Anda di halaman 1dari 83

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr.Wb

Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan
Hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelsaikan Laporan Praktek Maintenance
and Repair ini sebaik-baiknya.

Dengan selesainya Laporan Praktek Maintenance and Repair ini tidak lepas dari
bantuan banyak pihak yang telah memberikan masukan dan dorongan kepada
penulis. Untuk itu penulis mengucapkan terimakasih kepada orang tua, guru
pembimbing atau instruktur dan teknisi-teknisi di Bengkel Listrik serta teman-
teman seperjuangan penulis.

Praktek Instalasi Listrik ini merupakan salah satu mata kuliah yang wajib
ditempuh pada Jurusan Elekro Prodi Teknik Listrik Politeknik Negeri Padang.
Untuk itu keahlian praktikan dituntut dalam melaksanakan pekerjaan tersebut.
Laporan Parktek Maintenance and Repair ini disusun sebagai pelengkap Praktek
Maintenance and Repair yang telah dilaksanakan.

Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam laporan ini baik dalam
materi maupun teknik penyajiannya mengingat kurangnya pengetahuan dan
pengalama penulis. Sesuai kata orang bijak tiada yang sempurna dalam hidup.
Oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak merupakan jalan awal dalam
penyelesaian Laporan Praktek Maintenance and Repair ini. Penulis juga berharap
dengan adanya laporan ini dapat memperbaiki dan menyempurnakan Praktek
Maintenance and Repair yang telah dilaksanakan.

Wassalamualaikum Wr. Wb.

Padang, Desember 2019

RIFADHLI ILHAM

RIFADHLI ILHAM
11701024011
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Pada saat sekarang ini, kemajuan teknologi di dunia telah berkembang pesat.
Dari semua bidang, termasuk bidang keahlian kelistrikan. Khususnya instalasi
penerangan dan instalasi tenaga. Di dunia industri sekarang ini banyak dibutuhkan
tenaga kerja dengan kemampuan tenaga teknis yang sangat professional
dibidangnya. Salah satunya dalam hal bidang perawatan dan perbaikan
(Maintenance an Repair) terhadap mesin-mesin listrik, seperti Motor listrik dan
AC (Air Conditioner) yang menjadi pembahasan penulis dalam laporan ini serta
pemeliharaan Transformator tenaga.

Dalam praktek Maintenance and Repair (MR) di semester V ini, pekerjaan


yang dilakukan lebih terpusat kepada perawatan dan perbaikan motor listrik, salah
satunya dalam hal pekerjaan melilit ulang kumparan motor listrik , pemeliharaan
Transformator tenaga dan Perawatan AC. Dengan beberapa pengaturan sesuai
dengan teori yang didapatkan dalam mata kuliah Mesin Arus Searah dan Mesin
Arus Bolak-Balik yang merupakan penunjang yang paling penting dalam
melakukan praktek kerja Maintenance and Repair.

Dalam pemamfaatan peralatan listrik sebagai alat bantu untuk meringankan


pekerjaan, kita tidak boleh menggunakan peralatan tersebut terus-menerus tanpa
adanya memikirkan dampak yang akan terjadi nantinya. Jika peralatan yang
digunakan tidak diperhatikan, maka peralatan tersebut akan cepat mengalami
kerusakan atau masalah. Oleh Karena itu diperlukan perawatan terhadap peralatan
yang digunakan, namun jika sudah terlanjur terjadi kerusakan, maka diperlukan
perbaikan terhadap peralatan yang mengalami kerusakan tersebut. Untuk bisa
melakukan perawatan beserta perbaikan, harus diperhatikan beberapa hal. Untuk
bisa mengetahui apa yang diperlukan dalam maintenance and repair, praktikan

RIFADHLI ILHAM
21701024011
menuliskan laporan mengenai hasil praktek Maintenance and Repair yang telah
praktikan laksanakan.

1.2. Tujuan
Dalam pelaksanaan sebuah praktikum, pasti terdapat sebuah tujuan yang akan
dicapai dengan dilaksankannya praktikum tersebut, dimana Setelah melakukan
prakek Maintenace and Repair diharapkan akan tercapai beberapa tujuan yaitu
sebagai berikut:

Tujuan umum :
Secara umum, pelaksanaan praktek Maintenance and Repair ini bertujuan
untuk:
1. Agar mahasiswa mengetahui serta memahami mengapa dilakukan
Maintenance and Repair pada peralatan-peralatan yang digunakan dalam
kehidupan sehari-hari,
2. Agar mahasiswa bisa mengetahui tata cara yang benar dalam melakukan
perawatan dan perbaikan pada peralatan-peralatan yang digunakan,
3. Supaya mahasiswa mengetahui perlengkapan yang digunakan pada saat
melakukan perawatan, dan juga pada saat melakukan perbaikan,
4. Supaya mahasiswa mengetahui betapa pentingnya dilaksanakan
maintenance and repair,
5. Supaya mahasiswa mampu menerapkan apa yang telah dilaksanakan
ketika praktek dalam kehidupan sehari-hari,

Tujuan khusus :
Secara khusus, pelaksanaan praktek Maintenance and Repair ini bertujuan
untuk:
1. Agar mahasiswa bisa mengetahui waktu sebuah Motor Listrik , trafo dan
AC membutuhkan perawatan atau perbaikan,
2. Supaya mahasiswa bisa melakukan perawatan pada Motor Listrik , AC
dan trafo dengan baik dan benar sesuai dengan aturan yang berlaku,

RIFADHLI ILHAM
31701024011
3. Sepaya mahasiswa bisa melakukan perbaikan pada Motor Listrik , trafo
dan AC yang telah mengalami kerusakan,
4. Agar mahasiswa mengetahui serta memahami lebih mendalam tentang
Maintenance and Repair pada Motor Listrik dan AC, serta trafo.
5. Supaya Mehasiswa mampu mengetahui peralatan-peralatan yang
dipergunakan ketika melakukan perbaikan dan perawatan pada Motor
Listrik , trafo dan AC,
6. Agar Mahasiswa bisa melakukan perawatan dan perbaikan yang benar
terhadap Motor Listrik , trafo dan AC,
7. Supaya Mahasiswa bisa membuat lilitan yang baru pada motor yang
lilitannya sudah rusak dan perlu diperbaiki,
8. Supaya mahasiswa bisa menerapkan kemampuan dalam perawatan dan
perbaikan Motor Listrik , trafo dan AC dalam kehidupan sehari-hari.

1.3.Manfaat Penulisan
Dengan dilakukannya praktek tentang Maintenance and Repair, mahasiswa
akan mendapatkan banyak manfaat yang sangat berguna bagi mahasiswa itu
sendiri, diantara dari manfaat yang didapatkan adalah sebagai berikut:

1. Mahasiswa mengetahui betapa pentingnya melakukan perawatan dan


perbaikan pada sebuah peralatan,
2. Mahasiswa mampu mengetahui perlengkapan apa saja yang dibutuhkan
ketika sebuah alat memerlukan perawatan dan perbaikan,
3. Bertambahnya keterampilan dan pengetahuan mahasiswa mengenai
perawatan dan perbaikan,

1.4.Permasalahan
Dalam teori pada umumnya mahasiswa hanya mengetahui sifat suatu
komponen listrik secara teori atau sebaliknya. Pada umum nya kebanyakan orang
hanya dapat melakukan perawatan atau perbaiakan pada setiap komponen listrik
yang mengalami kerusakan tetapi disamping itu tidak banyak mengetahui teori-
teori yang berhubungan dengan peralatan listrik yang diperbaiki tersebut,sehingga

RIFADHLI ILHAM
41701024011
seringkali mengabaikan faktor keselamatan dan efisiensi dari perlatan yang akan
diperbaiki.Pada praktikum bengkel maintenence and repair ini di harapkan serta
dituntut mahasiswa tidak hanya dapat memperbaiki atau melakukan perawatan
pada peralatan-peralatan listrik tetapi dapat mengetahui dan menguasai teori-teoi
tentang peralatan tersebut.

RIFADHLI ILHAM
51701024011
BAB II

URAIAN UMUM

2.1. Disiplin Kerja


Disiplin kerja merupakan hal yang sangat penting dalam melakukan
sebuah pekerjaan, karena dengan disiplin dalam melakukan sebuah pekerjaan, kita
akan mendapatkan hasil yang maksimal. Disiplin dalam kerja banyak macamnya,
diantaranya adalah disiplin dalam dalam waktu, karena kedisiplinan dalam waktu
juga akan mempengaruhi hasil dari pekerjaan kita. Jika kita memulai sebuah
pekerjaan sesuai dengan waktu yang telah ditentukan, maka apa yang kita
kerjakan tersebut akan bisa selesai dengan baik, karena kita mengerjakan
pekerjaan tersebut tidak tergesa-gesa, begitu juga sebaliknya, jika tidak disiplin
dengan waktu, maka pekerjaan dilakukan dengan tergesa-gesa dan hasil dari
pekerjaan tersebut juga tidak akan maksimal.
Selain dari disiplin dalam waktu, kita juga harus disiplin dalam memetuhi
aturanyang diberlakukan, karena dengan mengikuti aturan kita juga bisa
menyelesaikan pekerjaan dengan maksimal.

2.2. Keselamatan Kerja


Dalam melakukan pekerjaan atau praktek, juga diperlukan keselamatan
kerja, karena keselamatan kerja merupakan hal yang sangat penting dalam
melakukan sebuah pekerjaan. Keselamatan kerja dibagi menjadi dua bagian, yaitu
keselamatan diri dan keselamatan peralatan.
Diperlukannya Keselamatan kerja juga bertujuan untuk:
1. Untuk melindungi pekerja dn peralatan kerja ketika melakukan pekerjaan
atau pekerjaan,
2. Agar bisa menjamin keselamatan praktikan dan maksimalnya hasil praktek
dengan adanya keselamatan kerja,
3. Mencegah terjadinya hal yang tidak diinginkan ketika melakukan sebuah
pekerjaan atau praktek,
RIFADHLI ILHAM
61701024011
Adapun cara-cara untuk keselamatan kerja adalah dengan memperhatikan
keselamatan diri dan keselamatan alat beserta benda kerja, yaitu dengan:

a. Menggunakan pakaian yang bisa melindungi tubuh dari gangguan, seperti


menggunakan helm pada kepala, menggunakan sarung tangan,
menggunakan masker, menggunakan sepatu yang aman,
b. Tidak main-main sewaktu melakukan praktek atau kerja,
c. Menggunakan alat-alat atau benda kerja dengan baik, yaitu menggunakan
alat atau benda kerja sesuai dengan fungsinya,
d. Menghindari sifat ceroboh,
e. Selalu hati- hati dalam melakukan pekerjaan,
f. Selalu bekerja sesuai dengan prosedur yang berlaku,
g. Tersedianya fasilitas yang bisa menjamin keselamatan kerja, seperti
disediakannya alat pemadam api, kotak P3K, serta seruruh alat yang akan
digunakan dalam kondisi yang baik dan aman untuk digunakan,

RIFADHLI ILHAM
71701024011
BAB III

LANDASAN TEORI

3.1 Motor Induksi 1 phasa

3.1.1 Pengertian
Motor AC 1 Fasa banyak digunakan pada peralatan rumah listrik tangga ,
misalnya pompa air, mesin cuci, lemari es, mixer, kipas angin dan
sebagainya.Karena bentuknya yang sederhana dan harganya yang relatif murah
motor induksi 1 fasa banyak dipakai untuk keperluan motor-motor kecil. Struktur
motor induksi 1 fasa hampir sama dengan motor induksi 3 fasa. Motor AC 1 fasa
berkapasitas kecil ini sering dikenal dengan nama Fraction Horse Power Motor,
dibuat dalam berbagai macam type sesuai dengan kebutuhan. Motor ini bekerja
pada arus bolak balik 1 fasa dengan frekuensi nominal.
Disebut motor 1 fasa karena untuk mendapatkan daya mekanik hanya
dipelukan sumber satu fasa, yang pada dasarnya motor satu fasa mempunyai
prinsip kerja motor dua fasa, hal ini disebabkan karena pada lilitan statornya
terdiri dari dua lilitan, yaitu lilitan utama dan lilitan bantu dan diantara keduanya
mempunyai beda fasa 90o Listrik. Dari kedua fluks yang ada pada lilitan stator
tersebut maka terjadilah suatu medan magnit putar sehingga motor dapat berputar.
Ada beberapa jenis motor AC 1 fasa yang banyak digunakan diantaranya adalah:
a. Motor induksi AC 1 fasa motor fasa belah (splite phasa)
b. Motor induksi AC 1 fasa motor kapasitor, terbagi menjadi tiga jenis yaitu:
- Motor kapasitor start (starting capasitor)
- Motor kapasitor Running (Running capasitor)
- Motor kapasitor Start-running (Starting running capasitor)
c. Motor repulsi (repultion motor)
d. Motor universal (Universal motor)
e. Motor kutub bayangan (shaded pole motor)

RIFADHLI ILHAM
81701024011
3.1.2 Jenis-jenis Motor Arus Bolak Balik 1 Fasa

a. Motor Fasa Belah (splite phasa motor)


Jenis motor ini menggunakan rotor sangkar (Squirrel Cage winding) terdiri
dari sejumlah batang tembaga yang dimasukkan ke dalam alur rotor, pada ujung-
ujungnya dihubungkan oleh cincin tembaga sehingga terdapat sirkuit tertutup.
Sedangkan kumparan statornya terdiri dari dua lilitan yaitu kumparan utama
(main winding) dan kumparan bantu (starting winding). Kedua kumparan tersebut
terhubung paralel pada saat start, kedua-duanya terhubung pada jala-jala
kemudian setelah motor berputar mencapai + 75 % putaran nominal, sebuah
saklar sentrifugal akan memutuskan rangkaian kumparan bantu dan selanjutnya
motor bekerja hanya dengan kumparan utama. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat
pada gambar di bawah ini:

Dilihat dari konstruksinya motor fasa belah mempunyai saklar sentrifugal


yang berfungsi untuk memutuskan rangkaian kumparan bantu setelah motor
berputar mendekati putaran nominal, dan mencegah arus lebih dari jala-jala ke
kumparan bantu dan juga untuk melindungi kumparan dari kerusakan yang
disebabkan oleh pemanasan arus yang melewatinya.

