Penilaian :
Tugas 40 %
Quiz 10 %
UTS 25 %
UAS 25 %
Kuliah 1
Banyak Lama
Sedikit Sebentar
Tenaga
Tenaga Kecil Besar
Kecil Besar
Maksimal
Beban Kerja
Optimal
Gambar Hubungan antara fungsi Beban Kerja dan Hasil Kerja
Sejarah dan Perkembangan TTC (lanjutan)
Penelitian lain: F.W. Taylor (Pengukuran waktu)
•The Scientific Management
• Pemikiran dan usaha untuk menyelesaikan berbagai
masalah secara ilmiah.
• Pentingnya peranan manusia dalam sistem produksi
• Mengembangkan bentuk organisasi Fungsional.
• Menyelidiki faktor-faktor yang mempengaruhi umur
pahat (rumus umur pahat).
Sejarah dan Perkembangan TTC (lanjutan)
2. F.B. Gilbreth (Studi Gerakan)
• F.B. Gilbreth adalah seorang kontraktor bangunan di Amerika
Serikat ketidak efisienan gerakan-gerakan kerja
menyusun batu bata.
• Tahun 1909, dibantu istrinya yang bernama Lilian (seorang
Psikolog) :
• Pengamatan gerakan-gerakan kerja dari pekerja yang
menyusun batu bata.
• Alat yang digunakan adalah kamera film untuk merekam
gerakan kerja.
• Hasilnya dipelajari dengan mengamati hasil rekaman
dengan kecepatan putar yang sangat lambat (slow
motion)
Sejarah dan Perkembangan TTC (lanjutan)
• Hasil: elemen-elemen gerakan berjumlah 17 buah yang di-
sebut dengan Elemen Gerakan Dasar (Therblig).
• Therblig adalah perbaikan gerakan kerja dilakukan.
• Elemen-elemen gerakan Therblig ada 3 kelompok :
• Elemen gerakan produktif.
• Elemen gerakan semi produktif.
• Elemen gerakan non produktif.
• Tahun 1911: buku “Motion Study” yang berisi tentang
pengembangan serangkaian prinsip-prinsip Perancangan
Sitem Kerja (Ekonomi Gerakan) pengukuran waktu dan
studi gerakan awal perkembangan Teknik Tata Cara Kerja.
Sejarah dan Perkembangan TTC (lanjutan)
• Studi gerakan memperoleh berbagai rancangan sistem kerja
yang baik bagi suatu pekerjaan. Rancangan terbaik
membutuhkan waktu tersingkat yang dapat diperoleh dengan
adanya pengukuran waktu kerja. Studi gerakan dan
pengukuran waktu merupakan dua hal yang saling
melengkapi yang kemudian disebut dengan “Time and
Motion Study (Methods Engineering)”.
5. Lingkup Finansial
Pilihan-pilihan yang muncul di dalam penerapan
prinsip-prinsip APK seringkali harus berhadapan
dengan keterbatasan finansial suatu perusahaan.
Penerapan APK di satu sisi diharapkan mampu
meningkatkan kesejahteraan pekerja dan
perusahaan pada jangka panjang, namun untuk
pelaksanaannya juga membutuhkan investasi.
PERAN APK DALAM PENINGKATAN
PRODUKTIVITAS
Pengetahuan yang cukup mengenai berbagai
kemampuan, keterbatasan dan kebutuhan
manusia, akan membuat kita mampu
merancang sistem kerja yang efektif dan
efisien
Akibatnya terjadi peningkatan kontribusi
pekerja bagi perusahaan, serta memperbaiki
kemampuan perusahaan itu dalam memuaskan
pasar serta menjaga kemampuan
komersialnya.
Keuntungan yang didapatkan dengan
penerapan keilmuan APK:
Waktu kerja yang semakin pendek
Jumlah output per hari yang semakin tinggi menyebabkan ongkos per produk yang
semakin kecil, sehingga secara keseluruhan ongkos produksi menurun.
Produktivitas yang lebih tinggi melalui upah perangsang
Upah perangsang akan menyebabkan pekerja semakin bergairah, sehingga dicapai
produktivitas yang semakin tinggi pula.
Perbaikan sistem kerja
Perbaikan sistem kerja dapat dilakukan dan diterapkan pada berbagai komponen dan
interaksi antar komponen sistem.
Penjadwalan produksi
Dibakukannya waktu operasi di setiap stasiun kerja memungkinkan kita untuk
menjadwalkan produksi di tingkat shopfloor.
