Anda di halaman 1dari 26

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Industri

1. Pengertian Industri

Industri adalah suatu usaha atau kegiatan pengolahan bahan mentah

atau barang setengah jadi menjadi barang jadi barang jadi yang memiliki nilai

tambah untuk mendapatkan keuntungan. Usaha perakitan atau assembling dan

juga reparasi adalah bagian dari industri. Hasil industri tidak hanya berupa

barang, tetapi juga dalam bentuk jasa (http://organisasi.org/2006).

Menurut I Made Sandi (1985:148) industri adalah usaha untuk

memproduksi barang jadi dengan bahan baku atau bahan mentah melalui

proses produksi penggarapan dalam jumlah besar sehingga barang tersebut

dapat diperoleh dengan harga serendah mungkin tetapi dengan mutu setinggi-

tingginya. Perindustrian industri adalah kegiatan ekonomi yang mengolah

bahan mentah, bahan baku, barang setengah jadi, dan/atau barang jadi menjadi

barang dengan nilai yang lebih tinggi untuk penggunaannya, termasuk kegiatan

rancang bangun dan perekayasaan industri (Wahana geogrrafi SMA di

http://geografi-geografi.blogspot.com/2010).

Kajian Industri Kecil…, Hedwin Pramono, FKIP UMP, 2012


2. Macam-macam Industri di Indonesia

Adapun macam-macam industri berdasarkan kriteria masing-masing,

adalah sebagai berikut.

a. Klasifikasi Industri Berdasarkan Bahan Baku

1) Industri ekstraktif, yaitu industri yang bahan bakunya diperoleh langsung

dari alam. Misalnya: industri hasil pertanian, industri hasil perikanan, dan

industri hasil kehutanan.

2) Industri nonekstraktif, yaitu industri yang mengolah lebih lanjut hasilhasil

industri lain. Misalnya: industri kayu lapis, industri pemintalan, dan

industri kain.

3) Industri fasilitatif atau disebut juga industri tertier. Kegiatan industrinya

adalah dengan menjual jasa layanan untuk keperluan orang lain. Misalnya:

perbankan, perdagangan, angkutan, dan pariwisata.

b. Klasifikasi Industri Berdasarkan Produksi Yang Dihasilkan

1) Industri primer, yaitu industri yang menghasilkan barang atau benda yang

tidak perlu pengolahan lebih lanjut.. Misalnya: industri anyaman, industri

konveksi, industri makanan dan minuman.

2) Industri sekunder, yaitu industri yang menghasilkan barang atau benda

yang membutuhkan pengolahan lebih lanjut sebelum dinikmati atau

digunakan. Misalnya: industri pemintalan benang, industri ban, industri

baja, dan industri tekstil.

Kajian Industri Kecil…, Hedwin Pramono, FKIP UMP, 2012


3) Industri tersier, yaitu industri yang hasilnya tidak berupa barang atau

benda yang dapat dinikmati atau digunakan baik secara langsung maupun

tidak langsung, melainkan berupa jasa layanan yang dapat mempermudah

atau membantu kebutuhan masyarakat. Misalnya: industri angkutan,

industri perbankan, industri perdagangan, dan industri pariwisata.

c. Klasifikasi Industri Berdasarkan Bahan Mentah

1) Industri pertanian, yaitu industri yang mengolah bahan mentah yang

diperoleh dari hasil kegiatan pertanian. Misalnya: industri minyak goreng,

Industri gula, industri kopi, industri teh, dan industri makanan.

2) Industri pertambangan, yaitu industri yang mengolah bahan mentah yang

berasal dari hasil pertambangan. Misalnya: industri semen, industri baja,

industri BBM (bahan bakar minyak bumi), dan industri serat sintetis.

3) Industri jasa, yaitu industri yang mengolah jasa layanan yang dapat

mempermudah dan meringankan beban masyarakat tetapi menguntungkan.

Misalnya: industri perbankan, industri perdagangan, industri pariwisata,

industri transportasi, industri seni dan hiburan.

d. Klasifikasi Industri Berdasarkan Lokasi Unit Usaha

1) Industri berorientasi pada pasar (market oriented industry), yaitu industri

yang didirikan mendekati daerah persebaran konsumen.

2) Industri berorientasi pada tenaga kerja (employment oriented industry),

yaitu industri yang didirikan mendekati daerah pemusatan penduduk,

Kajian Industri Kecil…, Hedwin Pramono, FKIP UMP, 2012


terutama daerah yang memiliki banyak angkatan kerja tetapi kurang

pendidikannya.

3) Industri berorientasi pada pengolahan (supply oriented industry), yaitu

industri yang didirikan dekat atau ditempat pengolahan. Misalnya: industri

semen di Palimanan Cirebon (dekat dengan batu gamping), industri pupuk

di Palembang (dekat dengan sumber pospat dan amoniak), dan industri

BBM di Balongan Indramayu (dekat dengan kilang minyak).