b. Motor Kapasitor
Konstruksi motor kapasitor hampir sama dengan motor fasa belah, hanya
pada motor ini di tambah satu unit kapasitor. Motor kapasitor bekerja untuk
tegangan AC satu fasa dan umumnya banyak digunakan untuk pompa air,
refrigerator, compressor udara, mesin cuci dan lainnya. Tempat kedudukan
kapasitor pada motor terletak pada bagian atas motor ada juga yang di dalam
RIFADHLI ILHAM
91701024011
kerangka motor itu sendiri. Kapasitor ini berfungsi untuk mempertinggi kopel
awal dan mengurangi arus start pada motor kapasitor dan geseran fasa antara
belitan utama dan bantu lebih dipertajam.
Jenis kapasitor yang banyak digunakan pada jenis motor kapasitor ini antara
lain:
a. Kapasitor kertas (The Paper Capacitor)
b. Kapasitor minyak (The oil Capacitor)
c. Kapasitor elektrolit (The electrolytic Capacitor)
Umumnya kapasitas dari kapasitor ini antara 6 F – 150 F. Menurut
hubungan kapasitornya jenis motor kapasitor dapat dibagi menjadi tiga macam
yaitu:
1. Motor kapasitor start (starting capacitor motor)
2. Motor ini adalah merupakan jelmaan dari motor fasa belah, tetapi
mempunyai kapasitor yang dihubungkan seri dengan belitan bantu dan
sakelar sentrifugal, secara konstruktif sama persis, hanya ditambah satu
unit kapasitor untuk memperbesar kopel awal (start). Seperti dikatakan di
awal prinsip kerja motor kapasitor start ini sama seperti motor induksi,
yaitu jika pada lilitan utama diberikan sumber arus maka akan terjadi
medan magnit putar (fluks magnit) yang ada dan besarnya sama, tidak ada
resultan gaya. Tetapi dengan adanya lilitan bantu dan kapasitor maka ada
beda fasa diantara keduanya, disinilah terjadi fluksi magnit dan resultan
gaya yang berbeda maju atau mundur tergantung besarnya resultan gaya
itu sendiri dan pada umumnya terjadi resultan gaya searah jarum jam
sehingga motor dapat berputar ke kanan. Setelah motor berputar 75% dari
putaran nominal maka sakelar sentrifugal bekerja memutuskan rangkaian
lilitan bantu dan motor bekerja hanya dengan lilitan utama.
Keuntungan motor jenis ini dibanding dengan type motor fasa belah adalah:
a. Mempunyai kopel yang lebih kuat.
b. Faktor kerjanya lebih besar (mendekati 1)
c. Secara konstruksi rangkaian kelistrikan motor start kapasitor dapat dilihat
pada gambar di bawah :

RIFADHLI ILHAM
101701024011
Adapun bagian-bagian yang terpenting dari motor ini adalah:
o Stator (tempat belitan utama dan bantu) pada alur-alur stator
o Rotor sangkar dengan porosnya
o Bantalan peluruh (laher)
o Tutup stator dan rangka body
o Kapasitor
o Ujung-ujung terminal motor
o Ujung-ujung terminal motor
3. Motor kapasitor tetap/ running (permanent capacitor motor)
Motor ini mempunyai kapasitor yang dihubungkan seri dengan kumparan
bantu, terhubung paralel dengan kumparan utama dan terhubung
langsung paralel dengan sumber listrik.Belitan utama, lilitan bantu dan
kapasitor tetap terhubung pada sirkuit jala-jala saat motor bekerja.Jenis
motor ini banyak digunakan pada pompa air satu fasa, dimana lilitan
utama dan bantu jumlah lilitannya sama banyak tetapi diameter kawatnya
berbeda diantara keduanya. Diameter kawat lilitan utama lebih besar
dibanding diameter lilitan bantunya. Type motor ini kopel awalnya
kurang bagus, tetapi kopel jalan (torsi jalan) merata. Kebanyakan pompa
air berbagai merek banyak menggunakan jenis motor running kapasitor
dengan kecepatan mendekati 3000 rpm, untuk lebih jelasnya rangkaian
kelistrikan motor running kapasitor dapat dilihat pada gambar di bawah
ini:

RIFADHLI ILHAM
111701024011
4. Motor kapasitor start/ running (start-running capacitor motor)
` Jenis motor ini adalah perpaduan antara motor start kapasitor dan running
kapasitor, dimana tujuan dibuatnya double kapasitor adalah untuk
memperioleh kopel awal yang lebih besar dan kopel jalan yang merata.
Jenis motor ini banyak digunakan pada room air conditioner.

c. Motor Repulsi
Motor repulsi mempunyai dua buah kumparan yaitu kumparan medan stator
dan kumparan rotor. Diantara kedua kumparan tersebut adalah tidak mempunyai
hubungan galvanis antara satu sama lainnya. Konstruksi rotornya hampir sama
dengan rotor motor DC (arus searah).Motor repulsi mempunyai sebuah belitan
stator yang diatur untuk hubungan ke sumber tegangan dan sebuah belitan rotor
yang dihubungkan ke sebuah komutator.Secara prinsip motor ini mempunyai
belitan stator sama seperti motor fasa tunggal, tetapi mempunyai rotor seperti

RIFADHLI ILHAM
121701024011
rotor motor DC, dengan sikat-sikat yang berlawanan pada jangkar yang dihubung
singkatkan.
Sikat (brush) dihubungsingkatkan secara permanent. Kumparan stator
dihubungkan dengan sumber arus bolak balik, sehingga mengalir arus pada stator,
maka pada rotor timbul tegangan induksi. Arus induksi pada rotor menimbulkan
magnit. Resultan dari kedua kutub medan dan kutub jangkar akan menyebabkan
terjadinya medan putar. Medan putar ini terjadi pada kedudukan sikat digeser dari
garis netral. Garis netral adalah letak garis sumbu sikat segaris dengan sumbu
kumparan stator, yaitu garis medan magnit rotor sama dengan statornya.
Kecepatan motor dapat diatur dengan cara menggeser letak sikat ke kiri atau
ke kanan dari garis netral. Semakin besar sudut pergeseran semakin besar
perubahan kecepatan motor demikian pula terhadap momen kopel dari motor.
Pada dasarnya motor repulsi dapat dibedakan menjadi tiga kelompok yaitu:
1) Motor repulsi start (induction run motor)
Dimana gerak mulanya seperti motor repulsion, bila tercapai kecepatan
penuh, kumparan rotor dihubungsingkatkan dengan menggunakan
sakelar sentrifugal, maka motor akan berubah menjadi motor rotor
sangkar dengan kecepatan tetap
2) Motor repulse

Motor dengan kumparan rotor lewat komutator dimana sikat-sikatnya


dihubungsingkatkan.

3) Motor Repulsion induction full


Motor ini menggunakan rotor sangkar pada bagian bawah dari alur
kumparan rotor (rotor mempunyai dua tingkat alur, yaitu alur sangkar
dan alur kumparan) motor type ini tidak dilengkapi dengan sakelar
sentrifugal. Prinsip gerak mulanya sama dengan type motor repulsi.
Kopel mula motor repulsi sama dengan motor kapasitor start yang
berkisar antara 300%-350% dari kopel beban penuh. Sedangkan arus
start pada motor repulsi ini jauh lebih mudah 30% - 40% dibandingkan
dengan motor induksi satu fasa lainnya. Variasi kecepatan waktu beban
penuh terjadi slip antara 2,5 % – 5 %.

RIFADHLI ILHAM
131701024011
Motor-motor repulsi dibuat dalam ukuran ¼-5 HP pada kecepatan 1800
rpm dengan kopel awal 350 % dari kopel beban penuh. Karakteristik
motor repulsi ini sangat baik. Motor beroperasi dengan kecepatan yang
berubah ubah, disamping motor mempunyai gerak mula yang besar,
sehingga dapat digunakan untuk beban yang berat.
Prinsip kerja dari ketiga motor tersebut adalah sama hanya bedanya
terletak pada sifat dan pemakaiannya. Untuk lebih jelasnya sirkuit
diagram motor repulsi dapat dilihat pada gambar di bawah ini:

d. Motor Universal
Motor universal adalah motor seri arus bolak balik, konstruksi maupun
karakteristik motor universal sama dengan motor seri arus searah (motor seri DC).
Keuntungan motor universal ini dapat dioperasikan dengan sumber tegangan
bolak balik atau denga tegangan arus searah pada nilai tegangan yang sama.
Stator motor universal dapat berupa sepatu kutub (salient pole) maupun stator
silinder (non salient). Motor universal dengan stator sepatu kutub umumnya
beroperasi untuk daya 250 Watt (1/4 HP) ke bawah. Sedangkan stator non salient
dioperasikan untuk daya di atas 250 Watt.
Kecepatan beban nol motor ini sangat tinggi, tetapi pada saat beban dipasang
kecepatan motor berkurang dan akan terus berkurang jika bebannya bertambah
lagi. Pengaturan kecepatan motor universal dapat dilakukan dengan cara
memasang tahanan depan (rheostat resistance) dihubungkan seri dengan motor.
RIFADHLI ILHAM
141701024011
Tahanan depan yang di atur bervariasi pada motor akan memberikan tegangan
masuk bervariasi pada motor, sehingga fungsi tegangan terhadap kecepatan sesuai
dengan formula dasar dari motor listrik. Pengaturan kecepatan kedua adalah
dengan kumparan medan dibuat dalam beberapa tingkat (step) untuk memberikan
variasi impedansi lilitan medan, sehingga fluksi medan terhadap kecepatan sesuai
dengan rumus dasar motor listrik. Dengan pengaturan tap-tap lilitan medan
(impedansi medan) maka kecepatan motor dapat diatur. Kopel start motor
universal cukup besar dan kecepatannya bervariasi menurut beban. Di bawah
diperlihatkan gambar rangkaian motor universal dengan variasi kecepatan.

Di atas telah dijelaskan bahwa motor ini dapat dijalankan dengan sumber AC
maupun DC karena sifatnya ini maka motor ini juga mempunyai belitan medan
dan jangkar yang tidak jauh berbeda denganmotor DC umumnya. Motor jenis ini
banyak digunakan pada alat rumah tangga misalnya blender, mixer, mesin jahit
dan sebagainya.

RIFADHLI ILHAM
151701024011
e. Motor shaded pole (kutub bayangan)
Motor shaded pole atau motor kutub bayangan adalah adalah sebuah motor
induksi satu fasa yang diperlengkapi dengan belitan bantu yang dihubungkan
secara parallel dengan belitan utama. Stator motor shaded pole berbentuk sepatu
kutub (salient). Kumparan stator hanya terdiri dari kumparan utama. Untuk
membentuk medan putar dipasang shaded coil yang merupakan suatu rangkaian
tertutup pada sepatu kutub tersebut.
Tegangan bolak balik dari kumparan utama akan di induksikan pada shaded
coil. Dengan adanya tegangan induksi ini maka pada shaded coil akan mengalir
arus dan menimbulkan fluks lawan dari kumparan utama. Dengan demikian
terjadi beda fasa antara fluks kumparan utama dengan fluks shaded coil
(kumparan bayangan). Kedua fluks tersebut berbeda nilainya dan dianggap kutub
itu menghasilkan fluks lemah (dalam cincin) dan di superimpose fluks kuat (diluar
cincin) sehingga terdapat medan putar. Konstruksi motor shaded pole dapat dilihat
seperti gambar di bawah ini:

RIFADHLI ILHAM
161701024011
3.1.3 Konstruksi Motor Induksi 1 Fasa

Konstruksi motor induksi satu fasa terdiri atas dua komponen yaitu stator
dan rotor. Stator adalah bagian dari motor yang tidak bergerak dan rotor adalah
bagian yang bergerak yang bertumpu pada bantalan poros terhadap stator. Motor
induksi terdiri atas kumparan-
kumparan stator dan rotor yang berfungsi membangkitkan gaya gerak
listrik akibat dari adanya arus listrik bolak-balik satu fasa yang melewati
kumparan-kumparan tersebut sehingga terjadi suatu interaksi induksi medan
magnet antara stator dan rotor.

Gb.Bagian utama motor induksi satu fasa

Terdapat 2 bagian penting pada motor induksi 1 fasa, yaitu: rotor dan
stator. Rotor merupakan bagian yang berputar dari motor dan stator merupakan
bagian yang diam dari motor. Rotor umumnya berbentuk slinder dan bergerigi
sedangkan stator berbentuk silinder yang melingkari seluruh badan rotor. Stator
RIFADHLI ILHAM
171701024011
harus dilengkapi dengan kutub-kutub magnet dimana kutub utara dan selatan pada
stator harus sama dan dipasang melingkari rotor sebagai suplai medan magnet dan
kumparan stator untuk menginduksi kutub sehingga menciptakan medan magnet.
Stator umumnya dilengkapi dengan stator winding yang bertujuan membantu
putaran rotor, dimana stator winding dilengkapi dengan konduktor berupa
kumparan. Selain itu, stator juga dilapisi dengan lamina berbahan dasar silikon
dan besi yang bertujuan untuk mengurangi tegangan yang terinduksi pada sumbu
stator dan mengurangi dampak kerugian akibat munculnya arus eddy (eddy
current) pada stator. Rotor umumnya dibuat dari alumunium dan dibuat bergerigi
untuk menciptakan celah yang akan diisi konduktor berupa kumparan.

Selain itu, rotor juga dilapisi dengan lamina untuk menambah kinerja dari
rotor yang digunakan. Masing-masing komponen dipasang pada besi yang
ditunjukkan seperti pada gambar berikut:

Gb. Konstruksi Motor Induksi 1 Fasa

3.1.4 Rangkaian Ekivalen Motor Induksi 1 Fasa

Motor induksi satu fasa terdiri kumparan stator dan kumparan rotor.
Kumparan stator dan rotor masing-masing terdiri dari parameter resistansi “R’,
reaktansi “jX”dan lilitan

RIFADHLI ILHAM
181701024011
penguat “N”. rangkaian ekivalen dari motor induski satu fasa dapat dilihat
pada gambar di bawah ini.

