Anda di halaman 1dari 41

TURBIN PELTON

UNTUK DEBIT 5 LITER DAN HEAD 12 METER


LAPORAN KERJA PRAKTEK
Untuk memenuhi sebagai persyaratan mencapai
Sarjana Teknik di bidang Teknik Mesin

Disusun Oleh :

MUHAMMAD RIZKY (165214043)


ADITYA DANU SAPUTRA (175214045)
MAXIMILANUS EUDES AGUSTO (175214073)

PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2021

i
LEMBAR PENGESAHAN

Dengan ini menerangkan bahwa laporan kerja praktek lapangan yang


dilaksanakan pada tanggal 30 Juni 2020 sampai 30 Agustus 2020 di Laboratorium
Teknik Mesin Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Disusun oleh :
MUHAMMAAD RIZKY (165214043)
ADITYA DANU SAPUTRA (175214045)
MAXIMILIANUS EUDES AGUSTO (175214073)

Telah disetujui dan disahkan di Yogyakarta,….,................,2021

Ketua Program Studi Dosen Pembimbing


Teknik Mesin Kerja Praktek

Budi Setyahandana M.T. Yosef Agung Cahyanta S.T., M.T.


DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.........................................................................i
LEMBAR PERSETUJUAN..............................................................ii
DAFTAR ISI.....................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN............................................................1
1.1 Latar Belakang......................................................................1
1.2 Ruang Lingkup Kegiatan......................................................1
1.3 Tujuan...................................................................................1
1.4 Manfaat.................................................................................2
1.5 Waktu dan Tempat Pelaksanaan...........................................2
BAB II DASAR TEORI................................................................3
2.1 Turbin Air..............................................................................3
2.1.1 Pengertian Turbin Air..................................................3
2.1.2 Jenis-Jenis Turbin Air..................................................3
2.2 Turbin Pelton.........................................................................6
2.2.1 Prinsip Kerja Turbin Pelton.........................................6
2.2.2 Bagian Utama Turbin Pelton........................................6
2.2.3 Ukuran-Ukuran Utama turbin Pelton...........................10
2.2.4 Perancangan Turbin Pelton..........................................11
BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK............................15
3.1 Diagram Kerja Praktek..........................................................15
3.2 Perancangan Alat..................................................................15
3.3 Perhitungan Turbin...............................................................16
3.4 Pembuatan Konstruksi Sistem Turbin...................................17
3.4.1 Peralatan Yang Digunakan...........................................17
3.4.2 Alat Bantu Penelitian...................................................18
3.4.3 Cara Kerja Turbin Pelton.............................................18
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN........................................20
4.1 Pembuatan Turbin.................................................................20
4.1.1 Proses Pembuatan Sudu...............................................20
4.1.2 Poros.............................................................................23
4.1.3 Piringan........................................................................23
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN.........................................25
5.1 Kesimpulan...........................................................................25
5.2 Saran......................................................................................25
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................27
LAMPIRAN......................................................................................28
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Indonesia sebagai negara yang terletak
digaris khatulistiwa, Keberadaan wilayah
Indonesia yang begitu beragamnya sumber energy
alternatif yang dapat dimanfaatkan, merupakan
tantangan bagi kita untuk melakukan penelitian/
kajian agar memperoleh sumber energy alternatif
yang dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan
energi yang terus meningkat. Salah satu sumber
energy alternatif yang dapat dikembangkan
adalahTurbin air.
Perkembangan teknologi yang semakin maju
saat ini, banyak diciptakan peralatan–peralatan
yang inovatif serta tepat guna. Dalam bidang
teknik mesin terutama pada konsentrasi konversi
energy diperlukan pengetahuan tentang bagaimana
menghasilkan suatu sumber energi yang nantinya
akan berguna untuk masyarakat luas, Khususnya
dalam proses belajar mengajar bagi pelajar dan
mahasiswa. Oleh sebab itu untuk meningkatkan
sarana belajar praktikum Teknik Mesin Universitas
Sanata Dharma maka dirancanglah alat uji turbin
pelton.
1.2 Ruangan Lingkup Kegiatan
1. Kegiatan dilakukan di kampus 3
Sanata Dharma, Paingan,
Yogyakarta.
2. Kegiatan Kerja Praktek dilakukan pada
tanggal 30 Juni 2020 – 30 agustus
2020.
3. Penulisan laporan difokuskan dalam

