Anda di halaman 1dari 10

HIGEIA 2 (4) (2018)

HIGEIA JOURNAL OF PUBLIC HEALTH


RESEARCH AND DEVELOPMENT
http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/higeia

Penggunaan Job Hazard Analysis dalam Identifikasi Risiko Keselamatan Kerja pada
Pengrajin Logam

Al Asyhar Wahyu Azady 1, Evi Widowati1, Sri Ratna Rahayu1

1
Jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat, Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Semarang, Indonesia

Info Artikel Abstrak


________________ ___________________________________________________________________
Sejarah Artikel: Setiap tempat kerja selalu mempunyai risiko kemungkinan terjadinya kecelakaan dan penyakit
Diterima 7 Juni 2018 akibat kerja. Pada tahun 2013 telah terjadi 406 kasus kecelakaan kerja di Kabupaten Boyolali, 372
Disetujui 18 Oktober pekerja (91,6%) berhasil sembuh, 25 pekerja (6,1%) sementara tidak mampu bekerja, 4 pekerja
2018 (0,9%) mengalami cacat, dan 5 pekerja (1,2%) meninggal dunia. Insiden kecelakaan dan cedera di
Dipublikasikan 30 tempat kerja dapat dikurangi dengan penggunaan Job Hazard Analysis. Penelitian ini
Oktober 2018 dilaksanakan pada tahun 2018. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui potensi bahaya
________________ serta pengendalian yang tepat pada industri logam UD. A&D dengan metode Job Hazard
Keywords: Analysis. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dengan pendekatan observasional. Hasil
Job Hazard Analysis (JHA), penelitian menunjukkan terdapat 46 bahaya dan 82 risiko yang teridentifikasi. Hasil penilaian
Potential Hazard, Risk risiko terdapat 24 (29,6%) risiko rendah, 27 (32,9%) risiko sedang dan risiko tinggi berjumlah 31
Analysis (37,8%). Hasil penilaian dan pengendalian risiko dirancang dalam bentuk form Job Hazard
____________________ Analysis. Kesimpulan penelitian ini adalah potensi bahaya yang ada belum dilakukan
DOI: pengendalian secara optimal.
https://doi.org/10.15294
/higeia.v2i4.23564
Abstract
____________________
___________________________________________________________________
Each workplace always has a risk of possible accidents and occupational diseases. In 2013 there were 406 work
accident cases in Boyolali District, 372 workers (91.6%) recovered, 25 workers (6.1%) were unable to work, 4
workers (0.9%) were disabled, and 5 workers (1.2%) died. Incidents of accidents and workplace injuries can be
reduced by the use of Job Hazard Analysis. This research was conducted in 2018. The purpose of this research
is to know the potential danger and proper control on UD metal industry. A & D with Job Hazard Analysis
method. The type of this research is descriptive qualitative with observational approach.The results showed 46
hazards and 82 identified risks. Risk assessment results were 24 (29.6%) low risk, 27 (32.9%) medium and
high risk 31 (37.8%). The results of risk assessment and control are designed in the form of Job Hazard
Analysis form. The conclusion of this research is the potential hazard that has not been done optimally.

© 2018 Universitas Negeri Semarang



Alamat korespondensi:
p ISSN 1475-362846
Gedung F5 Lantai 2 FIK Unnes
Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang, 50229 e ISSN 1475-222656
E-mail: wahyu_azady@yahoo.co.id

510
Al Asyhar W. A. Evi W. Dan Sri. R. R. / Penggunaan Job Hazard / HIGEIA 2 (4) (2018)

PENDAHULUAN yakni tembaga, alumunium, kuningan dan besi.