Gb . Rangkaian Ekivalen Motor Induksi Sederhana

Gb . Rangkaian pengganti motor induksi satu phase

Nilai arus suber bolak-balik satu fasa dapat dirumuskan sebagai berikut :
I1 = IØ + I2’
Besarnya arus pemaknitan IØ yang timbul akibat adanya induksi yang
terjadi antara medan stator dan rotor adalah :
IØ = Ir + Im

Ggl yang dihasilkan akibat interaksi induksi medan magnet antara stator
dan rotor yang masing-masing sebesar E1 dan E2 adalah :

Impedansi pada kumparan motor stator dan rotor masing-masing adalah :

RIFADHLI ILHAM
191701024011
jXs = jws Ls
jXr = jwr Lr

3.1.5 Prinsip Kerja Motor Induksi 1 Fasa


Apabila kumparan-
kumparan motor induksi satu fasa dialiri arus bolak-balik satu fasa, maka
pada celah udara akan dibangkitkan medan yang berputar dengan kecepatan
putaran sebesar dengan menggunakan rumus :

Medan magnet berputar bergerak memotong lilitan rotor


sehingga menginduksikan tegangan listrik pada kumparan-
kumparan tersebut. Biasannya lilitan rotor berada
dalam hubung singkat. Akibatnya lilitan rotor akan mengalir arus l
istrik yang
besarnya tergantung pada besarnya tegangan induksi dan impedansi rotor. A
rus listrik yang mengalir pada rotor akan mengakibatkan medan magnet rotor
dengan kecapatan sama dengan kecepatan medan putar stator (ns).
Interaksi instruksi medan stator
dan rotor akan membangkitkan torsi yang menggerakan rotor berputar sear
ah dengan arah medan putar stator. Interaksi medan stator dan rotor juga
menyebabkan terjasinya gaya gerak listrik induksi yang disebabkan oleh
kumparan-kumparan stator dan
rotor. Rumusan matematis gaya gerak listrik yang terjadi pada motor induksi
satu fasa dengan rumusan sebagai berikut :

RIFADHLI ILHAM
201701024011
Dimana nilai Φ(t) untuk fluksi maksimum akibat dari penyebaran ker
apatan fluks yang melewati lilitan dengan rumus :

Adanya perbedaan medan putar stator dan medan putar rotor atau ya
ng disebut slip pada motor induksi satu fasa pada rumus sebagai berikut :

Misalkan kita memiliki sebuah motor induksi 1 fasa dimana motor ini
disuplai oleh sebuah sumber AC 1 fasa. Ketika sumber AC diberikan pada stator
winding dari motor, maka arus dapat mengalir pada stator winding. Fluks yang
dihasilkan oleh sumber AC pada stator winding tersebut disebut sebagai fluks
utama. Karena munculnya fluks utama ini maka fluks medan magnet dapat
dihasilkan oleh stator.

Gb. Dampak adanya arus pada stator

Misalkan lagi rotor dari motor tersebut sudah diputar sedikit. Karena rotor
berputar maka dapat dikatakan bahwa konduktor pada rotor akan bergerak
melewati stator winding. Karena konduktor pada rotor bergerak relatif terhadap
fluks pada stator winding, akibatnya muncul tegangan ggl (gaya gerak listrik)

RIFADHLI ILHAM
211701024011
pada konduktor rotor sesuai dengan hukum faraday. Anggap lagi motor terhubung
dengan beban yang akan dioperasikan. Karena motor terhubung dengan beban
maka arus dapat mengalir pada kumparan rotor akibat adanya tegangan ggl pada
rotor dan terhubungnya rotor dengan beban. Arus yang mengalir pada rotor ini
disebut arus rotor. Arus rotor ini juga menghasilkan fluks yang dinamakan fluks
rotor. Interaksi antara kedua fluks inilah yang menyebabkan rotor didalam motor
dapat berputar sendiri. Perlu diingat bahwa pada kondisi awal diasumsikan rotor
sudah diberi gaya luar untuk menggerakkan konduktor pada rotor, karena jika
tidak maka rotor akan diam terhadap fluks pada kumparan stator sehingga tidak
terjadi tegangan ggl pada kumparan rotor, sesuai dengan hukum faraday.

Gb. Putaran pada rotor akibat fluks.Dimisalkan Rotor sudah berputar sedikit

Sebelumnya telah dibahas mengenai adanya arus stator yang


mengakibatkan munculnya arus pada rotor karena hukum faraday. Masing-masing
arus menghasilkan fluks yang mempengaruhi rotor. Bagaimana fluks tersebut
mempengaruhi kecepatan putaran rotor akan dibahas pada paragraf ini. Arus stator
akan menghasilkan fluks utama, sedangkan arus pada rotor menghasilkan fluks
pada rotor. Masing-masing fluks ini akan mempengaruhi arah putaran rotor, hanya
saja arah keduanya berlawanan. Sesuai hukum lorentz, apabila kita memiliki
sebuah kabel yang dialiri arus dan terdapat fluks medan magnet disekitar kabel
tersebut maka akan terjadi gaya pada kabel tersebut. Karena besarnya fluks pada
stator dan rotor relatif sama maka gaya yang dihasilkan juga sama. Namun karena
RIFADHLI ILHAM
221701024011
arah gaya yang berbeda mengakibatkan rotor tidak berputar akibat kedua gaya
yang saling menghilangkan. Hal ini juga yang mengakibatkan motor induksi perlu
diputar sedikit, agar salah satu gaya yang dihasilkan oleh fluks lebih besar
daripada yang lainnya sehingga rotor dapat berputar.

Gb. Saat rotor tidak berputar, total gaya akibat masing-masing fluks ialah 0

Gb. Saat rotor sudah berputar sedikit, total gaya akan memiliki perbedaan
sehingga terjadi putaran

3.1.6 Hubungan Torsi dan Slip pada Motor

Berubah-ubahnya kecepatan motor induksi (ns) akan


mengakinbatkan harga slip dari 100% pada start hingga 0%
pada saat motor diam (nr – ns). torsi yang dihasilkan selama motor iinduksi

RIFADHLI ILHAM
231701024011
satu fasa berputar tergantung pada perubahan slip dan perubahan dalam
Newton.meter. Perubahan pembebanan dapat terjadi dengan naiknya nilai
tegangan dan arus pada rotor. Hubungan torsi (Td) terhadap parameter impedansi
stator, impedansi rotor, arus rotor, tegangan sumber dan kecepatan sudut
secara umum dapat dirumuskan sebagai berikut :

3.2 Trafo

3.2.1 pengertian trafo

Transformator atau sering disingkat dengan istilah Trafo adalah suatu alat listrik
yang dapat mengubah taraf suatu tegangan AC ke taraf yang lain. Maksud dari
pengubahan taraf tersebut diantaranya seperti menurunkan Tegangan AC dari
220VAC ke 12 VAC ataupun menaikkan Tegangan dari 110VAC ke 220
VAC. Transformator atau Trafo ini bekerja berdasarkan prinsip Induksi
Elektromagnet dan hanya dapat bekerja pada tegangan yang berarus bolak balik
(AC).Transformator (Trafo) memegang peranan yang sangat penting dalam
pendistribusian tenaga listrik. Transformator menaikan listrik yang berasal dari
pembangkit listrik PLN hingga ratusan kilo Volt untuk di distribusikan, dan
kemudian Transformator lainnya menurunkan tegangan listrik tersebut ke
tegangan yang diperlukan oleh setiap rumah tangga maupun perkantoran yang
pada umumnya menggunakan tegangan AC 220 V.

RIFADHLI ILHAM
241701024011
Gambar 3.13 Tranformator 20 KV

3.2.2 Prinsip Kerja Trafo

Transformator bekerja berdasarkan prinsip induksi elektromagnetik. Tegangan


masukan bolak-balik yang membentangi primer menimbulkan fluks magnet yang
idealnya semua bersambung dengan lilitan sekunder. Fluks bolak-balik ini
menginduksikan gaya gerak listrik (ggl) dalam lilitan sekunder.

a) Transformator Tanpa Beban

Prinsip kerja dari trafo melibatkan bagian-bagian utama pada trafo, yaitu:
kumparan primer, kumparan sekunder dan inti trafo. Kumparan tersebut
mengelilingi inti besi dalam bentuk lilitan. Apabila kumparan pada sisi primer
trafo dihubungkan dengan suatu sumber tegangan bolak-balik sinusoidal (Vp),
maka akan mengalir arus bolak-balik yang juga sinusoidal (Ip) pada kumparan
tersebut. Arus bolak-balik ini akan menimbulkan fluks magnetik (Ф) yang sefasa
dan juga sinusoidal di sekeliling kumparan. Akibat adanya inti trafo yang
menghubungkan kumparan pada sisi primer dan kumparan pada sisi sekunder,
maka fluks magnetik akan mengalir bersama pada inti trafo dari kumparan primer

RIFADHLI ILHAM
251701024011
menuju kumparan sekunder sehingga akan membangkitkan tegangan induksi pada
sisi sekunder trafo:

Dimana :

Vs = tegangan induksi pada sisi sekunder

Ns = jumlah belitan pada sisi sekunder

dФ/dt = perubahan fluks terhadap waktu

Tegangan induksi juga dapat terbangkitkan apabila ada perubahan fluks


terhadap waktu, jika fluks yang mengalir adalah konstan maka tegangan induksi
tidak dapat terbangkitkan.Setiap trafo juga memiliki suatu besaran yang
dinamakan perbandingan transformasi (a), untuk menunjukkan perbandingan
lilitan atau perubahan level tegangan dan arus pada sisi primer dan sekunder yang
ditransformasikan pada trafo tersebut. Berikut perumusannya:

Gambar 3.14(a) timbulnya fluks magnetik pada sisi primer, (b) terbangkitnya
tegangan induksi pada sisi sekunder akibat fluks bersama

RIFADHLI ILHAM
261701024011
b) Transformator Berbeban

Apabila kumparan sekunder dihubungkan dengan beban ZL, maka akan


mengalir I2 pada kumparan sekunder trafo.Arus beban I2 ini akan menimbulkan
gaya gerak magnet (ggm) atau fluks yang cenderung berlawanan dengan fluks
bersama (Ф) yang telah ada akibat arus pemagnetan pada sisi primer. dimana
besarnya I2dapat dirumuskan sebagai berikut:

I2 = V2 / ZL

Gambar 3.15 Transformator berbeban

3.2.3 Cara Kerja dan Fungsi Tiap-tiap Bagian

Suatu transformator terdiri atas beberapa bagian yang mempunyai fungsi masing-
masing:

a. Bagian utama

- Inti besi

Inti besi berfungsi untuk mempermudah jalan fluksi, yang ditimbulkan oleh arus
listrik yang melalui kumparan. Dibuat dari lempengan-lempengan besi tipis yang
berisolasi, untuk mengurangi panas (sebagai rugi-rugi besi) yang ditimbulkan oleh
“Eddy Current”.

RIFADHLI ILHAM
271701024011
- Kumparan trafo

Beberapa lilitan kawat berisolasi membentuk suatu kumparan. Kumparan tersebut


diisolasi baik terhadap inti besi maupun terhadap kumparan lain dengan isolasi
padat seperti karton, pertinax dan lain-lain.

Umumnya pada trafo terdapat kumparan primer dan sekunder. Bila kumparan
primer dihubungkan dengan tegangan/arus bolak-balik maka pada kumparan
tersebut timbul fluksi yang menginduksikan tegangan, bila pada rangkaian
sekunder ditutup (rangkaian beban) maka akan mengalir arus pada kumparan ini.
Jadi kumparan sebagai alat transformasi tegangan dan arus.

- Kumparan tertier

Kumparan tertier diperlukan untuk memperoleh tegangan tertier atau untuk


kebutuhan lain. Untuk kedua keperluan tersebut, kumparan tertier selalu
dihubungkan delta. Kumparan tertier sering dipergunakan juga untuk
penyambungan peralatan bantu seperti kondensator synchrone, kapasitor shunt
dan reactor shunt, namun demikian tidak semua trafo daya mempunyai kumparan
tertier.

- Minyak trafo

Sebagian besar trafo tenaga kumparan-kumparan dan intinya direndam dalam


minyak-trafo, terutama trafo-trafo tenaga yang berkapasitas besar, karena minyak
trafo mempunyai sifat sebagai media pemindah panas (disirkulasi) dan bersifat
pula sebagai isolasi (daya tegangan tembus tinggi) sehingga berfungsi sebagai
media pendingin dan isolasi. Untuk itu minyak trafo harus memenuhi persyaratan
sebagaiberikut:

 kekuatan isolasi tinggi


 penyalur panas yang baikberat jenis yang kecil, sehingga partikel-partikel
dalam minyak dapat mengendap dengan cepat

RIFADHLI ILHAM
281701024011
 viskositas yang rendah agar lebih mudah bersirkulasi dan kemampuan
pendinginan menjadi lebih baik
 titik nyala yang tinggi, tidak mudah menguap yang dapat membahayakan
 tidak merusak bahan isolasi padat
 sifat kimia yang stabil.

- Bushing

Hubungan antara kumparan trafo ke jaringan luar melalui sebuah busing yaitu
sebuah konduktor yang diselubungi oleh isolator, yang sekaligus berfungsi
sebagai penyekat antara konduktor tersebut denga tangki trafo.

- Tangki dan Konservator

Pada umumnya bagian-bagian dari trafo yang terendam minyak trafo berada
(ditempatkan) dalam tangki. Untuk menampung pemuaian minyak trafo, tangki
dilengkapi dengan konservator.

b. Peralatan Bantu

- Pendingin

Pada inti besi dan kumparan-kumparan akan timbul panas akibat rugi-rugi besi
dan rugi-rugi tembaga. Bila panas tersebut mengakibatkan kenaikan suhu yang
berlebihan, akan merusak isolasi di dalam trafo, maka untuk mengurangi kenaikan
suhu yang berlebihan tersebut trafo perlu dilengkapi dengan sistem pendingin
untuk menyalurkan panas keluar trafo.

Media yang digunakan pada sistem pendingin dapat berupa: Udara/gas, minyak
dan air. Pengalirannya (sirkulasi) dapat dengan cara :

 Alamiah (natural)
 Tekanan/paksaan (forced).

RIFADHLI ILHAM
291701024011
Macam-macam dan sistem pendingin trafo berdasarkan media dan cara
pengalirannya dapat diklasifikasikan seperti pada Tabel 1.

- Tap Changer (perubah tap)

Tap Changer adalah perubah perbandingan transformator untuk mendapatkan


tegangan operasi sekunder sesuai yang diinginkan dari tegangan jaringan/primer
yang berubah-ubah. Tap changer dapat dilakukan baik dalam keadaan berbeban
(on-load) atau dalam keadaan tak berbeban (off load), tergantung jenisnya.

- Alat pernapasan

Karena pengaruh naik turunnya beban trafo maupun suhu udara luar, maka suhu
minyakpun akan berubah-ubah mengikuti keadaan tersebut. Bila suhu minyak
tinggi, minyak akan memuai dan mendesak udara di atas permukaan minyak
keluar dari dalam tangki, sebaliknya bila suhu minyak turun, minyak menyusut
maka udara luar akan masuk ke dalam tangki.

Kedua proses di atas disebut pernapasan trafo. Permukaan minyak trafo akan
selalu bersinggungan dengan udara luar yang menurunkan nilai tegangan tembus
minyak trafo, maka untuk mencegah hal tersebut, pada ujung pipa penghubung
udara luar dilengkapi tabung berisi kristal zat hygroskopis.

- Indikator

Untuk mengawasi selama trafo beroperasi, maka perlu adanya indicator pada
trafo sebagai berikut:

 indikator suhu minyak


 indikator permukaan minyak
 indikator sistem pendingin
 indikator kedudukan tap
 dan sebagainya.

RIFADHLI ILHAM
301701024011
c. Peralatan Proteksi

- Rele Bucholz

Rele Bucholz adalah rele alat/rele untuk mendeteksi dan mengamankan terhadap
gangguan di dalam trafo yang menimbulkan gas.

