Anda di halaman 1dari 7

Ignasius Exel

175214117

Secara ekonomi, manufacturing sangat penting untuk membuat kekayaan material suatu negara.
Di United State, industri manufacturing berkontribusi Bruto (nilai barang dan jasa ahir yang
dihasilkan berbagai unit produksi di wilayah suatu negara dalam jangka waktu satu tahun) sekitar
15%. Kekayaan alam seperti agrikultur, kekayaan mineral, dan persediaan minyak bumi juga
memberi keuntungan di U.S. agrikultur, pertambangan, dan industri yang serupa hanya dapat
menghasilkan kurang lebih 5% saja. sedangkan konstruksi, dan sarana publik hanya sekitar 5%.
Sisanya adalah perindustrian yang menyangkut retail, transportasi, perbangkan, komunikasi,
edukasi, dan pemerintahan. Pemerintahan itu sendiri hampir menyamai bruto dari
manufacturing itu sendiri. Tetapi pemerintahan tidaklah menambah keuntungan tersebut. Di era
ekonomi global modern, negara harus memiliki dasar manufacturing yang kuat (atau harus
memiliki dasar kekayaan alam yang melimpah) bisa memberikan dampak dibidang ekonomi dan
standar kehidupan masyarakat yang kuat.

1.1 Apa itu manufaktur?

Manufaktur diambil dari bahasa latin yang berarti manus (tangan) dan factus (membuat), jika
digabungkan maka akan berartu “buatan tangan”. Kebanyakan manufacturing yang sudah
modern dikerjakan secara otomatis dan menggunakan komputer.

Sejarah manufakturing dibagi menjadi dua aspek 1.) manusia menemukan dan ber inovasi
material dan proses membuat sesuatu, 2.) mengembangkan sistem produksi. Material dan proses
untuk membuat sesuatu telah ditemukan beberapa milenia yang lalu. Seperti proses casting,
hammering (forging), dan grinding. Dahulu proses ini kebanyakan dipakai untuk membuat senjata
dan digunakan juga untuk kerajinan dan sebagai alat tukar. Bangsa romawi kuno menyebutnya
pabrik untuk membuat senjata, gulungan, barang tembikar (barang pecah belah), dan barang
produksi di masa itu, tapi prosedurnya masih dibuat oleh tangan.

Sistem dari aspek manufaktur ini diuji pada cara mengatur para pekerja dan perlengkapan
bekerja secara lebih efisien. Beberapa sejarah dan penemuan juga memiliki dampak yang besar
untuk mengembangkan sistem manufaktur modern.

Salah satu nya di bidang tenaga kerja, dibandingkan dengan satu pekerja yang dituntut harus bisa
disemua bidang, lebing menguntungkan jika satu pekerja lebih menguasai bidangnya masing
masing, prinsip ini sudah dipakai ber abad-abad. Hal ini dapat menaikan dibidang ekonomi pada
sektor kekayaan suatu negara yang dikemukakan oleh Adam Smith (1723-1790).

Revolusi industri (1760-1830) memiliki dampak produksi dengan beberapa cara. Ditandai dengan
perubahan pada dasar ekonomi agrikultur dan buatan tangan menjadi industri dan
manufakturing. Perubahan terjadi di Inggris dimana mesin bertenaga uap menggantikan air,
angin, dan tenaga hewan. Keuntunganya adalah memberi industri british memberi keuntungan
lebih daripada negara lain, dan Inggris menjadi peng-expor teknologi baru.

Beberapa penemuan di bidang revolusi industri banyak berkontribusi untuk mengembangan


manufakturing contohnya 1.) watt steam engine 2.)machine tools 3.)spinning jenny, power loom,
4.) factory system.
1.1.1 definisi manufakturing.

Manufakturing bisa didefinisikan menjadi dua bagian, yang pertama yaitu teknologi dan yang
kedua adalah ekonomi. Secara teknologi manufakturing adalah aplikasi dari proses fisik dan
proses kimia untuk membuat/membentuk suatu geometri, sifat, dan/atau membuat bentuk
komponen atau produk.

Manufakturing hampir selalu menyangkut tahapan tahapan oprasi. Setiap oprasi membawa suatu
material mendekati hasil ahir.

Manufacturing
process

Value
Starting Processed added $$
material part $ $$$
Manufacturing
process
Starting Material in Processed
Scrap and material processing part
waste
(a) (b)

1.1.2 industri manufakturing dan produk.

