Anda di halaman 1dari 51

LINGKUP

KESELAMATAN PROSES
PERTEMUAN 5 dan 6

MKDK-D3015
KESELAMATAN PROSES

HJ. INDAH DHAMAYANTHIE, M.T

PROGRAN STUDI D-3 TEKNIK KIMIA


INSTITUT TEKNOLOGI PETROLEUM
BALONGAN
2023
1
PENDAHULUAN
 Jenis - jenis Industri
 Peralatan Utama Industri

2
INDUSTRI
Industri merupakan kegiatan manusia yang mengelola
bahan mentah, bahan baku, dan atau barang setengah jadi
(raw material) menjadi barang (produk) dengan nilai
ekonomis yang lebih tinggi melalui serangkaian proses.

RAW MATERIAL PROCESS PRODUCT

3
KLASIFIKASI / PENGELOMPOKAN
INDUSTRI
a. Departemen Perindustrian Indonesia mengelompokkan industri
menjadi empat :
1) Industri kimia dasar, yaitu industri yang mengelola bahan mentah
menjadi bahan baku atau bahan jadi.
2) Industri mesin dan logam dasar, yaitu industri yang mengelola
bahan mentah menjadi bahan baku atau barang setengah jadi.
3) Aneka industri, merupakan industri yang menghasilkan beragam
kebutuhan konsumen.
4) Kelompok industri kecil, yaitu industri dengan modal modal kecil dan
peralatan yang sederhana.

4
KLASIFIKASI / PENGELOMPOKAN
INDUSTRI
b. Klasifikasi industri menurut bahan mentah (raw) :
1) Industri pertanian, yaitu industri yang mengolah bahan mentah yang
diperoleh dari hasil kegiatan pertanian. Misalnya industri minyak goreng,
industri gula, industri kopi, industri teh, dan makanan.
2) I n d u s t r i p e r t a m b a n g a n , y a i t u i n d u s t r i y a n g mengolah bahan
mentah yang berasal dari hasil pertambangan. Misalnya industri
semen, industri baja, industri BBM.
3) Industri Jasa, yaitu industri yang mengolah jasa layanan yang
mempermudah dan meringankan beban masyarakat tetapi
menguntungkan. Misalnya industri perbankan, perdagangan,
pariwisata, transportasi, seni dan hiburan.

5
KLASIFIKASI / PENGELOMPOKAN
INDUSTRI
c. Klasifikasi industri menurut bahan bakunya :
1) Industri Ekstraktif, yaitu industri yang bahan baku nya diperoleh
dari alam. misalnya industri pertanian, hasil perikanan, dan
kehutanan.
2) I n d u s t r i N o n e k s t r a k t i f , y a i t u i n d u s t r i y a n g
mengolah lebih lanjut hasil- hasil industri lain. Misalnya
industri kayu lapis, pemintalan, dan kain.
3) Industri Fasilitatif atau disebut juga dengan industri
Tersier , yaitu industri yang kegiatan industrinya adalah
dengan menjual jasa layanan untuk keperluan orang lain.
Misalnya perbankan, perdagangan, angkutan, dan pariwisata

6
KLASIFIKASI / PENGELOMPOKAN
INDUSTRI
d. Klasifikasi industri menurut Proses Produksinya :
1) Industri Hulu, yaitu industri yang hanya mengolah bahan mentah
menjadi barang setengah jadi. Industri ini sifatnya hanya
menyediakan bahan baku untuk kegiatan industri yang lain.
Misalnya industri kayu lapis, industri aluminium,industri pemintalan,
dll.
2) Industri Hilir, yaitu industri yang mengolah barang setengah jadi
menjadi barang jadi sehingga barang tersebut dapat langsung dipakai
oleh konsumen.

7
KLASIFIKASI / PENGELOMPOKAN
INDUSTRI
e. Klasifikasi industri menurut Tenaga Kerjanya :
1) I n d u s t r i R u m a h T a n g g a , y a i t u i n d u s t r i y a n g menggunakan tenaga
kerja kurang dari 4 orang. Industri ini memiliki modal yang sangat terbatas,
tenaga kerja adalah anggota keluarga dan pemilik juga pengelola industri biasanya
kepala rumah tangga itu sendiri. Contoh : Industri anyaman, kerajinan, tempe, tahu,
dan makanan ringan.