(Laziardy, 2017). Industri logam UD. A&D
Kecelakaan kerja yang tinggi di setiap merupakan salah satu usaha kecil yang bergerak
bidang pekerjaan disebabkan oleh multifaktor. di bidang pembuatan produk berbahan logam.
Salah satu penyebab kecelakaan kerja yaitu Produk yang dihasilkan dari industri ini antara
tidak diterapkannya analisa potensi bahaya dan lain: lampu hias, hiasan dinding, kaligrafi, meja,
penilaian risiko terhadap bahaya-bahaya yang kursi, kubah, wastafel, bathtup, patung dll.
ada sehingga tidak terdapat pencegahan yang Usaha ini berdiri sejak tahun 2009. Industri
memadai terhadap bahaya yang kemungkinan UD. A&D memiliki 30 orang karyawan.
dapat terjadi di perusahaan (Dualembang, Industri ini beroperasi dari hari senin hingga
2017). Sebagai upaya pengendalian risiko sabtu dengan jam kerja mulai pukul 08.00
kecelakaan dan penyakit akibat kerja, perlu hingga pukul 16.00 WIB. Bahan baku yang
dilakukan identifikasi sumber bahaya yang ada digunakan berupa plat baja yang berat dan
di tempat kerja dan dievaluasi tingkat risikonya terdapat banyak proses kerja baik manual
serta dilakukan pengendalian yang memadai. maupun menggunakan mesin yang berisiko
Pengendalian risiko dilakukan pada seluruh menimbulkan kecelakaan kerja.
bahaya yang ditemukan dalam proses Beberapa risiko kecelakaan kerja yang
identifikasi bahaya dan mempertimbangkan mungkin terjadi pada usaha ini diantaranya
peringkat risiko untuk menentukan prioritas dan adalah kaki terkena gerinda saat proses
cara pengendaliannya, dalam menentukan penghalusan, terkena percikan bahan kimia dan
pengendalian harus memperhatikan hierarki terjepit mesin spinning saat proses pembentukan.
pengendalian mulai dari eliminasi, substitusi, Menurut hasil wawancara dengan pekerja, pada
pengendalian teknis, administratif dan proses pembentukan dengan mesin spinning
penyediaan alat keselamatan yang disesuaikan pernah terjadi kecelakaan yang mengakibatkan
kondisi organisasi dan jenis bahaya (Dankis, pekerja kehilangan beberapa jari akibat
2015). terpotong mesin. Selain itu, pada proses
Terdapat berbagai macam teknik yang penghalusan juga pernah terjadi kecelakaan
dapat digunakan untuk melakukan analisis kerja sehingga membutuhkan beberapa jahitan
risiko yang ada di tempat kerja, baik kualitatif, di kaki akibat tersayat putaran roda gerinda.
semi maupun kuantitatif. Teknik analisis ini Rata-rata untuk tingkat keseringan terjadinya
sangat bermanfaat untuk penekanan tingkat kecelakaan yaitu 2-3 kali tiap bulan, jumlah ini
risiko tersebut sehingga tingkat kecelakaan dan mungkin akan bertambah ketika permintaan
penyakit akibat kerja terkurangi. Salah satu barang dari buyers meningkat.
teknik analisis yang dapat diterapkan yaitu Observasi awal dilaksanakan pada
analisis bahaya pekerjaan atau Job Hazard tanggal 5 Agustus 2017, dtemukan beberapa
Analysis (JHA). Teknik ini fokus kepada tindakan tidak aman (unsafe act) yang dilakukan
hubungan antara pekerja, pekerjaan, alat kerja, pekerja, misalnya tidak menggunakan alat
dan lingkungan kerja. Melalui kegiatan ini dapat pelindung diri dengan benar dan tidak
diambil langkah-langkah untuk menghilangkan mengembalikan peralatan kerja ke tempat
dan mengurangi tingkat risiko dari bahaya di semula setelah dipakai. Juga terdapat kondisi
tempat kerja. (OSHA 3071, 2002). tidak aman (unsafe condition) seperti bahan baku
Sentra Industri Kerajinan Logam Cepogo yang menumpuk dan sisa material yang
Boyolali merupakan salah satu industri informal berserakan. Sejauh ini, Perusahaan telah
pengrajin logam yang ada di Indonesia. Sentra melakukan tindakan rujukan dan pengobatan,
Industri kerajinan logam berada di Desa Cepogo pembuatan Standar Operasional Procedure (SOP),
Kabupaten Boyolali memproduksi berbagai dan menyediakan Alat Pelindung Diri (APD)
kerajinan seperti hiasan interior rumah maupun sebagai langkah intervensi, namun belum
yang lainnya yang berbahan baku utama logam dilakukan secara konsisten karena belum

511
Al Asyhar W. A. Evi W. Dan Sri. R. R. / Penggunaan Job Hazard / HIGEIA 2 (4) (2018)

dilakukan pengawasan dan pemberian sanksi manajemen serta pekerja di industri logam UD.
bagi yang melanggar. Perusahaan ini juga belum A&D Cepogo Boyolali. Sedangkan data
pernah dilakukan pendataan mengenai kasus sekunder meliputi dokumen-dokumen yang
keselamatan dan tindakan analisis untuk berisi informasi tentang keselamatan dan
menilai seberapa tinggi risiko di unit produksi kesehatan kerja di perusahaan seperti alur
tersebut. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk proses produksi, Standar Operasional Procedure
mengetahui potensi bahaya dan risiko yang (SOP), Instruksi Kerja (IK) dan dokumen atau
terdapat pada industri logam UD. A&D serta informasi pendukung lainnya.
tindakan pengendalian yang dapat dilakukan Penelitian ini dilaksanakan pada bulan
untuk meminimalkan risiko kecelakaan kerja Februari hingga Maret 2018 dengan lokasi
tersebut menggunakan metode Job Hazard penelitian pada industri logam UD. A&D
Analysis (JHA). Cepogo Boyolali. Informan dalam penelitian ini
yaitu pemilik usaha, mandor dan pekerja.
METODE Berdasarkan jawaban dan saran dari pemilik
usaha, kemudian dilakukan pengambilan
Jenis penelitian ini adalah deskriptif informasi selanjutnya melalui teknik snowball
kualitatif dengan pendekatan observasional. sampling yang disesuaikan dengan kebutuhan
Fokus dalam penelitian ini adalah melakukan dan di pilih sampai jawaban dari informan atau
identifikasi, penilaian risiko dan memberikan informasi yang didapat jenuh.
rekomendasi pengendalian sebagai upaya Instrumen atau alat pengumpul data yang
pencegahan kecelakaan dan penyakit akibat digunakan dalam penelitian ini yaitu panduan
kerja pada proses produksi di industri logam wawancara dan lembar observasi berpedoman
UD. A&D Cepogo Boyolali. Penelitian ini pada form JHA. Agar hasil wawancara dapat
bertujuan untuk mengetahui seberapa besar terekam dengan baik dan peneliti memiliki bukti
tingkat risiko keselamatan dan kesehatan pada telah melakukan wawancara kepada informan
proses produksi industri logam, kemudian atau sumber data, maka diperlukan bantuan alat
merumuskan pengendalian melalui metode Job sebagai berikut: 1) Buku catatan, untuk
Hazard Analysis (JHA). Penulis menggunakan mencatat hasil wawancara; 2) Alat perekam,
Job Hazard Analysis (JHA) sebagai metode untuk digunakan untuk merekam segala interaksi dan
melakukan identifikasi bahaya, penilaian risiko komunikasi yang tidak sempat tercatat dalam
dan pengendalian risiko. Beberapa keunggulan penelitian; 3) Kamera, berfungsi untuk
dan alasan mengapa penulis menggunakan memotret ketika peneliti sedang melakukan
metode JHA dibanding dengan metode lain pembicaraan dengan informan sehingga dapat
adalah karena pendekatan JHA sangat mudah meningkatkan keabsahan penelitian karena
dipahami, tidak perlu melakukan training, dapat peneliti betul-betul melakukan pengumpulan
dengan cepat disesuaikan dengan pandangan data. Lembar observasi digunakan saat
individu yang berpengalaman, dapat diterapkan pengamatan langsung di lapangan. Lembar
pada pekerjaan yang baru, atau proses dan observasi pada penelitian ini dibuat berdasarkan
prosedur kerja yang berubah-ubah, hasil dari dan berpedoman pada form JHA. Metode yang
analisis dapat digunakan untuk dokumentasi digunakan untuk melakukan identifikasi bahaya
yang dapat digunakan untuk melatih pekerja dan penilaian risiko keselamatan kerja mengacu
baru dan dokumentasi JHA dapat digunakan pada Environmental Health & Safety, Florida
sebagai bahan audit. International University. Lembar observasi ini
Sumber informasi dalam penelitian ini berfungsi untuk mencatat hasil observasi
diperoleh dari data pimer dan sekunder. Data berkaitan dengan potensi bahaya di industri
primer yang digunakan berupa data yang logam UD. A&D Cepogo Boyolali.
didapat dari hasil observasi dan wawancara Pengamatan yang dilakukan oleh peneliti
langsung di tempat kerja dengan pihak adalah pengamatan terus terang atau tersamar,