Manufakturing adalah aktifitas komersil penting yang dilakukan oleh suatu perusahaan yang
menjual produk pada konsumen.

 Industri manufakturing

Industri ini terdiri dari perusahaan dan organisasi yang memproduksi atau mensuplai dan
memberikan layanan. Insdustri dapat diklasifikasikan dalam kategori pertama, kedua, dan ketiga.
Kategori pertama yaitu perusahaan yang mengolah dan meng eksploitasikan sumber daya alam
seperti agrikultur dan pertambangan. Kategori ke dua yaitu yang mengambil dari kategori
pertama dan mengolahnya menjadi barang yang diinginkan konsumen. Kategori ketiga yaitu
memberikan layanan pada bidang ekonomi.

 Produk manufaktur.

Produk ahir ddari manufakturing bisa diklasifikasikan menjadi dua yaitu barang konsumen dan
barang kapital. Barang konsumen adalah barang yang langsung dibeli oleh konsumen itu sendiri
secara langsung contohnya mobil, TV, ban, racket tenis. Barang kapital adalah barang yang dibeli
oleh perusahaan dan dipakai sebagai pembuat keuntungan contohnya seperti pesawat, sarana
komunikasi, perlengkapan konstruksi.

 Kuantitas produk dan variasi produk

Kualitas produk yang dibuat oleh pabrik memiliki pengaruh yang tinggi. Kuantitas suatu produk
dibagi tiga bagian yaitu 1.) low (rendah) hanya memproduksi 1-100 unit per tahunya, 2.) Medium
(menengah) memproduksi 100-10000 unit pertahun, 3.) high (tinggi) 10000 atau lenih unit yang
dibuat.
Luas perbedaan produk mungkin kecil atau besar, seperti yang digambarkan dalam industri
otomotif. Masing-masing perusahaan otomotif AS memproduksi mobil dengan dua atau tiga
nameplates yang berbeda di pabrik perakitan yang sama, meskipun gaya bodi dan fitur desain
lainnya sama persis. Di pabrik yang berbeda, perusahaan membangun heavytrucks. Theterms
'ʻsoft`'and''hard''boleh digunakanuntukmengalihkanperbedaanyangdilakukanprodukberbagai.
Soft productvariety terjadi ketika hanya ada perbedaan kecil di antara produk, seperti perbedaan
antara model mobil yang dibuat pada jalur produksi yang sama. Dalam produk rakitan, berbagai
lunak dicirikan oleh proporsi bagian umum yang tinggi di antara model. Ragam produk yang keras
terjadi ketika produk-produknya berbeda secara substansial, dan ada beberapa komponen, jika
ada. Hal ini berbeda antara dua bagian yang berbeda-beda.

1.1.3 kesanggupan manufakturing.

Perencanaan manufakturing terdiri dari proses dan sistem yang didesain untuk mengubah
ketentuan suatu material menjadi produk dengan harga nilai yang naik. Kesanggupan
manufakturing mengarah pada batas secara teknis dan secara fisis dari manufakturing.
Kesanggupan tersebut dapat dilihat dari beberapa dimensi yaitu : 1.) Tecnological Processing
Capability, 2.) Physical Product Limitation, 3.) Production Capacity.

 Tecnological Processing Capability.

Tecnological Processing Capability adalah ketersediaan alat untuk meproses manufakturing.


Sudah pasti toko mesin tidak bisa membengkokan pipa dan pembengkok pipa tidak bisa
membuat sebuah mobil. Yang dimaksud adalah para pekerja akan memproses apa yang ada di
bidangnya bukan yang di luar bidangnya.

 Physical Product Limitation.

Yang dimaksud adalah keterbatasan fisik suatu material untuk diolah atau diproduksi dengan alat
yang ada. Misal kita akan membuat suatu produk dengan material yang besar dan berat, kita
tidak mungkin membuatnya menggunakan alat yang memang diperuntukan untuk material kecil
dan ringan, maka dari itu kita membutuhkan crane atau alat angkat berat lainya yang memang
bisa untuk mengangkut dan memproduksi material tersebut menjadi produk.

 Production Capacity (plant capacity).

Yang dimaksud adalah batas dari produksi yang bisa dibuat pekerja dalam waktu tertentu saat
pekerja sedang memproduksi. Biasanya dihitung dari berapa shift per minggu dan berapa jam
kerja per shift.

