memastikan ukuran panjang plat 100mm dan lebar 74 mm
dengan jangka sorong.
3. Menandai permukaan plat menggunakan penggores dan
penitik untuk memberikan ukuran 90mm dan 82mm
memperhatikan toleransi yang diijinkan.
4. Mencekam pada ragum dan potong garis pertama
menggunakan gergaji besi.
5. Memeriksa hasil ukuran potongan anda pada instruktur
untuk dinilai (90 ± 0,3).
6. Melakukan potongan kedua untuk ukuran 82 mm dan
memeriksa kembali hasilnya pada instruktur (82 ± 0,3 ).

 Pelaksanaan
A. Kerataan permukaan plat
1. Mencekam benda kerja pada ragum dan kikir permukaan atas dan
sisi plat hingga licin, sampai memenuhi ukuran lebar 65 mm dan
panjang 80 mm.
2. Memeriksa kerataan dan kesikuan antara sisi-sisinya
menggunakan penyiku.
3. Mengingat untuk membuat garis lurus yang menyinggung 2 buah
busur , membuat busurnya terlebih dahulu seperti pada latihan
sebelumnya.

B. Menggergaji dan Mengikir Sesuai Gambar


1. Mencekam benda kerja pada ragum beri penandaan untuk awal
penggergajian menggunkan kikir segitiga.
2. Melakukan penggergajian dengan jarak 3mm sesuai gambar,
mengusahakan hasilnya lurus dan memenuhi ukuran yang
diminta, anda dapat menggunakan cara berikut).

15
3. Melakukan penggergajian 10 x 15 secara bertahap seperti pada
gambar berikut

4. melakukan penyelesaian dengan menggunakan kikir segiempat


dan merapikan hasilnya menggunakan kikir plat halus,
menghasilkan gambar seperti berikut :

16
17
5. Melakukan pekerjaan mengikir untuk gambar busur setengah
lingkaran menggunakan kikir bulat, dan busur seperempat
lingkaran menggunakan kikir plat
6. Bila pekerjaan menggergaji dan mengikir telah selesai, akan
menampilkan gambar seperti berikut:

C. Mengebor, Membuat Ulir dan Countersink


1. Melakukan penandaan untuk latihan pengeboran menggunakan
penitik
2. Memasang mata bor sesuai diameter lubang pada mesin bor
3. Melakukan pengeboran sesuai dengan diameter lubang yang
diminta
(ᶲ3 untuk menbuat ulir M3, ᶲ4 untuk membuat ulir M5, dan ᶲ5, ᶲ8¸
ᶲ16 hanya pengeboran atau tanpa membuat ulir)
4. Membuat countersink pada lubang ᶲ3 dan ᶲ5 sesuai gambar untuk
sekrup M3 dan M5

5. Untuk bor ᶲ16 melakukan pengeboran secara bertahap seperti


gambar diatas

18
6. Menghubungkan lubang ᶲ8 dan ᶲ16 dengan mengebor sisi garis
singgungnya menggunakan mata bor ᶲ2,5 kemudian menggergaji
hasil pengeboran tersebut sehingga lubang ᶲ8 dan ᶲ16 terhubung
7. Mengikir sisa-sisa pengeboran gergaji tersebut dengan kikir plat,
sehingga menghasilkan objek seperti berikut.

8. Pekerjaan terakhir adalah membuat ulir pada lubang ᶲ3 dan


ᶲ5 untuk baut M3 dan M5 kepala countersink serta ᶲ4 untuk
baut M5 kepala rata sesuai tanda pada gambar
9. Untuk membuat ulir mata Tap harus tegak lurus terhadap
benda kerja dan pembuatan ulir dilakukan secara perlahan-
lahan
10. Bila seluruh pekerjaan telah selesai maka hasilnya akan
tampak seperti berikut

19
BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Setelah selesai melakukan praktik bengkel mekanik dan membuat suatu
laporan tentang hasil kerja yang telah dilakukan pada saat praktik, dapat
ditarik kesimpulan bahwa :
1. Di dalam praktIk bengkel mekanik, mahasiswa mempraktikan langsung
apa yang telah diajarkan oleh instruktur / dosen bengkel mekanik. Pada
kenyataannya, di dalam pengaplikasian penggunaan alat - alat kerja pada
bengkel mekanik tidak semudah ketika mendapatkan teorinya. Perlu
adanya latihan dan ketelitian untuk mendapatkan hasil kerja yang
maksimal.
2. PraktIk kerja pada bengkel mekanik, seperti mengikir, menggergaji,
pengeboran, tap, countersink, dll, merupakan praktik kerja yang biasa
dilakukan sehari - harinya dan juga banyak dilakukan pada lapangan
pekerjaan. Untuk itulah perlu adanya pelatihan, agar menjadi terbiasa
dan dapat membentuk keahlian di dalam penggunaan alat - alat kerja.

4.2 Saran
Adapun saran yang dapat disampaikan, agar praktik kerja pada bengkel
mekanik akan menjadi jauh lebih baik dan mendapatkan hasil kerja yang
maksimal ialah :
1. Perhatikan dengan seksama instruktur / dosen, ketika sedang
menyampaikan teori atau mempraktikan sesuatu.
2. Ketika di dalam bengkel, perhatikan job sheet dan tetap fokus terhadap
benda kerja, usahakan untuk tidak mengobrol / bercanda dengan teman.
3. Memakai alat - alat kerja sesuai dengan tugas dan fungsinya.

20
DAFTAR PUSTAKA
https://s3.amazonaws.com/academia.edu.documents/33029149/LAPORAN_BENGKEL_ME

job sheet latihan bengkel listrik semester 1

21

Anda mungkin juga menyukai