1
membah Teknik Mesin,Universitas Sanata
as Dharma Yogyakarta.
perancan
gan dan
pembuat
an turbin
pelton.
1.3 Tujuan
Adapun tujuan
kerja praktek:
1. Memper
siapkan
mahasis
wa
menjadi
tenaga
kerja
professi
onal
yang
telah
memaha
mi dunia
kerja
industri
sesungg
uhnya.
2. Memenu
hi mata
kuliah
wajib
sarjana 1
sks
Program
Studi
2
3. Membuat turbin pelton dengan jumlah sudu 15 dibuat dari resin untuk
pembangkit listrik.
4. Membuat poros dengan menggunakan bahan baja karbon.
5. Membuat piringan turbin dengan plat pvc.
1.4 Manfaat
Beberapa manfaat kerja praktek dapat dinyatakan sebagai berikut:
A. Meningkatkan wawasan, pengalaman dan keterampilan yang
didapatkan di bangku perkuliahan dan mendapat pengalaman kerja
yang nyata di lingkungan kampus sebagai bekal ketika memasuki
dunia kerja.
B. Melatih pemahaman tentang cara pembuatan turbin pelton.
C. Sebagai perwujudan dalam mempersiapkan alih teknologi kepada
generasi muda penerus bangsa.
1.5 Waktu dan Tempat Pelaksanaan
Kerja Praktek dilaksanakan pada:
Waktu : 30 Juni 2020 – 30 agustus 2020
Lokasi : Kampus III Sanata Dharma, Paingan, Yogyakarta.
BAB II
DASAR TEORI
2.1 Turbin Air

2. 1. 1 Pengertian Turbin Air


Turbin air adalah Turbin air adalah alat untuk mengubah energi
potensial air menjadi menjadi energi mekanik. Energi mekanik ini kemudian
diubah menjadi energi listrik oleh generator. salah satu mesin penggerak
yang mana fluida kerjanya adalah air yang dipergunakan langsung untuk
memutarkan roda turbin. Turbin air dikembangkan pada abad 19 dan
digunakan secara luas untuk pembangkit tenaga listrik. Dalam pembangkit
listrik tenaga air (PLTA) turbin air merupakan peralatan utama selain
generator.
2. 1. 2 Jenis-jenis Turbin Air
Berdasarkan perubahan energi turbin air dibedakan menjadi dua
kelompok yaitu:
 Turbin reaksi
Turbin Reaksi adalah turbin yang memanfaatkan seluruh energi
(energi potensial, kinetik, dan tekanan) untuk menghasikan energi
kinetik di sudu. Sudu pada turbin reaksi mempunyai profil khusus
yang menyebabkan terjadinya penurunan tekanan air selama melalui
sudu. Perbedaan tekanan ini memberikan gaya pada sudu sehingga
runner (bagian turbin yang berputar) dapat berputar. Turbin yang
bekerja berdasarkan prinsip ini dikelompokkan sebagai turbin reaksi.
Runner turbin reaksi sepenuhnya tercelup dalam air dan berada
dalam rumah turbin. Pada pengujian turbin air hasil yang diharapkan
adalah mendapatkan kinerja turbin. Contoh turbin reaksi adalah
turbin Francis dan turbin Kaplan.
 Turbin Implus
Turbin impuls disebut juga dengan turbin air tekanan sama karena
tekanan air yang keluar dari nossel tekanannya sama dengan tekanan
atmosfir sekitarnya. Sehingga energi tempat dan energi tekanan yang
dimiliki oleh aliran air dirubah semuanya menjadi energi kecepatan.
Beberapa contoh turbin implus yaitu turbin pelton, turbin turgo,
Michell-Banki (juga dikenal sebagai turbin crossflow atau
ossberger).

Gambar 2.1 Turbin Francis


(Sumber : https://fuchunind.en.made-
in-
china.com/product/wMyEuzgcZBhn/China-Hydro-Turbine-
Water- Turbine-Francis-Turbine.html)

Gambar 2.2 Turbin Kaplan


(Sumber :
https://chazzis013.blogspot.com/2018/09/
rangkuman- turbin-kaplan.html)
Gambar 2.3 Turbin Pelton
(Sumber : https://www.cink-hydro-energy.com/id/turbin-pelton/)