512
Al Asyhar W. A. Evi W. Dan Sri. R. R. / Penggunaan Job Hazard / HIGEIA 2 (4) (2018)

dimana peneliti melakukan pengumpulan data dilakukan pada seluruh tahapan proses produksi
menyatakan terus terang kepada subjek yaitu: proses persiapan bahan baku, pembuatan
penelitian sebagai sumber data bahwa peneliti desain/mal, pemotongan bahan, pengelasan,
sedang melakukan penelitian. Sehingga subjek penggerindaan, pemanasan, pembersihan,
penelitian yang diteliti mengetahui sejak awal pembentukan, pewarnaan dan packing. Dari
hingga akhir tentang aktivitas peneliti. Teknik hasil penelitian ditemukan 46 potensi bahaya
wawancara yang digunakan dalam penelitian ini dan 82 jenis risiko. Menurut hasil identifikasi
adalah wawancara mendalam (in-depth dan wawancara, semua tahapan pekerjaan pada
interview). Wawancara mendalam dilakukan proses produksi industri logam UD. A&D
dengan menggunakan pedoman wawancara mengandung potensi bahaya. Potensi bahaya
semi terstruktur yang ditujukan kepada yang terdapat di kerajinan meliputi: bahaya
informan yang sudah di tentukan sebelumnya, fisik, bahaya ergonomi, bahaya listrik, bahaya
waktu pelaksanaan wawancara dilakukan pada radiasi, bahaya ledakan, dan bahaya kimia.
saat jam istirahat kerja sehingga tidak Seluruh potensi bahaya yang ada menimbulkan
mengganggu proses kerja atau proses produksi. risiko dan dampak bagi pekerja, perusahaan
Pengambilan data dilakukan secara terus maupun lingkungan. Oleh karena itu diperlukan
menerus hingga tidak ada lagi informasi yang di rekomendasi pengendalian untuk
dapatkan dari informan atau dapat dikatakan menghilangkan/mengurangi risiko agar tidak
datanya jenuh. Pada penelitian ini, pemeriksaan menimbulkan kerugian bagi pekerja dan
keabsahan data menggunakan teknik triangulasi perusahaan.
sumber dan triangulasi metode. Sedangkan Berdasarkan hasil identifikasi bahaya dan
analisis data menggunakan model dari Miles penilaian risiko, jumlah potensi bahaya yang
dan Huberman. terdapat pada 10 proses kerja yaitu 46,
diantaranya yakni 16 potensi bahaya faktor fisik
HASIL DAN PEMBAHASAN (34,7%), 15 bahaya ergonomi (32,6%), 8 potensi
bahaya kimia (17,3%), 3 potensi bahaya listrik
Identifikasi bahaya pada seluruh proses (6,5%), 3 potensi bahaya ledakan (6,5%) dan 1
kerja di industri UD. A&D dilakukan dengan potensi bahaya radiasi (2,1%). Sedangkan dari
melakukan observasi pada pekerjaan yang 82 potensi risiko yang tersebar pada 10 proses
dilakukan dalam tiap tahapan proses kerja dan produksi terdapat 24 risiko rendah (29,6%), 27
melakukan wawancara terbuka terhadap risiko sedang (33,3%) dan 30 risiko tinggi (37%).
pemilik usaha, mandor dan pekerja. Dalam Proses persiapan bahan baku merupakan
melakukan identifikasi bahaya penulis kegiatan paling awal dari keseluruhan proses
menggunakan metode Job Hazard Analysis yang produksi. Pada proses ini ditemukan adanya
mengacu pada Environmental Health & Safety, potensi bahaya fisik dan ergonomi. Menurut
Florida International University. Penilaian hasil observasi, sebagian besar area proses kerja
risiko terhadap proses tersebut dilakukan terdapat alat, material dan kabel yang
dengan menggunakan kriteria probability berserakan. Sehingga menimbulkan risiko
(kemungkinan) dan severity (keparahan) untuk terjatuh, luka pada kaki dan memar. Perusahaan
menentukan risk level (level risiko). Sejauh ini, telah melakukan tindakan berupa pengendalian
Perusahaan telah melakukan tindakan rujukan administratif dan APD. Pengendalian
dan pengobatan, pembuatan Standar Operasional administratif dilakukan dengan memberikan
Procedure (SOP), dan menyediakan Alat instruksi agar berhati-hati dalam bekerja dan
Pelindung Diri (APD) sebagai langkah arahan tentang penggunaan APD berupa safety
intervensi, namun belum dilakukan secara shoes. Sedangkan untuk pengendalian APD
konsisten karena belum dilakukan pengawasan dengan menyediakan safety shoes bagi pekerja.
dan pemberian sanksi bagi yang melanggar. Faktor penyebab kondisi berbahaya (unsafe
Identifikasi bahaya dan penilaian risiko condition) di perusahaan yaitu keadaan tidak