4) Industri berorientasi pada bahan baku, yaitu industri yang didirikan di

tempat tersedianya bahan baku. Misalnya: industri konveksi berdekatan

dengan industri tekstil, industri pengalengan ikan berdekatan dengan

pelabuhan laut, dan industri gula berdekatan lahan tebu.

5) Industri yang tidak terikat oleh persyaratan yang lain (footloose industry),

yaitu industri yang didirikan tidak terikat oleh syarat-syarat di atas.

Industri ini dapat didirikan di mana saja, karena bahan baku, tenaga kerja,

dan pasarnya sangat luas serta dapat ditemukan di mana saja. Misalnya:

industri elektronik, industri otomotif, dan industri transportasi.

e. Klasifikasi Industri Berdasarkan Proses Produksi

1) Industri hulu, yaitu industri yang hanya mengolah bahan mentah menjadi

barang setengah jadi. Industri ini sifatnya hanya menyediakan bahan baku

untuk kegiatan industri yang lain. Misalnya: industri kayu lapis, industri

alumunium, industri pemintalan, dan industri baja.

2) Industri hilir, yaitu industri yang mengolah barang setengah jadi menjadi

barang jadi sehingga barang yang dihasilkan dapat langsung dipakai atau

Kajian Industri Kecil…, Hedwin Pramono, FKIP UMP, 2012


dinikmati oleh konsumen. Misalnya: industri pesawat terbang, industri

konveksi, industri otomotif, dan industri meubeler.

f. Klasifikasi Industri Berdasarkan Barang Yang Dihasilkan

1) Industri berat, yaitu industri yang menghasilkan mesin-mesin atau alat

produksi lainnya. Misalnya: industri alat-alat berat, industri mesin, dan

industri percetakan.

2) Industri ringan, yaitu industri yang menghasilkan barang siap pakai untuk

dikonsumsi. Misalnya: industri obat-obatan, industri makanan, dan industri

minuman.

g. Klasifikasi Industri Berdasarkan Modal Yang Digunakan

1) Industri dengan penanaman modal dalam negeri (PMDN), yaitu industri

yang memperoleh dukungan modal dari pemerintah atau pengusaha

nasional (dalam negeri). Misalnya: industri kerajinan, industri pariwisata,

dan industri makanan dan minuman.

2) Industri dengan penanaman modal asing (PMA), yaitu industri yang

modalnya berasal dari penanaman modal asing. Misalnya: industri

komunikasi, industri perminyakan, dan industri pertambangan.

3) Industri dengan modal patungan (join venture), yaitu industri yang

modalnya berasal dari hasil kerja sama antara PMDN dan PMA. Misalnya:

industri otomotif, industri transportasi, dan industri kertas.

Kajian Industri Kecil…, Hedwin Pramono, FKIP UMP, 2012


h. Klasifikasi Industri Berdasarkan Subjek Pengelola

1) Industri rakyat, yaitu industri yang dikelola dan merupakan milik rakyat,

misalnya: industri meubeler, industri makanan ringan, dan industri

kerajinan.

2) Industri negara, yaitu industri yang dikelola dan merupakan milik Negara

yang dikenal dengan istilah BUMN, misalnya: industri kertas, industri

pupuk, industri baja, industri pertambangan, industri perminyakan, dan

industri transportasi.

i. Klasifikasi Industri Berdasarkan Cara Pengorganisasian

1) Industri kecil, yaitu industri yang memiliki ciri-ciri: modal relatif kecil,

teknologi sederhana, pekerjanya kurang dari 10 orang biasanya dari

kalangan keluarga, produknya masih sederhana, dan lokasi pemasarannya

masih terbatas (berskala lokal). Misalnya: industri kerajinan dan industri

makanan ringan.

2) Industri menengah, yaitu industri yang memiliki ciri-ciri: modal relative

besar, teknologi cukup maju tetapi masih terbatas, pekerja antara 10-200

orang, tenaga kerja tidak tetap, dan lokasi pemasarannya relative lebih luas

(berskala regional). Misalnya: industri bordir, industri sepatu, dan industri

mainan anak-anak.

3) Industri besar, yaitu industri yang memiliki ciri-ciri: modal sangat besar,

teknologi canggih dan modern, organisasi teratur, tenaga kerja dalam

jumlah banyak dan terampil, pemasarannya berskala nasional atau

Kajian Industri Kecil…, Hedwin Pramono, FKIP UMP, 2012


internasional. Misalnya: industri barang-barang elektronik, industri

otomotif, industri transportasi, dan industri persenjataan.

j. Klasifikasi Industri Berdasarkan Tenaga Kerja

1) Industri rumah tangga, yaitu industri yang menggunakan tenaga kerja

kurang dari empat orang. Ciri industri ini memiliki modal yang sangat

terbatas, tenaga kerja berasal dari anggota keluarga, dan pemilik atau

pengelola industri biasanya kepala rumah tangga itu sendiri atau anggota

keluarganya. Misalnya: industri anyaman, industri kerajinan, industri

tempe/ tahu, dan industri makanan ringan.