Gambar 2.4 Turbin Crossflow


(Sumber : https://www.energy-xprt.com/products/rickly-
crossflow- turbines-646917)
Gambar 2.5 Turbin Turgo
(Sumber : https://www.gmdu.net/product-55200.html)
2.2 Turbin Pelton
Turbinm pelton merupakan turbin implus, yang prinsip kerjanya
mengubah energy potensial air menjadi energy kinetic dalam bentuk
pancaran air. Pancaran air yang keluar dari mulut nozzle diterima oleh sudu-
sudu pada roda jalan sehingga roga jalan berputar.
2.2.1 Prinsip Kerja Turbin Pelton
Prinsip kerja turbin pelton adalah mengkonversi daya fluida dari
air menjadi daya poros untuk digunakan memutar generator listrik.
Pada sudu-sudu turbin, energy aliran air diubah menjadi energy
mekanik yaitu putaran roda trubin. Apabila roda turbin dihubungkan
dengan poros generator listrik, maka energi mekanik putaran roda
turbin diubah menjadi energy listrik pada generator.
2.2.2 Bagian Utama Turbin Pelton
Turbin pelton mempunyai beberapa komponen utama yaitu:
1. Runner
Runner berfungsi sebagai roda yang memutarkan poros dari
tekanan yang ditimbulkan air. Runner mempunyai jumlah sudu yang
variatif terhadap diameter runner itu sendiri.
Gambar 2.6 Runner Turbin Pelton
(Sumber : http://sistem-tenaga-
listrik.blogspot.com/2011/05/plta- pembangkit-
listrik-tenaga-air-part.html)
 Sudu
Sudu atau bucket berfungsi untuk membagi pancaran air yang
keluar dari nosel menjadi 2 bagian.

Gambar 2.8 Sudu Turbin Pelton


(Sumber :
https://www.exportersindia.com/anuj_engineering_works/pelton
- wheel-bucket-bhopal-india-1718145.htm)
 Poros
Poros merupakan penerus putaran yang terjadi pada runner yang
diteruskan ke transmisi sabuk yang kemudian alirkan ke generator.

Gambar 2.9 Poros


 Piringan
Piringan adalah bagian dari runner yng berfungsi sebagai tempat
sudu dipasang.

Gambar 2.10 Piringan


2. Nosel
Nosel berfungsi untuk megarahkan pancaran air ke sudu-sudu
turbin dan mengatur kapasitas air yang masuk ke turbin.

Gambar 2.11 Nosel


(Sumber :
http://catatankecilanaknegeri.blogspot.com/2015/03/turbin-air.html)
3. Rumah Turbin
Rumah turbin berfungsi sebagai tempat kedudukan runner dan
penahan air yang keluar dari sudu-sudu turbin.

Gambar 2.12 Rumah Turbin


(Sumber : Agu Adtro Gesa
4. Pulley Putra,2009.)

Pulley berfungsi sebagai penerus putaran dari poros turbin ke


generator yang dihubungkan dengan menggunakan sabuk..

Gambar 2.13 Pulley


(Sumber : Agu Adtro Gesa Putra,2009.)
5. Bantalan
Bantalan berfungsi sebagai dudukan poros turbin yang dapat
menjaga putaran turbin menjadi aman.
Gambar 2.14 Bantalan
(Sumber : Agu Adtro Gesa
Putra,2009.)
6. Generator
Generator berfungsi sebagai mengubah tenaga mekanis yang
disalurkan dari runner ke generator untuk menjadi tenaga listrik arus
bolak-balik.

Gambar 2.15 Generator


(Sumber : Agu Adtro Gesa
Putra,2009.)
2.2.3 Ukuran-Ukuran Utama Turbin Pelton
Ukuran – ukuran Utama Turbin Pelton yang dipakai:
D = Diameter lingkaran sudu yang terkena pancaran air ( diameter
lingkaran pancar/diameter roda rata – rata).
d = Diameter pancaran air.
n = kecepatan putar roda turbin.
2.2.4 Perancangan Turbin Pelton
a. Perhitungan Daya yang dihasilkan Turbin
Dari kapasitas air dan tinggi air jatuh dapat diperoleh daya yang
dihasilkan turbin yaitu (Dietzel, 1996, hal. 2):
̇

Dengan :
P : Daya yang dihasilkan turbin (W)
: Massa jenis air (kg/ )
G : Percepatan gravitasi (m/ )
̇ : Debit air ( /s)
H : Tinggi air jatuh (m)
: Randemen turbin
b. Bagan kecepatan turbin pelton

Gambar 2.16 Bagan Kecepatan Turbin Pelton


(Sumber : TURBIN POMPA DAN KOMPRESOR,fritz dietzel,
Dakso Sriyono,1996.)
Pada turbin tekanan sama (turbin implus) agar mendapatkan
randemen yang baik harus mempunyai hubungan antara kecepatan
tangensial u dan kecepatan pancar air c.
Persamaan euler untuk turbun adalah :
H =( ) /g
Dengan :
c : Kecepatan pancar air (m/detik).
u : Kecepatan tangensial roda turbin (m/detik).
Dimana :
 Kecepatan pancar air ( )

 Kecepatan tangensial (u)

u=
c. Nosel
Dengan diketahuinya luas penampang lintang saluran A dan kecepatan
c, maka kapasitas air yang mengalir ̇ adalah :
Perhitungan luas permukaan pancaran air (A)

A= ̇

Diameter pancar air (d)

d = 0,54. √ ̇

d. Perhitungan Dimensi Turbin


 Kecepatan spesifik ( )
Kecepatan spesifik merupakan suatu besaran yang penting dalam
perencanaan turbin, karena digunakan untuk memilih kecepatan putar
turbin. Kecepatan spesifik ( ) untuk satu nosel dapat dicari dengan
rumus :

√ ̇
= n.