Gas yang timbul diakibatkan oleh:

a. Hubung singkat antar lilitan pada/dalam phasa


b. Hubung singkat antar phasa
c. Hubung singkat antar phasa ke tanah
d. Busur api listrik antar laminasi
e. Busur api listrik karena kontak yang kurang baik.

- Pengaman tekanan lebih

Alat ini berupa membran yang dibuat dari kaca, plastik, tembaga atau katup
berpegas, berfungsi sebagai pengaman tangki trafo terhadap kenaikan tekan gas
yang timbul di dalam tangki yang akan pecah pada tekanan tertentu dan
kekuatannya lebih rendah dari kakuatan tangi trafo.

- Rele tekanan lebih

Rele ini berfungsi hampir sama seperti rele Bucholz, yakni mengamankan
terhadap gangguan di dalam trafo. Bedanya rele ini hanya bekerja oleh kenaikan
tekanan gas yang tiba-tiba dan langsung mentripkan P.M.T.

- Rele Diferensial

Berfungsi mengamankan trafo dari gangguan di dalam trafo antara lain flash over
antara kumparan dengan kumparan atau kumparan dengan tangki atau belitan
dengan belitan di dalam kumparan ataupun beda kumparan.

RIFADHLI ILHAM
311701024011
- Rele Arus lebih

Befungsi mengamankan trafo arus yang melebihi dari arus yang diperkenankan
lewat dari trafo terseut dan arus lebih ini dapat terjadi oleh karena beban lebih
atau gangguan hubung singkat.

- Rele Tangki tanah

Berfungsi untuk mengamankan trafo bila ada hubung singkat antara bagian yang
bertegangan dengan bagian yang tidak bertegangan pada trafo.

- Rele Hubung tanah

Berfungsi untuk mengamankan trafo bila terjadi gangguan hubung singkat satu
phasa ke tanah.

- Rele Termis

Berfungsi untuk mencegah/mengamankan trafo dari kerusakan isolasi kumparan,


akibat adanya panas lebih yang ditimbulkan oleh arus lebih. Besaran yang diukur
di dalam rele ini adalah kenaikan temperatur.

3.2.4 Pengujian Transformator

Pengujian transformator dilaksanakan menurut SPLN’50-1982 dengan melalui


tiga macam pengujian, sebagaimana diuraikan juga dalam IEC 76 (1976), yaitu :

- Pengujian Rutin

Pengujian rutin adalah pengujian yang dilakukan terhadap setiap transformator,


meliputi:

 pengujian tahanan isolasi


 pengujian tahanan kumparan
 pengujian perbandingan belitan Pengujian vector group
 pengujian rugi besi dan arus beban kosong

RIFADHLI ILHAM
321701024011
 pengujian rugi tembaga dan impedansi
 pengujian tegangan terapan (Withstand Test)
 pengujian tegangan induksi (Induce Test).

- Pengujian jenis

Pengujian jenis adalah pengujian yang dilaksanakan terhadap sebuah trafo yang
mewakili trafo lainnya yang sejenis, guna menunjukkan bahwa semua trafo jenis
ini memenuhi persyaratan yang belum diliput oleh pengujian rutin. Pengujian
jenis meliputi:

 pengujian kenaikan suhu


 pengujian impedansi

- Pengujian khusus

Pengujian khusus adalah pengujian yang lain dari uji rutin dan jenis,
dilaksanakan atas persetujuan pabrik denga pmbeli dan hanya dilaksanakan
terhadap satu atau lebih trafo dari sejumlah trafo yang dipesan dalam suatu
kontrak. Pengujian khusus meliputi :

 pengujian dielektrik
 pengujian impedansi urutan nol pada trafo tiga phasa
 pengujian hubung singkat
 pengujian harmonik pada arus beban kosong
 pengujian tingkat bunyi akuistik
 pengukuran daya yang diambil oleh motor-motor kipas dan pompa
minyak.

RIFADHLI ILHAM
331701024011
- Pengujian Rutin
1. Pengukuran tahanan isolasi

Pengukuran tahanan isolasi dilakukan pada awal pengujian dimaksudkan untuk


mengetahui secara dini kondisi isolasi trafo, untuk menghindari kegagalan yang
fatal dan pengujian selanjutnya, pengukuran dilakukan antara:

 sisi HV - LV
 sisi HV - Ground
 sisi LV- Groud
 X1/X2-X3/X4 (trafo 1 fasa)
 X1-X2 dan X3-X4 )trafo 1 fasa yang dilengkapi dengan circuit breaker.

Pengukuran dilakukan dengan menggunakan megger, lebih baik yang


menggunakan baterai karena dapat membangkitkan tegangan tinggi yang lebih
stabil. Harga tahanan isolasi ini digunakan untuk kriteria kering tidaknya trafo,
juga untuk mengetahui apakah ada bagian-bagian yang terhubung singkat.

2. Pengukuran tahanan kumparan

Pengukuran tahanan kumparan adalah untuk mengetahui berapa nilai tahanan


listrik pada kumparan yang akan menimbulkan panas bila kumparan tersebut
dialiri arus.

Nilai tahanan belitan dipakai untuk perhitungan rugi-rugi tembaga trafo.

Pada saat melakukan pengukuran yang perlu diperhatikan adalah suhu belitan
pada saat pengukuran yang diusahakan sama dengan suhu udara sekitar, oleh
karenanya diusahakan arus pengukuran kecil.

Peralatan yang digunakan untuk pengukuran tahanan di atas 1 ohm adalah


Wheatstone Bridge, sedangkan untuk tahanan yang lebih kecil dari 1 ohm
digunakan Precition Double Bridge.

RIFADHLI ILHAM
341701024011
Pengukuran dilakukan pada setiap fasa trafo, yaitu antara terminal:

Untuk terminal tegangan tinggi:

a. Trafo 3 fasa

- fasa A - fasa B
- fasa B - fasa C
- fasa C - fasa A
b. Trafi 1 fasa
- terminal H1-H2 untuk trafo double bushing
- terminal H1-Ground untuk trafo single bushing
Untuk sisi tegangan rendah

a. Trafo 3 fasa

- fasa a - fasa b
- fasa b - fasa c
- fasa c - fasa a
b. Trafo 1 fasa

- terminal X1-X4 dengan X2-X3 dihubung singkat.

Pengukuran dengan Wheatstone bridge digunakan untuk tahanan di atas 1 ohm.


Rangkaian pengukuran dapat dilihat pada Gambar 1. Pada keadaan seimbang
berlaku rumus:

Rx adalah hagra tahanan belitan yang diukur = factor pengali. Pengukuran dengan
Precition double bridge digunakan untuk tahanan yang lebih kecil dar 1 ohm.
Rangkaian pengukuran seperti Gambar 2. Tahanan yang diukur Rx dapat dihitung
dengan menggunakan rumus:

RIFADHLI ILHAM
351701024011
3. Pengukuran perbandingan belitan

Pengukuran perbandingan belitan adalah untuk mengetahui perbandingan


jumlah kumparan sisi tegangan tinggi dan sisi tegangan rendah pada setiap
tapping, sehingga tegangan output yang dihasilkan oleh trafo sesuai dengan yang
dikehendaki. toleransi yang diijinkan adalah:

a. 0,5 % dari rasio tegangan atau b. 1/10 dari persentase impedansi pada
tapping nominal.

Pengukuran perbandingan belitan dilakukan pada saat semi assembling


yaitu setelah coil trafo di assembling dengan inti besi dan setelah tap changer
terpasang, pengujian kedua ini bertujuan untuk mengetahui apakah posisi tap trafo
telah terpasang secara benar dan juga untuk pemeriksaan vector group trafo.

Pengukuran dapat dilakukan dengan menggunakan Transformer Turn


Ratio Test (TTR), misalnya merk Jemes G. Biddle Co Cat. No.55005 atau Cat.
No. 550100-47.

- Pemeriksaan Vector Group

Pemeriksaan vector group bertujuan untuk mengetahui apakah polaritas


terminal-terminal trafo positif atau negatif. Standar dari notasi yang dipakai
adalah ADDITIVE dan SUBTRACTIVE.

- Pengukuran rugi dan arus beban kosong

Pengukuran ini untuk mengetahui berapa daya yang hilang yang


disebabkan oleh rugi histerisis dan eddy current dari inti besi (core) dan besarnya
arus yang ditimbulkan oleh kerugian tersebut. Pengukuran dilakukan dengan
memberikan tegangan nominal pada salah satu sisi dan sisi lainnya dibiarkan
terbuka.

RIFADHLI ILHAM
361701024011
- Pengukuran rugi tembaga dan impedansi

Pengukuran ini bertujuan untum mengetahui besarnya daya yang hilang


pada saat trafo beroperasi akibat dari tembaga (Wcu) dan strey loss (Ws) trafo
yang digunakan.

Pengukuran dilakukan dengan memberi arus nominal pada salah satu sisi
dan pada sisi yang lain dihubung-singkat, dengan demikian akan terbangkit juga
arus nominal pada sisi tersebut, sehingga trafo seolah-olah dibebani penuh.

Perhitungan rugi beban penuh (Wcu) dan impedansi (Iz), dimana pada
waktu pengukuran tahanan belitan (R), Wcu dan Iz dilakukan pada saat suhu
rendah (udara sekitar (t)), maka Wcu dan Iz perlu dikoreksi terhadap suhu acuan
75ºC, dimana factor koreksi (a) adalah :

- Pengujian tegangan terapan (Withstand Test)

Pengujian ini dimaksudkan untuk menguji kekuatan isolasi antara


kumparan dan body tangki.

Pengujian dilakukan dengan memberi tegangan uji sesuai denga standar


uji dan dilakukan pada:

- sisi tegangan tinggi terhadap sisi tegangan rendah dan body yang di ke
tanahkan
- sisi tegangan rendah terhadap sisi tegangan tinggi dan body yang di ke
tanahkan.
- waktu pengujian 60 detik.
- Pengujian tegangan induksi

Pengujian tegangan induksi bertujuan untuk mengetahui kekuatan isolasi


antara layer dari tiap-tiap belitan dan kekuatan isolasi antara belitan trafo.
Pengujian dilakukan dengan memberi tegangan supply dua kali tegangan nominal
pada salah satu sisi dan sisi lainnya dibiarkan terbuka. Untuk mengatasi kejenuhan
pada inti besi (core) maka frekwensi yang digunakan harus dinaikkan sesuai
RIFADHLI ILHAM
371701024011
denga kebutuhan. Lama pengujian tergantung pada besarnya frekwensi pengujian
berdasarkan rumus:

waktu pengujian maksimum adalah 60 detik.

- Pengujian kebocoran tangki

Pengujian kebocoran tangki dilakukan setelah semua komponen trafo


terpasang. Pengujian dilakukan untuk mengetahui kekuatan dan kondisi paking
dan las trafo. Pengujian dilakukan dengan memberikan tekanan nitrogen (N2)
sebesar kurang lebih 5 psi dan dilakukan pengamatan pada bagian-bagian las dan
paking dengan memberikan cairan sabun pada bagian tersebut. Pengujian
dilakukan sekitar 3 jam apakah terjadi penurunan tekanan.

• Pengujian Jenis (Type Test)

- Pengujian kenaikan suhu

Pengujian kenaikan suhu dimaksudkan untuk mengetahui berapa kenaikan


suhu oli dan kumparan trafo yang disebabkan oleh rugi-rugi trafo apabila trafo
dibebani. Pengujian ini juga bertujuan untuk melihat apakah penyebab panas trafo
sudah cukup effisien atau belum.

Pada trafo dengan tapping tegangan di atas 5% pengujian kenaikan suhu


dilakukan pada tappng tegangan terendah (arus tertinggi), pada trafo dengan
tapping maksimum 5% pengujian dilakukan pada tapping nominal.

Pengujian kenaikan suhu sama dengan pengujian beban penuh, pengujian


dilakukan dengan memberikan arus trafo sedemikian hingga membangkitkan rugi-
rugi trafo, yaitu rugi beban penuh dan rugi beban kosong.

Suhu kumparan dihitung berdasarkan rumus sebagai berikut:

t adalah suhu sekitar pada saat akhir pengujian.

RIFADHLI ILHAM
381701024011
- Pengujian tegangan impulse

Pengujian impulse ini dimaksudkan untuk mengetahui kemampuan


dielektrik dari sistem isolasi trafo terhadap tegangan surja petir.

Pengujian impuls adalah pengujian dengan memberi tegangan lebih sesaat


dengan bentuk gelombang tertentu. Bila trafo mengalami tegangan lebih, maka
tegangan tersebut hampir didistribusikan melalui effek kapasitansi yang terdapat
pada :

- antar lilitan trafo


- antar layer trafo
- antara coil denga ground.
- Pengujian tegangan tembus oli

Pengujian tegangan tembus oli dimaksudkan untuk mengetahui


kemampuan dielektrik oli. Hal ini dilakukan karena selain berfungsi sebagai
pendingin dari trafo, oli juga berfungsi sebagai isolasi.

Persyaratan yang ditentukan adalah sesuai denga standart SPLN 49 - 1 :


1982, IEC 158 dan IEC 296 yaitu:

- > = 30 KV/2,5 mm sebelum purifying


- > = 50 KV/2,5 mm setelah purifying

Peralatan yang dapat digunakan misalnya merk Hipotronics type


EP600CD. Cara pengujian:

- bersihkan tempat sample oli dari kotoran dengan mencucinya dengan oli
sampai bersih.
- ambil contoh/sample oli yang akan diuji, usahakan pada saat pengambilan
sample oli tidak tersentuh tangan atau terlalu lama terkena udara luar karena
oli ini sanga sensitive.
- tempatkan sample oli padaalat tetes.
- nyalakan power alat tetes.
RIFADHLI ILHAM
391701024011
- tekan tombol start dan counter akan mencatat secara otomatis sejauh mana
kemampuan dielektrik oli tersebut. Setelah counter berhenti dan tombol reset
menyala, tekan tombol reset untuk mengembalikan ke posisi semula.
- hasil pengujian tegangan tembus diambil rata-ratanya setelah dilakukan 5
(lima) kali dengan selang waktu 2 menit.

3.2.5. Pemeriksaan minyak trafo

-Pemeriksaan level minyak.

Pemeriksaan level minyak perlu dilakukan secara berkala untuk


mengetahui apakah minyak masih dalam batas yang diijinkan, jika ditemui
keadaan yang abnormal, maka perlu diteliti penyebabnya untuk mengetahui
adanya kebocoran pada tangki.

Periksa packing/gasket, valve dan bagian yang dilas jika dijumpai


kebocoran segera hubungi pabrik pembuat.

-Pemeriksaan tegangan tembus minyak trafo.

