Pada dasarnya kenyamanan manusia dalam bangunan dapat dirasakan secara fisik maupun non fisik.
Kenyamanan fisik didasarkan pada kebutuhan standar, sedangkan non fisik pada persepsi manusia.
Pembahasan dititik beratkan pada kenyamanan fisik pengudaraan, pencahayaan, dan bunyi/ kebisingan.
Adapun standar kenyamanan untuk setiap ruang ditentukan oleh macam kegiatan yang dilakukan
dalam ruang dan iklim setempat. Untuk daerah tropis dengan ciri-ciri temperatur, kelembaban, dan
aliran udara yang tinggi. maka untuk menunjang kenyamanan. AC (pengkondisian udara buatan)
sangat penting. Adapun manfaat lebih dalam penggunaan AC antara lain:
Fungsi AC secara umum adalah menurunkan temperatur & kelembaban ruang, dengan cara berikut :
Mesin pengatur udara (air conditioning) terdiri dari :
Kompresor yang mensirkulasikan zat pendingin (refrigerant) kedalam kumparan pipa tembaga (coil),
dimana udara dari dalam ruang diserempetkan pada kumparan (convectie) yang panasnya diserap oleh
refrigerant yang akhirnya mengembun.
Adapun udara dalam ruang diisap & embun kembali masuk ruang oleh blower (kipas).
Setelah udara lewat kumparan, temperaturnya menurun karena panasnya dipakai oleh refrigerant yang
mengembun. Pada saat yang sama, uap air dalam udara mengembun pula, sehingga kelembaban udara
menurun.
1. WINDOW UNIT.
AC Window, pada AC jenis window, semua semua komponen AC seperti filter udara, evaporator,
blower, compressor, condenser, refrigerant filter, expansion valve dan controll unit terpasang pada
satu base plate, kemudian base plate beserta semua komponen AC tersebut dimasukkan kedalam
kotak plat sehingga menjadi satu unit yang kompak.
Kelebihan AC window :
Pemasangannya pertama maupun pembongkaran kembali apabila akan dipindahkan mudah
dilaksanakan.
Pemeliharaan/perawatan mudah dilaksanakan.
Harga murah.
Kekurangan AC window :
Karena semua komponen AC terpasang pada base plate yang posisinya dekat dengan ruangan
yang didinginkan, maka cederung menimbulkan suara berisik (terutama akibat suara dari
compressor).
Tidak semua ruangan dapat dipasang AC window, karena AC window harus dipasang dengan
cara bagian condenser menghadap ketempat terbuka supaya udara panas dapat dibuang kealam
bebas. Desain bangunan seperti Ruko, dimana ruangan yang berhubungan dengan udara luar
hanya ada didepan dan belakang saja, bahkan mungkin hanya bagian depan saja, maka pada
ruangan yang posisinya ditengah tidak dapat dipasang AC jenis window.
2. SPLIT UNIT.
AC Split, pada AC jenis split komponen AC dibagi menjadi dua unit yaitu unit indoor yang terdiri
dari filter udara, evaporator dan evaporator blower, expansion valve dan controll unit, serta unit
outdoor yang terdiri dari compresor, condenser, condenser blower dan refrigerant filter.
Selanjutnya selanjutnya antara unit indoor dengan unit outdoor dihubungkan dengan 2 buah saluran
refrigerant, satu buah untuk menghubungkan evaporator dengan compressor dan dan satu buah
untuk menghubungkan refrigerant filter dengan expansion valve serta kabel power untuk memasok
arus listrik untuk compressor dan condenser blower.
Kelebihan AC split :
Bisa dipasang pada ruangan yang tidak berhubungan dengan udara luar, misalnya pada ruangan
yang posisinya ditengah pada bangunan Ruko, karena condenser yang terpasang pada outdoor
bisa ditempatkan ditempat yang berhubungan dengan udara luar jauh dari ruangan yang
didinginkan.
Suara didalam ruangan tidak berisik.
Kekurangan AC split :
Pemasangan pertama maupun pembongkaran apabila akan dipindahkan membutuhkan tenaga
yang terlatih.
