Oleh:
1. Noelleon D A Sianturi 180403148
2. Jansen Stanlie 180403151
3. Eric Damaris 180403154
4. Juliantonius K Naibaho 180403166
5. Josua Andrian 180403181
Gambar 2.1. Alternatif Definisi Manufakturing (a) Sebagai Teknologi Proses dan
(b) Sebagai Proses Ekonomis
Industri yang akan dibahas kali ini merupakan industri diskrit, yaitu industri yang
menghasilkan produk part. Industri produk diskrit meliputi otomotif, pesawat terbang,
computer, permesinan dan komponen yang terakit menjadi produk diskrit.
Operasi-operasi dalam industri proses dan industri produk diskrit terbagi 2, yaitu
produksi kontinyu dan produksi batch. Produksi kontinyu, terjadi apabila peralatan
produksi digunakan secara khusus untuk produk tertentu, dan produk keluarannya tidak
terputus-putus. Dalam industri proses, produksi kontinyu berarti proses berlangsung
dengan aliran material secara kontinyu, tanpa adanya interupsi pada aliran output.
Produksi batch berlangsung apabila material diproses dalam jumlah atau
kuantitas yang terbatas. Jumlah atau kuantitas material yang terbatas ini disebut betch
baik dalam industri proses maupun manufaktur diskrit. Alasan penggunaan produksi
batch adalah karena secara alami proses hanya dapat mengakomodasi sejumlah material
tertentu secara terbatas pada satu waktu tertentu (misalnya: jumlah material pasti dibatasi
oleh ukuran kontainer dalam proses pengerjaan) atau karena terdapat perbedaan di antara
part atau produk yang akan dibuat pada batch yang berbeda.
Gambar 2.2. Produksi Kontinu dan Batch pada industri proses dan manufakturing
diskrit: (a) produksi kontinu dalam industri proses, (b) produksi kontinu pada
industi manufakturing diskrit, (c) produksi batch pada industri proses dan (d)
produksi batch pada industri manufakturing diskrit.
2.2. OPERASI – OPERASI MANUFAKTUR
2.2.1. Operasi Pengerjaan dan Perakitan
Proses manufaktur terbag menjadi 2 jenis dasar, yaitu: operasi pengerjaan dan
operasi perakitan.
Operasi pengerjaan mengubah material kerja dari satu tahap proses penyelesian
produk ke tahap yang lebih lanjut yang lebih dekat ke bentuk akhir part atau produk yang
diinginkan. Operasi perakitan menggabungkan dua atau lebih komponen untuk
membentuk entitas baru yang disebut rakitan, sub- rakitan atau beberapa istilah lain yang
merujuk pada proses pengabungan yang spesifik.
Pada operasi pengerjaan terdapat 3 proses, yakni:
a. Operasi Shaping (Pembentukkan)
Operasi Shaping itu sendirri terbagi atas beberapa bagian, yaitu:
1) Proses Solidifikasi : proses penting dalam operasi ini adalah pengecoran dan
pencetakkan logam.
2) Proses Partikulir :teknik pengolahan ini meliputi proses pressing material
bubuk dalam rongga cetakkan dibawah tekanan yang sangat tinggi sehingga
bubu itu mengeras dan berbentuk seperti rongga cetakkan.
3) Proses Deformasi : proses ini mencakup proses tempa, ekstrusi dan rolling.
Penarikkan, pembentukkan dan penekukan.
4) Proses pemotongan atau pembungan material : memotong bagian yang lebih
dari suatu produk akhir.
b. Operasi Peningkatan Sifat Material
Merupakan operasi untuk meningkatkan sifat-sifat mekanik atau fisik material
benda kerja. Operasi terpentingnya melibatkan perlakuan panas, yang meliputi
berbagai penguatan dengan proses induksi temperatur dan penguatan untuk logam
atau gelas.
c. Operasi Pengerjaan Permukaan
Operasi ini meliputi pembersihan, perlakuan permukaan dan proses pelapisan dan
pengendapan film tipis.
2.2.2. Operasi Pabrik Lainnya
Aktivitas-aktivitas lain pada pabrik adalah: Sistem pemindahan bahan dan
penyimpanan, inspeksi dan pengujian serta koordinasi dan pengendalian.
𝑄𝑓 = ∑ 𝑄𝑗
𝑗
Dimana P = jumlah total dari berbagai macam style part/produk dan j j adalah
subskrip untuk mengidentifikasi produk j = 1,2,3,…, P.
Dalam produksi batch, waktu untuk mengerjakan satu batch yang berisi Q unit
adalah penjumlahan waktu persiapan dan waktu pengerjaan, yakni:
Tb = Tsu + QTc
Dimana : Tb = Waktu pemrosesan batch (mnt)
Tsu = Waktu persiapan untuk menyiapkan batch (mnt)
Tc = Waktu siklus operasi per benda kerja (mnt/bk)
Gambar 2.3. Biaya tetap dan variable sebagai fungsi dari output produksi untuk
metode produksi manual dan otomasi