Anda di halaman 1dari 15

REVIEW JURNAL INTERNASIONAL 1

Judul asli :
Productivity Improvement in Cable Assembly Line by MOST Technique

Penyusun :
Giriraj Bondhare
Amit Pawar
Gaurav Deshpande
Prof. Jurie van Vuuren
Department of Industrial Engineering, Vishwakarma Institute of Technology, Pune, India

Sumber :
International Journal of Advance Industrial Engineering
Vol.4, No.2 (June 2016)
Bulan Juni Tahun 2016

PERBAIKAN PRODUKTIVITAS PADA PERAKITAN KABEL DENGAN TEKNIK MOST

Jurnal ini menyoroti metodologi yang dikembangkan untuk standarisasi dalam kegiatan pemanfaatan kabel industri dengan
menggunakan Maynard’s Operation Sequence Techique (MOST) dikarenakan ketidakpastian yang tinggi pada permintaan dan
kebanyakan prakira atau peramalan yang akurat cukup sulit. Teknik dari Teknik Industri digunakana untuk menyelesaikan situasi
manufaktur yang ada dan mengidentifikasi potensi untuk meningkatkan produktivitas.
1. PENDAHULUAN
Pekerjaan proyek makalah ini dilakukan pada perusahaan yang memanfaatkan kabel manufaktur di India. Sistem produksi
perusahaan ini memiliki proyek bijak jalur perakitan khusus. Perusahaan ini terutama dalam perakitan kabel kabel seperti HVAC,
Setir dipasok ke produsen peralatan asli. Pengukuran kerja adalah proses analisis pekerjaan dan penentuan waktu yang dibutuhkan
untuk proses tertentu. MTM atau Methods Time Measurement didefinisikan sebagai prosedur yang menganalisis setiap operasi
manual untuk melakukannya. MTM menetapkan untuk setiap gerak standar waktu yang telah ditentukan yang ditentukan oleh sifat
gerak.
2. TINJAUAN LITERATUR
Waktu MOST mewakili rentang gerakan dan tidak diperlukan pengukuran yang tepat. MOST memberikan hasil yang sangat
akurat karena rentang berasal secara statistik
Dasar MOST
Kerja Sistem Pengukuran MOST telah mendefinisikan pekerjaan dalam hal operasi, sub operasi, waktu standar, aktivitas,
metode langkah, urutan Model, sub kegiatan dan analisis MOST. MOST berfokus pada tiga jenis gerakan objek Seperti Gerakan
Umum, kontrol gerakan, dan Penggunaan Alat.
3. METODOLOGI
Pekerjaan proyek jurnal ini dilakukan pada perusahaan manufaktur kabel di India. Kertas kerja terutama fokus pada
Identifikasi NVA & Eliminasi dan Optimasi Sumber Daya, ruang dan sumber daya optimasi menggunakan MOST. Pekerjaan ini
dilakukan dengan tahapan sebagai berikut, yaitu:
1 Studi Awal
2 Pengukuran waktu mengguakan MOST
3 Identifikasi NVA & eliminasi dan optimasi sumber
4 Penyatuan Papan Gambar Modifikasi.
5 Modifikasi Tampilan Workplace
4. HASIL
1. Karena banyak sekali pengembangan dalam work station atau stasiun kerja dimana aktifitas yang tidak di butuhkan dari operator
di hapuskan.
2. MOST memainkan peran penting untuk mendeterminasikan aktifitas NVA yang berasosiasi dengan bermacam pekerjaan,
keseimbangan seluruh tampilan pekerjaan. Dengan mengidentifkasi leher botol atau bottlenecks.
3. Membantu untuk membentuk standar waktu dari 160 detik dimana dapat menyimpan 11 detik perbagian.
4. Jurnal ini memberikan gagasan tentang dampak dari permintaan pada siklus waktu dan pengembangan produktifitas dengan
optimalisasi sumber seperti tenaga kerja dan ruang.
5. Manfaat yang diperoleh sebagai hasil dari semua perbaikan adalah terdapatnya keuntungan atau penghematan dari segi produksi
per hari, tenaga kerja per hari, dan luas. Dimana keuntungan dari produksi perhari dan tenaga kerja perhari menghasilkan
keuntungan finansial.
REVIEW JURNAL INTERNASIONAL 2
REVIEW JURNAL
Judul : Effect of Ergonomic Hazards on Job Performance of Auditors in
Nigeria (Bahaya Ergonomis pada Performansi Kerja Para Auditor di Nigeria)
Jurnal : American Journal of Industrial and Business Management
Vol : Vol. 6 No. 12
Halaman : 33-34
Tahun : 2016
Penulis : Omoneye O. Olasanmi, Department of Management and
Accounting, Obafemi Awolowo University
Reviewer : Reza Hidayat Alfan
Tanggal : 8 Januari 2016

1. Latar Belakang
Pada masa sekarang ini segala jenis pekerjaan sangat terbantu dengan adanya bantuan teknologi. Teknologi dapat
memberikan akses kemudahan bagi setiap jenis pekerjaan tentunya harus disesuaikan dengan jenis pekerjaan tersebut,
karena jika tidak maka teknologi juga dapat menjadi ancaman terhadap suatu pekerjaan. Dalam penerapannya
teknologi yang ada disuatu perusahaan juga dapat menimbulkan bahaya ergonomis seperti sakit kepala, sakit leher,
nyeri pergelangan dan penglihatan kabur bagi para pekerjanya. Resiko ini akan lebih besar bagi para pekerja yang
sering menggunakan komputer.

2. Tujuan
Untuk menentukan bahaya ergonomi yang berhubungan dengan kerjaan auditor dan untuk menentukan efek dari
bahaya ergonomi dan tingkat stress pada perusahaan pengaudit. Untuk memberikan wawasan ke dalam kinerja
organisasi dengan mempertimbangkan pengaruh teknostress dan bahaya ergonomis sebagai variabel dalam penentu
kinerja dalam perusahaan audit.

