Manajemen Manufaktur
Pengertian industri
Industri baja
Industri berdasarkan tempat
bahan baku
1. Industri ekstraktif
Industri ekstraktif adalah industri yang bahan baku diambil
langsung dari alam sekitar.
Contoh: pertanian, perkebunan, perhutanan, perikanan,
peternakan, pertambangan.
2. Industri nonekstaktif
Industri nonekstaktif adalah industri yang bahan baku didapat dari
tempat lain selain alam sekitar.
Contoh: Industri tas di Bogor mengambil bahan baku kulit dari
industri kulit di Bandung.
3. Industri fasilitatif
Industri fasilitatif adalah industri yang produk utamanya adalah
berbentuk jasa yang dijual kepada para konsumennya.
Contoh: Asuransi, perbankan, transportasi, ekspedisi.
Industri berdasarkan besar
kecil modal
1. Industri padat modal
adalah industri yang dibangun dengan modal yang
jumlahnya besar untuk kegiatan operasional
maupun pembangunannya.
bs
ds
ns
f r w=bs
vs
a
h eq v ft
Ln Lw Lv
Lt
2. Proses pengecoran (casting)
yaitu proses pembuatan produk yang
dilakukan dengan cara mencairkan logam di
dalam dapur kopula, kemudian dituangkan
ke dalam cetakan dan dibiarkan sampai
membeku.
3. Proses Pembentukan (forming)
yaitu proses pembuatan produk yang
dilakukan dengan cara pemberian gaya pada
logam (yang akan dibentuk) sampai terjadi
deformasi plastik.
Proses tempa (forging),
Proses pengerolan (rolling),
Proses penarikan kawat (wire drawing),
Proses penarikan dalam (deep drawing),
Proses ekstrusi (extruding),
dsb.
- Proses tempa (forging)
- Proses
penarikan
dalam (deep
drawing)
- Proses ekstrusi (extruding)
4. Proses penyambungan (joining)
yaitu proses penyambungan komponen satu
dengan yang lain untuk konstruksi mesin dan
peralatan yang dilakukan dengan beberapa
jenis proses:
proses pengelemen (adhesive),
proses penyolderan (soldering),
proses pengelingan (riveting),
proses pengelasan (welding), dan
proses penguliran (threading).
• PROSES PENGELASAN
ELEKTRODA TERBUNGKUS
(SMAW)
• PROSES PENGELASAN
MIG (GMAW)
Pengertian manajemen
Manajemen adalah proses perencanaan,
pengorganisasian dan pengkoordinasian,
pengarahan, dan pengendalian sumber daya
manusia dan sumber daya lainnya untuk
mencapai sasaran atau tujuan secara efektif dan
efisien, dimana sumber daya manusia
bekerjasama secara kolektivitas.
