Anda di halaman 1dari 45

Presented by

Dr. Eng. Ir. LISTIANI NURUL HUDA, MT


Departemen Teknik Industri
Universitas Sumatera Utara (USU)
Email: lnurulh@gmail.com
REFERENSI
SILABUS MATA KULIAH
ANALISA PERANCANGAN KERJA
KULIA TOPIK/POKOK BAHASAN SUB POKOK BAHASAN) BAHAN BACAAN
H KE-
1,2 Pengantar Analisa Perancangan Kerja - Definisi, Sejarah dan Aplikasi di sistem nyata,
dan Perkembangannya - Alat-alat analisis dan perancangan kerja Kaizen, Gemba,
SMED, Poka Yoke
Studi metode kerja : Peta-peta kerja FPC, APC, FD, Gang Chart
keseluruhan
4, 5 Peta-peta kerja stempat MMC, PTTK, Therblig
6 Ekonomi Gerakan Prinsip ekonomi gerakan
7 Presentasi Tugas 1 (kelompok) Peta Kerja awal, Analisis Kelemahan (narasi dan tabel), Usul
Perbaikan (kalimat), Peta Usulan
8 Presentasi Tugas 2 (kelompok) Peta Kerja awal, Analisis Kelemahan (narasi dan tabel), Usul
Perbaikan (kalimat), Peta Usulan
MID-SEMESTER
10,11, Studi Waktu: - Cara langsung (stop watch time study dan work sampling)
12 - Tidak langsung (MTM, PTSS)
- Rating Faktor dan Allowance
13 Aplikasi Studi Waktu & Tugas Keseimbangan Lintasan, Jumlah Tenaga Kerja, Jumlah Mesin,
Biaya Produksi
14 Aplikasi Studi Waktu & Tugas Penentuan kapasitas kerja, Pengaturan jam kerja, Upah dan
Insentif, Penjadwalan kerja
15,16 Presentasi Tugas 3 (kelompok) Hasil pengukuran cara langsung dan perbaikan metoda kerja
Hasil Pembelajaran
 Umum: Mahasiswa akan mengerti tentang Analisa
Perancangan Kerja serta aplikasinya dalam
rancangan sistem kerja.
 Khusus: Mahasiwa dapat mampu menjelaskan
perkembangan konsep analisa perancangan kerja
dalam suatu sistem kerja

 Penilaian :
Tugas 40 %
Quiz 10 %
UTS 25 %
UAS 25 %
Kuliah 1

DEFINISI SEJARAH DAN


APLIKASI ANALISA
PERANCANGAN KERJA
TEKNIK TATA CARA
 Definisi:
Teknik Tata Cara Kerja merupakan suatu ilmu yang
terdiri dari teknik-teknik dan prinsip-prinsip untuk
mendapatkan rancangan yang lebih baik dari sistem
kerja.Teknik dan prinsip ini digunakan untuk mengatur
komponen sistem kerja yang terdiri dari :
• Manusia dengan sifat dan kemampuannya.
• Bahan, perlengkapan, dan peralatan kerja.
• Lingkungan kerja.
 Merupakan penggabungan ilmu-ilmu ergonomi dan
ilmu perancangan kerja
Sejarah dan Perkembangan TTC
1. Penelitian 1: F.W. Taylor (Pengukuran waktu), 1881.
 Hasil produksi lebih kecil dari hasil produksi riel
 Out put yang maksimal dengan besar tenaga yang dikeluarkan.

Hasil Daya Tahan


Pekerja

Banyak Lama

Sedikit Sebentar

Tenaga
Tenaga Kecil Besar
Kecil Besar

Gambar Hubungan antara hasil produksi dengan tenaga yang dikeluarkan


Sejarah dan Perkembangan TTC
 Kesimpulan F.W. Taylor (Pengukuran waktu) hasil kerja
dipengaruhi oleh:
 Lamanya waktu bekerja.

 Lamanya waktu istirahat.