Pengaturan pembebanan dan line balancing
Beban kerja pada setiap stasiun dapat diatur dan diseimbangkan berdasarkan
berbagai informasi tentang waktu operasi, beban kerja fisik, maupun mental yang
diterima pekerja.
Pengaturan tata letak dan lintasan kritis
Perancangan atau pengaturan tata letak suatu pabrik baik itu manufaktur ataupun
fasilitas jasa, dibutuhkan informasi yang cukup tentang perancangan proses kerja,
pengaturan dan pengukuran waktu kerja, keterkaitan antar berbagai aktivitas, dan
lain-lain.
Keuntungan yang didapatkan dengan
penerapan keilmuan APK (lanjutan)
Shopfloor, office, automation, HCI, Transportation
APK dan E tidak hanya dapat diterapkan pada industri manufaktur saja, tetapi
juga di kantor-kantor, baik yang masih menggunakan teknologi manual
maupun yang sudah terotomasi. Saat ini dengan kemajuan pada teknologi
komputer, interaksi antara manusia dengan komputer juga semakin kompleks,
oleh karena itu perlu perhatian yang serius di dalam perancangan dan
operasinya, agar hasilnya lebih optimal, begitu juga pada bidang transportasi.
Perancangan peralatan
Penerapan APK dan E untuk keperluan perancangan peralatan kerja
barangkali merupakan hal yang tertua di dalam sejarah keteknik industrian.
Bagaimana Taylor merancang berbagai alat potong, dan melakukan studi pada
ukuran sekop yang digunakan untuk mengangkat bijih besi, merupakan contoh
bagaimana prinsip-prinsip APK dan E diterapkan dalam merancang peralatan.
Tentu saja dengan semakin kompleks dan majunya pekerjaan manusia,
dimana peralatan yang digunakan juga semakin canggih, peran APK dan E
juga semakin besar.
Perancangan lingkungan kerja
Lingkungan kerja merupakan salah satu aspek yang sangat penting yang
mendukung performansi individu dalam melakukan pekerjaannya. Lingkungan
kerja ini perlu dirancang sedemikian rupa, dengan mengaplikasikan berbagai
prinsip yang terdapat dalam APK dan E, untuk mengoptimalkan performansi
sistem secara keseluruhan.
APK dalam Keilmuan Teknik Industri
Keilmuan APK, dilihat dari sejarahnya, merupakan cikal
bakal disiplin Teknik Industri. Apa yang dilakukan oleh
para pendahulu Teknik Industri seperti Taylor dengan
teoriTime Study, pasangan suami istri Gilbreth dengan
Studi Gerak dan hubungan antar pekerja, merupakan
dasar-dasar perancangan sistem kerja.
Penerapan keilmuan APK dalam suatu sistem produksi,
juga tidak terlepas dari berbagai ilmu lain dalam
Teknik Industri.
Keseluruhan ilmu tersebut saling berinteraksi untuk
mengoptimalkan sistem integral yang terdiri dari
manusia, material, mesin, peralatan, uang dan
informasi.
Perancangan Sistem Kerja
Penataan Sistem Kerja
Studi Gerakan
Ekonomi Gerakan
Kaizen
SMED
Poka Yoke
Perancangan
Sistem Kerja
Alternatif-Alternatif Rancangan
Sistem Kerja yang Baik
Pengukuran Sistem Kerja
Teknik pegukuran waktu,
beban fisik, beban psikologi,
dan biaya.
Rancangan Sistem Kerja
yang Baik
(EASNE)
TIDAK ADA CARA TERBAIK,
TETAPI
SELALU ADA CARA YANG
LEBIH BAIK Pembakuan Sistem Kerja
Operasi Sistem
Kerja
Otomasi Detroit
Istilah otomasi (automation) pertama kali digunakan oleh Manajer
Fords di Detroit, menggantikan kata otomatis (automatic).
Otomasi Detroit digunakan untuk menjelaskan alat mekanis untuk
handling diantara mesin perkakas sehingga menjadi suatu lintas
produksi yang kontinu.
Karakteristik dari otomasi Detroit :
– Mekanisme tanpa bantuan operator
– Alat transfer
– Operasi permesinan dilakukan secara sekuensial
– Benda kerja bergerak dengan sendirinya
– Utilisasi yang tinggi
– Special purpose (pembentukan blok mesin)
Analisa Peranjangan Kerja - 37
Isu Perancangan Sistem Kerja
Mekanisasi vs Otomasi ?