Pemeliharaan/perawatan membutuhkan peralatan khusus dan tenaga yang terlatih.
Harganya lebih mahal.
Cara perhitungan dalam menentukan kapasitas AC Split yg sesuai utk ruangan adalah :
Atau dgn menghitung faktor insulasi ruangan (I) dan arah dinding terpanjang (E) :
I = nilai 10 jika ruang berinsulasi (berada di lantai bawah, atau berhimpit dengan ruang
lain). Nilai 18 jika ruang tidak berinsulasi (di lantai atas).
E = nilai 16 jika dinding terpanjang menghadap utara; nilai 17 jika menghadap timur; nilai
18 jika menghadap selatan; dan nilai 20 jika menghadap barat.
Sekarang coba bandingkan jika dihitung sendiri kebutuhan kapasitas pendingin ruangan.
Sebagai contoh: per Meter persegi (M2) ruangan membutuhkan sekitar 400 BTUH (British
Thermal Unit per Hour), maka ruangan tadi memerlukan 20 x 400 = 8.000 BTUH.
Karena 1 PK (Paard Kracht/Daya Kuda) setara itu dengan 2.542,5 BTUH
Maka sebenarnya kapasitas untuk ruangan 4×5 M hanya membutuhkan 8.000/2.542,5 = 3,5 PK.
Jadi, siapa yang salah hitung?
Perhitungan kita tetap benar, Supplier pun juga tidak salah.
Karena kita berbicara tentang kapasitas pendinginan, sementara Supplier akan berbicara soal
“kemampuan kompresor“.
Karena dua-duanya berujung ke PK, kacau balau ‘kan jadinya?
Dalam kasus di atas, kira-kira data yang umum saat ini adalah sebagai berikut:
Daya Pendinginan = 9.200 BTUH (setara 3,8 PK);
Daya Listrik = 500 W (setara 0,67 PK);
Daya Kompresor = 1 PK.
Data ini hanya berlaku pada merek barang tertentu. Dengan adanya teknologi yang terus
berkembang, bisa jadi dengan daya listrik 400 W dan daya kompresor 1 PK bisa menghasilkan
daya pendinginan sebesar 12.000 BTUH. Berarti kalau kita mengacu pada saran Supplier tadi,
kapasitas ini sudah berlebihan. Oleh karena itu, sebaiknya kita mengacu pada daya pendinginan,
dan bukan daya kompresor.
B. AC CENTRAL.
Pada AC jenis ini udara dari ruangan/bangunan didinginkan pada cooling plant diluar
ruangan/bangunan tersebut kemudian udara yang telah dingin dialirkan kembali kedalam
ruangan/bangunan. AC jenis ini biasanya dipergunakan di hotel atau mall.
Kelebihan AC sentral :
Suara didalam ruangan tidak berisik sama sekali.
Estetika ruangan terjaga, karena tidak ada unit indoor.
Kekurangan AC sentral :
Perencanaan, instalasi, operasi dan pemeliharaan membutuhkan tenaga yang betul-betul
terlatih.
Apabila terjadi kerusakan pada waktu beroperasi, maka dampaknya dirasakan pada seluruh
ruangan. Jika satu komponen mengalami kerusakan dan sistem AC sentral tidak hidup maka
semua ruangan tidak akan merasakan udara sejuk
Pengaturan temperatur udara hanya dapat dilakukan pada sentral cooling plant.
Biaya investasi awal serta biaya operasi dan pemeliharaan tinggi.
Jika temperatur udara terlalu rendah atau dingin maka pengaturannya harus pada termostat di
koil pendingin pada komponen AHU
Ada dua sistem AC Central yang ada di pasaran saat ini yaitu : Sistem Air (Water System) Dan
Sistem Freon (Air System). Perbedaan karakteristik keduanya adalah : pada sistem air, media
pembawa dingin yang berjalan dalam pipa distribusi adalah air / water, sedangkan pada sistem freon,
media yang dipakai untuk membawa dingin adalah freon. Sistem air memiliki kelebihan dapat
digunakan dalam skala yang besar / gedung bertingkat atau mall yang berukuran besar, sedangkan
Sistem freon hanya dapat dipakai dalam sistem yang tidak terlalu besar / jauh jaraknya antara unit
indoor dan outdoor.