2) Industri kecil, yaitu industri yang tenaga kerjanya berjumlah sekitar 5

sampai 19 orang, Ciri industri kecil adalah memiliki modal yang relative

kecil, tenaga kerjanya berasal dari lingkungan sekitar atau masih ada

hubungan saudara. Misalnya: industri genteng, industri batubata, dan

industri pengolahan rotan.

3) Industri sedang, yaitu industri yang menggunakan tenaga kerja sekitar 20

sampai 99 orang. Ciri industri sedang adalah memiliki modal yang cukup

besar, tenaga kerja memiliki keterampilan tertentu, dan pimpinan

perusahaan memiliki kemapuan manajerial tertentu. Misalnya: industri

konveksi, industri bordir, dan industri keramik.

4) Industri besar, yaitu industri dengan jumlah tenaga kerja lebih dari 100

orang. Ciri industri besar adalah memiliki modal besar yang dihimpun

secara kolektif dalam bentuk pemilikan saham, tenaga kerja harus

memiliki keterampilan khusus, dan pimpinan perusahaan dipilih melalui

Kajian Industri Kecil…, Hedwin Pramono, FKIP UMP, 2012


uji kemapuan dan kelayakan (fit and profer test). Misalnya: industri tekstil,

industri mobil, industri besi baja, dan industri pesawat terbang

(http://organisasi.org/2006)..

Berdasarkan pengelompokan-pengelompokan di atas, maka dalam hal

ini industri konveksi di tempat penelitian merupakan kelompok industri kecil

yang jumlah pekerjanya antara 5 sampai 19 orang dan industri konveksi

tersebut melakukan kegiatan produksinya menggunakan teknologi mesin jahit

dan mesin obras, disamping tempat produksinya yang tidak terpisah dengan

tempat tinggal, serta para pengusahanya menjadikan usahanya sebagai mata

pencahariaan utama.

3. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Perkembangan Industri

a. Proses Produksi

Produksi dalam arti ekonomi mempunyai pengertian semua kegiatan

yang meningkatkan nilai kegunaan atau faedah (utility) suatu benda. Ini dapat

berupa kegiatan yang meningkatkan kegunaan dengan mengubah bentuk atau

menghasilkan barang baru (utility of form). Dapat pula meningkatnya

kegunaan suatu benda itu karena adanya kegiatan yang mengakibatkan dapat

berpindahnya pemilikan suatu benda dari tangan seseorang ketangan orang

lain.(Sriyadi, 1991:6)

Proses produksi dipengaruhi oleh beberapa faktor adalah sebagai

berikut:

Kajian Industri Kecil…, Hedwin Pramono, FKIP UMP, 2012


1) Faktor produksi alam, faktor ini merupakan faktor produksi pokok yang

paling penting dalam rangka persiapan, pengadaan dan pengembangan

industri kecil.

2) Faktor produksi tenaga kerja, faktor ini yang paling penting adalah

sumber daya manusia.

3) Faktor produksi modal, faktor ini berupa modal tetap seperti gedung,

mesin, alat-alat dan modal kerja yang paling penting.

4) Faktor produksi kemampuan berusaha, faktor ini sangat tergantung pada

kualitas SDM.

Industri kecil konveksi di Desa Tembok Kidul sangat dipengaruhi oleh

faktor produksi modal terutama modal kerja. Modal kerja sangat penting

untuk kelangsungan produksi, karena tanpa adanya modal kerja usaha dalam

bidang tidak dapat berjalan seperti yang diharapkan.

b. Bahan Baku

Menurut Ahyani bahan baku atau bahan mentah merupakan bahan yang

digunakan untuk keperluan proses produksi. Hal-hal yang berkaitan dengan

bahan baku selama satu periode:

1) Jumlah kebutuhan bahan baku selama satu periode

2) Kelayakan harga barang

3) Kontinuitas persediaan barang

Kajian Industri Kecil…, Hedwin Pramono, FKIP UMP, 2012


4) Kualitas bahan baku

5) Sifat bahan baku

6) Biaya pengangkutan bahan baku (Syamriloade, 2010 di

http://id.shvoong.com)

Bahan baku pokok untuk pembuatan pakaian jadi adalah kain atau

bahan yang berukuran panjang yang belum di pola menjadi pakaian jadi,

Untuk memperoleh bahan baku tersebut membeli kepada pedagang grosir di

daerah pasar Tegal Gubug, Cirebon.

c. Modal

Modal adalah sesutu yang sangat dibutuhkan di dalam sebuah perusaan,

salah satu yang utama di dalam perusahaan adalah ini. modal itu banyak

macam macamnya .modal adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk

menjalankan suatu usaha perusahaan. modal juga dapat dari dalam perusahan

atau yang penambahan dari pihak pemilik perusaan dan juga dari pihak lain .

modal sangat besar mempengaruhi dalam jalanya suatu hidupnya perusahaan.

penentuan modal yang baik di dalam perusahaan dapat mempengaruhi

jalanya kesuksesan perusahaan (Purba di http://akunt.blogspot.com/2012).