3. Metode
Data diambil dengan cara melakukan kuesioner dari 825 responden di Nigeria yang dilakukan oleh 4 auditor
terkenal “Big Four” yang terdaftar di Institute of Chartered Accountants of Nigeria (ICAN) yaitu Akintola Williams
Deloitte, PricewaterhouseCoopers, KPMG, dan Ernst & Young. Kuesioner dibagikan kepada responden dengan
kategori tertentu.

4. Kesimpulan

Analisis dalam penelitian ini mengungkapkan bahwa ada banyak perbedaan dalam cara auditor individu
dipengaruhi oleh isu-isu teknostres dan bahaya ergonomis, dan bagaimana variabel-variabel tersebut berdampak pada
organisasi secara keseluruhan. Dalam semua organisasi dianggap secara keseluruhan, terungkap bahwa hubungan
yang tidak signifikan ada antara tingkat technostress atau kinerja antara bahaya ergonomis dan kinerja dalam
perusahaan audit. Oleh karena itu, persepsi stres teknologi terhadap kinerja masih agak ambigu, karena beberapa orang
dapat mengatasi lebih baik daripada rekan-rekan mereka yang lain. Namun dapat disimpulkan bahwa kinerja secara
keseluruhan dapat lebih ditingkatkan jika fasilitas strategi teknologi lebih mempertahankan kondisi pekerja. Hasil
penelitian ini akan berguna untuk organisasi yang menggunakan komputer maupun teknologi informasi dan
komunikasi lainnya sehari-hari dan untuk mengatasi masalah technostress dan bahaya ergonomis dari perspektif yang
berbeda. Ini juga akan membantu para manajer untuk merumuskan strategi terbaik mengatasi keseimbangan antara
penggunaan teknologi dan meminimumkan technostress.

REVIEW JURNAL INTERNASIONAL 3


Judul Jurnal : Lean Line Balancing for an Electronics Assembly Line
Link Jurnal :https://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S2212827116001049
Volume : 40
2212-8271
Tahun : 2016
Penulis : Nguyen Thi Lam, Le Minh Toi, Vu Thi Thanh Tuyen, Do Ngoc Hien
Reviewer : Anisha Desy Rahmawati
Tanggal : 28 Desember 2017

Download File Review : Word

Latar Belakang
Banyak perusahaan perakitan elektronik yang harus memberi perhatian lebih untuk mengurangi biaya.Waste atau pemborosan
sering ditemukan di setiap proses dan hal tersebut harus dikurangi. Perubahan dari lini produksi tradisional menjadi lean merupakan
solusi yang baik untuk meningkatkan efisiensiensi, efektivitas, dan keuntungan. Namun, bottleneck akan tetap terjadi karena lini
produksi sulit untuk seimbang, dimana akan menimbulkan berbagai waste atau pemborosan seperti waktu menunggu, work in
process (WIP), dan over produksi. Oleh sebab itu keseimbangan lini diharapkan dapat mendukung WIP menjadi lancar dengan
mengurangi atau meniadakan kegiatan menunggu sehingga berbagai macam wasteseperti inventory, waktu menunggu, dan
transportasi dapat dihilangkan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menambah efektivitas lini produksi.

Metodologi
Hal-hal yang akan dianalisis yaitu meliputi proses perakitan, layout stasiun kerja, dan waktu siklus setiap stasiun kerja. Diagram
yang pertama kali dibuat yaitu bagan proses produksi. Selanjutnya membuat diagram aliran untuk mengetahui aliran proses
produksi. Untuk mengetahui tata letak dari setiap stasiun kerja, perlu dibuat layout dari setiap stasiun kerja. Kemudian membuat
diagram aktivitas atau biasa disebut peta pekerja dan mesin dilanjutkan dengan membuat tabel analisis aktivitas. Semua diagram
yang telah dibuat digunakan sebagai analisis untuk mengurangi atau menghilangkan waste serta menyeimbangkan lini produksi.
Selain itu menghitung teak time dengan rumus yang telah ditetapkan yaitu waktu total kerja dibagi dengan unit permintaan.