Dengan :
n = Kecepatan putar turbin (rpm)
̇ = Kapasitas aliran ( /s)
H = Tinggi jatuh air (m)
 Diameter roda rata – rata (D)
Setelah menentukan kecepatan spesifik didapatlah kecepatan putar
turbin. Diameter roda rata-rata dapat ditentukan sebagai berikut:
D=
 Perbandingan D/d
Dari perhitungan diameter roda rata-rata (D) dan diameter pancar air
(d) didapatkan perbandingan D/d. D/d perhitungan dibandingkan D/d
pada grafik sehingga dapat diketahui apakah perbandingan D/d
memenuhi syarat atau tidak. Dari perbandingan D/d tersebut maka
jumlah sudu (z) dapat ditentukan

Gambar 2.17 Harga Standar untuk Perencanaan Turbin Pelton


(Sumber : THE MICRO-HYDRO PELTON TURBIN
MANUAL,design,manufaktur and installation for small-scale hydro-
powe,JEREMY THAKE,2007.)
 Perhitungan dimensi sudu :

Gambar 2.18 Desain Sudu

(Sumber : THE MICRO-HYDRO PELTON TURBIN


MANUAL,design,manufaktur and installation for small-scale hydro-
powe,JEREMY THAKE,2007)

Panjang sudu dapat dihitung dengan rumus :


ρ = 0,38. D
Lebar sudu dapat dihitung dengan rumus :
Ɩ = 0,34. D
Tinggi sudu dapat dihitung dengan rumus :
t = 0,12. D
BAB III
PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK
3.1 Diagram Kerja Praktek

MULAI

STUDI PUSTAKA

PERANCANGAN TURBIN PELTON

PEMBUATAN TURBIN PELTON

PEMBAHASAN

SELESAI

3.2 Perancangan Alat


Hal yang perlu diperhatikan dalam perancanagan adalah perencanaan
pembuatan alat yang akan dibuat terlebih dahulu setelah di lakukan
perancanaan maka mulai dilakukan perancangan bagian alat seperti
runner,poros,dan sudu terlebih dahulu supaya bisa menetukan ukuran yang
akan digunakan dalam pembuatan bagia-bagian turbin. Proses selanjutnya
adalah membuat desain runner,poros,dan sudu sesuai dengan ukuran yang
akan di pakai. Proses pertama yang akan di lakukan adalah membuat runner
terlebih dahulu,hal pertama yang perlu diperhatikan dalam pembuatan
runner adalah pemilihan bahan yang akan digunakan untuk membuat runner
dalam hal ini bahan yang di gunakan adalah plat PFC yang akan di buat
sesuai ukuran yang sudah di tentukan. Setelah itu dilanjutkan dengan
pembuatan poros sesuai dengan desain yang sudah di buat.
Proses berikutnya dilanjutkan dengan pembentukan poros
mengunakan alat bubut,setelah itu akan dilanjutkan dengan pembuatan sudu
yang sesuai dengan desain yang sudah ada,pembuatan sudu dengan material
resin akan di lakukan dengan tahap pembuatan pola,cetakan sudu dan sudu
yang sudah jadi.

3.3 Perhitungan Turbin


Dalam perancangan ini perhitungan dilakukan berdasarkan
perameter yang telah ditentukan.Dari parameter yang diketahui tersebut

didapat: Kapasitas air ( ̇ ) = 5 liter/detik = 0,005 /detik


Tinggi jatuh air (H) = 12 meter
Gravitasi (g) = 9. 81 m/
Efisiensi turbin ( ) = 80% = 0,8 m/
Massa jenis air (ρ) = 1000 kg/
Putaran (n) = 750 rpm
Jumlah Sudu = 15
a. Daya yang dihasilkan turbin
P = V . . g. H.
P = 0,005×1000×9,81×12×0,8
P = 470,88 W = 0,80 kW
b. Kecepatan air keluar ( )

c. Kecepatan tangensial(u)

U= =

d. Luas permukaan pancaran air (A)

A=
e. Diameter pancaran air (d)

d = 0,54√

d = 0,54√

d= 0,021 m = 21 mm
f. Kecepatan spesifik ( )