2) Industri Kecil, yaitu industri yang tenaga kerjanya berjumlah sekitar 5 - 19


orang. Ciri industri kecil adalah memiliki modal relatif kecil, tenaga kerja dari
lingkungan sekitar ataupun saudara. Misalnya industri genteng, batu bata, pengolahan
rotan, dll

8
KLASIFIKASI / PENGELOMPOKAN
INDUSTRI
e. Klasifikasi industri menurut Tenaga Kerjanya :
3) Industri Sedang, yaitu industri yang menggunakan tenaga kerja sekitar 20 -
99 orang. Ciri industri ini adalah memiliki modal yang cukup besar, tenaga kerja
memiliki keterampilan tertentu, dan pimpinan perusahaan memiliki
kemampuan manajerial tertentu. Misalnya industri konveksi, industri bordir, dan
industri keramik.
4) Industri Besar, yaitu industri dengan jumlah tenaga kerja lebih dari 100
orang. Ciri industri ini adalah memiliki modal besar yang dihimpun dalam
bentuk pemilikan saham, tenaga kerja harus memiliki kete- rampilan
khusus, dan pimpinan perusahaan dipilih melalui uji kemampuan dan
kelayakan. Misalnya industri tekstil, industri besi baja, dan industri pesawat terbang.

9
KLASIFIKASI / PENGELOMPOKAN
INDUSTRI
f. Klasifikasi industri menurut Lokasi :
1) Industri berorientasi pada pasar, yaitu industri yang didirikan
dekat dengan konsumen atau pasar.
2) Industri yang berorientasi pada pengolahan, yaitu industri
yang didirikan di dekat/di tempat pengolahan.
3) Industri berorientasi pada bahan baku, yaitu industri
yang didirikan di tempat tersedianya bahan baku. Misalnya industri
konveksi berdekatan dengan industri tekstil.
4) Industri yang tidak terikat dengan persyaratan yang
lain, yaitu industri yang didirikan tidak terikat dengan syarat-syarat
di atas

10
KLASIFIKASI / PENGELOMPOKAN
INDUSTRI
g. Klasifikasi industri menurut Daerah Pemasaran :
1) Industri Lokal : yaitu industri yang daerah/wilayah pemasarannya
bersifat lokal (tidak dipasarkan keluar dari daerah pembuatan industri).
2) Industri Nasional : yaitu industri yang daerah/wilayah p e m a s a r a n
pr od ukn ya be r s i fa t N a s i o na l dan dipasarkan keluar daerah
pembuatan industri.
3) Industri Internasional (multi national) : yaitu industri yang
daerah/wilayah pemasarannya sudah mendunia dan melintas batas
Negara.

11
KLASIFIKASI / PENGELOMPOKAN
INDUSTRI
h. Klasifikasi industri berdasarkan Permodalannya :
1) PMDN (Penanaman Modal Dalam Negeri)
2) PMA (Penanaman Modal Asing )
3) JV (Joint Venture), penanaman modal gabungan dari dalam dan luar
negeri.
i. Klasifikasi industri menurut Hasil Produksinya :
4) Industri berat : yaitu industri yang menghasilkan alat produksi, mesin,
bahan baku, dan bahan penolong.
5) Industri ringan : yaitu industri yang menggunakan mesin untuk
menghasilkan barang jadi. Contohnya industri makanan.

12
KLASIFIKASI / PENGELOMPOKAN
INDUSTRI
j. Klasifikasi Industri Lainnya (campuran) :
1) Industri campuran : adalah industri yang membuat atau menghasilkan lebih dari
satu macam barang karena hasilnya saling diperlukan. Contohnya : industri mie instan,
plastik, packaging, dan susu.
2) Industri trafik : adalah industri yang seluruh bahan mentahnya diperoleh dari impor
karena bahan bakunya belum tersedia atau belum dihasilkan di dalam negeri. Contohnya :
industri wool, bir, anggur.
3) Industri konveksi : adalah industri yang membuat pakaian jadi. Contohnya : jaket
kulit, kemeja, celana.
4) Industri perakitan atau assembling : yang merakit bahan dari luar, seperti mobil,
elektronika, dan lain-lain.

13
KLASIFIKASI / PENGELOMPOKAN
INDUSTRI
k. Klasifikasi Industri berdasarkan Subjek Pengelola :
1) Industri rakyat, yaitu industri yang dikelola dan merupakan milik rakyat,
misalnya: industri meubeler, industri makanan ringan, dan industri kerajinan.
2) Industri negara, yaitu industri yang dikelola dan merupakan milik Negara
yang dikenal dengan istilah BUMN, misalnya: industri kertas, industri
pupuk, i n d u s t r i b a ja , i n d u s t r i p e r t a m b a n g a n , i n d u s t r i perminyakan, dan
industri transportasi.

