“OTOMASI INDUSTRI”
OLEH :
2A D3 TEKNIK LISTRIK
MAKASSAR
2021
LEMBAR PENGESAHAN
Pada mata kuliah bengkel semester ini membahas beberapa instalasi yang
ada di industri., mahasiswa ditugaskan untuk mengerjakan 4 macam job oleh
pembimbing, yakni: Air Blast, Tanur, Milling, dan Pompa. Dimana dari ke-4 job
tersebut dibagi atas 2 bagian yaitu konvensional dan PLC. Dari ke-4 macam job
tersebut, Dalam dunia industri, penggunakaan tanur, air blast, blast, milling
milling dan pusat pompa sangat tidak asing digunakan. digunakan. Tanur
digunakan digunakan sebagai pemanas material, airblas digunakan sebagai
pembawa material ringan, milling digunakan sebagai pembawa material,
sedangkan pompa digunakan digunakan sebagai kontrol pengendali air. Pada
praktikum ini mahasiswa diharapkan untuk dapat mengetahui cara untuk
merangkai job yang ada dengan menggunakan metode konvensional yaitu
menggunakan bahan-bahan seperti push button, limited switch, ligh barrier swich,
dan temperature switch. Selain itu mahasiswa juga diharapkan diharapkan untuk
mampu merangkai merangkai job yang ada dengan menggunakan menggunakan
PLC untuk mengurangi penggunaan bahan seperti kontaktor, relay, timer, dan
tombol
Penulis
DAFTAR ISI
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR TABEL
BAB I
PENDAHULUAN
Di era modern saat ini, tenaga listrik tidak hanya digunaakan untuk
keperluan penerangan saja, akan tetapi listrik juga dipakai untuk
mempermudah pekerjaan manusia seperti mesin-mesin listrik dan sebagainya.
Dunia industri di negara kita saat ini berjalan sangat pesat seiring dengan
meluasnya jenis-jenis produk industri. Kompleksitas pengolahan bahan
mentah menjadi bahan baku, yang berproses baik secara fisika maupun secara
kimia, telah memacu manusia untuk selalu meningkatkan kerja sistem yang
mendukung proses tersebut, agar semakin produktif dan produktif dan
efisien. efisien. Salah satu yang satu yang menjadi menjadi perhatian
perhatian utama dalam hal ini ialah penggunaan sistem pengendalian proses
industri (sistem kontrol industri).
1.2 Tujuan
1. Mentaati peraturan dan instruksi untuk bekerja dengan persis dan aman,
2. bertindak dengan baik dan benar serta tepat jika terjadi suatu kecelakaan
dan segera melaporkan kepada instruktur,
1. ujung sisi yang tajam memotong bagian tubuh yang tidak terlindungi,
8. kebersihan
10. gunakan pakaian kerja sebersih mungkin, dan meja tempat kerja dalam
keadaan bersih.
Pencegahannya:
b. Pemakaian/penggantian peralatan
c. Pengoperasian system
Suatu hal yang penting pada sistem instalasi listrik adalah keindahan dan
kerapian, yang meliputi :
2.11Timer
BAB III
ALAT DAN BAHAN
D11
D12
D15
D16
Relay
D17 Comet : A6CH- Dalam
6. Kontaktor 10 Buah
D27 3076 WORB panel
D30
D32
D35
D37
K11M
K13
K14M
Kontak Telemecanique
K16
10. Bantu LA1-D22 A65 8 Buah Dalam panel
K17
Kontaktor No: 4, NC: 4
K18M
K19M
K20M
Kontak Telemecanique
K22 Bantu La1-D1111A65 1 Buah Dalam panel
11.
Kontaktor NO: 4, NC:4
Line Up Abu-abu
12. 13 Buah Dalam panel
Terminal 8 mm
Line Up Abu-abu
13. 19 Buah Dalam panel
Terminal 4 mm
Line Up Biru
14. 1 Buah Dalam panel
Terminal 4 mm
15. Profil E Meter Rangka panel
16. Profil C Meter Rangka panel
17. Profil G Meter Rangka panel
18. Mur Geser Buah Rangka panel
19. Mur + Baut Buah Rangka panel
20. End Plate 8 mm 4 Buah Rangka panel
21. End Plate 4 mm 4 Buah Rangka panel
22. End Peace 4 mm 2 Buah Rangka panel
23. Wire Duct 40 x 40 mm Meter Rangka panel
24. S12AE
Tombol XB7-NA.1
S25AE 3 Buah Pintu panel
Tekan
S11
25. S17AE1 Tombol
XB2-EA1.2 2 Buah Pintu panel
S17AE2 Tekan
26. S16
Saklar 756. BS
S17 3 Buah Luar panel
Tunggal 10A 250V
S23
27. ZB7-EV0-MP
(Merah) 1
H26
Lampu ZB7-EV0-MP 1
H27 Buah Pintu panel
Tanda (Putih) 1
H28
ZB7-EV0-MP
(Hijau)
Kabel Rangkaian
28. 1,5 mm2 Meter
NYAF kontrol
Untuk
Usb To
29. 1 Buah program
Serial
PLC
Program
30. Laptop 1 Buah
PLC
BAB IV
LANGKAH KERJA
6.1 Pompa
Sistem simulasi pompa merupakan suatu sistem pemindahan air dari bak
1 ke bak 2 dengan menggunakan 2 buah pompa yang diputar oleh motor
induksi satu fasa. Cara kerja dari pump station adalah sebagai berikut:
Bila air berada pada level 0 maka kedua pompa tidak akan bekerja.