1. Sistem Freon
Pada sistem freon, unit AC Central yang dikenal biasa disebut dengan Split Duct. Prinsip kerjanya
hampir sama dengan sistem ac split biasa, akan tetapi lubang udaranya menggunakan sistem
ducting / pipa dan pada tiap-tiap keluaran udaranya menggunakan diffuser. Untuk mengatur besar
kecilnya udara yang keluar digunakan damper.
Sistem ini cocok digunakan untuk keperluan : Mini market, Klinik, Sekolah / universitas, Ruangan
kantor, dll.
Kelebihan sistem ac central split duct ini adalah pendistribusian dinginnya merata pada setiap
ruangan dan komponen yang dipakai tidak terlalu banyak karena hanya menggunakan unit indoor,
condensing unit / outdoor ac, dan ducting ac / saluran ac.
Untuk mendinginkan air yang akan di distribusikan, maka digunakan Chiller. Chiller bertugas
memindahkan panas yang di dapat dari sirkulasi di dalam ruangan ke sistem sirkulasi luar gedung.
Lalu air yang panas itu kemudian di dinginkan dengan menggunakan cooling tower.
Sistem AC Central yang menggunakan air ini biasanya lebih cocok digunakan pada :
Gedung bertingkat
Mall yang besar
Stadium
Pabrik
Bandara udara
Terminal kereta, dll.
Kelebihan dari sistem AC Central yang menggunakan media air ini adalah kemampuannya
membawa kalor dari satu titik ke titik yang lain lebih tahan lama ketimbang menggunakan sistem
freon.
1. ALL AIR SYSTEM adalah suatu sistem AC dimana proses pendinginan udara di dalam suatu
ruang tertutup diproses oleh AHU ( Air Handling Unit ) yang ditempatkan pada ruang lain yang
terpisah. Udara dingin dari AHU melewati ducting supply & diffuser didistribusikan kedalam
ruangan yang akan didinginkan dan udara panas dari ruangan tersebut dikembalikan lagi ke AHU
untuk didinginkan melewati grille & ducting return, demikian seterusnya sehingga tercipta suatu
siklus tertutup.
AC CENTRAL ALL WATER SYSTEM adalah suatu sistem AC dimana proses pendinginan
udara didalam suatu ruang tertutup diproses oleh FCU ( Fan Coil Unit ) yang ditempatkan pada
ruang yang didinginkan.
Air dingin yang dihasilkan oleh chiller didistribusikan ke FCU dengan menggunakan pipa yang
diisolasi, selanjutnya udara didalam ruangan dihembuskan melewati FCU sehingga menjadi dingin
dan selanjutnya udara dingin didistribusikan keruangan.
Pada unit pendingin atau Chiller yang menganut system kompresi uap, komponennya terdiri dari
kompresor, kondensor, alat ekspansi dan evaporator. Pada Chiller biasanya tipe kondensornya
adalah water-cooled condenser. Air untuk mendinginkan kondensor dialirkan melalui pipa yang
kemudian outputnya didinginkan kembali secara evaporative cooling pada cooling tower.
Pada komponen evaporator, jika sistemnya indirect cooling maka fluida yang didinginkan tidak
langsung udara melainkan air yang dialirkan melalui system pemipaan. Air yang mengalami
pendinginan pada evaporator dialirkan menuju system penanganan udara (AHU) menuju koil
pendingin.
Komponen-komponen yang ada di dalam setiap AHU yaitu :
Filter merupakan penyaring udara dari kotoran, debu, atau partikel-partikel lainnya sehingga
diharapkan udara yang dihasilkan lebih bersih. Filter ini dibedakan berdasarkan kelas-
kelasnya.
Centrifugal fan merupakan kipas/blower sentrifugal yang berfungsi untuk mendistribusikan
udara melewati ducting menuju ruangan-ruangan.
Koil pendingin, merupakan komponen yang berfungsi menurunkan temperatur udara.