=n×


= 750 ×

= 8,2 1/menit
g. Diameter roda (D)

D=

D=

D = 0. 195 m
D = 195 mm
h. Lebar sudu

= cm
3.4 Pembuatan Kontruksi Sistem Turbin
3.4.1 Peralatan yang digunakan :
a. Pompa air.
b. Bak penampung air
c. Pipa
d. Turbin Pelton yang sudah di rangkai.
e. Bantalan.
f. Pulley.
g. Sabuk.
h. Nosel berupa sampungan pipa yang berdiameter ½ dan ¾ inci.
i. Generator atau alternator.
j. Lampu sebagai beban.
k. Multimeter untuk mengukur arus dan tegangan yang
dihasilkan turbin.
l. Tachometer untuk mengukur putaran,torsi motor.
3.4.2 Alat Bantu Penelitian :
a. Gurinda potong.
b. Bor.
c. Kompressor.
d. Spreygun.
e. Amplas.
f. Tulbox.
g. Gergaji potong.
3.4.3 Cara Kerja Turbin Pelton
Cara kerja turbin pelton ini adalah tahap pertama yang dilakukan
adalah menghidupkan pompa air yang bertujuan agar pompa berputar
dan menghisap air yang berada di bak penampung, lalu air mengalir
ke nosel penyemprot. Sebelum air masuk ke nosel air terlebih dahulu
melewati kran dan alat ukur flow meter. Dan dari nosel air
disemprotkan ke sudu turbin yang menyebabkan turbin serta as atau
poros turbin berputar sehingga kita bisa mengukur daya yang
dihasilkan turbin. Air yang disemprotkan oleh nosel kesudu itu jatuh
kembali pada bak penampung air. Dari hasil putaran turbin dihasilkan
listrik yang akan dialirkan pada alternator.
Gambar 3.1 Urutan Kerja Turbin
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Pembuatan turbin
4.1.1 Proses pembuatan sudu
a) Membuat pola sudu
pembuatan pola cetakan sudu dilakukan menggunakan
malam/plastisin yang akan dibentuk sesuai dengan ukuran
sudu yang sudah ditentukan. Dalam proses pembuatan ini
hal pertama yang telah kami lakukan yaitu dengan memulai
membentuk plastisin menjadi persegi agar lebih mudah
untuk dibentuk, setelah itu mulailah dilakukan pengerjaan
untuk membentuk plastisin dengan memotong dan
membuang bagian yang tidak digunakan setelah itu
pembentukan dimulai dengan mengamplas bagian-bagian
paling luar agar menjadi lebih halus setelah itu
pembentukan bagian dalam dengan menggunakan sendok
makan agar pola pada bagian dalam yang berfungsi sebagai
pemancar air tersebut dapat terbentuk sesuai dengan
keinginan atau sesuai dengan desain yang sudah ditentukan,
setelah pengerjaan maka akan dilakukan finishing pada pola
dengan cara menghaluskan kembali bagian luar pola
dengan amplas

Gambar 4.1 Pola Sudu


b) Membuat cetakan sudu
Proses pembuatan cetakan ini dilakukan mengunakan
silicon yang akan berguna menjadi cetakan yang di
gunakan untuk bentuk sudu,hal pertama yang dilakukan
yaitu dengan mencampurkan silicon dan catalis dengan
perbandingan ½ kilo silicon dan 12 tetes katalis setelah itu
silicon akan di tuangkan kedalam wadan bersma dengan
pola yang suda di bentuk dari plastisin dan di diamkan
kurang lebih 2-3 jam agar silicon mengeras dan dapat
membentuk cetakan setelah silicon mengeras. Kemudian
pola di keluarkan dari silicon dengan cara di potong,maka
silcon dapat digunakan memnjadi cetakan untuk sudu

Gambar 4.2 Cetakan Sudu


c) Pengecoran sudu mengunakan resin
Pengecoran adalah proses pembuatan sudu dengan
pengunaan campuran resin, proses ini dilakukan dengan
mencampurkan catalis dan resin dengan perbandingan resin
165 ml dan 7 tetes catalis, setelah melakukan pencampuran
maka resin akan di tuangkan ke dalam cetakan yang sudah
di bentuk dengan silicon dan akan di diamkan selama 4 jam
agar campuran resin mengeras. Setelah campuran resin
mengeras maka campuran akan di keluaran dari cetakan
dan akan dilakukan finising pada resin yang suda terbentuk
menjadi sudu.