 Frekuensi istirahat.
 Dari penelitian yang dilakukan oleh F.W. Taylor ini,
berkembang cara-cara lain yaitu:
 Data waktu standar.
 Data waktu gerakan.
 Sampling pekerjaan (Work Sampling).
Sejarah dan Perkembangan TTC (lanjutan)
 Penelitian 2: F.W. Taylor (Pengukuran waktu)
 Menyekop dan mengangkat biji besi  alat yang
digunakan adalah sekop dengan berbagai ukuran.
 Ukuran sekop dicatat hasil angkutannya  21,5 Lb
terbanyak
 Kurva hasil kerja sebagai fungsi dari beban kerja
dapat dilihat pada gambar berikut :
Hasil Kerja Total

Maksimal

Beban Kerja
Optimal
Gambar Hubungan antara fungsi Beban Kerja dan Hasil Kerja
Sejarah dan Perkembangan TTC (lanjutan)
 Penelitian lain: F.W. Taylor (Pengukuran waktu)
•The Scientific Management
• Pemikiran dan usaha untuk menyelesaikan berbagai
masalah secara ilmiah.
• Pentingnya peranan manusia dalam sistem produksi
• Mengembangkan bentuk organisasi Fungsional.
• Menyelidiki faktor-faktor yang mempengaruhi umur
pahat (rumus umur pahat).
Sejarah dan Perkembangan TTC (lanjutan)
2. F.B. Gilbreth (Studi Gerakan)
• F.B. Gilbreth adalah seorang kontraktor bangunan di Amerika
Serikat  ketidak efisienan gerakan-gerakan kerja
menyusun batu bata.
• Tahun 1909, dibantu istrinya yang bernama Lilian (seorang
Psikolog) :
• Pengamatan gerakan-gerakan kerja dari pekerja yang
menyusun batu bata.
• Alat yang digunakan adalah kamera film untuk merekam
gerakan kerja.
• Hasilnya dipelajari dengan mengamati hasil rekaman
dengan kecepatan putar yang sangat lambat (slow
motion)
Sejarah dan Perkembangan TTC (lanjutan)
• Hasil: elemen-elemen gerakan berjumlah 17 buah yang di-
sebut dengan Elemen Gerakan Dasar (Therblig).
• Therblig adalah perbaikan gerakan kerja dilakukan.
• Elemen-elemen gerakan Therblig ada 3 kelompok :
• Elemen gerakan produktif.
• Elemen gerakan semi produktif.
• Elemen gerakan non produktif.
• Tahun 1911: buku “Motion Study” yang berisi tentang
pengembangan serangkaian prinsip-prinsip Perancangan
Sitem Kerja (Ekonomi Gerakan)  pengukuran waktu dan
studi gerakan awal perkembangan Teknik Tata Cara Kerja.
Sejarah dan Perkembangan TTC (lanjutan)
• Studi gerakan memperoleh berbagai rancangan sistem kerja
yang baik bagi suatu pekerjaan. Rancangan terbaik
membutuhkan waktu tersingkat yang dapat diperoleh dengan
adanya pengukuran waktu kerja. Studi gerakan dan
pengukuran waktu merupakan dua hal yang saling
melengkapi yang kemudian disebut dengan “Time and
Motion Study (Methods Engineering)”.

• Selain dari F.W. Taylor dan F.B. GilbrethI, seorang pekerja


yang berkebangsaan Inggris yang bernama L.H.C. Tippet
melakukan pemaduan antara pengukuran waktu, prinsip-
prinsip gerakan, dan teknik-teknik matematika.
ANY QUESTION?
ANALISA
PERANCANGAN
KERJA (APK)
DEFINISI DAN PERKEMBANGAN APK

 Manusia sejak pertama ada sampai


sekarang selama 24-jam selalu berada
dalam kondisi kerja apapun maksud dan
motivasinya.
 Namun demikian definisi kerja diartikan
berbagai macam, seperti berikut:
DEFENISI KERJA
 Neff dalam Sutalaksana (1979) mendefinisikan kerja sebagai:
“ Kegiatan manusia merubah keadaan-keadaan tertentu dari
alam lingkungan yang ditujukan untuk mempertahankan dan
memelihara kelangsungan hidupnya.”
 Miller (1967):
“any set of activities occurring about the same time, sharing
some common purpose that is recognized by a task performer”.
 Bennet (1971):
“generally speaking, any kind of behaviour that can reasonably
be labeled with a verb can be called a task”.
 Teicher and Whitehead (1973):
“a transfer of information between components (within a
system).”
 Rajan and Wilson (1997):
“a task has a set goal and is purposive and that is achieved by
an action (cognitive or physical in nature).”
Definisi Kerja (lanjutan)

 Sehingga pengertian kerja sebenarnya sangat luas.