Bila air berada pada level 1 maka hanya satu pompa yang akan bekerja.
Bila air berada pada level 2 maka kedua pompa akan berkerja akan
bergantian. Jika pompa 1 berkerja maka pompa 2 mati, dan jika pompa 2
berkerja maka pompa 1 mati.
Jika air berada pada level 3 maka kedua pompa akan bekerja bersamaan
dan buzzer akan berbunyi, dalam praktek bengkel ini buzzer diganti
dengan lampu tanda.
Motor pompa 1 dan 2 masing-masing dilayani oleh sebuah MCB dan
kontaktor serta TOR sebagai pengamannya. Untuk mengoperasikan rangkaian
kemudian dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu:
Otomatis
Untuk pengendalian secara otomatis, S10 dan S16 dijalankan pada posisi
otomatis. Dengan begitu supply tidak langsung menjalankan motor
melainkan menggunakan sensor B11 dan B16 sebagai saklar. Dengan
begitu pompa akan beroperasi sesuai dengan kondisi pada lapangan.
Sehingga operasi pompa akan berganti sesuai level secara otomatis. Sensor
B11 akan menjalankan impuls yang digunakan untuk menukar kondisi
kerja antara pompa 1 dan pompa 2 dengan menggunakan saklar impuls.
Sensor B16 akan menukar kondisi pada pompa ke-dua. Sehingga ketika
kedua sensor dalam keadaan aktif, maka kedua pompa juga dalam keadaan
aktif. Ketika D11 atau D16 aktif, baik dengan pengaturan manual maupun
otomatis, maka supply akan mengalir ke C21 dan C23 dan
mengoperasikan motor pompa. Ketika timer on delay pada D11 dan D16
belum aktif, maka arus akan mengalir dan menjalankan motor pompa,
namun ketika timer on delay aktif maka arus yang menuju ke C21 dan C23
akan berpindah ke D12 dan D17 yang keduanya merupakan relay untuk
mengaktifkan lampu tanda. Pada kondisi ini tidak ada pompa yang akan
bekerja. Kecuali, kalau terdapat aliran air pada sensor aliran B10 dan B15.
Arus yang menuju ke C21 dan C23 melawati saklar NC dari TOR C21 dan
C23. Dengan begitu, motor akan berhenti beroperasi ketika terjadi beban
lebih. Cara kerja inilah yang terjadi secara terus menerus dari proses
pemindahan air dari tangki 1 menuju tangki 2 secara otomatis sambil
menjaga antara ketinggian air dan operasi pompa.
Manual
Pengoperasian secara impuls tangan atau manual dikontrol langsung oleh
saklar selektor S10 untuk pompa 1 dan S16 untuk pompa 2. Dengan begitu
pengoperasian dijalankan sesuai dengan kemauan dari penggunanya,
apakah akan menjalankan pompa 1, pompa 2, ataupun keduanya. Dengan
terhubungnya S10 ke posisi impuls tangan, maka supply tegangan akan
langsung terhubung ke D11, yang mana kontak bantu NO-nya akan
menghubungkan supply tegangan ke kontaktor C21 yang melayani pompa
1. Ketika kontaktor C21 bekerja maka kontak utamanya akan segera
menghubungkan motor pompa dengan supply tegangan yang
mengoperasikan motor pompa 1. Begitu pula untuk S16, yang ketika
berada pada posisi impuls, maka supply akan langsung terhubung ke D11,
sehingga menjalankan motor pompa 2.
6.2 Air Blast
6.3 Tanur
Tanur bekerja secara otomatis untuk memanaskan material dengan suhu
awal sebesar 800℃ hingga nantinya dipertahankan sampai 820℃ di dalam
tungku pemanas dan selanjutnya berakhir pada suatu tempat yang disebut
kontainer.
Proses awal dari sistem tanur dimulai dengan menekan saklar S11 yang
kemudian akan menyebabkan K11M bekerja. Bekerjanya K11M ini akan
menggerakkan motor yang menggerakkan konveyor belt. Konveyor belt ini
kemudian membawa bahan yang akan dipanaskan menuju ke ruang
pemanasan. Ketika memasuki ruang pemanasan, bahan tersebut menumpuk
dan pada akhirnya mengaktifkan (menghalangi cahaya) light barrier 1.
Dengan terhalangnya cahaya light barrier 1, maka K13 akan bekerja.