Hasil dan Pembahasan


Perakitan elektornik motherboard terdiri dari 4 stasiun kerja yaitu Inline Loading Program (ILP), Function Verification Test (FVT),
Final Inspection (FNI), dan Pack Out. Keempat stasiun kerja digambarkan dalam bagan proses perakitan. Transportasi dari setiap
stasiun kerja juga digambarkan melalui diagram aliran.Layout dari keempat stasiun kerja dibuat untuk mempermudah dalam
analisis. Layout yang digunakan yaitu tipe U yang dimulai dari ILP hingga packout.
Dari empat stasiun kerja, dibuatlah diagram aktivitas atau peta pekerja dan mesin yang memperlihatkan kerja antara operator
dengan mesin yang digunakan beserta uraian operasi yang dilakukan. Pada stasiun kerja pertama atau ILP, terdapat 5 uraian operasi
yang dilakukan dengan 1 operator dan 2 mesin. Stasiun kerja kedua atau FVT memiliki 6 uraian operasi dengan 1 operator. Stasiun
kerja ketiga atau FNI memiliki 7 uraian operasi dengan 1 operator, dan stasiun kerja terakhir atau Pack Out memiliki 8 uraian
operasi dengan 1 operator.
Setelah menganalisis proses operasi maka dibuat analisis mengenai kegiatan yang memberi nilai tambah dan kegiatan pemborosan
atau waste. Selain itu mengumpulkan data mengenai waktu siklus dari setiap operasi yang ada pada masing-masing stasiun kerja.
Berdarkan tabel analisis aktivitas, stasiun kerja yang banyak mengalami waktu pemborosan adalah ILP dan FVT yaitu sebesar
12,18%. Kenyataannya terdapat banyak penyebab terjadinya waktu pemborosan yaitu seperti lingkungan, sumber daya manusia,
aktivitas tidak terduga, maupun mesin rusak. Hal tersebut juga perlu dianalisis dan dihitung persentase pengaruhnya. Permintaan
dari konsumen yaitu sekitar 6400 unit setiap bulannya, jumlah pekerja setiap bulan yaitu 26 operator, waktu yang dibutuhkan yaitu
24 jam per hari sehingga teak time sebesar 28,08 detik/produk.
Alternatif yang dibuat untuk mengatasi masalah tersebut ada 2, yaitu menggabungkan stasiun kerja ILP dengan Pack Out dan
menggabungkan stasiun kerja ILP dengan FVT. Dari kedua alternatif yang diusulkan dihitung rasio line balancing, efisiensi line
balancing, dan persentase dari waste time yang dihasilkan. Kedua alternatif dibandingkan dengan keadaan sebelumnya. Kedua
alternatif memiliki kelebihan pada Line Balancing Index (LBI) dan Unit Per Hour Per Person (UPPH). Sebagai tambahan, 25%
sumber daya manusia dapat dikurangi dan efektivitas pekerja dapat meningkat. Namun dari kedua alternatif, yang lebih baik untuk
diterapkan di masa menadatang adalah alternatif pertama atau kombinasi dari stasiun kerja ILP dengan Pack Out.

Kesimpulan dan Saran


Kesimpulan
Kualitas dari perakitan elektronik dapat ditingkatkan pada indeks keseimbangan lini, efektivitas keseluruhan pekerja, produktivitas
dan mengurangi pemborosan atau waste. Sumber daya manusia berkurang 25% dan permintaan konsumen terpenuhi. Penelitian ini
memperlihatkan bahwa banyak pemborosan yang dapat dikurangi atau dihilangkan dengan alat lean sederhana. Hal tersebut tidak
rumit namun membawa manfaat yang banyak.
Saran
Setelah lini produksi seimbang, perlu dibuat standarisasi pekerja. Pedoman perlu dikembangkan dengan pelatihan dan memastikan
kualitas pekerja. Alat lean yang lain yang dapat digunakan yaitu 5s, Kaizen, atau TPM harus dipelajari, yang mana akan
mendukung pengaturan lingkungan untuk perusahaan.
REVIEW JURNAL INTERNASIONAL 4
Judul : Ergonomics in Work Method to Improve Construction Labor
Productivity (Metode Kerja Ergonomi Untuk Meningkatkan
Produktifitas Tenaga Kerja Konstruksi)
Jurnal : International Journal of Science and Engineering (IJSE)
Vol : Vol. 10 No. 1
Halaman : 30-34
Tahun : 2016
Penulis : 1. Tuti Sumartiningsih, Department of Civil Engineering and
Planning, Islamic Indonesian University.
2. Mochamamad Agung Wibowo, Department of Civil
Engineering, Diponegoro University
3. Sri Prabandiyani Retno Wardani, Department of Civil
Engineering, Diponegoro University
Reviewer : Dimas Ichfianto (33414102)
Tanggal : 6 Januari 2016