 Hampir semua aktivitas manusia bisa kita sebut sebagai
„kerja‟, apapun motif atau tujuannya.
 Perluasan motif atau tujuan itu terjadi karena tidak
semua manusia bekerja semata-mata untuk
mempertahankan hidupnya. Ada manusia yang bekerja
untuk mencari nafkah atau makan sehari-hari, ada
manusia yang bekerja supaya dapat bertemu dengan
orang lain, ada pula orang yang bekerja karena ingin
memperoleh kepuasaan tertentu seperti artis atau
seniman, dan sebagainya.
Macam-macam kerja:

 Kerja fisik berat seperti mencangkul, mengangkat beban.


 Kerja fisik moderat seperti: memegang suatu beban.
 Psycho-motor skills, seperti: merakit, mengetik.
 Vigilance skills, seperti: inspeksi, radar.
 Diagnosis, seperti: fault recognition.
 Decision making, seperti: goal programming, dll.
 Reasoning/problem solving
 Kreativitas: seni, desain
 Kombinasi
 dll
Analisis Perancangan Kerja (APK)?
 Pada awal berdirinya Teknik Industri, keilmuan Analisis
Perancangan Kerja (APK) masih bernama Methods
Engineering atau di Indonesia disebut sebagai Teknik Tata
Cara Kerja. Sutalaksana dkk (1979) mendefinisikan Teknik
Tata Cara Kerja ini sebagai: “Suatu ilmu yang mempelajari
prinsip-prinsip dan teknik-teknik untuk mendapatkan suatu
rancangan sistem kerja yang terbaik.”
 Oleh karena itu A P K adalah ilmu yang terdiri dari prinsip-
prinsip dan teknik-teknik untuk mendapatkan rancangan
terbaik dari sistem kerja yang terdiri dari manusia, mesin,
material, dan peralatan kerja serta lingkungan kerja agar
sistem kerja tersebut efektif dan efisien.
Apa Tujuan APK?
 Tujuan APK adalah menghasilkan suatu sistem kerja
yang ENASE yaitu efektif, nyaman, aman, sehat dan
efisien.
 Maksud dari tujuan ini adalah penerapan APK pada
sistem kerja yang dirancang berjalan efektif yakni
mampu menghasilkan output sesuai dengan tujuan yang
ditetapkan, nyaman, aman, dan sehat bagi pekerja dan
orang-orang yang berada di sekitar lingkungan tempat
kerja itu berlangsung, serta efisien dalam arti bahwa
biaya yang diperlukan untuk menyelesaikan suatu
pekerjaan tertentu kecil nilainya dibanding dengan
output yang dihasilkan.
Apa yang dipelajari di APK?
 Pengetahuan tentang teknik-teknik identifikasi masalah,
analisis, perancangan dan pengukuran sistem kerja.
 Pentingnya perancangan sistem yang berpusat pada
manusia (human centered design) dari suatu sistem kerja
yang terdiri dari manusia, mesin, material, peralatan, dan
lingkungan kerja (fisik dan psikis).
 Pengetahuan tentang teknik pengukuran sistem kerja.
 Pengetahuan tentang dinamika perancangan untuk selalu
mendapatkan rancangan sistem kerja yang lebih baik,
efektif, nyaman, aman, sehat dan efisien (ENASE).
 Aplikasi keilmuan APK dalam perancangan produk, industri
manufaktur (konvensional dan terotomasi), dan industri
jasa/perkantoran.
Ruang Lingkup APK
1. Lingkup Teknis
 Perubahan teknologi yang semakin cepat serta level
teknologi yang semakin kompleks, di satu sisi
menyebabkan ketergantungan manusia pada alam semakin
berkurang serta berbagai keuntungan lainnya yang
bermanfaat bagi industri manufaktur.
 Namun di sisi yang lain, perubahan ini juga menyebabkan
ketergantungan manusia pada teknologi itu sendiri,
sehingga efektivitas sistem secara keseluruhan
sebenarnya tidak terlalu banyak berpengaruh.
 Oleh karena itu diperlukan suatu pendekatan yang lebih
komprehensif dengan penekanan pada aspek manusia
sebagai komponen sistem yang paling utama (Aspek
Ergonomi).
Ruang Lingkup APK (lanjutan)
2. Lingkup organisasi
 APK menyangkut desain dan analisis berbagai jenis
pekerjaan. Baik pekerjaan-pekerjaan yang dilakukan
oleh perorangan, dengan kontrol individu, maupun
pekerjaan-pekerjaan yang dilakukan secara
berkelompok, yang membutuhkan koordinasi dan tipe
pengontrolan yang berbeda-beda.
 Kedua jenis pekerjaan tersebut memiliki sifat dan
karakteristik kerja yang berbeda, sehingga di dalam
analisisnya pun membutuhkan pendekatan atau metode
yang berbeda pula.
 Hal tersebut diakomodir oleh berbagai pengetahuan
dan teknik yang terlingkupi oleh keilmuan APK dan E.
Ruang Lingkup APK (lanjutan)
3. Lingkup Legalitas
 Meningkatnya aturan-aturan atau legislasi
memberikan berbagai dampak bagi pekerja.
Jam kerja maksimum, upah minimum, dan lain-
lain. Hal ini disebabkan karena semakin
disadarinya peran penting manusia di dalam
sistem kerja dan berbagai keuntungan yang
dapat diperoleh dari penerapan APK dan
Ergonomi, serta munculnya upaya-upaya untuk
lebih me‟manusia‟kan manusia di dalam sistem
kerja ini.
Ruang Lingkup APK (lanjutan)
4. Lingkup Sosial dan Politik
 Ketidakstabilan dan konflik internal dan
eksternal negara.
 Meningkatnya biaya pekerja terutama di negara-
negara maju membuat tekanan bagi dunia usaha
untuk lebih memperhatikan aspek pekerja
 Regulasi hukum perburuhan yang semakin
membaik
Ruang Lingkup APK (lanjutan)