Macam-macam modal:

1) Modal Menurut Pemiliknya

a) Modal perseorangan, artinya modal tersebut dimiliki oleh perseorangan.

Misalnya, gedung dan kendaraan.

Kajian Industri Kecil…, Hedwin Pramono, FKIP UMP, 2012


b) Modal masyarakat, artinya modal tersebut dimiliki oleh banyak orang

dan untuk kepentingan orang banyak. Misalnya, jalan dan jembatan

2) Modal Menurut Wujudnya

a) Konkret, artinya modal yang jelas wujudnya, tetapi dapat dilihat.

Misalnya, gedung, mesin, dan peralatan.

b) Abstrak, artinya modal yang tidak terlihat, tetapi kegunaannya dapat

dirasakan. Misalnya, nama baik perusahaan, keahlian karyawan, dan

hak cipta.

3) Modal Menurut Bentuknya

a) Uang, artinya modal berupa dana.

b) Barang, artinya modal berupa alat yang digunakan dalam proses

produksi. Misalnya, mesin, gedung, dan kendaraan.

4) Modal Menurut Sifatnya

a) Modal tetap, artinya modal yang dapat digunakan lebih dari satu kali

masa produksi. Misalnya, mesin, kendaraan, dan gedung.

b) Modal lancar, artinya modal yang habis dalam satu kali proses

produksi. Misalnya, bahan baku, kertas, dan bahan bakar mesin.

5) Modal Menurut Sumbernya

a) Modal sendiri, artinya modal yang berasal dari pemilik perusahaan.

Misalnya, saham dan tabungan.

Kajian Industri Kecil…, Hedwin Pramono, FKIP UMP, 2012


b) Modal pinjaman, artinya modal pinjaman dari pihak lain (Putra, 2010 di

http://ekonomikelasx.blogspot.com).

d. Pemasaran

Pemasaran (Marketing) adalah proses penyusunan komunikasi terpadu

yang bertujuan untuk memberikan informasi mengenai barang atau jasa

dalam kaitanya dengan memuaskan kebutuhan dan keinginan manusia.

Pemasaran dimulai dengan pemenuhan kebutuhan manusia yang kemudian

bertumbuh menjadi keinginan manusia.

Proses dalam pemenuhan kebutuhan dan keinginan manusia inilah yang

menjadi konsep pemasaran. Mulai dari pemenuhan produk (product),

penetapan harga (price), pengiriman barang (place), dan mempromosikan

barang (promotion). Seseorang yang bekerja dibidang pemasaran

disebut pemasar. Pemasar ini sebaiknya memiliki pengetahuan dalam konsep

dan prinsip pemasaran agar kegiatan pemasaran dapat tercapai sesuai dengan

kebutuhan dan keinginan manusia terutama pihak konsumen yang dituju

(wikipedia.org/2011).

Dalam memasarkan produk para pengusaha konveksi di tempat

penelitian ada yang memasarkan di luar kota, ada juga yang didalam kota,

ada juga yang tidak perlu ke luar rumah untuk memasrkan hasil produksinya.

Para pedagang dari berbagai kota besarlah yang datang ke rumahnya untuk

kulakan. Hal ini tergantung bulan, apabila hamper mendekati bulan puasa

Kajian Industri Kecil…, Hedwin Pramono, FKIP UMP, 2012


atau lebaran, biasanya bakul yang dating sendiri, tapi apabila bukan bulan

puasa maka sebaliknya.

e. Teknologi

Teknologi adalah satu ciri yang mendefinisikan hakikat manusia yaitu

bagian dari sejarahnya meliputi keseluruhan sejarah. Teknologi, menurut

Djoyohadikusumo (1994, 222) berkaitan erat dengan sains (science) dan

perekayasaan (engineering). Dengan kata lain, teknologi mengandung dua

dimensi, yaitu science dan engineering yang saling berkaitan satu sama

lainnya. Sains mengacu pada pemahaman kita tentang dunia nyata sekitar

kita, artinya mengenai ciri-ciri dasar pada dimensi ruang, tentang materi dan

energi dalam interaksinya satu terhadap lainnya (Djoyohadikusumo di

ajidedim.wordpress.com/2008).