Minyak transformator berguna untuk mengisolasi tegangan antara winding


dan core, body dan antara bagian-bagian yang bertegangan lainnya. Minyak juga
berfungsi juga memindahkan panas yang dibangkitkan oleh core dan winding ke
peralatan pendingin. Oleh sebab itu harus memenuhi persyaratan karakteristik
seperti di bawah ini :

1. Harus mempunyai kekuatan isolasi (dielectric Strength)


2. Harus mempunyai efek pendingin yang baik atau kekentalan rendah.

RIFADHLI ILHAM
401701024011
3. Harus sudah dimurnikan dan bebas dari material yang dapat menimbulkan
karat atau kerusakan material isolasi lainnya.
4. Harus bebas dari material seperti uap air,fiber dll.
5. Tidak mudah menguap.

Rangkaian Pengujian Tegangan Tembus Minyak

Untuk memastikan kelayakan tegangan tembus dari minyak trafo


tersebut, harus dilakukan pengujian. Pengujian tegangan tembus minyak
ini dilakukan dengan memberi tegangan tinggi AC. Untuk membangkitkan
tegangan tinggi arus bolak balik, trafo uji yang digunakan adalah trafo satu
fasa. Hal ini disebabkan karena pengujian biasanya dilakukan untuk setiap
fasanya.

Bagan Pengujian Tegangan Tembus Minyak

RIFADHLI ILHAM
411701024011
Minyak isolasi dalam transformator lambat-laun akan mengalami
pencemaran sesuai dengan umur pakainya.

Penyebabnya adalah, minyak akan beroksidasi bila berhubungan langsung


dengan udara dan prosesnya akan dipercepat dengan kenaikan temperatur, sedang-
kan kontak dengan metal didalam tangki akan menimbulkan percampuran dengan
logam tembaga, besi,kertas dan larutan varnis. Selain hal tersebut diatas, dalam
minyak terjadi reaksi kimia dekomposisi dan polymerisasi yang akan
menimbulkan endapan dalam minyak.

Endapan ini tidak berpengaruh langsung terhadap dielectric strength tetapi


endapan ini mengumpul pada winding dan akan mengakibatkan penyumbatan
pada celah pendingin (oil duct), radiator dan dinding tangki sehingga
mempengaruhi temperature kerja yang merupakan faktor penentu dari umur
material isolasi.

Karena pencemaran minyak terutama disebabkan oleh proses oksidasi, maka


tindakan pencegahannya adalah :

1. Menghindarkan hubungan langsung minyak dengan udara. Untuk itu


dibuat konservator yang berfungsi mencegah kontak langsung antara
minyak yang panas dalam tangki dengan udara luar.

2. Uap air juga mencemari minyak transformator, oleh sebab itu dipasang
dehydrating breather yang diisi silica gel.
3. Tangki yang tertutup rapat (Hermatically Sealed) dan diisi dengan
nitrogen.
4. Tangki yang tertutup rapat dan diisi minyak sampai penuh (Totally filled).

Karena pentingnya minyak transformator, maka perlu dilakukan pemeriksaan


secara berkala, menurut IEC-156 untuk :

– Minyak baru sebelum diolah 30 KV/ 2.5 mm

– Minyak yang telah diolah 50 KV/ 2.5 mm


RIFADHLI ILHAM
421701024011
– Minyak yang telah digunakan 30 KV/ 2.5 mm

Pemeriksaan tegangan tembus minyak dianjurkan 3 tahun pertama setelah


transformator dioperasikan dan tiap tahun untuk tahun-tahun berikutnya. Jika hasil
pemeriksaan labolatorium oli tersebut dibawah standart maka perlu dimurnikan
kembali atau diganti dengan oli yang baru.

Untuk mengetahui sampel minyak masih dalam keadaan baik maka


dibutuhkan perbandingan hasil uji dengan suatu standarisasi. Standarisasi yang
digunakan untuk minyak trafo adalah Standar IEC 156 yang dapat terlihat pada
tabel di bawah ini :

Standar yang biasa digunakan di lapangan adalah untuk trafo yang sudah
dipakai adalah 40 kV / 2,5 mm dan minyak baru adalah 50 kV / 2,5 mm.

RIFADHLI ILHAM
431701024011
Diagram Alir Pengujian Tegangan Tembus Minyak
Berikut adalah diagram alir pengujian tegangan tembus minyak :

3.2.6 Alat Pengujian Transformator 20 KV


a. Mega Ohm Meter

MEGA OHM METER atau yang biasa disebut MEGGER merupakan salah
satu alat ukur yang berfungsi untuk mengukur tahan isolasi dari suatu instalasi
atau untuk mengetahui apakah penghantar dari suatu instalasi terdapat hubung
langsung, apakah antara fasa dengan fasa atau dengan nol atau dengan
pembumian.Biasanya sebelum instalasi listrik dioperasikan, ada tahapan yang
harus dipenuhi, yaitu pengujian isolasi.
MEGA OHM METER atau yang biasa disebut MEGGER memiliki kriteria
pengukuran sebagai tegangan alat ukur tersebut umumnya dengan tegangan tinggi
arus searah yang besarnya berkisar antara 500 volt sampai dengan 10.000
volttegangan MEGGER dipilih berdasarkan pada tegangan kerja suatu peralatan

RIFADHLI ILHAM
441701024011
atau instalasi yang akan diuji.besarnya pengujian ditetapkan bahwa harga penahan
isolasi minimum adalah 1000 kali tegangan kerja peralatan yang akan diuji.

Gambar 3.18 Meger

b. Oil Tester

Oil tester adalah suatu alat ukur yang digunakan untuk melakukan
pengujian minyak transformator baik kekentalan, maupun tegangan tembus
minyak tersebut.Peran minyak transformer adalah sebagai media insulasi untuk
komponen-komponen listrik di dalam transformer. Namun selain sebagai
insulator, minyak transformer juga berfungsi sebagai media pendingin (heat
exchanger) transformer dan juga sebagai media pembawa informasi. Kondisi
aktual dari transformer dapat diketahui dari minyak yang bersirkulasi di
dalam. Warna, Zat-Zat terlarut, Gas terlarut, Keasaman, Kandungan Air, adalah
beberapa contoh dari informasi yang dapat dibawa oleh minyak transformer.
Melalui keberadaan kandungan-kandungan yang dideteksi dari minyak
transformer, keadaan transformer dapat diketahui.

Secara umum terdapat dua karakteristik yang dapat diuji dari minyak
transformer, antara lain: Karakteristik Kimia dan Karakteristik Fisik.Pengujian
karakteristik kimia berfungsi untuk mengetahui defect atau fault yang timbul
didalam transformator. Sedangkan dengan pengujian karakteristik fisik, dapat
RIFADHLI ILHAM
451701024011
diketahui kondisi minyak yang digunakan sebagai insulator didalam main tank
transformator.

3.3 AC (Air Conditioner)


3.3.1 Pengertian AC
Secara umum pengertian dari AC (Air Conditioner) suatu rangkaian mesin
yang memiliki fungsi sebagai pendingin udara yang berada di sekitar mesin
pendingin tersebut.
Secara khusus pengertian dari AC (Air Conditioner) adalah suatu mesin
yang di gunakan untuk mendinginkan udara dengan cara mensirkulasikan gas
refrigerant berada di pipa yang di tekan dan di hisap oleh kompresor.
Adapun sebab mengapa gas refrigerant di pilih sebagai bahan yang di
sirkulasikan, yaitu karena bahan ini mudah menguap dan bentuknya bisa berubah-
ubah, yang berbentuk cairan dan gas. Panas yang berada pada pipa kondensor
berasal dari gas refrigerant yang di tekan oleh kompressor sehingga bahan
tersebut menjadi panas dan pada bagian Automatic Expantion Valve pipa tempat
sirkulasi gas refrigerant di perkecil,sehingga tekanannya semakin meningkat dan
pada pipa evaporator menjadi dingin.
Penulis akan menjelaskan cara kerja AC khususnya pada AC split yang
paling sering digunakan di Mall, Sekolah, Perkantoran, Perusahaan, dll.

3.3.2 . Bagian-Bagian AC (Air Conditioner) Beserta Fungsinya.


AC atau Air Conditioners, adalah suatu rangkaian peralatan (komponen)
yang berfungsi untuk mendinginkan udara didalam kabin agar penumpang dapat
merasa segar dan nyaman. Rangkaian peralatan (komponen) tersebut adalah:
a. Compressor
Berfungsi untuk memompakan Refrigrant yang berbentuk gas agar
tekanannya meningkat sehingga juga akan mengakibatkan temperaturnya
meningkat.
b. ryer/Receifer

RIFADHLI ILHAM
461701024011
Berfungsi untuk menampung Refrigerant cair untuk sementara, yang untuk
selanjutnya mengalirkan ke Evaporator melalui Expansion Valve, sesuai
dengan beban pendinginan yang dibutuhkan. Selain itu Dryer/Receifer
juga berfungsi sebagaiFilter untuk menyaring uap air dan kotoran yang
dapat merugikan bagi siklus Refrigerant.
c. Condenser
Berfungsi untuk menyerap panas pada Refrigerant yang telah
dikompresikan oleh kompresor dan mengubah refrigrant yang berbentuk
gas menjadi cair (dingin). Evaporator (pengembunan).
Berfungsi untuk tempat pembuangan temperatur dingin
d. Evaporator
Merupakan kebalikan dari Condenser Berfungsi untuk menyerap panas
dari udara yang melalui sirip-sirip pendingin Evaporator, sehingga udara
tersebut menjadi dingin
e. Filter Dryer.
Berfungsi sebagai penyaring sisa-sisa kotoran gas dan oli
f. Motor Fan Dan Blower.
Motor berfungsi untuk memutar kipas fan dan blower agar terjadi nya
sirkulasi udara.

3.3.3. Prinsip Kerja AC (Air Conditioner)

RIFADHLI ILHAM
471701024011
Gambar 3.21. Prinsip kerja Air Conditioner (AC)

Secara garis besar prinsip kerja air conditioner adalah sebagai berikut:

1. Udara di dalam ruangan dihisap oleh kipas sentrifugal yang ada dalam
evaporator dan udara bersentuhan dengan pipa coil yang berisi cairan
refrigerant. Dalam hal ini refrigerant akan menyerap panas udara sehingga
udara menjadi dingin dan refrigerant akan menguap dan dikumpulkan
dalam penampung uap.
2. Tekanan uap yang berasal dari evaporator disirkulasikan menuju
kondensor, selama proses kompresi berlangsung, temperatur dan tekanan
uap refrigerant menjadi naik dan ditekan masuk ke dalam kondensor.
3. Untuk menurunkan tekanan cairan refrigerant yang bertekanan tinggi
digunakan katup ekspansi untuk mengatur laju aliran refrigerant yang
masuk dalam evaporator.
4. Pada saat udara keluar dari condensor udara menjadi panas. Uap
refrigerant memberikan panas kepada udara pendingin dalam condensor
menjadi embun pada pipa kapiler. Dalam mengeluarkan panas pada
condensor, dibantu oleh kipas propeller.
5. Pada sirkulasi udara dingin terus-menerus dalam ruangan, maka perlu
adanya thermostat untuk mengatur suhu dalam ruangan atau sesuai dengan
keinginan.
6. Udara dalam ruang menjadi lebih dingin dibanding diluar ruangan sebab
udara di dalam ruangan dihisap oleh sentrifugal yang terdapat pada
evaporator kemudian terjadi udara bersentuhan dengan pipa/coill
evaporator yang didalamnya terdapat gas pendingin (freon). Di sini terjadi
perpindahan panas sehingga suhu udara dalam ruangan relatif dingin dari
sebelumnya.
7. Suhu di luar ruangan lebih panas dibanding di dalam ruangan, sebab udara
yang di dalam ruangan yang dihisap oleh kipas sentrifugal dan
bersentuhan dengan evaporator, serta dibantu dengan komponen AC
RIFADHLI ILHAM
481701024011
lainnya, kemudian udara dalam ruangan dikeluarkan oleh kipas udara
kondensor. Dalam hal ini udara di luar ruangan dapat dihisap oleh kipas
sentrifugal dan masuknya udara melalui kisi-kisi yang terdapat pada AC.
8. Gas refrigerant bersuhu tinggi saat akhir kompresi di condensor dengan
mudah dicairkan dengan udara pendingin pada sistem air cooled atau uap
refrigerant menyerap panas udara pendingin dalam condensor sehingga
mengembun dan menjadi cairan di luar pipa evaporator.
9. Karena air atau udara pendingin menyerap panas dari refrigerant, maka air
atau udara tersebut menjadi panas pada waktu keluar dari kondensor. Uap
refrigerant yang sudah menjadi cair ini, kemudian dialirkan ke dalam pipa
evaporator melalui katup ekspansi. Kejadian ini akan berulang kembali
seperti di atas.

Alat pada AC itu terdiri dari pompa compressor, evaporator, penukar


panas, dan katup pemuaian dan prinsip kerja siklus pendinginan udara.Dan
sebagai cairan yang bersifat sebagai penghantar dari kalor yang terdapat pada
udara adalah freon (diantaranya CCl2F2).

Pompa dijalankan oleh motor listrik pada kompressor sehingga menarik


uap freon yang keluar dari pembeku, memampatkannya (menaikkan tekanan) dan
meneruskannya ke penukar pasa pada tekanan tinggi. Sekarang suhu uap freon
menjadi lebih besar dari pada suhu udara di sekitar penukar panas, sehingga uap
freon akan melepaskan kalornya ke udara sekitarnya dan uap freon mengembun
menjadi cair. Bukti dari pelepasan kalor ke udara sekitarnya adanya tangan anda
merasa panas ketika mendekatkan tangan ke sirip-sirip penukar panas pada bagian
belakang AC.

Freon cair yang keluar dari kondensor menuju ke katup pemuaian.


Disini,freon cair memuai dan kelajuan pemuaiannya diatur oleh katup pemuaian.
Akibat pemuaian, freon cair akan menyerap kalor dari udara yang ada di dalam
AC, sehingga udara tersebut mendingin, sedangkan freon cair menguap. Uap
freon yang keluar dari pembeku kemudian ditarik oleh pompa kompressor untuk
mengulangi siklusberikutnya. Proses tersebut diatas berjalan berulang-ulang

RIFADHLI ILHAM
491701024011
sehingga menjadi suatu siklus yang disebut siklus pendinginan pada udara yang
berfungsi mengambil kalor dari udara dan membebaskan kalor ini ke tempat lain
semisal di luar ruangan.

Untuk cara kerjanya sendiri, pada saat AC pertama kali dinyalakan melalui
remote, di ruangan yang sepi anda akan mendengar 1 kali bunyi “tek”. Bunyi
tersebut menandakan bahwa kompressor mulai bekerja, memompa gas freon dari
unit outdoor ke unit evaporator di Indoor untuk kemudian disembur angin oleh
kipas ke dalam ruangan. Kemudian komputer di unit Indoor AC akan
memberitahukan sensor termometer yang disebut thermostat di unit Indoor agar
suhu ruangan tersebut dapat sama dengan suhu yang tertera di remote AC.