1. Pendahuluan
Jurnal merupakan sebuah artikel publikasi yang memuat suatu karya tulis ilmiah yang secara nyata mengandung data dan
informasi yang mengajukann IPTEK ditulis sesuai dengan kaidah-kaidah penulisan ilmiah seta diterbitkan secara berkala. Jurnal
dapat dijadikan acuan dalam mendalami sebuah bidang keilmuan. Slah satu cara untuk memahami suatu isi jurnal adalah dengan
melakukan review terhadap jurnal terkait. Demi memenuhi hal tersebut maka dilakukanlah review terhadap jurnal Ergonomics in
Work Method to Improve Construction Labor Productivity (Metode Kerja Ergonomi Untuk Meningkatkan Produktifitas Tenaga
Kerja Konstruksi). Alasan dipilihnya jurnal ini adalah yang pertama jurnal tersebut berkaitan dengan bidang keilmuan teknik
industri yaitu ergonomi, selain itu jurnal tersebut juga memiliki topik yang menarik, karena seperti yang diketahui pekerja bangunan
yang ada di Indonesia kurang memperhatikan ilmu bekerja yang baik yang dapat meningkatkan produktifitas dan aman bagi dirinya.
2. Latar Belakang
Produktifitas merupakan suatu hal yang penting dalam industri konstruksi. Produktifitas akan berakibat langsung tehadap
penyelesaian suatu proyek konstruksi. Apabila produktifitas rendah maka proyek akan mengalami kemunduran waktu
penyelesaian, biaya meningkat dan anggaran yang berlebihan pada akhirnya akan berpengaruh terhadap pendapatan dan daya saing
perusahaan.
3 aspek yang mempengaruhi produktifitas pada proyek konstruksi adalah material, peralatan dan tenaga kerja. Kelelahan
fisik, lelah mental, dan aspek lingkungan merupakan hal yang dapat menyebabkan menurunnya produktifitas suatu tenaga kerja
maka digunakanlah keilmuan ergonomi demi meningkatkan produktifitas tenaga kerja. Ergonomi adalah suatu ilmu serta
penerapannya yang berusaha menyerasikan pekerjaan dan lingkunagn kerja terhadap manusia dengan tujuan tercapainya
produktifitas dan efisiensi yang setinggi-tingginya melalui pemanfaatan manusia seoptimal mungkin
3. Tujuan Penelitian
Maksud dari penelitian ini adalah sebagai bagian penelitian disertasi program Doktor Teknik Sipil Universitas Diponegoro,
Semarang, Indonesia. Tujuan dari penelitian ini adalah unutk mengetahui bagaimana implementasi ergonomi dan prinsip ekonomi
gerak mampu meningkatkan produktifitas pekerja bangunan
4. Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah melakukan pengamatan lapangan dengan cara merekam
kegiatan kerja yang dilakukan oleh subjek penelitian. Pekerja banguna yang diajdikan subjek penelitian adalah tukang batu bata
dan plester, tukang cat, dan tukang keramik karena pekerjaan-pekerjaan tersebut sangat dominan terhadap pekerja bangunan. Hasil
gambar akan dianalisa menggunakan ilmu ergonomi dan prinsip ekonomi gerak. Langkah selanjutnya adalah mendesain sistem
kerja dengan menaplikasikan ilmu ergonomi dan prinsip ekonomi gerak untuk meningkatkan produktifitas nantinya kedua metode
yang ada akan dibandingkan. Standar produktifitas yang dibuat oleh SNI digunakan sebagai pembanding. Pengujian beban kerja
dilakukan dengan mencari tahu beban kerja jantung pada sistem kerja yang sudah ada dan beban kerja jantung pada sistem kerja
yang telah ditingkatkan.
5. Hasil dan Pembahasan
3 aspek analisa ergonomi yang dilakukan pada penelitian ini adalah posisi tubuh saat keadaan bekerja, lingkungan kerja, dan
peralatan kerja. Berdasarkan pada ketinggian area kerja yang harus diselesaikan terdapat 4 posisi kerja dari tukang bangunan saat
bekerja yaitu jongkok membungkuk berdiri dan duduk.Pada prinsip ergonomi posisi tubuh jongkok dan membungkuk dianggap
tidak baik, karena membutuhkan banyak energi dan juga menimbulkan kelelahan otot. Perbaikan metode kerja yang memiliki posisi
tubuh jongkok dilakukan dengan memberikan kursi kecil agar pekerja dapat melakukan pekerjaan dengan posisi duduk pada kursi
kecil tersebut. Posisi tubuh ini dapat diterapkan oleh tukang keramik. Demi menghindari posisi membungkuk dilakukan lah
perbaikan metode kerja dengan meletakan material dan peralatan yang dibutuhkan diatas meja dengan dilakukannya hal tersebut
juga dapat mengurangi gerakkan yang tidak diperlukan saat pekerjaan berlangsung. Metode perbaikan ini dapat diterapkan oleh
tukang batu bata dan plester juga tukang cat.
6. Kesimpulan
Kesimpulan yang ada menunjukkan bahwa penerapan metode ergonomi pada pekerja bangunan, meskipun apabila diterapkan
dapat meningkatkan produktifitas pekerja dan juga meningkatkan kesehatan bagi pekerja tersebut. Hasil penelitian ini juga
membuktikan bahwa produktifitas tenaga kerja dapat diperoleh dengan menerapkan prinsip ergonomi terutama untuk pekerjaan
yang mengandalkan keterampilan dan kemampuan fisik.

REVIEW JURNAL INTERNASIONAL 5

Judul ISO 9001 Aspects Related to Performance


and Their Level of Implementation
Jurnal Industrial Engineering and Management
Website http://dx.doi.org/10.3926/jiem.2072
Volume & Halaman JIEM, 2016 – 9(5): 1090-1106
Penulis Jordi Castello Dalmau , Gerusa Gimenez , Rodolfo De Castro
Reviewer Jastitah Nurpadmi
Tanggal Review 13 Desember 2017

Latar Belakang
Ribuan perusahaan dalam tiga dekade terakhir telah menggunakan standar ISO 9001 dalam mengembangkan
pencapaian perusahaan dan kepuasan pelanggan. Meskipun telah dikenal dan diterima secara internasional sejak 1987
namun standar ini telah menerima banyak kritikan mengenai kesuksesan atau kegagalan dari penerapannya. Banyak
ahli yang telah membahas kesuksesan dan kegagalan dari standar ini dan menuangkan pemikirannya ke dalam
berbagai literatur. Terlepas dari pro dan kontra, ada penelitian yang menunjukkan bahwa standar ini memiliki
kemampuan untuk membantu perusahaan dalam mengembangkan kinerja dan efisiensi bahkan standar ini mampu
mengembangkan produk dan kualitas pelayanan yang tentu saja akan meningkatkan pendapatan perusahaan.

Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisa sejauh mana tingkatan penerapan ISO 9001 dalam sektor tenaga
angin dari sudut pandang seorang pelanggan untuk kemudian hasilnya digunakan sebagai acuan untuk pengembangan
dimasa yang akan datang.