5. Lingkup Finansial
 Pilihan-pilihan yang muncul di dalam penerapan
prinsip-prinsip APK seringkali harus berhadapan
dengan keterbatasan finansial suatu perusahaan.
 Penerapan APK di satu sisi diharapkan mampu
meningkatkan kesejahteraan pekerja dan
perusahaan pada jangka panjang, namun untuk
pelaksanaannya juga membutuhkan investasi.
PERAN APK DALAM PENINGKATAN
PRODUKTIVITAS
 Pengetahuan yang cukup mengenai berbagai
kemampuan, keterbatasan dan kebutuhan
manusia, akan membuat kita mampu
merancang sistem kerja yang efektif dan
efisien
 Akibatnya terjadi peningkatan kontribusi
pekerja bagi perusahaan, serta memperbaiki
kemampuan perusahaan itu dalam memuaskan
pasar serta menjaga kemampuan
komersialnya.
Keuntungan yang didapatkan dengan
penerapan keilmuan APK:
 Waktu kerja yang semakin pendek
Jumlah output per hari yang semakin tinggi menyebabkan ongkos per produk yang
semakin kecil, sehingga secara keseluruhan ongkos produksi menurun.
 Produktivitas yang lebih tinggi melalui upah perangsang
Upah perangsang akan menyebabkan pekerja semakin bergairah, sehingga dicapai
produktivitas yang semakin tinggi pula.
 Perbaikan sistem kerja
Perbaikan sistem kerja dapat dilakukan dan diterapkan pada berbagai komponen dan
interaksi antar komponen sistem.
 Penjadwalan produksi
Dibakukannya waktu operasi di setiap stasiun kerja memungkinkan kita untuk
menjadwalkan produksi di tingkat shopfloor.
 Pengaturan pembebanan dan line balancing
Beban kerja pada setiap stasiun dapat diatur dan diseimbangkan berdasarkan
berbagai informasi tentang waktu operasi, beban kerja fisik, maupun mental yang
diterima pekerja.
 Pengaturan tata letak dan lintasan kritis
Perancangan atau pengaturan tata letak suatu pabrik baik itu manufaktur ataupun
fasilitas jasa, dibutuhkan informasi yang cukup tentang perancangan proses kerja,
pengaturan dan pengukuran waktu kerja, keterkaitan antar berbagai aktivitas, dan
lain-lain.
Keuntungan yang didapatkan dengan
penerapan keilmuan APK (lanjutan)
 Shopfloor, office, automation, HCI, Transportation
APK dan E tidak hanya dapat diterapkan pada industri manufaktur saja, tetapi
juga di kantor-kantor, baik yang masih menggunakan teknologi manual
maupun yang sudah terotomasi. Saat ini dengan kemajuan pada teknologi
komputer, interaksi antara manusia dengan komputer juga semakin kompleks,
oleh karena itu perlu perhatian yang serius di dalam perancangan dan
operasinya, agar hasilnya lebih optimal, begitu juga pada bidang transportasi.
 Perancangan peralatan
Penerapan APK dan E untuk keperluan perancangan peralatan kerja
barangkali merupakan hal yang tertua di dalam sejarah keteknik industrian.
Bagaimana Taylor merancang berbagai alat potong, dan melakukan studi pada
ukuran sekop yang digunakan untuk mengangkat bijih besi, merupakan contoh
bagaimana prinsip-prinsip APK dan E diterapkan dalam merancang peralatan.
Tentu saja dengan semakin kompleks dan majunya pekerjaan manusia,
dimana peralatan yang digunakan juga semakin canggih, peran APK dan E
juga semakin besar.
 Perancangan lingkungan kerja
Lingkungan kerja merupakan salah satu aspek yang sangat penting yang
mendukung performansi individu dalam melakukan pekerjaannya. Lingkungan
kerja ini perlu dirancang sedemikian rupa, dengan mengaplikasikan berbagai
prinsip yang terdapat dalam APK dan E, untuk mengoptimalkan performansi
sistem secara keseluruhan.
APK dalam Keilmuan Teknik Industri
 Keilmuan APK, dilihat dari sejarahnya, merupakan cikal
bakal disiplin Teknik Industri. Apa yang dilakukan oleh
para pendahulu Teknik Industri seperti Taylor dengan
teoriTime Study, pasangan suami istri Gilbreth dengan
Studi Gerak dan hubungan antar pekerja, merupakan
dasar-dasar perancangan sistem kerja.
 Penerapan keilmuan APK dalam suatu sistem produksi,
juga tidak terlepas dari berbagai ilmu lain dalam
Teknik Industri.
 Keseluruhan ilmu tersebut saling berinteraksi untuk
mengoptimalkan sistem integral yang terdiri dari
manusia, material, mesin, peralatan, uang dan
informasi.
Perancangan Sistem Kerja
 Penataan Sistem Kerja
 Studi Gerakan
 Ekonomi Gerakan
 Kaizen
 SMED
 Poka Yoke

