BAB II
KAWASAN INDUSTRI DAN PERTANIAN
1. Pengertian industri:
Industri adalah suatu usaha atau kegiatan pengolahan bahan mentah atau barang setengah
jadi menjadi barang jadi yang memiliki nilai tambah untuk mendapatkan keuntungan. Usaha
perakitan atau assembling dan juga reparasi adalah bagian dari industri. Hasil industri tidak
hanya berupa barang, tetapi juga dalam bentuk jasa.
2. KEUNTUNGAN INDUSTRIALISASI
- Meningkatkan devisa Negara
- Menyerap tenaga kerja
- Meningkatkan pendapatan masyarakat
- Terbukanya usaha-usaha di sector informal
- Berkurangnya ketergantungan dari produk luar negeri.
3. Syarat berdirinya industry:
- Tersedia bahan mentah
- Tersedia tenaga kerja
- Tersedia modal
- Manajemen yang baik
- Dapat mengubah masyarakat agraris menjadi Negara industri
4. DAMPAK POSITIF PEMBANGUNAN INDUSTRI
a. Menambah penghasilan penduduk sehingga meningkatkan kemakmuran
b. menghasilkan aneka barang yang dibutuhkan oeh masyarakat.
c. memperbesar kegunaan bahan mentah
d. memperluas lapangan pekerjaan bagi penduduk.
e. Mengurangi ketergantungan Negara pada luar negeri.
f. merangsang masyarakat utuk meningkatkan pengetahuan tentang industi
5. DAMPAK NEGATIF PEMBANGUNAN INDUSTRI
- Berkurangnya lahan pertanian
- Pencemaran lingkungan
- Terjadinya arus urbanisasi yang terlalu besar
- Terjadinya perubahan prilaku masyarakat (konsumtif)
6. Klasifikasi industry:
1. Klasifikasi industri berdasarkan bahan baku
a. Industri ekstraktif,yaitu industri yang bahan bakunya diperoleh langsung dari alam.
Misalnya: industri hasil pertanian, industri hasil perikanan, dan industri hasil kehutanan.
b. Industri nonekstraktif, yaitu industri yang mengolah lebih lanjut hasilhasil industri lain.
Misalnya: industri kayu lapis, industri pemintalan, dan industri kain.
c. Industri fasilitatifatau disebut juga industri tertier.Kegiatan industrinya adalah dengan
menjual jasa layanan untuk keperluan orang lain. Misalnya: perbankan, perdagangan,
angkutan, dan pariwisata.
2. Klasifikasi industri berdasarkan tenaga kerja
a. Industri rumah tangga, kurang dari empat orang.
Ciri industri ini memiliki modal yang sangat terbatas, tenaga kerja berasal dari anggota
keluarga, dan pemilik atau pengelola industri biasanya kepala rumah tangga itu sendiri atau
anggota keluarganya. Misalnya: industri anyaman, industri kerajinan, industri tempe/ tahu,
dan industri makanan ringan.
b. Industri kecil,5 sampai 19 orang,
Ciri industri kecil adalah memiliki modal yang relative kecil, tenaga kerjanya berasal dari
lingkungan sekitar atau masih ada hubungan saudara. Misalnya: industri genteng, industri
batubata, dan industri pengolahan rotan.
c. Industri sedang, 20 sampai 99 orang.
Ciri industri sedang adalah memiliki modal yang cukup besar, tenaga kerja memiliki
keterampilan tertentu, dan pimpinan perusahaan memiliki kemapuan manajerial tertentu.
Misalnya: industri konveksi, industri bordir, dan industri keramik.
d. Industri besar,lebih dari 100 orang.
Ciri industri besar adalah memiliki modal besar yang dihimpun secara kolektif dalam bentuk
pemilikan saham, tenaga kerja harus memiliki keterampilan khusus, dan pimpinan
perusahaan dipilih melalui uji kemapuan dan kelayakan (fit and profer test). Misalnya:
industri tekstil, industri mobil, industri besi baja, dan industri pesawat terbang.