Metodologi Penelitian
Penelitian dilakukan rantai penyediaan pada sektor tenaga angin. Penelitian ini menggunakan data yang berasal dari
hasil audit 90 supplier kepada salah satu perusahaan manufaktur kincir angin terbesar yang berlokasi di Eropa.
1. Audit supplier produsen turbin angin
Kuesioner yang digunakan untuk menilai didasarkan oleh ketentuan yang ada pada ISO 9001:2008 dan
disusun ke dalam 21 poin dalam 4 proses utama dengan keterangan : (P1) Sistem Manajemen, (P2) Manajemen
Sumber Daya, (P3) Penyelesaian produk, (P4) Pengukuran. Ke 21 poin yang ada disusun seperti yang terlihat pada
Tabel 1 dalam jurnal ini.
2. Sampel dan Proses audit
Sampel yang digunakan pada jurnal ini berasal dari para supplier yang telah memenuhi standar ISO
9001:2008. Tahap ini terdiri dari tiga langkah, yaitu :
a. Penialain supplier
b. Kualifikasi supplier / komponen
c. Penerimaan supplier
3. Langkah-langkah
Tim audit perusahaan menilai setiap barang dalam skala 4 poin. Skala yang digunakan memiliki ketentuan
sebaga berikut :
0 = Barang tidak diimplementasikan
1 = Barang yang diimplementasikan dengan beberapa ketidaksesuaian
2 = Barang yang diimplementasi dengan observasi
3 = Barang yang diimplementasi secara penuh
Hasil dari audit yang berupa nilai seperti diatas digunakan untuk memvalidasi jawaban dari setiap pertanyaan
berkaitan dengan barang yang ditanyakan, kemudian akan diketahui tingkatan penerapan ISO dari setiap item yang
ditanyakan. Setelah melewati proses penghitungan maka perusahaan produsen turbin angin akan mendapatkan Skor
Audit Global (GAS
Kesimpulan
Terdapat 3 hal yang dapat disimpulkan, yaitu:
Pertama, terdapat kelemahan dalam beberapa sektor yang perlu ditangani, yaitu penyediaan produk dan layanan,
analisis data serta tindakan perbaikan dan pencegahan yang kesemuanya mempengaruhi kinerja produk dan prosesnya.
Kedua, ditemukan perusahaan dalam bidang tenaga angin yang telah menerima sertifikasi ISO 9001:2008 dari pihak
ketiga melakukan tingkatan penerapan standar yang beragam..
Terakhir, berdasarkan penelitian, maka sebuah pedoman untuk perbaikan dapat dibuat. Pedoman ini dapat digunakan
oleh perusahaan untuk mengembangkan yang lebih baik berdasarkan standar ISO 9001 dalam penerapannya.

REVIEW JURNAL NASIONAL 1


Judul Artificial Intelligence dalam Proses Industri
Manufaktur
Jurnal Jurnal Teknologi Informasi DINAMIK
Volume & Halaman Volume XIV, No.2
Tahun 2009
Penulis Imam Husni Al Amin
Reviewer Nadila Rizky Putri
Tanggal 25 Desember 2018

Tujuan Penelitian Tujuan utama penelitian ini adalah memberikan


penyelesaian yang efektif pada persoalan
sistem manufaktur dengan utilisasi sumber yang
efisien semuanya merupakan priority waktu.
Metode Penelitian Menggunakan beberapa cara yaitu:
1. Evaluasi
2. Studi Dokumen
Pembahasan Isi Jurnal  Algoritma Immune adalah algoritma evolosi
berdasarkan pada system psikologi immune.
Untuk menigkatkan efisiensi dari proses
eliminasi maka mekanisme tersebut sanggup
untuk mengidentifikasi antibodiantibodi yang
terlalu dominan.
  Aplikasi Algoritma Immune Seperti ketiga
aplikasi Artificial Intelligence diatas, maka
aplikasi Algoritma Immune pada saat ini mulai
populer untuk digunakan sebagai alat optimasi
dalam system manufaktur. Hasil yang dicapai
dibandingkan dengan algoritma genetic,
ternyata algoritma immune memberikan
performansi lebih baik, dimana nilai standarisasi
yang diperoleh lebih kecil.
Kesimpulam Sejak beberapa decade ini, AI telah dijadikan
alat yang sangat berguna untuk menyelesaikan
persoalan optimasi dalam system manufaktur.
Dalam tulisan diatas dipresentasikan empat
teknik-teknik AI yaitu Genetik Algorithms,
Simulated Annealing, Tabu Search dan
Algoritma Immune

REVIEW JURNAL NASIONAL 2


Permodelan dan Simulasi Berbasis Agen untuk Sistem Industri Kuliner

Jurnal Jurnal Online Institut Teknologi Nasional

Penulis Fadillah Ramadhan, Cahyadi Nugraha, Rispianda

Volume & Halaman Vol. 01, Hal. 101-113

Tahun 2014

http://ejournal.umm.ac.id/index.php/industri/Downloads/258-
Website
625-1-PB-.pdf
Pendahuluan

Industri kuliner pada tahun 2011 terbukti menyumbangkan pendapatan terbesar bagi industri
kreatif di Indonesia yaitu sekitar 32,2% (BPS, 2011) dari total konstribusi indtri kreatif. Industri kuliner
merupakan salah satu aspek yang seringkali menjadi perhatian dalam menganalisis suatu kebijakan yang
berkaitan dengan pengembangan suatu wilayah.

Hasil dan Pembahasan

Pada Jurnal ini menghasilkan sebuah penelitian yang memiliki output serta analisis. Model yang
telah dirancang ini dapat digunakan oleh pihak-pihak yang memiliki kepentingan dalam hal pertumbuhan
industri kuliner di suatu kawasan.

Hasil berikut dalam industry kuliner yang dianalisis oleh pemerintah memiliki kawasan industri
kuliner ini memiliki 6 area lokasi. Area lokasi 1, 2, dan 4 adalah area lokasi yang sudah terbukti maju dalam
hal pertumbuhan industri kuliner, sedangkan area lokasi 3, 5, dan 6 merupakan area lokasi yang masih
tertinggal dalam hal pertumbuhan industri kuliner. Pemerintah memiliki tujuan untuk meningkatkan
pendapatan pajak dari kawasan industri kuliner ini. Persentase pajak akan ditingkatkan dari 10% menjadi
15% dan batas terkena pajak akan diubah dari Rp.17.000.000 menjadi Rp.20.000.000

Berdasarkan data yang ada, ketiga alternatif menghasilkan peningkatan rata-rata pendapatan
pajak/bulan. Hasil tersebut menyatakan bahwa ketiga alternatif ini dapat mengakomodir tujuan
pemerintah dalam menigkatkan pendapatan pajak. Akan tetapi, sesuai pertimbangan yang telah
dijelaskan sebelumnya pemerintah tidak ingin peningkatan pajak mengakibatkan terhambatnya
pertumbuhan industri kuliner di kawasan tersebut. Maka dari itu, alternatif yang paling menguntungkan
dari ketiga alternatif tersebut adalah alternatif ke-2. Alternatif ke-2 menghasilkan rata-rata
pendapatan/kuliner/bulan dan rata-rata trend pertumbuhan industri kuliner/bulan paling besar
dibandingkan dengan alternatif yang lain, meskipun rata-rata pendapatan pajak/bulan alternatif ini bukan
yang terbesar. Alternatif ke-2 merupakan alternatif yang paling menguntungkan, karena sudah
mengakomodir tujuan pemerintah untuk meningkatkan pajak dan mengembangkan pertumbuhan
kawasan industri kuliner.