Teknologi berkaitan erat dengan peralatan dan cara-cara yang

digunakan dalam proses produksi suatu industri. Proses produksi pada

pembuatan pakaian jadi di Desa Tembok Kidul yaitu dengan setrika, mesin

jahit, mesin obras.

f. Tenaga Kerja

1) Pengertian

Tenaga kerja adalah kekuatan dan atau suatu kemampuan yang

dimiliki oleh suatu manusia untuk melakukan kerja. Kerja merupakan suatu

Kajian Industri Kecil…, Hedwin Pramono, FKIP UMP, 2012


kegiatan yang secara sadar dilakukan untuk memenuhi suatu kebutuhan

hidup. Dalam pengertian kerja ini adalah kerja fisik dan non fisik, yang

hasilnya dapat berupa benda material maupun non material.

(Daljoeni,1992:52).

2) Macam-macam tenaga kerja

Tenaga kerja meliputi dua faktor yaitu :

a) Kuantitatif, artinya banyaknya tenaga kerja yang dapat direkrut untuk

menunjang kegiatan industri tersebut.

b) Kualitatif, artinya banyaknya tenaga kerja yang dapat direkrut

berdasarkan kesesuaiannya terhadap kegiatan industri yang sedang

berlangsung. (Daljoeni,1992:59).

Ketrampilan merupakan kemampuan seseorang di dalam melakukan

suatu pekerjaan. Kemampuan itu biasanya diperoleh melalui latihan, baik

secara formal maupun secara informal. Secara formal apabila latihan

dilakukan di suatu lembaga pendidikan khusus, sedangkan secara informal

apabila latihan dilakukan di lingkungan masyarakat atau keluarga.

Pendidikan dan latihan tidak saja menambah pengetahuan, akan tetapi juga

meningkatkan ketrampilan seseorang, dengan demikian akan meningkatkan

produktivitas kerja

Pada umumnya tenaga kerja pada industri kecil mempunyai

kelemahan pada pengetahuan dan ketrampilan yang rendah, sehingga

Kajian Industri Kecil…, Hedwin Pramono, FKIP UMP, 2012


mengalami kesulitan dalam menciptakan motif dan hiasan baru dalam

menghasilkan produk, dan hanya mengandalkan pengalaman kerja sehingga

dapat menghambat perkembangan industri kecil. (Depdikbud, 1992:100)

Di samping itu pada industri kecil tenaga kerja yang direkrut relatif

sedikit dan bersifat sementara serta mudah didapat karena tidak memerlukan

pendidikan yang khusus, sehingga tidak memerlukan biaya yang tinggi

untuk upah tenaga kerja (Kabul, 1990:28).

Pengupahan tenaga kerja pada industri kecil konveksi di tempat

penelitian biasanya dilakukan secara harian, tetapi ada juga yang

menggunakan perhitungan per-baju, hal ini tergantung jenis keahliannya.

3) Penyerapan Tenaga Kerja

Penyerapan tenaga kerja adalah seberapa banyak jumlah tenaga kerja

yang dapat ditampung dan diserap sebagai pekerja (Sukarwati, di

www.crayonpedia.org/2009). Dalam hal ini penyerapan tenaga kerja yang

dimaksud dalam penelitian ini adalah masuknya sejumlah tenaga kerja yang

tertampung pada industri kecil konveksi Tembok Kidul di mana tenaga

kerja tersebut berasal dari dalam desa maupun dari luar desa. Penyerapan

tenaga kerja dapat diklasifikasikan berdasarkan:

a) Sex Ratio

Dalam penyerapan tenaga kerja, pengusaha mempertimbangkan

tentang kualitas tenaga kerja yang akan bekerja pada perusahaanya.

Kajian Industri Kecil…, Hedwin Pramono, FKIP UMP, 2012


Kualitas tenaga kerja juga dapat dipengaruhi oleh jenis kelamin dari tenaga

kerja tersebut. Selain itu pengusaha juga melihat tentang apa yang

diproduksi oleh perusahaanya, karena sesuai atau tidaknya tenaga kerja

yang dibutuhkan akan berpengaruh pada produk yang dihasilkan.

b) Komposisi Umum

Komposisi umum yang dimaksud yaitu tentang perbandingan tenaga

kerja yang bekerja pada perusahaan yang berdasarkan pada umur dan jenis

kelamin.

c) Pendidikan

Pendidikan yang dimaksud yaitu pendidikan formal yang pernah

ditempuh oleh seseorang yang diukur dari pemilikan ijazah. Pendidikan

juga ikut mempengaruhi kualitas yang dimiliki oleh tenaga kerja. Dengan

telah menempuh pendidikan yang tinggi maka dapat dikatakan tenaga

kerja tersebut mempunyai kualitas tentang keahlian yang handal pula.

d) Usia

Usia adalah jumlah ulang tahun terakhir yang pernah dilalui oleh

seseorang. Dalam menyerap tenaga kerja, perusahaan juga

mempertimbangkan dari segi usia tenaga kerja tersebut. Karena usia juga

akan mempengaruhi produktivitas dari tenaga kerja dalam bekerja, selain

itu untuk mematuhi peraturan pemerintah tentang batasan angkatan kerja

yang diperbolehkaan bekerja.

