Anda di halaman 1dari 15

PENETRAN

BERPENDAR
DISUSUN OLEH :
IGNASIUS EXEL
175214117
PENGERTIAN

• Penetran berpendar/fluoresen yaitu pengujian penetran test yang dilakukan dengan


bantuan sinar ultraviolet. Cairan ini mengandung zat warna yang akan berfluorensi
bila disinari dengan sinar ultraviolet. Sama halnya dengan phosphor apabila kena
cahaya makan bersinar atau menimbulkan cahaya yang akan menunjukan letak
retakkan material. Cara ini biasanya digunakan untuk material atau barang-barang
yang lebih membutuhkan sensitifitas lebih tinggi, missal: baling-baling pesawat.
ADA 2 JENIS PEMERIKSAAN MENGGUNAKAN
PENETRAN TEST
• 1. Penetran fluoresen yaitu pengujian penetran test yang dilakukan dengan bantuan sinar ultraviolet.
Cairan ini mengandung zat warna yang akan berfluorensi bila disinari dengan sinar ultraviolet. Sama
halnya dengan phosphor apabila kena cahaya makan bersinar atau menimbulkan cahaya yang akan
menunjukan letak retakkan material. Cara ini biasanya digunakan untuk material atau barang-barang yang
lebih membutuhkan sensitifitas lebih tinggi, missal: baling-baling pesawat.

2. Penetran non Fluoresen yaitu pengujian ini dapat dilakukan langsung secara visual langsung tanpa
bantuan sinar ultraviolet. Cairan ini mengandung zat warna yang memiliki sifat kontras yang tinggi pada
ruangan terang. Dan cara kedua ini yang paling banyak digunakan karena dalam pemakaiannya paling
mudah dan efisien.
PROSES PENYEMPROTAN DEVELOPER

Liquid penetrant dengan warna tertentu (merah) meresap masuk kedalam


diskontinyuitas, kemudian liquid penetrant tersebut dikeluarkan dari
dalam diskontinyuitas  dengan menggunakan cairan pengembang
(developer) yang warnanya kontras dengan liquid penetrant (putih).
Terdeteksinya diskontinyuitas adalah dengan timbulnya bercak-bercak
merah (liquid penetrant) yang keluar dari dalam diskontinyuitas
Diskontinyuitas yang mampu dideteksi dengan pengujian ini adalah
diskontinyuitas yang bersifat terbuka dengan prinsip kapilaritas

Gambar 1. Proses Penyemprotan Developer


PROSES KAPILARITAS PADA SPECIMEN UJI

•  Deteksi diskontinyuitas dengan cara ini tidak terbatas pada


ukuran, bentuk arah diskontinyuitas, struktur bahan maupun
komposisinya. Liquid penetrant dapat meresap kedalam celah
diskontinyuitas yang sangat kecil. Pengujian penetrant tidak
dapat mendeteksi kedalaman dari diskontinyuitas. Proses ini
banyak digunakan untuk menyelidiki keretakan permukaan
(surface cracks), kekeroposan (porosity), lapisan-lapisan
Gambar 2. Proses kapilaritas pada specimen uji bahan, dll. Penggunaan uji liquidpenetrant tidak terbatas pada
logam ferrous dan non ferrous saja tetapi juga
pada ceramics, plastic, gelas, dan benda-benda
hasil powder metalurgi.
APLIKASI PENETRAN

Ada berbagai macam penetrant, penetrant yang kita bahas kali ini adalah penetrant untuk
suhu normal (10 - 52 °C). Untuk mengaplikasikan penetrant bisa digunakan dengan cara:
• Disemprot (spray)
• Dikuas
• Dicelup
Jika akan menggunakan teknik semprot sebaiknya jarak penyemprotan adalah 25 - 30
cm dari benda kerja.
BAHAN

• Dalam persiapan untuk melakukan penetrant kita memerlukan:  