Keuntungan relokasi industri bagi negara yang dituju yaitu sebagai berikut :
a. Menambah dan memperluas lapangan pekerjaan.
b. Menambah pendapatan negara dari sektor pajak.
c. Alih teknologi dari negara maju.
d. Permodalan langsung dari negara yang memindahkan industri.
Perindustrian: Menentukan Lokasi Industri
Menentukan Lokasi Industri
Tujuan dari penentuan lokasi industri adalah untuk memperbesar keuntungan dengan
menekan biaya produksi dan meraih pasar yang luas.
5. Teori susut dan ongkos transport (theory of weight loss and transport cost)
Teori ini didasarkan pada hubungan antara faktor susut dalam proses pengangkutan dan
ongkos transport yang harus dikeluarkan, yaitu dengan cara mengkaji kemungkinan
penempatan industri di tempat yang paling menguntungkan secara ekonomi. Suatu
lokasi dinyatakan menguntungkan apabila memiliki nilai susut dalam proses
pengangkutan yang paling rendah dan biaya transport yang paling murah.
Menentukan lokasi industri atas dasar bahan baku, pasar, biaya angkut, tenaga kerja,
modal, tekhnologi, peraturan dan lingkungan dapat dilakukan dengan klasifikasi sebagai
berikut:
a. Lokasi industri dekat dengan bahan baku jika:
1) Bahan baku yang digunakan mudah rusak,
2) Pengangkutan barang jadi lebih mudah jika dibandingkan dengan pengangkutan
bahan baku,
3) Bahan baku yang digunakan lebih berat daripada produk yang dihasilkan.
11. PERTANIAN
Pertanian Rakyat:suatu sistem pertanian yang dikelola oleh rakyat
Ciri-Ciri Pertanian Rakyat :
1. Modal Kecil
2. Sistem dan Cara Pengolahan Lahan yang Sederhana
3. Tanaman yang Ditanam Adalah Tanaman Pangan
4. Tidak Meliki Sistem Administrasi yang Baik
Usaha-usaha Meningkatkan Hasil Pertanian
1. Intensifikasi Pertanian
Pada awalnya intensifikasi pertanian ditempuh dengan program Panca Usaha Tani, yang
kemudian dilanjutkan dengan program sapta usaha tani, sebagai berikut :
Pengolahan tanah yang baik
Pengairan yang teratur
Pemilihan bibit unggul
Pemupukan
Pemberantasan hama dan penyakit tanaman
Pengolahan pasca panen
2. Ekstensifikasi Pertanian
Adalah usaha meningkatkan hasil
pertanian dengan cara memperluas lahan
pertanian
3. Diversifikasi Pertanian
Adalah usaha penganekaragaman jenis usaha atau tanaman pertanian untuk menghindari
ketergantungan pada salah satu hasil pertanian.
Diversifikasi pertanian dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu :
Memperbanyak jenis kegiatan pertanian, misalnya seorang petani selain bertani juga
beternak ayam dan beternak ikan.
Memperbanyak jenis tanaman pada suatu lahan, misalnya pada suatu lahan selain
ditanam jagung juga ditanam padi ladang.
4. Mekanisasi Pertanian
Adalah usaha meningkatkan hasil pertanian dengan menggunakan mesin-mesin pertanian
modern.
5. Rehabilitasi Pertanian
Adalah usaha memperbaiki lahan pertanian yang semula tidak produktif atau sudah tidak
berproduksi menjadi lahan produktif atau mengganti tanaman yang sudah tidak produktif
menjadi tanaman yang lebih produktif.
Sebagai tindak lanjut dari program-program tersebut, pemerintah menempuh langkah-
langkah sebagai berikut:
Memperluas,memperbaiki dan memelihara jaringan irigasi yang meluas di seluruh
wilayah Indonesia
Menyempurnakan sistem produksi pertanian pangan melalui penerapan berbagai paket
program yang diawali dengan program Bimbingan Masal (Bimas) pada tahun 1970.
Kemudian disusul dengan program intensifikasi Masal (Inmas), Intensifikasi Khusus (Insus)
dan Supra Insus yang bertujuan meningkatkan produksi pangan secara berkesinambungan.
Membangun pabrik pupuk serta pabrik insektisida dan pestisida yang dilaksanakan
untuk menunjang proses produksi pertanian.