REVIEW JURNAL NASIONAL 3


EVALUASI DAN USULAN ALOKASI SUMBER DAYA UNTUK MENGURANGI OVERTIME DENGAN
PENDEKATAN SIMULASI PADA DIVISI PUMPING UNIT DI PT FACO GLOBAL ENGINEERING

Jurnal Jurnal Teknik Industri ISSN: 1411-6340


Deodatus Difta, Parwadi Moengin, Sucipto
Penulis
Adisuwiryo
Volume & Halaman Hal. 253-263

Tahun 2014
http://blog.trisakti.ac.id/jurnalti/files/2014/02/6_Evaluasi-
Website
SDM-dengan-Simulasi_Deodatus-Difta-dkk.pdf

Pendahuluan
Pokok permasalahan yang dihadapi oleh PT. Faco Global Engineering adalah sering
terjadinya overtime saat memproduksi 50 pumping unit dalam waktu dua bulan. Penelitian dari data
keseluruhan dapat dilihat bahwa penggunaan overtime adalah sejumlah 46 jam tapi target untuk
memproduksi 50 pumping unit dalam 2 bulan tetap tercapai. Dalam penelitian ini dilakukan
pengalokasian sumber daya di lantai produksi workshop 4 untuk mengurangi overtime.
Tujuan dari penelitian ini adalah mengevaluasi proses produksi pada workshop 4 di PT. Faco
Global Engineering untuk megidentifikasi overtime yang terjadi, melakukan analisa dan memberikan
usulan terhadap faktor– faktor yang telah diidentifikasikan dalam mengurangi overtime pada
divisi pumping unit dan melakukan evaluasi hasil perbaikan overtime dengan menggunakan
pendekatan simulasi. Penelitian dilakukan dengan menggunakan perhitungan line balancing dan
pendekatan simulasi. Data-data yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 10 waktu pengamatan
produksi dan transportasi yang diuji keseragaman dan kecukupan. Setelah dilakukan perhitungan maka
didapakan beban kerja terbesar dan nilai efisiensi tertinggi adalah saat welding.

Hasil dan Pembahasan

Hasil identifikasi variabel dalam sistem yang diamati adalah sistem produksi pada
divisi pumping unit pada PT. Faco Global Engineering selama hari kerja reguler yaitu hari senin sampai
jumat dari pukul 08.00-17.00 dan hari sabtu pukul 08.00-14.00 yang setiap harinya dikurangi dengan
waktu istirahat selama satu jam yaitu pukul 12.00-13.00. Hari kerja overtime yaitu hari senin sampai
jumat dari pukul 17.00-21.00 dan hari minggu pukul 08.00-15.00 dengan waktu istirahat selama satu
jam pada hari minggu yaitu pukul 12.00-13.00. Variabel dalam sistem produksi ini dibagi menjadi tiga
macam, yaitu variabel variabel input, variabel keputusan atau kendali dan variabel respon.

Hasil dari penelitian yang didapat setelah menggunakan hasil model yang telah di-
run melanjutkan untuk mengesperimen perubahan dari replikasi dengan menggunakan perhitungan.
Dari kesimpulan yang ada menginformasikan bahwa dari 10 skenario yang dibuat dan
dijalankan dengan simulasi, semua usulan dapat dilakukan untuk
mengurangi overtime pembuatan pumping unit dan pembuatan 50 pumping unit dalam 2 bulan tetap
tercapai.

REVIEW JURNAL NASIONAL 4

A. PERBAIKAN SISTEM KERJA UNTUK MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS KARYAWAN


B. Iva Mindhayani dan Hari Purnomo (Univ. Widya Mataram Yogyakarta dan Univ. Universitas Islam
Indonesia Yogyakarta)
C. Nama Jurnal
Jurnal PASTI
Volume X No 1, 98 – 107

D. Latar Belakang
Persaingan industri mebel yang semakin ketat menuntut perusahaan untuk
melakukan perbaikan secara berkelanjutan agar bisa bertahan disituasi yang semakin
kompleks dan tidak menentu. Salah satu tindakan yang bisa dilakukan perusahaan dengan
membuat sistem kerja baru yang lebih baik dan ergonomis. Sistem kerja yang baik
merupakan salah satu faktor penting dalam kemajuan sebuah perusahaan dan merupakan
kunci utama keberhasilan dalam rangka meningkatkan produktivitas, meminimalisir
terjadinya kecelakaan kerja, penyakit akibat kerja dan efisiensi perusahaan. Rancangan
sistem kerja yang dibuat harus disesuaikan dengan kebutuhan pekerja dan perusahaan agar
tercipta sistem kerja yang aman, nyaman dan mampu meningkatkan produktivitas kerja
(Purnomo, 2012). Robertson, (2001) menjelaskan bahwa sistem yang efektif dan optimal
dapat meningkatkan produktivitas, keselamatan dan kesehatan pekerja, kenyamanan
psikologis, motivasi, dan kualitas hidup.