Gambar 4.3 Sudu Setelah Pengecoran


d) Fiinising
Proses fihinising adalah proses akhir yang dilakukan
untuk menyempurnakan sudu yang sudah terbentuk dari
resin. Proses finhising ini dilakukan dengan menggunakan
gurinda yang bermata kasar agar permukaan sudu menjadi
halus. Pengerjaan fihinising ini dilakukan dengan
mengurida bagian luar permukaan sudu yang masih kasar
setelah itu akan dilakukan finihising kembali menggunakan
amplas secara manual agar ke setiap permukaan paling luar
sudu agar mendapat hasil yang lebih sempurna.
Gambar 4.4 Sudu yang sudah jadi
4.1.2 Poros
Proses pertama yang dilakukan adalah bubut untuk proses
penyesuaian ukuran poros sesuai dengan desain yang telah di
tentukan, bahan dari material poros sangat menetukan kestabilan
dan juga ketahanan poros. Material yang kami gunakan pada poros
ini adalah steanlisteel yang memberikan beban tambahan pada
turbin dan sangat dianjurkan menggunakan material alumunium.

Gambar 4.5 Poros yang sudah di bubut


4.1.3 Piringan

Gambar 4.6 piringan


a) Pemilihan bahan
Pemilihan bahan dalam pembuatan piringan/runer ini sangat
berpengaruh untuk membantu putaran. Dalam hal ini bahan
piringan yang kami gunakan adalah plat PFC karena lebih
ringan dan mudah di dapat, selain itu palat PFC juga lebih
mudah untuk di bentuk secara manual.
b) Pembubutan piringan
Sebelum melakukan proses pembubutan ini plat PFC akan
di betuk secara manual dengan menggunakan mesin potong
yang di bentuk sesuai dengan ukurang yang sudah di tentukan
pada desain awal. Proses pembubutan ini bertujuan untuk
mebuat piringan lebih presisi dan juga lebih halus agar tidak
menghambat putaran pada saat turbin bekerja.

Gambar 4.7 Piringan yang sudah di bubut


BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil yang didapatkan dari proses perancangan turbin
pelton diambil kesimpulan sebagai berikut :
1. Dalam proses pembuatan alat turbin ini tidak akan maksimal jika
hanya mengandalkan kealian dari skill individu yang dimiliki tetapi
kerja tim sangat diperlukan untuk mendapatkan hasil yang
maksimal.
2. Ketelitian dalam membuat dari setiap komponen yang ada pada alat
turbin pelton sangat diperlukan terlebih mengenai ketelitian dalam
penentuan ukuran yang digunakan karena ketika salah dalam
perhitungan pada setiap komponen yang ada tidak akan
mendapatkan hasil yang maksimal bahkan resiko terbesarnya
adalah setiap komponen tidak bisa dipasang atau dirakit menjadi
satu.
3. Penggunakan bahan yang dibutuhkan untuk membuat suatu
komponen sangat berpengaruh dengan hasil nantinya dan ketika
tidak sesuai hanya akan membuang – buang waktu karena harus
memulai dari awal lagi dengan bahan yang berbeda.
5.2 Saran
Setelah dilakukan proses perancangan turbin pelton, dapat diberikan
saran yang dapat membantu para pembaca yang ingin melanjutkan atau
meneliti turbin pelton sebagai berikut :
1. Mahasiswa yang akan melakukan pembuatan alat turbin pelton ini
disarankan untuk memahami materi terlebih dahulu supaya
mempunyai gambaran lebih banyak mengenai turbin pelton ini dan
supaya bisa meminimalisir kesalahan yang akan dihasilkan.
2. Pengukuran diawal sudah seharusya dibuat berdasarkan perhitungan
yang sesuai ketentuan dan tidak hanya menentukan berdasarkan acuan
materi atau tugas akhir yang sudah ada sebelumnya.
3. Mahasiswa disarankan menentukan bahan dan alat yang digunakan
sejak awal karena bisa meminimalisir biaya pengeluaran dan bisa
memanfaatkan waktu dengan sebaik mungkin.
4. Meningkatkan komunikasi serta kerja sama yang baik antar anggota
kelompok akan membuat perkerjaan menjadi lebih ringan dan lebih
mudah dikerjakan tentunya bertujuan mendukungnya kelancaran
proses pengerjaan guna mendapatkan hsil yang maksimal.
DAFTAR PUSTAKA

Agu Adtro Gesa Putra, (2009). PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKROHIDRO


MENGGUNAKAN TURBIN PELTON. SKRIPSI : UNIVERSITAS
SANATA DHARMA YOGYAKARTA.

