Anda di halaman 1dari 38

KOROSI

Kelompok 2 :

1. Chandra Maulana (1841420048)


2. Hana mufidah (18414200
3. Merita sulistiyawati (18414200
4. Nur Aminah Hasanah (18414200
5. Rossa Oliviana Putri (1841420055)
6. Titi Pangesti Berlian S. (1841420102)
Korosi
01 Laju Korosi

02 Deret Galvanis

03 Sel Galvanis

04 Proteksi Katodik

05 Elektroplating
Laju Korosi
Pengertian Korosi

Korosi merupakan penu


runan mutu logam oleh
reaksi elektrokimia deng
an lingkungannya,korosi
yang terjadi pada logam
tidak dapat di hindari,tet
api hanya dapat di cega
h dan di kendalikan sehi
ngga struktur komponen
mempunyai masa pakai
/guna lebih lama
Mekanisme Laju Korosi
Laju korosi adalah kecepatan rambatan atau kece
patan penurunan kualitas bahan terhadap waktu.

Menghitung laju korosi pada umumnya mengguna


kan 2 cara yaitu:

Metode kehilangan berat

Metode Elektrokimia
Metode kehilangan berat

Perhitungan laju korosi dengan mengu


kur kekurangan berat akibat korosi. 𝐶𝑅= 𝑊 𝑥 𝐾𝐷𝑥𝐴𝑠𝑥𝑇
Keterangan :
Metode ini menggunakan jangka waktu
CR = Corrosion Rate (mpy)
penelitian hingga mendapatkan jumlah
kehilangan akibat korosi yang terjadi. W = Weight Loss (gram)
K = Konstanta
Untuk mendapatkan jumlah kehilangan D = Densitas (g/cm3)
berat akibat korosi digunakan rumus se
bagai berikut: As = Surface Area (cm2)
T = Exposure time (jam)
Metode
Elektrokimia
Metode mengukur laju korosi dengan
mengukur beda potensial objek hingga di
dapat laju korosi yang terjadi,

metode ini mengukur laju korosi pada


saat diukur saja dimana memperkirakan
laju tersebut dengan waktu yang panjang

(memperkirakan walaupun hasil yang terj


adi antara satu waktu dengan waktu lain
nya berbeda).
Rumus Metode Elektrokimia
Metode elektrokimia ini meggunakan rumus yang didasari pada Hukum
Faraday yaitu :

a.i
Corrotion Penetrate Rate (mpy) = K
n.D
Keterangan :
K = Konstanta ( 0,129 untuk mpy, 0,00327 untuk mmpy )
a = Berat atom logam terkorosi (gram)
i = Kerapatan arus ( µA/cm2 )
n = Jumlah elektron valensi logam terkorosi
D = Densitas logam terkorosi (gram/cm3)
Konstanta Laju Korosi
Satuan Laju Korosi Konstanta (K)
• Mils per year (mpy) 3,45 x 10 6
• Inchies per year (ipy) 3,45 x 103
• Inches per month (ipm) 2,87 x 10 2
• Milimeters per year (mm/y) 8,76 x 10 7
• Micrometers per year ( m/y) 8,76 x 104
• Picometers per second (pm/s 2,87 x 10 6
• Grams per square meter per hour (g/m2 h) 1,00 x 104 DA
• Miligrams per square decimeter per day (mdd) 2,40 x 106 DA
• Micrograms per square meter per second ( g/m2 s) 2,78 x 106 DA
Faktor Terjadinya Korosi

Gas Terlarut Temperature pH Bakteri Pereduksi

You can simply impress You can simply impress You can simply impress You can simply impress
your audience and add your audience and add your audience and add your audience and add
a unique zing. a unique zing. a unique zing. a unique zing.
Sel dan Deret
Galvanis
Sel Volta dan Deret Volta