Apabila contoh suhu remote disetel di 24 derajat, dan suhu ruangan sudah
mencapai 24 derajat maka akan lagi terdengar bunyi “tek” lagi dimana
kompressor AC akan mati dan AC di ruangan hanya akan menyemburkan angin
saja karena gas freon tidak lagi dipompa dari unit outdoor ke unit indoor. Pada
kondisi ini pemakaian listrik akan sangat kecil karena praktis listrik yang
dibutuhkan hanya untuk kipas atau fan, thermostat, dan lampu-lampu pada Indoor
AC.

Kemudian pada saat suhu ruangan naik menjadi 25.1 (dua puluh lima
koma satu) derajat, kompressor akan kembali menyala dimana anda akan
mendengar lagi bunyi “tek”. Hal ini akan terjadi berulang-ulang selama AC
dinyalakan.

Kondisi kompressor AC yang menyala dan mati ini hanya dapat terjadi
pada saat suhu remote tercapai. Oleh sebab itu, sebaiknya anda tidak menyetel
suhu remote AC di 16 derajat. Karena ruangan anda tidak akan mencapai suhu 16
derajat.

3.3. 4. Jenis-jenis AC (Air Conditioner)


1) AC (Air Conditioner) Split
2) AC (Air Conditioner) Window
3) AC (Air Conditioner) Floor Standing
RIFADHLI ILHAM
501701024011
4) AC (Air Conditioner) Central

1. AC Split

Di lihat dari segi bentuknya AC Split ini memiliki dua bagian yaitu indoor
dan uotdoor, compressor pada AC Split in terletak pada bagian outdoornya dan
memiliki kipas sebagai alat untuk mengurangi panas yang ada pada pipa
kondensornya.
Sedangkan pada bagian indoornya terdapat pipa evaporator dan motor
listrik yang berfungsi memutar blower dan kemudian di keluarkan pada ruangan
yang telah di tentukan sehingga ruangan tersebut menjadi dingin
Prinsip kerja pada AC Split adalah dimulai dari kompresor. Kompresor
memompa gas yang bertekanan tinggi dan bersuhu tinggi melalui pipa tekan
(Discharge) ke kondensor. Di dalam kondensor suhu gas yang tinggi dibuang oleh
Fan yang terletak pada Outdoor unit, sehingga suhu gas refrigerant menjadi
dingin. Setelah melalui Condensor gas refrigerant masuk ke Filter Dryer untuk
disaring, agar gas yang mengalir tidak terdapat kotoran.
Setelah disaring gas (Freon) masuk ke pipa kapiler yang lubangnya begitu
kecil, di dalam pipa ini freon saling bertubrukan dan berdesak-desakan disini
freon telah berubah wujud menjadi cair yang sebelumnya berupa gas. Setelah
melewati pipa kapiler freon akan menguap dan mengambil panas didalam
Evaporator yang hampa udara. Sehingga pipa-pipa di evaporator menjadi dingin
dan dihembuskan oleh fan motor yang ada dalam Indoor unit.
Setelah melakukan proses pendinginan freon di dalam evaporator, freon
kembali disedot masuk kembali melalui pipa hisap (suction) ke dalam Kompresor.
Begitulah cara kerja AC, singkatnya freon dipompa oleh kompresor keluar
melalui pipa tekan lalu masuk ke condensor lalu ke filter dryer kemudian masuk
melalui pipa kapiler menuju evaporator dan kembali ke kompresor melalui pipa
hisap (Suction). Proses ini terus berulang ketika AC digunakan.

2. AC Window
RIFADHLI ILHAM
511701024011
Pada AC Window ini memiliki bentuk yang berbeda dengan bentuk
lainnya, yaitu antara indoor dan outdoornya memiliki tempat yang sama
(menyatu), sehingga tidak memerlukan tambahan pipa antara indoor dan outdoor
AC tersebut. Didalam pemasangan AC Window ini, kita harus melubangi tembok
ruangan yang akan di pasang tersebut. Letak indoornya berada di dalam ruangan
dan letak outdoornya berada di luar ruangan, tembok pembatas ini sangat di
perlukan agar udara panas yang berada di luar ruangan tidak masuk ke dalam
ruangan yang bersuhu rendah, yang dapat mengakibatkan kerusakan pada
compressor AC Window tersebut.
Bagian-bagian AC Window
a) Compressor (kompersi)
Yaitu berfungsi untuk memompa gas freon atau gas Refrigerant ke
seluruh sistem AC panas yang diserap dari evaporator dan dikeluarkan
melalui kondensor.
b) Condensor (penguapan)
Yaitu berfungsi untuk membuang temperatur panas pada outdoor.
c) Recervoir
Berfungsi untuk menyimpan gas dari condensor sebelum dialirkan ke
compressor.
d) Evaporator
Berfungsi untuk menyerap udara panas menjadi dingin.
e) Filter Dryer
Berfungsi untuk menyaring sisa-sisa kotoran gas dan oli.
f) Motor Fan dan Blower
Motor berfungsi untuk memutar kipas fan dan blower.
Blower berfungsi untuk mensirkulasikan udara yang berada di sekitar
evaporator.
g) HPS (High Pressure Switch)
Yaitu berfungsi untuk megukur tekanan tinggi atau kuatnya gas.
h) LPS (Low Pressure Switch)
Yaitu berfungsi untuk mengukur tekanan lemah atau rendahnya gas.
3. AC Floor Standing

RIFADHLI ILHAM
521701024011
AC Floor standing ini memiliki bentuk yang besar baik pada indoornya
maupun pada outdoornya, peletakan AC Floor standing ini yaitu pada bagian
indoornya di letakkan pada dasar lantai ruangan yang di lengkapi dengan
dudukannya, daerah pada bagian depan indoornya harus lapang hal ini di
sebabkan agar sirkulasi udara pada AC Floor standing tersebut tidak terganggu.
AC Floor standing ini mampu mencapai temperatur terendah hingga
kurang lebih 10 derajat celcius sedangkan pemasangan pada bagian indoornya
disebelah atas dibuat suatu corong/dakting udara, yang dapat di tempatkan hingga
ketinggian 3,5 meter.
AC Floor standing ini sangat banyak di gunakan pada setiap industri,
karena memiliki kapasitas ruangan yang cukup besar dibandingkan dengan AC
lainnya dan AC ini biasanya di letakkan dalam suatu ruangan produksi.

4. AC Central

Ukuran pada AC ini hampir sama dengan AC Floor standing yang


memiliki bentuk dan ukuran cukup besar. Perbedaannya ialah ukurannya dan
tempatnya peletakkan pada bagian indoornya. AC Central ini di pasang (di
letakkan) pada bagian atas dekat ceilings (plafon), dan AC ini lebih banyak di
pasang dalam keadan tergantung.
AC Central ini memiliki dua buah blower yang di gunakan untuk
menghisap suhu dingin pada bagian evaporatornya dan mengeluarkannya
keruangan yang telah di tentukan. AC ini biasanya diberi corong udara/dakting
pada depan blowernya, sebagai tempat penyalur udara dari blower menuju
ruangan. AC ini memiliki filter, yang dipasang pada bagian belakang blower.

3.3.5 Masalah-Masalah Kerusakan Yang Di Hadapi

1. AC (Air Conditioner) yang membeku ( jadi es ).


AC (Air Conditioner) membeku (jadi es) bisa juga disebabkan karena ACnya
kotor, kekurangan gas freon/refrigerant, dan kerusakan pada motor fannya.
Cara Mengatasinya:
a) Kalau AC membeku (jadi es) di sebabkan karena kotor.
RIFADHLI ILHAM
531701024011
Cara mengatasinya kita cukup dengan membersihkan bagian-bagian
dalam AC yang kotor/mencuci AC tersebut.
b) Kalau filter dryernya mampet compressor bekerja tidak stabil, dapat
menyebabkan compressor overload.
Cara mengetahui filter dryernya mampet dapat dilihat dari pipa katup
buangnya dingin, sedangkan normalnya pipa katup buang itu panas,
panasnya dapat dilihat dari berapa kapasitas compressor tersebut. Kalau
filternya sudah mampet tidak bisa diperbaiki lagi dan kita harus
mengganti filter yang baru.
c) Kalau Compressor kekurangan gas freon/gas refrigerant maka AC juga
bisa menjadi beku (jadi es), karena gas yang dipompa oleh compressor
sedikit.
2. AC Split yang tidak dingin
AC Split yang tidak dingin, umumnya disebabkan oleh Freon yang habis atau
outdoor yang sudah kotor sehingga dalam proses pendinginan tidak maksimal.
Cara Mengatasinya :
a) Kalau Freon Habis isi kembali dengan memakai Refrigerant 22
menggunakan alat Regulator ke kompresor.
b) Dan jika kotor bersihkan outdoor unit dengan hati-hati, sebaiknya
matikan terlebih dahulu sumber arus pada Outdoor tersebut.
3.3. 6. Perawatan Pada AC (Air Conditioner)
Hal yang harus di lakukan agar AC (Air Conditioner) dapat bekerja
dengan baik, antar lain:
a) Lindungi AC dari debu dan air hujan.
b) Lindungi ruangan AC dari asap, bau yang tidak sedap dan tidak terlalu
panas.
c) Untuk mengurangi pemborosan bahan AC ruangan, cegah udara luar
terlalu banyak masuk secara langsung kedalam ruangan yang dipasang
AC.
d) Bersihkan kisi-kisi ventilasi Evaporator dari kotoran debu minimal 3
kali dalam satu tahun.

RIFADHLI ILHAM
541701024011
e) Lakukan perawatan pada AC sesering mungkin agar AC tersebut
berfungsi dengan baik dan dapat digunakan lebih lama oleh pemakainya.
f) Perbaikilah langsung bagian AC yang mengalami kerusakan, baik itu
kerusakan yang besar ataupun kerusakan kecil.
g) Jangan biarkan kondisi AC menyala terus-menerus, jika tidak di
gunakan segeralah matikan AC.

RIFADHLI ILHAM
551701024011
BAB IV

ALAT DAN BAHAN

4.1. Maintenace dan Repair Motor Induksi 1 Phasa

Adapun alat dan bahan yang digunakan dalam melakukan praktek perbaikan
motor induksi satu fasa ini adalah :

1. Motor indukasi 1 fasa 1 buah

2. Multi meter 1 buah

3. obeng plus (+) 1 buah

4. Obeng minus (-) 1 buah

5. Kunci pas (ring) 1 bauh

6. Kunci inggris 1 buah

7. Traker 1 unit

8. Gunting 1 buah

9. Pisau 1 buah

10. Kertas Peyekat (Perspan 0.3 mm) 1 buah

11. Mesin Penggulung Komparan + Mal 1 unit

12. Kawat email (0,6 mm2) secukupnya

13. Penyekat secukupnya

14. Tali Pengikat kumparan secukupnya

15. Slonsong Kabel secukupnya

16. Serlak (isoilasi) secukupnya

RIFADHLI ILHAM
561701024011
4.2 Pengujian Transformator 20 KV

Adapun alat dan bahan yang digunakan dalam melakukan praktek pengujian
transformator 20 KV yaitu :

4.2.1 Alat yang digunakan :


a. Meger atau Isolasi tester
b. Oil tester
c. Tang Kombinasi
d. Kabel Supply 220 VAC

4.2.2 Bahan Yang diperlukan


e. Kabel Penghubung Meger
f. Kabel Serabut 0,5 mm
g. Filer
h. Minyak Trafo

4.3. Perawatan Air Conditioner (AC)

Adapun alat dan bahan yang digunakan dalam melakukan Perawatan AC


(Air Conditioner) ini adalah Sebagai berikut:

1. obeng plus (+) 1 buah

2. Obeng minus (-) 1 buah

3. Kuas 1 buah

4. Air Secukupnya

5. AC (Air Conditioner) 1 buah

RIFADHLI ILHAM
571701024011
BAB V

LANGKAH KERJA

5.1. Repair Motor Induksi 1 Phasa

1. Melepas Kumparan Stator


 Melepaskan stator dari rumah stator (bila mungkin)
 Melepaskan tali ikatan pada masing–masing kepalakumparan
 Memotong kepala kumparan pada salah satu sisi ataukeduanya dengan
menggunakan pahat, gergaji atau airchisel
 Menyisahkan masing–masing kelompok kumparan utama danpembantu
untuk motor 1 fasasebagai contoh
 Melepaskan semua pasak dalam alur stator denganmenggunakan
pendorong dari bambu/kayu dan palu ataudengan menggunakan gergaji
tangan
 Mengeluarkan seluruh kawat kumparan dari alur–alur statordengan
menggunakan tang kombinasi atau yang sejenisnya
 Membersihkan bagian – bagian stator sampai bersih supaya bisa di pasang
dengan yang baru

2. Melapisi alur dengan prespan


 Mempersiapkan bahan–bahan untuk isolasi alur–alur statorseperti yang
telah ditetapkan!
 Mengerjakan isolasi–isolasi yang akan digunakan sesuaidengan ukuran
dan jumlah alur–alur stator!
 Membersihkan seluruh alur stator dari kotoran denganmenggunakan sikat
kawat halus!
 Membersihkan kembali dan yakinkan kebersihan alur stator
danpermukaan stator dengan mencucinya dengan menggunakanbensin

RIFADHLI ILHAM
581701024011
 Meletakan pada tempat yang kering dan aman untukmenghindari hal–hal
yang tidak diinginkan!
 Masukanlah/lapisilah alur–alur stator dengan isolasi presponyang telah
dipersiapkan secara rapi dan dengan posisi yangbenar.
3. Memasang Kumparan
 Persiapkanlah mal sesuai dengan ukuran kumparan–kumparan type
sepusat (consentris)!
 Lakukanlah perbuatan/penggulungan kumparan–kumparandengan jumlah
belitan sesuai aslinya!
 Mempersiapkan semua piranti/perlengkapan yang diperlukanuntuk
memasang/memasukkan kumparan kedalam alur–alurstator!
 Memasukan kumparan–kumparan kedalam alur–alur
stator,mulailah dari kumparan yang paling terkecil!
 Melipat dan masukkan ujung–ujung isolasi alur statorkedalam alur
stator dengan menggunakan stick pendorongdari bambu/kayu,
untuk setiap sisi–sisi kumparan yang telah masuk kedalam alur
stator
 Mengencangkan posisi kumparan dengan pasak diatas,
lipatanujung–ujung isolasi alur, agar kumparan tersebut keluar
daridalam alur stator!
 Merapikan kepala kumparan dengan sedikitmenekan/memukulnya
dengan palu plastik/karet
 Melakukan penyambungan terhadap kelompok–
kelompokkumparan untuk kumparan utama dan pembantu,
sesuaidengan diagram bentangan yang ada.
 Menguatkan setiap sambungan kelompok kumparan dengancara
menyoder!
 Menutup/lindungilah setiap sambungan kumparan
denganselongsong kabel, yang sebelumnya telah dipasang
sebelumpenyolderan dilakukan!
 Melapsi untuk setiap perilangan kepala kumparan dengankertas
prespan!
RIFADHLI ILHAM
591701024011
 Merapikan kembali kepala–kepala kumparan dengan
caramengikatnya dengan tali rami, agar tidak terjadi
kontakmekanis antara rotor dengan kumparan!
 Memasang/sambung ujung–ujung kumparan utama danpembantu
dengan kabel montase untuk pemasangan ke kontak terminal
 Merapikan kembali motor dengan memasang kembali
seluruhkomponen pada posisi semula.
 Memastikan bahwa motor telah benar–benar siap dicoba.