 Pengukuran Sistem Kerja


Teknik Pengukuran Waktu
 Beban Fisik
 Beban Psikologis
 Biaya
Analisa Perancangan Sistem Kerja
 Berisi aturan-aturan, prinsip-prinsip untuk
mendapatkan rancangan sistem kerja yang terbaik
dengan manusia sebagai pusat rancangan dan
komponen lain seperti : lingkungan kerja, mesin,
bahan, tata cara, software, harus disesuaikan
sejauh mungkin dengan menusia.
 Efisienkah rancangan sistem kerja ?
 Penyimpangan ditemukan pada saat sebelum
dilakukan perancangan (yang belum terfikirkan)?
 Pada saat sistem sudah berjalan dengan baik,
masih terdapat hal-hal lain yang masih bisa
diperbaiki?
Penataan Sistem Kerja
Teknik Penataan Sistem
Sistem Kerja
Kerja antara lain : studi
Terdiri dari : orang, mesin/alat,
gerakan, ekonomi gerakan,
bahan, dan lingkungan
SMED, dan lain-lain

Perancangan
Sistem Kerja
Alternatif-Alternatif Rancangan
Sistem Kerja yang Baik
Pengukuran Sistem Kerja
Teknik pegukuran waktu,
beban fisik, beban psikologi,
dan biaya.
Rancangan Sistem Kerja
yang Baik
(EASNE)
TIDAK ADA CARA TERBAIK,
TETAPI
SELALU ADA CARA YANG
LEBIH BAIK Pembakuan Sistem Kerja

