Puji syukur kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan karunia-Nya makalah ini
dapat selesai tepat pada waktunya.
Adapun makalah yang berjudul Maintenance Inventory Management, merupakan
syarat untuk memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Perawatan jurusan teknik mesin
Politeknik Negeri Bandung.
Dalam menyusun makalah ini penulis sadar bahwa makalah ini masih jauh dari kata
sempurna, baik isi maupun cara penyajiannya, ini karena keterbatasan kemampuan yang
penulis miliki. Oleh karena itu, penulis akan menerima semua saran dan kritik demi
peningkatan kemampuan kami terutama dalam penyusunan makalah.
Harapan penulis, semoga karya yang sederhana ini bisa bermanfaat bagi yang
berkepentingan, baik bagi rekan-rekan program studi teknik mesin maupun masyarakat
umum.
Penyususun
DAFTAR ISI
Kata Pengantar.................................................................................................................i
Daftar Isi...........................................................................................................................ii
Bab I Pendahuluan..........................................................................................................1
1.1
1.2
1.3
Latar belakang.....................................................................................................1
Rumusan masalah...............................................................................................1
Tujuan dan manfaat ............................................................................................1
Pengertian pemeliharaan.....................................................................................2
2.2
Tujuam Pemeliharaan..........................................................................................3
2.3
Fungsi Pemeliharaan...........................................................................................4
2.4
2.5
2.6
Strategi pemeliharaan..........................................................................................9
3.2
3.3
3.4
3.5
Bab IV Penutup..............................................................................................................23
4.1 Simpulan...............................................................................................................23
Daftar Pustaka
24
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Salah satu faktor yang berpengaruh pada sukses tidaknya pelaksanaan
Manajemen Pemeliharaan yang efektif dan efisien adalah kemampuan kita dalam
mengelola inventory (persediaan) atau lebih lengkapnya MAINTENANCE
INVENTORY MANAGEMENT (MIM).
Jika kita mampu mengoptimalkan MIM ini maka akan memberi kontribusi
yang sangat besar dalam upaya meminimunkan biaya inventory serta waktu
tunggu perbaikan. Sebaliknya jika MIM ini tidak mampu kita kelola dengan baik,
akan menyebabkan pembengkakan (tidak efisien/tidak ekonomisnya) biaya
inventori yang pada akhirnya akan meningkatkan biaya total pemeliharaan.
Apalagi jika persentase biaya Inventory dalam komponen biaya total
pemeliharaan ini besar, maka perhitungan yang matang dan hati-hati menjadi
suatu keharusan untuk menjamin efisien dan optimalnya MIM.
1.2 Rumusan Masalah
a. Apa itu Maintenance Management System
b. Ruang lingkup Maintenance Management System
1.3 Tujuan dan Manfaat
1.3.1 Tujuan
Memahami dasar maintenance inventory management yang
meliputi pengertian manajemen, inventory, gudang, kontrol dan
1.3.2
perawatan
melalui
maintenance
inventory
management.
BAB II
Manajemen Perawatan
1
yang
dilakukan
untuk
menjaga
suatu
barang
dalam,
atau
pabrik
dan
mengadakan
perbaikan
atau
Kurang
diperhatikannya
Pemeliharaan
(maintenance)
diantaranya
(maintenance)
Namun
bagi
kegiatan
operasi
perusahaan,
maintenance sudah menjadi dwi fungsi, yaitu pelaksanaan dan kesadaran untuk
melakukan pemeliharaan terhadap fasilitas-fasilitas produksi.
2.2 Tujuan pemeliharaan
Menurut
Daryus A,
(2008)
dalam
Budi
Wahyono,
manajemen
6. Mengadakan suatu kerja sama yang erat dengan fungsi fungsi utama
lainnya dari suatu perusahaan dalam rangka untuk mencapai tujuan
utama perusahaan yaitu tingkat keuntungan ( return on investment )
yang sebaik mungkin dan total biaya yang terendah.