B. Langkah kerja sesuai dengan pratikum yang dilakukan

1. Untuk menentukan jenis kerusakan yang terjadi pada motor induksi satu fasa
dapat dilakukan dengan langkah sebagai berikut :
a. Praikan memutar poros motor dengan menggunakan tangan, lalu
rasakan apakah ringan atau berat. Kalau terasa berat kemungkinan ada
kerusakan pada bantalan atau adanya gesekan antara bagian rotor
dengan stator.
b. Memeriksa Kumparan Stator Motor
2. Adapun langkah pengukurannya adalah:
a) Periksa terlebih dahulu apakah ada kawat dari terminal motor ke bagian
dalam motor yang terputus.
b) Selanjutnya periksa, untuk mengetahui apakah ada kawat antar fasa yang
terhubung.
c) Menggunakan AVO meter untuk menguji apakah ada kumparan yang
putus atau terjadi hubung singkat antar belitan stator. Dalam keadaan baik,
nilai resistansi antar kumparan hampir sama.

RIFADHLI ILHAM
601701024011
Gambar Pengujian Belitan Dengan AVO Meter

Bila nilai tahanannya tidak sama, maka ada beberapa kemungkinan:

 Nilai resistansi antar ujung kumparan yang sama mendekati tak terhingga,
kemungkinan ada belitan putus.
 Nilai resistansi tidak sama, kemungkinan terjadi hubung singkat antar
kumparan atau dari kumparan kerangka motor. Selanjutnya bila
berdasarkan pengujian ada indikasi kumparan putus atau hubung singkat,
maka lakukan pembongkaran motor untukmengetahui kondisi bagian
dalam dari belitan stator. Berikut ini langkah-langkah untuk membongkar
motor dan menguji bagiandalam belitan stator.
3. Lepaskan mur-mur yang ada pada bagian penutup rangka motor dengan
menggunakan kunci pas.

Gambar Melepas Mur Tutup Rangka Motor

4. Bila mur-mur sudah dilepas semuanya, gunakan treker (penarik ulir) untuk
melepasrotor dari rangka motor, alternatif lain gunakan palu dan bilah kayu

RIFADHLI ILHAM
611701024011
untuk mendorong penutup motor dari rangka, dengan cara memukul poros
motor secara perlahan-lahan.
5. Setelah terbuka lepas bagian rotor dari rangka motornya.

Gambar Memisahkan Bagian Rotor dari Rangka Motor

1. Selanjutnya dengan menggunakan Megger atau Insulation Tester ukur


resistansi isolasi
2. Apabila sesudah dilakukan pengukuran ternyata kumparan sudah rusak, maka
cara yang paling baik adalah mengganti kumparan stator dengan yang baru.
Sebelum melakukan pembongkaran lakukan pemeriksaan dan catat data-data
yang berkaitan dengan langkah pembentukan kumparan, seperti :
 Jumlah grup kumparan.
 Setiap kumparan terdiri dari lilitan.
 Berapa jumlah lilitan pada tiap kumparan dan jumlah lilitan pada
tiap alur.
 Bagaimana bentuk sambungan antar kumparan.
 Bagaimana langkah koil dan bentuk kumparannya.
 Melaakukan pengukuran diameter kawat.
 Menghitung jumlah alur, bila perlu buat gambar bentangan dari
kumparan.

RIFADHLI ILHAM
621701024011
3. Bila proses pencatatan data telah dilakukan baru laksanakan pembongkaran
kumparan motor. Cara membongkar kumparan motor adalah sebagai berikut:
 Potong semua kawat pada masingmasing kumparan sampai kedekat
inti/kern motor dengan menggunakan tang pemotong .

 Potong semua kawat pada masingmasing kumparan sampai kedekat


inti/kernmotor dengan menggunakan pahat dan palu .

Gambar .Pemotongan Kawat Kumparan

 Apabila semua kawat pada masing kumparan telah dipotong, lalu tarik
kawat dari sisi yang berlawanan dengan menggunakan tang penjepit seperti
diperlihatkan pada gambar.
 Sesudah semua kawat selesai dilepas, selanjutnya bersihkan semua alur dari
bekas potongan kawat atau kotoran lainnya.
 Mengamati semua alur dan inti motor secara seksama, kalau ada yang rusak
atau renggang lakukan perbaikan. Apabila alur atau inti motor rusak, maka
motor tidak akan beroperasi secara baik..4

RIFADHLI ILHAM
631701024011
4. Menentukan Langkah Melilit Kumparan Sebelum melaksanakan pelilitan
kumparan pada alur motor, maka terlebih dahulu harus dilakukan perhitungan
dengan jumlah alur, jumlah kutub, dan luas penampang kawat yang akan
dipergunakan.
 Penyambungan antara Kumparan dapat dilakukan berdasarkan arah
polaritas arusnya. Setiap kumparan mempunyai dua ujung kawat, dengan
arah polaritas arus masuk dan keluar.
 Kawat KumparanJenis kawat yang biasa digunakan pada kumparan motor
adalah kawat yang terbuat dari tembaga karena bahan tembaga mempunyai
tahanan jenis bila dibandingkan dengan kawat Aluminium dan dari segi
pengerjaannya jugalebih mudah.

a. Hubungan Seri b. Hubungan Paralel

Gambar. Hubungan Kumparan

Bentuk kawat ada dua macam yaitu berbentuk persegi panjang dan bulat.
Kawat dengan bentuk bulat banyak digunakan pada motor dengan daya kecil
dengan tegangan kerja rendah, sedangkan kawat bentuk persegi panjang
digunakan untuk motor daya besar dengan tegangan kerja menengah. Berdasarkan
diameter bisa ditentukan luas penampang kawatnya berdasarkan rumus :

RIFADHLI ILHAM
641701024011
Gambar. Bentangan Kumparan Motor Induksi 1Fasa, 4 Kutub yang akan di lilit
ulang

5. Penyekatan Alur Stator Sebelum melilitkan kumparan pada alur stator motor,
alur terlebih dahulu harus diberi kertas penyekat yang berfungsi sebagai
isolasi antara kawat denganpermukaan alur. Ukur panjang alur dan dalamnya
alur, sebelum kertas dipotong untuk panjangnya tambahkan ± 1cm , tujuannya
untuk dilipat pada kedua ujung stator, sehingga saat kawat ditekuk tidak
mengenai inti stator.

Gambar 5.190 Penyekatan Alur

6. Membuat Cetakan Kumparan Untuk membuat cetakan kumparan (mal) Melilit


Kumparan Menggunakan Mal. Untuk melilit kumparan dengan menggunakan
mal ukur panjang dan lebar kumparan yang akan dililit, selanjutnya siapkan
mal sesuai dengan ukuran. Dengan menggunakan mal buat lilitan dengan
jumlah lilitan dan luas penampang kawat sesuai dengan hasil perhitungan.

RIFADHLI ILHAM
651701024011
Setelah selesai, ikat kumparan dengan menggunakan tali, kemudian lepaskan
dari malnya untuk dimasukan ke dalam alur motor.
7. Memasang Kumparan Pada Alur Setelah kumparan jadi, tahap selanjutnya
adalah memasukan kumparan-kumparan tersebut kedalam alur. Proses ini
harus dilakukan secara hati-hati jangan sampai isolasi kawat terkelupas/
tergoresyang bisa mengakibatkan terjadinya hubung singkat antar kumparan
atau kumparan ke inti.

Gambar.Memasang Kumparan pada Alur.

Lakukan secara bertahap, bila satu kumparan sudah dimasukan kedalam


alur, rapihkan ujung-ujungnya untuk memudahkan melakukan hubungan antar
kumparan. Gambar memperlihatkan cara memasang kumparan kedalam alur.

8. Menyambung Ujung Kumparan Masing-masing ujung kumparan harus


disambungkan seperti yang telah dibuat pada gambar bentangan. Saat
melakukan penyambungan perhatikan pasangan kumparan pada tiap-tiap fasa,
jangan sampai tertukar. Baru lakukan penyambungan sebaik mungkin supaya
tidak mudah putus, sebelum disambung ujung-ujungnya diberi selongsong dan
bersihkan emailnya baru di solder. Selanjutnya pasang kertas isolasi diantara
grup kumparan, kumparan yang tidak ada ujungnya harus diikat dan dirapikan
supaya terlihat rapi dan tidak tergores oleh penutup rangka motor. Bila seluruh
kumparan telah dimasukan kedalam alur lakukan pemeriksa resistansi
kumparan, apakah resistansi pada setiap fasa sudah sama,Periksa resistansi
isolasi, baik antar fasa maupun dari masing-masing fasa ke rangka motor,
Yakinkan semua kumparan sudah rapih, jangan ada bagian yang menonjol
sehingga bisa tergores oleh rotor.

RIFADHLI ILHAM
661701024011
9. Memberi Lak Isolasi Setelah langkah pemeriksaan selesai dilakukan, langkah
selanjutnya adalah memberi lak isolasi. Bagian-bagian yang perlu diberi
isolasi adalah semua alur tempat kumparan diletakan dan kepalakepala
kumparan. Pemberian lak isolasi dilakukan dengan cara menuangkan cairan
isolasi ke dalam alur-alur sampai penuh dan kemudian dikeringkan.
10. Merakit Motor Setelah proses pemberian isolasi dan pengeringan selesai
dilakukan, sekali lagi lakukan pengukuran resistansi pada masing-masing
kumparan dan pengukuran resistansi isolasi, bila hasilnya sudah baik maka
langkah perakitan motor bisa dilakukan. Langkah perakitan kembali adalah
sebagai berikut :
 Memasukan rotor secara hati-hati kedalam rangka motor.
 Memaasang tutup motor sesuai dengan kedudukan semula.
 Pasangkan baut penguat pada bagian depan menutup motor, lalu
kuatkan dengan menggunakan kunci pas.
 Coba putar kembali poros motor dengan menggunakan
tangan,yakinkan tidak ada yang mengganggu gerakan poros.
11. Pemeriksaan Akhir Setelah selesai dirakit, lakukan kembali pengukuran
resistansi pada masing-masing kumparan dan pengukuran resistansi isolasi,
bila sudah baik coba hubungkan terminal motor dengan suplai tegangan yang
ada.

Pada saat menguji dengan sumber tegangan, jangan lupa catat nilai :
 Tegangan (Volt)
 Arus (A)
 Putaran (Rpm)

RIFADHLI ILHAM
671701024011
5.2 Pengujian Transformator 20 KV

5.2.1 Pengujian isolasi Transformator

1. menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan untuk pengujian tahanan
isolasi transformator 20 KV yaitu berupa alat ukur isolasi tester atau
Meger.
2. Melakukan penyettingan alat ukur Meger tergantung kepada data yang
akan diambil, dalam kondisi ini tegangan pada meger disetting sebesar 10
KVDC.
3. Pada percobaan pertama adalah hubungan TT – Earth pada percobaan ini
kabel terminal Line (merah) meger dihubungkan ke sisi tegangan TT,
kabel terminal Gearth (hijau) dihubungkan ke sisi tegangan rendah dari
Travo 20 KV,sedangkan kabel terminal Earth (hitam) pada Meger
dihubungkan ke bodi Travo 20 KV.

Gambar 5. 13 Pengujian TT - EARTH

RIFADHLI ILHAM
681701024011
4. Selanjutnya percobaan hubungan EARTH – TT pada percobaan ini kabel
terminal Line (merah) Meger dihubungkan ke sisi tegangan rendah pada
Travo 20 KV, kabel terminal Gearth (hijau) dihubungkan ke sisi tegangan
tinggi pada travo 20 KV dan kabel terminal Earth (hitam) dihubungkan ke
bodi Travo 20 KV.

Gambar 5.14 Pengujian EARTH - TT


5. Selanjutnya pada percobaan ketiga adalah hubungan TT – TR pada
percobaan ini kabel terminal Line (merah) meger dihubungkan ke sisi
tegangan Tegangan Tinggi, kabel terminal Earth (hitam) pada Meger
dihubungkan sisi tegangan rendah Travo 20 KV dan kabel pentanahan
Travo 20 KV dihubungkan sisi bintang Travo.

Gambar 5.15 Pengujian TT-TR


RIFADHLI ILHAM
691701024011
6. Pada percobaan hubungan TR – TT pada percobaan ini kabel terminal
Line (merah) Meger dihubungkan ke sisi tegangan rendah pada Travo 20
KV, kabel terminal Earth (hitam) dihubungkan ke sisi tegangan tinggi
pada Travo 20 KV dan kabel pentanahan travo dilepaskan pada sisi
bintang Travo 20 KV.

Gambar 5.16 Pengujian TR-TT


7. Selanjutnya untuk masing – masing percobaan pengujian tahanan isolasi
baik hubungan TT – EARTH, EARTH – TT, TT – TR dan TR – TT
diambil datanya dan langsung dilakukan perhitungan indeks polaritas.
8. Untuk melakukan pengujian tahanan isolasi pada Transformator , apabila
pengujian akan dilanjutkan ke bentuk hubungan yang lainnya, contoh
setelah selesai pengujian tahanan isolasi TT – EARTH , selanjutnya kita
akan melakukan pengujian TT – TR maka sebelum itu kita harus
mensortkan energy pada trafo tersebut dengan menghubungkan sisi bodi
trafo ke masing – masing sisi tegangan pada trafo tersebut dengan
menggunakan kabel NYA(penghantar).

5.2.2 Pengujian Minyak Transformator


1. Langkah pertama adalah menyiapakan alat dan bahan yang digunakan
untuk melakukan pengujian minyak transformator yaitu alat ukur Oil
Tester.
2. Melakukan penyettingan renggangan pada tempat penampungan minyak
trafo yang terdapat pada alat Oil Tester dengan menggunakan Filer, yang
RIFADHLI ILHAM
701701024011
mana besarnya renggangan tersebut sebanyak 5 buah filer yang disusun,
dimana masing masing filer mempunyai ketebalan yang sama sebesar 2,5
mm.