• Removal/Cleaner. Cleaner digunakan untuk membersihkan benda kerja sekaligus
menghilangkan sisa penetrant ketika akan diaplikasikan developer.  
• Penetrant adalah zat yang mempenetrasi crack.  
• Developer adalah zat yang mengangkat penetrant dari dalam crack menuju ke
permukaan.  
TUJUH LANGKAH DALAM PROSES INSPEKSI DENGAN
MENGGUNAKAN PENETRANT TEST YAITU:

• Pembersihan(cleaning) permukan hasil lasan yang akan diinspeksi


• Pengeringan(pengeringan)
• Pemberian penetran(penetrant application)
• Pembersihan penetran(penetrant removal)
• pembersihan developer
• Evaluasi subjek yang diinspeksi
• Pembersihan akhir subjek yang diinspeksi
 PRINSIP KAPILARITAS PADA
 LIQUID PENETRANT TEST 

• Prinsip kerja dari metode ini adalah


menggunakan cairan penetrant dengan
memanfaatkan kemampuannya yang bisa
meleweati celah discontinouity serta kerja
developer untuk mengangkat kembali cairan
yangmeresap pada retakan, dengan begitu
cacat pada material dapat terdeteksi

Gambar 3.  Prinsip Kapilaritas pada


 Liquid Penetrant Test 
PRINSIP KERJA PADA
 LIQUID PENETRANT TEST 

• hal penting yang perlu diingat bahwa warna developer harus


kontras dengan cairan penetrant, agar mudah mengamaticacat
yang timbul.Metode pengujian ini dapat digunakan untuk
mendeteksi cacat permukaan maupun di bawah permukaan(sub
surface). Akan tetapi seberapa dalam dari permukaan
bergantung daya kapilaritas cairan penetrant

Gambar 4. Prinsip Kerja pada


 Liquid Penetrant Test 
SYARAT MATERIAL TERSEBUT DAPAT
DITERIMA
 Relevant Linier 
•  Indication Suatu cacat dikatakan memiliki indikasi linier dan akan direject
apabila pada cacat tersebut memiliki panjang lebih dari 3 kali lebarnya danyang besarnya
 lebih dari 1/16in. (1,6 mm).
 Relevant Rounded 
• Indication Suatu cacat dikatakan memiliki indikasi lingkaran apabila pada cacat tersebut
memiliki panjang kurang dari 3 kali lebarnya.
KELEBIHAN

• Kelebihan :
• Mudah diaplikasikan 
• Murah dalam pembiayaan
• Tidak dipengaruhi oleh sifat kemagnetan material dan komposisikimianya
• Jangkauan pemeriksaan cukup luas.
KEKURANGAN

• Tidak dapat dilakukan pada benda berpori atau material produkpowder metallurgy. Hal tersebut akan
menyebabkan terserapnya cairan penetrant secara berlebihan sehingga dapat mengindikasikan cacat palsu
• Keretakan atau kekeroposan yang ada dapat dideteksi jikakeretakan tersebut merembat hingga ke
permukaan benda.Sedangkan keretakan yang ada dibawah permukaan benda,tidak akan terdeteksi dengan
menggunakan metoda pengujian ini.
• Pada permukaan yang terlalu kasar atau berpori-pori juga dapatmengakibatkan indikasi palsu.
• Metoda pengujian ini tidak dianjurkan untuk menyelidiki benda-benda hasil hasil metallurgy yang kurang
padat.
• Terbatas hanya untuk cacat permukaan terbuka
EVALUASI INDIKASI

• Indikasi akan dinyatakan oleh retensi penetrant partikel. Semua indikasi seperti itu
tidak selalu sempurna, tetapi bila permukaan yang kasar sangat banyak, penetrant akan
merembes. Hal tersebut dapat menghasilkan indikasi yang serupa. Indikasi yang tidak
sempurna mungkin akan menjadi lebih besar. Namun ukuran indikasi merupakan dasar
untuk penerimaan evaluasi. Hanya indikasi yang memiliki dimensi yang lebih besar
dari 1/16 inchi akan dianggap relevan. Indikasi apapun yang di pertanyakan atau
meragukan akan dikaji ulang untuk menentukan apakah relevan atau tidak relevan.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai