Oleh :
2. Klasifikasi Industri
1. Klasifikasi industri berdasarkan bahan baku
Tiap-tiap industri membutuhkan bahan baku yang berbeda, tergantung pada apa yang akan
dihasilkan dari proses industri tersebut. Berdasarkan bahan baku yang digunakan, industri dapat
dibedakan menjadi:
a. Industri ekstraktif, yaitu industri yang bahan bakunya diperoleh langsung dari alam. Misalnya:
industri hasil pertanian, industri hasil perikanan, dan industri hasil kehutanan.
b. Industri nonekstraktif, yaitu industri yang mengolah lebih lanjut hasilhasil industri lain.
Misalnya: industri kayu lapis, industri pemintalan, dan industri kain.
c. Industri fasilitatif atau disebut juga industri tertier. Kegiatan industrinya adalah dengan
menjual jasa layanan untuk keperluan orang lain. Misalnya: perbankan, perdagangan, angkutan,
dan pariwisata.
Perroux mengatakan, pertumbuhan tidak muncul di berbagai daerah pada waktu yang sama.
Pertumbuhan hanya terjadi di beberapa tempat yang disebut pusat pertumbuhan dengan
intensitas yang berbeda. Inti pendapat Perroux (dalam Muhammad, 1992) adalah sebagai berikut:
1. Dalam proses pembangunan akan timbul industri pemimpin yang merupakan industri
penggerak utama dalam pembangunan suatu daerah. Karena keterkaitan antar industri
sangat erat, maka
2. Pemusatan industri pada suatu daerah akan mempercepat pertumbuhan perekonomian,
karena pemusatan industri akan menciptakan pola konsumsi yang berbeda antar daerah
sehingga perkembangan industri di daerah tersebut akan mempengaruhi perkembangan
daerah-daerah lainya.
3. Perekonomian merupakan gabungan dari sistem industri yang relatif aktif dengan
industri-industri yang relatif pasif yaitu industri yang tergantung dari industri pemimpin
atau pusat pertumbuhan. Daerah yang relatif maju atau aktif akan mempengaruhi daerah-
daerah yang relatif pasif.
Saat ini adalah masa-masa sulit bagi bangsa kita untuk melepaskan dari keterpurukan ekonomi.
Globalisasi semakin membuka kebebasan negara asing dalam memperluas jangkauan
ekonominya di Indonesia, sehingga bila bangsa kita tidak tanggap dan merespon positif, maka
justru akan memperparah situasi ekonomi dan industri dalam negeri. Sejauh ini pengembangan
sektor industri makin marak, itu sebenarnya tuntutan globalisasi itu sendiri. Di Indonesia, kota-
kota industri mulai berkembang dan menghasilkan barang-barang produksi yang bermutu.
Namun, ada banyak industri pula di Indonesia yang sebagian sahamnya adalah ahasil investasi
asing, bahkan ada juga perusahaan dan industri yang secara mutlak berdiri dan beroperasi di
Indonesia. Mereka (investor), hanya akan menuai keuntungan dari modal yang ditanamkan.
Sehingga, disini dijelaskan bahwa yang menjalankan dan pengelolaan industri itu ditangani pihak
pribumi, mengapa bisa demikian? Karena bila melihat dari sudut pandang terhadap keuangan
negara atau swasta dalam negeri lemah, yaitu dalam arti kekurangan biaya pengembangan untuk
industri (defisit). Sebagai contoh saja, industri otomotif sepertai Astra, Indomobil, New Armada.
Pada dasarnya perusahaan-perusahaan itu hanya merakit dan kemudian menjualnya ke
masyarakat. Berarti hal itu dapat dikatakan bukan hasil karya anak negeri, melainkan modal
asing yang ada di Indonesia. Untuk itulah, seharusnya bangsa ini lebih dalam untuk
meningkatkan sumber daya manusianya. Dengan demikian dapat disimpulkan ilmu pengetahuan
dan teknologi ialah sarana dalam mengembangkan SDM termasuk menumbuhkembangkan
industrialisasi dan menjalankan perekonomian bangsa dengan baik.
DAFTAR PUSTAKA