Sel Galvani atau Sel Volta Deret volta

Sel elektrokimia yang dapat menyebabkan Deret volta adalah deret yang digunakan
terjadinya energi listrik dari suatu reaksi untuk mengurutkan unsur-unsur logam
redoks yang spontan. berdasarkan nilai potensial elektroda
yang dimiliki unsur tersebut
Sel volta terdiri atas elektroda tempat berla
ngsungnya reaksi oksidasi disebut anoda
(elektroda negatif), dan tempat berlangsun
gnya reaksi reduksi disebut katoda
(elektroda positif).
Prinsip Kerja
a) Elektrode dan elektrolit yang dihubungkan dengan jembatan garam
b) Pada anode terjadi reaksi oksidasi dan pada katode terjadi reaksi r
eduksi.
c) Arus electron dan arus listrik mengalir dari katode ke anode.
d) Adanya jembatan garam untuk menyetimbangkan ion-ion dalam lar
utan.
e) Terjadi perubahan energi : Energi kimia menjadi energi listrik
Sel volta mempunyai elektroda logam yang dicelupkan ke dalam la
rutan garamnya.
Sifat Deret Volta
• Unsur logam yang berada disebelah kiri memiliki potensial elektroda bertanda
minus ( – ), sedangkan yang disebelah kanan bertanda plus ( + ).
• Semakin ke kiri posisi logam dalam deret maka semakin reaktif (lebih mudah
melepaskan elektron), dan semakin ke kanan maka semakin tidak reaktif (suli
t melepas electron).
• Semakin ke kanan posisi logam dalam deret maka semakin baik untuk mence
gah korosi dan menjadi pengoksidasi yang semakin kuat.
• Unsur logam yang berada pada bagian kiri mampu mendesak atau mereduksi
logam yang berada pada bagian kanan, sehingga kemungkinan dapat terjadi
reaksi secara spontan.
Rangkaian Sel Volta
Semakin ke kiri:
Sifat reduktor makin kuat
Semakin mudah teroksidasi

Semakin ke kanan:
Sifat oksidator makin kuat
Semakin mudah tereduksi
Potensial elektroda sel dapat ditentukan melalui persamaan :

E° sel = E° reduksi - E° oksidasi

E° sel = E° katode - E° anode

E° sel = E° besar - E° kecil


Sel Volta Dalam
Kehidupan Sehari-hari
Sel Kering (Sel Leclanche)
• Dikenal sebagai batu baterai
• Terdiri dari katode yang berasal Sel Aki
dari karbon (grafit) dan anode l
ogam zink • Disebut juga sebagai sel peny
impan, karena dapat menyim
• Elektrolit yang dipakai berupa p pan listrik dan setiap saat dap
asta campuran MnO2, serbuk k at dikeluarkan .
arbon dan NH4Cl • Anodenya terbuat dari logam t
imbal (Pb) dan katodenya terb
uat dari logam timbal yang dil
apisi PbO2
Sel Perak Oksida
Sel ini banyak digunakan untuk alroji,
kalkulator dan alat elektronik.

Sel Nikel Cadmium


Sel Nicad merupakan sel kering yang dapat diisi
kembali (rechargable). Anodenya terbuat dari Cd
dan katodenya berupa Ni2O3 (pasta).
Sel Bahan Bakar

• Sel Bahan bakar merupakan


sel Galvani dengan pereaksi
– pereaksinya (oksigen dan h
idrogen) dialirkan secara kont
inyu ke dalam elektrode berp
ori.
• Sel ini terdiri atas anode dari
nikel, katode dari nikel oksida
dan elektrolit KOH.
Proteksi Katodik
Proteksi Katodik ( Cathodic Protection) adalah teknik yang digunakan untuk men
gendalikan korosi pada permukaan logam dengan menjadikan permukaan logam
tersebut sebagai katode dari sel elektrokimia.