Kajian Industri Kecil…, Hedwin Pramono, FKIP UMP, 2012


e) Daerah Asal

Daerah asal adalah daerah di mana tenaga kerja bertempat tinggal.

Perusahaan dalam menyerap tenaga kerja juga mempertimbangkan tentang

dari mana asal tenaaga kerja tersebut. Karena jauh atau dekatnya tempat

tinggal juga akan mempengaruhi produktivitas tenaga kerja khususnya

tentang kedisiplinan dalam hal ketepatan waktu bekerja. Suatu proses

produksi dalam suatu kegiatan industri memerlukan sejumlah tenaga kerja

yang mempunyai kemampuan dan ketrampilan tertentu sesuai dengan

kebutuhan industri. Jenis pekerjaan yang diperoleh seseorang tergantung

pada berbagai faktor individu, faktor lingkungan, dan faktor lainnya.

Faktor dari pekerjaan meliputi tingkat pendidikan, ketrampilan dan

ketekunan dalam bekerja serta kemampuan memilih alternatif pekerjaan.

Sedangkan faktor lingkungan menyangkut adanya kegiatan yang dapat

diisi oleh anggota masyarakat. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan

dalam penyerapan tenaga kerja :

(1). Tersedianya Tenaga Kerja.

Setiap proses produksi diperlukan tenaga kerja yang memadai.

Jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan disesuaikan dengan kebutuhan

sampai tingkat tertentu.

Jumlah tenaga kerja juga masih dipengaruhi dan dikaitkan dengan

kualitas tenaga kerja, jenis kelamin dan upah tenaga kerja.

(2). Kualitas Tenaga Kerja

Kajian Industri Kecil…, Hedwin Pramono, FKIP UMP, 2012


Dalam proses produksi diperlukan spesialisasi paada jenis

pekerjaan dan ini jumlahnya terbatas. Bila masalah tidak diperhatikan,

maka akan terjadi kemacetan dalam produksi.

(3). Jenis Kelamin.

Kualitas tenaga kerja dipengaruhi oleh jenis kelamin dan

pengalaman. Untuk memilih tenaga kerja yang baik diperlukan

persyaratan tertentu, meliputi:

(4). Keahlian

(5). Umur

(6). Jenis kelamin

(7). Kondisi fisik dan kesehatan

(8). Kejujuran dan kondisi mental (Wibowo Singgih, 1980:39).

Industri konveksi di Desa Tembok Kidul memberikan kontribusi yaitu

sebagai penyedia lapangan kerja dan sumber pendapatan bagi sebagian

masyarakat desa tersebut dan masyarakat lain.

g. Fasilitas Transportasi

Transportasi meliputi darat, air, dan udara yang kesemuanya sangat

diperlukan bagi berlangsungnya sebuah industri. Ini bertalian dengan dua hal

yaitu usaha mendatangkan bahan mentah dan usaha memasarkan hasil

produksi.

Kajian Industri Kecil…, Hedwin Pramono, FKIP UMP, 2012


Ketersediaan sarana prasarana transportasi akan memperlancar

perpindahan arus barang, benda, makhluk hidup dari satu tempat ke tempat

yang lain. Di tinjau dari sisi industri kelancaran transportasi akan

mempertinggi efisiensi. Disamping faktor geografis yang meliputi modal,

manajemen, kebijakan pemerintah dan faktor pribadi. (Daldjoeni,1992:59-60)

Dari segi geografis, di Desa Tembok Kidul Kecamatan Adiwerna

merupakan desa yang berada di tengah-tengah wilayah kecamatan yaitu

dilalui jalan raya yang menghubungkan jalur Kabupaten Tegal dengan Kota

Madya Tegal. Di Kota Tegal sendiri terdapat pelabuhan yang berskala cukup

besar yaitu nomor tiga di Jawa Tengah setelah pelabuhan Tanjung Emas dan

pelabuhan Cilacap. Dilihat dari segi geografisnya, hal ini sangat potensial

untuk mempermudah pemasaran produk-produk sehingga dapat menekan

biaya produksi.

h. Pendapatan

Pendapatan adalah hasil yang diperoleh manusia setelah mereka

melaksanakan aktivitas kerja. Bentuk pendapatan dapat bermacam-macam

sesuai dengan aktivitas yang dilakukan oleh penduduk. Di mana orang yang

bekerja mengharapkan adanya upah atau imbalan dari orang yang

memberikan pekerjaan.