14
Tahapan Pertumbuhan suatu Produk (product life cycle) mulai dari tahap
awal penciptaan produk, peluncuran ke pasar, hingga hilang/ditarik dari pasar
adalah sbb :

1. Development : dimulainya riset produk, perencanaan sumberdaya, riset &


pengembangan produk (prototype)
2. Introduction : Pengenalan dan peluncuran produk ke pasar disertai dengan promosi
yang gencar
3. Growth : periode di mana permintaan pasar terhadap produk mulai naik dan tumbuh
4. Maturity : Tahap di mana volume pernjualan masih relatif stabil dan tinggi, namun
keuntungan mulai berkurang karena muncul produk pesaing (kompetitor)
5. Saturation and Decline : Saat permintaan mulai menurun karena persaingan dan muncul
produk pengganti.

15
16
LINGKUP
KESELAMATAN PROSES
PERTEMUAN 4 dan 5

MKDK-D3015
KESELAMATAN PROSES

HJ. INDAH DHAMAYANTHIE, M.T

PROGRAN STUDI TEKNIK KIMIA


AKAMIGAS BALONGAN
2022
17
PERALATAN
PROSES

18
PERALATAN PROSES
Jenis-jenis Peralatan yang digunakan dalam proses antara lain :
1. Peralatan Perpindahan Massa (padatan, cair, dan gas)
2. Peralatan Pemisahan Massa (padat, cair, gas)
3. Peralatan Handling & Storage
4. Peralatan Perpindahan Panas (heat transfer)
5. Peralatan Reaksi Kimia (Reactor)
6. Peralatan Proses Lainnya

19
PERALATAN PERPINDAHAN MASSA
(TRANSFER PADATAN/SOLID)

•Umumnya dimaksudkan untuk memindahkan


materi/benda dalam bentuk padat dari/ ke tempat
penyimpanan atau di antara peralatan proses
• Kebanyakan padatan dibawa menggunakan conveyor. Namun
sebagian padatan yang berupa granular juga dialirkan menggunakan
perpipaan seperti halnya slurries di dalam suatu inert liquid atau
udara/gas lainnya.

20
PERALATAN PERPINDAHAN MASSA
(TRANSFER PADATAN/SOLID)
• Slurry transport : biasanya dialirkan melalui perpipaan menggunakan
pompa centrifugal yang mempunyai clearence tinggi.
• Pneumati c conveying : mengalirkan granular solid melalui
perpipaan m e ng gunakan udara dengan kecepatan tinggi.
umumnya terdiri dari peralatan feeding solid, pipeline, cyclone untuk
pemisahan solid - u d a r a , b l o w e r d i i n l e t a t a u p o m p a v a c
u u m d i penampung.

21
MECHANICAL CONVEYOR DAN ELEVATOR

Digunakan untuk memindahkan benda padat sesuai dengan beban,


sudut, dan ketinggian tertentu

Screw Conveyor : Belt Conveyor :


Digunakan untuk jarak yang Paling banyak digunakan karena :
relatif pendek (kurang dari kapasitas besar, penggunaan daya
150 ft) dan kemiringan relatif rendah pada jalur yang horizontal
tertentu. dan tidak miring (max. incline 5 – 15 o).

Umumnya terbuat dari bahan karet berlapis kawat seperti yang digunakan
pada ban mobil. Namun ada juga belt yang terbuat dari kawat atau logam
untuk pe ng gun aan pada temperatur relatif tinggi

22
BENTUK-BENTUK KONSTRUKSI BELT
CONVEYOR

23
Bucket Elevator :

Digunakan untuk memindahkan atau menaikkan bahan


berupa padatan (solid) dalam posisi vertical

Terdiri dari : Bucket dan chain


Kecepatan 200 – 300 rpm

24
TRANSFER LIQUID

Pengaliran liquid (cairan) menggunakan perpipaan dilakukan dengan


pompa yang dibatasi kecepatannya untuk pertimbangan-pertimbangan
berikut :
• Untuk mencegah erosi (abrasi) di perpipaan
• Keekonomian antara biaya perpipaan dan biaya daya pemompaan
yang naik significant pada rate tinggi
• Batasan kecepatan alir fluida yang secara umum adalah 5 – 6 ft/sec.