513
Al Asyhar W. A. Evi W. Dan Sri. R. R. / Penggunaan Job Hazard / HIGEIA 2 (4) (2018)

Tabel 1. Hasil Identifikasi bahaya dan Penilaian Risiko Kerajinan UD. A&D
Proses Kerja
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Penyambunga

Pembentukan
Pembersihan
Penghalusan
Pemotongan
Potensi bahaya/ risiko

bahan baku

Pemanasan
desain/mal
Pembuatan

Pewarnaan
Persiapan

Packing
bahan

n
Plat jatuh menimpa kaki
Tangan tergores plat
Kelelahan
Gangguan otot pada tubuh
Gangguan otot akibat postur janggal
Tersandung/terjatuh alat dan material
berserakan
Jari/tangan terkena mata pisau dan
gunting
Tersandung alat, material dan kabel
Kaki tertimpa peralatan las
Kebakaran
Tersengat arus listrik
Terkena elektroda/ menyentuh bahan
baku yang masih panas
Terkena percikan api
Mata terpapar sinar las, UV dan infra
merah
Terhirup fume/uap hasil pengelasan
Potensi bahaya/ risiko Proses Kerja
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Bising
Getaran
Terhirup debu hasil penghalusan
Roda gerinda pecah
Tersayat putaran roda gerinda
Terkena gram
Kontak kulit/mata H2SO4
Terhirup H2SO4
Tertelan H2SO4
Tangan terpukul palu
Nyeri dan pegal pada pergelangan
tangan serta jari-jari
Tangan terjepit dan terpotong
Tangan terkena amplas/sisi pelat
Kontak kulit dengan HCL
Terhirup HCL
Tertelan HCL
Tangan terkena langsol
Kontak kulit/mata dengan cat
Terhirup uap cat
Tertelan cat
Tangan terkena alat bantu packing
seperti gunting dan gergaji