E. Pokok Masalah
Produktivitas, kelelahan, keluhan muskuloskeletal, dan risiko cidera

F. Tujuan Penelitian
Untuk dilakukannya perbaikan sistem kerja dengan melakukan perbaikan beberapa aspek. Perbaikan
dilakukan dengan melibatkan secara aktif pekerja dengan konsep partisipatori. Perancangan ergonomi
yang baik mencakup makro dan mikro ergonomi dapat memberikan keuntungan ekonomi (Hendrick,
2002a).

G. Metode Penelitian
1. Rancangan Penelitian
2. Variabel Penelitian
3. Metode Pengumpulan Data
4. Prosedur Penelitian
- Tahap Persiapan
- Tahap Pengumpulan Data
- Tahap penelitian
- Tahap Analisis

H. Hasil Penelitian
Berdasarkan aspek ergonomi beberapa kondisi sistem kerja yang belum mengikuti kaidah ergonomi pada
proses produksi adalah: (a) suhu udara yang cukup tinggi mencapai 32,50C ; (b) tingkat kebisingan yang
mencapai ± 95 dB ; (c) pencemaran udara oleh debu yang dihasilkan dari proses produksi ; (d) kondisi
organisasi kerja yang kurang baik ; (e) penggunaan tenaga otot yang cukup besar ; (f) beban kerja yang
cukup berat dan adanya keluhan muskuloskeletal; (g) layout kerja yang tidak ergonomis. Pekerjaan yang
banyak melibatkan aktivitas fisik mempunyai potensi mengalami kelelahan, gangguan muskuloskeletal
dan risiko cidera
I. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang dilakukan, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai
berikut:
1. Perbaikan yang dilakukan dari hasil partisipatori adalah pekerja diberikan kacamata, memberikan
kipas angin di area produksi, pekerja diberikan ear plug, acara kumpul dan makan bersama, jadwal
istirahat pendek disela pekerjaan dengan memberikan teh manis. Disamping itu juga dilakukan senam
peregangan, melakukan variasi kerja, meletakkan peralatan kerja sedekat mungkin dengan pekerja serta
memberikan kursi (dingklik) untuk mengurangi sikap kerja yang tidak ergonmis.
2. Perbaikan sistem kerja dengan intervensi ergonomi dapat menurunkan kelelahan kerja sebesar 25,07 %
dengan beda rerata 12,077, menurunkan keluhan muskuloskeletal sebesar 10,91 % dengan beda rerata
5,538, menurunkan risiko cidera sebesar 7,27 % dengan beda rerata 7,692 serta dapat meningkatkan
produktivitas sebesar 36,96 % dan beda rerata 0,168.

REVIEW JURNAL NASIONAL 5

A. Judul Penelitian

PROSES PRODUKSI DAN PENGENDALIAN KUALITAS PRODUKSI CAT PLASTIK COATING DI PT


PROPAN RAYA ICC

B. Nama Penulis
Muhammad Ary Budi Yuwono dan Agus Selamet Riyadi

Program Studi Teknik Industri Universitas Mercubuana Jakarta

Email: langgabs@gmail.com; agus.slamet89@gmail.com

C. Nama Jurnal

Jurnal PASTI Volume IX No 2, 193 – 202, 2015

Universitas Mercubuana

http://publikasi.mercubuana.ac.id/index.php/pasti/

D. Latar Balakang

Di era perdagangan bebas seperti saat ini dimana terjadi persaingan yang ketat maka perusahaan dituntut
untuk dapat melakukan strategi didalam bersaing.Faktor penting yang harus diperhatikan adalah
jalannya proses produksi yang benar sesuai dengan SOP dan cara pengujian kualitas produk yang sesuai
dengan metode pengujian yang ditetapkan oleh perusahaan, sehingga kualitas produk dapat
dipertahankan bahkan dapat lebih ditingkatkan lagi. Perusahaan yang tidak mampu memanage proses
produksinya akan menyebabkan banyak waktu terbuang sia-sia dan bahkan kualitas produk yang
dihasilkan tidak sesuai dengan spesifikasi yang ditetapkan oleh perusahaan.

E. Masalah / Pertanyaan Penelitian

Proses produksi produk Plastic Coating di PT Propan Raya sering mengalami masalah sehingga kualitas
produk yang dihasilkan tidak sesuai dengan spesifikasi yang dikehendaki.
F. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses produksi dan pengendalian kualitas produksi produk
plastic coating di PT propan Raya ICC dengan menggunakan metode diagram pareto dan diagram sebab-
akibat. Pengumpulan data diperoleh dari data pengujian produk PLC-2921-05 Colour dari bagian QC
selama periode bulan Oktober - November 2013. Analisis data bertujuan untuk mengetahui berapa
persentase Problem Batch yang sering terjadi selama periode bulan Oktober - November 2013 dan
masalah yang paling dominan sering muncul dari produk ini, serta mencari penyebab permasalahannya.

G. Metode

Penelitian ini menggunakan metode diagram pareto dan diagram sebab-akibat.

H. Hasil Penelitian

Masalah yang sering terjadi pada proses produksi cat plastik jenis PLC-2921-05 Colour

adalah masalah warna out spek yang disebabkan oleh warna pigment tidak stabil. Warna

pigment tidak stabil disebabkan oleh tidak konsistennya kualitas kedatangan bahan baku

pigment untuk membuat bahan pewarna dari pihak pemasok.