Prinsip kerja secara sederhana pada unit penanganan udara ini adalah menyedot udara dari ruangan
(return air) yang kemudian dicampur dengan udara segar dari lingkungan (fresh air) dengan
komposisi yang bisa diubah-ubah sesuai keinginan. Campuran udara tersebut masuk menuju AHU
melewati filter, fan sentrifugal dan koil pendingin. Setelah itu udara yang telah mengalami
penurunan temperatur didistribusikan secara merata ke setiap ruangan melewati saluran udara
(ducting) yang telah dirancang terlebih dahulu sehingga lokasi yang jauh sekalipun bisa
terjangkau.
Secara garis besar, Sistem AC Central terbagi atas beberapa komponen utama yaitu :
Chiller / Condensing Unit / Outdoor AC yaitu Unit pendingin
AHU (Air Handling Unit) yaitu Unit pengatur udara
Ducting AC / saluran ac/system saluran udara
Cooling Tower
Pompa Sirkulasi
System control & kelistrikan
b. Screw
c. Centrifugal
a. Air Cooler
b. Water Cooler
Air es diproduksi dalam chiller, mesin pembuat air es yang menggunakan refrigerant sebagai zat
pendingin. Unit pendingin atau chiller yang menganut system kompresi uap, komponennya terdiri
dari kompresor, kondensor, alat ekspansi dan evaporator. Pada chiller biasanya tipe kondensornya
adalah water-cooled condenser.
Air untuk mendinginkan kondensor dialirkan melalui pipa yang kemudian outputnya didinginkan
kembali secara evaporative cooling pada cooling tower.
Pada komponen evaporator, jika sistemnya indirect cooling maka fluida yang didinginkan tidak
langsung udara melainkan air yang dialirkan melalui system pemipaan. Air yang mengalami
pendinginan pada evaporator dialirkan menuju system penanganan udara (AHU) menuju koil
pendingin.
Gambar 6. Chiller
2. AHU (Air Handling Unit)/Unit Penanganan Udara
AHU adalah suatu mesin penukar kalor, dimana udara panas dari ruangan dihembuskan melewati
coil pendingin didalam AHU sehingga menjadi udara dingin yang selanjutnya didistribusikan ke
ruangan.
Pada mesin pengolah udara/air handling unit AHU), udara diserempetkan pada kumparan pipa
dimana air es disirkulasikan. Udara dingin dari AHU melewati ducting supply & diffuser
didistribusikan kedalam ruangan yang akan didinginkan dan udara panas dari ruangan tersebut
dikembalikan lagi ke AHU untuk didinginkan melewati grille & ducting return, demikian
seterusnya sehingga tercipta suatu siklus tertutup.
Mesin pengolah udara berisi : kumparan pipa (coil), blower dan filter udara. AHU dapat
ditempatkan di setiap lantai atau satu AHU dapat melayani 2-3 lantai, atau jika lantai luas maka
satu lantai dilayani 2 atau lebih AHU.dalam perancangan harus diperiksa kapasitas AHU berapa
yang ada dipasaran.
Sistim kerja Cooling Tower dapat di jelaskan sebagai berikut : condenser di unit Chiller akan
memiliki temperature dan tekanan yang tinggi akibat tekanan kerja dari Kompresor, sehingga
diperlukan media pendingin untuk merubah fase refrigerant di condenser tersebut, untuk itu dibuat
suatu sistim pendinginan dengan menggunakan media air yang disirkulasikan oleh pompa ke unit
Cooling Tower, dimana air yang disirkulasikan tersebut akan membawa kalor dari condenser
untuk kemudian di lepaskan kalornya ke udara di Cooling Tower, sehingga air akan mengalami
penurunan temperature dan kembali disirkulasikan kembali ke unit condenser.
Unit Cooling Tower sendiri terdiri dari : satu unit casing Cooling Tower, Motor Blower, Basin dan
Water Filler atau jika diartikan menjadi sirip – sirip pendingin air.