1.2 Material Di Manufakturing.

Kebanyakan material yang dipakai engineering di klasifikasikan menjadi tiga kategori yaitu : 1.)
metal, 2.) ceramics, dan 3.) polymer. Bentuk ke-tiganya berbeda beda, sifat mekanis dan fisisnya
juga berbeda, mereka juga memiliki efek masing masing pada proses manufakturing.
Ferrous Metals

Metals
Nonferrous
Metals

Crystalline
Ceramics

Ceramics
Glasses

Engineering
Materials
Thermoplastics

Polymers Thermosets

Elastomers

Metal Matrix
Composites

Ceramic Matrix
Composites Composites

FIGURE 1.3
Classification of the four Polymer Matrix
engineering materials. Composites

(4) komposit-campuran nonhomogen dari tiga tipe dasar lainnya daripada kategori yang unik.
Klasifikasi keempat kelompok digambarkan pada Gambar 1.3. Bagian ini mensurvei bahan-bahan
ini. Bab 6 hingga 9 mencakup empat jenis material secara lebih rinci.

1.2.1 Metal.

Logam yang biasanya dipakai pada manufakturing biasanya adalah alloy, alloy dibagi menjadi dua
kategori yaitu : 1.) Ferrous, dan 2.) non ferrous.

 Ferrous.

Adalah logam dengan dasar besi, termasuk baja dan besi cor.
Baja bisa diartikan sebagai besi carbon karna mengantung 0,02% sampai 2,11% carbon. Baja
adalah salah satu yang paling penting di kelompok logam ferrous. Komposisinya juga memiliki
magnesium, chrom, nikel, dan molybdenum untuk memperkuat sifat metal.

Besi cor adalah alloy yang memiliki kadar carbon 2% sampai 4% yang biasanya dipakai untuk sand
casting. Silikon juga terdapat di logam ini sekitar 0,5 sampai 3%.

 Non ferrous.

Adalah logam yang murni dan biasanya tidak terdapat campuran seperti alumunium, tembaga,
emas, magnesium, nikel, perak, tin, titanium, zeng, dan logam lainya.

1.2.2 ceramic

ceramic memiliki komposisi metallik (atau semimetalik) dan non metalik. Nonmetalik nya adalah
oksigen, nitrogen, dan carbon. Ceramic juga memiliki variasi yaitu ceramic modern dan ceramic
tradisional yang memang sudah digunakan dari beribu tahun yang lalu, seperti clay, alumina dan
silikon karbid. Kalau ceramic modern biasanya memakai karbid- atau nitrid- sebagai bahan non
metaliknya.

1.2.3 polymer.

Adalah gabungan yang terbentuk dari mengulangi struktur yang disebut mers, atom memberi
elektron untuk membuat molekul yang sangat besar. Polymer biasanya memiliki unsur carbon
plus satu atau lebih dan memiliki unsur lainya seperti hidrogen, nitrogen, oksigen, dan klorin.
Polymer dibagi menjadi tiga kategori yaitu : 1.) thermoplastic polymer, 2.) thermosetting
polymer, dan 3.) elastomer.

 Thermoplastic polymer.

Bisa diberi pemanasan dan pendinginan secara berkali-kali dan tidakakan merusak struktur
molekul dari polymer tersebut.

 Thermosetting polymer.

Secara kimiawi berubah menjadi lebih keras saat pendinginan setelah diberi panas sampai
berbentuk plastis.

 Elastomer.

Adalah polimer yang memperlihatkan sifat elastis yang sangat signifikan.

1.2.4 Composite.

Composite sebenarnya tidak mengandung unsur yang berbeda, mereka justru terdiri dari tiga
unsur. Composite adalah sebuah material yang terdiri dari dua atau lebih suatu material dengan
pengolahan yang berbeda dan diikat menjadi satu untuk meraih unsur yang lebih unggul.

Biasanya composite didapatkan dari hasil alam, dan composite di olah dengan proses sintesis.
Yang paling menarik adalah hasilnya yang berupa serat kaca (fiber glass) di polimer matriks, pada
reinforced plastic polymer fiber, polymer fiber adalah salah satu dari dua bentuk matrix dan
polymer kedua yaitu, epoxy kevlar composite, dan ceramic di matrix logam.

1.3 Manufacturing Processes.


Manufacturing process dirancang untuk memproduksi suatu barang dengan menaikan nilai dari
segi sifat fisis dan atau kimia. Proses manufakturing umumnya sering disebut unit operation, yang
berarti satu langkah dari beberapa langkah yang akan membuat suatu material semakin
mendekati hasil jadi. Proses manufakturing dibagi menjadi dua bagian yaitu 1.) proses
pengoprasian, dan 2.) proses perakitan.

