Anda di halaman 1dari 12

BAB II

OPERASI – OPERASI
MANUFAKTUR
1. AFIF LYSTIA D 180403149

2. FELIX 180403156

3. JUNERI PITER MANIK 180403170

4. FERNIE OLIVIA 180403173

5. RIZAL SITINJAK 180403178

6. LYDIA YESICA 180403179


A. Industri Manufaktur dan Produk Manufaktur
Industri terdiri dari perusahaan dan organisasi yang menghasilkan dan
menyediakan barang atau jasa. Industri dapat dibagi menjadi industri primer, sekunder
dan tertier. Industri primer adalah semua yang mengolah dan mengeksploitasi sumber
daya alam, seperti pertanian dan pertambangan. Industri sekunder mengubah output
dari industri primer menjadi beragam produk. Manufaktur merupakan aktivitas utama
dalam kategori ini, tetapi industri sekunder juga meliputi konstruksi dan penggunaan
daya (power utilities). Industri tersier merupakan sektor jasa dalam ekonomi.
PRODUKSI KONTINYU DAN BATCH PADA INDUSTRI PROSES DAN MANUFAKTURING DISKRIT: (A)
PRODUKSI KONTINYU DALAM INDUSTRI PROSES, (B) PRODUKSI KONTINU PADA INDUSTI
MANUFAKTURING DISKRIT, (C) PRODUKSI BATCH PADA INDUSTRI PROSES DAN (D) PRODUKSI
BATCH PADA INDUSTRI MANUFAKTURING DISKRIT.
B. OPERASI - OPERASI MANUFAKTUR
Ada bermacam cara untuk mengelompokkan proses-proses
Operasi Pengerjaan dan ini berdasarkan keadaan material awal terdiri dari empat
kategori:
Perakitan 1. Proses Solidifikasi. Proses dalam kategori ini adalah
pengecoran (untuk logam) dan pencetakan (untuk plastik
Terdapat tiga kategori pada operasi dan gelas), yang mana material awalnya cairan panas
/semi cair
pengerjaan yakni: (1) operasi 2. Proses Partikulir. Material awal berupa bubuk. Teknik
shaping (pembentukan), pengolahan meliputi proses pressing (pemadatan)
material bubuk dalam rongga cetakan dibawah tekanan
(2) operasi peningkatan sifat yang sangat tinggi sehingga bubuk itu mengeras dan
berbentuk seperti rongga cetakan.
material, 3. Proses Deformasi. Umumnya, material awal bersifat tidak
keras (ductile) kemudian dibentuk dengan menggunakan
(3) operasi pengerjaan permukaan tekanan yang melebihi kekuatan yield dari material.
4. Proses Pemotongan/Pembuangan Material. Material awal
berupa benda pejal (biasanya logam, lunak atau getas).
C. Operasi Pabrik Lainnya
Aktivitas-aktivitas lain yang harus dilaksanakan di dalam pabrik meliputi
pemindahan bahan dan penyimpanan, inspeksi dan pengujian, serta koordinasi dan
pengendalian.
Inspeksi dan pengujian merupakan aktivitas pengendalian kualitas. Tujuan
inspeksi adalah untuk menentukan apakah produk yang dibuat telah memenuhi
standar dan spesifikasi perancangan yang telah ditetapkan.
Koordinasi dan pengendalian meliputi baik aturan pemrosesan individu dan
perakitan maupun aktivitas-aktivitas manajemen tingkat pabrik. Pengendalian pada
tingkat proses meliputi pencapaian tujuan-tujuan kinerja yang telah ditetapkan dengan
pengelolaan input-input dan parameter-parameter lainnya
D.Berbagai Konsep Produksi dan Model-Model Matematis
1. Laju Produksi
Pada operasi pengerjaan khusus, seperti pemesinan, Tc terdiri dari: (1) waktu operasi pemesinan aktual, (2) waktu
penanganan benda kerja, (3) waktu penanganan perkakas per benda kerja. Dalam bentuk persamaan dapat dinyatakan
dalam bentuk:

Tc = To + Th + Tth

Dimana : Tc = Waktu Siklus Operasi (menit- mnt/bk – benda kerja)


To = Waktu Operasi Pemesinan aktual (mnt/bk)
Th = Waktu Penanganan (mnt/bk)
Tth = Waktu Penanganan Perkakas Potong (mnt/bk)
2. Kapasitas Produksi
Kapasitas produksi didefinisikan sebagai laju keluaran (output) maksimum yang mampu dihasilkan oleh suatu
fasilitas produksi (atau lini produksi, pusat pengerjaan, atau sejumlah pusat pengerjaan) dalam sejumlah kondisi
operasi yang telah diasumsikan.
Persamaan untuk menghitung kapasitas produksi fasilitas:
PC = nSHRp
PC = nSHRp