2.3 Fungsi Pemeliharaan
Menurut pendapat Agus Ahyari, (2002) fungsi pemeliharaan adalah agar
dapat memperpanjang umur ekonomis dari mesin dan peralatan produksi yang ada
serta mengusahakan agar mesin dan peralatan produksi tersebut selalu dalam
keadaan
optimal
dan
siap
pakai
untuk
pelaksanaan
proses
produksi.
kesempatan,
yaitu
pemeliharaan
yang
Maintenance
sangat
tepat
dilakukan,
karena
1. Availability:
Perioda waktu dimana fasilitas/peralatan dalam keadaan siap untuk
dipakai/dioperasikan.
2. Downtime: Perioda waktu dimana fasilitas/peralatan dalam keadaan
tidak dipakai/dioperasikan.
3. Check:
Menguji dan membandingkan terhadap standar yang ditunjuk.
4. Facility Register
Alat pencatat data fasilitas/peralatan, istilah lain bisa juga disebut
inventarisasi peralatan/fasilitas.
5. Maintenance management:
Organisasi perawatan dalam suatu kebijakan yang sudah disetujui
bersama.
6. Maintenance Schedule:
Suatu daftar menyeluruh yang berisi kegiatan perawatan dan kejadiankejadian yang menyertainya.
7. Maintenance planning:
Suatu perencanaan yang menetapkan suatu pekerjaan serta metoda,
peralatan, sumber daya manusia dan waktu yang diperlukan untuk
dilakukan dimasa yang akan datang.
8. Overhaul:
Pemeriksaan dan perbaikan secara menyeluruh terhadap suatu fasilitas atau
bagian dari fasilitas sehingga mencapai standar yang dapat diterima.
9. Test:
Membandingkan keadaan suatu alat/fasilitas terhadap standar yang dapat
diterima.
10. User:
Pemakai peralatan/fasilitas.
11. Owner:
Pemilik peralatan/fasilitas.
12. Vendor:
Seseorang atau perusahaan yang menjual peralatan/perlengkapan, pabrikpabrik dan bangunan-bangunan.
13. Efisiensi:
program
perawatan
akan
mempengaruhi
kelangsungan
BAB III
MAINTENANCE INVENTORY MANAGEMENT
3.1 Repair and Maintenace Inventory
Repair & Maintenance
Inventory
Spare Parts
Consumable
Secondary Target of
Optimization Process
Non-moving
Movin
g
Insurance
Excess
Obsolete
Main Target of
Optimization Process
(Excess/shortage)
Benefit:
Secondary Target of
Optimization Process
Cost-Effective
Consumable.
SP
adalah
spare
parts
yang
tingkat/intensitas
10
utama
dan
pertama
di
dalam
mengoptimalkan
RMI
adalah
1.b
11
dibongkar
pasang
untuk
pemeliharaan
dan
canggih
teknologi
yang
digunakan
makin
jauh
Contoh
mesin/sistem
yang
paling
banyak
2.b
Spare parts : adalah komponen yang secara langsung bisa digunakan untuk
pengganti komponen suatu mesin / system. Untuk jenis penyimpan spare part
12
ada parameter lain yaitu biaya insurance. Biaya insuramce ini adalah biaya
yang harus diadakan untuk menjamin keberadaan komponen dalam gudang.
Spare part yang dimaksud adalah :
1
digunakan secara khusus untuk satu atau peraltana yang sangat spesifik
contoh dari spare part adalah bearing khusus, motor drive, gear, maupun
peralatan elektronik khusus.
2
Normal maintenance stock : adalah komponen spare part yang memiliki ciriciri relatif tidak semahal spare part, dapat digunakan pada komponen mesin /
system yang umum dan memiliki waktu rate turnover yang lebih cepat
dibanding spare part.
Contoh dari normal maintenance stock adalah pipa, katup standar, common
bearing, elaktrik wiring dan switches, baut, welding rod dan konduktor
elektrikal.
maintenance hanya memiliki tools dengan status pinjam dan tools ayng sudah
rusak diganti kembali dengan tanggung jawab pihak warehouse.
Contoh dari tools adalah obeng, tang, kunci pass, impacter, hammer.