 Proses pengoprasian.

Adalah proses dimana suatu material dibentuk sesuai pola yang akan digunakan untuk merakit
suatu barang diproses perakitan.

 Proses perakitan.

Adalah proses dimana barang jadi dari hasil proses pengoprasian dijadikan satu atau dirakit agar
menjadi satu kesatuan.

1.3.1 Processsing operations.

Operation prosessing memakai sebuah energi untuk mengubah bentuk fisik, sifat, dan
penampilan suatu bahan mentah untuk mennambah nilai dari suatu material. Bentuk energi
tersebut termasuk energi mekanik, energi thermal, energi elektrik, dan energi kimia.

Solidification
processes

Particulate
processing
Shaping
processes
Deformation
processes

Material
removal
Processing
operations
Property Heat
enhancing processes treatment

Cleaning and
surface treatments
Surface processing
operations
Coating and
Manufacturing deposition processes
processes
Welding

Permanent Brazing and


joining processes soldering

Adhesive
Assembly bonding
operations
Threaded
Mechanical fasteners
fastening
Permanent
fastening methods
proses pembentukan pada Gambar 1.4. Proses peningkatan properti dan operasi pemrosesan
permukaan tercakup dalam Bagian VII.

Shaping Processes Kebanyakan proses operasi bentuk menerapkan panas, kekuatan mekanik,
atau kombinasi dari ini untuk mempengaruhi perubahan geometri material kerja. Ada berbagai
cara untuk mengklasifikasikan proses pembentukan. Klasifikasi yang digunakan dalam buku ini
didasarkan pada keadaan bahan awal, dengan mana kita memiliki empat kategori: (1) proses
pemadatan, di mana bahan awal adalah cairan panas atau semifluid yang mendinginkan dan
memadat untuk membentuk geometri bagian; (2) pemrosesan partikulat, di mana bahan awal
adalah bubuk, dan bubuk dibentuk dan dipanaskan ke dalam geometri yang diinginkan; (3) proses
deformasi, di mana bahan awal adalah padat ulet (biasanya logam) yang cacat untuk membentuk
bagian; dan (4) proses penghilangan materi, di mana Proses Peningkatan Properti Jenis utama
kedua dari pemrosesan bagian dilakukan untuk meningkatkan sifat mekanis atau fisik dari
material kerja. Proses-proses ini tidak mengubah bentuk bagian, kecuali secara tidak sengaja
dalam beberapa kasus. Proses peningkatan properti yang paling penting melibatkan perawatan
panas, yang meliputi berbagai anil Diameter Mulai

Pemrosesan Permukaan Operasi pemroses permukaan meliputi (1) pembersihan, (2) perawatan
permukaan, dan (3) prosesproses pelapisan dan pelapisan film. Bersihkan dengan proses kimia
dan mekanik untuk menghilangkan kotoran, minyak, dan kontaminan lain dari permukaan.
Perawatan permukaan termasuk kerja mekanis seperti peening ditembak dan peledakan pasir,
dan proses fisik seperti difusi dan implantasi ion. Pelapisan dan proses pencetakan film
mengaplikasikan aplikasi material ke permukaan kerja bagian depan. Proses pengerjaan bersama
meliputi elektroplating, anodisasi aluminium, pelapisan organik (sebut saja lukisan), dan
pelapisan porselen. Proses deposisi film tipis termasuk deposisi uap fisik dan deposisi uap kimia
untuk membentuk lapisan sangat tipis dari berbagai zat.

1.3.2 PEMBELAJARAN OPERASI


Jenis yang kedua dari operasi pembuatan adalah rakitan, di mana dua bagian yang terpisah
menyatu untuk membentuk suatu entitas baru. Komponen entitas baru terhubung secara
permanen atau semi permanen. Proses penggabungan permanen meliputi pengelasan, pemateri,
penyolderan, dan peleburan. Persembahanjenisberbagaikomponen yang tidak dapat diputuskan.
Metode perakitan mekanis tertentu tersedia untuk mengencangkan dua (atau lebih) bagian
bersama-sama dalam sambungan yang dapat dengan mudah dibongkar. Penggunaan sekrup,
baut, dan pengencang lainnya yang lebih baik merupakan salah satu metode dasar yang utama.

Anda mungkin juga menyukai