Menurut Eldon S. Hendriksen (dalam Marianus Sinaga, 1993 : 164)

mendefinisikan “Pendapatan adalah ekspresi moneter dari keseluruhan

Kajian Industri Kecil…, Hedwin Pramono, FKIP UMP, 2012


produk atau jasa yang ditransfer oleh suatu perusahaan kepada pelanggannya

selama satu periode”. Menurut definisi ini, maka pendapatan diukur

berdasarkan jumlah barang dan jasa yang diserahkan kepada pembeli atau

langganan (dengan menggunakan satuan mata uang tertentu). Jadi merupakan

aliran keluarnya (out flow) nilai atas barang atau jasa yang ditransfer kepada

langganannya. Selanjutnya Zaki Baridwan (1992 : 30) mengutarakan :

“Pendapatan (revenue) adalah aliran masuk atau kenaikan lain aktiva suatu

badan usaha atau pelunasan utangnya (atau kombinasi keduanya) selama satu

periode yang berasal dari penyerahan atau pembuatan barang, penyerahan

jasa, atau dari kegiatan lain yang merupakan kegiatan utama badan usaha”

(Syamriloade, 2010. id.shvoong.com).

Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa upah adalah sejumlah

pembayaran yang diterima buruh atau karyawan karena ia melakukan

tugasnya yaitu menghasilkan produk. Sedangkan komponen-komponen upah

meliputi :

1) Nilai uang yang diterima

Uang dianggap sebagai alat motivasi, karena uang yang diterima

tersebut dapat digunakan untuk mengubah perilaku pegawai dengan cepat

dan kuat sekali, dikarenakan bahwa uang merupakan bentuk penghargaan

atas prestasi kerja yang memuaskan.

2) Sistem Pengupahan.

Ada beberapa cara dalam membayar upah yaitu:

Kajian Industri Kecil…, Hedwin Pramono, FKIP UMP, 2012


a) Sistem Upah Menurut Waktu

Sistem ini dihitung berdasar jumlah tetap untuk setiap jam kerja.

b) Sistem Upah Perpotong

Sistem upah perpotong dihitung berdasarkan prestasi kerja yang

dihasilkan pekerja.

c) Sistem Upah Borongan

Sistem ini diberikan pada kelompok pekerja dan tidak kepada masing-

masing pekerja. Upah ini diselenggarakan terutama pada suatu jenis

pekerjaan yang hasilnya sulit diukur.

d) Sistem skala upah berubah

Sistem ini menggunaakan dua cara :

(1). Sistem upah sliding scale

Sistem ini menghubungkan antara tingkat upah dengan tingkat

harga penjualan barang-barang hasil produksi perusahaan.

(2). Sistem upah indeks

Sistem ini menghubungkan antara tingkat angka indeks dengan

biaya kehidupan.

e) Sistem upah dengan pembagian laba

Sistem ini dibagi dua yaitu:

(1). Sistem pertisipasi, maksudnya pekerja menerima disamping upah

biasa, juga sebagian laba badan usaha tempat ia bekerja.

(2). Sistem rekaan, yaitu suatu bentuk yang khas dari sistem upah

pembagian laba.

Kajian Industri Kecil…, Hedwin Pramono, FKIP UMP, 2012


f) Sistem upah premi

Dalam sistem ini tingkat upah akan dihubungkan dengan premi yang

ditentukan. (Komaruddin, www.scribd.com/doc/2010).

Sedangkan sistem pengupahan yang digunakan di tempat penelitian

adalah sistem upah menurut waktu dan sistem upah perpotong.

B. Industri Kecil

Industri kecil adalah kegiatan industri yang dikerjakan di rumah-rumah

penduduk, yang pekerjanya merupakan anggota keluarga sendiri yang tidak

terikat jam kerja dan tempat. Bahwa industri kecil adalah usaha produktif di luar

usaha pertanian, baik itu merupakan mata pencaharian utama maupun

sampingan (Tambunan, 1993:83). Sedang menurut I Made Sandi (1990:154)

industri kecil adalah industri yang bergerak dengan sejumlah tenaga kerja dan

modal kecil, menggunakan teknologi sederhana tetapi jumlah keseluruhan

tenaga kerja mungkin besar karena merupakan industri rumah tangga.

Selanjutnya Singgih Wibowo (1988:3) menambahkan industri kecil

merupakan perusahaan perorangan dengan bentuk usaha paling murah,

sederhana dalam pengolahannya, serta usaha tersebut dimiliki secara pribadi

yang untung ruginya ditanggung pribadi.

Dari beberapa definisi diatas, secara umum terdapat kesamaan sifat dan

karakter tentang industri kecil, antara lain memiliki modal kecil, usaha dimiliki

Kajian Industri Kecil…, Hedwin Pramono, FKIP UMP, 2012


pribadi, menggunakan teknologi sederhana, serta tenaga kerja relatif sedikit,

karena itu industri kecil sangat cocok dikembangkan di pedesaan. Sifat industri

di pedesaan biasanya mendekati informal, yaitu menunjukan indikasi yang

kurang stabil, modal relatif kecil, pemasaran terbatas, menyerap tenaga kerja

relatif sedikit dan bersifat sementara (Kabul, 1990:28).

C. Perkembangan Industri

Perkembangan industri merupakan unsur pokok untuk mempercepat

terciptanya suasana pembangunan jangka panjang dalam rangka menciptakan

kerangka landasan bagi bangsa Indonesia untuk tumbuh dan berkembang terus.