REVIEW JURNAL NASIONAL 6

 Judul
"Analisa Potensi Bahaya dan Upaya Pengendalian Kecelakaan Kerja Pada Proses Pembangunan Batu
Adesit di PT. Dempo Bangun Mitra"

 Sumber
Jurnal Teknik Industri, Vol. 2 No.2, UIN Sultan Syarif Kasim Riau

 Tahun
2016

 Penulis
- Muhammad Ihsan Hamdy
- Lailatul Syifa Tanjung

 Reviewer
- Bobby Zafnat Fanneah Elwore (07161015)
Tanggal
25 Maret 2019

 Latar Belakang Penelitian


Perkembangan teknologi kini telah memasuki indutri pertambangan, sehingga menuntut pelaku industri
ini untuk melakukan perubahan di segala aspek. Agar terpenuhinya tuntunan ini maka diperlukan
kondisi operasional kegiatan pertambangan yang handal, lancar, efisien dan aman.
 Sebagai upaya untuk memperoleh kondisi operasional yang aman maka diperlukan adanya penerapan
sistem kesehatan dan keselamatan kerja (K3) serta sistem manajemen kesehatan dan keselamatan kerja
(SMK3).

 PT. Dempo Bangun Mitra merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di bidang pertambangan
serta pengolahan batu andesit. Batu andesit merupakan jenis batu alam yang biasa digunakan untuk
pembuatan dasar jalan raya atau bangunan-bangunan megalitik.

 Tujuan Penelitian
Peneliti ingin mengidentifikasi dan melakukan pengendalian potensi bahaya yang timbul
di lingkungan kerja PT. Dempo Bangun Mitra. Sehingga angka kemunculan kecelakaan dapat menurun di
lingkungan kerja tersebut.

 Hasil Penelitian
Terdapat 2 Potensi kecelakaan kerja pada proses penambangan tersebut yaitu yang pertama potensi
pada sikap pekerja yang tidak memenuhi standard dalam keselamatan kerja dan prosedur bekerja yang
baik.

 Kemudian yang kedua potensi pada lalu lintas tambang yaitu tidak adanya rambu-rambu untuk kondisi
lalu lintas tambang yang cukup berbahaya.

 Selain itu, berdasarkan hasil observasi ditemukan 34 potensi bahaya (hazard) dan digolongkan menjadi 9
sumber hazard berdasarkan level resiko. Dimana terdapat 2 sumber hazard tergolong "ekstrim".

5 sumber hazard tergolong "resiko tinggi", 2 sumber hazard tergolong "resiko sedang", dan 1 sumber
hazard tergolong "resiko rendah". Setelah observasi tersebut dihasilkan pula rekomendasi terkait upaya
pengendalian terhadap potensi kecelakaan kerja yaitu melakukan pengawasan terhadap para karyawan
serta diadakannya pelatihan tentang pentingnya penggunaan APD (Alat Pelindung Diri) dan memberikan
rambu-rambu tentang kondisi jalan serta pengontrolan kondisi jalan secara teratur.

REVIEW JURNAL NASIONAL 7


1. Judul Penelitian :
"ANALISIS SISTEM ANTRIAN PADA AREA FINAL INSPECTION DI VEHICLE LOGISTIC
CENTER PT ADM UNTUK OPTIMALISASI JUMLAH SERVER, WAKTU TUNGGU, DAN TOTAL
BIAYA PELAYANAN"

Penulis : Sony Kamilie, Jonny, institusi Universitas Bina Nusantara (Jurusan Teknik Industri,
Fakultas Teknik)
2. Nama Jurnal :
Jurnal INASEA,
Vol. 11 No.1,
Tahun Terbit April 2010
Link : http://journal.binus.ac.id/index.php/inasea/article/view/73
3. Latar Belakang Masalah
PT ADM merupakan salah satu manufaktur yang memproduksi kendaraan berjenis roda 4 dan
dipasarkan ke berbagai belahan dunia dan dipasarkan untuk market domestik. pada proses
penyampaian barang dari PT ADM ke konsumen memerlukan beberapa tahapan salah satunya
pengecekan sebelum benar-benar dikirim ke tujuan. Dalam penelitian ini diambil studi kasus pada
bagian pengecekan terakhir yang berada di Vehicle Logistic Center yang merupakan gerbang
terakhir yang harus dilewati oleh kendaraan sebelum benar-benar dikirim ke konsumen, pada
proses ini ditemukan antrian yang berkepanjangan sehingga menyebabkan kurang efisien dan
dalam penelitian ini diungkapkan bahwa jumlah server pada VLC merupakan faktor utama yang
memicu terjadinya antrian yang panjang sehingga penelitian ini berfokus menganalisis server pada
Vehicle Logistic Center.
4. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian diatas yaitu mengoptimalkan sistem antrian di area VLC agar tidak terjadi
antrian yang cukup lama dan panjang serta mengoptimalkan proses pengiriman kendaraan dengan
standar Just in Time.
5. Metode Penelitian
- metode yang digunakan pada penelitian diatas yaitu ;
- metode Pengujian kebaikan suai (Goodnes Of Fit)
- metode Sistem distribusi poisson
- metode Perhitungan teori antrian
- metode Perhitungan total biaya layanan
- metode Simulasi data Promodel 7.0
6. Hasil Penelitian
Dari hasil penelitian jurnal ini dapat dirumuskan bahwa penggunaan server satu buah memerlukan
waktu antrian yang cukup lama namun memiliki biaya layanan paling sedikit, bila menggunakan
opsi dua server maka waktu antrian akan sedikit namun biaya layanan akan bertambah dan apabila
menggunakan 3 server makan akan didapat waktu antrian paling sedikit namun memiliki biaya
layanan yang tinggi sehingga tidak optimal jika terjadi antrian kendaraan yang sedikit karena ada
waktu menganggur, maka dari itu penulis mengambil kesimpulan jumlah 2 server merupakan
jumlah yang optimal dalam menangani antrian di VLC dengan mempertimbangkan dari segi waktu
dan biaya yang harus dikeluarkan.

Anda mungkin juga menyukai