Dimana : PC = kapasitas produksi fasilitas (unit/minggu)


n = jumlah pusat pengerjaan berproduksi dalam fasilitas
S = jumlah shift per perioda (shift/week)
H = jam/shift (hr)
Rp = laju produksi perjam dari setiap pusat pengerjaan (unit output/jam)
3. Utilisasi dan Ketersediaan
Utilisasi merujuk pada jumlah output fasilitas produksi terhadap kapasitasnya. Hal ini dinyatakan dalam
persamaan:
 
U = Q/PC

Dimana :
U = utilisasi fasilitas
Q = kuantitas aktual yang diproduksi oleh fasilitas selama perioda waktu yang diberikan
PC = kapasitas produksi untuk perioda (bk/minggu)
Utilisasi dapat dievaluasi untuk seluruh pabrik, mesin tunggal dalam pabrik atau setiap sumber daya
produktif (misal: tenaga kerja). Utilisasi biasanya dinyatakan dalam persentase.
4. Waktu Tunggu Manufaktur
Waktu Tunggu Manufaktur (MLT: manufacturing lead time) adalah waktu total yang dibutuhkan untuk
pengerjakan part atau produk tertentu dalam pabrik.
Waktu tunggu manufaktur dapat didefinisikan sebagai berikut:
  MLTi = ∑(Tsuji + QiTcji + Tnoji)

Dimana : MLTi = waktu tunggu manufaktur untuk part atau produk i (mnt)
Tsuji = waktu persiapan untuk operasi i (mnt)
Qi = jumlah part atau produk i dalam batch yang sedang dikerjakan (bk)
Tcji = waktu siklus operasi untuk operasi i (mnt/bk)
Tnoji = waktu non-operasi yang terkait dengan operasi i (mnt)
5. Pekerjaan dalam prosess (Work-in-Process)
Pekerjaan dalam proses (work-in-process, WIP) adalah kuantitas part/produk yang sedang berada di dalam pabrik baik yang
sedang diproses maupun yang berada di antara pengerjaan. WIP adalah penyimpanan dimana suatu keadaan material sedang
diubah dari bahan baku menjadi produk jadi.
 
WIP = [AU(PC)(MLT)]/SH

Dimana : WIP = work in process dalam pabrik (bk)


A = ketersediaan
U = utilisasi
PC = kapasitas produksi dari fasilitas (bk/minggu)
MLT = waktu tunggu manufaktur (minggu)
S = jumlah shift per minggu (shift/minggu)
H = jam/shift
BIAYA-BIAYA OPERASI MANUFAKTUR
1. Biaya Tetap dan Biaya Variabel
Biaya tetap adalah biaya tetap ada untuk tingkat output produksi berapapun. Contohnya meliputi biaya bangunan
pabrik dan peralatan produksi, asuransi, dan pajak-pajak kepemilikan. Semua biaya tidak tetap ini dapat dinyatakan dalam
jumlah tahunan.
Biaya tidak tetap adalah biaya yang bervariasi secara proposional terhadap tingkat output produksi. Bila output
meningkat, biaya tidak tetap juga meningkat. Contohnya meliputi biaya tenaga kerja langsung, bahan baku, dan tenaga
listrik untuk mengoperasikan peralatan produksi. Konsep ideal tentang biaya tidak tetap adalah biaya ini secara
proposional dengan tingkat output. Bila biaya tetap dan biaya tidak tetap dijumlahkan, maka didapatkan persamaan biaya
total berikut:
TC = FC+VC(Q)
Dimana: TC = biaya tahunan total ($/tahun)
FC = biaya tetap tahunan ($/tahun)
VC = biaya tidak tetap tahunan ($/tahun)
Q = kuantitas yang diproduksi pertahun (bk/tahun)
BIAYA TENAGA KERJA LANGSUNG, MATERIAL, DAN OVERHEAD

• Biaya tenaga kerja langsung adalah jumlah seluruh upah dan gaji yang dibayar kepada
tenaga kerja yang mengoperasikan peralatan produksi dan melaksanakan operasi
pengerjaan dan operasi perakitan. Biaya material adalah biaya pada penyediaan semua
material bahan baku untuk membuat produk.
• Biaya overhead adalah semua pengeluaran lainnya yang terkait dengan beroperasinya
perusahaan manufaktur itu. Overhead dibagi menjadi dua kategori, yaitu: overhead
pabrik diperlakukan sebagai biaya tetap, walau beberapa topik (item) dalam daftar
tersebut dapat dikaitkan dengan tingkat output pabrik. Overhead perusahaan adalah
biaya untuk menjalankan perusahaan selain aktivitas-aktivitas manufaktur.

Anda mungkin juga menyukai