514
Al Asyhar W. A. Evi W. Dan Sri. R. R. / Penggunaan Job Hazard / HIGEIA 2 (4) (2018)

aman dari lingkungan kerja dimana tempat tersedia disebabkan kurangnya pemahaman
kerja kotor dan alat serta bahan material yang atau pengetahuan akan pentingnya penggunaan
berserakan sehingga memungkinkan pekerja APD pada saat bekerja.
terjatuh. Sedangkan pada faktor penyebab Rekomendasi yang dapat dilakukan yaitu
tindakan bahaya (unsafe action) adalah suatu dengan menyusun SOP pengangkatan plat,
tindakan tidak aman pekerja seperti: tergesa- pelatihan manual handling, dan melakukan
gesa dan kurang hati-hati saat berjalan, dan pengawasan, pelatihan serta mewajibkan
sengaja melanggar peraturan keselamatan yang penggunaan APD leather gloves kepada seluruh
diwajibkan dengan tidak menggunakan APD pekerja. Menurut hasil penelitian Pinggian
berupa safety shoes dikarenakan kurangnya (2016) tentang faktor-faktor yang berhubungan
pemahaman terhadap pentingnya penggunaan dengan kecelakaan kerja, menunjukkan bahwa
APD pada saat bekerja. penggunaan APD memiliki hubungan yang
Proses kerja memindahkan bahan baku bermakna dengan kecelakaan kerja pada buruh
ini dilakukan secara manual, berat dari bahan angkut sampah di Kota Manado.
baku (plat) yang dibawa oleh pekerja rata-rata 9- Pada proses pemotongan bahan terdapat
36 kg/lembar, hal ini tentu sangat berisiko sebab faktor risiko terkena gunting plat/mata pisau
ketika tidak kuat menahan beban akibat bahan mesin potong manual. Gunting plat digunakan
baku (plat) yang terlalu berat, maka bahan baku untuk membuat potongan plat dengan desain
(plat) dapat terjatuh sehingga menimbulkan yang tidak lurus/melengkung, sedangkan mesin
luka/cidera pada kaki. Rekomendasi potong manual digunakan untuk membuat
pengendalian yang diberikan yaitu, melakukan potongan plat yang lurus. Dampak dari risiko
housekeeping dengan baik dan mengubah ini menimbulkan luka gores, luka potong dan
desain tempat kerja, pengawasan penggunaan pendarahan pada tangan. Perusahaan telah
APD berupa safety shoes. Menurut hasil melakukan tindakan berupa pengendalian
penelitian Pinggian (2016) tentang faktor-faktor administratif dan APD. Pengendalian
yang berhubungan dengan kecelakaan kerja, administratif dilakukan dengan memberikan
menunjukkan bahwa penggunaan APD instruksi agar berhati-hati dalam bekerja dan
memiliki hubungan yang bermakna dengan arahan tentang penggunaan APD berupa metal
kecelakaan kerja pada buruh angkut sampah di gloves (sarung tangan logam). Sedangkan untuk
Kota Manado. pengendalian APD dengan menyediakan metal
Pada proses pembuatan desain/mal, gloves bagi pekerja. Metal gloves berfungsi untuk
ditemukan adanya potensi bahaya fisik dan melindungi dari benda tajam dan mencegah
ergonomi. Salah satu risiko yang terjadi pada agar tangan tidak terluka/terpotong karenanya.
proses pembuatan desain/mal yaitu tergores Faktor penyebab kondisi berbahaya (unsafe
plat. Perusahaan telah melakukan tindakan condition) yaitu keadaan tidak aman dari
berupa pengendalian administratif dan APD. peralatan kerja dimana tidak terdapat pengaman
Pengendalian administratif dilakukan dengan dan safety sign pada mesin potong manual.
memberikan instruksi agar berhati-hati dalam Faktor penyebab tindakan bahaya (unsafe action)
bekerja dan arahan tentang penggunaan APD di perusahaan yaitu tindakan tidak aman dari
berupa leather gloves. Leather gloves berfungsi pekerja seperti: tidak menggunakan APD
untuk melindungi tangan dari permukaan kasar. berupa metal gloves yang tersedia dan kurang
Sedangkan untuk pengendalian APD dengan berhati-hati di dalam bekerja.
menyediakan leather gloves bagi pekerja. Faktor Rekomendasi pengendalian yang
penyebab tindakan bahaya (unsafe action) di diberikan yaitu: Menyusun SOP tentang
perusahaan yaitu tindakan tidak aman dari pembentukan, memasang safety sign pada mesin,
pekerja seperti: terburu-buru dan tergesa-gesa memberi pengaman pada mesin potong manual,
dalam melakukan pekerjaan dan tidak melakukan pelatihan, pengawasan dan
menggunakan APD berupa leather gloves yang mewajibkan penggunaan APD berupa metal

515
Al Asyhar W. A. Evi W. Dan Sri. R. R. / Penggunaan Job Hazard / HIGEIA 2 (4) (2018)

gloves untuk melindungi tangan dari mata pisau Pada proses penghalusan menggunakan
mesin potong manual. Menurut hasil penelitian gerinda, hasil identifikasi menunjukkan adanya
Pinggian (2016) tentang faktor-faktor yang bahaya listrik, fisik, kimia dan ergonomi. Salah
berhubungan dengan kecelakaan kerja, satu risiko yang ditimbulkan dari kegiatan
menunjukkan bahwa penggunaan APD penghalusan yaitu getaran yang berasal dari
memiliki hubungan yang bermakna dengan putaran mata gerinda. Getaran dari alat tersebut
kecelakaan kerja pada buruh angkut sampah di menimbulkan getar pada tangan (hand arm
Kota Manado. vibration) yang menyebabkan kesemutan dan
Pada proses penyambungan terdapat 2 gangguan syaraf tepi. Berdasarkan pengamatan
cara, yaitu memakai las dan timah patri, dari lapangan dan wawancara dengan pekerja,
proses tersebut menimbulkan bahaya fisik, pengendalian yang telah dilakukan perusahaan
listrik, ergonomi, ledakan, kimia dan radiasi. yaitu pengendalian administratif dan
Bahaya radiasi yang ditimbulkan dari proses penggunaan APD. Pengendalian administratif
pengelasan berasal dari glare (silau), cahaya berupa instruksi agar berhati-hati dalam bekerja
tampak, sinar UV dan infra merah dari dan arahan tentang penggunaan APD berupa
elektroda yang kontak dengan logam. Percikan sarung tangan anti getaran. Sedangkan untuk
bunga api berasal dari proses pengelasan pengendalian APD dengan menyediakan sarung
menghasilkan radiasi sinar ultraviolet (Dixon, tangan anti getaran. Faktor penyebab tindakan
2004). bahaya (unsafe action) yaitu tindakan tidak aman
Bahaya radiasi dari pajanan ultraviolet dari pekerja karena tidak menggunakan APD
dapat menyebabkan photokeratitis dan berupa sarung tangan anti getaran.
conjungtivitis. Pengendalian yang telah dilakukan Rekomendasi pengendalian yang
perusahaan yaitu pengendalian administratif diberikan adalah memberikan pengetahuan
dan penggunaan APD. Pengendalian kepada pekerja untuk tidak mengenggam
administratif berupa instruksi agar berhati-hati peralatan terlalu keras (genggam kuat namun
dalam bekerja dan arahan tentang penggunaan tidak ketat agar getaran tidak merambat),
APD. Sedangkan untuk pengendalian APD maintenance mesin secara rutin, pengawasan
dengan menyediakan safety googles, welding mask, terkait penggunaan APD berupa sarung tangan
welding shield dan welding gloves. anti getaran untuk meminimalisir getaran pada
Berdasarkan faktor penyebab tindakan tangan. Menurut Odenwald (2014), penggunaan
bahaya (unsafe action) yaitu tindakan tidak aman alat pelindung diri berupa sarung tangan dapat
dari pekerja karena sengaja melanggar peraturan menurunkan tonus otot dan efek negatif yang
keselamatan yang diwajibkan dengan tidak ditimbulkan oleh pajanan getaran.
menggunakan alat pelindung diri, sehingga Pada proses pemanasan, hasil identifikasi
berisiko terpajan radiasi yang memberikan efek menunjukkan adanya bahaya fisik, ledakan,
terhadap kesehatan pekerja. kimia dan ergonomi. Bahaya ledakan pada
Risiko dari bahaya radiasi berada pada proses pemanasan ledakan terjadi akibat
tingkat risiko yang tinggi. Sehingga diperlukan kebocoran selang tabung gas akibat kontak
pengendalian untuk menghilangkan atau dengan mesin gerinda atau terkena api pada
mengurangi risiko tersebut. Rekomendasi tungku pemanasan. Dampak dari bahaya
pengendalian yang diberikan adalah memasang ledakan mengakibatkan luka bakar, kerugian
SOP pengelasan di tempat kerja, menyediakan materiil, pencemaran lingkungan, kebakaran,
kacamata berlensa (untuk melindungi dari bahkan hingga berujung pada kematian.
bahaya radiasi sinar), peningkatan pengetahuan Perusahaan telah melakukan tindakan berupa
terkait dengan cara bekerja yang aman dan pengendalian administratif dan APD.
mengantisipasi bahaya yang muncul dari Pengendalian administratif dilakukan dengan
pengelasan serta pengawasan penggunaan APD memberikan instruksi agar berhati-hati dalam
di tempat kerja. bekerja dan arahan tentang penggunaan APD.