Sistem proteksi katodik ini biasanya digunakan untuk melindungi baja, jalur pipa,
tangki, tiang pancang, kapal, anjungan lepas pantai dan casing (selubung) sumu
r minyak di darat.
Metode yang digunakan untuk mensuplai arus listrik ini ada dua macam yaitu Sacrificia
l Anode atau Impressed Current.
• Pada metode Sacrificial Anode, arus listrik disuplai dari proses karat yang terjadi
pada “protective anode” yang terbuat dari metal aktif seperti zinc (seng) atau alumi
nium khusus yang memiliki arus positif yang lebih besar daripada metal. Perbedaa
n voltase ini menyebabkan adanya daya tarik elektron bebas negatif yang lebih bes
ar daripada daya tarik ion-ion pada metal. Ini mengakibatkan “protective anode” me
njadi terserang karat (dikorbankan) dan sebaliknya metal akan terlindung dari karat

• Sedangkan pada metode Impressed Current, arus listrik disuplai dari sumber tena
ga eksternal. Bedanya dengan Sacrificial Anode terletak pada jenis “protective ano
de” yang digunakan yaitu terbuat dari material non aktif seperti high silicon cast iron
, yang berfungsi sebagai sumber elektron dan tidak perlu dikorbankan (terserang k
arat).
Pengujian
Potensial elektrokimia diukur dengan berdasarkan pada elektrode refe
rensi. Elektroda tembaga-tembaga (II) sulfat digunakan untuk struktur (
bangunan) yang kontak dengan tanah atau air tawar. Elektroda perak
klorida digunakan untuk struktur yang kontak dengan air laut. Proteksi
katodik merupakan salah satu cara untuk mencegah terjadinya korosi
pada logam.

Prinsip kerjanya adalah dengan mengubah benda kerja menjadi katod


a. Katodik proteksi dilakukan dengan mengalirkan elektron tambahan
ke dalam material.

Terdapat dua jenis proteksi katodik, yaitu metode impressed current d


an galvanic couple.
Metode galvanic couple adalah metode dengan menghubungkan benda kerja de
ngan logam lain yang memiliki potensial reduksi yang lebih kecil.
Hal ini akan menyebabkan terjadinya suatu sel galvanik dan menjadikan benda ke
rja sebagai suatu katoda.

Keuntungan dilakukannya galvanic coup Tetapi galvanic couple ini juga memili
le ini adalah: ki keterbatasan, yaitu:

• mudah untuk dilakukan (ongkos pem • arus terbatas


asangan murah) • anoda yang habis harus diganti
• tidak diperlukan adanya sumber ener • anoda akan menambah berat dari
gi struktur
• kemungkinan terjadinya interferensi
katodik pada struktur lain kecil
• self-regulating
• kemungkinan terjadinya overprotecti
ng kecil
• distribusi potensial merata.
Metode impressed current adalah metode yang menggunakan masukan arus listri
k dan anoda inert yang tidak akan habis sehingga sistem ini dapat digunakan pada
waktu yang lama.Metode ini biasanya digunakan pada lingkungan yang memiliki r
esistivitas yang tinggi.

Keuntungan digunakannya metode ini Kerugian menggunakan metode ini:


adalah:
• kemungkinan terjadinya interferen
• level dari proteksi dapat diatur
si sangat besar
• arus yang digunakan tinggi
• perlu perawatan yang baik
• area proteksi yang luas
• kemungkinan terjadinya overprote
• dapat memproteksi struktur yang ti
ction sangat besar
dak di coating dengan baik.
• adanya biaya untuk menjalankan e
nergi eksternal.
Proteksi katodik ini banyak digunakan pada industri-industri, terutama pada pipa-pipa yang pera
nanannya sangat penting dalam produksi. Namun, proteksi katodik pada pipa-pipa ini akan mun
gkin digunakan(dilihat secara ekonomi) apabila terminal point dipakaikan suatu isolating joint un
tuk memisahkan pipa yang diproteksi dengan pipa yang memiliki resistansi yang rendah.