4
13
3.3
apabila:
Digunakan untuk mesin yang kalau terjadi kemacetan akan mengakibatkan
kerugian besar.
Digunakan untuk satu atau dua mesin tertentu.
Dalam pemakaiannya lebih tahan lama daripada Spare Parts biasa.
Sulit untuk pengadaan cepat.
Relatif lebih mahal dibandingkan dengan Spare Parts lainnya.
2
Gudang Perawatan
Gudang ini menyimpan berbagai sarana atau perlengkapan yangdiperlukan
untuk pekerjaan perawatan. Perlengkapan yang disimpan dalam gudang
perawatan umum antara lain: perlengkapan pelumasan dan pengecatan,
peralatan perkakas tangan, kunci-kunci, alat-alat potong, alat pembersih, alatalat ukur, dan alat-alat bantu perawatan yang tidak terdapat di gudang lain.
3.4
Spare Parts atau material merupakan bagian pokok yang perlu diperhitungkan
dalam pengaruhnya terhadap biaya perawatan. Oleh karena itu, pemakaian
material atau Spare Parts direalisasikan sehemat mungkin dan perlu pengontrolan
dalam pengelolaannya.
Pada dasarnya pengontrolan material atau Spare Parts dapat ditentukan sesuai
dengan kebutuhan usaha dan kondisi pengoperasiannya. Namun demikian
perubahan dapat saja terjadi dan memerlukan pengaturan setiap waktu. Jadi setiap
bagian perawatan perlu mengorgasisasian sistem penyimpanan Spare Parts dan
mengembangkan suatu program pengontrolan yang dibutuhkan secara khusus.
Dalam kaitan ini, penting adanya perhatian manajemen untuk pengontrolan
material atau Spare Parts yang dibutuhkan pada pekerjaan perawatan. Usahausaha yang perlu ditangani dalam mengelola dan mengontrol Spare Parts
mencakup sistem order, rencana teknik untuk mengganti atau memperbaiki,
penanggulangan masalah produk yang berubah karena pengaruh material atau
Spare Parts , persediaan Spare Parts sesuai dengan kebutuhan fasilitas yang akan
menggunakannya.
15
adanya:
a. Sistem pencatatan (record system).
Penyimpanan Spare Parts , material, dan perlengkapan lainnya
harus tercatat secara sistematis. Perlu adanya sistem penomoran
dalam pembukuan yang menjelaskan deskripsi, lokasi, biaya,
16
17
di atas batas
Biaya
pengadaan
administrasi,
19
3.5
Ongkos ini diperlukan karena kita akan menghitung ukuran lot ekonomis. Untuk
menghitungnya kita terlebih dahulu harus tahu apa yang dimaksud dengan kedua
jenis ongkos ini.
20
Ongkos penyiapan adalah ongkos yang terjadi mulai dari kita memesan sampai
barang siap di gudang. Ongkos ini jika diperinci terdiri dari antara lain :
ongkos angkutan
pajak
ongkos modal yang tertanam dalam persediaan, yang mana timbul karena
jumlah uang yang ditanam dalam persediaan, tidak dapat dimanfaatkan untuk
kegiatan lain yang menguntungkan, misalnya ditanam di bank.
ongkos simpan, yang timbul karena kita menyewa tempat simpan tersebut atau
ongkos kesempatan yang hilang karena fasilitas penyimpanan tersebut tidak
dapat digunakan untuk kegiatan lain yang menguntungkan.
asuransi dan pajak yang dikenakan pada barang yang disimpan dalam
persediaan.
ongkos simpan
2% - 5%
1% - 2%
2% - 6%
16% - 20%
5% - 16%
21
22
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
23
DAFTAR PUSTAKA
.
Hedri. 2012. Perancangan Sistem Keandalan dan
Pemeliharaan. [pdf]
http://academia.edu.documents/35435641/06._Maintena
nce_Inventory_Management_1.doc
[4 November 2016]
[4 November 2016]
24
25
MAKALAH
Oleh :
Afgan Fajar Alfian
(141211033)