516
Al Asyhar W. A. Evi W. Dan Sri. R. R. / Penggunaan Job Hazard / HIGEIA 2 (4) (2018)

Sedangkan untuk pengendalian APD dengan lainnya yang mungkin ditemukan di lingkungan
menyediakan seragam las, leather gloves (sarung kerja. Risiko terhirup uap kimia memiliki
tangan kulit), apron, safety googles dan welding tingkat risiko yang tinggi, sehingga memerlukan
shield. Risiko dari bahaya ledakan memiliki pengendalian untuk menghilangkan atau
tingkat risiko yang tinggi. Sehingga perlu mengurangi risiko tersebut. Pengendalian yang
dilakukan rekomendasi pengendalian untuk dilakukan oleh perusahaan yaitu dengan
menghilangkan/mengurangi risiko tersebut. menyediakan respirator dan MSDS.
Rekomendasi pengendalian yang Rekomendasi pengendalian yang
diberikan untuk bahaya ledakan adalah diberikan untuk iritasi gangguan pernafasan
memisahkan tabung asitelin berisi di ruang akibat menghirup gas atau uap kimia yaitu
khusus, menempatkan tabung gas pada tempat melakukan tindakan pengendalian atau
yang aman, melakukan pelatihan tanggap pengurangan risiko dengan sosialisasi dan
darurat dan peningkatan pengetahuan terkait pelatihan penggunaan APD berupa safety googles
bahaya ledakan, penyediaan alat pemadam dan respirator yang benar bagi pekerja,
kebakaran dengan jenis serbuk kering (dry penanganan bahan kimia, memasang MSDS,
chemical), gas (CO2), dan busa serta instruksi kerja waste management dan SOP
menyediakan dan memasang safety sign, SOP pembersihan dan pewarnaan pada tempat kerja
pengelasan dan pemanasan serta di tempat kerja untuk meningkatkan kepatuhan pekerja dan
yang mudah terlihat. Sesuai dengan penelitian mengurangi tingkat kecelakaan kerja. Sesuai
Putri (2017) tentang hubungan antara dengan penelitian Putri (2017) tentang
pengetahuan, praktik penerapan SOP, praktik hubungan antara pengetahuan, praktik
penggunaan APD dan komitmen pekerja penerapan SOP, praktik penggunaan APD dan
dengan risiko kecelakaan kerja di PT X komitmen pekerja dengan risiko kecelakaan
Tangerang, bahwa ada hubungan antara kerja di PT X Tangerang, bahwa ada hubungan
variabel praktik penerapan SOP dengan risiko antara variabel praktik penerapan SOP dengan
kecelakaan kerja yang tinggi. risiko kecelakaan kerja yang tinggi.
Pada proses pembersihan, hasil Rekomendasi pengendalian ini mengacu pada
identifikasi menunjukkan adanya bahaya fisik, UU No. Tahun 1970 pasal 13 tentang
kimia dan ergonomi. Salah satu risiko pada keselamatan kerja, yaitu kewajiban bila
proses ini yaitu terhirup uap bahan kimia memasuki tempat kerja, Kepmenaker.
(H2SO4 dan HCL) yang dioleskan ke permukaan 333/MEN/1989 tentang diagnosis dan
kerajinan. Dampak dari uap tersebut dapat pelaporan penyakit akibat kerja, Kepmenaker.
menyebabkan iritasi pernapasan (seperti gejala 187/MEN/1999 tentang pengendalian bahan
sengau, nausea, pening dan sakit kepala), iritasi kimia berbahaya, PP No. 18 tahun 1999 revisi
mata (kemerahan). Dalam jangka paparan yang PP 101/2014 tentang pengendalian sampah B3
lama dapat membuat kerusakan pernapasan, padat/non organik.
pandangan kabur dan pajanan yang berlebih Pada proses pembentukan hasil
dapat mengakibatkan kerusakan sistem saraf identifikasi menunjukkan adanya bahaya fisik
dan otak. Perusahaan telah melakukan tindakan dan ergonomi. Salah satu risiko dari proses
berupa pengendalian administratif dan APD. pembentukan menggunakan mesin spinning
Pengendalian administratif dilakukan dengan yaitu jari tangan terjepit/terpotong saat
memberikan instruksi agar berhati-hati dalam mengoperasikan mesin spinning. Dampak dari
bekerja dan arahan tentang penggunaan APD penggunaan mesin spinning yaitu menyebabkan
berupa masker respirator. Sedangkan untuk luka gores, pendarahan dan luka potong pada
pengendalian APD dengan menyediakan tangan. Selain itu, pada proses pembentukan
respirator. Masker respirator berfungsi untuk juga terdapat risiko kebisingan yang berasal dari
melindungi saluran pernafasan dari debu, asap, penggunaan palu dan mesin spinning.
uap, gas berbahaya dan partikel berbahaya Kebisingan dapat menimbulkan dampak berupa