Isolating joint ini tidak cocok digunakan untuk instalasi yang besar seperti compressor station d
an industrial plant. Biaya yang diperlukan serta kemungkinan terjadinya kegagalan dalam prote
ksi katodik akibat dari kompleksitas dari sistem dan jumlah joint yang sangat banyak.
Elektroplating
Electroplating
Elektroplating adalah proses pelapisan
yang menggunakan prinsip pengendap
an logam dengan cara eletrokimia

Proses pengendapan ion-ion logam pa


da elektroda (katoda) dengan cara elec
trolisa. Terjadinya endapan karena ion-i
on bermuatan listrik berpindah dari ele
ctroda (katoda) melalui electrolit yang
akan mengendap pada electroda (ano
da).

Reaksi yang terjadi pada proses ini ad


alah reaksi reduksi maupun oksidasi y
ang berlangsung secara terus menerus
menuju arah tertentu secara tetap
Tujuan Elektroplating
Meningkatkan ketahanan thd korosi

Meningkatkan ketahanan aus

Meningkatkan tampak rupa

Meningkatkan sifat teknis/mekanis d


ari suatu logam, yang kedua melind
ungi logam dari korosi, dan ketiga m
emperindah tampilan (decorative).
Prinsip Kerja
• Benda kerja yang akan dilapisi dijadikan katoda, sedangkan log
am yang melapisi benda kerja dijadikan sebagai anoda. Kedua e
lektroda berada dalam larutan elektrolit dan dihubungkan denga
n catu daya arus searah, DC Power Supply.
• Elektrolit yang digunakan merupakan larutan yang mengandung
ion-ion logam yang sama dengan logam yang digunakan sebaga
i pelapis atau anoda. Permukaan logam anoda akan melepaskan
atau membentuk ion-ion logam yang larut dalam larutan elektrolit
. Ion-ion logam ini bergerak ke arah katoda atau benda kerja da
n mengendap pada permukaan benda kerja.
Prinsip Dasar Elektroplating
berpedoman pada Hukum Faraday yang menyatakan:
• Jumlah zat (unsur) yang terbentuk dan terbebas dari electroda
selama proses electrolisa sebanding dengan jumlah arus listrik
yang mengalir dalam larutan electrolit.
• Jumlah zat (unsur) yang dihasilkan oleh arus listrik yang sama
selama electrolisa adalah sebanding dengan berat ekivalen m
asing-masing zat tersebut.
Proses electroplating
mengubah sifat fisik dan mekanik

contoh perubahan fisik :


ketika material dilapis dengan nikel adalah bertambahnya day
a tahan material tersebut terhadap korosi, serta bertambahnya
kapasitas konduktifitasnya.

Adapun contoh perubahan sifat mekanik


terjadi perubahan kekuatan tarik maupun tekan dari suatu mat
erial sesudah mengalami pelapisan dibandingkan sebelumnya
Pengujian-pengujian Lapisan:

• Ketahanan korosi
• Struktur mikro
• Daya lekat: Bend, Burnish, Chisel/Knife, Draw, File,
Grind & saw, Heat/Quench, Impact, Peel, Push, Scribe
• Kekerasan
Kualitas lapisan hasil elekroplating dipengaruhi oleh:

Rapat arus
01

02 Temperatur

03 Waktu

04
Konsentrasi larutan elektrolit
Kelebihan Elektroplating:

• Temperatur proses : rendah


• Kondisi proses : pada lingkungan atmosfir biasa
• Peralatan : relatif murah
• Komposisi larutan : luas
• Laju pengendapan : cepat
• Porositas pada lapisan : relatif rendah
• Dapat menghasilkan beberapa lapisan
Kekurangan Elektroplating :

• Terbatas pada logam & paduannya


• Perlu perlakuan awal terhadap benda kerja
• Terbatas pada bendakerja yang bersifat konduktor
Thank you !

Anda mungkin juga menyukai