Gambar 5.17 Oil Tester

3. Selanjutnya adalah mengisi minyak trafo ke bagian bejana minyak trafo


yang terdapat pada Oil Tester, dalam hal ini kondisi minyak trafo diisi
sampai diatas kedua buah elektroda yang terdapat pada bejana untuk
menguji tegangan tembus trafo.

Gambar 5.19 Pengisian Minyak Trafo pada bejana Oil Tester

4. Menghidupkan alat Oil Tester serta melakukan penyettingan alat ukur Oil
tester setelah penyettingan menekan tombol start pada alat tersebut.
RIFADHLI ILHAM
711701024011
Gambar 5.20 Penyettingan Oil tester

5. Selanjutnya melakukan pengujian tegangan tembus trafo sampai dengan 5


kali percobaan.

Dari kelima data yang didapatkan kemudian dilakukan penjumlahan dan hasil
penjumlahan tersebut dibagi banyak percobaan , dan hasilnya menunjukan
tegangan tembus trafo, Pada saat menguji dengan sumber tegangan, jangan lupa
catat nilai :

 Tegangan (Volt)
 Arus (A)
 Putaran (Rpm)

RIFADHLI ILHAM
721701024011
5.3. Perawatan AC (Air Conditioner)

1. Matikan Sumber Ac terlebih dahulu.

2. Buka penutup Ac terlebih dahulu dengan obeng (-) atau dengan obeng (+).

3. Selanjutnya keluarkan filternya(pada pembersihan filter ini sebaiknya


dengan air,Dikarenakan debu akan terangkat oleh air tersebut).

4. Kemudian bersihkan blower (sama dengan pembersihan filter tadi,lebih


efektif menggunakan air).

RIFADHLI ILHAM
731701024011
(catatan: saat pembersihan ini harap berhati-hati terkena modulnya,Bila
modul ini terkena air maka terpaksa kita mengganti modul dengan yang
baru)
5. Setelah pembersihan selesai maka pasang lagi filter pada blower.
6. Kemudian pasang penutup Ac tersebut.
7. Nyalakan Ac.

RIFADHLI ILHAM
741701024011
BAB VI

DATA PERCOBAAN

6.1 Maintenance And Repairing Motor Induksi 1 Fasa

Setelah melakukan praktek tentang perbaikan serta perawatan motor


induksi 1 fasa dengan jumlah slot = 24 didapatkan data sebagai berikut :

Ist In (A) n Pjg slot Diameter Jlh Jlh Jlj Diam


(A) (rpm) rotor(m rotor kutup lilitan lilitan eter
m) (mm) utama bantu kawat
(mm)
0,902 0,750 2886 30,5 46,68 2 140 120 0,25

6.2 Pengujian Transformator 20 KV

6.2.1 Pengujian Tahanan Isolasi Trafo

Setelah melakukan praktik tentang pengujian tahanan isolasi trafo


didapatkan data sebagai berikut:

Pengujian Tegangan Percobaan 1 Percobaan 10 Indeks


setting meger Menit Menit Polaritas
TT- 10 KV DC 2,9 Gohm 3,5 Gohm 120%
EARTH
EARTH- 10 KV DC 3,4 Gohm 5,2 Gohm 152%
TT
TT-TR 10 KV DC 2 Gohm 4,5 Gohm 225%

TR-TT 10 KV DC 2,2 Gohm 3,1 Gohm 140%

RIFADHLI ILHAM
751701024011
6.2.2 Pengujian Tegangan Tembus ( Minyak Trafo)

Nomor Percobaan Data (KV) Keterangan


1 8,1
2 9,2 KUALITAS
3 8,4 MINYAK TRAFO
4 8,9 TIDAK BAIK
5 8,8 TEGANGAN
Hasil 8,68 KV TEMBUS
DIBAWAH 20 KV

6.3 Maintenance And Repairing Air Conditioner (AC)

Setelah melakukan praktik tentang Maintenance And Repairing Air


Conditioner (AC) didapatkan data sebagai berikut :

 Keadaan bodi AC bagian indoor baik.


 Kondisi bodi AC bagian Indoor kondisi berdebu.
 Kondisi gas Freon dalam AC keadaan baik.
 Kondisi Blower bagian indoor AC baik tetapi berdebu.
 Filter AC bagian Indoor kondisi baik tetapi dalam kedaan berdebu.

Kondisi elektrik AC baik tidak mengalami kerusakan

RIFADHLI ILHAM
761701024011
BAB VII

ANALISA

6.1 Praktikum maintenance and repire motor 1 phase


Pada praktek bengkel maintanance dan repaire ini, pertama kali pratikan
mendapatkan job memperbaiki sebuah motor induksi 1 fasa, pertama pratikan
membersihkan motor tersebut, setelah dibersihkan pratikan memeriksa jenis
kerusakan motor dengan cara memutar poros motor, setelah diputar poros
motor berputar dengan baik, setelah itu partikan melakukan pemeriksaan
kumparan motor dengan menggunakan multimeter, pratikan memeriksa
hubungan kumparan, setelah dilakukan pengujian teryata kumparan ada yang
tidak terhubung, maka pratikan melakukan pembongkaran body motor,
pratikan membuka motor pratikan memisahkan bagian rotor dan stator motor,
setelah itu pratikan melakukan pemeriksaan kumparan, setelah diperiksa
ternyata ada kumparan motor yang rusak karena terbakar.
Setelah mengetahui kerusakan motor yaitu ada kumparan yang rusak maka
parikan melakukan pembongkaran kumparan dan diganti dengan kumparan
yang baru, langkah pertama dalam melakukan pembongkaran kumparan yaitu
partikan menghitung jumlah alur, menghitung berapa jarak antara kumparan
(langkah kumparan), mengambar gambar bentangan alur motor induksi yang
akan kita lilit, dan pratikan mencatat hubungan antara kumparan setelah
selesai mencatat data motor maka pratikan melakukan pembongkaran
kumparan pada satu sisi motor dengan menggunakan pahat dan palu, setelah
selesai membongkar kumparan pada satu sisi maka pada sisi yang satunya kita
cabut aja dan kita hitung berapa jumlah lilitan pada setiap kumparan.
Setelah selesai mendapatkan data motor maka kita bersihkan stator motor
dan kita buatkan alas tempat kumparan dengan menggunakan prespang
dengan ketebalan prespan 0,25 mm2, , setelah selesai membuat alas maka kita
buat mal sebagai cetakan kumparan motor dengan cara mengukur jarak antara
kumparan dan berapa panjang alur motor. Setelah selesai membuatmal kita

RIFADHLI ILHAM
771701024011
melakukan pembuatanlilitan pada mal, jumlah lilitan yang kita buat untuk satu
kumparan adalah 115 lilitan, setelah selesai melilit pada mal maka kita
masukan kumparan yang telah lilit pada mal ke dalam alur motor satu persatu
sesuai dengan gambar bentangan motor dan langkah kumparan kita sesuaikan
dengan data yang telah kita dapat. Gambar bentangan motor dapat dilihat di
bawah

Gambar. Bentangan Kumparan Motor Induksi 1Fasa, 4 Kutub yang akan di


lilit ulang
Setelah selesai memasukan kumparan kedalam alus maka kita
lakukanpenyambungan kumparan motor dengan \menggunkan solder dan
timah, setelah selesai melakukan penyambungan maka kita lakukan
pengikatan kimparan dengan menggunkan tali pengikat, dengan kita ikat
kumparan akan terlihat lebih rapi, dan kumparan tidak begesekan dengan rotor
motor. Setelah selesai kumparn kita ikat maka kumparan motor kita beri
scarlak sebagai isolasi kumparan, setelah diberi scarlak dan kita tunggu kering
maka kita pasangkan rotor motor dengan stator tutup, dan kipas motor serta
semua peralatan yang digunakan motor,setelah selesai dipasang maka kita
lakukan penggujian motor yang kita lilit apa motor bias berjalan dengan baik
atau tidak.
Pada motor yang partikan lekukan percobaan yaitu melilit ulang motor
induksi satu fasa yang telah dilakukan dan telah dilaksanakan sesuai dengan
langkah-langkah kerja, setelah selesainya dirakit, motor 1 fasa yang telah

RIFADHLI ILHAM
781701024011
pratikan lilit ulang dan ternyata berhasil berjalan sesuai dengan yang
diharapkan, dengan jumlah lilitan utama yaitu 140 lilitan dan lilitan bantunya
120 lilitan.

6.2 PRAKTIKUM PERAWATAN AC

Ac (Air conditioner) adalah suatu peralatan rumah tangga yang banyak


digunakan dalam kehidupan sehari-hari.Pada zaman sekarang AC menjadi
kebutuhan yang sangat mendasar,baik untuk kebutuhan pribadi,pada ruangan
belajar di sekolah atau perguruan tinggi,dan banyak lagi penggunaannya pada
kehidupan sehari-hari.
Dari percobaan yang telah dilakukan maka dapat diambil kesimpulan yaitu
:
o Untuk menentukan kerusakan pada AC kita dapat melihat pada
keadaan AC tersebut.
o Perawatan AC harus dilakukan dengan baik dan teratur hal ini
dapat memperpanjang umur dari AC tersebut.
o Pembersihan AC sebaiknya dengan menggunakan air,hal ini
dikarenakan air dapat membawa debu.Sehingga bagian dalam ac
tersebut tadi bersih.

RIFADHLI ILHAM
791701024011
BAB VII

PENUTUP

7.1.Kesimpulan

Konstruksi motor induksi relatif sederhana bila dibandingkan dengan motor arus
searah atau motor sinkron, sehingga prosedur pemeliharaannya tidak terlalu sulit.
Untuk menentukan jenis kerusakan motor maka kita harus memeriksa bagian-
bagian motor. Pertama kita periksa bagian rotor, setelah itu stator dengan menguji
kumparan stator dengan menggunakan multimeter dan alat ukur lainya.
-Jika kumparan motor yang rusak maka kita ganti dengan kumparan baru,
kumparan yang lama kita bongkar.
-Sebelum kumparan lama di bongkar kita harus membuat gambar bentangan
kumparan dan cara penyambungan kumparan dan mengetahui berapa jumlah
lilitan pada setiao kumparan.
-Setelah selesai mencatat data maka kita lakukan pembongkaran kumparan dan
kita lilit kumparn baru dan kita msukan kembali pada alus motor.
-Setelah semua kumparan masuk maka kita lakukan penyambungan dan kita
lakukan pengetesan motor.
-Melakukan perawatan motor secara berkala agar terhindar dari kerusakan.
-Lakukan Pelilitan motor sesuai dengan jenis bentangan ,besar kawat email
,jumlah lilitan sesuia dengan tipe motor itu sendiri

Motor induksi AC adalah jenis motor yang paling banyak digunakan


dalam aplikasi industri. Dinamakan motor induksi karena prinsip operasi dari
motor ini berdasarkan induksi elektromagnet dari kumparan-kumparan dalam
motor tersebut. Prinsip Operasi motor Induksi didasarkan pada interaksi medan
magnet putar pada stator dengan medan magnet lawan pada rotor. Medan magnet
putar dihasilkan oleh arus AC pada kumparan stator.
Dari percobaan yang telah dilakukan maka dapat diambil kesimpulan yaitu:
RIFADHLI ILHAM
801701024011
1. Dengan adanya maintenance and repair, maka peralatan yang digunakan
bisa terhindar dari kerusakan, dan juga hasil kerja dari peralatan yang
digunakan tersebut bisa lebih maksimal;
2. Pada motor induksi (Motor Kapasitor) dan Air Conditioner (AC),
perawatan juga merupakan hal yang utama, karena kerja dari kedua
peralatan tersebut bisa lebih maksimal apabila dilakukan perawatan yang
rutin, dengan adanya perawatan umur dari sebuah peralatan akan jadi
semakin panjang;

3. Untuk menentukan kerusakan pada motor listrik dapat dilakukan dengan


memeriksa bagian rotor dan stator dengan menguji kumparan stator
dengan menggunakan multimeter.
4. Sebelum melilit kumparan motor ditentukan dahulu berapa junlah
kumparan yang dibutuhkan tiap fasanya dan jarak kumparan saat
dipasangkan pada stator motor listrik.
5. Saat melilit dan memasukkan kumparan ke dalam stator motor listrik harus
dijaga isolasi pada kawat email tidak tergores atau bocor.
6. Kebocoran isolasi mengakibatkan terjadinya arus hubung singkat pada
motor listrik sehingga motor tidak dapat dioperasikan.

Pada motor induksi (Motor Kapasitor) dan Air Conditioner (AC),


perbaikan dilakukan berdasarkan dengan langkah-langkah/prosedur yang sudah
ada dan ditetapkan sebelumnya, pengerjaan perbaikan bisa saja dilakukan dengan
beberapa perubahan seiring dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan
teknologi.

Ac (Air conditioner) adalah suatu peralatan rumah tangga yang banyak


digunakan dalam kehidupan sehari-hari.Pada zaman sekarang AC menjadi
kebutuhan yang sangat mendasar,baik untuk kebutuhan pribadi,pada ruangan
belajar di sekolah atau perguruan tinggi,dan banyak lagi penggunaannya pada
kehidupan sehari-hari.

Dari percobaan yang telah dilakukan maka dapat diambil kesimpulan yaitu
:
RIFADHLI ILHAM
811701024011
o Untuk menentukan kerusakan pada AC kita dapat melihat pada
keadaan AC tersebut.
o Perawatan AC harus dilakukan dengan baik dan teratur hal ini
dapat memperpanjang umur dari AC tersebut.

Pembersihan AC sebaiknya dengan menggunakan air,hal ini dikarenakan


air dapat membawa debu.Sehingga bagian dalam ac tersebut tadi bersih.

7.2 SARAN
Untuk praktikum selanjutnya , diharapkan pada saat melakukan perbaikan
dan penggulungan ulang motor selanjutnya , diharap lebih memperharikan jumlah
lilitan pada rangkaian. Karena ini akan sangat berpengaruh terhadap motor, yang
dapat menyebabkan perbedaan besar fasa yang tidak seimbang .untuk itu kita
harus lebih teliti lagi dalam pembuatan jumlah lilitan

RIFADHLI ILHAM
821701024011
DAFTAR PUSTAKA

- Job Sheet .Bengkel Listrik Semester 5 Maintenance&Repair. Politeknik Negeri


Padang.

Padang 2016.

-www.Google.com/ mesin-mesin listrik.

- www.Google.com/ motor industri3 fasa


- www.Google.com/ AC (airconditioner)
- www.motorinduksi.com

RIFADHLI ILHAM
831701024011

Anda mungkin juga menyukai