517
Al Asyhar W. A. Evi W. Dan Sri. R. R. / Penggunaan Job Hazard / HIGEIA 2 (4) (2018)

gangguan komunikasi, rasa tidak nyaman, Pengendalian administratif dilakukan dengan


gangguan dan penurunan fungsi pendengaran memberikan instruksi agar berhati-hati dalam
serta kecelakaan kerja. Kebisingan dengan bekerja dan arahan tentang penggunaan APD
pajanan terus menerus dapat menyebabkan berupa safety googles, masker respirator, sarung
sensasi suara gemuruh dan berdenging hingga tangan karet/PVC. Sedangkan untuk
menyebabkan ketulian (Kurniawan, 2008). pengendalian APD dengan menyediakan safety
Perusahaan telah melakukan tindakan berupa googles, masker respirator, sarung tangan
pengendalian administratif dan APD. karet/PVC. Risiko dari kontak kulit dengan
Pengendalian administratif dilakukan dengan bahan kimia memiliki tingkat risiko yang tinggi.
memberikan instruksi agar berhati-hati dalam Sehingga perlu dilakukan rekomendasi
bekerja dan arahan tentang penggunaan APD pengendalian untuk
berupa metal gloves (sarung tangan logam). menghilangkan/mengurangi risiko tersebut.
Sedangkan untuk pengendalian APD dengan Rekomendasi pengendalian yang
menyediakan metal gloves bagi pekerja.Risiko diberikan untuk iritasi akibat kontak dengan
dari tangan terjepit/terpotong mesin spinning bahan kimia yaitu melakukan tindakan
berada pada tingkat risiko yang tinggi. Sehingga pengendalian/pengurangan risiko dengan benar
memerlukan upaya pengendalian untuk bagi pekerja, penanganan bahan kimia,
menghilangkan/mengurangi risiko tersebut. memasang MSDS, instruksi kerja waste
Rekomendasi pengendalian yang management dan SOP pewarnaan pada tempat
diberikan yaitu menyusun dan memasang SOP kerja untuk meningkatkan kepatuhan pekerja,
pembentukan di tempat kerja yang mudah pengawasan, pelatihan dan mewajibkan
terlihat, memberi pengaman pada mesin untuk penggunaan APD safety googles, masker
mencegah tangan terjepit/terpotong, melakukan respirator, sarung tangan karet/PVC kepada
pengawasan kepada pekerja terkait penggunaan pekerja. Sesuai dengan teori dari Rijanto (2011),
APD berupa metal gloves dan memasang safety bahwa pada waktu melaksanakan pekerjaan,
sign pada mesin. Keberadaan safety sign di mesin badan kita harus benar-benar terlindung dari
spinning menurut standar safety sign ANSI kemungkinan terjadinya kecelakaan. Untuk
Z535.4 2007, berdasarkan situasi bahaya yang melindungi diri dari risiko yang ditimbulkan
menginstruksikan pesan keselamatan untuk dari akibat kecelakaan maka badan kita perlu
melindungi pekerja maupun properti dari risiko menggunakan alat-alat pelindung ketika
kerugian belum sesuai dengan risiko bahaya melaksanakan suatu pekerjaan. Rekomendasi
yang ada di tempat kerja. Hal tersebut karena pengendalian ini mengacu pada UU No. Tahun
tidak ada sama sekali safety sign yang terpajang 1970 tentang keselamatan kerja, Kepmenaker.
di mesin spinning, yang mengindikasikan adanya 333/MEN/1989 tentang diagnosis dan
tanda risiko bahaya sesuai dengan identifikasi pelaporan penyakit akibat kerja, Kepmenaker.
yang dilakukan. 187/MEN/1999 tentang pengendalian bahan
Hasil identifikasi pada proses pengecatan kimia berbahaya, PP No. 18 tahun 1999 revisi
menunjukkan adanya bahaya kimia, ergonomi PP 101/2014 tentang pengendalian sampah B3
dan fisik. Salah satu risiko yang terjadi dari padat/non organik.
kegiatan pengecatan yaitu terkena bahan-bahan Hasil identifikasi pada proses packing
kimia. Kontak bahan kimia (H2SO4 dan HCL) menunjukkan danya bahaya fisik dan bahaya
dengan kulit dapat menyebabkan iritasi, luka ergonomi. Salah satu risiko dari kegiatan ini
bakar pada tangan, dermatitis kontak dan kuku yaitu terkena alat packing seperti: palu, paku,
menjadi tipis. Kontak kulit dengan cat, tiner dan tang dan gergaji. Dampak dari risiko tersebut
clear dapat menyebabkan iritasi kontak yaitu luka pada tangan dan memar. Perusahaan
dermatitis (kulit kering dan pecah-pecah). telah melakukan tindakan berupa pengendalian
Perusahaan telah melakukan tindakan berupa administratif dan APD. Pengendalian
pengendalian administratif dan APD. administratif dilakukan dengan memberikan