Salah satu tujuan pembangunan industri adalah meningkatkan kemakmuran dan

kesejahteraan rakyat secara adil dan merata dengan manfaat dana, sumber daya

alam dan hasil budi daya serta memperlihatkan keseimbangan dan kelestariaan

lingkungan hidup (Mailto, Parji di http://geografi-geografi.blogspot.com/2010).

Menurut Tambunan (1999:64) perkembangan industri kecil suatu daerah

dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu :

1. Lokasi Industri

Pertimbangan utama dalam menentukan alternatif lokasi industri yaitu

ditekankan pada biaya transportasi yang rendah. Pada prinsipnya beberapa

teori lokasi tersebut untuk memberikan masukan bagi penentuan lokasi

optimum, yaitu lokasi yang terbaik dan menguntungkan secara ekonomi.

Berikut ini merupakan penjelasan mengenai beberapa teori lokasi.

Kajian Industri Kecil…, Hedwin Pramono, FKIP UMP, 2012


Pemilihan lokasi usaha konveksi di desa Tembok Kidul lebih

berorientasi pada pasar yaitu dengan pemilihan lokasi dekat kota dimana

peluang pasar cukup cerah. Faktor lainnya seperti tenaga kerja, prasarana

listrik, fasilitas transportasi dll, bukan faktor utama akan tetapi faktor yang

mempengaruhi pemilihan lokasi.

2. Struktur Permodalan dan Manajemen Keuangan

Modal adalah baik berupa barang kongkret yg ada dlm rumah tangga

perush. (Neraca sebelah debit) maupun berupa daya beli atau nilai tukar dr

barang itu (Neraca sebelah kredit) (Bakker di rhassan.staff.html/2009).

Industri kecil seperti industri di Desa tembok Kidul merupakan bentuk

usaha yang paling sederhana dalam hal kepemilikannya dan dalam hal

pengorganisasiannya. Kepemilikannya hanya satu orang, pengelolaannya

dipegang oleh pemilik itu sendiri dan keumtungan atau kerugiannya ditanggung

sendiri. Tidak ada batasan antara harta milik pribadi dengan harta milik

perusahaan.

D. Kerangka Fikir

Industri kecil tidak bisa melakukan kegiatan produksinya tanpa adanya

sarana penunjang. Misalnya seperti bahan baku, transportasi, tenaga kerja

terampil, dll. Masalah yang dihadapi industri kecil pada umumnya dihadapkan

pada keterbatasan dana atau modal yang ada dan kurangnya kemampuan

manajerial pengusaha industri kecil khususnya dalam bidang keuangan, harga

Kajian Industri Kecil…, Hedwin Pramono, FKIP UMP, 2012


bahan baku yang selalu naik dan peralatan produksi yang masih sederhana,

sehingga hal-hal tersebut menjadi kendala dan dapat menjadi ancaman bagi

perkembangan ndustri kecil. Kendala-kendala tersebut perlu pemecahan atau

jalan keluar. Salah satu jalan keluarnya adalah adanya bantuan dari pemerintah

terutama industri kecil atau industri ditempat penelitian.

Industri kecil sangat penting terutama dalam hal penciptaan kesempatan

kerja. Argumentasi ini berdasarkan pada kenyataan bahwa disatu pihak jumlah

angkatan kerja sangat berlimpah mengikuti jumlah penduduk yang besar, dan di

pihak lain industri besar tidak sanggup menyerap semua pencari pekerjaan.

Ketidaksanggupan industri besar dalam menciptakan kesempatan kerja yang

besar disebabkan karena memang pada umumnya kelompok usaha tersebut

relatif padat modal, sedangkan industri kecil relatif padat karya. Kedua, pada

umumnya industri besar membutuhkan pekerja dengan pendidikan formal yang

tinggi dan pengalaman kerja yang cukup, sedangkan industri kecil sebagian

pekerjanya berpendidikan rendah.

Industri kecil merupakan industri yang potensial untuk dikembangkan di

pedesaan. Industri kecil mempunyai peranan sebagai penyedia lapangan kerja di

daerah pedesaan. Dengan semakin berkembangnya industri kecil diharapkan

akan mampu menyerap tenaga kerja khususnya untuk daerah pedesaan. Untuk

mempermudah skripsi ini maka penulis menggambarkan kerangka berfikir

sebagai berikut:

Kajian Industri Kecil…, Hedwin Pramono, FKIP UMP, 2012


Faktor Intern :
- Bahan Baku
- Modal
- Tekhnologi
- Tenaga kerja
- Manejemen
Perkembangan Industri

Faktor Ekstern :

- Pemasaran

Penyerapan Tenaga
Kerja

Gambar 2.1. Diagram alir kerangka fikir

Kajian Industri Kecil…, Hedwin Pramono, FKIP UMP, 2012

Anda mungkin juga menyukai