Peran manajemen
• interpersonal roles
- sebagai figur kepala
- peran sebagai pemimpin
- berkomunikasi untuk membangun dan
mempertahankan saling pengertian dan kerja
sama
• informational roles
- memonitor
- diseminator
- juru bicara aktivitas
• decisional roles
- kewirausahaan
- penanganan gangguan
- alokasi sumber daya
- negosiator
Peran manajemen
• koordinasi, agar aktivitas efektif, dengan
tahapan :
- komunikasi
- pengertian
- hubungan sesama manusia
- kerjasama
- koordinasi
• pengendalian, melalui :
- kebijakan yang ada
- standar operasi
- prinsip perkecualian
- personalia yang bertanggung jawab
1. Perencanaan (Planning)
Menetapkan tujuan
Merumuskan keadaan saat ini
Mengidentifikasi kemudahan dan
hambatan
Mengembangkan rencana untuk capai
tujuan
Mengapa perlu
perencanaan
Protective benefits
• Rencana sebagai pedoman pengurangan
kesalahan
Positive benefits
• Rencana sebagai pedoman peningkatan
kesuksesan
Manfaat Perencanaan
Perencanaan
Perencanaan Strategik
Operasional
Kelangsungan dan
Bahasan Pengembangan janka Pengoperasian
panjang
Keuntungan waktu Laba/Keuntungan saat
Sasaran
mendatang ini
Batasan Sumber daya akan datang Sumber daya yang ada
Hasil Pengembangan potensi Efisiensi dan stabilitas
Informasi Kesempantan akan datang Dunia bisnis saat ini
Organisasi Fleksibel Birokrasi
Kepemimpinan Bisa perubahan radikal Konservasi
Antisipasi, pendekatan,
Pemecahan Pengalaman masa lalu
baru
masalah
Resiko tinggi Resiko rendah
Proses perencanaan Strategik
Nilai-nilai Tanggung jawab
Manajemen 1. Perumusan dan penetapan sosial perusahaan
misi/tujuan
Presid en Direktur
Personalia Produksi keuangan Pemasaran Personalia Produksi keuangan Pemasaran Personalia Produksi keuangan Pemasaran
3. Pengarahan (Leading)
Pengertian pengarahan yaitu kegiatan
untuk menggerakkan atau mengarahkan
orang lain (bawahan) supaya bisa dan
dapat bekerja dengan baik dalam upaya
mencapai tujuan yang diinginkan.
Cara pengarahan
1. Melakukan orientasi, merupakan cara pengarahan
dengan memberikan informasi yang perlu supaya
kegiatan dapat dilakukan dengan baik.
2. Memberikan perintah, merupakan permintaan dari
pimpinan kepada orang yang berada di bawahnya
untuk melakukan atau mengulangi kegiatan
tertentu pada keadaan tertentu.
3. Memberikan delegasi wewenang, yaitu pimpinan
melimpahkan sebagian dari wewenang yang
dimilikinya kepada bawahannya.
4. Memberikan motivasi, yaitu memberi keadaan
yang membuat motif bergerak sesuai dengan
kebutuhan yang dimiliki oleh bawahan.
Karakteristik pengarahan
1. Pervasive function, yaitu pengarahan
yang diterima pada berbagai level
organisasi. Setiap manajer menyediakan
petunjuk dan inspirasi kepada bawahannya.
2. Continous activity, yaitu pengarahan yang
berbentuk aktivitas berkelanjutan di
sepanjang masa organisasi.
3. Human factor, yaitu pengarahan yang
berhubungan dengan bawahan (khususnya
perilaku manusia yang kompleks dan tidak
bisa di prediksi).
4. Creative activity, pengarahan yang
membantu dalam mengubah rencana ke
dalam tindakan.
5. Executive function, pengarahan yang
dilaksanakan oleh semua manajer dan
eksekutif pada semua level semasa masih
bekerja pada sebuah perusahaan, bawahan
hanya menerima instruksi dari atasannya.
6. Delegated function, pengarahan yang
berhadapan dengan manusia (atasan harus
dapat mengkondisikan perilaku seseorang
ke arah tujuan yang diharapkan).
4. Pengendalian
(Controlling)
Pengendalian adalah proses untuk
menjamin tujuan tercapai
Tahapan proses pengendalian :
• Penetapan standar pelaksanaan
• Pengukuran pelaksanaan
• Pengecekan atas hasil sesuai standar
• Pengambilan tindakan koreksi
Pentingkah pengendalian?
Akurat
Tepat waktu
Obyektif
Fokus pada titik strategis
Realistis secara ekonomis
Realistis secara organisatoris
Pengendalian yang efektif
1. Perencanaan produksi
2. Perencanaan lokasi produksi
3. Perencanaan letak fasilitas
produksi
4. Perencanaan lingkungan kerja
5. Perencanaan standar produksi
B. Sistem pengendalian produksi
1. Struktur organisasi
2. Produksi atas dasar pesanan
3. Produksi untuk persediaan
Tujuan
Manajemen Manufaktur