Ahmad Yani & Budi Susanto & Rosmiati, (2018). ANALISIS JUMLAH SUDU
MANGKUK TERHADAP KINERJA TURBIN PELTON PADA
ALAT PRAKTIKUM TURBIN AIR. Jurnal Teknik Mesin Unversitas
Muhammadiyah Metro, Kalimantan Timur.

Ardy Hafid Ahrori & Masruki Kabib & Rianto Wibowo, (2019). PERANCANGAN
DAN SIMULASI TURBIN PELTON DAYA OUPUT GENERATOR
20.000
WATT. Jurnal Teknik Mesin Universitas Muria Kudus, Kudus.

Ceri Steward Poea & G.D. Soplanit & Jotje Rantung, (2013). PERANCANGAN
TURBIN AIR MIKRO HIDRO JENIS TURBIN PELTON UNTUK
PEMBANGKIT LISTRIK DI DESA KALI KECAMATAN
PINELENG DENGAN HEAD 12 METER. Jurnal Teknik Mesin
Universitas Sam Ratulangi, Manado.

THE MICRO-HYDRO PELTON TURBIN MANUAL,design,manufaktur and


installation for small-scale hydro-powe,JEREMY THAKE,2007

TURBIN POMPA DAN KOMPRESOR,fritz dietzel, Dakso Sriyono,1996

Hery Irawan & Syamsuri & Rahmad Q, (2018). ANALISIS PERFORMANSI SISTEM
PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR JENIS TURBIN PELTON
DENGAN VARIASI BUKAAN KATUP DAN BEBAN LAMPU
MENGGUNAKAN INVERTER. Jurnal Teknik Mesin Institut
Teknologi Adhi Tama, Surabaya.

(Sumber:https://fuchunind.en.made-in-china.com/product/wMyEuzgcZBhn/China-Hydro-
Turbine-Water-Turbine-Francis-Turbine.html)

(Sumber : https://chazzis013.blogspot.com/2018/09/rangkuman-turbin-

kaplan.html) (Sumber : https://www.cink-hydro-energy.com/id/turbin-pelton/)

(Sumber : https://www.energy-xprt.com/products/rickly-crossflow-t(Sumber
: https://www.gmdu.net/product-55200.html)urbines-646917)

(Sumber : http://sistem-tenaga-listrik.blogspot.com/2011/05/plta-pembangkit-listrik-
tenaga-air-part.html)

https://www.exportersindia.com/anuj_engineering_works/pelton-wheel-bucket-
bhopal- india-1718145.htm)
LAMPIRAN
A. Desain Sudu Turbin

B. Desain Piringan
C. Desain Poros
D. Presensi
PRESENSI KEGIATAN KERJA PRAKTEK TURBIN PELTON
UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA
PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN 2020/2021

NAMA KELOMPOK TURBIN PELTON :


 Maximilianus Eudes Agusto (175214073)
 Aditya Danu Saputra (175214045)
 Muhammad Rizky (165214043)
NO HARI/ WAKTU KETRANGAN KEGIATAN TEMPAT KETERLIBATAN
TANGGAL
1 Selasa, 30 Juni 09:30 Hari pertama konsultasi kerja praktek Lab.USD matrial Semua anggota
2020 pagi lantai 2 kelompok
2 Rabu,1 Juli 2020 10:30 Mencari buku refrensi mengenai turbin Gramedia dan Semua anggota
–jumat,3 juli pagi pelton perpustakaan sanata kelompok
2020 dharma
3 Selasa,7 juli 2020 09:45 – Mengamplas dan membersikan bak Rumah pak yosep. Semua anggota
16:30 penampung dari korosi kelompok