25
POMPA
Adalah Alat Pemindah Fluida Cair (liquid), yang bekerja atas dasar
pengkonversian Energi Mekanis menjadi Energi Kinetis. Energi
Mekanis digunakan untuk meningkatkan Kecepatan, Tekanan,
ataupun Elevasi (ketinggian).
E n e rg i M e k a n i s y a n g d i b e r i k a n k e p a d a P o m p a &
Penggerak Pompa :
• Motor Listrik
• Turbin Uap/Gas
• Mesin Uap Torak
• Motor Bakar

26
POMPA

Energi Kinetis yang dikonversikan Pompa dikelompokkan atas :


• Aksi Anjakan Positif (Positive Displacement)
• Aksi Dynamic (Centrifugal)

Klasifikasi Pompa:
• Pompa yang menggunakan tekanan langsung.
• Pompa yang menggunakan Momen Putar untuk
membangkitkan rotasi

27
POMPA

Energi Kinetis yang dikonversikan Pompa dikelompokkan atas :


• Aksi Anjakan Positif (Positive Displacement)
• Aksi Dynamic (Centrifugal)

Klasifikasi Pompa:
• Pompa yang menggunakan tekanan langsung.
• Pompa yang menggunakan Momen Putar untuk
membangkitkan rotasi

28
KLASIFIKASI
POMPA
POMPA POSITIVE DISPLACEMENT :
• Reciprocating (Steam, Power, Metering)
• Rotary (Single, Multiple Rotary)
KLASIFIKASI
POMPA
POMPA DYNAMIC :
• CENTRIFUGAL (AXIAL FLOW, MIXED FLOW)
• SPECIAL EFECT (GAS LIFT, EJECTOR, DLL)
PERALATAN TRANSFER GAS
(FAN, BLOWER, DAN
KOMPRESSOR)
Adalah alat pemindah fluida gas, yang bekerja atas dasar pengkonversian
energi mekanis menjadi energi kinetis.

KLASIFIKASI/PENAMAAN ALAT :
• Fan : Digunakan untuk menerima gas pada tekanan atmosferik dan
menaikkannya sampai 30 cm H2O.
• Blower : Menerima gas pada atmosferik dan menaikkan tekanannya
hingga 40 psi (3 atm)
• Kompressor : Menerima gas pada tekanan atmosferik, menaikkannya
hingga > 3 atm.
• Steam Jet Ejector : untuk kondisi vacuum
KLASIFIKASI FAN
:
BERDASARKAN KONSTRUKSI SUDU-SUDU NYA :
• Centrifugal (Straight, Forward, Backward)
• Axial (Disk Type Dan Propeller Type)
PENGGUNAAN FAN
PENGGUNAAN FAN DI PLANT/REFINERY :
• Untuk menyuplai Udara Pembakaran di Furnace dan
Boiler
• Untuk Cooler dan Condensor Gas Process dan Cooling
Tower

FORCED DRAFT FAN FIN FAN COOLER


KLASIFIKASI KOMPRESSOR
BERDASARKAN PRINSIP KERJANYA :
• POSITIVE DISPLACEMENT
(RECIPROCATING, ROTARY, DIAPHRAGMA)
• ROTODYNAMIC (CENTRIFUGAL, AXIAL)
PENGGUNAAN KOMPRESSOR
PENGGUNAAN KOMPRESSOR DI PLANT/REFINERY :
• Untuk Kompressor Gas Proses (Hydrogen, Propylene)
• Untuk Utlities (Plant Air dan Instrument Air)