Proses yang terjadi pada chiller atau unit pendingin dalam system AC sentral dengan system
kompresi uap terdiri dari proses kompresi, kondensasi, ekspansi dan evaporasi. Proses ini terjadi
dalam satu siklus tertutup yang menggunakan fluida kerja berupa refrigerant yang mengalir dalam
system pemipaan yang terhubung dari satu komponen ke komponen lainnya. Kondensor pada
chiller biasanya berbentuk water-cooled condenser yang menggunakan air untuk proses
pendinginan refrigeran. Secara umum bentuk konstruksinya berupa shell & tube dimana air
mengalir memasuki shell/ tabung dan uap refrigeran superheat mengalir dalam pipa yang berada di
dalam tabung sehingga terjadi proses pertukaran kalor. Uap refrigeran superheat berubah fasa
menjadi cair yang memiliki tekanan tinggi mengalir menuju alat ekspansi, sementara air yang
keluar memiliki temperatur yang lebih tinggi. Karena air ini akan digunakan lagi untuk proses
pendinginan kondensor maka tentu saja temperaturnya harus diturunkan kembali atau didinginkan
pada cooling tower.
Langkah pertama adalah memompa air panas tersebut menuju cooling tower melewati system
pemipaan yang pada ujungnya memiliki banyak nozzle untuk tahap spraying atau semburan. Air
panas yang keluar dari nozzle secara langsung melakukan kontak dengan udara sekitar yang
bergerak secara paksa karena pengaruh.fan/blower yang terpasang pada cooling tower. Sistem ini
sangat efektif dalam proses pendinginan air karena suhu kondensasinya sangat rendah mendekati
suhu wet-bulb udara. Air yang sudah mengalami penurunan temperature ditampung dalam
bak/basin untuk kemudian dipompa kembali menuju kondensor yang berada di dalam chiller.
Pada cooling tower juga dipasang katup make up water yang dihubungkan ke sumber air terdekat
untuk menambah kapasitas air pendingin jika terjadi kehilangan air ketika proses evaporative
cooling tersebut. Prestasi menara pendingin biasanya dinyatakan dalam “range” dan “approach”,
dimana range adalah penurunan suhu air yang melewati cooling tower dan approach adalah selisih
antara udara suhu udara wet-bulb dan suhu air yang keluar.
Perpindahan kalor yang terjadi pada cooling tower berlangsung dari air ke udara tak jenuh. Ada
dua penyebab terjadinya perpindahan kalor yaitu perbedaan suhu dan perbedaan tekanan parsial
antara air dan udara.
Suhu pengembunan yang rendah pada cooling tower membuat sistem ini lebih hemat energi jika
digunakan untuk system refrigerasi pada skala besar seperti chiller.
Salah satu kekurangannya adalah bahwa sistem ini tidak praktis karena jarak yang jauh antara
chiller dan cooling tower sehingga memerlukan system pemipaan yang relative panjang. Selain itu
juga biaya perawatan cooling tower cukup tinggi dibandingkan system lainnya.
5. Pompa sirkulasi
Ada dua jenis pompa sirkulasi, yaitu :
a. Pompa sirkulasi air dingin ( Chilled Water Pump ) berfungsi mensirkulasikan air dingin dari
Chiller ke Koil pendingin AHU / FCU.
5. Ducting AC
Ducting AC adalah Ducting untuk AC biasanya dipakai untuk instalasi AC sentral atau AC Split
Duct. AC Sentral biasanya diperuntukkan untuk instalasi AC di satu gedung yang tidak memiliki
pengatur suhu sendiri-sendiri (misalnya per ruang). Semua dikontrol di satu titik dan kemudian
hawa dinginnya didistribusikan dengan pipa ke ruangan-ruangan. Dengan AC Central yang bisa
dilakukan Cuma mengecilkan dan membesarkan lubang tempat hawa dingin AC masuk ke ruang
kita. Contoh AC Central adalah di mall atau di dalam bis ber-AC.
Sedangkan Sistem ducting untuk AC, atau juga popular dengan sebutan “Air Handling System”,
merupakan bagian penting dalam sistem AC sebagai alat penghantar udara yang telah
dikondisikan dari sumber dingin ataupun panas ke ruang yang akan dikondisikan. Perkembangan
desain ducting untuk AC hingga saat ini sangat dipengaruhi oleh tuntutan efisiensi, terutama
efisiensi energi, material, pemakaian ruang, dan perawatan.