518
Al Asyhar W. A. Evi W. Dan Sri. R. R. / Penggunaan Job Hazard / HIGEIA 2 (4) (2018)

instruksi agar berhati-hati dalam bekerja dan pengetahuan tentang cara bekerja yang aman
arahan tentang penggunaan APD berupa leather serta pengawasan APD terhadap pekerja.
gloves (sarung tangan kulit). Sedangkan untuk Saran untuk penelitian selanjutnya yaitu
pengendalian APD dengan menyediakan leather perlu dilakukan penelitian dengan metode yang
gloves bagi pekerja. Leather gloves berfungsi untuk berbeda, mengembangkan instrumen yang ada
melindungi tangan dari permukaan kasar. dan menambah jumlah informan yang
Faktor penyebab tindakan bahaya (unsafe diwawancarai.
action) di perusahaan yaitu tindakan tidak aman
dari pekerja seperti: terburu-buru dan tergesa- DAFTAR PUSTAKA
gesa dalam melakukan pekerjaan dan tidak
menggunakan APD berupa leather gloves yang Dankis, NDV. 2015. Risk Assessment Perusahaan
tersedia dikarenakan kurangnya pemahaman Export Sepatu pada Bagian Line Upper PT.
X. The Indonesian Journal of Occupational Safety
terhadap pentingnya penggunaan APD pada
and Health, 4 (1): 22-32.
saat bekerja, sebagian besar pekerja
Dixon A.J., and Brian F Dixon. (2004). Utraviolet
menganggap bahwa tidak perlu menggunakan Radiation from Welding and Possible Rsk of Skin
APD pada saat bekerja karena faktor and Ocular Malignancy. MJA. 181(3):155-157.
ketidaknyamanan saat bekerja sehingga Dualembang, S. 2017. Analisis Penilaian Risiko
dianggap mengganggu produktivitas pekerjaan. Terhadap Potensi Bahaya Pekerjaan dengan
Rekomendasi pengendalian yang Metode Job Safety Analysis pada Pekerja
diberikan adalah melakukan pengawasan terkait Bagian Proses Produksi PT. Kerismas Witikco
dengan penggunaan APD leather gloves. Sesuai Makmur Bitung. Media Kesehatan 9 (3): 1-10.
Kurniawan B. (2008). Hubungan Radiasi Gelombang
dengan teori dari Rijanto (2011), bahwa pada
Elektromagnetik Dan Faktor Lain Dengan
waktu melaksanakan pekerjaan, badan kita
Keluhan Subjektif pada Tenaga Kerja Industri
harus benar-benar terlindung dari kemungkinan Elektronik GE di Yogyakarta. Jurnal Promosi
terjadinya kecelakaan. Untuk melindungi diri Kesehatan Indonesia 3 (2): 127-133.
dari risiko yang ditimbulkan dari akibat Laziardy, M., 2017. KEBISINGAN TERHADAP
kecelakaan maka badan kita perlu KELELAHAN KERJA PADA PEKERJA
menggunakan alat-alat pelindung ketika LOGAM BAGIAN PRODUKSI. HIGEIA
melaksanakan suatu pekerjaan. (Journal of Public Health Research and
Development), 1(2): 58-64.
Odenwald, Stephan; Krumm, Dominik; (2014). effects
PENUTUP
of elastic compression sleeves on the biodynamic
response to external vibration of the hand-arm
Potensi bahaya yang terdapat pada 10 system, elsevier. Procedia Engginering, 72 (2014):
proses kerja yaitu 46, diantaranya yakni 16 114-119.
potensi bahaya faktor fisik (34,7%), 15 bahaya OSHA 3071. 2002. Job Hazard Analysis. USA: U.S.
ergonomi (32,6%), 8 potensi bahaya kimia Departement Labour.
(17,3%), 3 potensi bahaya listrik (6,5%), 3 Pinggian, D. 2016. Faktor-faktor yang Berhubungan
potensi bahaya ledakan (6,5%) dan 1 potensi dengan Kecelakaan Kerja pada Buruh Angkut
bahaya radiasi (2,1%). Sedangkan dari 82 Sampah di Kota Manado. Communitty Health.
1 (1): 17-25.
potensi risiko yang tersebar pada 10 proses
Putri, AF. 2017. Hubungan antara pengetahuan, praktik
produksi terdapat 24 risiko rendah (29,6%), 27
penerapan SOP, praktik penggunaan APD dan
risiko sedang (33,3%) dan 30 risiko tinggi (37%). komitmen pekerja dengan risiko kecelakaan kerja di
Jenis pengendalian bahaya yang sudah PT X Tangerang. Jurnal Kesehatan
dilakukan meliputi engginering control, Masyarakat (e-journal). 5 (3): 269-277.
administratif dan penyediaan APD. Rijanto, B. 2011. Pedoman Pencegahan Kecelakaan di
Pengendalian yang diperlukan yaitu Industri. Mitra Wacana Media: Jakarta.
menyediakan APAR dan meningkatkan

519

Anda mungkin juga menyukai