GAS KOMPRESSOR PLANT AIR KOMPRESSOR


KLASIFIKASI
BLOWER
BERDASARKAN KONSTRUKSI NYA :
• CENTRIFUGAL
• AXIAL
PERALATAN PEMISAHAN MASSA
(SEPARATION)
Proses pemisahan (separasi) massa, meliputi :
1. Pemisahan campran Liquid dan liquid
2. Pemisahan campuran Gas dan Gas
3. Pemisahan campuran Gas dan Liquid
4. Pemisahan campuran Liquid dan Padat
PROSES PEMISAHAN
CAMPURAN UAP DAN
CAIR PADA KOLOM
DISTILLASI
ABSORB
SI
Merupakan proses pemisahan campuran gas dan gas lain dengan cara
mengontakkan/penyerapan menggunakan cairan (pelarut) tertentu dan
hanya menyerap salah satu dari campuran gas
Setelah penyerapan salah satu gas, biasanya dilanjutkan dengan proses
regenerasi (pemisahan antara absorbent/ solvent dengan gas yang diserap)
Faktor-faktor penting dalam absorbsi :
1. Selectivity absorbent (solvent)
2. Tekanan dan Temperatur
PROSES ABSORBSI
(ABSORBER) :
ADSORBSI
Merupakan proses pemisahan campuran gas atau campuran
liquid dengan cara penyerapan/reaksi dengan padatan tertentu.
Setelah penyerapan gas/liquid, biasanya dilanjutkan dengan
proses regenerasi (pemisahan gas/liquid yang diserap dari adsorbent)

Faktor-faktor penting dalam adsorbsi :


1. Selectivity adsorbent (solvent)
2. Tekanan dan Temperatur
ADSORBER (GAS & GAS
SEPARATION)
Digunakan untuk menyerap gas yang bersifat impurities
(pengotor), seperti H2 O, Hg, COS, H2 S, Ammonia, CO2 , dll.

Molecular sieve

Gas Adsorbent
EKSTRA
KSI
Merupakan proses pemisahan campuran liquid-liquid atau padat-padat
dengan cara penyerapan/reaksi dengan cairan (solvent)
Setelah penyerapan liquid/padatan, biasanya dilanjutkan dengan
proses pemisahan antara unsur yang diserap dari penyerap dengan cara
distillasi.

Faktor-faktor penting dalam adsorbsi :


1. Selectivity extractor (solvent)
2. Tekanan dan Temperatur
EKSTRAKSI (LIQUID -
LIQUID)
Digunakan untuk menyerap liquid tertentu dengan
menggunakan/ mereaksikan dengan cairan tertentu

Liquid
Extraction
LEACHING
(PADAT)
Digunakan untuk menyerap padatan tertentu dengan
mereaksikan dengan cairan tertentu.

Solid
Exctraction
PROCESS VESSEL (BEJANA
PROSES)
•Pada industri kimia, bejana proses dikelompokkan atas :
• Bejana tanpa peralatan (assesories) internal
• Bejana dengan peralatan (assesories) internal.

•Bejana tanpa peralatan (assesories) internal umumnya digunakan untuk :


• penyimpanan sementara
• untuk mencegah surging peralatan proses
• sebagai pemisahan fase secara settling
• Peralatan yang masuk kelompok ini : Drum dan Tank.
PENGELOMPOKAN
VESSEL :
• Pressure Vessel : Digunakan untuk menyimpan
cairan/gas bertekanan tinggi
• Drum : pemisah antara liquid/liquid, maupun gas/liquid.
Umumnya digunakan untuk meredam fluktuasi tekanan
• Separator/coalescer : untuk memisahkan dua cairan
yang tidak saling larut, biasanya dipasang horizontal.
Namun untuk yang laju alir lambat biasanya dipasang
vertical.
• Receiver : Bejana yang biasanya digunakan setelah
condenser dari suatu fractionator, sehingga outlet
condenser berupa gas-cair atau cairan dua fasa dapat
dipisahkan.
PENGELOMPOKAN
VESSEL :
• Knock-out Drum : untuk memisahkan campuran gas –
liquid, yang sekaligus menurunkan tekanan.
• Settler : untuk memisahkan cairan dua fasa atau cair-
padatan.
• Pot : memisahkan sejumlah kecil cairan dalam fasa gas
• Accumulator : digunakan untuk menampung gas atau
cairan
TANKI
Tanki Penyimpan (Storage Tank) : pada umumnya terletak di
luar Proses, yaitu di ujung Awal maupun di pangkal Akhir suatu
Pabrik.
Kegunaan : Untuk menampung Feed dan Produk Agar
Proses Pabrik/kilang beroperasi Stabil & Kontinue
KONSTRUKSI TANKI :
• Tanki vertical ditumpu kaki-kaki untuk kapasitas < 1000 galon
• Tanki horizontal ditumpu fondasi beton untuk kapasitas 1000 –
10.000 galon
• Tanki vertical di atas fondasi beton untuk kapasitas > 10.000
galon
• Tanki spherical : khusus untuk liquid bertekanan
horizontal tank spherical tank

vertical storage tank


TERIMAKASIH

51

Anda mungkin juga menyukai