30
4 Rabu, 8 juli 2020 11: 45 – Mengerjakan perancangan sudu turbin Kampus 3 USD Semua anggota
18:30 kelompok
5 Kamis, 9 juli 11: 45 – Mengerjakan perancangan sudu turbin Kampus 3 USD Semua anggota
2020 18:30 kelompok
6 Jumat, 10 juli 11:30 – Mengerjakan perancangan sudu turbin Kampus 3 USD Semua anggota
2020 19:00 kelompok
7 Selasa, 14 juli 09:00 – Mengamplas dan membersih kan bak Rumah pak yosep Semua anggota
2020 16:30 untuk di cat kelompok
8 Rabu, 15 juli 09:30 – Membersihkan bak air sebelum di Rumah pak yosep Semua anggota
2020 16:30 cat,setelah itu mulai mengecat kelompok
menambal lubang pada bak air, dan
menyelesaikan dudukan bak air
9 Kamis, 16 juli - Belajar mandiri Di kos masing- Semua anggota
2020 masing kelompok
10 Jumat, 17 11:00 – Merancang sudu, runner, dan poros. Kampus 3 USD Semua anggota
juli2020 18:30 kelompok
11 Selasa, 21 juli 10:30 – Kumpul anggota kelompok buat diskusi Kampus 3 USD Semua anggota
2020 13:00 menentukan bahan sudu. kelompok
12 Rabu, 22 juli - Belajar mandiri Kos masing-masing Semua anggota
2020 kelompok
13 Kamis, 23 juli 09:30 – Konsultasi soal runner, sudu, poros, dan Rumah pak yosep Semua anggota
2020 13:30 nosel. Kosultasi bahan sudu dan tempat kelompok
penjualan resin
14 Jumat, 24 juli 11:30 – Revisi gambar sudu dan runner. Kampus 3 USD Semua anggota
2020 19:00 kelompok
15 Selasa, 28 juli - Membuat rancangan serta Kampus 3 USD dan Semua anggota
2020 – selasa 18 menyelesaikan revisi sudu dan runner, diluar. kelompok
agustus 2020. menemui pak martono untuk
menanyakan bahan pola dan cetakan.
16 Rabu, 19 agustus 12:00 – Mencari gypsum, semen putih dan serat Toko gypsum Semua anggota
2020 16:00 vibber. kelompok
17 Jumat, 21 agustus - Mencoba mengerjakan pola, Kost risky Semua anggota
2020 – jumat,28 mengunakan gypsum kelompok
agustus 2020
18 Rabu, 2 - Mencoba membuat pola menggunakan Kost risky Semua anggota
september 2020 – sterofoum setelah gagal menggunakan kelompok
jumat, 8 gypsum kemudian mencari
september 2020 plastisin/malam sebagai bahan
membuat pola setelah gagal kemudian
mulai membentuk plastisin menjadi
pola untuk cetakan sudu. Membeli
silicon dan catalyst. Merapikan pola
yang sudah di bentuk menggunakan
plastisin. Membuat pola cetakan dari
silicon yang sudah di bentuk dari
plastisin. Konsultasi poros, bantalan,
nosel, altenator dan mencarial tenator
20 Rabu, 9 15:00 – Mencoba membuat sudu dari resin Kost danu Semua anggota
september 2020 selesai dengan pola cetakan yang sudah jadi kelompok
dari bahan silicon, dan kosultasi melalui
grup whatsup, karena mengalami
kendala dalam pencampuran catalyst
dan resin.
21 Kamis,10 12:00 – Membuat ulang sudu dari resin di Kost danu Semua anggota
september 2020 - selesai percobaan kedua karena percobaan kelompok
Sabtu,15septembe pertama sempat mengalami kendala dan
r 2020 gagal. Mencetak ulang sudu dengan
resin dan membeli tambahan resin
dikarenakan kekurangan resin saat
pengerjaan sudu
22 Selasa,17 14:00 – Merapikan sudu yang sudah jadi Kost maxi Semua anggota
September 2020 – selesai kelompok
rabu, 18
september 2020
23 minggu, 11:00 – Mecari bahan buat poros Pasar bring harjo Semua anggota
20september 14:30 kelompok
2020

24 Selasa, 22 13:54 – Kosultasi hasil sudu dan nosel, Rumah pak yosep Semua anggota
september 2020 14:45 mengambil plat PFC untuk membuat kelompok
runner, dan konsultasi bahan poros
25 Rabu, 23 12:00 – Membubut poros dan runner Bengkel bubut Semua anggota
september 2020 – selesai kelompok
sabtu, 26
september 2020
26 Minggu, 27 14: 30 – Merapikan sudu dan mengebor sudu Kost maxi Semua anggota
september 2020 – selesai dan ada beberapa sudu yang pecah kelompok
rabu,30
september 2020
27 Jumat, 2 october 13:35 – Membeli dan menyetak ulang sudu, Kostdanu Semuaanggotakelom
2020 22:00 untuk memperbaiki/menggantikan pok
beberapa sudu yang pecah
28 Sabtu, 3 october 15:00 – Mengatikan sudu yang rusak, Kost maxi Semua anggota
2020 22:00 menghaluskan sudu, mengebor sudu kelompok
dan runner
dan memasang sudu pada runner .
29 Selasa, 6 october 19:00 - Mengerjakan laporan Di caffe Semua anggota
2020 – minggu, selesai kelompok
11 october 2020
30 Senin, 12 october 16:00 - Mengerjakan laporan Kampus 3 USD Semua anggota
2020 – rabu, 30 selesai kelompok
agustus2020

Yogyakarta, ...,.............., 2021.

Yosef Agung Cahyanta, S.T., M.T.


Dosen Pembimbing Kerja Praktek

Anda mungkin juga menyukai