Kerja dari K13 akan memutuskan arus pada motor konveyor belt K11M
sehingga konveyor belt akan berhenti. Selain itu, aktifnya K13 juga akan
mengaktifkan K14M dan Y15. Namun karena K13 di aktifkan dengan sensor,
maka hanya aktif sementara. Dengan bekerjanya Y15 maka solenoid 1 akan
aktif dan valve 1 bekerja dan menutup ruang pemanasan.
Setelah valve 1 tertutup, maka pintu solenoid 1 menyentuh limit switch 1
dan akan menggerakkan solenoid 2 untuk menutup valve 2. Dengan
tertutupnya valve 2, maka akan menekan limit switch 2. Limit switch 2 ini
menandakan bahwa semua pintu ruang pemanasan telah tertutup dan proses
pemanasan akan dilakukan. Proses pemanasan dilakukan dengan kerja dari
K17, K18M dan K19M secara delta.
Proses pemanasan diawali dengan hubung delta hingga mencapai suhu
800° C. Ketika sudah mencapai suhu tersebut maka thermostat S17AE akan
terlepas dan menghentikan kerja K17. Dengan berhentinya kerja K17, maka
proses delta telah selesai dan arus kemudian akan mengalir ke K16 dan K20
dengan hubung star. Proses ini adalah proses kedua pemanasan di mana
hanya ingin mempertahankan suhu pemanasan hingga 820° C. Selama 1-3
menit. Kerja K16 dan K20 akan mengerjakan K21 sebagai timer, yang mana
ketika waktunya telah habis, maka K22 akan bekerja dan memutuskan
hubungan ke K16, K15, K18M, dan K20. Dengan ini proses pemanasan telah
selesai.
Dengan selesainya proses pemanasan, maka valve 1 dan valve 2 akan
terbuka. Ketika valve 2 terbuka, akan menyentuh limit switch 3 yang
menyebabkan solenoid 3 bekerja dan mengaktifkan valve 3 yang diikuti
dengan timer pada K23T. Bahan yang telah di bawa oleh valve 3 ini
selanjutnya dijatuhkan ke dalam container.
Material yang tertarik mundur oleh valve 3 tersebut selanjutnya
dijatuhkan ke dalam kontainer. Ketika telah masuk ke kontainer, maka light
barrier 2, S25AE, akan aktif dan menghubungkan arus ke K11 sehingga K11
akan bekerja dan menjalankan kembali konveyor belt. Dari sini proses tanur
dimulai kembali dari awal.
6.4 Milling
Pengoperasian Milling terbagi menjadi 2 posisi, yaitu posisi normal dan
posisi perbaikan.
Mode Normal
Prinsip dari posisi normal adalah menjalankan motor secara berurutan,
artinya motor 2 tidak dapat bekerja ketika motor 1 tidak bekerja. Pada
posisi normal arus akan mengalir menuju S17 sebagai tanda bahwa
rangkaian berada pada posisi normal, kemudian kita memulai rangkaian
dengan menekan tombol S19 yang akan menghubungkan arus menuju
K19. K19 aktif maka konveyor belt 1 akan berjalan. Kemudian kita
menekan S21 untuk mengaktifkan motor 2, pada motor 2 terdapat 3 step di
mana masing masing step menggunakan timer on delay. Ketika S21
ditekan maka arus akan mengalir menuju K22T, selang waktu tertentu
maka anak kontak NO K22T akan bekerja dan menghubungkan tegangan
menuju K23M (Step 1). Setelah K23M aktif maka anak kontak NO K23M
akan bekerja dan mengaktifkan K24T, selang waktu tertentu maka anak
kontak K24T akan bekerja dan menghubungkan tegangan menuju K25M
(Step 2). Setelah K25M aktif maka anak kontak NO K25M akan aktif dan
mengaktifkan K26T, selang waktu tertentu anak kontak K26T akan aktif
dan mengaktifkan K27M (Step 3). Kemudian kita menekan S31 untuk
mengaktifkan konveyor belt 2. Sebelumnya K27M wajib aktif agar
tegangan K31M (konveyor belt 2) dapat melalui anak kontak NO pada
K27M. Kemudian kita menekan S33 untuk mengaktifkan K33M (Motor
4). Sebelumnya K31M wajib aktif agar tegangan K33M (Motor 4) dapat
melalui anak kontak NO pada K31M. Sebelum mengaktifkan Motor 5,
wajib mengaktifkan K35 (pneumatic) terlebih dahulu dengan menekan
tombol S34. Lalu kita bisa mengaktifkan K36M (Motor 5) dengan
menekan tombol S36.
Mode Repair
Prinsip posisi repair adalah motor dapat dijalankan tanpa terikat satu sama
lain, artinya kita dapat mengaktifkan motor 2 tanpa perlu mengaktifkan
motor 1 terlebih dahulu. Pada posisi repair tegangan akan mengalir
menuju K17 sebagai tanda bahwa rangkaian berada pada posisi repair.
Lalu kita bisa menekan S19, S21, S31, S33, S34, S36 sesuai kehendak
kita.
BAB VII
PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA
Pompa Konvensional
Pompa PLC