Pemantauan Sistem Instalasi Sistem Kerja


Kerja

Operasi Sistem
Kerja

Gambar 1. Siklus Perancangan dan Perbaikan Sistem Kerja


Isu Perancangan Sistem Kerja
Mekanisasi vs Otomasi

Pemetaan perkembangan teknologi terhadap waktu

Analisa Peranjangan Kerja - 35


Isu Perancangan Sistem Kerja

1. Mekanisasi yaitu usaha untuk membantu manusia dari


usaha fisik
2. Otomasi yaitu usaha untuk membantu manusia dari usaha
mental

 Susunan operasi akan bekerja pada suatu material


tertentu.
 Jika semua peralatan baik dan material tidak bervariasi,
maka produk akan sesuai dengan yang dikehendaki.
 Pengendali Otomatis dimana produk diinspeksi secara
otomatis, informasi diproses untuk melakukan pengaturan
 Konsep otomasi adalah meniru manusia
Sensing  thinking decision making

Analisa Peranjangan Kerja - 36


Isu Perancangan Sistem Kerja
PERKEMBANGAN TEKNOLOGI OTOMASI

Otomasi Detroit
 Istilah otomasi (automation) pertama kali digunakan oleh Manajer
Fords di Detroit, menggantikan kata otomatis (automatic).
 Otomasi Detroit digunakan untuk menjelaskan alat mekanis untuk
handling diantara mesin perkakas sehingga menjadi suatu lintas
produksi yang kontinu.
 Karakteristik dari otomasi Detroit :
– Mekanisme tanpa bantuan operator
– Alat transfer
– Operasi permesinan dilakukan secara sekuensial
– Benda kerja bergerak dengan sendirinya
– Utilisasi yang tinggi
– Special purpose (pembentukan blok mesin)
Analisa Peranjangan Kerja - 37
Isu Perancangan Sistem Kerja
Mekanisasi vs Otomasi ?

SISTEM KERJA SEBAGIAN FUNGSI YANG DILAKSANAKAN


MANUSIA
Kerja dengan Melaksanakan Mengendalikan Memonitor
tangan
Kerja mekanis Melaksanakan Mengendalikan Memonitor

Kerja Melaksanakan Mengendalikan Memonitor


Automatis
Sebagian fungsi yang dilaksanakan
peralatan teknis

Analisa Peranjangan Kerja - 38


Contoh Masalah rancangan sistem kerja terotomasi:
Pertamina di Sungai Gerong,- ruang kendali instalasi.
Pabrik instalasi kimia:
Seveso, Italy (1976) – herbicide plant, runaway reaction,
chemical release, 447 injured, long term health problems,
$50,000,000
Bhopal, India (1984) - pesticide plant, chemical release,
2,500 dead, 200,000 injured, $250,000,000
Chernobyl, USSR (1986) – nuclear reactor, 31 dead, 237
injured, long term health problems, $3,000,000,000.
Basle, Switzerland (1986) – chemical warehouse fire, 0
dead, 0 injured, environmental damage.
Pesawat Korean Airlines di udara Sofyet (1 September 1986)
- ditembak jatuh

Analisa Peranjangan Kerja - 39


PIPER ALPHA (1988) (167 deaths)
PHILLIPS 66, PASADENA, TX 1989 (ISOBUTANE LEAK)

(23 deaths, 125 injured


1300 evacuated)
CONCEPT SCIENCES (1999) - KOH + NH2OH (5 deaths)
AMMONIUM NITRATE EXPLOSION, TOULOUSE, FRANCE (2001)
Quiz APK
1. Sebutkan aplikasi APK dalam kehidupan sehari-
hari dan berikan contoh sebanyak 2 buah.
2. Apa yang disebut sebagai Human Centered
Design
3. Sebutkan definisi dan contoh dari jenis
kesalahan manusia berikut:
1. PHE
2. DIE
3. SIE
Selamat Bekerja
Analisa Peranjangan Kerja - 44
ANY QUESTION?

Ergonomi dan APK - 45

Anda mungkin juga menyukai